commit to user
iv
HUBUNGAN ANTARA OWNERSHIP STRUCTURE, INTELLECTUAL CAPITAL PERFORMANCE DAN INTELLECTUAL CAPITAL
DISCLOSURE
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
FITRI ROHMAH IZZATI F 0306040
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
v
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul
HUBUNGAN ANTARA OWNERSHIP STRUCTURE, INTELLECTUAL CAPITAL PERFORMANCE, DAN INTELLECTUAL CAPITAL
DISCLOSURE
Telah disetujui dan diterima oleh pembimbing untuk diajukan kepada tim penguji
skripsi.
Surakarta, 3 januari 2011
Disetujui dan diterima oleh
Pembimbing
commit to user
vi
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi.
Surakarta, 2011
Tim Penguji Skripsi
1 Drs. Yacob Suparno, M.Si, Ak. Ketua (...)
. NIP 19521011198003 1 002
2 Sri Suranto, SE, M.Si.Ak Anggota (...)
NIP 19720305199702 1 001
3 Lulus Kurniasih, SE, M.Si, Ak. Pembimbing (...)
commit to user
vii MOTTO
Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan (Ar Rahman)
Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu
(Muhammad ; 7)
Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan
Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan
demikian itulah kemenangan yang agung. (At-taubah; 111)
Perbedaan antara yang mustahil dan yang tidak mustahil terletak pada tekad seseorang
(Tommy Lasorda)
Bergabunglah dengan sekumpulan besar manusia yang telah menyuburkan tempat-tempat gersang dalam hidup dengan kebaikan
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
commit to user
ix
Special Thanks to…….
Kepada yang selama ini selalu mewarnai sejarah hidupku…
Ibu…ibu…..ibu…….ananda tidak mampu membalas jasamu yang demikian besar sejak engkau
mengandung, melahirkan, merawat dan mengenalkanku pada dunia..tapi pasti Allah pasti akan
membalas jasa-jasamu yang tak terkira…
Almarhum ayah tercinta….engkau inspirasi yang melangit dan sungguh ananda memang belum
yakin sanggup meneladani engkau sepenuhnya. Tapi ananda akan berusaha memberikan yang
terbaik…banyak hal berubah setelah engkau tak ada tapi ananda belajar lebih banyak untuk
memaknai dan berjuang. Mohon maaf atas segala janji yang belum sempat ananda tepati. Semoga
Allah memberikan tempat terbaik….
Dina dan Rima, mohon maaf belum bisa menjadi teladan dan kakak yang baik, ayo bersama-sama
menjadi anak solehah, karenamungkin hanya inilah “hadiah kecil” yang bisa kita berikan pada ibu
dan bapak.
Keluarga besar boyolali, mbah kakung, mbah putri (mohon maaf jarang nginep dan bantu-bantu),
mbak tutik dan om totok beserta nafi, ferda, bilqist (ayo dolan-dolan dan traktiran lagi, nafi sekolah
yang bener, jangan main PS terus) bulik Ruth, om ndoko, merza, sarah (merza sekolah yang baik,
hidup itu berjuang! Sarah dikurangi yo manjane) om sidiq, bulik nur, fia dan semua yang belum
bisa penulis sebutkan satu persatu.
Almamaterku tercinta Universitas Sebelas Maret Surakarta, Allah memberiku sebuah ‘madrasah”
tempat bertemunya banyak hal baru yang membuatku menjadi lebih bermakna disbanding aku
yang sebelumnya.
Pembimbingku, Ibu Lulus Kurniasih, mohon maaf jika saya banyak merepotkan atau ada
masa-masa bandel. Terima kasih atas kesabaran dan ketelatenan ibu dalam membimbing saya.
Pak Timin yang selalu memberikan kemudahan. Matur nuwun pak, ketemu fotonya. Jangan-jangan
yang nggak mau saya pendadaran itu ya pak timin
J
Dosen-dosenku di Akuntansi FE UNS, terima kasih atas semua ilmu yang telah diberikan, semoga
menjadi amal jariyah bapak ibu semuanya
Empat Rumah Cinta, HMJ Akuntansi, KEI, BPPI, SIM BEM UNS…(kalian menemukanku dalam
kondisi bagai sebuah gelas yang kosong, mengisiku sedikit demi sedikit, dan aku bisa menjadi
commit to user
x
Keluarga tercinta HMJ Akuntansi, mas Danang (kenapa ya selalu surprise gitu kalo ketemu) mas
Fijri (maaf ya mas > <) presidium 2008, hanny bunny sweety (kapan kita jadi accounting anjel
lagi^^) Tryas(mengenang kita besar bersama di AE) alfin, puput (Thanks AMOSnya put), fela, finik
(thanks dah ngajarin aku SPSS), AE periode 2008 (awang, fitrah, rofi, mas hendra),terima kasih
untuk masa-masa belajar bahwa tawazun itu tidak mudah…Who is the best???? Accounting
Society!!^^
Keluarga tercinta KEI FE UNS, mb septi, mb oshin, mb tanti, ibu-ibunya kei yang qowy, jazakillah
atas semua ilmunya, akh taufik (saya belajar banyak dari antum, terutama buku yang antum
tinggalkan untuk KEI itu lho…dan jazakallah tausiyahnya dan wejangan-wejangan antum termasuk
mengingatkan skripsi), akh andy, akh angga (kok sabar punya vice bandel), akh rahmat dkk,yang
belum bisa penulis sebutkan satu persatu..Dakwah akan terus maju dalam dekapan ukhuwah dan
ilmiah tercipta dengan belajar…Ekonomi Islam!!! Subhanallah! Allahu Akbar!
BPPIku tercinta, tempatku pertama mengenal dakwah dan indahnya ukhuwah ..kabid dan korwat
PPSDU Alm Akh adi wardana dan ukh Isty (afwan ya mb, dulu nakal banget, sekarang kena
batunya), akh khayat, mb ima, dan jajaran PHT 2007, mb indah (dan jajaran PHT 2008, walau
Cuma setengah tahun, ruhnya terasa ya)…
SIM BEM UNS (sekarang Alhamdulillah, SIM UNS ^^)tercinta, Hasan, Kunto, Aptika (anti
pendengarku yang baik..semoga aku bisa menjadi demikian, aku g kemana-mana dulu kok),
Nungma (aku banyak bermuhasabah dengan tulisan-tulisanmu, taknantikan lagi^^), Ulfa, Arum
(kapan ya aku bisa sesemangat arum, salut), woro (semangat untuk kepengurusan baru!!) Aulia
(ayo bu, skripsi….)dan adhek-adhek, tatang (pak direktur inspiratif), fair, angga, tori, visiyo (afwan
banyak mendholimi), ghufron (afwan ya dhek), kalis (akhwat itu nggak harus lelembut), dewi, prita
(kurang 48rb mpe skrg > <), erni (apa kabar media?), semangat jadikan SIM sentra keilmiahan
UNS!! untuk rekan-rekan BEM, mhn maaf selama ini belum berkontribusi.
Tim PHK APM FoSSEI komisariat Surakarta, Akh willy (subhanallah, sekarang sudah presnas)
Akh tofik (jadi ke BEM, akh?), akh anwar, akh Isa (afwan ya, seringnya nggak balas sms, maklum
orang sibuk :p), akh dzikri, akh puji, akh adhi, dan special untuk ukhti ine (jazakillah sudah
menemani tiap kali rapat > <), keluarga besar Al Es’af, apa kabar??
Kakak-kakakku yang luar biasa…Mb Fa (banyak yang dulu asing untukku, tapi engkau
menuntunku seperti seorang ibu), Umi Lina (afwan ya mbak kalo fitri nakal jiddan), mb cipha
(konsultan amanah jarak jauh), mb iend (ayo mb kita kejar bersama), mb mari (konsultan skripsi
jarak jauh), mas yoga (syukron untuk pengingatan skripsinya, kabar-kabar lagi mas), mb Rini
( jazakillah sudah mengenalkan ke SIM)
commit to user
xi
hesti (ingat polosnya kita masuk nias^^), Ery (pendengar setia, jaga kesehatan ya ukh, aku juga
akan berusaha), fani, nur (afwan banyak ganggu dan aku memang loadingnya lama kalo diajak
guyon), Efi (apa kabar sukabumi?) awang (afwan tapi mungkin inilah yang bisa saya lakukan),
Bardjos (jazakallah penyemangatnya), Tony (selesai kompre, segera skripsi), sugi, fauzi, ricky, oka,
amri (jazakallah membelajarkan saya banyak hal, tapi antum sendiri bagaimana)
Adhek-adhekku yang Luar Biasa…
’07 solidkan ya, rini (thanks lappynya dan masakannya), puspa, alfinna (nduk,kuliahnya yo!), dewi
lis, dewi ut, retna, riesa, lisa, sugeng, hero, farid, yoga, yana (semangat jadi vice direktur ya), lestyo,
rizal, dan yang belum bisa penulis sebutkan satu persatu.
’08 yang subhanallah maya (mungkin berat tapi di perjalanan akan ada kawan-kawan menopang),
tika (tetap semangat dan jadilah pembelajar sejati^^), sabil, retno, suryati (paper kita kok nggak
ketahuan nasibnya), isna, wilis, fadhil, rena (semangat kuliah, semangat amanah, semangat kue
susnya juga^^), umi, syukron (perjalanan masih panjang, dan disanalah kedewasaan akan muncul,
jzk lappynya), rachman (dengarkan dulu baru ditanggapi ya^^potensi bukan untuk ditunggu, tapi
dicari dan dimanfaatkan), Arif (manusia akan terus “hidup”, ketika dia belajar, bener kan dhek?
..abu-abu pun bisa jadi putih^^) lukman (hayo,mana gantungan yang katanya mau dikasih ke mb)
Mu’thi (mb akan berusaha menepati janji) , zulfikar (alumni temilnas wariskan ke adhek2), adhib
(formi….), havid, kalian generasi luar biasa, jadikan setiap saat untuk belajar, dan jadilah
orang-orang luar biasa
’09 yang selalu semangat, Sandra (belajar dan belajar,…) Sari (kalo nggak diungkapkan, nanti
mengendap di hati lho), Yeni (rasakan tiap jejak langkah), novita (potensimu dijaga ya nduk),
wulan (pahami dulu sebelum bertindak), ami’ (naik turun boleh, tapi usahakan stabil ya), laili (jaga
kesehatan, keep fight!!), anisa, shinta,fifi (jangan takut menjadi lebih baik, esti (bangkitkan
dirimu!!)
Kepenatan itu hilang ketika kalian hadir dan semangat itu menyala ketika kita berbagi,
Adhek-adhekku yang kucintai karena Allah, semoga ukhuwah ini tak akan berkurang walau waktu kian
sempit dan jarak kian terbentang…
Fathiyaers, mb u’un. Fovi, gita, fani, cita, tanpa kalian fathiya nggak rame. Jazakumullah khoir
membuat kos lebih warna-warni.
Tak kalah indahnya sekian lingkaran yang kulewati, jazakumullah khoiran katsira atas segala hal
yang telah kudapat, ilmu, ukhuwah, semangat yang tak terkira….
Empat setengah tahun yang akan menjadi salah satu sejarah hidupku. disinilah aku bermula, tapi
bukan untuk berakhir..kan kuhadapi kembali madrasah kehidupan yang akan senantiasa
commit to user
xii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas`segala rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik tentunya berkat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak DR. Bambang Sutopo, M.Com, Ak. Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas sebelas Maret
2. Bapak Drs. Jaka Winarna, M.Si., Ak. Selaku Ketua jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
3. Ibu Lulus Kurniasih, SE, M.Si, Ak. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan membantu penulis dalam proses penulisan skripsi
4. Ibu Christyaningsih Budiwati, SE, M.Si, Ak. selaku pembimbing
akademik. Terima kasih atas bimbingannya selama ini.
Penulis menyadari karya ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis
memohon maaf yang atas segala kekurangan. Akhir kata, penulis berharap skripsi
ini dapat bermanfaat bagi pembaca
Surakarta, 3 Januari 2011
commit to user
xiii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……… i
ABSTRAK……… ii
ABSTRACT……….. iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……… iv
HALAMAN PENGESAHAN……….. v
MOTTO……… vi
PERSEMBAHAN……… vii
KATA PENGANTAR……… xi
DAFTAR ISI……… xii
DAFTAR TABEL………. xv
DAFTAR GAMBAR……… xvii
BAB I PENDAHULUAN……….. 1
A. Latar Belakang……… 1
B. Perumusan Masalah……….. 5
C. Tujuan Penelitian……… 5
D. Manfaat Penelitian……….. 6
E. Sistematika Penulisan……….. 6
BAB II LANDASAN TEORI………. 8
A. Agency Teory dan Stakeholder Teory……… 8
commit to user
xiv
C. Intellectual Capital……… 10
D. Pengembangan Hipotesis dan Kerangka Pemikiran………….. 12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……….. 15
A. Ruang Lingkup Penelitian……… 15
B. Populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel………. 15
C. Jenis dan sumber data……… 18
D. Definisi variabel dan pengukurannya……… 18
E. Metode analisis data……… 23
1. Uji asumsi klasik………. 23
1.1 Uji normalitas………. 23
1.2 Uji multikolinieritas……… 24
1.3 Uji autokorelasi……….. 24
1.4 Uji heteroskedastisitas……… 25
2. Uji Identifikasi model……….. 26
1.1 Membangun diagram jalur……… 26
1.2 Uji goodness of fit……….. 26
1.3 Uji kausalitas model……….. 29
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN………. 30
A. Deskripsi Data……….. 30
1. Seleksi sampel………. 30
2. Statistik deskriptif………. 34
commit to user
xv
1. Uji normalitas………. 35
2. Uji multikolinieritas……… 38
3. Uji autokorelasi……… 39
4. Uji heteroskedastisitas……… 40
C. Uji identifikasi model……… 41
1. Menggambar diagram jalur……… 41
2. Uji goodness of fit……….. 42
3. Uji kausalitas model……… 44
BAB V KESIMPULAN……….. 49
A. Kesimpulan……… 49
B. Keterbatasan……….. 50
C. Rekomendasi………. 50
DAFTAR PUSTAKA……….. 52
LAMPIRAN………. 55
LAMPIRAN 1……….. 55
LAMPIRAN 2……… 56
commit to user
xvi
DAFTAR TABEL
III.I Item pengungkapan IC……… 20
IV.I Ketersediaan annual report dan laporan keuangan perbankan…. 31 IV.2 Jumlah pengungkapan item intellectual capital………. 32
IV.3 Descriptif statistic……… 34
IV.4 Ringkasan pengujian kolmogorov smirnov………. 36
IV.5 Hasil uji kolmogorov smirnov setelah transformasi pertama…….. 36
IV.6 Hasil uji kolmogorov smirnov setelah transformasi kedua………. 37
IV.7 Hasil uji kolmogorov smirnov setelah transformasi ketiga……... 37
IV.8 Hasil uji multikolinieritas ownership structure sebagai variabel independen dalam model ownership structure terhadap IC performance……….. 38
IV.9 Hasil uji multikolinieritas IC performance sebagai variabel independen dalam model IC performance terhadap IC disclosure……… 38
IV.10 Hasil uji multikolinieritas ownership structure sebagai variable independen dalam model ownership structure terhadap IC disclosure………. 38
IV.11 Hasil Uji Autokorelasi dengan Run Test……….. 39
IV.12 Hasil uji Goodness of fit model……… 43
IV.13 Hasil output regresi……….. 44
commit to user
xvii
IV.15 Standardized direct effect……… 45
commit to user
xviii
DAFTAR GAMBAR
II.I Kerangka teoritis hubungan antar variabel……… 14
IV.1 Hasil uji heteroskedastisitas OS terhadap IC performance……… 40
IV.2 Hasil uji heteroskedastisitas IC performance terhadap
IC disclosure……….. 40
IV.3 Hasil uji heteroskedastisitas OS terhadap IC disclosure
IV.4 Gambar model awal……… 42
commit to user
ii
HUBUNGAN ANTARA OWNERSHIP STRUCTURE, INTELLECTUAL CAPITAL PERFORMANCE, DAN INTELLECTUAL CAPITAL
DISCLOSURE.
FITRI ROHMAH IZZATI F0306040
Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan tidak langsung antara ownership structure, dan intellectual capital disclosure dengan memposisikan intellectual capital performance sebagai variabel moderasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Variabel independen penelitian ini adalah ownership structure yang diproksikan dengan managerial ownership, dihitung dari persentase kepemilikan manajerial perusahaan. Variabel moderasi penelitian ini adalah IC performance yang diukur dengan VAIC dengan kompponen human capital, structural capital dan relational capital. Variabel dependen penelitian ini adalah IC disclosure yang dihitung dengan indeks pengungkapan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan antara ownership structure dan IC performance tidak signifikan. Dmikian pula hubungan IC performance terhadap IC disclosure. Hubungan ownership structure terhadap IC disclosure secara langsung, menunjukkan hasil signifikan. Kesimpulannya, IC performance tidak dapat menjadi variabel pemoderasi untuk hubungan antara ownership structure dengan IC disclosure.
commit to user
iii
ASSOCIATION BETWEEN OWNERSHIP STRUCTURE,
INTELLECTUAL CAPITAL PERFORMANCE, AND INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE
FITRI ROHMAH IZZATI F0306040
Abstract
This research aims to investigate the indirect relationship between ownership structure, intellectual capital performance and intellectual capital disclosure. Samples in this research are listed banks in BEI between 2007-2009.
Independent variable in this research is ownership structure. independent variable is measured by proportion of managerial ownership. Intervening variable in this research is IC perfomance measured by VAIC. Dependent variable is C disclosure measured by disclosures index.
Result of analysis indicates that there is insignificant assosiation between ownership strucuture and IC performance. There are not different finding for IC performance and IC disclosure. But we find there is significant assosiation between ownership structure and IC disclosure. It shows that IC performance can’t become moderating variable for assosiation of ownership structure and IC disclsure.
commit to user
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini
memaksa perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya agar
dapat bertahan dengan cepat, perusahaan mengubah dari bisnis yang
didasarkan pada tenaga kerja (labor based business) menuju knowledge based
business (Suwarjuwono, 2003).
Perusahaan memiliki tujuan untuk menciptakan value added.
Walaupun demikian, banyak entitas bisnis yang belum menemukan jawaban
tepat, nilai lebih apa yang dimiliki oleh perusahaan. Ketika akan menciptakan
value added, maka dibutuhkan ukuran tepat tentang physical capital (dana
keuangan) dan intellectual potential (Ulum, 2008). Value added sendiri dapat
berasal dari kemampuan berproduksi suatu perusahaan sampai loyalitas
pelanggan terhadap perusahaannya (Suwarjuwono, 2003).
Seiring dengan perubahan ekonomi berbasis pengetahuan maka
kemakmuran perusahaan akan bergantung pula pada penciptaan transformasi
dan kapitalisasi pengetahuan itu sendiri. Apabila perusahaan-perusahaan
tersebut mengacu pada perkembangan yang ada, yaitu manajemen yang
berbasis pada pengetahuan, maka perusahaan-perusahaan di Indonesia akan
commit to user
melalui inovasi-inovasi kreatif yang dihasilkan oleh modal intelektual
(Ongkorahardjo, 2008).
IC merupakan salah satu aspek esensial yang menjadi salah satu aspek
kesuksesan perusahaan. IC yang dimaksud dalam hal ini terdiri dari human
capital, structural capital (internal structure), dan relational capital (external
structure). Human capital merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh
karyawan yang berupa inovasi, fleksibility, toleransi, motivasi, kepuasan,
kapasitas belajar, loyalitas dan pelatihan serta pendidikan formal. Internal
structure merupakan pengetahuan keorganisasian berupa intellectual
properties, contract, databased, informations, systems, culture, (CIMA,
2000). Structurel capital juga dinyatakan sebagai kemampuan perusahaan
dalam menjangkau pasar (Petras, 1996 dalam Damayanti, 2009). Relational
capital atau yang disebut juga customer capital merupakan pengetahuan
mengenai mata rantai alur pasar suatu produk, pelanggan, pemasok, dan
menjalin hubungan baik dengan pemerintah (Bontis, 2000).
IC juga merupakan salah satu pembentuk keunggulan kompetitif dalam
pasar dan menunjukkan kinerja keuangan yang lebih baik. Pengukuran
terhadap IC secara berkelanjutan akan meningkatkan matrik informasi strategi
mengimplementasikan, meningkatkan pengungkapan, benchmark
performance, dan prediksi kinerja perusahaan dimasa yang akan datang (Marr,
et al, 2003)
Ownership structure merupakan salah satu mekanisme governance
commit to user
direpresentasikan melalui dewan direksi yang ditunjukkan melalui bentuk
insentif pemilik perusahaan terhadap IC performance. IC merupakan aspek
esensial dalam perusahaan yang merupakan sumber kesuksesan. Diperlukan
telaah terhadap efisiensi dalam perusahaan terhadap investasi IC (saleh, et al,
2007).
Pada umumnya, muncul perbedaan kepentingan antara pihak
manajemen dengan pihak stakeholder. Perbedaan kepentingan antara pihak
manajemen dan pihak stakeholder menyebabkan terjadinya agency cost.
Agency cost dapat ditekan dengan kepemilikan saham oleh manager
(managerial ownership) atau menggunakan dewan direksi yang
bertanggungjawab mengawasi manajer demi kepentingan investor (Saleh, et
al, 2007)
Dengan adanya perbedaan kepentingan antara pihak manajemen dan
pihak stakeholder, maka diperlukan transparasi dalam pelaporan dan
pengungkapan. Transparasi sebagai salah satu aspek corporate governance
menuntut organisasi untuk melakukan pengungkapan baik yang bersifat wajib
(mandatory) maupun sukarela (voluntary). Pemegang saham (dalam hal ini
merupakan pemilik dari pihak manajemen) berhak mengetahui aktivitas
perusahaan yang mempengaruhi mereka termasuk keberadaan intangible
assets.
Laporan keuangan tradisional telah dirasakan gagal untuk dapat
menyajikan informasi IC. Ketiadaan informasi ini akan menyesatkan dan
commit to user
akuntabilitas organisasi tidak hanya terbatas pada kinerja ekonomi atau
keuangan saja sehingga perusahaan dirasakan perlu melakukan pengungkapan
IC.
Pengungkapan yang bersifat sukarela bergantung pada keputusan
manajemen untuk memasukkannya ke dalam laporan keuangan atau tidak.
Pengungkapan yang lebih besar dapat mengurangi ketidakpastian pada
investor dan mengurangi biaya modal. Salah satunya alasan perlunya review
terhadap IC disclosure adalah adanya asimetri informasi yang berkembang
seiring dengan proporsi nilai perusahaan yang diakibatkan peningkatan
intangible assets (Bontis, 2002) sehingga sebaiknya informasi mengenai IC
dapat diperluas untuk mengkaitkan nilai perusahaan dengan menyediakan
dugaan yang baik mengenai posisi laporan keuangan perusahaan kepada
investor.
Sehubungan dengan paparan tersebut, melihat adanya hubungan antara
ownership structure dan intellectual capital performance oleh Saleh, et.al
(2007), hubungan antara intellectual capital performance (ICP) terhadap
intellectual capital disclosure (ICD) oleh Williams (2001), serta hubungan
antara Ownership structure dengan intellectual capital disclosure (ICD) oleh
Firer dan Williams (2003) maka peneliti termotivasi untuk melihat apakah
terdapat hubungan baik secara langsung maupun tidak langsung diantara
ketiga variabel tersebut ketika intellectual capital performance diposisikan
sebagai variabel mediasi. Oleh sebab itu peneliti memilih topik tersebut untuk
commit to user
adalah “hubungan antara ownership structure, intellectual Capital
performance, dan intellectual capital disclosure.” Penelitian ini tidak secara
utuh mengadopsi tetapi menggabungkan ketiga penelitian tersebut dengan
menempatkan ICP sebagai variabel intervening.
Penelitian ini menguji apakah terdapat hubungan baik secara langsung
maupun secara tidak langsung antara ownership structure terhadap IC
performance dan IC disclosure pada perbankan di Indonesia dengan
menggunakan metode analisis jalur (path analisys) sebagai metode penelitian,
dengan alat uji menggunakan AMOS 6 dan SPSS 16.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang hendak dijawab
melalui penelitian ini, adalah :
1. Apakah terdapat hubungan langsung antara ownership structure dengan IC
performance ?
2. Apakah terdapat hubungan langsung IC performance dengan IC
Disclosure?
3. Apakah terdapat hubungan tidak langsung antara ownership structure, IC
disclosure dengan IC performance sebagai variabel mediasi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka masalah yang hendak
commit to user
1. Untuk mengetahui hubungan langsung antara Ownership Structure dengan
IC Performance,
2. Untuk mengetahui hubungan langsung IC performance dengan IC
Disclosure,
3. Untuk mengetahui hubungan tidak langsung antara Ownership Structure,
IC Disclosure dengan IC Performance sebagai variabel mediasi.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian berjudul “Hubungan antara ownership structure, IC
performance dan IC disclosure” ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Memberikan kontribusi penelitian terkait IC pada perbankan
2. Dari hasil penelitian, keterbatasan dan rekomendasi yang diajukan oleh
peneliti, diharapkan penelitian tentang IC ini dapat ditindaklanjuti dan
dikembangkan baik di sektor perbankan maupun industri yang lain.
3. Bagi industri perbankan, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan
pengetahuan tentang praktik IC performance dan IC disclosure terkait
dengan ownership structure sebagai salah satu mekanisme good
governance.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
commit to user
Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini meliputi tinjauan pustaka, kerangka teoritis, dilanjutkan dengan
penelitian terdahulu yang dikembangkan (hipotesis)
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai desain penelitian, populasi, sample, dan teknik
sampling; pengukuran variabel; sumber data; metode pengumpulan data; serta
metode analisis data.
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai data yang digunakan, pengolahan data tersebut,
dengan alat analisis yang diperlukan dan hasil dari analisis data.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data yang telah
dilakukan, keterbatasan yang melekat pada penelitian, dan saran-saran yang
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Agency Teory dan Stakeholder Teory
Jensen dan Meckling, (1976) dalam Li, et al (2006) menyatakan agen
dituntut untuk bertindak sesuai dengan keinginan pemilik, untuk mencegah
masalah keagenan dimana timbul konflik karena agen akan cenderung
bertindak untuk kepentingan pribadi maka akan timbul biaya keagenan.
Di dalam suatu perusahaan, adanya perbedaan kepentingan antara
pihak manajemen dengan pihak stakeholder menyebabkan terjadinya agency
cost. Agency teory menunjukkan bahwa level pengungkapan informasi secara
sukarela berfungsi untuk menghubungkan pemilik perusahaan dan pihak
manajemen perusahaan.
IC juga didasari teori stakeholder dimana teori ini mempertimbangkan
posisi para stakeholder yang dianggap powerfull. Riahi-Belkaoui dalam Ulum
(2008) menyatakan bahwa kelompok stakeholder inilah yang menjadi
pertimbangan utama bagi perusahaan dalam mengungkapkan dan/atau tidak
mengungkapkan suatu informasi di dalam laporan keuangan. Dalam
pandangan teori stakeholder, perusahaan memiliki stakeholders dan bukan
hanya sekedar shareholders. Kelompok-kelompok stake tesebut meliputi
pemegang saham, karyawan, customers, suppliers, kreditor, pemerintah dan
commit to user
Teori ini mengungkapkan bahwa manajemen diharapkan melakukan
aktivitas yang dilakukan pemegang saham dan pemegang saham berhak untuk
mengetahui informasi tentang aktivitas perusahaan yang mempengaruhi
mereka (Guthrie et al 2004).
B. Ownership Structure
Kepemilikan saham oleh pemegang saham dalam suatu perusahaan
berbeda dengan perusahaan lain dalam hal sruktur kepemilikannya. Perbedaan
ini dapat mempengaruhi hubungan agensi dalam perusahaan tersebut
(Damayanti, 2009).
Agency cost meningkat ketika ownership structure menjadi lebih
tersebar. Hal ini disebabkan,perusahan yang memiliki ownership structure
tersebar menjadi subyek konflik kepentingan dibandingkan perusahaan yang
memiliki ownership structure terkonsentrasi (Oliviera,et al, 2008) dan biaya
keagenan dapat ditekan dengan kepemilikan saham oleh manajer (Eng dan
Mak, 2003).
Dalam perusahaan, pihak manajemen dapat memiliki peran ganda yaitu
peran sebagi pemegang saham selain sebagi pengelola perusahaan.
Managerial ownership atau disebut juga insider ownership adalah situasi
dimana manajer memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer
commit to user
C. Intellectual Capital (IC).
Definisi IC antara lain seperti diungkapkan oleh Marr and Schiuma
dalam CIMA (2000) yang menyatakan “IC is the group of knowledge assets
that are attributed to an organization and most significantly contribute to an
improve competitive position of this organization by adding value to defined
key stakeholders.” Klein dan Prusak dalam Suwarjuwono dan Kadir (2003)
menyatakan bahwa “….we are define IC operationally as intellectual material
that has been formalized, captured, and leveraged to produce higher value
assets.”
Beberapa pakar menyampaikan garis besar IC yang mencakup human
capital, structural capital, dan relational capital. Human capital didefinisikan
sebagai knowledge, skill, dan experience yang dimiliki oleh karyawan (CIMA,
2000).
Structural capital merupakan aset perusahaan yang berupa kepemilikan
sistem, software, jaringan distribusi, dan supply chain perusahaan. Petras
(1996) dalam Damayanti (2009) menyebutkan bahwa structural capital juga
meliputi kemampuan perusahaan dalam menjangkau pasar. Widyaningrum
(2004) menyatakan bahwa structural capital merupakan sarana prasarana
yang mendukung kinerja karyawan.
Ketiga, relational capital atau yang disebut dengan customer capital
merupakan hubungan baik yang dijalin perusahaan dengan pihak luar
commit to user
mengenai mata rantai alur pasar suatu produk, pelanggan, pemasok, dan
menjalin hubungan baik dengan pemerintah (Bontis, 2000).
1. IC Performance
IC dinilai krusial dalam pembentukan competitive advantage dan
performa perusahaan. Kegagalan laporan keuangan dalam ekonomi berbasis
pengetahuan dan bertambahnya gap diantara pasar dan nilai buku,
menunjukkan pentingnya pengukuran nilai IC dan performanya.
Banyak metode dapat digunakan dalam pengukuran nilai IC antara
lain digunakan dengan EVA dan MVA (Bontis, 1999), tobin’q (Tobin, 1969),
kalkulasi intangible assets (Stewart, 1997) Matching Assets to Earning (Lev,
2001), serta Value added Intellectual capital coefficient (Pulic, 1998). Value
added Intellectual capital coefficient atau dikenal dengan VAIC merupakan
salah satu metode untuk mengukur nilai moneter dari IC yang didasarkan pada
asumsi hasil laba premium perusahaan dari IC. Dengan kata lain VAIC
mengukur efisiensi intellectual capital dalam membentuk nilai perusahaan
(Saleh, et al, 2007).
2. IC Disclosure
Informasi intellectual capital sangat penting bagi para stakeholder
dalam peranannya untuk mengambil keputusan. Dalam konteks agency,
pengungkapan yang semakin besar akan mengurangi ketidakjelasan yang
commit to user
Intellectual capital merupakan bagian dari voluntary disclosure.
Voluntary disclosure diukur dari pengungkapan yang bersifat non mandatory
baik yang tercakup dalam pelaporan manajemen dan analisis dalam annual
report (Eng dan Mak, 2003). Sejak laporan keuangan berfokus pada pelaporan
perusahaan secara finansial, maka penambahan pengungkapan terkait
teknologi perusahaan diharapkan dapat menyediakan informasi dalam proses
pembentukan nilai atau IC (Saleh, et al, 2007).
D. Pengembangan Hipotesis dan Kerangka Pemikiran
Beberapa penelitian terkait IC menunjukkan adanya hubungan antara
ownership structure, IC performance, serta IC disclosure. Saleh,et.al, (2007)
meneliti pengaruh ownership structure terhadap IC performance terhadap
perusahaan yang listing di MESDAQ Malaysia. Dalam penelitian ini
ditunjukkan bahwa family ownership berhubungan negatif terhadap IC
performance, governance ownership dan foreign ownership tidak
berhubungan dengan IC performance, sedangkan kepemilikan manajerial
berhubungan insignificant dan positif dengan IC performance.
Penelitian Eng dan Mak (2003) menguji pengaruh ownership structure
dan board composition terhadap voluntary disclosure. Ownership structure
diproksikan dengan managerial ownership, blockholder ownership dan
government ownership. Sedangkan board composition diproksikan dengan
persentase dari independent director. Hasilnya adalah managerial ownership
commit to user
Firer and William (2003) melakukan penelitian untuk melihat hubungan
asosiasi antara tiga struktur kepemilikan yang terdiri dari ownership diffusion,
percentage of inside director ownership dan government ownership, terhadap
voluntary IC disclosure di perusahaan publik di singapura yang terdaftar.
Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan publik singapura cenderung rendah
dalam pengungkapan voluntary disclosure yang terkait dengan IC.
Penelitian yang dilakukan Li,et al (2006) mengenai hubungan IC
disclosure dengan corporate governance structure terhadap perusahaan
United Kingdom. Variabel independen yang diuji antara lain proporsi direktur
non eksekutif yang independen, role of duality, ownership structure
(ownership diffusion), komite audit dan frekuensi pertemuan atau rapat komite
audit dengan IC disclosure sebagai variabel dependen. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semua variabel signifikan terhadap IC disclosure kecuali
untuk variabel role of duality.
Penelitian Williams (2001) menguji hubungan antara IC performance
dan IC disclosure terhadap annual report perusahaan public yang terdaftar di
United Kingdom antara tahun 1996 sampai tahun 2000. IC performance yang
diukur dengan VAIC, sedangkan IC disclosure diukur dengan variasi yang
digunakan Cooke (1989) dengan 71 item (21 dieliminasi) dengan metode
disclosure index dengan skor 1 jika diungkapkan dan 0 jika tidak
diungkapkan. Hasilnya tidak ada indikasi sebuah hubungan yang sistematis
antara IC performance dan kuantitas pengungkapan (disclosure). Hubungan
commit to user
menurunkan pengungkapan IC ketika jangkauan performa melewati level
kemungkinan hilangnya competitive advantage.
Manajer sebaiknya mengungkapkan informasi intellectual capital
dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan dengan menyediakan dugaan
yang baik bagi investor mengenai posisi keuangan perusahaan (Li, et al ;
2008)
Dari uraian tersebut maka dapat dikembangkan suatu kerangka teoritis
[image:31.595.129.506.237.532.2]sebagai dasar penentuan hipotesis dalam skema sebagai berikut :
Gambar II.1
Kerangka teoritis hubungan antar variabel
Dari uraian di atas maka hipotesis yang dikembangkan oleh penulis adalah
sebagai berikut :
H1: Ownership structure memiliki hubungan langsung dengan IC
performance
H2: IC performance memiliki hubungan langsung dengan IC disclosure.
H3: Ownership structure memiliki hubungan tidak langsung dengan IC
disclosure.
OS ICP
commit to user
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Tujuan penelitian ini merupakan pengujian hipotesis. Pengujian
hipotesis menjelaskan sifat hubungan tertentu atau menentukan perbedaan
antar kelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam
suatu situasi.
Hubungan variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah hubungan
korelasional. Hubungan korelasional mengidentifikasi faktor-faktor penting
yang berkaitan dengan masalah. Dalam hal ini variabel yang berkaitan dengan
masalah adalah ownership structure, IC performance dan IC disclosure.
Pengujian ini akan menguji identifikasi model dengan AMOS untuk melihat
fit model dan hubungan langsung antara ownership structure dengan IC
performance, hubungan langsung IC performance dengan IC disclosure serta
hubungan tidak langsung ownership structure dan IC disclosure. Ada tidaknya
hubungan tidak langsung akan menunjukkan apakah IC performance bisa
menjadi variabel mediasi.
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Data penelitian dapat dikumpulkan sekaligus pada waktu tertentu (satu
titik waktu) atau dikumpulkan secara bertahap dalam beberapa waktu yang
commit to user
Penelitian ini dilakukan dengan cross sectional, yaitu penelitian yang datanya
dikumpulkan sekaligus pada periode tertentu dan mencerminkan keadaan pada
suatu saat tertentu (Sekaran, 2006).
Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau
hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada
tahun 2007-2009. Seluruh data yang digunakan dalam penelitian merupakan
data sekunder dan diambil dari laporan keuangan dan annual report
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
2007 sampai dengan 2009.
Sampel adalah sebagian dari populasi (Sekaran, 2006). Teknik
pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
purposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan. pengambilan
sampel yang dilakukan dengan mengambil sampel berdasarkan kriteria
tertentu sesuai dengan tujuan penelitian, maka sampel penelitian ini adalah
perusahaan perbankan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2007
sampai 2009.
Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Bank umum di Indonesia yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia.
b. Bank umum di Indonesia yang menerbitkan Laporan tahunan (annual
report) dan laporan keuangan tahunan dari tahun 2007 sampai dengan
commit to user
c. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan dipublikasikan
oleh www.idx.co.id, dan situs website perusahaan.
d. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang disajikan
dalam rupiah
Sektor perbankan dipilih karena bank termasuk industri jasa dimana
industri ini memperoleh pendapatannya atau yang produknya dari aktivitas
pemberian jasa atau pelayanan, Dengan kata lain industri jasa mendapatkan
sebagian besar pendapatannya melalui knowledge. Knowledge merupakan
assets penting yang harus dilaporkan kepada pemegang saham maupun pada
stakeholdersnya (Damayanti, 2008). Menurut Firer dan Williams (2003) dalam
Ulum (2008) industri perbankan memiliki IC paling intensif. Dari aspek
intelektual, karyawan di sektor perbankan lebih homogen daripada sektor
ekonomi lainnya.
Tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 dipilih karena alasan
keberadaan data dan untuk tercukupinya data dalam melakukan pengujian.
Tahun 2007 dipilih sebagai tahun mulai dipilihnya data-data yang
berhubungan dengan ownership structure, IC performance dan IC disclosure.
Sedangkan tahun 2009 merupakan tahun terakhir yang digunakan karena
melihat annual report dan laporan keuangan yang tersedia dalam website BEI
commit to user
C. Jenis dan Sumber Data
Pada dasarnya data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
responden. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
dari responden (Sekaran, 2006). Penelitian ini menggunakan data sekunder
yaitu annual report dan laporan keuangan.
Data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Data perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tahun 2007 sampai tahun 2009 diperoleh melalui website BEI yaitu
www.idx.go.id.
2. Data keuangan yang diguakan untuk mencari nilai Value Added
Intellectual Capital (VAIC) dan managerial ownership menggunakan
financial statement yang diperoleh dari website www.idx.co.id dan
website perusahaan.
3. Data disclosure yang digunakan untuk mencari ICD menggunakan annual
report yang diperoleh dari website www.idx.co.id dan website perusahaan.
D. Definisi Variabel dan Pengukurannya
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga macam
yaitu variabel dependen, variabel intervening/mediasi, dan variabel
commit to user
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Intellectual capital
disclosure. Variabel dependen yang digunakan menggunakan proksi
intellectual capital disclosure (ICD) yang diungkapkan oleh perusahaan.
ICD diukur dengan menghitung jumlah komponen intellectual capital
disclosure mengacu pada model yang digunakan sveiby dalam Li, et al
(2006). Jumlah komponen yang diungkap oleh perusahaan ini kemudian
dibagi dengan 31. Adapun cara menghitung komponen tersebut adalah
dengan metode variabel dummy, yaitu menggunakan teknik skor dikotomi
dengan rumus variabel dependen dalam penelitian ini adalah Intellectual
capital disclosure.
Variabel dependen yang digunakan menggunakan proksi
intellectual capital disclosure (ICD) yang diungkapkan oleh perusahaan.
ICD diukur dengan menghitung jumlah komponen intellectual capital
disclosure mengacu pada model yang digunakan dalam Oliviera, et al
(2008). Jumlah komponen yang diungkap oleh perusahaan ini kemudian
dibagi dengan 31. Adapun cara menghitung komponen tersebut adalah
dengan metode variabel dummy, yaitu menggunakan teknik skor dikotomi
dengan rumus:
j n
t
ij j
n
X
ICD
j
å
=
commit to user
nj = jumlah item yang diungkap oleh perusahaan jth , terdiri dari 31 item
dalam tiga format (human capital, structural capital, relational capital), Xij
= 1 jika perusahaan mengungkap item ith , 0 if jika perusahaan tidak
mengungkap, sehingga 0 ≤ ICDj ≤ 1. Adapun 31 komponen yang
[image:37.595.92.542.248.598.2]digunakan untuk mengukur pengungkapan tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel III.1
Item pengungkapan IC. Internal capital/structural capital External Capital/Relational capital Employee Competence/Human Capital a. management philosophy
b. Corporate culture c. Management
process
d. Information system e. Networking system f. Research and
development activities
g. Patents, copyright, trademark
h. Corporate know how i. Brands and
perceptions about product
a. customer
b. customers loyalty c. company names d. distributor channel e. business
collaboration
f. favourable contracts g. Agreements and
favourable contracts licencing agreements h. Suppliers i. Competitors j. Investors k. Environmental activities l. Community involvement m. Financial entities
a. employee b. knowhow and
experience c. education d. formal training e. Incentive and
remmuneration f. Inisiative motivation
and dedication g. Teamwork capacity h. Flexibility
i. Productivity
Sumber : Oliveira, et al (2008)
2. Variabel Mediasi/ variabel intervening.
Variabel mediasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Intellectual Capital Performance yang dihitung menggunakan model
commit to user
modal intelektual itu sendiri menggunakan tiga proksi, dalam Ulum
(2008), pengukurannya dijelaskan sebagai berikut :
a. Value Added Capital Coefficient (VACA)
VACA adalah perbandingan antara value added (VA) dengan modal
fisik yang bekerja (CA). Dalam hal ini Value Added (VA) adalah
merupakan Selisih antara Output dan Input. Output (Total penjualan
dan pendapatan lain) dikurangi Input (Beban dan biaya-biaya - selain
beban karyawan). Sedangkan CA merupakan Capital Employed yaitu
Dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih). Rasio VACA ini adalah
sebuah indikator untuk VA yang dibuat oleh satu unit modal fisik
dengan formula sebagai berikut:
VACA = VA/CA
Pulic (1998; 1999; 2000) mengasumsikan bahwa jika sebuah unit CA
menghasilkan return yang lebih besar di sebuah perusahaan daripada
perusahaan yang lain, maka perusahaan pertama lebih baik
pemanfaatan CAnya. Jadi pemanfaatan lebih CA adalah bagian dari
IC perusahaan. Ketika membandingkan lebih dari sebuah kelompok
perusahaan, VACA menjadi sebuah indikator kemampuan intelektual
perusahaan untuk memanfaatkan modal fisik lebih baik.
b. The Human Capital Coefficient (VAHU)
VAHU adalah seberapa besar VA dibentuk oleh pengeluaran rupiah
commit to user
beban yang dikeluarkan untuk karyawan. Hubungan antara VA dan
HC mengindikasikan kemampuan HC membuat nilai pada sebuah
perusahaan. Jadi hubungan antara VA dan HC mengindikasikan
kemampuan HC membentuk nilai dalam sebuah perusahaan dengan
formula sebagai berikut:
VAHU = VA/HC
Ketika VAHU dibandingkan lebih dari sebuah kelompok perusahaan,
VAHU menjadi sebuah indikator kualitas sumber daya manusia
perusahaan. VAHU juga sebagai kemampuan perusahaan
menghasilkan VA setiap rupiah dikeluarkan pada HC.
c. Structural Capital Coefficient (STVA)
STVA menunjukkan kontribusi modal struktural (SC) dalam
pembentukan nilai. Dalam model Pulic, SC merupakan VA dikurangi
HC. Kontribusi HC pada pembentukan nilai lebih besar kontribusi SC
dengan formula sebagai berikut:
STVA = SC/VA
Rasio-rasio tersebut merupakan kalkulasi kemampuan intelektual
sebuah perusahaan. Formulasi ini merupakan jumlah koefisien yang
disebutkan sebelumnya. Hasilnya sebuah indikator baru dan unik yaitu
the VAIC™, yaitu sebagai berikut:
commit to user
2. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini menggunakan managerial
ownership. Penggunaan managerial ownership mengacu pada penelitian
Saleh, et al (2007), Eng dan Mak (2003) managerial ownership dihitung
melalui persentase saham yang dimiliki oleh pemegang saham manajer
yang diketahui.
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur.
Analisis jalur atau path analisys merupakan pengembangan model regresi
yang digunakan kesesuaian (fit) dari matrix korelasi dari dua atau lebih model
yang dibandingkan oleh si peneliti. Langkah-langkah dalam analisis jalur
adalah sebagai berikut :
1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas berfungsi untuk menguji kenormalan distribusi
dalam model regresi pada variabel pengganggu atau variabel residual
(Ghozali, 2005). Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal.
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji
commit to user
tingkat signifikansi 5%. Jika p value > 5% maka data terdistribusi
normal.
b. Uji Multikolinieritas
Merupakan pengujian yang dilakukan dengan tujuan menguji
apakah model regresi terdapat korelasi antara variabel independen
(Ghozali, 2006) model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat
korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi antar variabel
independen maka dikatakan terjadi multikolinieritas. Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi peneliti
akan menggunakan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)
dengan alat bantu SPSS 16. Tolerance mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang dipakai adalah
nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Jika tidak ada
variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10, maka tidak
terjadi problem multikolinieritas.
c. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu
commit to user
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu
berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena kesalahan
pengganggu tidak tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.
Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, peneliti akan menggunakan
uji Run test dengan alat bantu SPSS 16. Run Test digunakan untuk
melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak
(sistematis). Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka
dikatakan bahwa residual adalah acak atau random.
H0 : residual (res_1) random (acak)
HA : residual (res_1) tidak random
d. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah terdapat
spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak sehingga
diperoleh informasi apakah fungsi yang digunakan sebaiknya
berbentuk linier, kuadrat atau kubik. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan scatterplot . Grafik scatterplot dihasilkan
dengn alat bantu SPSS 16. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi
commit to user
menyebar di atas dan di bawah angka nol dan sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastistitas (Ghozali, 2005).
2. Uji Identifikasi Model a. Membangun Diagram Jalur
Dalam membangun diagram jalur (path diagram) hubungan antar konstruk
ditujukan dengan garis dengan satu anak panah yang menunjukkan hubungan
kausalitas (regresi) dari satu konstruk ke konstruk yang lain. Terdapat dua
asumsi dalam analisis jalur. Pertama, semua hubungan kausalitas didasarkan
pada teori. Teori sebagai dasar memasukkan atau menghilangkan hubungan
kausalitas. Kedua,hubungan kausalitas dalam model dianggap linear (Ghozali,
2004).
b. Uji Goodness of Fit
Penelitian ini menggunakan analisis jalur yang merupakan pengembangan
lebih lanjut dari analisis regresi berganda dan bivariate. Analisis jalur ingin
menguji persamaan regresi yang melibatkan beberapa variabel exogen dan
endogen sekaligus sehingga memungkinkan pengujian terhadap variabel
mediasi/intervening. Analisis jalur juga dapat mengukur hubungan langsung
antar variabel dalam model maupun hubungan tidak langsung antar variabel
dalam model (Ghozali, 2005). Koefisien jalur (path) adalah standardized
commit to user
i. square statistic dan probabilitas
Alat uji fundamental untuk mengukur overall fit adalah likehood ratio chi
square statistic. Model dikatakan baik jika mempunyai chi square = 0
berarti tidak ada perbedaan. Tingkat signifikan penerimaan yang
direkomendasikan adalah apabila p ≥ 0.005 yang berarti matriks input
sebenarnya dan matriks input yang diprediksi tidak ada perbedaan secara
statistic.
ii. CMIN/DF
Adalah nilai chi square dibagi dengan degree of freedom. Beberapa
pengarang menganjurkan menggunakan ratio ukuran ini untuk mengukur
fit. Menurut Wheaton, et al (1977) nilai ratio 5 (lima) atau kurang dari
lima merupakan ukuran yang reasonable. Peneliti lainnya seperti Byrne
(1988) mengusulkan nilai ratio ini < 2 merupakan ukuran fit. Program
AMOS akan memberikan nilai CMIN/DF dengan perintah /cmindf.
iii. GFI
GFI (Goodness of Fit Index) dikembangkan oleh Joreskog dan Sorborn
(1984) yaitu ukuran non statistic yang nilainya berkisar dari nilai 0 (poor
fit) sampai 1.0 (perfect fit). Nilai GFI tinggi menunjukkan fit yang lebih
baik dan berapa nilai GFI yang dapat diterima sebagai nilai yang layak
commit to user
90% sebagai ukuran good fit. Program AMOS akan memberikan nilai GFI
dengan perintah /gfi.
iv. RMSEA
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) merupakan ukuran
yang coba memperbaiki kecenderungan statistic chi square menolak model
dengan jumlah sampel yang besar. Nilai RMSEA antara 0.05 sampai 0.08
merupakan ukuran yang dapat diterima. Hasil ujian empiris RMSEA cocok
untuk menguji model konfirmatori atau competing model strategy dengan
jumlah sampel besar. Program AMOS akan memberikan RMSEA dengan
perintah /rmsea.
v. AGFI
Adjusted goodness of fit merupakan pengembangan dari GFI yang
disesuaikan dengan ratio degree of freedom untuk proposed model dengan
degree of freedom untuk null model. Nilai yang direkomendasikan adalah
sama atau > 0.90. program AMOS akan memberikan nilai AGFI dengan
perintah /agfi.
vi. CFI (comparative Fit Index)
CFI juga dikenal sebagai Bentler Comparative index. CFI merupakan
index kesesuaian incremental yang juga membandingkan model yang diuji
commit to user
sebuah model karena tidak dipengaruhi oleh ukuran sampel (hair, et al,
2006). Indeks yang mengindikasikan bahwa model yang diuji memiliki
kesesuaian yang baik adalah apabila CFI ≥ 0.90.
c. Uji Kausalitas Model
Melalui program Amos dapat dianalisis dan dihitung hasil bobot regresi
antarvariabel laten (Wijaya, 2009). Dari program ini dapat diketahui degree of
Freedom (df), nilai C.R atau t-hitung juga dapat diketahui. Berdasarkan
commit to user
BAB 4 PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ownership structure
memiliki hubungan dengan intellectual capital performance dan intellectual
capital disclosure baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengujian
dilakukan dengan menguji hubungan antara ownership structure yang diproksikan
dengan managerial ownership dan intellectual capital disclosure yang
diproksikan dengan ICD, yang dimediasi dengan intellectual capital performance
yang diproksikan dengan VAIC.
Pada bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, pengujian model dan
pembahasannya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 dan Amos
6.
A. Deskripsi Data 1. Seleksi Sampel
Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan data dengan
kriteria tertentu. Kriteria purposive sampling dalam penelitian ini adalah data
perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007 sampai
tahun 2009.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah annual report dan
laporan keuangan perusahaan perbankan yang memenuhi kriteria yang
commit to user
a. Bank umum di Indonesia yang terdaftar (listing) di Bursa Efek
Indonesia.
b. Bank umum di Indonesia yang menerbitkan Laporan tahunan (annual
report) dan laporan keuangan dari tahun 2007 sampai dengan 2009,
c. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan
dipublikasikan oleh www.idx.co.id, dan situs website perusahaan.
d. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang
disajikan dalam rupiah
Langkah selanjutnya adalah mendownload annual report dan laporan
keuangan yang akan digunakan sebagi sampel dari www.idx.go.id. Namun
ternyata tidak semua annual report maupun laporan keuangan dapat
[image:48.595.134.512.207.629.2]didownload sehingga data yang diperoleh tidak lengkap.
Tabel IV.1
Ketersediaan annual report dan laporan keuangan perbankan
No keterangan Jumlah
1 Total perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
26
2 Annual report dan laporan keuangan yang rusak dan tidak lengkap
(4)
3 Annual report dan laporan keuangan yang lengkap dan bisa digunakan
22
Peneliti melakukan pengkodean sebagai langkah awal pengumpulan
data terhadap annual report yang memenuhi kriteria purposive sampling.
Berikut ini adalah ringkasan hasil perhitungan intellectual capital disclosure
commit to user
Tabel IV.2
Jumlah pengungkapan item intellectual capital
Item ICD Total
(73 annual report)
Persentase dari total STRUCTURAL CAPITAL
Management philosophy 60 82,19 %
Corporate culture 30 41.09 %
Management process 18 24.65 %
Information system 51 69.86 %
Networking system 31 42.46 %
Research and development activities/innovations
26 35.61 %
Patent, copyrights, and trademarks 2 2.73 %
Corporate knowhow 6 8.21 %
Brands and perceptions about product
37 50.68 %
RELATIONAL CAPITAL
Customers 27 36.98 %
Customer loyalty 8 10.95 %
Company image 25 34.24 %
Distribution channels/structure 9 12.32 %
Business collaboration 20 27.39 %
Agreements and favourable contracts 14 19.17 %
Suppliers 0 0.00 %
Competitors 0 0.00 %
Investors 9 12.33 %
Environmental activities 21 28.76 %
Community involvement 45 61.64 %
Financial entities 1 1.37 %
HUMAN CAPITAL
Employees 65 89.04 %
Knowhow and experience 18 24.65 %
Education 35 43.83 %
Formal training 65 89.04 %
Incentive and remmuneration 33 45.20 %
Inisiative motivation and dedication 17 23.28 %
Teamwork capacity 7 9.58 %
Flexibility 4 5.47 %
Productivity 18 10.95 %
commit to user
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa item intellectual capital
yang paling banyak diungkapkan antara lain employees dan formal
training (human capital) yang mencapai 65 pengungkapan atau 89.04 %.
Intellectual capital yang tidak diungkapkan adalah supplier dan competitor
(0.00%). Salah satunya adalah bank Danamon yang mengungkapkan
dalam kutipan annual reportnya yaitu :
“…Sebanyak 2.554 program pelatihan dan workshop telah diselenggarakan di tahun 2008, yang diikuti oleh lebih dari 70.000 peserta. Total learning mandays yang dialokasikan mencapai 262.011 learning mandays, meningkat 150% lebih banyak dari angka tahun 2007 sebesar 104.853 mandays. Di tahun 2008, kami jugaberhasil menggandakan jumlah peserta program Sertifikasi Manajemen Risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dari 703 peserta di tahun sebelumnya menjadi sebanyak 1.640 peserta.”
Selain itu management philosophy yang juga memegang peranan
penting dalam memberikan arah gerak perusahaan menempati posisi ketiga
terbanyak yaitu berjumlah 60 pengungkapan dari total 73 annual report
yang ada. Salah satu pengungkapan management philosophy seperti yang
dikutip dari bank CIMB Niaga berikut :
“Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka di Asia Tenggara, yang memahami kebutuhan nasabah, menyediakan solusi keuangan yang tepat dan komprehensif serta menjalin hubungan yang berkelanjutan.”
Langkah selanjutnya adalah menghitung VAIC sesuai komponen yang
ada dalam laporan keuangan tahunan yang diperoleh serta menghitung
persentase managerial ownership sebagai proksi dari ownership structure.
Persentase managerial ownership yang dapat diperoleh hanya sejumlah 15
commit to user
kemudian di entry dan diformat dalam bentuk SPSS karena amos tidak bisa
mengeluarkan data excel.
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mencari nilai mean, maximum,
minimum dan standar deviasi dari variabel-variabel penelitian seperti yang
[image:51.595.137.524.251.497.2]ditunjukkan dalam table berikut :
Tabel IV.3
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation ICP 66 -2.5900 70.8700 7.271667 9.3551367
OS 66 .0000 .7926 .049141 .1620261
ICD 66 .0300 .8100 .323485 .1645366
Valid N
(listwise) 66
Dari hasil statistik deskriptif di atas maka dapat dilihat bahwa untuk
variabel independen yaitu ownership structure memiliki rata-rata sebesar
0.049141. kepemilikan managerial tertinggi dimiliki oleh bank Eksekutif
Internasional Tbk sebesar 0.7926 sedangkan terendah dimiliki oleh sebagian
besar bank di Indonesia yaitu bernilai 0.000.
Untuk variabel mediasi yaitu intellectual capital performance yang
diproksikan dengan VAIC memiliki rata-rata sebesar7.27166. VAIC tertinggi
dimiliki oleh bank Windu Kentjana Internasional Tbk dengan nilai 70.87 dan
-commit to user
2.59. jika semakin tinggi nilai VAIC mengindikasikan perusahaan telah
melakukan manajemen intellectual capital dengan baik. Dengan kata lain,
bank Windu Kentjana Tbk telah dengan baikmelakukan manajemen IC dan
bank Eksekutif International Tbk memiliki nilai terendah dalam manajemen
IC.
Untuk variabel dependen yaitu intellectual capital disclosure memiliki
rata-rata sebesar 0.323485. semakin besar pengungkapan ICD akan
meningkatkan performa yang ingin ditampilkan perusahaan kapada
pengguna. Nilai tertinggi pengungkapan IC dimiliki oleh bank Mandiri Tbk
senilai 0.81. Nilai terendah untuk pengungkapan IC dimiliki oleh bank Pan
Indonesia Tbk dengan nilai 0.03. Nilai ini menunjukkan bahwa bank yang
telah ,melakukan pengungkapan tertinggi untuk IC adalah bank Mandiri
dengan pengungkapan sejumlah 25 sedangkan pengungkapan terendah
sejumlah 1 dari total 31 item yang diukur. Artinya performa yang ditampilkan
bank Mandiri Tbk lebih baik daripada bank lainnya.
B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan SPSS 16 dengan uji
kolmogorov smirnov. Jumlah sampel yang diteliti adalah 66. Berikut ini
commit to user
Tabel IV.4
Ringkasan pengujian kolmogorov smirnov
No Variabel Asymp.
Sig
Keterangan
1 OS 0.000 Tidak normal
2 ICP 0.000 Tidak normal
3 ICD 0.035 Tidak normal
Dari ringkasan tabel tersebut diketahui bahwa ketiga v