• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professionals

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professionals"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

5 A. Pengertian Bank

Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professionals (GARP) dan Badan Sertifikasi Manajemen resiko (BSMR; 2005:A3) adalah “suatu lembaga yang telah memeperoleh izin untuk melakukan kegiatan utama menerima deposito, memberikan pinjaman, menerima dan menerbitkan cek.”

Menurut Kasmir (2006:4) “Bank merupakan perantara keuangan masyarakat yang kelebihan dan kekurangan dana.”

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa bank adalah lembaga keuangan yang memiliki izin untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan sebagainya serta menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman kepada masyarakatyang emmbutuhkan.

B. Pengertian Kinerja Keuangan

Pengertian dari kinerja keuangan menurut Abdullah (2001:383) adalah “prestasi kerja yang diperoleh dari hasil operasi selama periode tertentu yang dapat dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya atau yang akan datang.”

Menurut Mulyadi (2001:415) pengertian penilaian kinerja adalah “penentuan secara periodic efektivitas operasional suatu organisasi bagian

(2)

organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.”

Sedangkan menurut Amin (2001:1) mendefinisikan penilaian kinerja sebagai “suatu indikator dari pekerjaan yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh suatu aktivitas atau proses dari unit organisasi yang dapat berupa penilaian finansial.”

Kinerja bank secara keseluruhan merupakan gambaran prestasi yang dapat dicapai bank dalam operasionalnya, bank menyangkut aspek keuangan, pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana, teknologi maupun sumber daya manusia.

Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran yang bisa diukur dengan indicator kecukupan modal Likuiditas dan profitabilitas (Jumingan, 2006).

“Kinerja bank mempunyai dua indikator dan dua dimensi. Indicator kinerja bank adalah indicator kuaitas dan kuantitas. Sedangkan dimensi kinerja bank adalah dimensi profitabilitas dan dimensi resiko.”

C. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan (financial statement) menurut Arif (2008: VII) adalah “informasi yang merangkum seluruh kegiatan atau aktivitas Perusahaan.” Laporan keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan, dimana neraca mencerminkan nilai aktiva, dan modal suatu bank pada saat tertentu, laporan rugi laba (income statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai dalam suatu periode tertentu biasanya meliputi periode satu

(3)

tahun, serta laporan perubahan posisi keuangan memperlihatkan darimana saja sumber pendanaan bank dan kemana saja dana yang telah diserap tesebut disalurkan.

Ketiga jenis laporan keuangan tersebut, merupakan laporan keuangan yang diwajibkan oleh prinsip akuntansi dan seluruh pihak berkepentingan dengan bank dapat mengetahui profil keuangan bank yang bersangkutan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari susunan laporan keuangan adalah untuk mememenuhi kebutuhan informasi yang berguna dalam membuat keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Neraca menurut Arif (2008: 13) adalah “suatu laporan sistematis tentang aktiva (assets), kewajiban (liabilities) dan modal sendiri (equity) dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.”

D.Sifat dan keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atas laporan kemajuan (Progress report) secara periodic yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Menurut IAI (2002: 201) yang terdapat dalam PSAK laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report, laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil suatu kombinasi dari:

(4)

1. Fakta yang telah dicatat (Recorded fact)

Berarti bahwa laporan keuangan ini dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang tersim[an di bank, jumlah piutang, persediaan barang, utang maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.

2. Prinsip dan kebiasaan dalam akuntansi (Accounting Convention and Postulate)

Berarti data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (General Accepted Accounting Principles), hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan pencatatan atau keseragaman.

3. Pendapat pribadi (Personal Judgement)

Dimaksudkan bahwa, walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil yang sudah ditetapkan menjadi praktek pembukuan, namun pengguna dari konvensi-konvensi dan dalil dasar tersebut terhitung dari pada akuntan atau manajemen yang bersangkutan. Judgement atau pendapat ini tergantung pada kemampuan atau integritas pembuatannya yang dikombinasikan dengan fakta yang dicatat dengan kebiasaan serta dalil-dalil akuntansi yang telah disetujui akan digunakan didalam beberapa hal.

(5)

Dengan memperhatikan sifat-sifat laporan keuangan tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan mempunyai beberapa keterbatasan antara lain:

1. Laporan keuangan yang dibuat periodik pada dasarnya merupakan interimport (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan yang final.

2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihtannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar peyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah. Laporan keuangan dibuat berdasarkan konsep going concern atau anggapan perusahaan berjalan terus.

3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli uang tersebut semakin menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan tang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan unit yang dijual semakin besar.

Sifat dan keterbatasan laporan keuangan dijelaskan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia yang dikutip oleh Munawir (2004: 10) adalah sebagai berikut :

1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat, maka terdapat keterbatasan dalam penggunaannya, karena itu laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan.

2. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan untuk memnuhi keperluan tiap-tiap pemakai.

(6)

3. Laporan keuangan itu sebagai hasil dari stelsel timbulnya hak dan kewajiban akuntansi.

4. Laporan keuangan itu bersifat konservatif dalam sikapnya menghadapi ketidakpastian, peristiwa-peristiwa yang tidak menguntungkan segera diperhitungkan kerugiannya.

5. Laporan keuangan itu lebih menekankan bagaimana keadaan sebenarnya peristiwa-peristiwa itu dilihat dari sudut ekonomi daripada berpegangan pada formilnya.

6. Laporan keuangan itu menggunakan istilah-istilah teknis, dalam hubungan ini sering istilah-istilah yang umum dipakai diberi pengertian khusus. 7. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa

transaksi dari pada bentuk hukumnya (formalitas).

E.Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Menurut IAI (2002: 7) ada empat karakteristik laporan keuangan yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai :

1. Dapat dipahami

Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi, akuntansi dan bisnis.

2. Relevan

Informasi harus relevan untu memnuhi kebutuhan pamakai dalam proses pengambilan keputusan ekonomi dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini dan masa depan.

3. Reliabel

Informasi memiliki kualitas yang handal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan atau bias.

4. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.

(7)

F.Pemakai Laporan Keuangan

Menurut IAI para pihak yang berkepentingan dengan posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan :

1. Pemilik 2. Manager 3. Investor 4. Kreditur / Banker 5. Pemerintah 6. Masyarakat

G.Analisa Rasio Keuangan Bank.

Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis), khususnya mencurahkan perhatian kepada perhitungan rasio agar dapat mengevaluasi keadaan finansial pada masa lalu, sekarang dan memproyeksi masa yang akan datang.

Untuk mengetahui kinerja bank melalui laporan keuangan, digunakan analisa rasio keuangan, rasio keuangan merupakan suatu alat atau cara yang paling umum digunakan dalam membuat analisa laporan keuangan.

Analisa rasio ini menggambarkan hubungan metematis antara suatu jumlah dengan jumlah yang lainnya. Perhitungan yang digunakan dalam analisis rasio ini sebenarnya relatif sederhana, namun interpretasi terhadap rasio tersebut merupakan masalah yang cukup rumit, oleh karena itu, efektivitas rasio keuangan sebagai alat analisa sangat tergantung dari

(8)

kemampuan dan keahlian analis menginterpretasikan rasio yang digunakan. Keahlian interpretasi inilah merupakan aspek yang cukup rumit dalam teknik analisa rasio. Beberapa penilaian yang biasa digunakan untuk menganalisa inerja keuangan bank antara lain adalah :

1. Penilaian permodalan

Penilaian yang didasarkan pada kewajiban penyediaan modal minimum bank.

2. Penilaian aktiva produktif

Penilaian ini dikuantifikasikan berdasarkan pada dua rasio, yaitu:

a. Rasio aktiva produktif, rasio yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif, baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian.

Untuk menghitung nilai kreditnya digunakan rumus dengan bobot penilaian 25% :

Aktiva produktif yang diklasifikasikan adalah sebagaimana yang terdapat pada laporan keuangan “Kualitas Aktiva Produktif”.

b. Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk .

= Aktiva produktif yang diklasifikasikan x 100 Jumlah aktiva produktif

(9)

3. Penilaian Rentabilitas

Rasio Rentabilitas sering disebut profitabilitas usaha, rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dapat dicapai oleh bank yang bersangkutan. Rasio yang digunakan yaitu Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).

4. Penilaian Likuiditas

Secara umum rasio ini menggambarkan keadaan suatu bank dalam menyediakan alat-alat likuidasinya untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayarnya. Rasio likuiditas yang digunakan dalam skripsi ini adalah Loan to Deposit Ratio. Besarnya nilai LDR dapat dihitung dengan rumus :

5. Penilaian Solvabilitas

Rasio ini digunakan untuk mengetahui perbandingan antara volume (jumlah) dana yang diperoleh dari berbagai hutang (jangka pendek dan jangka panjang tersebut) serta sumber-sumber lain diluar modal bank sendiri dengan volume penanaman dana tersebut pada berbagai jenis aktiva yang dimiliki bank. Salah satu rasio nya adalah Capital Adequacy Ratio (CAR).

Teknik-teknik perhitungan rasio yang digunakan dalam analisa laporan bank, dengan maksud untuk mengetahui hubungan timbal balik yang ada

Jumlah Kredit yang diberikan X 100% Dana Pihak Ke-3

(10)

antara bank assets, bank liabilities dan bank capital yang selajutnya untuk mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas dari suatu bank. Indikator ini sangat diperlukan bagi bebagi pihak yang berkepentingan terhadap bank yang bersangkutan dalam pengambilan keputusan yang akan diambilnya. Maka rasio yang digunakan untuk melakukan analisa laporan keuangan dalam analisa ini hanya menggunakan tiga kelompok rasio yaitu : 1. Analisa Solavabilitas.

Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi finansialnya apabila sekitarnya perusahaan tersebut dilikuidasi. Analisa solvabilitas menurut Darsono (2005: 76) adalah kemampuan bank untuk memenuhi seluruh kewajiban atau hutang jangka panjang.

Sedangkan menurut S. munawir (2000: 23) Solvabilitas adalah “kemampuan perusahaan untuk memnuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang”

Menurut Bambang Riyanto (2002: 5) Solvabilitas adalah “kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban financial apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.”

Sesuai dengan pengertian Solvabilitas, maka dalam perhitungannya digunakan hutang perusahaan. Dalam pengertiannya hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang merupakan sumber dana atau modal perushaan yang berasal

(11)

dari kreditor. Disamping itu, rasio ini digunakan untuk mengetahui perbandingan antara volume (jumlah) dana yang diperoleh dari berbagai hutang (jangka pendek dan jangka panjang tersebut) serta sumber-sumber lain diluar modal bank sendiri dengan volume penanaman dana tersebut pada berbagai jenis aktiva yang dimiliki bank.

Salah satu rasionya adalah : a. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Kewajiban penyediaan modal minimum bank diukur dari presentasi tertentu terhadap aktiva tertimbang menurut resiko, sejalan dengan standar yang ditetapkan oleh Bank For International Settlements terhadap seluruh bank di Indonesia diwajibkan untuk menyediakan modal minimum sebesar 8 %. Rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) yang ikut dibiayai dari modal sendiri.

CAR = Modal Inti + Modal Pelengkap x 100%

ATMR

(12)

2. Analisa Rentabilitas.

Rasio Rentabilitas sering disebut profitabilitas usaha, rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dapat dicapai oleh bank yang bersangkutan.

Rasio rentabilitas terdiri dari : a. Return On Assets (ROA)

ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset. Berikut adalah rumus dari ROA.

b. Return On Equity

Menurut James O. gill (2006: 71) adalah “rasio yang mengukur besarnya pengembalian terhadap investasi para pemegang saham.”

Angka tersebut menunjukkan seberapa baik manajemen memanfaatkan investasi para pemilik perusahaan.

Berikut adalah rumus dari ROE :

Laba Bersih x 100% Total Aset

ROE = Laba Setelah Pajak x 100% Total Equity

(13)

3. Analisa Likuiditas

Analisa rasio likuiditas menurut Arief Sugiyono (2009: 68) adalah “analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.” Rasio likuiditas yang digunakan dalam skripsi ini adalah Loan to Deposit Ratio. Analisa rasio likuiditas juga dapat diartikan sebagai “analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek atau kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo.” (Lukman 2005: 114).

Secara umum rasio ini menggambarkan keadaan suatu bank dalam menyediakan alat-alat likuidasinya untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayarnya. Rasio likuiditas yang digunakan dalam skripsi ini adalah Loan to Deposit Ratio. Besarnya nilai LDR dapat dihitung dengan rumus :

Jumlah Kredit yang diberikan X 100% Dana Pihak Ke-3

Referensi

Dokumen terkait

Yang membedakan penelitian yang peneliti lakukan dengan Umiatul yaitu pembahasan layanan bimbingan pernikahan di KUA Waringinkurung Serang, sedangkan peneliti membahas

Abstrak - Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar fisika peserta didik dengan

Permasalahan Pengelolaan Sistem Drainase Yang Dihadapi Kabupaten Serang. No Aspek Pengelolaan Air Limbah Permasalahan Yang Dihadapi Tindakan Yang Sudah Dilakukan Yang Sedang

Hal ini dimaksudkan untuk menampung dinamika pemanfaatan ruang mikro dan sebagai dasar antara lain transfer of development rights (TDR) dan air right development

Menurut Elvinia (2006), terdapat perbedaan yang bermakna pada domain fisik, psikologis, dan lingkungan pada lansia yang tinggal di rumah bersama keluarga dengan yang

dan disampaikan kepada konsumen. 2) Saya merasa puas jika tidak mengantri terlalu lama untuk mendapatkan jasa cukur rambut di Next Salon.

Dapat dilihat dari apa yang telah dilakukan oleh Apple hingga saat ini adalah perusahaan ini telah. melakukan berbagai aliansi stratejik, dan cukup banyak perusahaan dan

2088-2866 Asosiasi Dosen dan Guru Vokasi Indonesia (ADGVI) bekerjasama dengan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.