PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN : DESA SELANBAWAK
KECAMATAN : MARGA
KABUPATEN/KOTA : TABANAN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASAYARAKAT (LPPM)
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa : Ni Kadek Ayu Ena Widiasih NIM : 1303005049
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan KKN PPM saya selama di lokasi Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.
Selanbawak, 27 Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui
DPL KKN Desa Selanbawak
(Sri Rahayu Santi, S.Si., M.Si.) NIP. 19681117 1999403 2 003
Mengetahui/Menyetujui KK Dampingan
(I Made Warka)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya Laporan Keluarga Dampingan ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya.
Di dalam penyusunan laporan ini, penulis tidak merasa hambatan menjadi kesulitan tertentu di dalamnya namun justru menjadi batu loncatan untuk membesarkan laporan ini sehingga dapat dipertanggungjawabkan adanya. Laporan ini merupakan hasil dari Pendampingan Keluarga yang penulis lakukan selama KKN di Desa Selanbawak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Orang Tua, Dosen Pembimbing Lapangan, Prebekel Desa Selanbawak, serta Keluarga Dampingan yang penulis dampingi selama 5 minggu.
Sebagaimana gading, yang kita temukan tak selalu sempurna dalam keadaan yang utuh, selalu akan ada celah atau pori yang menjadikannya retak kemudian. Oleh sebabnya, dengan seluruh kerendahan hati yang ada, penulis mengucapkan permohonan maaf apabila dalam penulisan laporan ini terdapat hal-hal yang kurang berkenan di hati.
Selanbawak, 27 Agustus 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1
1.1 Profil KK Dampingan ... 2
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3
1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 4
1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 4
1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari ... 4
1.2.2.2 Pendidikan ... 5
1.2.2.3 Kesehatan ... 5
1.2.2.4 Sosial dan Upacara ... 5
1.2.2.5 Lain-Lain ... 6
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 7
2.1 Permasalahan Keluarga ... 7
2.1.1 Permasalahan Ekonomi ... 7
2.1.2 Permasalahan Kesehatan ... 8
2.1.3 Permasalahan Produksi ... 8
2.1.4 Permasalahan Sarana Fisik ... 9
2.1.5 Permasalahan Pendidikan ... 9
2.1.6 Permasalahan Administrasi Kependudukan ... 9
2.2 Masalah Prioritas ... 10
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 11
3.1 Program ... 11
3.1.1 Program Masalah Ekonomi ... 11
3.1.2 Program Masalah Pendidikan ... 12
3.1.3 Program Masalah Admnistrasi Kependudukan ... 13
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA
PENDAMPINGAN KELUARGA ... 17
4.1 Waktu Pelaksanaan ... 17
4.2 Lokasi KK Dampingan ... 17
4.3 Pelaksanaan ... 17
4.4 Hasil ... 17
4.4.1 Pendampingan Bidang Ekonomi ... 18
4.4.2 Pendampingan Bidang Pendidikan ... 18
4.4.3 Pendampingan Bidang Administrasi Kependudukan ... 19
4.5 Kendala ... 19
BAB V PENUTUP ... 20
5.1 Kesimpulan ... 20
5.2 Rekomendasi ... 20
DAFTAR PUSTAKA ... 21
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat tersebut selanjutnya diwujudkan dengan diadakannya Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yang dalam pelaksanaannya dilaksanakan secara bersama-sama atau terpadu antara perguruan tinggi, pemerintah serta masyarakat desa untuk kemajuan desa tempat diadakannya KKN PPM tersebut. Berbagai kegiatan yang berlangsung selama diadakannya KKN PPM tersebut dimaksudkan guna meningkatkan sensitivitas mahasiswa terhadap realita yang ada di lapangan serta menumbuhkan jiwa sosial masing-masing peserta.
Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK merupakan program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN PPM yang bersifat individu. Program ini dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan, keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera.
Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.
Pada periode KKN PPM XIII ini, tiap mahasiswa wajib mendampingi salah satu keluarga pra-sejahtera yang ada di Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Desa Selanbawak sendiri terdiri atas 5 Banjar, yakni Banjar Kekeran, Banjar Pekilen, Banjar Manik Gunung, Banjar Selanbawak Kelod serta Banjar Selanbawak Kaja. Pendampingan keluarga pra-sejahtera dilakukan berdasarkan pada data yang diberikan oleh bapak I Made Merta selaku Kepala Desa Selanbawak.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Pada kegiatan KKN PPM periode XIII ini, penulis berkesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak I Made Warka yang bertempat tinggal di Banjar Pekilen, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Luas area rumah KK dampingan kurang lebih 14 Are. Rumah yang ditempati KK dampingan tersebut adalah rumah milik keluarga yang telah berbentuk sertifikat yang didalamnya ditempati oleh 2 KK.
Bapak I Made Warka memiliki seorang Istri bernama Ni Ketut Suryani serta 2 orang anak. Anak pertama bernama I Wayan Febri Eriawan yang saat ini telah berusia 13 tahun dan sekarang sedang duduk di kelas VIII SMP, namun sayangnya anak kedua dari Bapak I Made Warka telah meninggal sewaktu masih kecil, serta anak ketiga dari Bapak I Made Warka bernama Ni Nyoman Pitri Purnama Dewi yang saat ini telah berusia 1 tahun. Selain tinggal bersama kedua anak serta istrinya, Bapak I Made Warka juga tinggal bersama dengan kedua orang tuanya.
Tabel 1.1 Data Keluarga Dampingan
Sekolah Berternak Ayah
6. Ni Ketut Minol Kawin 75 th Tidak
Keadaan perekonomian dari Bapak I Made Warka dapat dikategorikan kedalam keluarga pra-sejahtera (pra-KS). Bapak I Made Warka menanggung kebutuhan Istri, Anak, Ibu serta Ayahnya. Untuk membiayai kebutuhan dan pengeluaran sehari-harinya Bapak I Made Warka bekerja sebagai buruh harian yang tempat kerjanya berpindah-pindah antara tempat yang satu dengan tempat yang lainnya.
Bapak I Ketut Kania selaku ayah dari Bapak I Made Warka membantu perekonomian keluarga dengan beternak 5 ekor ayam, seekor babi serta seekor sapi yang diletakkan di belakang rumah. Sedangkan Istri, Ibu dan anak dari Bapak I Made Warka tidak bekerja.
Pendapatan keluarga diperoleh dari 2 (dua) anggota keluarga yang bekerja. Dimana keduanya bekerja sebagaimana diuraikan sebelumnya yaitu bekerja sebagai buruh harian serta dengan beternak ayam, sapi dan babi. Bapak I Made Warka yang bekerja sebagai buruh harian dalam sehari dapat memperoleh penghasilan kurang lebih sebesar Rp. 90.000,-. Sedangkan Bapak I Ketut Kania selaku Ayah dari Bapak I Made Warka penghasilannya belum dapat dipastikan, mengingat ternak baru dapat dijual apabila ternak telah dianggap siap untuk dijual serta harganyapun belum dapat dipastikan karena disesuaikan dengan harga di pasar.
Namun dalam kenyataan di lapangan tentu penghasilan keluarga ini tidak dapat maksimal. Hal tersebut dikarenakan sangat dipengaruhi terhadap pasar (pekerjaan yang ditawarkan atau pekerjaan yang ada) dan waktu kerja yang tidak menentu karena kesibukan serta hal yang tak terduga lainnya. Berdasarkan wawancara dengan KK Dampingan, KK Dampingan ini rata-rata hanya mendapat penghasilan Rp. 2.700.000 setiap bulannya.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Dari pendapatan yang diperoleh keluarga Bapak I Made Warka yang berasal dari buruh harian, digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, pendidikan dan keperluan anak pertama yang telah duduk di bangku kelas VIII SMP dan kedua, kesehatan yang kadang-kadang terganggu, kegiatan sosial bermasyarakat, serta kegiatan keagamaan.
1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari
Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Made Warka dalam sebulan, adapun perinciannya yaitu:
a. Beras : Rp. 200.000 / bulan
g. Listrik dan air : Rp. 110.000 / bulan h. Upacara : Rp. 100.000 / bulan
Jadi total pengeluaran sebulan : Rp. 2.385.000 / bulan
1.2.2.2 Pendidikan
I Wayan Febri Eriawan yang merupakan anak pertama dari Bapak I Made Warka saat ini tengah duduk dibangku kelas VIII SMP. Dalam 1 bulannya, I Wayan Febri Eriawan tidak membayar SPP karena mendapat bantuan dari pemerintah, hanya saja untuk biaya pendidikan anak pertamanya Bapak I Made Warka harus membayar biaya sebesar Rp. 500.000 setiap tahunnya serta memberi uang saku untuk memenuhi kebutuhannya sebanyak Rp.300.000,00 per bulan.
1.2.2.3 Kesehatan
Untuk kesehatan, pengeluaran keluarga Bapak I Made Warka tidak tetap. Apabila tidak ada sakit serius yang mengharuskan berobat ke dokter, Bapak I Ketut Kania dan Ibu Ni Ketut Minol hanya memerlukan biaya kesehatan untuk membeli minyak urut atau minyak hangat yang rutin digunakan. Sedangkan apabila ada anggota keluarga yang sakit hingga sampai pergi ke dokter, karena memiliki kartu kesehatan berupa kartu JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara) dan JAMKESMAS biaya yang dikeluarkan untuk berobat mendapat keringanan biaya.
1.2.2.4 Sosial dan Upacara
1.2.2.5 Lain-Lain
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Program pendampingan keluarga bertujuan agar mahasiswa dapat membantu keluarga yang didampingi dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam keluarga tersebut baik masalah pribadi ataupun masalah sosial dengan cara memberikan saran ataupun dapat berupa sumbangan. Untuk permasalahan keluarga dari keluarga Bapak I Made Warka dapat dikatakan hanya terdapat sedikit masalah, karena apabila dilihat dari hubungan keluarga, baik keluarga besar maupun keluarga kecil dalam kondisi yang harmonis. Dari perkenalan dan perbincangan serta pendekatan yang dilakukan, permasalahan yang teridentifikasi dari keluarga Bapak I Made Warka hampir sebagian sama dengan keluarga dampingan lainnya, yakni meliputi:
2.1.1 Permasalahan Ekonomi
Permasalahan ekonomi merupakan masalah utama dalam semua aspek kehidupan dari KK dampingan. Hal ini terlihat dari pendapatan keluarga Bapak I Made Warka yang pekerjaannya sebagai buruh harian yang menjadi tulang punggung keluarga sehingga segala sesuatunya sangat tergantung dengan kondisi kesehatan beliau.
2.1.2 Permasalahan Kesehatan
Permasalahan kesehatan yang dialami oleh keluarga Bapak I Made Warka syukurnya sejauh ini tidak ada, hanya saja Bapak I Made Warka yang sudah semakin tua, sering kali mengalami sakit kaki serta pegal-pegal mengingat pekerjaan beliau tergolong kedalam pekerjaan yang berat. Kondisi kesehatan keluarga Bapak I Made Warka saat ini telah dijamin oleh JKBM serta JAMKESMAS, sehingga segala masalah kesehatan yang dialami oleh beliau dan keluarga dapat terbantu. Selain itu, kondisi cuaca yang kurang baik membuat anak bungsu dari Bapak I Made Warka yang baru berusia 1 tahun mengalami flu. Permasalahan kesehatan lainnya yang saat ini dihadapi oleh Bapak I Made Warka, yakni masalah kebiasaan keluarga untuk membuang sampah di belakang rumah, sedangkan untuk MCK di rumah Bapak I Made Warka sudah dapat dikatakan cukup baik.
2.1.3 Permasalahan Produksi
Keluarga dari Bapak I Made Warka memiliki masalah produksi mengenai hasil peternakan 5 ekor ayam, seekor babi serta seekor sapi yang dirawat oleh Bapak I Ketut Kania selaku ayah dari Bapak I Made Warka. Pemberian pakan yang terbatas seperti contohnya rumput yang di cari oleh Bapak I Ketut Kania terbilang sedikit, mengingat kondisi tubuh dari Bapak I Ketut Kania sendiri sudah tua serta tidak mampu untuk mencari rumput yang banyak untuk sapi tersebut serta pemberian pakan yang terbatas pula pada babi menyebabkan pertumbuhan babi dan sapi tersebut tidak optimal sehingga produksinya turut menjadi kurang optimal serta efisien.
2.1.4 Permasalahan Sarana Fisik
Dilihat dari keadaan rumahnya, rumah keluarga Bapak I Made Warka sudah terlihat bersih, nyaman serta sudah dilengkapi dengan tembok yang melindungi rumah.
2.1.5 Permasalahan Pendidikan
Bapak I Made Warka hanya menempuh pendidikan 6 tahun atau setara dengan SD. Dengan demikian kesadaran mengenai pentingnya pendidikan dikeluarga ini dirasa masih kurang. Mengingat Bapak I Made Warka merasa pesimis dapat menyekolahkan putra dan putrinya hingga ke jenjang perguruan tinggi dengan kondisi ekonomi beliau saat ini. Namun, dengan mau menyekolahkan anak pertamanya yang saat ini sedang menempuh pendidikan kelas VIII SMP terlihat bahwa kesadaran keluarga ini semakin bertambah, meskipun masih terlihat jika anak pertama Bapak I Made Warka masih memerlukan bimbingan dalam belajar.
2.1.6 Permasalahan Administrasi Kependudukan
Bapak I Made Warka saat ini tengah mengalami kesulitan dalam bidang administrasi Kependudukan. Istri dari Bapak I Made Warka sejak tahun 2015 tidak memiliki KTP yang dikarenakan pada saat pembuatan E-KTP Istri dari Bapak I Made Warka tengah hamil anak bungsunya kemudian dalam E-KTP dari Istri Bapak I Made Warka tersebut terdapat kesalahan dimana foto dari Istri Bapak I Made Warka tersebut benar namun nama serta alamat rumahnya salah, karena terjadi kesalahan tersebut E-KTP dari Istri Bapak I Made Warka tidak dapat dicetak, berdasarkan keterangan dari Bapak I Made Warka E-KTP Istrinya baru dapat di cetak 8 bulan setelahnya, namun karena saat itu waktunya berbarengan dengan waktu melahirkan anak bungsunya Bapak I Made Warka beserta Istri tidak sempat untuk mengurus KTP.
Istri Bapak I Made Warka sangat diperlukan untuk mengurus hal-hal lainnya seperti Akta Kelahiran Anak Bungsunya, Membuat KK yang Baru dan Membuat Akta Perkawinan.
2.2 Masalah Prioritas
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program
Program KK Dampingan dilaksanakan melalui beberapa kegiatan yang telah dilakukan yakni meliputi kegiatan-kegiatan observasi ke keluarga dampingan. Yang mana kegiatan ramah tamah juga diperlukan pertama kali untuk lebih mengakrabkan mahasiswa kepada keluarga dampingan. Kegiatan ini dilakukan selama beberapa hari pertama ke keluarga tersebut. Pada hari-hari berikutnya, mahasiswa pendamping mulai meneliti permasalahan-permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan dengan cara berdialog dengan keluarga bersangkutan. Dengan demikian, dapat diketahui permasalahan yang dihadapi serta dilakukan juga dengan meneliti keadaan rumah secara langsung dengan meminta izin ke keluarga terlebih dahulu.
Setelah menemukan berbagai permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, menurut hemat penulis terdapat tiga masalah prioritas yang dapat dibantu untuk dibuatkan program guna memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Adapun program yang dilaksanakan selama mendampingi keluarga Bapak I Made Warka diantaranya adalah:
3.1.1 Program Masalah Ekonomi
Solusi yang dapat diberikan oleh penulis meliputi: memberikan sosialisasi tentang pentingnya menabung uang meskipun nominalnya sangat kecil yang ditujukan kepada keluarga Bapak I Made Warka khususnya anak pertama beliau yang saat ini tengah duduk di bangku kelas VIII SMP, dengan harapan menabung sejak dini akan membentuk karakter yang baik yang dapat membantu perekonomian keluarga di masa mendatang.
Program kedua yakni dengan memberikan sosialiasi tentang cara memilah sampah sebelum ditabungkan ke bank sampah yang akan dilaksanakan di Banjar Pekilen, dimana sosialisasi ini bertujuan untuk memelihara kebersihan lingkungan rumah Bapak I Made Warka, sehingga keluarga dari Bapak I Made Warka diharapkan tidak membuang sampah plastik ke belakang rumah lagi. Dengan tidak membakar sampah plastik yang ada, namun memilahnya kemudian menabungnya ke bank sampah maka sampah plastik yang awalnya tidak memiliki nilai ekonomis jadi memiliki nilai ekonomis sehingga meskipun sedikit diharapkan dapat membantu ekonomi dari Bapak I Made Warka.
Program ketiga yang penulis laksanakan adalah dengan memberikan sosialisasi tentang pengolahan jamur Tiram. Dengan pemahaman jika jamur tiram dapat diolah menjadi jamur krispy maka diharapkan Istri dari Bapak I Made Warka apabila memiliki waktu luang dapat memanfaatkan jamur tiram tersebut menjadi jamur krispy yang dapat dijual sehingga dapat membantu perekonomian keluarga.
3.1.2 Program Masalah Pendidikan
semangat kepada Bapak I Made Warka untuk terus bekerja agar anak-anaknya dapat melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
3.1.3 Program Masalah Administrasi Kependudukan
Istri dari Bapak I Made Warka yang tidak memiliki E-KTP tentunya menjadikan Istri serta Bapak I Made Warka mengalami kesulitan untuk melengkapi administrasi kependudukan yang memang penting untuk dimiliki. Bapak I Made Warka beserta Istri mengetahui betul pentingnya memiliki E-KTP tersebut, akan tetapi karena buta informasi atas tindak lanjut dari E-KTP yang salah nama dan alamat saat pembuatan E-KTP serta karena permasalahan E-KTP yang telah berlarut-larut menyebabkan kebingungan mengenai bagaimana cara memperoleh E-KTP untuk Istri dari Bapak I Made Warka tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis memberikan informasi bagaimana cara untuk memperoleh E-KTP, dimana penulis mengumpulkan informasi dari Kelian Dinas, Kepala Desa, Kantor Kecamatan Marga serta Kantor Pencatatan Sipil Kabupaten Tabanan. Hal tersebut penulis lakukan dengan harapan agar Istri serta Bapak I Made Warka tidak buta informasi atau kebingungan serta dapat memberikan motivasi bagi Istri serta Bapak I Made Warka semangat untuk sesegera mungkin mengurus E-KTP dari Istri Bapak I Made Warka tersebut.
3.2 Jadwal Kegaiatan
Adapun jadwal kegiatan yang dilaksanakan dalam program keluarga dampingan tersebut adalah :
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan KK Dampingan
No Hari/Tanggal Kegiatan Jumlah
Jam
1. Sabtu, 23 Juli 2016
Berkunjung ke kantor Kepala Desa untuk mendapatkan data RTM/ Keluarga Pra-Sejahtera yang akan didampingi.
2. Senin, 25 Juli 2016
Rapat Internal anggota KKN Desa Selanbawak untuk pembagian KK Dampingan yang akan di damping mahasiswa dengan cara pengundian.
3 jam
3. Selasa, 26 Juli 2016
Bertemu Bapak Kelian Dinas Banjar Pekilen untuk pembagian KK dampingan dan berkunjung ke KK dampingan ditemani Bapak Kelian untuk perkenalan.
3,5 jam
4. Kamis, 28 Juli 2016
Diskusi ringan mengenai profil KK Dampingan dan melihat kegiatan keseharian keluarga.
5 jam
5. Jumat, 29 Juli 2016
Pendekatan dengan KK Dampingan 4 jam
6. Sabtu, 30 Juli 2016
Diskusi ringan dan sharing guna mengidentifikasi masalah yang dihadapi KK Dampingan
2 jam
7. Minggu, 31 Juli 2016
Pendekatan dan membantu mengerjakan kegiatan keseharian KK dampingan.
3 jam
8. Kamis, 4 Agustus 2016
Berdiskusi dengan KK Dampingan mengenai profil yang belum terlengkapi dan diskusi ringan mengenai masalah prioritas yang dihadapi KK Dampingan. menjelaskan olahan yang dapat dibuat dengan jamur tiram.
3 jam
Agustus 2016 berdiskusi ringan mengenai pendidikan. 14. Rabu, 10
Agustus 2016
Memberi informasi mengenai manfaat menabung di bank sampah.
3 jam
15. Kamis, 11 Agustus 2016
Memberi informasi mengenai cara mengolah jamur tiram.
3 jam
16. Jumat, 12 Agustus 2016
Berkunjung serta berdiskusi mengenai pendidikan KK dampingan.
2 jam
17. Sabtu, 13 Agustus 2016
Berkunjung kerumah KK dampingan serta memberikan informasi mengenai Beasiswa yang ada di Perguruan Tinggi.
2 jam
18. Minggu, 14 Agustus 2016
Berkunjung kerumah KK dampingan serta memberikan motivasi untuk tetap semangat dan yakin jika keinginan untuk bersekolah di perguruan tinggi bukan merupakan suatu hal yang tidak mungkin.
3 jam
19. Senin, 15 Agustus 2016
Berkunjung kerumah KK dampingan untuk memberikan motivasi agar tidak pesimis dapat melanjutkan ke perguruan tinggi serta memberikan informasi pentingnya memiliki KTP.
5 jam
20. Selasa, 16 Agustus 2016
Menanyakan mengenai cara memperoleh KTP kepada Bapak Kepala Desa, berkunjung ke rumah KK Dampingan serta berdiskusi ringan mengenai KTP dengan KK Dampingan.
5 jam
21. Kamis, 18 Agustus 2016
Berkunjung Kerumah KK Dampingan. 2,5 jam
22. Jumat, 19 Agustus 2016
Pergi bersama dengan Ibu Suryani ke kantor camat untuk menanyakan mengenai KTP, memberi informasi mengenai KTP, memberikan motivasi agar anak pertama Bapak
I Made Warka semangat belajar dan belajar berdiskusi ringan tentang pembuatan KTP, Akta Kelahiran, Akta Perkawinan serta Kartu Keluarga.
Memberikan motivasi dan dorongan untuk tetap semangat mengurus KTP serta agar tidak pesimis lagi untuk dapat melanjutkan pendidikan anak sampai ke perguruan tinggi.
4 jam
27. Kamis, 25 Agustus 2016
Berkunjung kerumah KK dampingan serta mengobrol mengenai ujian, kepergian dari desa dan meminta izin untuk berkunjung lagi lain hari meskipun KKN telah usai.
4 jam
28. Jumat, 27 Agustus 2016
Perpisahan dan pemberian sumbangan sembako kepada keluarga Bapak I Made Warka.
4 jam
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
Adapun rincian pelaksanaan kegiatan KK dampingan yang telah penulis lakukan adalah sebagai berikut:
4.1 Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan program KK Dampingan KKN-PPM dimulai tanggal 23 Juli 2016 sampai dengan tanggal 27 Agustus 2016. Kunjungan dilakukan sebanyak 28 kali, di mana setiap kunjungan, mahasiswa pendamping berusaha membantu mengatasi permasalahan keluarga Bapak I Made Warka.
4.2 Lokasi KK Dampingan
Lokasi kegiatan pendampingan keluarga atau KK Dampingan dilakukan di lingkungan rumah milik keluarga Bapak I Made Warka yang berada di Dusun atau Banjar Pekilen, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan program ini sudah dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan dilampirkan pada BAB III sesuai dengan prioritas permasalahan. Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama 5 (lima) Minggu yaitu selama berlangsungnya kegiatan KKN-PPM UNUD. Penulis sebagai peserta KKN-PPM diwajibkan melakukan pendampingan terhadap KK dampingan dengan minimal 15 kali kunjungan dengan tujuan mengidentifikasi dan membantu memberikan solusi atas permasalahan tersebut.
4.4 Hasil
mampu untuk memberikan inspirasi kepada beliau. Adapun hasil yang dapat diperoleh meliputi:
4.4.1 Pendampingan Bidang Ekonomi
Hasil yang dapat diperoleh dari mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Made Warka sepenuhnya belum dapat dirasakan secara langsung. Akan tetapi, dengan menabung pengeluaran keuangan dapat di atur menjadi lebih baik, terlebih lagi apabila terdapat pengeluaran yang mendadak sehingga uang tabungan tersebutlah yang dapat dipergunakan. Seperti halnya dengan memberi penjelasan mengenai pemilahan sampah di bank sampah, sampah yang awalnya tidak memiliki nilai ekonomis menjadi memiliki nilai ekonomis mengingat sampah yang telah dipilah saat berada di bank sampah nilainya akan lebih tinggi daripada sampah yang belum dipilah. Selain mendapat keuntungan ekonomis dari sampah, lingkungan di sekitar rumah Bapak I Made Warka pun menjadi lebih diperhatikan. Selanjutnya, dengan adanya sosialisasi mengenai pengolahan jamur tiram Istri dari Bapak I Made Warka dapat mengetahui apabila jamur tiram juga dapat diolah menjadi makanan kemasan selain hanya dimasak sebagai sayur, serta diharapkan dengan mengetahui informasi tersebut tidak menutup kemungkinan Istri dari Bapak I Made Warka nantinya akan berjualan jamur krispy sehingga dapat membantu perekonomian keluarga.
4.4.2 Pendampingan Bidang Pendidikan
4.4.3 Pendampingan Bidang Administrasi Kependudukan
Pemberian informasi mengenai pentingnya melengkapi administrasi kependudukan serta cara memperoleh E-KTP yang selama ini membingungkan bagi Istri dan Bapak I Made Warka memberikan semangat tersendiri bagi Istri dan Bapak I Made Warka untuk segera membuat E-KTP, sehingga nantinya apabila keping E-KTP telah ada di Kantor Pencatatan Sipil Kabupaten Tabanan Bapak I Made Warka akan mengantarkan istrinya mengurus E-KTP tersebut ke Kantor Pencatatan Sipil, mengingat Keping E-KTP tersebut terbatas adanya.
4.5 Kendala
Adapun kendala yang dihadapi untuk KK dampingan di Banjar Pekilen Desa Selanbawak ini adalah waktu bertemu yang sulit terhadap Bapak I Made Warka hal ini dikarenakan beliau bekerja dari pagi hingga sore hari. Sehingga meskipun tidak dapat bertemu dengan Bapak I Made Warka seringkali saya hanya bertemu denga anggota keluarga yang lainnya. Pihak keluarga Bapak I Made Warka sangat menerima kehadiran penulis sehingga memudahkan penulis dalam menggali informasi mengenai KK Dampingan.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan observasi yang dilakukan selama 5 minggu terhadap keluarga dampingan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga Bapak I Made Warka memiliki permasalahan yang cukup mendasar di bidang ekonomi, pendidikan serta administrasi kependudukan. Dengan program-program yang telah dilaksanakan maka sangat diharapkan adanya peningkatan kualitas dan pemahaman keluarga dampingan di ketiga bidang tersebut.
Jumlah penghasilan yang diperoleh oleh Bapak I Made Warka yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saat ini dapat digolongkan ke dalam kategori yang cukup. Program peningkatan taraf hidup khususnya pada bidang ekonomi dilakukan dengan memberikan sosialisasi mengenai pentingnya menabung, sosialisasi tentang pemilahan sampah sebelum ditabung ke bank sampah serta sosialisasi tentang pengolahan jamur tiram. Selain itu, pemberian bantuan berupa uang, pakaian, beras, gula, minyak, kopi, serta alat-alat tulis diharapkan dapat meningkatkan kecintaan serta kepeduliaan terhadap sesama makhluk hidup serta dapat meringankan beban keluarga Bapak I Made Warka.
5.2 Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
______, 2016, “Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan
LAMPIRAN
Gambar Rumah Tampak Depan
Foto bersama Istri dari Bapak I Made Warka