• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan Orang Tua tentang Kesehatan Gigi dan Mulut terhadap Indeks Karies Gigi pada Anak Usia 6 Tahun di SD “X” Kecamatan Tobelo Selatan, Halmahera Utara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan Orang Tua tentang Kesehatan Gigi dan Mulut terhadap Indeks Karies Gigi pada Anak Usia 6 Tahun di SD “X” Kecamatan Tobelo Selatan, Halmahera Utara."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Kesehatan gigi dan mulut menjadi bagian penting karena pintu menuju kesehatan tubuh secara keseluruhan dan kesehatan mental seseorang sehingga perlu diperhatikan oleh masyarakat terutama orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap indeks karies gigi pada anak usia enam tahun di SD, Kecamatan Tobelo Selatan.

Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan melakukan pengambilan sampel tidak acak (purposive sampling). Pengetahuan orang tua dinilai dengan menggunakan kuesioner, pasangan responden orang tua dan anaknya merupakan subjek dalam penelitian ini. Indeks karies gigi diperoleh dari pemeriksaan intra oral pada anak menggunakan indeks def-t/DMF-T.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa 37 orang (74,0%) dari 50 responden orang tua memiliki pengetahuan yang baik, namun rerata skor def-t pada kelompok ini adalah 8,0 (sangat tinggi) dan skor DMF-T yaitu 0,2 (sangat rendah), dengan prevalensi karies gigi sulung 98% serta karies gigi permanen 18%. Analisis bivariat menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara pengetahuan orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap indeks karies gigi anak usia enam tahun di SD, Kecamatan Tobelo Selatan.

Simpulan penelitian adalah pengetahuan orang tua yang baik tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada indeks def-t/DMF-T anak usia 6 tahun di SD Negeri Tomahalu, SD GMIH Kakara B, SD GMIH Tobe, SD GMIH Paca dan SD Inpres Leleoto, Kecamatan Tobelo Selatan.

(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Parents knowledge is the important base of behavior that would support their children’s oral hygiene. Oral health is a significant part of entire health, so it is important to notice by the community especially by parents. The purpose of this study was to assess the influence of parents’ dental health knowledge to dental caries index on six years old children at Primary School,in Tobelo Selatan districts.

This research was using observational analysis method using purposive sampling technique. Parents knowledge are tested using questionnaire, parents with their children are the subject of this research. Dental caries index is obtained by intra oral examination in children used def-t/DMF-T index.

The result of this study showed that 37 parents (74,0%) of 50 parents have a good dental health knowledge, but def-t average score in this group is 8,0 (very high) and DMF-T score is 0,2 (very low), with primary teeth caries prevalence is 98% and permanent teeth is 18%. Bivariate analysis showed that there were not a significant relationship between parents’ knowledge in maintaining their children’s dental health with def-t/DMF-T score of six years old children.

The conclusion showing that a good parents knowledge doesn’t have a significant influence to six years old children’s def-t/DMF-T index in SD Negeri Tomahalu, SD GMIH Kakara B, SD GMIH Tobe, SD GMIH Paca and SD Inpres Leleoto, Tobelo Selatan districts.

(3)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

SURAT PERNYATAAN MAHASISWA ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

PRAKATA ... vii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR DIAGRAM ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Manfaat Akademis ... 6

1.4.2 Manfaat Praktis ... 6

(4)

xii

Universitas Kristen Maranatha

1.6 Hipotesis Penelitian ... 10

1.7 Metodologi Penelitian ... 10

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan ... 12

2.2 Karies Gigi ... 17

2.2.1 Definisi Karies Gigi ... 17

2.2.2 Etiologi Karies Gigi ... 17

2.2.3 Faktor Risiko Karies Gigi ... 21

2.2.4 Gambaran Klinis Karies Gigi ... 24

2.2.5 Patogenesis Karies Gigi ... 28

2.2.6 Pengukuran Karies Gigi ... 31

2.2.7 Pencegahan Karies Gigi Pada Anak ... 32

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 38

3.1.1 Alat Penelitian ... 38

3.1.2 Bahan Penelitian ... 38

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 39

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

3.4 Metode Penelitian... 40

(5)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

3.4.2 Variabel Penelitian ... 40

3.4.3 Definisi Operasional... 40

3.5 Prosedur Kerja ... 43

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuisioner ... 43

3.7 Pengolahan Data... 44

3.8 Metode Analisis ... 44

3.9 Aspek Etik Penelitian ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.1.1 Karakteristik Subjek ... 44

4.1.2 Tingkat Pengetahuan Orang Tua dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut ... 46

4.1.3 Skor def-t/DMF-T Anak Usia 6 Tahun di SD Negeri Tomahalu, SD GMIH Kakara B, SD GMIH Tobe, SD GMIH Paca,SD Inpres Leleoto ... 47

4.1.4 Pengetahuan Orang Tua dan Skor def-t/DMF-T Anak Usia 6 Tahun ... 48

4.2 Uji Hipotesis 4.2.1 Pengaruh Pengetahuan Orang Tua Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Terhadap Skor def-t/DMF-T Anak Usia 6 Tahun ... 49

4.2.2 Hasil Pengujian Hipotesis ... 49

(6)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 55

5.2 Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 57

LAMPIRAN ... 61

(7)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

No Teks Hal

(8)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

No Teks Hal

Tabel 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 46

Tabel 4.2 Kategori Pengetahuan dan Skor def-t/DMF-T ... 49

(9)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR DIAGRAM

No Teks Hal

Diagram 4.1 Tingkat Pengetahuan Orang Tua dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut ... 47

(10)

xviii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Hal

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian ... 61

Lampiran 2 Surat Permohonan Penelitian Kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ... 62

Lampiran 3 Surat Permohonan Penelitian Kepada UPTD Kecamatan Tobelo Selatan ... 63

Lampiran 4 Surat Permohonan Penelitian Kepada SD Negeri Tomahalu ... 64

Lampiran 5 Surat Permohonan Penelitian Kepada SD GMIH Kakara B ... 65

Lampiran 6 Surat Permohonan Penelitian Kepada SD GMIH Tobe ... 66

Lampiran 7 Surat Permohonan Penelitian Kepada SD GMIH Paca ... 67

Lampiran 8 Surat Permohonan Penelitian Kepada SD Inpres Leleoto ... 68

Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ... 69

Lampiran 10 Surat Keterangan Penelitian SD Negeri Tomahalu ... 70

Lampiran 11 Surat Keterangan Penelitian SD GMIH Kakara B ... 71

Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian SD GMIH Tobe ... 72

Lampiran 13 Surat Keterangan Penelitian SD GMIH Paca ... 73

Lampiran 14 Surat Keterangan Penelitian SD Inpres Leleoto ... 74

Lampiran 15 Informed Concent ... 75

Lampiran 16 Status Pemeriksaan Kesehatan Gigi ... 76

Lampiran 17 Kuesioner Penelitian ... 77

(11)

xix

Universitas Kristen Maranatha Lampiran 19 Tabel Distribusi Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi dan

Mulut ... 82

Lampiran 20 Data Hasil Kuesioner ... 85

Lampiran 21 Data Hasil Pemeriksaan Gigi ... 87

Lampiran 22 Alat dan Bahan Penelitian ... 89

Lampiran 23 Dokumentasi Penelitian ... 90

(12)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk membentuk

perilaku seseorang. Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari

terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi

dan mulut anak. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami maupun

secara terencana yaitu melalui proses pendidikan. Orang tua dengan pengetahuan

rendah mengenai kebersihan gigi dan mulut merupakan faktor predisposisi dari

perilaku yang tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak, sehingga dapat

menimbulkan masalah kesehatan gigi dan mulut.1,2

Kesehatan gigi dan mulut secara tidak langsung menjadi bagian penting

karena kesehatan gigi dan mulut adalah pintu menuju kesehatan tubuh secara

keseluruhan dan kesehatan mental seseorang sehingga perlu diperhatikan oleh

masyarakat. Penyakit gigi dan mulut yang paling banyak ditemukan di masyarakat

luas yaitu karies gigi. Karies tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi dapat

pula terjadi pada anak.3,4

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak

dapat dipisahkan satu sama lainnya. Prevalensi penduduk yang mempunyai

masalah kesehatan gigi dan mulut adalah 23% dan 1,6% penduduk telah

kehilangan gigi aslinya. Dari jumlah yang menerima perawatan atau pengobatan

(13)

2

Universitas Kristen Maranatha Anak usia 6 – 12 tahun mempunyai gigi campuran antara gigi sulung dan gigi

permanen, karena pada masa ini berlangsung pergantian dari gigi sulung ke gigi

permanen, untuk itu kesehatan gigi anak perlu dijaga sejak awal agar anak

mempunyai gigi permanen yang baik, sehingga gigi permanen dapat berfungsi

sebagaimana mestinya sejak anak-anak sampai seterusnya.6

Menurut World Health Organization (WHO) di dunia, 60 – 90% dari anak

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, anak usia 5 –

8 tahun memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut sebanyak 28,9%. Anak usia 6 – 10 tahun merupakan satu kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan

mulut karena umumnya anak pada umur tersebut masih mempunyai perilaku atau

kebiasaan diri yang kurang menunjang terhadap kesehatan gigi yang menunjukkan

bahwa anak pada usia tersebut tingkat kerusakan gigi yang dialami anak cukup

tinggi. 9,10

Tingkat kerusakan gigi permanen dapat digambarkan melalui Indeks DMF-T.

Indeks DMF-T ini meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Berdasarkan

RISKESDAS 2013, prevalensi nasional Indeks DMF-T adalah 4,6 dengan nilai

masing-masing: D-T=1,6; M-T=2,9; F-T=0,08; yang berarti kerusakan gigi

(14)

3

Universitas Kristen Maranatha Sedangkan prevalensi kerusakan gigi sulung pada anak usia 5 – 9 tahun adalah

28,9% yang digambarkan melalui indeks def-t.10

RISKESDAS tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi nasional masalah

gigi dan mulut adalah 25,9 % dan sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi

masalah gigi dan mulut diatas angka nasional, salah satunya adalah provinsi

Maluku Utara. Prevalensi penduduk yang bermasalah gigi dan mulut di Maluku

Utara yaitu sebanyak 26,9 %, dan yang menerima perawatan dari tenaga medis

gigi sebanyak 19,3%.10

Kabupaten Halmahera Utara (Halut) merupakan salah satu kabupaten yang

berada di provinsi Maluku Utara yang dibagi menjadi 17 kecamatan dan 196 desa.

Secara administratif luas keseluruhan wilayah Kabupaten Halmahera Utara adalah

22.507,32 kilometer persegi yang terdiri dari luas Laut kurang lebih 17.555,71

Km2 (78%), sedangkan luas daratan kurang lebih 4.951,61 Km2 (22%). Ibu kota

terletak di Tobelo, yang memiliki 6 (enam) kecamatan, yaitu kecamatan Tobelo,

Kecamatan Tobelo Utara, Kecamatan Tobelo Tengah, Kecamatan Tobelo Barat,

Kecamatan Tobelo Timur dan Kecamatan Tobelo Selatan. Kecamatan Tobelo

Selatan terdiri dari 13 desa dengan luas wilayah administratif yaitu 204.30 km2,

dengan jumlah penduduk pada tahun 2012 sebanyak 13.499 jiwa dari total

kepadatan penduduk Kabupaten Halmahera Utara sebanyak 172.652 jiwa.

Proyeksi kepadatan penduduk kecamatan Tobelo pada tahun 2016 sebanyak

15.186 jiwa. Pendapatan terbesar masyarakat yang berada di daerah ini diperoleh

dari sektor pertanian mencapai 42,12%, yang menunjukkan bahwa sebagian besar

(15)

4

Universitas Kristen Maranatha Pembangunan kesehatan sebagai bagian integral dari Pembangunan Nasional

yang bertujuan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi penduduk agar

dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal masih dalam upaya

meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana kesehatan yang merupakan

kebutuhan mendasar dalam peningkatan taraf kesehatan masyarakat. Jumlah

fasilitas kesehatan di Kabupaten Halmahera Utara sampai dengan tahun 2012,

yaitu terdapat 3 (tiga) Rumah Sakit dan 13 Puskesmas. Jumlah dokter gigi yang

tersebar di wilayah ini adalah empat orang, yang tiga diantaranya bertugas di

kecamatan Tobelo. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebaran dokter gigi di

daerah Halmahera Utara belum merata dan masih memerlukan banyak dokter gigi

untuk bisa bekerja di daerah tersebut.11

Prevalensi karies gigi di Halmahera Utara sampai saat ini belum memiliki

data yang cukup sehingga belum diketahui tingkat kerusakan gigi yang diderita

oleh masyarakat di Halmahera Utara, khususnya anak usia 6 (enam) tahun yang

mana pada usia tersebut mulai ada pergantian gigi sulung ke gigi permanen dan

pada usia tersebut tingkat kerusakan gigi cukup tinggi yang apabila tidak tangani

akan berdampak pada kesehatan gigi dan mulutnya kemudian. Berdasarkan survei yang dilakukan di SD “X” bahwa tidak terdapat UKGS pada SD tersebut dan SD

lainnya di daerah Halmahera Utara.

Pendidikan di daerah tersebut masih dalam proses pengembangan, sehingga

pemerintah masih berupaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan

untuk berbagai jenjang di seluruh wilayahnya. Pengetahuan masyarakat

(16)

5

Universitas Kristen Maranatha untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut hanya berdasarkan pengalaman

sebelumnya, sehingga pengetahuan masyarakat (khususnya orang tua) tentang

kesehatan gigi dan mulut sangat penting agar dapat memberikan dampak yang

positif terhadap anaknya, khususnya anak usia 6 (enam) tahun karena pada usia

tersebut anak sudah memiliki kemampuan secara motorik untuk bisa dilatih agar

dapat menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.11

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti Pengaruh

Pengetahuan Orang Tua Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Terhadap Indeks

Karies Gigi Pada Anak Usia 6 (enam) Tahun di SD “X” Kecamatan Tobelo

Selatan, Halmahera Utara.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini adalah

apakah terdapat pengaruh pengetahuan orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut

terhadap indeks karies gigi pada anak usia 6 (enam) tahun di SD “X” di

Kecamatan Tobelo Selatan, Halmahera Utara.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan

orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap tingkat indeks karies gigi

pada anak usia 6 (enam) tahun di SD Negeri Tomahalu, SD GMIH (Gereja

Masehi Injili di Halmahera) Kakara B, SD GMIH Tobe, SD GMIH Paca dan SD

(17)

6

Universitas Kristen Maranatha Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak ada

pengaruh tingkat pengetahuan orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut

terhadap indeks karies gigi anak usia 6 (enam) tahun.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat akademis

Manfaat akademis penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi tentang kesehatan gigi kepada tenaga kesehatan

gigi dan mulut dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi dan

mulut.

2. Menunjang perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran gigi khususnya

Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Kedokteran Gigi Anak.

3. Memberikan gambaran tentang kesehatan rongga mulut anak usia 6

(enam) tahun di daerah Halmahera Utara khususnya Kecamatan Tobelo

Selatan.

4. Memberikan gambaran pengetahuan orang tua tentang pentingnya dalam

pemeliharaan kesehatan gigi anak dan hubungannya dengan tingkat

kerusakan gigi pada anak.

1.4.2 Manfaat praktis

Manfaat praktis penelitian ini adalah:

1. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan gambaran kepada masyarakat

(18)

7

Universitas Kristen Maranatha hal mencegah terjadinya karies gigi pada anak usia sekolah sehingga dapat

meningkatkan prestasi anak di sekolah.

2. Melalui penelitian ini, dapat diketahui indeks karies gigi anak di

Kecamatan Tobelo Selatan, Halmahera Utara.

3. Membantu pemerintah daerah tempat dilakukan penelitian dalam hal

prevalensi karies yang terjadi sehingga dapat melakukan tindakan

pencegahan secara dini.

4. Penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi orang tua

mengenai kesehatan gigi dan mulut serta tindakan yang harus dilakukan

dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi anak.

5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada dokter

gigi khususnya dokter gigi yang wilayah kerjanya berada di Kabupaten

Halmahera Utara mengenai angka kejadian karies pada anak usia sekolah

6 (enam) tahun di Kecamatan Tobelo Selatan.

6. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan dan

pengetahuan dalam menjaga kesehatan gigi khususnya pencegahan karies

gigi pada gigi anak.

1.5 Kerangka Pemikiran

Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan,

tujuan pembangunan kesehatan, adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

(19)

8

Universitas Kristen Maranatha yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan dan

upaya kesehatan masyarakat. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan

masyarakat ialah meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan.12,13

Pengetahuan merupakan hasil tahu seseorang melalui proses penginderaan

terhadap suatu obyek tertentu. Berdasarkan pengalaman dan penelitian

terbentuknya perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih awet daripada

perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan anak sangat penting

dalam mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidaknya

kebersihan gigi dan mulutnya. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami

maupun secara terencana yaitu salah satunya melalui proses pendidikan.

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang

makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.13

Pengetahuan orang tua sangat penting untuk mendasari terbentuknya perilaku

yang mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Berdasarkan penelitian

sebelumnya, ibu yang memiliki pengetahuan yang luas dan memiliki sikap yang

positif akan memberikan pengaruh yang baik terhadap kesehatan gigi anaknya.

Peran orang tua, khususnya ibu sangat diperlukan dalam membimbing,

memberikan pengertian, menyediakan fasilitas kesehatan gigi dalam keluarga agar

dapat memelihara kesehatan gigi dan mulutnya dengan baik. 14,15

Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sebaiknya diberikan sejak usia dini,

(20)

9

Universitas Kristen Maranatha yang harus dijauhi atau kebiasaan yang dapat mempengaruhi keadaan giginya.

Pemberian pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sebaiknya diberikan pada anak

usia sekolah.14

Kesehatan gigi dan mulut sangat penting dan harus dijaga sejak usia dini.

Gigi adalah suatu alat bantu pencernaan yang memiliki fungsi yang penting. Salah

satu fungsi gigi ialah membantu dalam proses mengunyah. Pada anak usia 6 – 12

tahun, perkembangan motorik halus dan kasar semakin menuju ke arah kemajuan.

Oleh karena itu anak lebih dapat diajarkan cara memelihara kesehatan gigi dan

mulut secara lebih rinci, sehingga akan menimbulkan rasa tanggung jawab akan

kebersihan dirinya sendiri. Dalam hal ini orang tua memegang peranan di dalam

menerapkan disiplin dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut sehingga dapat

mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut.5,16

Penyakit karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yang

disebabkan oleh aktifitas metabolisme mikroorganisme, yang dapat

mengakibatkan terjadinya proses demineralisasi jaringan keras gigi. Faktor utama

yang menyebabkan penyakit karies gigi ialah host (gigi, saliva), substrat diet

(karbohidrat), dan bakteri serta waktu. Karies juga dipengaruhi oleh faktor dari

luar seperti usia, jenis kelamin, pendidikan dan sosial ekonomi, lingkungan, sikap

dan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan gigi. 17,18

Indikator karies gigi dapat berupa prevalensi karies gigi dan skor dari indeks

karies. Indeks karies gigi yaitu angka yang menunjukkan jumlah gigi karies

seseorang atau sekelompok orang. Pengukuran derajat keparahan penyakit gigi

(21)

10

Universitas Kristen Maranatha WHO, indeks DMF-T adalah untuk menilai status kesehatan gigi dan mulut dalam

hal karies gigi pada gigi permanen, sedangkan untuk gigi sulung mengunakan

indeks dmf-t.18,19

1.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka didapatkan kesimpulan

sebagai berikut:

H1 : tidak terdapat pengaruh pengetahuan orang tua tentang kesehatan gigi

dan mulut dengan indeks karies gigi pada anak usia 6 (enam) tahun.

H0 : terdapat pengaruh pengetahuan orang tua tentang kesehatan gigi dan

mulut dengan indeks karies gigi pada anak usia 6 (enam) tahun.

1.7 Metodologi Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

teknik pengumpulan data melalui survei dan observasi. Kemudian peneliti

mencari hubungan antar variabel, yaitu dengan melakukan suatu analisis terhadap

data yang dikumpulkan.

1.8Lokasi dan Waktu Penelitian

1.8.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini direncanakan dilakukan di SD Negeri Tomahalu, SD GMIH

Kakara B, SD GMIH Tobe, SD GMIH Paca dan SD Inpres Leleoto, di Kecamatan

(22)

11

Universitas Kristen Maranatha

1.8.2 Waktu Penelitian

(23)

55 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pengetahuan orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap indeks karies gigi pada anak usia enam tahun

di SD Negeri Tomahalu, SD GMIH Kakara B, SD GMIH Tobe, SD GMIH Paca

dan SD Inpres Leleoto.

5.2 Saran

1. Melakukan penyuluhan secara rutin dari pihak Puskesmas atau instansi

kesehatan lainnya kepada masyarakat mengenai cara pemeliharaan

kesehatan gigi serta dampaknya bagi kesehatan secara umum dan

memberikan motivasi kepada orang tua agar mengaplikasikan pengetahuan

yang dimilikinya kepada anak, serta melakukan pemeriksaan kesehatan gigi

guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

2. Perubahan perilaku anak dan orang tua sangat diharapkan dalam hal

mengurangi konsumsi makanan kariogenik dan membiasakan diri untuk

menggosok gigi minimal dua kali sehari (pagi setelah sarapan dan malam

sebelum tidur), serta rutin setiap 6 (enam) bulan memeriksakan kesehatan

(24)

56

Universitas Kristen Maranatha 3. Perlu melakukan perubahan terhadap sarana prasarana di RSUD dan

Puskesmas terdekat dengan menyediakan berbagai fasilitas kesehatan gigi

termasuk tenaga kesehatan (dokter gigi dan perawat gigi).

4. Membentuk Unit Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) sebagai sarana dalam

menunjang program kesehatan gigi.

5. Melakukan penelitian lebih lanjut selain faktor pengetahuan orang tua,

seperti sikap dan perilaku orang tua yang dapat mempengaruhi indeks karies

gigi anak.

(25)

57 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. 2011:146-50. Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Mahasiswa Asal Ternate Di Manado. Jurnal e-GiGi (eG), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013:45-51. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/view/1929

5.

Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta: Jakarta. 2007:3-247

6. Meikawati W., Sayono, Nurullitar U. Hubungan Konsumsi Kalsium Dalam Makanan Dan Minuman Dengan Keparahan Karies Gigi Pada Murid Kelas IV dan V SDN MLATI KIDUL 1 dan 2 KUDUS. Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang . Juli 2012:15-21. Available from URL: http://Jurnal. unimus.ac.id

7. WHO (World Health Organization). Oral Health. [serial online].2012 [cited 2013 April 9]. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs318/en/

8. Oktavilia et al,.Perbedaan OHI-S DMF-T dan def-t Pada Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Letak Geografis Di Kabupaten Situbondo. e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no.1), Januari 2014. Available from URL: http://download.portalgaruda.org/

9. Anwar A.L., Devy T.F. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Karies Gigi dengan Status Karies Gigi Murid di Taman Kanak-Kanak Kusudarsini Kecamatan Biringkanaya Kota Makasar. Jurnal Lpvivi. April 2012:1-28. Available from URL: https://www.academia.edu/5689712/Jurnal-LPvivi

(26)

58

Universitas Kristen Maranatha http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%2 02013.pdf

11. Buku Putih Sanitasi Halmahera Utara Tahun 2013. Pokja Sanitasi Kabupaten Halmahera Utara. 2013. ppsp.nawasis.info/.../sanitasi/...halmaherautara

12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran. Available from URL: http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU29-2004PraktikKedokteran.pdf.

13. Rosdiana T., et al. Motivasi Anak Dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi Terhadap Status Kesehatan Gigi Pada Siswa/I Kelas III-A SD Swasta Cerdas Bangsa Jl. Titi Kuning Namorambe Lingk. VI Sidorejo Deli Tua Tahun 2014. Jurnal Ilmiah PANNMED Vol.9 No.2 September-Desember 2014:162-65. Available from URL: http://pannmed.poltekkes-medan.ac.id/files/2014

14. Ignatia PS, Trining W, Ranny R. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Siswa Sekolah Dasar di Kota dan di Desa; 2013:1-2. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/download/10370/9956

15. Carvalho FS, Carvalho CAP, Bastos RS, Xavier A,Merlini SP, Bastos JRM. Dental Caries Experience in Preschool Children of Bauru, SP, Brazil. Brazilian Journal of Oral Sciences [serial online] 2009 [cited 2011 Juni 12]; 8(2): 97-100. http://cutter.unicamp.br/document/?down=43825

16. Silaban S., Gunawan P.N., Wicaksono D. Prevalensi Karies Gigi Geraham Pertama Permanen Pada Anak Umur 8 – 10 Tahun Di SD Kelurahan

Kawangkoan Bawah. 2013. Availabe from URL:

ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/search/authors/view?

17. McDonald RE.,Avery DR., Dean JA. Dentistry for the Child and Adolescent. 8th ed. Mosby. 2004: 204-235.

18. Indirawati Tjahja N., F. X. Sintawati, Tince A Yovita. Gambaran Karies Gigi Permanen Di Beberapa Puskesmas Kota Dan Kabupaten Bandung, Sukabumi Serta Bogor. Media Litbang Kesehatan XVI No. 4 Tahun 2006:26-31. http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/download/1133/49 2

(27)

59

Universitas Kristen Maranatha 20. Keraf S.A., Dua M. Ilmu Pengetahuan: Sebuah Tinjauan Filosofis. Kanisius:

2001:13-27

21. Russell B. (diterjemahkan oleh : Irwanto MA; Imam RH.). Dampak Ilmu Pengetahuan Atas Masyarakat. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 1992: 90

22. Angela A. Pencegahan Primer pada Anak yang Berisiko Karies Tinggi. Maj. Ked. Gigi. (Dent. J.), Vol. 38. No. 3 Juli – September 2005:130 – 134.

23. RE McDonald - Dentistry for The Child and Adolescent. 8th ed. Mosby. 2004:205-232.

24. Cawson R.A., Odell E.W. Oral Pathology and Oral Medicine. 8th ed. 2008 London: Elsevier.

25. Ramayanti Sri, Purnakarya Indral. Kesehatan Masyarakat. Peran Makanan Terhadap Kejadian Karies Gigi. 2013 Sep. 7(2):90-93

26. Sturdevant Clifford. Sturdevant's Art & Science of Operative Dentistry. 4th Ed. 2002.Mosby.

27. RN - Essentials of Oral Pathology and Oral Medicine . 7th Ed.Cawson & Odell. 2002:36-44

28. Sibarani Merry R. Majalah Kedokteran. Karies: etiologi, karakteristik dan tatalaksana. Jan-Mar. 30 (1). 2014:15-19

29. Petersen Poul Eric, Baez Ramon J. World Health Oraganization. Oral Health

Surveys. 5th ed. [Online]. 2013. Available from:

http://www.who.int/oral_health/publications/9789241548649/en/.

30.Rompis Christian, Pangemanan Damajanty, Gunawan Paulina. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Gigi Anak Dengan Tingkat Keparahan Karies Anak TK di Kota Tahuna. Jurnal e-GiGi (eG). Vol. 4 (1). Januari-Juni 2016:46-52.

31. Bahuguna R, Jain A, Khan SA. Knowledges and Attitudes of Parents Regarding Child Dental Care in Indian Population. Asian Journal of Oral Health and Allied Sciences. 2011;1(1):9-12.

(28)

60

Universitas Kristen Maranatha 33. Pitauli S., Taizo H. Menuju Gigi dan Mulut Sehat : Pencegahan dan

Pemeliharaan. Medan : USU Press, 2012: 86 – 93.

34. Rachmawati P. D.,Arief Y. S., Suciari A. Peran Orang Tua dalam Membimbing Menyikat Gigi dengan Kejadian Karies Gigi Anak Prasekolah. Jurnal Unair. Januari 2015:223-229. Available from URL: journal.unair.ac.id/download-fullpapers-pmnj5ab2f127c22full.pd

35. Hamsar A. Perbandingan Sikat Gigi yang Berbulu Halus (Soft) dengan Sikta Gigi yang Berbulu Sedang (Medium) Terhadap Manfaatnya Menghilangkan Plak pada Anak Usia 9 – 12 Tahun di SD Negeri 060830 Kecamatan Medan Petisah Tahun 2005. Jurnal Ilmiah PANNMED. Vol.1 N0. 1 Juli 2006:20- 23.

36. Sukanto. Metode Pemilihan Pasta Gigi yang Tepat untuk Anak Usia Dini. IDJ, Volume 1, No. 2. 2012: 27-31.

37. Hermina, Vera. Efektivitas Metode Pengajaran Cara Menyikat Gigi Terhadap Penurunan Indeks Plak Anak Usia 3-5 Tahun. Dentika Dental Journal.Vol. 15 No. 1.2010:42-45.

Gambar

Gambar 2.1 Empat Faktor Utama Etiologi Karies Gigi ........................................
Tabel 4.2 Kategori Pengetahuan dan Skor def-t/DMF-T ......................................

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahun 1972 diselenggarakan Seminar Nasional Pengajaran dan Pendidikan Civics (Civic Education) di Tawangmangu, Surakarta, dengan hasil yang memberi

Pengaruh Tekanan dan Penambahan Cu Terhadap Kekerasan Hasil Coran Aluminium Paduan Pada Proses Squeeze Casting.. Diajukan

Pelaksanaan studio tugas akhir ini berlangsung sejak April-Juni 2016 dengan judul Gereja Universal dan Fasilitas Retret dengan Pendekatan Metafisika di Bandungan.. Dengan adanya

Dengan demikian, teknologi enkapsulasi probiotik pada yoghurt TPUM sinbiotik baik dengan alginat maupun agar dapat mempertahankan viabilitas probiotik selama 8 minggu

•Saya, wahai Bhante, akan menjalani kehidupan suci di bawah bimbingan Begawan, Begawan akan menyatakan kepada saya — ‘Dunia adalah kekal,’ atau ‘‘dunia adalah tidak

Hal ini sama seperti orangtua yang memilih untuk menyekolahkan anaknya pada sekolah berbasis islam yang umumnya memiliki harapan agar putra-putrinya kelak dapat menjadi

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana persepsi kepala sekolah tentang kompetensi profesional guru PAI di SMPN Kecamatan Pallangga?dan 2)