PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA : YEHEMBANG
KECAMATAN : MENDOYO
KABUPATEN : JEMBRANA
PROVINSI : BALI
NI PUTU SRI WIDHI ANDAYANI 1320025047
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pendampingan Keluarga dengan baik dan tepat pada waktunya.
Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan laporan KKN PPM Periode XIII tahun 2016, dimana Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana serta PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiwa peserta KKN yang bersifat individu.
Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan ini, penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yaitu:
1. Dr. Eng. Ni Nyoman Pujianiki, ST., MT. M.Eng selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik. 2. Bapak I Made Semadi, S.H selaku Perbekel Desa Yehembang yang
membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program di Keluarga Dampingan.
3. Bapak I Ketut Sima, selaku kepala keluarga dampingan yang telah bekerjasama dengan baik serta terbuka, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.
4. Teman-teman KKN PPM Periode XIII di Desa Yehembang yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, guna menyempurnakan isi dari laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Yehembang, 26 Agustus 2016
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas Udayana. Program Pendampingan Keluarga PPK termasuk program yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu.
Program Pendampingan Keluarga (PPK) bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari serta mengawasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.
Sasaran Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertingalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Dalam program ini setiap mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga yang tergolong rumah tangga miskin atau keluarga pra-sejahtera.
Tabel 1.1. Profil Keluarga Dampingan
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1 I Ketut Sima Kepala Keluarga
56 tahun
Tidak
Tamat SD Buruh tani Kawin
2 Ni Ketut
Jinten Istri
52 tahun
Tidak Tamat SD
Ibu Rumah
Tangga Kawin
3 I Komang Riadi Tastra
Anak
(Alm) - - - Kawin
4 I Ketut
Widiastika Anak
27
tahun Tamat SD
Buruh Harian Lepas
Kawin
Keluarga Bapak I Ketut Sima merupakan salah satu keluarga yang memperoleh bantuan bedah rumah dari pemerintah Provinsi Bali karena tergolong masyarakat dengan ekonomi rendah. Beliau tinggal bertiga bersama dengan istri dan seorang cucunya di dalam rumah seluas kurang lebih 2 are yang terdiri atas dua kamar satu dapur serta 1 kamar mandi. Kedua anak beliau telah menikah. Namun anak pertama beliau telah meninggal dunia, sedangkan istri sang anak tersebut menikah kembali. Jadi, beliau beserta istri yang mengasuh dan merawat cucu perempuan mereka. Cucu mereka bernama Ni Putu Diska Apriliantini berusia 11 tahun dan saat ini sedang menempuh pendidikan sekolah dasar kelas VI di SD Negeri 5 Yehembang.
Bapak I Ketut Sima memiliki pekerjaan yaitu sebagai buruh tani. Sawah yang digarapnya itu bukan miliknya melainkan orang lain yang nanti akan dipergunakan sistem bagi hasil, sedangkan Ibu Ni Ketut Jinten dalam kesehariannya membuat jejahitan untuk dijual ke pengepul. Keluarga Bapak I Ketut Sima menggunakan air PDAM untuk kebutuhan cuci dan mandi. Untuk masalah administrasi, keluarga Bapak I Ketut Sima sudah memiliki KK (Kartu Keluarga) dan KTP (Kartu Tanda Penduduk).
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga Bapak I Ketut Sima.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Bapak I Ketut Sima merupakan salah satu keluarga pra-sejahtera yang bertempat tinggal di Banjar Kaleran Kauh, Desa Yehembang. Bapak I Ketut Sima hanya dapat mengenyam pendidikan hingga sekolah dasar, namun itupun tidak tamat. Istri Bapak I Ketut Sima juga tidak tamat SD sehingga sangat susah untuk mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Sekarang Bapak I Ketut Sima tinggal bersama istri dan cucu perempuannya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bapak I Ketut Sima bekerja sebagai buruh tani dengan pendapatan sebesar Rp. 25.000 per hari, sedangkan Ibu Ni Ketut Jinten bekerja membuat jejahitan untuk dijual ke pengepul dengan pendapatan sebesar Rp.15.000 per hari. Dilihat dari pendapatan yang diperoleh sudah sangat tentu beliau harus mencari pendapatan tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sudah tentu Bapak I Ketut Sima harus mengatur pengeluaran rumah tangga seperti untuk konsumsi, kesehatan, pendidikan, sosial dan lain – lain. Adapun rincian dari berbagai keperluan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Kebutuhan Sehari – hari (Konsumsi)
Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Ketut Sima dalam sebulan adalah sebagai berikut :
Belanja per-hari : Rp 35.000 x 30 hari = Rp 1.050.000 Untuk biaya MCK tidak dianggarkan tergantung keperluan.
b. Kesehatan
berobat ke puskesmas. Dengan adanya JKBM maka nantinya dapat membantu meringankan biaya pengobatan keluarganya.
c. Pendidikan
Keluarga Bapak I Ketut Sima memiliki seorang cucu bernama Ni Putu Diska Apriliantini yang duduk di kelas 6 SD Negeri 5 Yehembang. Untuk biaya pendidikan di sekolah dasar, biaya yang dikeluarkan yaitu tidak ada atau gratis karena sudah di tanggung oleh pemerintah. Namun ada biaya pengeluaran pendukung pendidikan seperti seragam sekolah, buku, dan peralatan tulis. d. Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat tentu banyak pengeluaran yang harus ditanggung oleh Bapak I Ketut Sima. Hal ini ditambah lagi dengan adat-istiadat yang ada di Banjar yang menuntut pengeluaran tambahan selain kebutuhan pokok. Keperluan sosial yang harus dikeluarkan oleh Bapak I Ketut Sima seperti iuran banjar, uang suka duka (ngaben, pawiwahan), upacara yadnya, dan berbagai kegiatan adat-istiadat lainnya. Untuk berbagai pengeluaran sosial seperti itu, Bapak I Ketut Sima tidak menganggarkan secara khusus. Hal ini disesuaikan dengan kondisi keuangan saat itu. Namun, apabila beliau tidak memiliki uang disaat yang mendesak, maka Bapak I Ketut Sima terpaksa untuk berhutang terlebih dahulu. Namun, umumnya jumlah yang dikeluarkan untuk iuran banjar, uang suka duka (ngaben, pawiwahan), upacara yadnya, dan berbagai kegiatan adat-istiadat lainnya mencapai Rp. 200.000.
e. Lain – lain
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Identifikasi masalah yang dialami keluarga Bapak I Ketut Sima dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan diskusi kepada keluarga Bapak I Ketut Sima mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah perekonomian, masalah kesehatan yang dialami, masalah pendidikan serta mengamati suasana tempat tinggal Bapak I Ketut Sima. 2.1 Permasalahan Keluarga
Untuk mengidentifikasi suatu permasalahan, maka dibutuhkan suatu pendekatan secara langsung terhadap keluarga dampingan. Pendekatan tersebut dapat dilakukan melalui wawancara secara langsung dan observasi tempat (lingkungan rumah) dengan mengunjungi keluarga dampingan. Setelah mengunjungi rumah keluarga dampingan yang dalam hal ini rumah Bapak I Ketut Sima, didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh beliau.
2.2 Masalah Prioritas
Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan di rumah Bapak I Ketut Sima terdapat beberapa masalah yang menjadi prioritas. Beberapa masalah tersebut meliputi masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, kebersihan dan kerapian. Adapun beberapa permasalahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
2.2.1 Masalah Ekonomi
2.2.2 Masalah Pendidikan
Pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pemberdayaan manusia. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan maka akan banyak pilihan dalam bidang pekerjaan yang bisa digeluti sehingga dapat meningkatkan taraf hidup suatu keluarga. Pendidikan adalah kunci sukses masa depan yang lebih baik. Bapak I Ketut Sima dan Ibu Ni Ketut Jinten tidak menamatkan pendidikan SD sudah tentu sangat susah untuk mencari pekerjaan yang layak karena keterbatasan keterampilan yang memiliki. Selain itu, cucu Bapak I Ketut Sima saat ini sudah duduk di kelas VI SD namun masih mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran di sekolah terutama pelajaran berhitung dan bahasa Inggris. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya perhatian dalam pendampingan belajar yang diperoleh Putu Diska. Sejak kelas III SD, Putu Diska telah ditinggal meninggal oleh sang ayah dan diasuh oleh kakek neneknya.
2.2.3 Masalah Kesehatan, Kebersihan, dan Kerapian
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1. Program
Dengan identifikasi dan memprioritaskan masalah maka muncul usaha pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.
3.1.1. Masalah Ekonomi
Memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan perekonomian keluarganya dengan melakukan usaha-usaha yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya, salah satunya dengan menganjurkan untuk mencari pekerjaan tambahan. Saat ini di Desa Yehembang merupakan musim panen cengkeh, jadi saya menyarankan untuk menjadi buruh pemetik cengkeh untuk menambah pemasukan. Selain itu, saya juga memberikan saran untuk menyisihkan uang lebih dari hasil pekerjaan sehingga beliau miliki uang untuk ditabung dan digunakan sewaktu-waktu apabila terjadi hal-hal yang tak terduga.
3.1.2. Masalah Pendidikan
Edukasi diberikan kepada keluarga Bapak I Ketut Sima yaitu mengenai pentingnya peningkatan dari segi pendidikan ataupun keterampilan dengan cara memotivasi bapak I Ketut Sima untuk menyekolahkan cucunya agar sampai ke tingkat yang tinggi, dengan cara memperkenalkan program pemerintah yaitu wajib abelajar 9 tahun. Selain itu, kegiatan yang saya lakukan adalah mendampingi Putu Diska dalam menyelesaiakan tugas sekolah dan belajar bersama dengan anak – anak SD yang berada di sekitar rumahnya.
3.1.3. Masalah Kesehatan, Kebersihan, dan Kerapian
talas gorengan, makanan tinggi lemak, makanan yang pedas, kopi, teh, dan minuman bersoda. Selain itu, saya juga memberikan tanaman obat keluarga (TOGA) berupa kumis kucing dan sirih merah yang dapat digunakan sebagai alternatif obat tradisional dalam mengatasi masalah kesehatan tersebut. Sedangkan untuk Ibu Ni Ketut Jinten sebaiknya untuk mengurangi mengonsumsi telur karena dapat memicu reaksi alergi. Selain itu, keluarga Bapak I Ketut Sima dapat mengikuti kegiatan pelayanan kesehatan gratis di Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) di Lapangan Desa Yehembang yang dilaksanakan setiap bulannya pada minggu pertama dan ketiga. Posbindu merupakan salah satu program dari Puskesmas II Mendoyo untuk meningkatkan kesehatan khususnya lansia dan masyarakat pada umumnya.
Untuk menangani masalah kebersihan yang saya lakukan adalah memberikan edukasi tentang bahaya penyakit demam berdarah dengue (DBD) karena erat kairannya dengan kebersihan. Penyuluhan ini bertujuan memberikan informasi tentang pengertian, penyebab cara pencegahan, gejala dan pengobatan demam berdarah dengue (DBD)
3.2. Jadwal Kegiatan
Kegiatan dampingan keluarga dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Bapak I Ketut Sima sebanyak 24 kali dalam lima minggu pelaksanaan KKN PPM. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.
Nama KK Dampingan : I Ketut Sima
Desa : Yehembang
Lingkungan : Br. Kaleran Kauh Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan
No Hari/Tanggal Kegiatan Jumlah jam
1. Selasa, 26 Juli 2016 Rapat anggota untuk persiapan KK Dampingan dan Pengundian KK Dampingan serta Koordinasi dengan Bapak Perbekel Desa Yehembang mengenai kondisi KK
dampingan dan survei lokasi rumah KK dampingan
2. Jumat, 29 Juli 2016 Perkenalan dengan KK dampingan Banjar Kaleran Kauh Desa Yehembang dan melakukan wawancara tentang profil keluarga
3 jam
3. Sabtu, 30 Juli 2016 Melakukan pendekatan komunikatif dengan keluarga dampingan tentang keseharian
3 jam
4. Minggu, 31 Juli 2016 Menginventarisasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi keluarga dampingan sambil majejaitan
5 jam
5. Senin, 01 Agustus 2016
Menginventarisasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi keluarga dampingan
4 jam
6. Selasa, 02 Agustus 2016
Menginventarisasi masalah-masalah pendidikan yang dihadapi keluarga dampingan
2 jam
7. Rabu, 03 Agustus 2016
Diskusi dengan KK Dampingan mengenai peningkatan perekonomian keluarga
2 jam
8. Kamis, 04 Agustus 2016
Mengajar dan membantu menyelesaikan tugas sekolah cucu keluarga dampingan
5 jam
9. Minggu, 07 Agustus 2016
Mengajar dan membantu menyelesaikan tugas sekolah cucu keluarga dampingan
6 jam
10. Senin, 08 Agustus 2016
Mengajar dan membantu menyelesaikan tugas sekolah cucu keluarga dampingan
11. Selasa, 09 Agustus 2016
Mengajar dan membantu menyelesaikan tugas sekolah cucu keluarga dampingan
3 jam
12 Rabu, 10 Agustus 2016
Pengukuran tekanan darah dan memberikan informasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
6 jam
13 Kamis, 11 Agustus 2016
Diskusi dengan KK Dampingan dan bersih-bersih lingkungan dan memberikan informasi tentang Demam Berdarah Dengue (DBD)
4 jam
14 Jumat, 12 Agustus 2016
Pengisian form KK Miskin dan membantu membuat serembeng daksina
5 jam
15 Senin, 15 Agustus 2016
Membantu mejejaitan di rumah KK Dampingan untuk persiapan pamelaspasan
5 jam
16 Selasa, 16 Agustus 2016
Membantu metanding banten di rumah KK Dampingan untuk persiapan pamelaspasan
2 jam
17 Rabu, 17 Agustus 2016
Membantu dalam kegiatan pemelaspasan rumah di KK Dampingan
6 jam
18 Kamis, 18 Agustus 2016
Membantu membersihkan rumah KK Dampingan setelah hari pemelaspasan
4 jam
19 Jumat, 19 Agustus 2016
Pemberian sumbangan berupa pakaian layak pakai kepada KK Dampingan dan membantu cucu KK Dampingan belajar bahasa Bali
20 Sabtu, 20 Agustus 2016
Mengajar dan membantu menyelesaikan tugas sekolah cucu keluarga dampingan
4 jam
21 Minggu, 21 Agustus 2016
Mengajar dan membantu menyelesaikan tugas sekolah cucu keluarga dampingan
4 jam
22 Selasa, 23 Agustus 2016
Pemberian Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
4 jam
23 Kamis, 25 Agustus 2016
Pemberian sumbangan alat tulis kepada cucu keluarga Bapak I Ketut Sima
4 jam
24 Jumat, 26 Agustus 2016
Perpisahan dan pemberian sumbangan sembako keluarga Bapak I Ketut Sima
4 jam
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga 4.1.1. Waktu
Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama 5 minggu sebanyak 24 kali dengan total waktu kunjungan selama 92 jam.
4.1.2 Lokasi
Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini adalah rumah Bapak I Ketut Sima di Banjar Kaleran Kauh
4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga
4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Keuangan
Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang belum sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan saran kepada Bapak I Ketut Sima dengan Ibu Ketut Jinten.
4.2.2 Pendampingan Keluarga di Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, Bapak I Ketut Sima yang hanya dapat mengenyam pendidikan hingga sekolah dasar itupun tidak tamat. Hal ini menyebabkan beliau kesulitan mencari pekerjaan yang layak. Untuk mengatasi masalah pendidikan mahasiswa hanya mampu memberikan motivasi dan solusi dari masalah keuangan yang berupa pengaturan keuangan rumah tangga baik dari segi pendapatan dan pengeluaran sehari-hari sehingga terjadi keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran. Hasil dari pendampingan belajar adalah antusiasme dari Putu Diska dalam belajar bersama teman – temannya dan hasil ulangan hariannya pun juga menunjukkan hasil yang memuaskan.
4.2.3 Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan
Dengan pemberian saran terkait pola konsumsi diharapkan Bapak I Ketut Sima dapat mempertahankan kondisi sehatnya sehingga penyakit maagnya tidak kambuh kembali. Selain itu, setelah diberikan penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) keluarga Bapak I Ketut Sima telah menerapkan upaya pencegahan dengan melaksanakan 3M plus.
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pendampingan selama lima minggu yang telah penulis lakukan, maka penulis dapat menyimpulkan masalah yang dialami oleh Keluarga Dampingan Bapak I Ketut Sima ialah kesulitan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terduga diluar kebutuhan sehari-hari, kesulitan pengembangan pekerjaan karena kurangnya keterampilan yang dimiliki, masalah pendidikan, masalah kesehatan, kebersihan dan kerapian.
5.2. Rekomendasi
Dalam masalah yang akan dihadapi keluarga bapak I Ketut Sima, penulis menyarankan agar Keluarga bapak I Ketut Sima menambah keterampilan yang bisa memberikan pemasukan tambahan yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga.
Adapun saran yang bisa diberikan sebagai tindak lanjut dari solusi yang telah diberikan yaitu :
1. KK Dampingan disarankan agar lebih mengatur keuangan agar terdapat uang yang disisihkan untuk tabungan sehingga dapat memenuhi kebutuhan sandang dan pangan serta kebutuhan lainnya, selain itu perlu tambahan keterampilan yang mampu memberikan pemasukan tambahan.
2. Untuk kesehatan anggota keluarga agar terus diperhatikan mulai dari menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kebersihan kamar mandi dan membiasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat, dan mengatur pola konsumsi Selain itu, Bapak I Ketut Sima dapat memeriksakan kesehatannya pada kegiatan Posbindu PTM Puskesmas II Mendoyo yang dilaksanakan di Lapangan Desa Yehembang setiap bulan pada minggu pertama dan ketiga.
LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN DI KK DAMPINGAN
Gambar 1 Rumah keluarga Bapak I Ketut Sima
Sumber : Dokumentasi pribadi
Gambar 2 Membantu memasak di rumah keluarga Bapak I Ketut Sima
Gambar 3 Membantu majejahitan di rumah keluarga Bapak I Ketut Sima
Sumber : Dokumentasi pribadi
Gambar 4 Kegiatan pemberian informasi tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) kepada keluarga Bapak I Ketut Sima
Gambar 5 Kegiatan belajar bersama dengan cucu keluarga Bapak I Ketut Sima beserta anak – anak yang berada di lingkungan sekitar
Sumber : Dokumentasi pribadi
Gambar 6 Pemberian pakaian layak pakai kepada cucu keluarga Bapak I Ketut Sima
Gambar 7 Pemberian TOGA kepada keluarga Bapak I Ketut Sima
Sumber : Dokumentasi pribadi
Gambar 8 Foto bersama dengan keluarga Bapak I Ketut Sima