• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

Biografi seseorang telah banyak ditulis, baik oleh penulis akademis yang bersangkutan maupun penulis non akademis. Setiap penulis mempunyai cara pandang berbeda-beda terhadap tokoh yang ditulisnya.1 Biografi adalah sebuah kisah riwayat hidup seseorang bersumber dari kisah nyata. Biografi menceritakan suatu proses mulai dari kanak-kanak si tokoh termasuk latar belakang keluarga dan lingkungannya, timbul cita-cita dalam benak sang tokoh untuk terjun dalam bidang yang digemarinya. Secara sederhana biografi dapat diartikan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang.2

Hampir disetiap buku atau karya ilmiah seperti skripsi mencantumkan biografi penulis, dengan tujuan untuk memperkenalkan riwayat singkat dari kehidupan penulis atau sekedar memberikan informasi mengenai kiprah atau fakta-fakta singkat dari sang penulis. Penulisan biografi singkat hanya terdiri dari satu sampai dua halaman. Sementara itu biografi yang panjang meliputi informasi-informasi penting namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan dituliskan dengan gaya bercerita yang baik. Penulisan biografi yang panjang biasanya dibuat menjadi sebuah buku.3

1 Naimul Qisman, 2016. “Amirmuslim Malik: Dokter Pendidik 1968-2015”.

Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Padang.

2 Hidayat, Nuril. 2021. “Kemas Mohamad Saleh (Tokoh Pendidikan Jambi 1937- 2014)”. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.

3 Ibid

(2)

Pada dasarnya biografi penting untuk ditulis yang diutamakan dalam penulisan biografi dapat memberikan penjelasan tentang proses dan struktur dari perkembangan yang menyejarah dari tokoh yang dijadikan fokus tulisan. Istilah biografi berhubungan hanya dengan individu selama proses sejarah pribadinya.

Biografi adalah salah satu unit sejarah yang sejak zaman klasik telah ditulis.

Sejak saat itu biografi termasuk bidang sejarah yang popular dan senantiasa sangat menarik serta banyak dibutuhkan oleh sejarawan, selain itu biografi juga menjadi alat utama. Biografi memiliki suatu kesibukan atau kesenangan bukan dengan kepastian, tetapi dengan keraguan. Biografi bukan suatu gambaran kemantapan atau ketetapan, tetapi berkisar dari suatu proses ke proses kehidupan. Biografi juga bukan hanya berasal dari cerita pengalaman hidup, tetapi juga pengalaman itu sendiri.4

Hasip Kalimuddin Syam dilahirkan di sebuah kampung kecil di Desa Matagual Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi. Pada 12 Januari 1939 beliau lahir di Matagual bagian ulu sungai Batang Tembesi beliau berasal dari keluarga yang sederhana. Syaib bin Yasin yang berasal dari Sekernan karena Syaib adalah anak dari Yasin dengan Hamidah dan keturunannya adalah Syaib, Komariah, Julaiha, Ibrahim, Salma, Syukur dan Siti Banun, hanyalah seorang petani telah meninggal pada Hasip berumur 6 bulan, jerih payah ibu membesarkannya sangat memperhatinkan.5

4 Taufik Abullah, “Mengapa Biografi”, Prisma No.8 (Jakarta: LP3ES,1977), hlm.113-118.

5 Farizal. “Kiprah, Peran dan Kepemimpinan Dalam Diri”. hlm. 2.

(3)

Pada saat beliau berumur kurang lebih 9 tahun kelas III Sekolah Rakyat (SR), ibunya tercinta Siti Aminah meninggal, kemudian Hasip diasuh oleh bibinya yang bernama Julaiha. Ketika berhasil menyelesaikan Sekolah Rakyat dan Madrasah ini usia Hasip sudah mencapai 14 tahun. Untuk menyelesaikan sekolah itu beliau harus melaluinya kurang lebih 5 tahun, karena sejak kecil Hasip menghidupi dirinya sendiri dengan menyadap karet, mencari ikan di sungai dan mencari kayu bakar di hutan untuk mencari nafkah dan uang jajan.6

Hasip Kalimudin Syam telah menapak perjalanan panjang dengan penuh romantika dan dinamikanya yang dimulai dari belajar S.R. (Sekolah Rakyat) sampai Perguruan Tinggi dan terakhir menyelesaikan program Pasca Sarjana.7

Setelah selesai dari pendidikannya Hasip Kalimuddin Syam memasuki dunia politik, beliau dikenal masyarakat Provinsi Jambi merupakan seorang birokrat, akademisi sekaligus politisi.8 Hasip Kalimuddin Syam pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jambi dua periode, yakni pada 1994-1999 dan 1999- 2004.9

Hasip Kalimuddin Syam memulai perjalanan panjang meninggalkan desa Matagoal menuju Tanjung Djhor Seberang Kota Jambi untuk memasuki sekolah yang lebih tinggi lagi yaitu Tsanawiyah dan Aliyah Jauharul Islam di Tanjung Djohor Jambi. Dari desa Tanjung Djohor ini pula Hasip Kalimudin Syam berangkat ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi

6 Ibid

7 Ibid

8 Portal Berita Jambi Terkini. (Diakses pukul 13 Desember 2021).

9 Wawancara Supadi Tanggal 3 November 2022, pukul 15.30. Di kediamannya.

(4)

yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Cokroaminoto Yogyakarta.10

Pada masa menjabat sebagai bupati Batanghari, Hasip Kalimudin Syam dikenang masyarakat sebagai tokoh pendidikan. Karena di masa pemerintahannya, banyak berdiri lembaga-lembaga pendidikan yang diinisiasi oleh pemerintah kala itu. Sampai saat ini masih banyak ditemukan karya Hasip Kalimudin Syam berupa bangunan-bangunan pendidikan yang masih berdiri, dan eksis menciptakan generasi-generasi berpendidikan.11

Hasip Kalimuddin Syam adalah Wakil Gubernur yang dicalonkan partai Golkar, partai pemenang pemilu 1999 di Jambi dengan 14 anggota DPRD Provinsi.12 Bukan itu saja, sebelumnya dia pernah menjabat Bupati Batanghari pada periode 1980-1991.13

Pada tanggal 15 Juni 1988 dilakukan penggantian rektor dari rektor pertama Kemas Mohamad Saleh kepada Mailoedin. Selanjutnya pada tanggal 13 Mei 1996, Mailoedin digantikan oleh Hasip Kalimuddin Syam sebagai Rektor Universitas Batanghari periode 1996 – 2005.14

Selain salah satu tokoh politik Jambi beliau juga merupakan salah satu orang yang berpengaruh di Kota Jambi, beliau pernah menjadi tokoh lembaga adat melayu Jambi, sebagaimana kita ketahui bahwa adat sangat dijunjung tinggi di Kota Jambi, banyak yang menganggap bahwa Hasip Kalimuddin Syam

10 H. Darussami Gazali. “Perjalanan Panjang Seorang Anak Desa” Jambi :CV Lazuardi Indah, hlm 10.

11 Britain.id (diakses 14 Desember 2021).

12Melvin Hutabarat, 2012. Fenomena “Orang Kuat Lokal” Di IndonesiaEra:

Desentralisasi. Tesis.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Jakarta.

13Imcnews.id (diakses 13 Desember 2021).

14 Unbari.ac.id (diakses 14 Desember 2021).

(5)

merupakan tokoh pergerakan Jambi pada masa kontemporer yang memajukan Kota Jambi di kancah nasional maupun internasional.

Hasip Kalimuddin Syam meninggal dunia pada hari Minggu 25 Juli 2021 diusia 82 tahun. Beliau memiliki 5 orang anak, namun salah satu anaknya telah meninggal dunia. Sementara istrinya telah terlebih dulu meninggal dunia.15

Penelitian skripsi ini menjelaskan tentang biografi seorang tokoh yang berjasa dalam ruang lingkup Provinsi Jambi yang pada masanya menjabat sebagai Bupati pada tahun 1980-1991. Seorang tokoh yang di maksud adalah Hasip Kalimudin Syam. Berdasarkan uraian di atas, selain membahas biografi Hasip Kalimudin Syam pada saat beliau menjabat sebagai rektor Universitas Batanghari 1996-2005, penulis juga akan menulis sekilas tentang riwayat hidup Hasip Kalimudin Syam. Maka dari itu dengan membaca dan mempelajari Biografi Hasip Kalimudin Syam akan memberikan pengetahuan bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “BIOGRAFI HASIP KALIMUDDIN SYAM (1939-2021).”

1.2 Rumusan Masalah

Dengan demikian penulis merumuskan masalah yang nantinya akan dibahas pada bagian isi, yang diharapkan dapat mengarahkan dan membatasi penelitian. Pertanyaan-pertanyaan itu, seperti yang disajikan di bawah ini:

1. Bagaimana riwayat hidup dan masa Pendidikan Hasip Kalimudin Syam?

15 Ibid

(6)

2. Bagaimana peranan dan kiprah Hasip Kalimudin Syam di tengah- tengah masyarakat?

3. Bagaimana pengaruh dan apresiasi masyarakat terhadap Hasip Kalimudin Syam ?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini terdiri dari ruang lingkup temporal dan ruang lingkup spasial. Ruang lingkup temporal dalam penelitian ini dimulai tahun 1939 sampai tahun 2021. Pengambilan tahun 1939 karena itu tahun kelahiran Hasip Kalimudin Syam. Sedangkan tahun 2021 sebagai Batasan akhir penelitian ini karena tahun 2021 beliau wafat. Sementara ruang lingkup spasial yang dipilih adalah di Provinsi Jambi, karena Hasip Kalimudin Syam adalah seorang politisi dan akademisi yang memiliki peran penting dalam perkembangan politik atau akademik Provinsi Jambi.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan permasalahan yang ada, yaitu:

1. Mengetahui riwayat hidup dan masa Pendidikan Hasip Kalimudin Syam.

2. Mengetahui peranan dan kiprah Hasip Kalimudin Syam di tengah- tengah masyarakat.

3. Mengetahui pengaruh dan apresiasi masyarakat terhadap Hasip Kalimudin Syam.

(7)

Penelitian dan penulisan ini juga diharapkan dapat memberi sumbangan bagi penelitian biografi, sehingga dikemudian hari dapat menjadi acuan dalam penelitian yang sama. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wacana dan wawasan tentang sejarah yang berhubungan dengan penulisan biografi khususnya di Provinsi Jambi.

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Segi akademis, penelitian ini diharapkan bisa menjadi refrensi, menambah wawasan dan pengetahuan akademis bagi mahasiswa/i tentang “BIOGRAFI HASIP KALIMUDIN SYAM (1939-2021)”.

2. Segi praktis, penelitian ini diharapkan bisa menjadi inventarisasi dalam pengetahuan atau masukan bagi masyarakat umum tentang

“BIOGRAFI HASIP KALIMUDDIN SYAM (1939-2021)”.

1.5 Tinjauan Pustaka

Di dalam skripsi ini, penulis menggunakan sumber dari lapangan dan juga menggunakan beberapa pustaka sebagai acuan. Sejauh yang diketahui oleh penulis sampai saat ini, tulisan yang dengan khusus membahas mengenai BIOGRAFI HASIP KALIMUDDIN SYAM (1939-2021) secara kronologis dari awal belum ada yang menulis, kalaupun ada yang menyinggung tapi untuk tempat, waktu, dan karakteristik pembahasannya sangatlah berbeda dan biasanya juga mencakup hal yang lebih luas tentang Hasip Kalimudin Syam secara umum.

Akan tetapi, dari beberapa tulisan yang ditemukan ada beberapa sumber karya tulis, seperti: buku, arsip, jurnal atau skripsi yang membahasi mengenai biografi

(8)

yang dapat dijadikan perbandingan oleh penulis tentang sejauh mana masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini yaitu:

Pertama dari buku yang ditulis oleh Darusammi Gazali tentang

“Perjalanan Panjang Seorang Anak Desa”. Buku ini membahas tentang perjalanan hidup dan perjuangan H. Hasip Kalimudin Syam seorang anak desa yang sukses menjadi seorang birokrat.16

Kedua buku yang ditulis oleh Farizal tentang “H. Hasip Kalimuddin Syam Kiprah, Peran dan Kepemimpinan dalam diri”. Buku ini membahas riwayat beliau semasa hidupnya, dan lahir dari keluarga sederhana beliau bisa menjadi seorang pemimpin dan menjadi tokoh masyarakat.17

Ketiga Skripsi yang ditulis Atik Maskanatun Ni’amah tentang “Biografi Syaikh Mahfudh Al-Hasani Somalangu Kebumen (1901 M-1950 M). Skripsi ini membahas tentang perjalanan hidup Syaikh Mahfudh, yaitu perjalanan hidup sejak dia lahir, perjalanan pendidikannya hingga dia wafat. Selain itu juga aktifitas Syaikh Mahfudh yang membawa perubahan terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Syaikh Mahfudh juga aktif dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Negara Indonesia .18

Keempat Skripsi yang ditulis oleh Sisca Oktiveni tentang “Biografi Masjchun Sofwan: Gubernur Jambi 1979-1989” Skripsi ini membahas tentang

16 Darussami Gazali. “Perjalanan Panjang Seorang Anak Desa” Jambi : CV.

Lazuardi Indah.

17 Farizal. “Kiprah, Peran dan Kepemimpinan Dalam Diri “ Jambi : CV.

Lazuardi Indah.

18Atik Maskanatun Ni’amah, 2013. “Biografi Syaikh Mahfudh Al-Hasani Somalangu Kebumen (1901 M-1950 M)”. Skripsi. Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN:Sunan Kalijaga Yogyakarta.

(9)

perjalanan hidup dan perjuangan beliau menjabat sebagai Gubernur Provinsi Jambi pada tahun 1979-1989.19

Kelima Skripsi yang ditulis oleh Very Tambunan tentang “Biografi H.

Djamaludin Tambunan (Gubernur Jambi ke-4 1974-1979)” Skripsi ini membahas tentang latar belakang sosio-kultur dan geografis H. Djamaludin Tambunan.

Selain membahas itu skripsi ini juga mambahas tentang kebijkan-kebijakan yang dilakukan oleh Djamaludin Tambunan dalam membangun Provinsi Jambi pada tahun 1974-1979.20

Berdasarkan dari beberapa penelitian mengenai tulisan tentang Hasip Kalimudin Syam yang membedekan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu memfokuskan ke arah riwayat hidup, kiprah politik dan akademik serta kiprah bermasyarakat. Hasip Kalimudin Syam lahir di desa Matagoal Kabupaten Batanghari seorang yang telah berhasil memimpin daerahnya sendiri, baik ditingkat Kabupaten Batang Hari maupun Provinsi Jambi. Penulisan ini tentunya akan berbeda dari sebelumnya, tulisan ini dibuat dengan teori pendekatan sosial dengan mencari rekan, kerabat dan keluarga yang nantinya bisa untuk melakukan wawancara sehingga banyak sumber yang didapat menghasilkan sebuah isi dan pembahasan dari sudut yang berbeda, tentunya akan berpengaruh kepada sebuah karya tulis. Penelitian ini mempunyai maksud dan tujuan untuk memberikan pengetahuan baru bagi Mahasiswa/i masyarakat umum. Selain itu penulis

19 Sisca Oktiveni. 2019 “Biografi Masjchun Sofwan: Gubernur Jambi 1979- 1989”. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Jambi.

20 Very Tambunan. 2018. “Biografi Djamaludin Tambunan (Gubernur Jambi ke- 4 1974-1979)”. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Jambi.

(10)

berupaya untuk mengumpulkan beberapa informasi yang didapat dari berbagai sumber sehingga menjadi satu kesatuan dan sistematis.

1.6 Kerangka Konseptual

Dalam rangka penyusunan skripsi ini maka penulis menggunakan teori- teori yang merupakan sebuah pijakan bagi penulis dalam penelitian ilmiah agar dapat mengamati, meneliti, menelaah peristiwa yang akan diangkat dari lapangan dengan berdasarkan teori-teori yang dapat memudahkan penulis untuk mengukur ketimpangan yang terjadi di lapangan dari seharusnya dan sebaliknya menurut teori-teori tersebut.

Menentukan alur tulisan penelitian sejarah, perlu digunakan sebuah kerangka konseptual yang akan menentukan Batasan tulisan untuk lebih mudah dipahami. Menurut Kuntowijoyo: “Biografi atau catatan tentang hidup seseorang itu meskipun sangat mikro, menjadi bagian dalam mosaic sejarah yang lebih besar. Melalui biografi inilah para pelaku sejarah, zaman yang menjadi latar belakang biografi dan lingkungan sosial-politiknya dapat dipahami”.

Setiap biografi seharusnya mengandung empat hal, yaitu: (1) kepribadian tokoh, menyangkut tentang sebuah biografi yang memperhatikan adanya latar belakang keluarga, Pendidikan, lingkungan social-budaya dan perkembangan diri.

(2) kekuatan sosial yang mendukung. Marxisme sangat mendukung anggapan bahwa kekuatan sosial yang berperan bukan perorangan. (3) lukisan sejarah zamannya yaitu melukiskan zaman yang memungkinkan seseorang muncul jauh lebih penting dari pada pribadi atau kekuatan sosial yang mendukung. (4) keberuntungan dan kesempatan yang datang. Para tokoh muncul berkat adanya

(11)

factor luck (keberuntungan), coincidence (kebetulan), atau chance (kesempatan) dalam sejarah.21

Biografi adalah suatu kisah sejarah tentang kehidupan seseorang apapun alasan penulisannya dan bagaimanapun mutu penulisannya. Biografi tidak hanya menulis tempat dan tinggal lahirnya saja tetapi memaparkan sejarah kehidupan mulai dari lahir sampai meninggal beserta riwayat keluarganya. Oleh karena itu biografi juga memberikan makna atau kesan di masa lampau, dengan demikian biografi merupakan sebagian dari khasanah kisah-kisah yang dituliskan orang mengenai masa lampau.22

Maka dari itu biografi merupakan suatu kisah yang menceritakan kisah hidup seseorang yang dianggap penting ataupun berpengaruh terhadap kehidupan seseorang. Kemudian lebih dari cerita sejarah lainnya biografi memerlukan emphaty atau Einfuhlung seperti yang digariskan oleh Dilthey sebagai metode interpreatif. Dengan emphaty itu kita dapat menempatkan diri seolah-olah ada di dalam situasi tokoh itu, bagaimana emosinya, motivasi dan sikapnya, persepsi dan konsepsinya, yang kesemuanya dapat direproduksi dalam diri sejarawan.23

Teori yang digunakan dalam penelitian ini menurut penulis adalah peranan sosial yang dikemukakan Erving Goffman. Menurut teori ini, peranan sosial adalah satu konsep sosiologi yang paling sentral yang didefinisikan dalam pengertian pola-pola atau norma-norma perilaku yang diharapkan dari orang yang menduduki posisi tertentu dalam struktur sosial. Banyak yang dapat diperoleh

21 Kuntowijoyo. 2003. “Metode Sejarah”. Yogyakarta: Tiara Wacana, hlm. 203- 207.

22 Op.cit, hlm. 12.

23 Sartono Kartodirdjo. 1992. ”Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah” Jakarta: Gramedia, hlm.77.

(12)

para sejarahwan dengan konsep peranan secara lebih luas, lebih tepat, dan lebih sistematis. Hal itu akan mendorong mereka untuk lebih bersungguh-sungguh dalam mengkaji bentuk-bentuk perilaku yang telah umum mereka bicarakan dalam arti individual atau moral ketimbang sosial.24Hasip Kalimudin Syam memiliki pengaruh penting dalam perkembangan dunia politik dan akademik di Provinsi Jambi dengan cara melalui kebijakan-kebijakannya.

24 Atik Maskanatun Ni’amah, 2013. “Biografi Syaikh Mahfudh Al-Hasani Somalangu Kebumen (1901 M-1950 M)”. Skripsi. Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN:

Sunan Kalijaga Yogyakarta. hlm 13.

HASIP KALIMUDIN

SYAM TOKOH JAMBI

PERANAN DAN KIPRAH HASIP DI

TENGAH MASYARAKAT

PENGARUH DALAM MASYARAKAT

APRESIASI MASYARAKAT

(13)

1.7 Metode Penelitian

Di dalam metode terdapat cara, teknik, proses, langkah yang sistematik dalam melakukan sesuatu. Dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara peneliti data dengan sumber data, dalam interaksi ini peneliti maupun sumber data mempunyai latar belakang, pendangan, keyakinan, nilai-nilai, kepentingan dan persepsi berbeda-beda.25 Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif untuk melihat lebih dalam suatu fenomenal sosial,26 karena selanjutnya akan diuji dengan pendekatan historis, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi.

1. Heuristik

Setelah menentukan topik, tema atau judul penelitian sejarah, maka langkah awal yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian adalah heuristic atau pengumpulan sumber. Heuristik yaitu mencari dan mengumpulkan infomasi dari sumber primer dan sekunder. Sumber primer diperoleh melalui dokumen dan lisan dari media cetak dan tokoh-tokoh yang terlibat langsung dalam penelitian tentang seorang tokoh. Sedangkan sumber sekunder adalah sumber dari tangan kedua atau sumber tidak langsung, sumber sekunder berupa buku, jurnal, skripsi dan internet. Sumber yang kemungkinan paling banyak digunakan adalah sumber lisan yang dapat berupa sejarah lisan, karena sumber tulisan atau dokumen untuk penelitian tersebut masih sangat kurang.

25 Sugiono “Metode Penelitian Kualtatif, Kuantitatif”. (Bandung Alfabeta. 2014), hlm 11.

26 Indrawan, Poppy Yaniawati “Metodologi Penelitian” Bandung : Refika Aditam, hlm 67.

(14)

Setelah melakukan pengumpulan data atau sumber, maka tidak secara otomatis sumber-sumber tersebut bisa secara keseluruhan digunakan. Langkah selanjutnya adalah melakukan kritik terhadap sumber sejarah yang didapatkan.

Pada tahapan ini, sumber yang telah di kumpulkan pada kegiatan heuristik, dilakukan penyeleksian mengacu pada proses yang ada, yaitu sumber yang faktual dan orisinilitasnya terjamin.

2. Kritik Sumber

Kritik sumber adalah menilai sumber-sumber sejarah yang dibutuhkan dalam penulisan sejarah baik kritik eksteren maupun kritik interen. Dalam sumber mengatakan bahwa verifikasi pada penelitian sejarah identik dengan kritik sumber, yaitu kritik ekstern yang mencari otentisitas atau keotentikan (keaslian sumber) dan kritik intern yang menilai apakah sumber itu memiliki kredibilitas (kebiasaan untuk dipercaya) atau tidak. Kritik ini menyangkut verivikasi sumber yaitu pengujian mengenai kebenaran atau ketepatan dengan cara melakukan kritik eksternal dan kritik internal.27

Kritik eksternal adalah suatu penelitian atas asal-usul dari sumber, suatu pemeriksaan atas catatan atau peninggalan itu sendiri untuk mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan dan mengetahui apakah ada suatu waktu sejak asal mulanya sumber ini telah diubah oleh orang-orang tertentu atau tidak. Sedangkan kritik internal adalah kritik yang dilakukan dengan memperhatikan dua hal yaitu penilaian intrinsik terhadap sumber-sumber, dan membanding-bandingkan kesaksian dari berbagai sumber agar sumber dapat dipercaya (diterima

27 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Bentang 2005, hlm. 12

(15)

kredibilitasnya). Terkait dengan penelitian ini, maka sumber yang digunakan lebih didominasi oleh sumber lisan. Cara melakukan kritik internal sumber lisan adalah perbandingan melalui wawancara yaitu perbandingan kesaksian sumber lisan dengan mewawancarai banyak sumber yang meliputi pelaku dan penyaksi sejarah.

3. Interpretasi

Interpretasi berarti menafsirkan atau memberi makna kepada fakta-fakta atau bukti sejarah. Interpretasi merupakan proses ketiga dari penelitian sejarah yang merupakan proses penggabungan atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber yang berkaitan dengan tema penelitian dengan sebuah kerangka konseptual kemudian disusunlah fakta tersebut ke dalam interpretasi secara menyeluruh.

4. Historiografi

Historiografi merupakan langkah terakhir setelah melewati beberapa proses penyaringan hingga menjadi sebuah kesimpulan akhir yang relevan, sehingga data tersebut dapat ditulis dan dipaparkan sesuai dengan kerangka tulisan dalam bentuk penulisan sejarah. Penulisan sejarah meliputi pengantar, hasil penelitian dan kesimpulan, dalam setiap bagian diusahakan tersaji dengan tema yang sistematis dan kronologis dengan menggunakan pertanyaan kualitatif terhadap data-data yang telah didapat sebagai karakteristik dari karya sejarah yang membedakan dengan karya tulis lain.

1.8 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan penelitian ini maka didasarkan pada sistem penulisan yang sangat sederhana dengan tujuan mempermudahkan para pembaca dan

(16)

memaparkan masalah yang akan dikaji, yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya. Materi yang akan dibahas selanjutnya adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, manfaat dan tujuan, tinjauan pustaka, kerangka konseptual, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LATAR BELAKANG KEHIDUPAN HASIP KALIMUDDIN SYAM Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai: (1) Latar Belakang Kehidupan Sosio-Kultural Hasip Kalimudin Syam, (2) Masa Kecil Hasip Kalimudin Syam, (3) Kehidupan Keluarga Hasip Kalimudin Syam, (4) Silsilah Keturunan, (5) Akhir Hayat Hasip Kalimudin Syam.

BAB III PERANAN DAN KIPRAH HASIP KALIMUDIN SYAM DI BIDANG PENDIDIKAN, PEMERINTAHAN DAN BUDAYA

Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai: (1) Geografis Provinsi Jambi, (2) Sejarah Provinsi Jambi, (3) Jenjang Karier Hasip Kalimudin Syam, (4) Masa Hasip Kalimudin Syam Diangkat Menjadi Rektor, (5) Menjadi Ketua Lembaga Melayu Jambi.

BAB IV APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP HASIP KALIMUDDIN SYAM DAN AKHIR KEHIDUPANNYA

Dalam bab ini penulis membahas mengenai: (1) Hasip di Mata Keluarga, (2) Pandangan Kerabat Terhadap Hasip, (3) Apresiasi Masyarakat Terhadap Hasip, (4) Penghargaan Prasamnya Purnakarya Nugraha, (5) Wafatnya Hasip Kalimuddin Syam.

(17)

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas dan menguraikan kesimpulan penelitian.

Daftar Pustaka dan Daftar Lampiran

Referensi

Dokumen terkait

Unsur-unsur bentuk sering dimaksud dengan unsur-unsur seni rupa ialah bagian-bagian yang sangat menentukan terwujudnya suatu bentuk karya seni rupa, karena pemahaman

Metode analisis data yang dilakukan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk mengungkapkan gejala-gejala atau keadaan yang terjadi pada subjek

Dari keempat variabel bebas (bahan kemasan, daya tarik visual, daya tarik praktis, dan etika kemasan) yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel terikat (keputusan

Pengukuran score kinerja dengan metode Objectives Matrix (OMAX) Setelah mendapatkan hasil pembobotan antar KPI pada tahap pembobotan KPI maka langkah selanjutnya yaitu

mengimplementasikan pembelajaran, menilai proses hasil pembelajaran, dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan. Kemampuan dosan dalam mengelola pembelajaran meliputi

Hasil dari pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa dalam jangka pendek, perbankan Syariah belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

Hospital Miri dan PKRC di daerah Miri 2 KLUSTER NANSANG TUGONG, PAKAN Kluster Komuniti  Kluster komuniti melibatkan penduduk di sebuah rumah panjang yang terletak

Derajat  kesarjanaan  yang  dibuktikan  dengan  hasil  Karya  Penciptaan  Produksi    dalam