• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Manajemen Produksi Manajemen produksi adalah proses yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang atau jasa dengan mengubah input menjadi output

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengertian Manajemen Produksi Manajemen produksi adalah proses yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang atau jasa dengan mengubah input menjadi output"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

II-6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Produksi

2.1.1. Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen produksi adalah proses yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang atau jasa dengan mengubah input menjadi output. Dalam proses ini dilengkapi dengan umpan balik yang berfungsi memasikan bahwa output (keluaran) sesuai dengan yang ditentukan. Apabila output (keluaran) yang dihasilkan tidak sesui dengan yang diharapkan maka harus dilakukan tindakan perbaikan dalam komponen input (masukan) atau penyempurnaan proses produksi. Pengertian Manajemen Produksi adalah sebagai penataan proses pengubahan bahan mentah menjadi produk atau jasa yang di inginkan sehingga memiliki nilai jual. Menurut situs UK Esays, produksi ini dikategorikan menjadi beberapa bagian berdasarkan teknik, yaitu :

1. Produksi yang diambil dari bahan mentah langsung kemudian diekstrak menjadi produk yang diinginkan. Misalnya ekstraksi minyak untuk dibuat menjadi berbagai macam produk.

2. Produk yang didapatkan dengan cara memodifikasi bahan baik secara kimiawi atau parameter mekanis tanpa mengubah atribut fisiknya. Misalnya dilakukan dengan memanaskan bahan baku di suhu yang tinggi.

3. Produksi dengan cara perakitan, misalnya komputer atau mobil.

Menurut Sofyan Assauri (2008:19), pengertian manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan berbagai sumber daya; sumber daya manusia, sumber daya alat, sumber daya dana, dan bahan, secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan sebuah barang atau jasa.

Menurut Heizer dan Reider (2011:4), Manajemen Produksi adalah rangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.

(2)

Menurut Irham Fahmi (2012:3), pengertian manajemen produksi adalah sebuah ilmu manajemen yang membahas secara menyeluruh bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan menggunakan ilmu dan seni yang dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk mencapai hasil produksi yang diinginkan.

2.1.2. Fungsi Manajemen Produksi

Beberapa fungsi manajemen produksi (Julyanthry, 2020) adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan

Dengan melakukan perencanaan yang baik sebelum proses pengolahan maka akan meminimalkan biaya produksi sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.

2. Proses Pengolahan

Dalam proses pengolahan diperlukan metode untuk mengolah masukan (input) sehingga dapat memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara maksimal.

3. Penunjang

Penunjang dibutuhkan dalam proses pengolahan sehingga proses pengolahan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

4. Pengendalian / pengawasan

Pengendalian atau pengawasan ini berungsi untuk menjamin bahwa proses produksi berjalan sesuai dengan perencanaan. Karena perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menjamin bahwa barang atau produk yang mereka hasilkan sesuai standar dan sesuai harapan konsumen.

2.1.3. Tujuan Produksi

Ada beberapa tujuan produksi, diantaranya:

a. Memenuhi kebutuhan manusia. Manusia memiliki beragam kebutuhan terhadap barang dan jasa yang harus dipenuhi dengan kegiatan produksi, apalagi jumlah manusia terus bertambah.

(3)

b. Mencari keuntungan atau laba. Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen (orang yang memproduksi) berharap bisa menjualnya dan memperoleh laba sebanyak-banyaknya.

c. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen akan memperoleh pendapatan dan laba dari penjualan produknya, yang dapat digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan termasuk kehidupan para karyawan.

d. Meningkatkan mutu dan jumlah produksi. Produsen selalu berusaha memuaskan keinginan konsumen. Dengan berproduksi, produsen mendapat kesempatan melakukan uji coba (eksperimen) untuk meningkatkan mutu sekaligus jumlah produksinya agar lebih baik dari produksi sebelumnya.

e. Mengganti barang-barang yang bagus atau rusak karena dipakai atau karena bencana alam. Semua itu diganti dengan cara memproduksi barang yang baru atau memperbaiki bila masih memungkinkan.

2.1.4. Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Dilihat dari cara mengambil kebijakan utama dan keputusan, ada 3 kategori di dalam ruang lingkup manajemen produksi:

1. Keputusan/ kebijakan mengenai desain

Keputusan ini termasuk dalam keputusan jangka panjang, dimana di dalamnya meliputi; penentuan desain produk yang akan dibuat, lokasi dan tata letak pabrik, desain kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan, desain metode dan teknologi pengolahan, desain organisasi perusahaan, dan desain job description dan job specification.

2. Keputusan/ kebijakan mengenai transformasi

Keputusan operasi ini sifatnya jangka pendek, berkaitan dengan keputusan taktis dan operasional. Kebijakan ini mencakup jadwal produksi, gilir kerja (Shift), anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke sub-sistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian produk.

(4)

3. Keputusan/ kebijakan mengenai perbaikan

Kebijakan ini sifatnya berkesinambungan, maka kebijakan ini dilakukan secara rutin. Beberapa kegiatan yang ada di dalamnya meliputi perbaikan secara kontinu terhadap mutu keluaran, keefektifan dan keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para pekerja, perawatan sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus-menerus atas metode penyelesaian atau pengerjaan produk.

2.1.5. Penerapan Manajemen Produksi

Proses penerapan manajemen produksi yaitu memanfaatan sumber daya manusia dan non manusia dalam rangka mencapai tujuan tertentu untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada.

Tahapan manajemen produksi memiliki 3 tahapan utama yaitu:

1. Perencanaan

Perancangan produksi yaitu melakukan persiapan tersistem pada barang yang akan diproduksi. Pada tahapan ini terdapat beberapa keputusan yang akan dihadapi, antara lain:

a. Jenis barang apa yang diproduksi b. Kualitas barang

c. Jumlah barang produksi d. Bahan baku

e. Pengendalian produksi 2. Pengendalian

Pengendalian produksi bertujuan untuk memaksimalkan seluruh biaya seoptimal mungkin. Ada 3 kegiatan yang dilakukan, yaitu:

a. Menyusun rencana b. Pembuatan jadwal kerja c. Menentukan target konsumen 3. Pengawasan

(5)

Pengawasan disini memiliki fungsi yaitu memantau pelaksanaan aktivitas produksi dapat berlangsung sesuai rencana. Kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Menetapkan kualitas produk b. Menetapkan standar produk c. Melakukan produksi tepat waktu

Salah satu kegiatan penting dari sebuah perusahaan adalah kegiatan produksi. Produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa. Pada saat produksi berlangsung perusahaan dapat memastikan apakah produk yang disiapkan sesuai keinginan pelanggan atau tidak. Oleh karena kegiatan produksi ini sangat penting, maka pengelolaan produksi menjadi sesuatu yang perlu dilakukan. Salah satu fungsi operasional dari manajemen perusahaan yang terkait dengan pengelolaan produksi adalah manajemen produksi.

Proses produksi atau pengembangan produk secara umum dibagi menjadi lima fase, lima fase tersebut adalah (Wahmuda et al.,2015)

1. Fase 0. Perencanaan

Pada fase ini dilakukan kegiatan perencanaan yang biasa disebut ‘zerofase’, merupakan kegiatan awal yang meliputi proses peluncuran pengembangan produk actual dan persetujuan proyek.

2. Fase 1. Pengembangan Konsep

Pada fase ini, pengidentifikasian target kebutuhan pasar, alternatif konsep produk dikembangkan dan dievaluasi, dengan memilih satu atau beberapa konsep percobaan dan pengembangan pada fase berikutnya.

3. Fase 3. Perancangan Rinci

Dalam fase ini yaitu perancangan rinci adalah spesifikasi yang lengkap dari bentuk produk, toleransi-toleransi dari seluruh komponen perunit pada produk, material produk dan identifikasi seluruh komponen standar.

4. Fase 4. Pengujian dan Perbaikan

Fase pengujian dan perbaikan merupakan fase yang melibatkan evaluasi dari macam-macam versi produksi dari produk dan fase ini biasa disebut sebagai fase

(6)

tahap awal dari produksi. Sebelum membuat produk yang sesungguhnya pada fase ini menggunakan prototype awal (alpha) yang dibuat dengan komponen dan bentuk dan jenis material yang sama dengan produk yang sesungguhnya.

Pengujian prototy awal (alpha) bertujuan untuk mengetahui proses bekerja sesuai dengan yang direncanakan dan dirancang serta produk yang memenuhi kebutuhan pasar dan kepuasan konsumen. Selanjutnya adalah pengujian prototype (beta) dibuat dengan komponen yang dibutuhkan untuk kebutuhan produksi namun tidak dirakit sama dengan proses perakitan terakhir seperti perakitan sesungguhnya, prototipe (beta) bertujuan untuk pengidentifikasian dan pengevaluasian secara internal saja. Dan untuk menjawab pertanyaan mengenai keandalan dan kinerja dalam mengidentifikasi kebutuhan secara teknik untuk produk akhir.

5. Fase 5. Peluncuran Produk

Peluncuran produk dikenal sebagai fase produksi awal, yaitu pada fase peluncuran produk dibuat dengan menggunakan system produksi yang nyata. Tujuan dari peluncuran produk yaitu melatih pekerja dan timnya dalam meminimalisir atau mengurangi bahkan mencari solusi dari permasalahan yang akan terjadi pada saat proses produksi berjalan adalah sasaran dan tujuan dari pengembangan produk.

2.2. Unified Process (UP)

Menurut Satzinger (2005, p50), Unified Process merupakan suatu orientasi objek sistem pengembangan metodologi yang awalnya dikembangkan Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson.

(7)

Gambar 2.1 Alur Kerja Dan Tahapan Pada Unified Process Sumber : Wikipedia

Tahapan pada Unified Process, yaitu:

1. Fase awal (inception) UP mencakup komunikasi (communication) pelanggan dan aktivitas perencanaan (planning). Dengan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan, kebutuhan bisnis untuk perangkat lunak diidentifikasi, arsitektur kasar untuk sistem diusulkan, dan sebuah rencana untuk sifat iterative, sifat incremental dari proyek berikutnya dikembangkan. Kebutuhan bisnis mendasar dijelaskan melalui serangkaian use case awal yang menggambarkan fitur dan fungsi mana yang diinginkan oleh setiap kelas utama pengguna. Arsitektur pada titik ini tidak lebih dari garis besar tentatif dari subsistem utama dan fungsi dan fitur yang mengisi mereka. Nantinya, arsitektur akan disempurnakan dan diperluas menjadi seperangkat model yang akan mewakili pandangan berbeda dari sistem. Proses perencanaan mengidentifikasi sumber daya, menilai risiko utama, menentukan jadwal, dan menetapkan dasar untuk fase-fase yang akan diterapkan ketika peningkatan (increment) perangkat lunak dikembangkan.

2. Tahap elaborasi (elaboration) meliputi kegiatan komunikasi dan pemodelan model proses generik. Pada tahap elaborasi, use case awal yang dikembangkan sebagai bagian dari fase awal (inception) dan memperluas representasi arsitektur untuk memasukkan lima pandangan yang berbeda dari

(8)

perangkat lunak - use case model, model kebutuhan (requirement), model desain (design), model implementasi (implementation), dan model penyebaran (deployment) akan diperbaiki dan diperluas. Dalam beberapa kasus, elaborasi menciptakan "garis dasar arsitektur yang dapat dieksekusi"

yang mewakili "first cut" sistem yang dapat dieksekusi. Garis dasar arsitektur menunjukkan kelayakan arsitektur tetapi tidak menyediakan semua fitur dan fungsi yang diperlukan untuk menggunakan sistem. Selain itu, rencana tersebut ditinjau dengan saksama pada puncak fase elaborasi untuk memastikan bahwa ruang lingkup, risiko, dan tanggal pengiriman tetap masuk akal. Modifikasi rencana sering dilakukan pada saat ini.

3. Fase konstruksi (construction) UP identik dengan aktivitas konstruksi yang ditentukan untuk proses perangkat lunak generik. Menggunakan model arsitektur sebagai input, fase konstruksi mengembangkan atau memperoleh komponen perangkat lunak yang akan membuat setiap use case operasional untuk pengguna akhir. Untuk mencapai hal ini, kebutuhan dan model desain yang dimulai selama fase elaborasi diselesaikan untuk mencerminkan versi akhir dari software increment. Semua fitur dan fungsi yang diperlukan untuk software increment (mis. Rilis) kemudian diimplementasikan dalam kode (source code). Ketika komponen sedang diimplementasi, unit test dirancang dan dieksekusi untuk masing-masing komponen. Selain itu, kegiatan integrasi (perakitan komponen dan pengujian integrasi) dilakukan. Use case digunakan untuk memperoleh serangkaian acceptance test yang dieksekusi sebelum dimulainya fase UP berikutnya.

4. Fase transisi (transition) UP mencakup tahap selanjutnya dari aktivitas konstruksi generik (construction) dan bagian pertama dari aktivitas penyebaran (deployment) generik. Perangkat lunak diberikan kepada pengguna akhir untuk pengujian beta dan laporan umpan balik pengguna baik cacat maupun perubahan yang diperlukan. Selain itu, tim perangkat lunak membuat informasi dukungan yang diperlukan (mis., Buku petunjuk, panduan

(9)

pemecahan masalah, prosedur pemasangan) yang diperlukan untuk rilis.

Pada akhir fase transisi, software increment menjadi perangkat lunak yang dapat digunakan.

Alur kerja pada Unified Process (Nahrowi, 2022), yaitu:

1. Requirements: Tujuan utama pada fase ini adalah menyusun sistem apa yang seharusnya ada dan mengapa perlu dibuat, mendefinisikan batas dari sistem, melihat kemungkinan ancaman keamanan serta bagaimana cara penanggulangannya, dan mengestimasi biaya dan skala waktu yang rumit. Isi dari sistem dibangun yang kemudian diterjemahkan kedalam use case model dengan tambahan spesifikasi kebutuhan. Baik kebutuhan fungsional dan nonfungsional akan dikumpulkan dan dianalisis. Kebutuhan user dan stakeholder serta fitur high- level didefinisikan dan kemudian diubah menjadi specific software requirements.

2. Analysis and Design: Pada fase ini, semua requirement pada tahap kedua akan diubah menjadi spesifikasi implementasi.

3. Implementation: Pada tahap ini, semua analisa dan desain yang telah dibuat pada fase sebelumnya akan diimplementasikan dan diterjemahkan menjadi kode program.

4. Test: Pada tahap ini, pengembang software akan menguji dan memverifikasi semua interaksi komponen, kebutuhan yang telah diimplementasikan dan kualitas dari software yang telah dikembangkan.

2.3. Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan visual yang di rancang khusus untuk pengembangan dan analisis sistem berorientasi objek dan desain.

UML pertama kali di kembangkan oleh Graady Booch, Jim Rombaugh dan Ivar Jacobson pada pertengahan tahun 1990 (Journal of database management : Keng Siau and Qing Cao, 2001:26).

2.3.1. Diagram Unified Modelling Language (UML) 1) Usecase Diagram

(10)

Usecase Diagram adalah sebuah diagram yang menunjukan hubungan antara actors and use cases. Digunakan untuk analisis dan desain sebuah sistem.

2) Class Diagram

Class Diagram adalah sebuah diagram yang menunjukan hubungan antar class yang di dalamnya terdapat atribut dan fungsi dari suatu objek.

3) Activity Diagram

Activity Diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan konsep aliran data/kontrol aksi terstruktur serta dirancang dengan baik dalam suatu sistem.

4) Sequence Diagram

Sequence Diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan kolaborasi dari objek-objek yang saling berinteraksi antar elemen dari suatu class. (Bruce powel, 2003:55)

5) Robustness diagram

Robustness diagram berfungsi untuk menghubungkan usecase dengan objek yang dalam hal ini digambarkan dalam domain model. Robustness diagram digunakan untuk menganalisis tiap usecase dan kemudian menghubungkan nya ke domain model sehingga antara uscase dan domain model sesuai.

2.4. Framework Codeigniter

Framework dapat diartikan sebagai koleksi atau kumpulan potongan potongan program yang disusun atau diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan untuk membantu membuat aplikasi utuh tanpa harus membuat semua kodenya dari awal.

Codeigniter merupakan framework PHP yang diklaim memiliki eksekusi tercepat dibanding dengan framework lainnya. Codeigniter bersifat open source dan menggunakan model basis MVC (Model View Controller), yang merupakan model konsep modern framework yang digunakan saat ini.

Kelebihan dan kekurangan Codeigniter

(11)

1. Kelebihan Codeigniter a. Gratis

Codeigniter dilisensikan dibawah lisensi Apache/BSD style open source . Jadi ini berarti Codeigniter dapat dipakai secara bebas.

b. Mendukung PHP 4 dan PHP 5

Walau saat ini PHP telah mencapai versi 5 bahkan versi 7, namun masih banyak juga orang – orang yang memakai PHP 4. Oleh sebab itu, pengembang framework Codeigniter memperhatikan betul setiap pengguna, oleh karenanya framework Codeigniter dikembangkan agar mampu berjalan baik PHP 4 Maupun PHP 5.

c. Berukuran kecil dan cepat

Dibandingkan dengan framework lain, semisal CakePHP, Codeigniter dapat menjadi alternatif bagi yang menginginkan akses yang cepat. Penyebab bisa cepat, karena Codeigniter hanya meload fungsi atau library yang digunakan saja, berbeda dengan Framework lainnya yang menggunakan seluruh library walaupun library tersebut tidak digunakan. Alasan inilah yang menjadikan Codeigniter dengan akses tercepat dan ringan.

d. Dokumentasi

Framework yang baik pastinya dilengkapi dengan dokumentasi yang lengkap dan mendukung, agar bisa mudah dipahami oleh penggunanya. Didukung oleh User Guide yang mudah dimengerti, dari mulai install sampai pada fungsi-fungsinya semua ada.

e. Menggunakan konsep MVC

Codeigniter memakai konsep MVC (Model View Controller), konsep modern yang banyak dipakai oleh framework PHP lainnya. Dengan adanya MVC, Pengerjaan antara logika dengan layout telah dipisahkan, sehingga antara programmer dan designer dapat santai melakukan tugasnya.

2. Kekurangan Codeigniter

a. Codeigniter dikembangkan oleh Ellislab dan bukan suatu komunitas, ini yang menyebabkan update core engine -nya tidak secepat framework lain.

(12)

b. Tidak ditujukan untuk pembuatan web dengan skala besar ( enterprise ) walaupun tersedia banyak library .

c. Tidak mencerminkan MVC yang sesungguhnya, misalnya penulisan echo masih bisa dilakukan pada file controller.

2.5. Personal Home Page (PHP)

Personal Home Page (PHP) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi di sertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sebagai bahasa pemograman dan HTML sebagai pembangunan halaman web. (Hendrianto, 2014)

2.6. MySQL (My Structured Query Language)

MySQL adalah database yang menghubungkan script PHP menggunakan perintah query dan escaps character yang sama dengan PHP. MySQL mempunyai tampilan client yang mempermudah dalam mengakses database dengan kata sandi untuk mengizinkan proses yang bias dilakukan. phpMyAdmin adalah sebuah software yang berbentuk seperti halaman situs yang terdapat pada web server.

Fungsi dari halaman ini adalah sebagai pengendali database MySQL sehingga pengguna MySQL tidak perlu repot untuk menggunakan perintah-perintah SQL. Karena dengan adanya halaman ini semua hal tersebut dapat dilakukan hanya dengan meng-klik menu fungsi yang ada pada halaman phpMyAdmin

MySQL adalah salah satu program yang dapat digunakan sebagai database, dan merupakan salah satu software untuk database server yang banyak digunakan. MySQL bersifat open source dan menggunakan SQL. MySQL bisa dijalankan diberbagai platform misalnya Windows, Linux dan lain sebagainya.

Referensi

Dokumen terkait

Usulan untuk menempuh Tugas Akhir, diajukan kepada Ketua Jurusan dengan menyerahkan proposal (usulan) penelitian dengan judul yang telah disetujui oleh Ketua

Informasi label yang tertera pada kemasan produk, manfaat kesehatan, persepsi mengenai kandungan zat gizi pada produk, dan status sosial dapat menjadi faktor-faktor yang

Sedangkan beberapa saran yang dapat diajukan berkaitan dengan kesimpulan adalah sebagai berikut : Bagi Fakultas Saintek khususnya jurusan Teknik Arsitektur UIN

Menimbang bahwa setelah majelis hakim mencermati tulisan terdakwa ( Vide Bukti Dokumen Elektronik berupa preent schreen / Print Out Facebook) dan menghubungkannya

Secara akademis penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca untuk dapat memahami aspek pembebasan PPN dan pelaksanaan pemberian fasilitas

Kemudian berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, penulis mendapati bahwa kekurangan dari divisi Marketing PT.Imora Motor jika dikaji melalui teori Silih Agung

kami peroleh dalam melakukan Kunjungan Industri ke PT Liku Telaga adalah terkait proses pengolahan sulfur (belerang) berdasarkan reaksi kesetimbangan yaitu

Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pupuk NPK memberikan pengaruh nyata terhadap Tinggi Tanaman jagung pulut saja, namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap