• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS DI KELAS XI SMA NEGERI 9 MEDAN T.A. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS DI KELAS XI SMA NEGERI 9 MEDAN T.A. 2013/2014."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATERI POKOK FLUIDA STATIS DI KELAS XI SMA NEGERI 9 MEDAN T.A 2013/2014

Oleh:

Rudi Hamonangan Sirait NIM 4101121025

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Rudi Hamonangan Sirait dilahirkan di Bandar Jaya, Lampung Tengah

pada tanggal 29 Agustus 1992. Ayah bernama L.Sirait dan Ibu bernama T. Haloho

dan merupakan anak kelima dari lima bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk

SD Negeri No. 068475 Medan dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004,

penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 25 Medan, dan lulus pada tahun

2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA Katolik St.Paulus

Medan dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di

Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika,

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada

penulis sehingga penyusunan skipsi ini dapat diselesikan dengan baik sesuai

dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based

Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Fluida

Statis di Kelas XI SMA Negeri 9 Medan T.A. 2013/2014” disusun untuk

memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak

Prof. Drs. Motlan, M. Sc, Ph. D, selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sejak awal hingga

dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M. Si, Bapak Drs. Abd Hakim S, M.Si, dan

Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd, selaku Dosen penguji yang telah memberikan

saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi

ini. Ucapan terimakasih juga kepada Bapak Drs. Makmur Sirait, M.Si, selaku

Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan

motivasi selama perkuliahan dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta

Staf pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis

menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada

Bapak Sofyan S.Pd , selaku kepala Sekolah SMA Negeri 9 Medan, serta bapak

dan ibu guru yang telah membantu penulis di sekolah tersebut selama proses

penelitian.

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada ibunda T. Haloho atas

dukungan doa dan semangat yang luar biasa kepada penulis, Terima kasih juga

untuk kakakku (Rina Wati Sirait/H.Hasugian dan Farida Sirait/ P. Sidabalok),

abangku (Erwandi Sirait dan Jhon Fredi Sirait) dan Kekasihku (Lidya Christina

(5)

v

kasih juga kepada teman-teman seperjuangan (Paian, Sumitro, Harrys,

Aris,Herta,Rina dan Elizabeth) beserta seluruh keluarga besar Fisika Dik A 2010

yang tidak dapat penulis tulis satu persatu, terima kasih telah memberikan arti

persahabatan dan kekeluargaan.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,

namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun tata

bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca baik yang hanya sebagai

bahan bacaan ataupun yang ingin melakukan penelitian lanjutan.

Medan, Juli 2014

Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

2.1.5. Model Pembelajaran Konvensional 13

2.1.6. Model Pembelajaran Problem Based Learning 14 2.1.6.1. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning 14 2.1.6.2. Ciri-ciri khusus Pembelajaran Berdasarkan Masalah 15 2.1.6.3. Kelebihan Pembelajaran Berdasarkan Masalah 16 2.1.6.4. Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning 16 2.1.6.5. Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah 20 2.1.6.6. Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen Pembelajaran 22

Berdasarkan Masalah

2.1.7. Materi Pembelajaran 23

2.1.7.1. Fluida Statis 23

2.2. Kerangka Konseptual 40

2.3. Hipotesis Penelitian 41

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 42

(7)

vii

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 43

3.4.1. Jenis Penelitian 43

3.7.1.1. Menghitung Mean dan Standar Deviasi 47

3.7.1.2. Uji Normalitas 48

3.7.1.3. Uji Homogenitas 48

3.7.1.4. Uji Hipotesis 49

3.7.2. Observasi 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 52

4.1.1 Deskripsi Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 52 4.1.2. Deskripsi Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 52

4.2. Uji Persyaratan Analisis Data 55

4.2.1. Uji Normalitas 55

4.2.2. Uji Homogenitas 56

4.2.3. Uji Hipotesis 57

4.3. Observasi 58

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 69

5.2. Saran 69

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kapal Selam 23

Gambar 2. Air dalam gelas adalah fluida statis 23

Gambar 3. Tekanan Hidrostatis 24

Gambar 4. Pada kedalaman yang sama tekanan hidrostatis bernilai 25 sama asal zat cair sejenis ( p1 = p2 = p3 )

Gambar 5. Skema hukum utama hidrostatik 26

Gambar 6. Pipa U untuk menentukan massa jenis zat cair 27

Gambar 7. bejana berhubungan 27

Gambar 8. Alat hidrolik pengangkat mobil 28

Gambar 9. Gaya ke atas oleh fluida 29

Gambar 10. Benda Tenggelam karena Wb > FA 31

Gambar 11. Benda melayang karena Wb = FA 31

Gambar 12. Benda terapung karena Wb < FA 32

Gambar 13. Tegangan permukaan mampu menahan berat serangga dan 33 klip yang terapung di atas permukaan air

Gambar 14. Gaya tarik menarik antara partikel dalam zat cair (A) dan 33 di permukaan zat cair (B)

Gambar 15. Tegangan permukaan pada kawat 34

Gambar 16. (a). Air membasahi dinding kaca ,(b). Air raksa tidak 36

membasahi dinding kaca

Gambar 17. Gejala kapilaritas,disebabkan gaya kohesi dan gaya adhesi 36

Gambar 18. Diagram Batang data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 52 Gambar 19. Diagram Batang data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 53 Gambar 20. Diagram batang kemampuan kognitif siswa pada pretes 54 Gambar 21. Diagram batang kemampuan kognitif siswa pada postes 55 Gambar 22. Diagram batang kategori nilai pretes, aktivitas dan postes 61 Gambar 23. Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada 64

kelas eksperimen berdasarkan urutan nilai aktivitas

Gambar 24. Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada 65 kelas eksperimen berdasarkan urutan nilai pretes

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP-1 73

Lampiran 2 RPP-2 81

Lampiran 3 RPP-3 90

Lampiran 4 LKS-1 98

Lampiran 5 LKS-2 108

Lampiran 6 LKS-3 118

Lampiran 7 Lembar Aktivitas Belajar Siswa 124

Lampiran 8 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 126

Lampiran 9 Soal Tes Hasil Belajar Siswa 137

Lampiran 10 Rekapitulasi Pretes Kelas Eksperimen 145 Lampiran 11 Rekapitulasi Pretes Kelas Kontrol 147 Lampiran 12 Rekapitulasi Postes Kelas Eksperimen 149 Lampiran 13 Rekapitulasi Postes Kelas Kontrol 151 Lampiran 14 Data Hasil Belajar Siswa 153 Lampiran 15 Perhitungan Rata-rata,Varians dan Standar Deviasi 156

Lampiran 16 Uji Normalitas 158

Lampiran 17 Uji Homogenitas 161

Lampiran 18 Uji Hipotesis 163

Lampiran 19 Tabel Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 168

Lampiran 20 Peningkatan Hasil Belajar 174

Lampiran 21 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 178 Lampiran 22 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 179 Lampiran 23 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 180 Lampiran 24 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 181

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Bidang pendidikan memegang peranan yang sangat strategis dalam

keberhasilan suatu negara. “Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka

mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap

lingkungannya, dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi dalam kehidupan masyarakat.” (Syah, 2008:10).

Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara maka pembangunan di

negara tersebut juga semakin maju.Jika kualitas pendidikan suatu negara itu

bagus,maka sumber daya manusia (SDM) warga negaranya juga bagus dan negara

tersebut dapat dikategorikan sebagai negara maju. Sebaliknya,jika kualitas

pendidikannya rendah maka negara tersebut dapat dikategorikan sebagai negara

tertinggal atau negara berkembang.

Harapan untuk memiliki sumber daya manusia yang mampu bersaing di

dunia internasional adalah impian dari pemerintah dan tak terkecuali setiap warga

negara Indonesia. Akan tetapi, hal itu belum bisa terwujud sampai saat ini

dikarenakan belum tercapainya tujuan dari program pendidikan itu sendiri atau

dengan kata lain kualitas/ mutu pendidikan kita masih sangat rendah. Hal ini dapat

dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Education For All Global

Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan oleh UNESCO setiap

tahunnya,Pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 untuk pendidikan di

seluruh dunia dari 120 negara. Data Education Development Index (EDI)

Indonesia, pada tahun 2011 Indonesia berada di peringkat ke-69 dari 127 negara.

(http://kampus.okezone.com/read/2013/06/01/373/816065/astaga-ri-peringkat-ke-64-untuk-pendidikan,diakses 24 Juni 2013 11:31/).

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang

dipelajari dalam pendidikan formal, dan juga termasuk ke dalam mata pelajaran

(11)

2

Sekolah Menengah Atas (SMA).Salah satu bagian dari IPA adalah mata pelajaran

Fisika. Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang

mempelajari fenomena dan gejala alam secara empiris, logis, sistematis, dan

rasional yang melibatkan proses dan sikap ilmiah. Namun, kenyataannya fisika

sering dipandang sebagai suatu ilmu yang abstrak oleh siswa dengan teori dan

soal-soal yang sulit.

Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman

Lapangan Terpadu (PPLT), bahwa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa

hanya diberikan teori-teori dan cara menyelesaikan soal-soal fisika tanpa

mengarahkan siswa untuk membawa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.

Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif sehingga

pelajaran fisika menjadi membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit

dipelajari dan tidak disukai oleh siswa.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA

Negeri 9 Medan pada tanggal 15 Januari 2014, yakni wawancara dengan Guru

Fisika Bapak Sitorus yang mengungkapkan bahwa hasil belajar fisika siswa masih

rendah,dimana hasil belajar fisika siswa kelas XI dalam Ujian Akhir Semester

Genap pada T.A.2009/2010 rata-rata 55, pada T.A. 2010/2011 rata-rata 50,dan

pada T.A.2011/2012 rata-rata 56,dan pada T.A 2012/2013 rata-rata 55 (Daftar

Kumpulan Nilai Siswa) ,sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

akan dicapai adalah 70. Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak

mencapai kriteria yang diharapkan. Kemudian pada tanggal 25 Januari 2014

peneliti melakukan observasi dengan memberi angket kepada siswa di SMA

Negeri 9 Medan. Berdasarkan instrumen angket yang disebarkan kepada 40 orang

siswa, diperoleh bahwa 42,5 % siswa menyatakan bahwa fisika sulit dan kurang

menarik, 25 % siswa menyatakan bahwa fisika di kelas itu biasa saja, 12,5 %

siswa menyatakan fisika mudah dan menyenangkan, dan 20 % siswa menyatakan

fisika membosankan.

Berdasarkan hasil observasi di kelas XI IPA2 sewaktu guru mengajar,

proses pembelajaran yang terjadi masih konvensional dan berpusat pada guru dan

(12)

ataupun minta penjelasan ulang. Siswa lebih sering hanya diberikan rumus-rumus

yang siap pakai tanpa memahami makna dari rumus-rumus tersebut. Siswa sudah

terbiasa menjawab pertanyaan dengan prosedur rutin, sehingga ketika diberikan

masalah maka siswa akan kebingungan.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode mengajar

mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan

model pembelajaran yang kurang menarik atau cenderung menggunakan model

konvensional dapat menyebakan siswa menjadi bosan, pasif, dan tidak kreatif.

Oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajar dapat

tercapai.

Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan

dikembangkannya keterampilan berpikir siswa (penalaran, komunikasi, dan

koneksi) dalam memecahkan masalah adalah Pembelajaran Berdasarkan Masalah. “PBM merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau

tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan” (Rusman,2010:229)

Berdasarkan hasil penelitian Kennedy (2008) di SMAN 4 Kisaran pada

materi pokok pemuaian diperoleh nilai pretest kelas eksperimen adalah 30,666

dan rata-rata kelas kontrol adalah 31,000. Kemudian setelah melakukan perlakuan

yang berbeda yaitu pembelajaran berdasarkan masalah pada kelas eksperimen dan

pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, diperoleh rata-rata nilai postes

pada kelas eksperimen adalah 68,666 dan rata-rata nilai kelas kontrol adalah

49,833. Dan menurut hasil penelitian Lusiana Siagian (2009) di SMPN 2 Rantau

Utara pada materi pokok Listrik Dinamis diperoleh nilai pretes kelas eksperimen

adalah 4,197 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 4,132. Kemudian setelah

melakukan perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran berdasarkan masalah pada

kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, diperoleh

(13)

4

kedua penelitian tersebut dapat dilihat bahwa ada pengaruh yang signifikan ketika

siswa diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem base

Learning terhadap hasil belajar siswa.

Setyorini,dkk (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa “hasil kemampuan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan secara signifikan antara

kelas eksperimen yang menggunakan model PBL dan kelas kontrol yang

menerapkan model DI dengan metode ceramah.Hal ini dikarenakan model

Pembelajaran PBL mengajak siswa secara langsung aktif terlibat dalam proses

pembelajaran.”

Dari uraian yang dikemukakan di atas,maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statis di Kelas XI SMA Negeri 9 Medan T.A 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi

masalah adalah:

1. Siswa jarang diajak berfikir menemukan konsep fisika dalam kehidupan

sehari-hari sehingga fisika menjadi membosankan.

2. Masih rendahnya hasil belajar siswa.

3. Kurangnya minat siswa untuk belajar fisika.

4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi,dan guru masih

menggunakan model pembelajaran konvensional.

1.3.Batasan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang digunakan ialah model pembelajaran Problem

Based Learning dan Model Pembelajaran Konvensional.

(14)

3. Subjek penelitian dibatasi pada siswa Kelas XI SMA Negeri 9 Medan,

Semester Genap T.A. 2013/2014.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa rumusan

masalah yang ada, yaitu :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan Model

Pembelajaran Problem Based Learning pada materi pokok Fluida Statis

di kelas XI SMA Negeri 9 Medan T.A. 2013/2014?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan Model

Pembelajaran Konvensional pada materi pokok Fluida Statis di kelas XI

SMA Negeri 9 Medan T.A. 2013/2014?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh Model

Pembelajaran Problem Based Learning dengan pembelajaran

Konvensional pada materi pokok Fluida Statis di kelas XI SMA Negeri 9

Medan T.A. 2013/2014?

4.

Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan

Model Pembelajaran Problem Based Learning pada materi pokok Fluida

Statis di kelas XI SMA Negeri 9 Medan T.A. 2013/2014?

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Model

Pembelajaran Problem Based Learning pada materi pokok Fluida Statis

di kelas XI SMA Negeri 9 Medan T.A. 2013/2014.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Model

Pembelajaran Konvensional pada materi pokok Fluida Statis di kelas XI

SMA Negeri 9 Medan T.A. 2013/2014.

3. Untuk mengetahui ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh

(15)

6

Konvensional pada materi pokok Fluida Statis di kelas XI SMA Negeri 9

Medan T.A. 2013/2014.

4. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran

menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada materi

pokok Fluida Statis di kelas XI SMA Negeri 9 Medan T.A. 2013/2014.

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini ialah :

1. Sebagai masukan bagi guru agar dapat memahami model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) dan menerapkannya dalam

pembelajaran.

2. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai Model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk dapat diterapkan

dimasa yang akan datang.

3. Bahan referensi yang dapat digunakan para peneliti lain yang berminat

untuk melakukan penelitian yang serupa.

1.7 Defenisi Operasional

1. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 2005: 22).

2. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas

atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan

perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film,

komputer, kurikulum, dan lain-lain ( Joyce dalam Trianto,2007).

3. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM) merupakan inovasi dalam

pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul

dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang

sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji,

dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis

diperoleh beberapa kesimpulan antara lain:

1. Hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida Statis dengan menggunakan

model pembelajaran Problem Based Learning di kelas XI SMA Negeri 9

Medan Semester Genap T.A. 2013/2014 memiliki rata-rata 81,06 dengan

kategori baik.

2. Hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida Statis dengan menggunakan

pembelajaran konvensional di kelas XI SMA Negeri 9 Medan Semester

Genap T.A. 2013/2014 memiliki rata-rata 73,24 dengan kategori baik.

3. Ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran

Problem Based Learning dengan pembelajaran Konvensional pada

materi pokok Fluida Statis di kelas XI SMA Negeri 9 Medan Semester

Genap T.A. 2013/2014, dengan thitung = 3,35 > ttabel = 1,66.

4. Aktivitas belajar siswa pada materi pokok Fluida Statis dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning di kelas XI

SMA Negeri 9 Medan Semester Genap T.A. 2013/2014 memiliki

rata-rata 52,26 dengan kategori Cukup aktif.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran:

1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model pembelajaran

berdasarkan masalah sebagai salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa

belajar, menambah kreativitas dan semangat belajar siswa, serta

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran

(17)

70

efisiensi waktu pada tahap ”mengembangkan dan menyajikan hasil karya”,

karena pada tahap ini hampir semua siswa ingin menampilkan hasil diskusi

mereka.

3. Ditinjau dari aktivitas pembelajaran,belum ada siswa yang maksimal

mencerminkan akvitas model pembelajaran Problem Based Learning. Bagi

peneliti atau guru selanjutnya supaya hendaknya memperbaiki redaksi

indikator yang ada dalam sintaks yang belum maksimal yaitu Menunjukkan

masalah, Merumuskan hipotesis, Mengidentifikasi masalah, Menganalisis

(18)

Daftar Pustaka

Arends, R.I., (2008), Learning To Teach, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Arikunto.S, (2003), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Djamarah, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Lestari,N.N.,(2011), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar fisiska Bagi siswa Kelas VII SMP. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran program Pasca Sarjana UNDIKSHA: 1-21

Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran, Penerbit Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sanjaya,W.,(2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan , Penerbit Kencana, Jakarta.

Sardiman.,(2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.

Sardiman,(2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Setyoroni, S., Sukiswo, S.E., dan Subali, B., (2011), Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7, 52-56, Jurusan Fisika FMIPA Unnes.

(19)

72

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana,(2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito¸ Bandung.

Sudjana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana,N.,(2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Rosdakarya, Bandung.

Syah,M.,(2008), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Trianto,(2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif berorientasi Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Keenam mengikuti langkah-langkah: (1) menciptakan iklim kelas yang terbuka dan demokratis untuk aktivitas siswa, (2) menciptakan suasana pembelajaran yang

Menurut teori ini konsumen media memiliki kebebasan untuk memutuskan bagaimana mereka menggunakan media dan bebas memilih media mana yang mampu memuaskan kebutuhan

[r]

The problem faced by teacher of SMP N 2 Simo Boyolali in teaching reading to the second year students are that the student feels bored in learning English, because they have

UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK.. KANAK SALSABILA NOGOSARI BOYOLALI TAHUN

[r]

b) merangsang ambing untuk memproduksi susu lebih banyak; dan c) tidak memerlukan pelicin sehingga puting lebih mudah disucihamakan. 8) Puting harus segera disucihamakan

Dalam penelitian ini beberapa variabel yang diharapkan dapat meningkatkan niat beli terhadap jersey Manchester United ini diantaranya adalah persepsi merek, persepsi