• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

4.1 Proses Pengumpulan Data

Dalam melakukan proses pengumpulan data, penulis menggunakan metode wawancara tidak terstruktur dan metode observasi. Dalam melakukan metode wawancara ini sendiri penulis membagi ke dalam satu subjek saja, yakni narasumber internal.

Pembagian ini dilakukan dikarenakan peneliti hanya ingin meneliti dari pihak internal divisi, yakni divisi Marketing apakah Branding yang sejauh ini sudah dilakukan. Narasumber internal yang dimaksud adalah pihak – pihak yang berada dalam ruang lingkup organisasi perusahaan, dalam kasus ini adalah staff divisi Marketing dari PT.Imora Motor.

Pertanyaan yang diajukan penulis, dimaksudkan untuk menjawab asumsi tentang kinerja Branding yang dilakukan oleh Public Relations PT.Imora Motor yang dinilai kurang optimal dalam mempertahankan . Pertanyaan – pertanyaan tersebut berjumlah delapan butir, dimana porsi pertanyaan cenderung mengacu kepada pihak internal dikarenakan penulis memakai metode penelitian kualitatif yang secara umumnya memfokuskan diri pada pihak internal suatu organisasi/perusahaan.

(2)

Pertanyaan – pertanyaan kepada pihak Internal sebagai berikut:

1. Darimanakah anda mengenal brand mobil Honda?

2. Bagaimanakah pendapat anda mengenai brand mobil Honda? 3. Apakah kegiatan yang paling menonjol dari Marketing Honda? 4. Apakah kegiatan yang kurang terdengar dari Marketing Honda? 5. Kegiatan Marketing yang sering dilakukan secara rutin oleh Honda?

6. Apakah ada kegiatan Marketing yang dilakukan pesaing namun tidak dilakukan oleh Honda?

7. Berdasarkan teori silih agung wasesa, sebutkan hal yang jarang hingga tidak pernah dilakukan?

8. Berdasarkan teori Rhenald Kasali, sebutkan hal yang jarang hingga tidak pernah dilakukan?

Penulis melakukan interview dan observasi selama beberapa bulan, rentang waktu antara Maret hingga Mei 2012, dimana penulis memperoleh data mentah berupa hasil wawancara maupun observasi.

Untuk hasil wawancara pihak internal, penulis melakukan wawancara di waktu istirahat siang (pukul 12.00 – pukul 13.00). Pemilihan waktu wawancara dengan mempertimbangkan agar tidak mengganggu aktivitas karyawan PT. Imora Motor.

Kemudian selain di kantor, penulis juga melakukan wawancara pada saat event – event, dikarenakan tidak setiap saat karyawan divisi Marketing berada di kantor, tetapi jika ada event, seluruh karyawan divisi Marketing hampir selalu hadir di sana.

(3)

Narasumber – narasumber internal:

1. Yoga (Divisi Marketing – Analyze)

2. Angga (Divisi Marketing – Analyze)

3. Dian (Divisi Marketing – Admin)

4. Luther (Divisi Marketing – Field)

5. Daya (Divisi Marketing – Chief)

6. Ardian (Divisi Marketing – Admin)

Kemudian selama rentang waktu penulis kerja praktik di sana, penulis juga memakai metode observasi.Metode observasi adalah kegiatan keseharian manusia dalam mengamati suatu fenomena dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alaat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit. (Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relations, 2011: 165)

Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan panca indera lainnya.

Alasan penulis menggunakan metode ini ialah dengan menggunakan metode ini, penulis berharap agar mengetahui kinerja branding PR yang dilakukan oleh divisi Marketing di PT.Imora Motor apakah sudah ideal dengan teori dari Silih Agung Wasesa, jika sudah ideal berarti upaya mempertahankan citra merek mobil Honda sudah baik.

(4)

4.2 Penyajian Data

Dalam membahas peran PR dalam Branding Image, penulis menggunakan teori dari Silih Agung Wasesa dan teori dari Rhenald Kasali dalam memaparkan data yang ada ditambah dengan bukti pendukung yang disertai observasi penulis.

1. Memberikan Edukasi:

Dalam kategori ini, Divisi PT.Imora Motor memberikan pengarahan seputar produk yang ia miliki dengan tujuan memberi manfaat tentang produk mereka.

“ PT.Imora Motor sudah melakukan fungsi dalam memberikan edukasi, dalam hal ini dapat terlihat melalui sejumlah event kami tidak semata – mata memamerkan produk kami, tetapi acara yang kami buat untuk memberikan kepada khalayak ramai terutama konsumen Honda mengenai pentingnya berkendara dengan aman” – Daya Hansten, “Mayoritas pengguna mobil Honda Jazz adalah konsumen perempuan menurut data yang diperoleh dari HPM, yang dimana seringkali perempuan menjadi objek berbagai kejadian yang tidak mengenakan baik sengaja maupun tidak disengaja, untuk itu perlunya diberikan edukasi mengenai produk ini” – Yoga Budiman.

(5)

Nama: Honda Jazz Safety Driving

Aktivitas : Special Event, Berita, sponsorship.

Bukti Pendukung

Observasi: Acara ini ramai namun hanya sebatas konsumen potential saja dimana mereka hadir hanya ingin hadiah saja.

2. Meluncurkan Produk

Persaingan yang kian meningkat membuat kompetitor otomotif berlomba – lomba meluncurkan varian terbaru dari produk mereka, dalam hal ini tak terkecuali dari merek Honda.

(6)

“Honda merupakan salah satu pioneer dalam hal teknologi dan inovasi dalam bidang otomotif, dimana hal tersebut menjadi salah satu keunggulan Honda, maka dari itu setiap varian terbaru yang dibuat Honda merupakan pengembangan dari varian sebelumnya” – Luther Panjaitan, senada dengan pernyataan Luther, Daya Hansten menambahkan bahwa “Honda mempunyai keunggulan dalam

berbagai hal terutama dalam fitur yang tidak terlihat, yang seringkali membuat konsumen existing dan potential tertarik menghadiri peluncuran produk terbarunya”.

Nama: Launching New Cr-V

Aktivitas: Publisitas, Berita, Pameran Bukti pendukung

(7)

Observasi: tidak dilakukan dikarenakan penulis tidak terlibat langsung pada event tersebut.

3. Membangun Merek

Merupakan upaya dalam meningkatkan brand awareness dari mobil Honda, dengan upaya di masa mendatang event ini dapat diadakan kembali dengan skala yang lebih baik dari sebelumnya.

“Honda merupakan brand yang sudah lama bercokol di Indonesia, namun berbeda dengan pesaingnya, Honda belum membangun merek yang identik dengan salah satu mobilnya” – Angga, “Untuk mengejar ketinggalannya, Honda membuat berbagai event seperti The Art of Beauty” – Yoga, “Dengan membangun merek memang akan lebih menghabiskan biaya yang lebih banyak, namun hal tersebut lebih baik daripada pemasaran secara personal (personal selling)” – Ardian.

Nama: Walk of Fame, The Art of Beauty

Aktivitas: Publisitas, Special Event, Pameran, Sponsorship Bukti Pendukung

(8)

Observasi: Acara ini ramai dikarenakan pembawa acara.

4. Pelayanan Publik

Merupakan upaya dalam menjalin hubungan dengan konsumen dalam rangka mempertahankan konsumen lama dan memudahkan dalam menjalin hubungan dengan konsumen baru.

“Konsumen existing dan potential, keduanya sangat penting bagi Honda, maka dari itu demi memudahkan komunikasi yang terjadi baik satu arah ataupun dua arah kami menggunakan berbagai media, salah satunya ada website” – Ardian. “Perkembangan teknologi mendorong kemudahan dalam berkomunikasi, maka dari itu perlu adanya adaptasi berkomunikasi” – Angga.

Nama: http://www.honda-imora.com

Aktivitas:Berita, Media Identitas, Publisitas Bukti Pendukung

(9)

Observasi: Meskipun ada fungsi sebagai pelayanan publik namun dalam kesehariannya dilakukan oleh divisi lain.

5. Melakukan tes produk

Merupakan upaya pengenalan fitur – fitur produk dalam rangka pemecahan mengenai pengenalan tentang suatu hal.

“Honda adalah kendaraan yang selalu menghadirkan berbagai fitur unik di setiap variannya, namun fitur tersebut seringkali

terabaikan” – Dian. “Seringkali konsumen mengeluhkan tidak adanya penambahan fitur seiring dengan peningkatan harga, namun mereka tidak mengetahui fitur terkini tersebut” – Luther Panjaitan.

(10)

Nama: New City Test Drive Aktivitas: Special Event, Berita Bukti pendukung

Observasi: tidak dilakukan dikarenakan penulis tidak terlibat langsung pada event tersebut.

(11)

4.3 Pengolahan Data

Pada tahapan ini penulis melakukan penyaringan jawaban – jawaban atas pertanyaan – pertanyaan yang sudah diajukan, hal ini dilakukan penulis dikarenakan jawaban yang penulis dapatkan ada beberapa yang kurang mendukung skripsi.

No. Pertanyaan

Narasumber Internal

Angga Luther Dian Daya

1. Apakah punya mobil Honda? Jika ya, sudah berapa lama?

Ada. Belasan tahun milik keluarga.

Ada. Dua tahun milik pribadi

Ada. Tujuh tahun, milik keluarga

Ada. Lima tahun, milik keluarga

2. Bagaimana Brand Honda di mata anda?

Performa bagus. Ya. Modern Premium. Harga tidak sebanding dengan performa Ya. Berkualitas dan nyaman. 3. Kegiatan Marketing yang menonjol?

Pameran Special Event Exhibition Fitur yang ‘tidak

terlihat’. 4. Kegiatan Marketing

yang kurang terdengar?

Tidak ada Tidak ada Tidak ada, hanya

publisitas yang kurang

Tidak ada, hanya publisitas yang

kurang 5. Kegiatan Marketing

yang dilakukan secara rutin?

Pameran dan special event

Pameran dan special event

Exhibition Pameran dan

special event

6. Kegiatan Marketing yang dilakukan pesaing namun tidak dilakukan oleh Honda?

Pelayanan publik Sponsorship, melakukan pelayanan publik Sponsorship, melakukan pelayanan publik Tidak diberikan jawaban valid

7. Berdasarkan teori silih agung wasesa, sebutkan hal yang jarang hingga tidak pernah dilakukan

Mengajak media melakukan proses pembuatan dan pelayanan publik Mengajak media melakukan proses pembuatan dan pelayanan publik

Test produk Tidak diberikan

jawaban valid

8. Berdasarkan teori Rhenald Kasali,

sebutkan hal yang jarang hingga tidak pernah dilakukan? Pelayanan publik, sponsorship, dan identitas media. Konferensi pers, kegiatan pelayanan publik. Mengajak media melihat proses pembuatan, konferensi pers, sponsorship Tidak diberikan jawaban valid Tabel 4.1

(12)

No. Pertanyaan

Narasumber Internal Yoga Ardian

1. Apakah punya mobil Honda? Jika ya, sudah berapa lama?

Ya Tidak ada

2. Bagaimana Brand Honda di mata anda?

Ya. Mewah dan berteknologi tinggi. Mahal dan berkualitas 3. Kegiatan Marketing yang menonjol? Pameran dan Special event Exhibition dan event special 4. Kegiatan Marketing

yang kurang terdengar?

Tidak ada Promo .

5. Kegiatan Marketing yang dilakukan secara rutin?

Pameran Exhibition

6. Kegiatan Marketing yang dilakukan pesaing namun tidak dilakukan oleh Honda?

Sponsorship Sponsorship

7. Berdasarkan teori silih agung wasesa, sebutkan hal yang jarang hingga tidak pernah dilakukan

Pelayanan publik, mengajak media melihat proses pembuatan Pelayanan publik, mengajak media melihat proses pembuatan 8. Berdasarkan teori Rhenald Kasali,

sebutkan hal yang jarang hingga tidak pernah dilakukan? Pelayanan publik, sponsorship, identitas media. Konferensi pers, kegiatan pelayanan publik. Tabel 4.2

(13)

4.4 Pembahasan

4.4.1 Hasil Narasumber Internal

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa Brand Honda identik dengan mobil premium dengan kualitas tinggi dan model yang elegan.

Kemudian berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, penulis mendapati bahwa kekurangan dari divisi Marketing PT.Imora Motor jika dikaji melalui teori Silih Agung Wasesa ialah dalam hal pelayanan publik dan mengajak media melihat proses pembuatan produk.

Berdasarkan hasil penelitian penulis, hal tersebut memang hampir tidak pernah dilakukan dikarenakan proses pembuatan produk Honda itu cukup rahasia, hal tersebut dilakukan untuk melindungi teknologi yang dimiliki Honda agar tidak ditiru oleh kompetitor, kemudian untuk pelayanan publik hal tesebut hampir tidak pernah dilakukan dikarenakan padatnya aktivitas yang harus dilakukan, sehingga terkesan pelayanan publik dinomor duakan.

Kemudian berdasarkan teori dari Rhenald Kasali, penulis mendapati bahwa kinerja divisi Marketing mempunyai kekurangan dalam hal publisitas, konferensi pers, sponsorship dan kegiatan pelayanan publik.

Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan penulis, memang dalam beberapa hal tersebut tidak dilakukan karena berbagai kendala, seperti konferensi pers, umumnya PT.Imora Motor tidak melakukan konferensi pers dikarenakan

(14)

tidak adanya juru bicara, umumnya jika terjadi kasus – kasus khusus, akan dibantu oleh HPM. Kemudian mengenai sponsorship, berbeda dengan para pesaingnya, Honda cenderung jarang menjadi sponsor, dimana menurut hasil observasi penulis hal tersebut dikarenakan seringnya keterlambatan dalam mendapat informasi yang dimana tidak ada bagian yang bertanggung jawab akan hal tersebut. Selanjutnya mengenai kegiatan pelayanan publik, sebagaimana sama dengan teori Silih Agung Wasesa, pelayanan publik di nomor duakan, dikarenakan padatnya aktivitas Marketing yang harus dijalankan.

4.5 Interpretasi Data

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis atas kinerja PR dalam mempertahankan citra Brand Honda di mata publik oleh divisi Marketing PT.Imora Motor, penulis menilai kegiatan PT.Imora Motor sebagai Main Dealer mobil Honda untuk daerah Jabodeatabek tidak terlepas dari dua pihak yakni internal dan eksternal.

Namun penulis memilih satu sisi saja, yakni kinerja Branding Public Relations, dikarenakan yang menjadi aspek penentunya ialah branding image brand Honda.

Penulis menyorot kinerja branding PT.Imora Motor yang dapat dikaji seperti ilustrasi sebagai berikut:

(15)

Teori Silih Agung Wasesa Branding Image Memberikan edukasi Meluncurkan produk Membangun merek Pelayanan publik Melakukan tes produk Mengajak proses pembuatan

Tabel 4.3 Teori Silih Agung Wasesa

Beberapa aksi dapat dilakukan oleh bagian Public Relations untuk melakukan Branding Image sebuah produk atau perusahaan (berdasarkan Teori Silih Agung Wasesa). Berikut adalah beberapa aksi terkait Public Relations dari PT. Imora Motor terhadap produk mobil Honda.

1. Memberikan Edukasi

a. PT. Imora Motor mendata konsumen dan calon konsumen (potensial) dari mobil Honda. Data ini didapat dari hasil rekap selama sehari-hari di main dealer Imora Motor dan ketika event mobil Honda yang diadakan PT. Imora Motor.

b. Dari data-data konsumen dan calon konsumen tersebut, divisi Marketing PT. Imora Motor (yang dalam kasus ini melakukan kerja Public Relations) membuat list lalu mengirimkan undangan ke alamat konsumen dan calon konsumen.

Undangan ini adalah untuk dapat berpartisipasi dalam event-event PT. Imora Motor seperti; seminar, eksibisi, dan lain-lain.

(16)

c. Pada event-event yang diselenggarakan tersebut konsumen dan calon konsumen diberikan brosur dan katalog berupa informasi-informasi produk Honda dari dealer PT. Imora Motor. Pada event seperti seminar juga dilakukan presentasi produk berupa spesifikasi, plus minus, dan terdapat Tanya jawab yang diharapkan mampu menambah wawasan konsumen dan calon konsumen produk mobil Honda dari PT. Imora Motor dan produk-produk terbaru.

d. Kesimpulan untuk point 1 dari Teori Silih Agung Wasesa, Public Relations PT. Imora Motor memberikan edukasi terhadap konsumen dengan baik (+).

2. Meluncurkan merek atau produk

a. Dalam melakukan peluncuran merek atau produk terbaru, Honda dan dealer-dealer di bawahnya umumnya memiliki kebijakan tersendiri. Seperti sebelum dilakukan peluncuran produk baru (launching) dilakukan push untuk menggencarkan promosi produk lama. Hal ini dilakukan untuk menghabiskan stok produk lama yang tersisa. Akan tetapi produk lama nya tidak diproduksi dan launching ulang (hanya menghabiskan yang tersisa).

b. Untuk produk-produk mobil Honda, peluncuran produk baru dilakukan sebelum memanfaatkan media iklan komersial. Sehingga fasilitas iklan komersial hanya digunakan sebagai sarana penunjang peningkatan penjualan, setelah dilakukan proses launching.

(17)

c. Kesimpulan untuk point 2 dari Teori Silih Agung Wasesa, Public Relations PT. Imora Motor memberikan kontribusi peluncuran merek atau produk dengan cukup baik (±).

3. Membangun event merek.

a. Yang dimaksud dengan event merek adalah membuat sebuah event yang diidentikan dengan salah satu produk. Honda sendiri melakukan hal ini untuk beberapa produknya. Contoh nyatanya adalah event Jazz Nation untuk produk Honda tipe Jazz, dimana para pemilik mobil Honda Jazz memiliki kesempatan untuk melihat semacam konser atau pertunjukan musik gratis. Acara ini diasosiasikan sebagai acara konsumen Honda Jazz sehingga produk ini dapat semakin dikenal oleh konsumennya sendiri. Akan tetapi kebijakan ini berasal dari Honda sendiri sebagai acara global, tidak terkait dengan kinerja Public Relations PT. Imora Motor.

b. Kesimpulan untuk point 3 dari Teori Silih Agung Wasesa, Public Relations PT. Imora Motor memberikan kontribusi membangun event merek dengan cukup baik (±).

4. Mengembangkan pelayanan publik kepada konsumen.

a. Bagian Marketing PT. Imora Motor memiliki beberapa program after sales service dalam rangka memuaskan konsumen. Untuk memberikan informasi tambahan kepada konsumen secara lebih mudah, dan diakses lebih luas PT. Imora Motor menyediakan fasilitas situs jejaring

(18)

www.honda-imora.com. Dengan kanal informasi digital yang mudah diakses diharapkan konsumen dapat puas oleh fasilitas ini.

b. Untuk complaint konsumen, PT. Imora Motor menyediakan layanan telepon konsumen. Artinya Public Relations PT. Imora Motor yang diwakilkan oleh customer care menelepon kontak-kontak konsumen mobil Honda untuk menanykan keluhan-keluhan terkait mobil Honda maupun pelayanan PT. Imora Motor.

c. Kesimpulan untuk point 4 dari Teori Silih Agung Wasesa, Public Relations PT. Imora Motor mengembangkan pelayanan public kepada konsumen dengan baik (+).

5. Membantu media melakukan test produk.

a. Ketika ada launching produk terbaru Public Relations PT. Imora Motor umumnya turut mengundang pihak media. Pihak media ini akan dijelaskan pula mengenai spesifikasi dan data-data dari produk baru, juga mendapatkan brosur dan data-data yang ada. Hal ini terhitung kurang efektif sebab kesempatan media juga sekaligus berbarengan dengan para konsumen dan calon konsumen, sehingga tidak jarang media hanya mendapat informasi yang kurang mendetail.

b. Untuk pemecahan terhdap cara-cara penggunaan umumnya dilakukan dengan memberikan brosur atau selebaran yang memuat informasi terkait, untuk lebih lanjut akan berkaitan dengan customer service ataupun sales.

(19)

c. Kesimpulan untuk point 5 dari Teori Silih Agung Wasesa, Public Relations PT. Imora Motor membantu media melakukan tes produk dengan kurang baik (-).

6. Mengajak media dan masyarakat untuk melihat proses pembuatan produk.

a. Sebagai usaha di bidang dealer mobil (sebagai distributor) maka PT. Imora Motor tidak terkait dengan aspek produksi kendaraan. Maka hal-hal yang bersinggungan dengan proses produksi tidak dapat dilakukan, seperti mengajak serta media dan masyarakat untuk melihat secara langsung proses produksi (sehingga dapat melihat kualitas produksi barang). PT. Imora Motor tidak pernah dan tidak akan bisa melakukannya.

b. Kesimpulan untuk point 6 dari Teori Silih Agung Wasesa, Public Relations PT. Imora Motor mengajak media dan masyarakat untu melihat proses pembuatan produk dengan kurang baik (-).

No. Tujuan Aktivitas Public Relations Observasi Wawancara

1. Memberi Edukasi + (Ada) + (Ada)

2. Meluncurkan merek atau produk ± (Cukup) + (Ada)

3. Membangun event merek ± (Cukup) + (Ada)

4. Mengembangkan pelayanan publik kepada konsumen + (Ada) + (Ada)

5. Membantu media melakukan test produk ± (Cukup) ± (Cukup)

6. Mengajak media dan publik melihat proses produksi - (Tidak) - (Tidak)

Rata-Rata +2/3/-1 +4/1/-1

(20)

Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa sesungguhnya kinerja divisi Marketing dari PT.Imora Motor sudah baik, meskipun fungsi PR tidak dilakukan oleh divisi PR. Hal tersebut dikarenakan pada PT.Imora Motor tidak adanya divisi Public Relations.

Hasil penelitian yang diperoleh peneliti menyimpulkan bahwa sesungguhnya program branding terhadap produk PT.Imora Motor terhadap brand Honda sudah cukup baik, hal ini terlihat dari 6 poin yang ada hanya 2 poin yang penulis merasa kurang.

Kemudian yang penulis sayangkan tanpa mengurangi rasa hormat terhadap divisi yang ada ialah minusnya divisi PR, dimana jika ada divisi PR dalam PT.Imora Motor maka penulis berpendapat bahwa branding yang ada akan lebih baik lagi, karena sudah ada divisi yang terfokus dalam hal pencitraan. Jika ada sebuah divisi yang mampu menyelaraskan bagaimana tindakan pencitraan dilakukan, niscaya penulis merasa Brand Image Honda akan tampil lebih baik lagi.

Berdasarkan hasil penelitian wawancara yang dilakukan, penulis mendapati bahwa Divisi Marketing menyakini bahwa hal yang kurang adalah pelayanan publik dan mengajak media melihat proses pembuatan. Untuk proses produksi penulis sependapat dengan hasil wawancara yang telah dilakukan yakni “bersifat “ekslusif dan tertutup” namun untuk membangun event merek, meskipun hasil wawancara sudah dilakukan namun penulis melihat bahwa event yang dilakukan seringkali juga dilakukan oleh kompetitor bahkan dengan komposisi event merek yang lebih meriah.

Sehingga kesimpulan akhir yang penulis peroleh ialah dalam melakukan proses branding yang dikaji oleh Teori Silih Agung Wasesa, penulis mendapati kesimpulan

(21)

akhir ± (Cukup) yang didapat dengan membandingkan hasil observasi dan hasil wawancara dari aktivitas divisi Marketing.

Kemudian hasil pengkajian teori dari Rhenald Kasali yang berupa:

Teori Rhenald Kasali

Pameran Publisitas Konferensi Pers Special Event Sponsorship Berita

Kegiatan Pelayanan Publik Media Identitas

Tabel 4.5 Tabel Teori Rhenald Kasali

Beberapa aksi dapat dilakukan oleh bagian Public Relations untuk melakukan Branding Image sebuah produk atau perusahaan (berdasarkan Teori Rhenald Kasali). Berikut adalah beberapa aksi terkait Public Relations dari PT. Imora Motor terhadap produk mobil Honda.

1. Pameran

Divisi PT.Imora Motor secara rutin mewajibkan setiap dealer minimal melakukan pameran minimal 1x setiap bulannya dengan durasi yang dibebaskan sesuai dengan kebijakkan dealer, yang kemudian akan diawasi secara acak oleh divisi Marketing.

(22)

2. Publisitas

Dalam melakukan pemberitaan kepada khalayak ramai, tidak terlalu efektif. Terlihat dari sedikitnya kontestan yang berpartisipasi dalam salah satu event yang penulis terlibat di dalamnya (data intern perusahaan).

3. Konferensi Pers

Tidak dilakukan selama penulis berada di sana. 4. Special Event

Umumnya dilakukan minimal sekali dalam sebulan, jenis acara yang dilakukan disesuaikan dengan segmentasi dari jenis kendaraan.

5. Sponsorship

Tidak dilakukan selama penulis berada di sana. 6. Berita

Umumnya pemberitaan yang dilakukan oleh divisi Marketing ialah dengan media cetak tanpa menutup kemungkinan penggunaan media lainnya. 7. Kegiatan Pelayanan Publik

Tidak dilakukan selama penulis berada di sana. 8. Media Identitas

Ya sudah dilakukan sejak lama, dari awal berdirinya PT.Imora Motor, Jakarta.

(23)

No. Kegiatan Public Relations Observasi Wawancara

1. Pameran + (Ada) + (Ada)

2. Publisitas ± (Cukup) + (Ada)

3. Konferensi Pers - (Tidak ada) - (Tidak ada)

4. Special Event + (Ada) + (Ada)

5. Sponsorship - (Tidak ada) ± (Cukup)

6. Berita ± (Cukup) ± (Cukup)

7. Kegiatan Pelayanan Publik - (Tidak ada) - (Tidak ada)

8. Identitas Media + (Ada) + (Ada)

Rata-Rata +3/2/-3 +4/3/-2

Tabel 4.6 Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis dan hasil wawancara yang penulis lakukan tidak jauh berbeda, hal tersebut memang dilakukan di setiap bulan, dalam hal ini penulis memberikan contoh berupa pameran yang mewajibkan setiap dealer melakukan aktivitas exhibition (pameran) minimal sekali dalam sebulan, kemudian contoh lainnya ialah special event yang dilakukan setiap bulannya namun untuk jenis mobil yang berbeda setiap bulannya karena dirotasi. Kemudian untuk kategori berita, dalam hal ini pemberitaan yang dilakukan hanya terbatas untuk Special Event tertentu yang dianggap berhasil, yang dimaksud berhasil ialah dimuat diberbagai media. Selanjutnya untuk kegiatan pelayanan publik, hasil wawancara dan observasi berbanding sejajar dimana tidak dilakukan untuk minimal selama tahun 2012 awal hingga penulis selesai melakukan kerja praktik. Kemudian mengenai identitas media, kembali lagi berbanding sejajar antara observasi dan wawancara dimana logo dari Inisial “H” sudah identik dengan merek mobil Honda.

(24)

Kemudian yang menjadi perbedaan antara observasi dan wawancara ialah dalam kategori sponsorship dimana ternyata selama periode kerja praktik penulis tidak

mendapati adanya kegiatan seperti sponsorship namun ternyata kegiatan tersebut ada di periode setelah penulis selesai melakukan kerja praktik.

Gambar

Tabel 4.4 Kesimpulan Observasi Penulis
Tabel 4.5 Tabel Teori Rhenald Kasali
Tabel 4.6 Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam  kenyataan  di  lapangan  banyak  ditemui  kebijakan  lokal  yang  didasarkan  atas  pengamatan  masyarakat  setempat  secara  turun  temurun.  Kebijakan 

tanda pada gambar tersebut merupakan jenis symbol karena busana yang terlihat sangat minim dan menampilkan kemolekan dari tubuh wanita yang merupakan perilaku yang sedang

Sedangkan untuk pengukuran pendapatan, perusahaan melakukan pengukuran berdasarkan nilai wajar dari imbalan yang diterima atau yang dapat diterima dalam bentuk kas

Hasil Wawancara dengan Ibu Nur Azizah Selaku pembeli atau pelangan hasil budidaya ikan tambak, wawancara dilakukan tgl.. Indramanyu, Subang, Sumedang, Bandung, Sukabumi, Bogor

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

Lalu dari hasil wawancara penulis dengan Analyst Brand Management dan Media Internal Officer Pertamina mengenai Program Sosialisasi ini bahwa adanya manfaat dan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan. Dalam

bahwa dalam rangka memberikan kepastian kepada masyarakat yang bermaksud melaksanakan kegiatan penelitian atau praktek kerja lapangan di lingkungan Pemerintah Kota