• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MENOLAK PADA LOMPAT JAUH DALAM PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN SONDAH PADA SISWA KELAS V SDN CINANGGERANG II KECAMATAN PAMULIHAN KABUPATEN SUMEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MENOLAK PADA LOMPAT JAUH DALAM PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN SONDAH PADA SISWA KELAS V SDN CINANGGERANG II KECAMATAN PAMULIHAN KABUPATEN SUMEDANG."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

(PenelitianTindakanKelasPadaSiswaKelasV SDNCinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang )

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhiSebagiandari

SyaratMemperolehGelarSarjanaPendidikan Guru SekolahDasar

Oleh

IMAN SUKIMAN 0903276

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Oleh

Iman Sukiman

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana pada program studi PGSD pendidikan jasmani

© Iman Sukiman 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MENOLAK PADA LOMPAT JAUH DALAM PEMBALAJARAN ATLETIK

MELALUI MODIFIKASI PEMAINAN SONDAH

( PenelitianTindakanKelasPadaSiswaKelas V SDN Cinanggerang II Kecamatan

PamulihanKabupatenSumedang)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. RespatyMulyanto, M.Pd NIP 195905201988031002

Pembimbing II

Indra Safari, M.Pd NIP. 197709022008011016

Mengetahui,

Ketua Program PGSD S1 PENJAS

(4)

v

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH...iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. RumusandanPemecahanMasalah ... 7

C. TujuanPenelitian ... 9

D. ManfaatPenelitian ... 10

E. BatasanIstilah ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13

A. KajianTeoritis ... 13

1. HakekatPendidikanJasmani... 13

2. Perkembangan Peserta Didik ... 25

3. Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 26

4. Hakikat Permainan Sondah ... 29

B. KajianPraktis ... 35

C. HipotesisTindakan... 37

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 38

A. LokasidanWaktuPenelitian ... 38

B. SubjekPenelitian ... 39

C. MetodedanDesainPenelitian ... 41

(5)

vi

A. Paparan Data Awal ... 66

B. Paparan Data Tindakan ... 76

1. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 76

a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ... 76

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ... 79

c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus I... 83

d. Paparan Data Hasil Tes Belajar Siklus I ... 86

e. Analisis Dan Refleksi Siklus I ... 90

2. Paparan Data Tindakan Siklus II... 97

a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ... 97

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ... 101

c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus II ... 105

d. Paparan Data Hasil Tes Belajar Siklus II ... 108

e. Analisis Dan Refleksi Siklus II ... 112

3 Paparan Data Pelaksanaan Tindakan Siklus III ... 119

a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ... 119

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III... 124

c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus III ... 129

d. Paparan Data Hasil Tes Belajar Siklus III... 132

e. Analisis Dan Refleksi Siklus III ... 136

C. Pembahasan ... 141

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 147

A. Kesimpulan ... 147

B. Saran ... 151

DAFTAR PUSTAKA ... 153

(6)

vii

1.1 Data Awal Hasil Tes KemampuanGerakDasarLompatJauh ... 4

3.1Waktu Penelitian ... 39

3.2 Daftar Siswa ... 40

3.3 Daftar Tenaga Pengajar ... 41

3.4 Format IPKG 1 ... 51

3.5 Format IPKG 2 ... 56

3.6 Format Aktivitas Siswa ... 58

3.7 Format tes lompat jauh ... 59

3.8 Format Wawancara Guru ... 61

3.9 Format Wawancara Siswa ... 61

4.1Data Awal Hasil Perencanaan Kineja Guru (IPKG 1) ... 68

4.2 Data Awal Hasil Pelaksanaan Kineja Guru (IPKG 2 ) ... 70

4.3DataAwal Aktivitas Siswa ... 72

4.4Data Awal TesBelajarSiswa ... 74

4.5 Data Hasil Observasi Perencanaan Kineja Guru Siklus 1 ... 77

4.6 Data Hasil Observasi Pelaksanaan Kineja Guru Siklus 1 ... 81

4.7DataHasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 84

4.8DataHasil TesBelajarSiswaPadaSiklus I ... 87

4.9 Rekafitulasi Tindakan Data Siklus 1 ... 89

4.10RekafitulasiHasilPerolehanPersentasePerencanaan Siklus I... 90

4.11RekafitulasiPerolehanHasilPelaksanaansiklus I... 92

4.12Rekafitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 93

4.13RekafitulasiHasilTesBelajarSiklus I ... 95

4.14 Hasil Observasi Perencanaan Kinerja Guru Siklus II ... 99

4.15HasilObservasiPelaksanaanKineja Guru Siklus II ... 103

4.16Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 106

4.18HasilTesBelajarSiswaPadaSiklus II ... 109

(7)

viii

4.23RekafitulasiHasilTesBelajarSiswaPadaSiklus II ... 117

4.24 HasilObservasiPerencanaanKinerja Guru Siklus III ... 122

4.25 HasilObservasiPelaksanaanKinerja Guru Siklus II) ... 127

4.26 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 129

4.27Data Hasil Tes Belajar Siswa Siklus III ... 131

4.28 Rekafitulasi Tindakan Data Siklus III ... 135

4.29 Rekafitulasi Hasil Perolehan Persentase Perencanaan Siklus III ... 137

4.30Rekafitulasi Hasil Perolenan Persentase Pelaksanaan Siklus III ... 138

4.31Rekafitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 139

4.32 Rekafitulasi Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus III ... 140

(8)

ix

4.1 Peningkatan Perencanaan Kinerja Guru Data Awal danSiklus I ... 79

4.2 Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Data Awal dan Siklus I ... 83

4.3 Peningkatan Aktivitas Siswa Data Awal dan Siklus I ... 86

4.4 Peningkatan Hasil Tes Belajar Siswa Data Awal dan Siklus I ... 89

4.5 Diagram Rekafitulasi Tindakan Siklus I ... 90

4.6 Peningkatan Perencanaan Kinerja Guru Siklus II ... 102

4.7 Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 105

4.8 Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus II ... 108

4.9 Peningkatan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ... 111

4.10 Diagram Rekafitulasi Tindakan Siklus II ... 112

4.11 Peningkatan Perencanaan Kinerja Guru Siklus III... 124

4.12 Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III ... 129

4.13 Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus III ... 132

4.14 Peningkatan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus III ... 135

4.15 Diagram Rekafitulasi Tindakan Siklus III ... 136

4.16 Hasil Penilaian Perencanaan Data Awal, Siklus I, II, III ... 142

4.17 Hasil Penilaian Pelaksanaan Data Awal, Siklus I, II, III ... 143

4.18 Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Data Awal, Siklus I, II, III ... 144

(9)

x

2.1 : Arena Lompat Jauh ... 21

2.2 : Awalan Pada Lompat Jauh ... 22

2.3 : Tolakan Pada Lompat Jauh ... 23

2.3 : Sikap di udara Pada Lompat Jauh ... 24

2.4 : Sikap Mendarat Pada Lompat Jauh ... 25

2.5 : Arena Sondah ... 33

2.6 : Modifikasi Arena Sondah ... 48

3.1 : Denah Lokasi Sekolah ... 38

(10)

xi

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 155

2. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I (Tahap Perencanaan) ... 159

3. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I (Tahap Pelaksanaan) ... 160

4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 161

5. Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ... 162

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 163

7. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II (Tahap Perencanaan) ... 167

8. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II (Tahap Pelaksanaan) ... 168

9. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 169

10. Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ... 170

11. Rencana Pelaksanaan pembelajaran III... 171

12. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III (Tahap Perencanaan) ... 175

13. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III ( Tahap Pelaksanaan) ... 176

14. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 177

15. Hasil Tes Belajar Siswa Siklus III ... 178

16. Format Wawancara Guru ... 179

17. Format Wawancara Siswa ... 180

18. Format Catatan Lapangan ... 181

19. Surat Keputusan ... 182

20. Surat Izin Penelitian dari Kampus ... 183

21. Surat Izin Penelitian dari SD ... 184

22. Monitoring Bimbingan ... 185

23. Dokumentasi ... 186

(11)

1 A. LatarBelakangMasalah

Pendidikanjasmani merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam

upaya pembinaan mutu sumber daya manusia. Hasil yang diharapkan dari

pelaksanaan pendidikan jasmani itu akan dicapai setelah masa yang cukup lama.

Karena itu upaya pembiaan warga masyarakat dan peserta didik melalaui

pendidikan jasmani dan olahraga membutuhkan metode dan kurikulum sebagai

infrastrukturnya, sarana dan pra sarana sebagai pendukungnya serta kesadaran dan

kesabaran dari komponen pendidikan dalam pelaksanaanya.

Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara

keseluruhan. Menurut Susilawati (2010: 3) menyatakanbahwa:

Pendidikanjasmanidiartikansebagai proses

pendidikanmelaluiaktivitasjasmaniatauolahraga.

Intipengertiannyaadalahmendidikanak, yang

membedakannyadenganmatapelajaran lain adalahalat yang digunakanyaitugerakinsani.

Gerakitudirancangsecarasadarolehgururnyadandiberikandalamsituasi yang tepat agar dapatmerangsangpertumbuhandanperkembangananakdidik.

Pendidikan jasmani dan olahraga di lembaga pendidikan formal atau

sekolah sebagai salah satu bagian kurikulum pendidikan pelaksanaannya secara

intrakurikuler (pada jam sekolah) dan ekstrakurikuler (diluar jam sekolah).

Dengan pelaksanaan pendidikan jasmani, peserta didik dibekali dan dididik secara

psikis (mental dan motivasi) dan dididik secara fisik dan jasmani ( physical

exercise). Laihan secara fisik akan memberikan bekal kemampuan dan

keterampilan dalam gerak dasar yang dapat dipergunakan dalam masa

perkembangan selanjutnya, dalam perkembanganya untuk mencapai prestasi di

bidang olahraga.

Salah satu pendidikan jasmani di pendidikan formal adalah pendidkan gerak

dan olah jasmani yang secara khusus merupakan pendekatan ke salah satu cabang

(12)

pembelajaran mengenai cabang olahraga atletik. Atletik merupakan aktivitas

jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan

anak.

Dalam pendidikanjasmani, atletik merupakansalahsatu cabang olahraga

yang tertua, yang dilakukan oleh manusia sejak zaman purba sampai dewasa ini.

Gerakan-gerakan yang terdapat dalam cabang olahraga atletik, seperti berjalan,

berlari, melompat dan melempar adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia di

dalam kehidupannya sehari-hari. Selain itu, gerakan-gerakan yang terdapat dalam

cabang olahraga atletik, merupakan dasar bagi cabang olahraga lainnya. Oleh

karena itu, tidaklah berkelebihan sejarah mengemukakan bahwa atletik adalah ibu

dari semuacabang olahraga (mother of sport).

Mengingat bahwa olahraga atletik merupakan salah satu dasar pembinaan

olahraga dan gerak jasmani, maka sangat penting peranan pembelajaran atletik

pada peserta didik khususnya di sekolah dasar disesuaikan dengan kemampuan

siswa. Pembelajaran atletik di sekolah dasar merupakan upaya pembentukan dasar

olah tubuh dan olah gerak sehingga dalam proses pembelajarannya menekankan

pada faktor kegembiraan pada anak dari permainan gerak dan kegiatan olahraga

atletik.

Atletik terbagi menjadi beberapa cabang yang meliputi nomor jalan, lari,

lompat, dan lempar. Lompat jauh merupakan jenisolahraga yang di ajarkan di

SekolahDasar (SD).Pembelajaran di sekolah dasar dilaksanakan dengan melihat

keberadaan sarana dan prasarana sekolah yang bersangkutan, kemampuan siswa

dan arah pengembangan selanjutnya. Lompat jauh yang diajarkan di sekolah dasar

merupakan latihan bagi siswa untuk melakukan gerakan melompat dan mencapai

jarak lompatan sejauh-jauhnya.

MenurutMuhtar (2009: 66) menyatakanbahwa:

(13)

Berdasarkan pengertian di atas lompat dalam atletik adalah melakukan

tolakan dengan satu kaki, baik untuk nomor lompat jauh, lompat tinggi, lompat

jangkit, maupun lompat tinggi galah.

Hal-hal yang perlu diketahui dalam lompat jauh :

1. Lompat jauh adalah hasil dari kecepatan horizontal yang di buat sewaktu dari

awalan dengan daya vertikal yang dihasilkan dari kekuatan kaki tolak.

2. Kecepatan lari awalan dan besarnya sudut tolakan merupakan komponen

unsur-unsur yang menentukan pencapaian jarak lompatan.

3. Gerak yang di buat di udara (sesudah tolakan) disebut teknik lompatan / gaya.

Berdasarkanpengamatan, wawancara, observasi dan hasil tes data awal pada

pembelajaranatletik lompat jauh di SDN Cinaggerang II masihsangatterbatas. Hal

tersebut dikarenakan ada beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran

diantaranya adalah;

1. Rendahnyapemahamansiswatentangatletikkhususnyateknikdasarlompatjau

h.

2. Antusias siswa kurang dalam pembelajaran lompatjauh.

3. Bila dilihat dari kondisi siswa dalam pembelajran lompatjauh seringkali

tidak disiplin.

4. Pada saat pembelajaran lompatjauh siswa terkadang jenuh karena model

pembelajarannya kurang bervariasi.

5. Pada saat pembelajaran guru cenderung memperhatikan sebagian saja dari

siswanya dan membiarkan siswanya yang tidak ingin mengikuti

pembelajaran.

6. Pengemasanpembelajarankurangmenarik

Berdasarkanhasilanalisis proses di atasmakadapat di ketahuibahwa proses

pembelajaranlompat jauhdalamatletiktersebutkurangefektifdanefisien. Bisa di

lihat dari beberapa masalah di atas. Dan haltersebutmempengaruhiterhadaphasiltes

data awaldalampembelajaranlompat jauh.

Berikutanalisishasil yang berupates data awalpembelajaran lompat jauh

dalam cabang olahraga atletik pada siswa kelas V di SDN Cinanggerang II

(14)

Tabel 1.1

Hasil Tes Data Awal Siswa dalam Pembelajaran Lompat Jauh Kelas V SDN Cinanggerang II Kec. Pamulihan Kab. Sumedang

No Namasiswa

Aspek yang di nilai

(15)

Nilai KKM = 70

Jika siswa mendapat nilai ≥ 70 dikatakan tuntas

Jika siswa mendapat nilai < 70 dikatakan belum tuntas

Dari analisishasiltersebutdapat di

ketahuibagaimanakemampuansiswadalammelakukan lompat jauh. Dimana

aspek-aspek yang di nilaipadates lompat jauh adalah seabagai berikut.

a. Awalan

Skor 3 = kaki tumpu di tekuk satu kaki di belakang, badan condong kedepan

kedua tangan lurus kebelakang, pandangan lurus ke depan.

Skor 2 = kaki tumpu di tekuk satu kaki dibelakang, badan condong ke depan,

kedua tangan lurus ke belakang, pandngan tidak lurus ke depan.

Skor 1 = kaki tumpu di tekuk satu kaki dibelakang, badan condong kedepan,

kedua tangan tidak lurus ke belakang, pandangan tidak lurus ke depan.

b. Tolakan

Skor 3 = kaki tumpuan di depan kaki belakang mengikuti, badan melenting,

kedua tangan lurus kedepan, pandangan lurus ke depan atas

Skor 2 = kaki tumpuan di depan, kaki belakang mengikuti, badan melenting,

kedua tangan lurus kedepan, pandangan tidak lurus ke depan atas

Skor 1 = kaki tumpuan di depan, kaki belakang mengikuti, badan melenting,

kedua tangan tidak lurus kedepan, pandangan tidak lurus ke depan atas

c. Sikap di Udara

Skor 3 = kedua kaki kedepan, badan bungkuk kedepan, kedua tangan lurus

kedepan, pandangan lurus kedepan

Skor 2 = kedua kaki kedepan, badan bungkuk kedepan, kedua tangan lurus

kedepan, pandangan tidak lurus kedepan

Skor 1 = kedua kaki kedepan, badan bungkuk kedepan, kedua tangan tidak lurus

kedepan, pandangan tidak lurus kedepan

d. Sikap Mendarat

Skor 3 = kedua kaki mendarat kedepan, berat badan condong kedepan, tangan

tumpuan didepan, pandangan lurus kebawah

(16)

tumpuan didepan, pandangan tidak lurus kebawah

Skor 1 = kedua kaki mendarat kedepan, berat badan condong kedepan, tangan

tumpuan tidak didepan, pandangan tidak lurus kebawah

Berdasarkantabeltes data awal lompat jauh dalampembelajaran atletik di

kelas V SDN Cinanggerang II siswa yang mengikutites data awalini, yang

terdiridari 12siswaputradan 14siswiputri, dandapatdiketahuibahwa yang mencapai

KKM hanya30% saja yang terdiridari orang 7 siswaputradan1 orang siswaputri

yang mencapai KKM. Dan yang tidakmencapai KKM 70% yang terdiridari 5

siswaputradan13siswiputri.

Jadi,berdasarkananalisis hasil dan tabel data awaltes lompat jauh

tersebutbisa di ketahuibahwamasihbanyaksiswa yang belummencapai KKM,

haltersebutdikarenakanmasihrendahnyapemahamandanpengetahuanmengenaigera

kdasar lompat jauh. Modelpembelajaran yang di ajarkan guru

kurangbervariasisehinggasiswajenuhdalammengikutipembelajaran.Guru

kurangmengembangkan model danpendekatanpembelajaran.

Pengemasankurangmenarik.

Untuk itu perlu suatu pemecahan masalah agar pembelajaran menjadi lebih

kondusif bermakna dan menyenangkan. Salah satunya yaitu dengan

menggunakan sebuah permainan. Permainan memiliki makna kegembiraan

melalui bermain. Kegiatannya membangkitkan daya tarik dan mempesona anak.

Menurut Saputra ( 2001: 9) ini semua ditandai dengan enam aspek sebagai

berikut:

Menempatkan diri pada situasi, gerakan, dan irama tertentu.

Kegemaran berlomba/berkompetensi/bersaing secara sehat.

Kegembiraan dan kepuasan dalam menggunakan alat.

Tugas-tugas yang mengandung resiko menjadi tantangan.

Kegembiraan atau kepuasan dengan memperlihatkan ketangkasan yang di

kuasainya.

(17)

Berdasarkanpermasalahan yang telah diuraikan, maka perlu menggunakan

permainan. Penerapan metode permainan ini diharapkan dapat meningkatkan

perhatian dan ketertarikan siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih

bersemangat dalam belajar. Motivasi belajar yang tinggi akan berpengaruh

terhadap peningkatan proses belajardan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian diatas maka perlu diadakan penelitian tindakan kelas

dengan judul “Meningkatkan KemampuanGerakDasar Menolak Pada LompatJauhDalamPembelajaranAtletikMelaluiModifikasiPermainanSondah Pada

Siswa Kelas V SDN Cinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten

Sumedang ”.

B.Rumusan Dan PemecahanMasalah 1.Rumusanmasalah

Dalam pembelajaran Penjaskes Kelas V SDN Cinanggearang II Kecamatan

Pamulihan Kabupaten Sumedang tentang pembelajaran gerak dasar lompat jauh

diperlukan suatu metode pembelajaran atau permainan yang dapat mempermudah

siswa secara aktif, kreatif, mampu mengembangkan sikap positif, dan mampu

meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun metode pembelajaran yang akan

diterapkan adalah melalui modifikasi permainan sondah.

Dari permasalahan di atas,dalampembelajaran gerak dasarlompat jauh

permasalahan-permasalahanyang timbuldiantaranyaadalah sebagai berikut :

a. Bagaimanaperencanaanpembelajaran gerak dasar menolak pada lompat jauh

melalui modifikasi permainan sondah di kelas V SDN Cinanggerang II

Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang ?

b. Bagaimanapelaksanaanpembelajaran gerak dasar lompat jauh melalui

modifikasi permainan sondah di kelas V SDN Cinanggerang II Kecamatan

Pamulihan Kabupaten Sumedang ?

c. Bagaimanaaktivitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar lompat jauh

melalui modifikasi permainan sondah di kelas V SDN Cinanggerang II

(18)

d. Bagaimanahasilpembelajaran gerak dasar lompat jauh melalui modifikasi

yang maksimal, makaperluperencanaanpembelajaran yang

sangatmatang.Karenaseringkalisiswa-siswaterlihatjenuhdenganpembelajarannya,

makaperencanaan yang di buat agar pada saat pembelajaran lompat

jauhdalamolahraga atletiklebihefektifdanmenyenangkanbagianak.

2. Pelaksanaan

Makadariituperlu menerapkan metode permainan yaitu modifikasi

permainan sondah untuk meningkatkan hasil belajar dalam melakukan gerak dasar

lompat jauh. Hal ini karena modifikasi permainan sondah dapat memudahkan

siswa dalam melakukan lompat jauh dengan baik.

3. Observasi

baikberupaperubahan yang yangbersifatindividumaupunsecaraklasikal.Observasi

yang dapatdilakukanadalah observasi peer

(pengamatansejawat)adalahobservasiterhadappengajaranseseorangoleh orang.

Observasiterstrukturdilakukanpenelitidengancarabertanyakepadasiswa.

Penelitisebagai guru

mengajukanbeberapapertanyaankepadasiswakemudiansiswamenjawabPada

tahapan ini guru mengobservasii dengan cara melihat langsung praktek tekhnik

dasar menolak lompat jauh yang dilakukan oleh siswa melalui modifikasi

permainan sondah, dinilai dengan mengobservasi secara individu.

(19)

Guru dapat melihat peningkatan kemampuan siswa dalam menolak lompat

jauh melalui modifikasi permainan sondah yang dilakukan oleh siswa.

Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah memperbaiki kinerja

guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar dalam pembelajarangerak dasar lompat

jauh di kelas V SDNCinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten

Sumedang.. Adapun rincian target yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.

a. Proses Pembelajaran

1) Kinerja guru

a) Perencanaan (Target 90%)

b) Pelaksanaan (Target 90 %)

c) AktifitasSiswa (Target 90 %)

b. Hasil belajar

Target yang akandicapaidalampenelitianiniadalah21siswa yang

dinyatakantuntasdari26 siswaatau90% mendapatkannilaidiatas KKM.

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkanrumusanmasalahdiatas makatujuanpenelitiadalah sebagai

berikut.

1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran gerak dasar lompat jauh dalam

pembelajaran atletik melalui modifikasi permainan sondah untuk

meningkatkan gerak dasar lompat jauh di SDN Cinanggerang II Kecamatan

Pamulihan Kabupaten Sumedang

2. Untukmengetahuipelaksanaanpembelajaran gerak dasar lompat jauh dalam

pembelajaran atletik melalui modifikasi permainan sondah untuk

meningkatkan gerak dasar lompat jauh di SDN Cinanggerang II Kecamatan

Pamulihan Kabupaten Sumedang

3. Untukmengetahuiaktivitassiswapadapembelajaran gerak dasar lompat jauh

dalam pembelajaran atletik melalui modifikasi permainan sondah untuk

meningkatkan gerak dasar lompat jauh di SDN Cinanggerang II Kecamatan

(20)

4. Untukmengetahuihasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh dalam

pembelajaran atletik melalui modifikasi permainan sondah untuk

meningkatkan gerak dasar lompat jauh di SDN Cinanggerang II Kecamatan

Pamulihan Kabupaten Sumedang.

D. ManfaatPenelitian

Dari hasilpenelitian yang

dilakukanolehpenelitidiharapkandapatbermanfaatbagiberbagaipihakdiantaranya:

1. Siswa

Dengandilaksanakanpenelitianinidapatmembuatpembelajaranolahragaataupe

ndidikanjasmanilebihmenyenangkansertadapatmemudahkansiswadalammemaham

ipembelajaranatletik dengan baik khususnya lompat jauh.

2. Guru

Manfaat yang diharapkanolehpenelitibagi guru

adalahsehinggapembelajaranberlangsungefektifdanefisien.Dengandilaksanakanpe

nelitianini, guru pendidikanjasmanidapatkreatif memodifikasipermainan

untukkelangsungan proses belajarmengajardan guru mampu berkreatifitas untuk

melahirkan ide gerak yang mudah dipahami oleh siswa,

sehinggapermasalahan-permasalahan yang dihadapidapatdiatasikhususnyadalampenyampaianmateri

atletik.

3. Bagi Sekolah

Denganpenelitianinisekolahdiharapkandapatmemberikan pembaharuan

dalam rangka perbaikan proses pembelajaran,

dapatmemberikanmasukandalammeningkatkankualitaspembelajaran,

dapatmenjadirujukansekolahdalammengambilkebijakantentangperaturansekolah,

dandapatmembantutercapainyatujuanpembelajaranPendidikanJasmani.

4. Bagi UPI Kampus Sumedang

Hasil-hasil dari penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dalam rangka

perbaikan pembelajaran, khususnya bagi program studi Pendidikan Jasmani yang

(21)

5. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain

yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan permainan dalam

pembelajaran sebagai tindakan.

E. BatasanIstilah

Untukmemperjelasruanglingkupsertamenghindarisalahpenafsiranistilah,

makapenulismemperjelasistilah-istilah yang digunakan agar lebihjelas,

istilahtersebutadalah sebagai berikut.

Gerakdasar

adalah kemampuanawal yang dimilikiseseorang (KamusBesar :359)

Lompat jauh

adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas ke depan dalam

upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara)

yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada suatu kaki

untuk mencapa jarak yang sejauh-jauhnya. Muhtar (2009: 66)

Pembelajaran

adalahsuatupandanganterpadu yang

sistematistentangcaramanusiaberinteraksidenganlingkungansehinggaterjadiperuba

hankelakuan.Nasution (2003:6)

Modifikasi

merupakanpengembangandarisesuatu yang telahada (Ngasmain&Soepartono

1997:13)

Modifikasimerupakansebuahpendekatandalampembelajaran yang

menekankankepadakegembiraankecakapanjasmanidanpengayaangerakanak.Menu

rutNgasmin&Soepartono (1977 :3)

Permainan

adalahkegiatan di dalamnyaterdapatatuaran – aturan yang

(22)

Sondah

merupakanpermainantradisionallompat-lompatanpadabidang -bidangdatar yang

digambardiatastanah, denganmembuatgambarkotak -

kotakkemudianmelompatdengansatu kaki

darikotaksatukekotakberikutnya.(http://bayumuhammad.blogspot.com/2010/03)

Atletik

adalahsalahsatucabangolahragatertua, yang

telahdilakukanolehmanusiasejakzamanpurbasampaidewasaini.Syarifuddin (1992:

1)

atletik sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan atau

diperlombakan, yang meliputi atas nomor lari, lompat dan lempar. Muhtar

(23)
(24)

38 A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di SDN Cinanggerang II dengan alamat di desa

Cinanggerang Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang. Adapun alasan

peneliti memilih lokasi tersebut adalah karena letaknya cukup dekat dengan

lingkungan rumah peneliti, dan adanya permasalahan dalam mata pelajaran

pendidikan jasmani, terutama mengenai proses pembelajaran gerak dasar lompat

jauh pada pembelajaran atletik. Selain itu juga kondisi pihak tenaga pendidik yang

sangat mendukung adanya kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.

Penelitiantindakankelasharusdidampingi oleh Suhendra sebagai guru pamong pjok

yang bertindaksebagai observer

dalammemberikansolusipemecahandalamsetiapkegiatandarimulaiperencanaan,

tindakan, observasisertarefleksi.

Gambar 3.1

Denah lokasi SDN Cinanggerang II Perpus

takaan Kelas IV

TK UKS

Kelas III Kelas II Kelas I

Kelas V

Kelas VI

Lapangan Upacara

R.Guru

(25)

2. Waktu Penelitian

Lamanya penelitian ini adalah selama enam bulan, yaitu dari bulan Januari

2012 sampai dengan bulan Juni 2013.Penelitian ini diawali dengan pengambilan

data awal, penyusunan proposal, seminar proposal, dan perbaikan proposal

berdasarkan saran dari dosen penguji pada saat seminar proposal.Selanjutnya

direncanakan dan dilaksanakan tindakan siklus 1 sampai dengan tujuan

pembelajaran dapat tercapai serta penyusunan laporan penelitian.Apabila laporan

telah tersusun dengan baik serta disetujui oleh dosen pembimbing, maka

dilanjutkan dengan sidang skripsi.

Tabel 3.1

B. Subjek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Cinanggerang II

Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang tahun ajaran 2012/2013. Jumlah

siswa sebanyak 26 orang terdiri dari siswa perempuan sebanyak 14 orang dan

jumlah siswa laki-laki sebanyak 12 orang. Karakteristik keseluruhan siswa kelas

V pada saat pembelajaran kurang aktif, sifat siswa yang kurang aktif ini kurang

diarahkan sehingga pelaksanaan pembelajaran lompat jauh dalam atletik ini belum

mencapai KKM yang diharapkan. Berdasarkan urian di atas, peneliti mengambil

No Uraian kegiatan WAKTU PELAKSANAAN

Januari Pebruari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

2 Perencanaan

3 Pelaksanaan siklus 1

4 Pelaksanaan siklus 2

5 Pelaksanaan siklus 3

6 Pengolahan data

(26)

subjek penelitian pada siswa kelas V SDN CinanggerangII Kecamatan Pamulihan

Kabupaten Sumedang untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

pembelajaran gerak dasar menolak pada lompat jauh dengan modifikasi

permainan lompat jauh. Guru Pendidikan jasmani di sekolah ini adalah Bapak

Suhendra yang bertugas mengobservasi peneitian ini, dengan wali kelas Ibu Epon

Dedeh Jubaedah, S.Pd, dan kepala sekolah Iwan Surahman, S.pd.

a) Keadaan siswa

Keadaan siswa pada penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Cinanggerang

II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang tahun ajaran 2012/2013 yang

berjumlah 182 siswa yang terdiri dari 94 laki-laki dan 83 orangperempuan.

Tabel 3.2

Daftar Siswa SDN Cinanggerang II

No Kelas Banyak Siswa Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 I 14 18 32

2 II 14 15 29

3 III 19 10 29

4 IV 11 13 24

5 V 12 14 26

6 VI 20 15 35

Jumlah 94 83 182

b) Keadaan Guru

SDN Cinanggerang II Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang

mempunyai tenaga pengajar sebanyak 11 orang, yang terdiri dari Pegawai Negeri

Sipil sebanyak 6 orang dan Sukwan sebanyak 4 orang. Selain itu terdapat 1 orang

(27)

Tabel 3.3

Daftar Tenaga Pengajar SDN Cinanggerang II

No Nama NIP Gol Jabatan

1 Iwan Surahman, S.pd. 195911041992012001 IV/b Kepala Sekolah

2 Mustofa Kamil 195408121984121001 IV/a Guru PAI

3 Ihat Solihat, S.Pd 196407161994052001 III/b Guru Kelas I

4 Epon D Jubaedah, S.Pd 196912192002122003 III/b GuruKelas V

5 Ujang Taryana 196907182007011010 II/b Guru Kelas VI

6 Neng Linlin Irmawati 198603272010011011 II/b Guru KelasIVa

7 Tati Herawati 0249764665300013 - Guru SukwanIII

8 Aep Yayat 8942750652200042 - Guru Sukwan IVb

9 Suryana - - Guru Sukwan

10 Suhendra - - Guru Penjas

11 Tatang Gunawan - - Penjaga

C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang ada dan berkembang dikalangan peneliti adalah

metode Sejarah, metode Deskriptif, metode Eksperimen, dan metode PTK.

a. Metode Sejarah

Penelitian dapat dilihat dari segi perspektif serta waktu terjadinya penomena

yang diselidiki.

Metode sejarah adalah penyelidikan yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dari sumber-sumber sejarah, serta interpretasi dari sumber-sumber keterangan tersebut. Suherman (2012: 36)

Penelitian menggunakan metode sejarah banyak melihat data-data pada

(28)

b. Metode Deskriptif

Metode ini merupakan pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.

Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata

cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk

tentang hubungan, kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta

proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu penomena.

c. Metode Eksperimen

Eksperimen merupakan observasi dibawah kondisi buatan (artifical

condition) dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur si peneliti

d. Metode Penelitian Tindakan Kelas

Penelitimenggunakanprosedurpenelitian PTK

(PenelitianTindakanKelas).PTK terdiridaritiga kata, yaitupenelitian, tindakan,

kelas.

PTK adalahpencermatandalambentuktindakanterhadapkegiatan belajar yang

sengajamemunculkandanterjadidalamsebuahkelassecara bersama. Arikunto (1996:

3)

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cinanggerang II Kabupaten Sumedang

pada siswa kelas V dengan jumlah yaitu 26 siswa. Penelitian ini menggunakan

metode penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas

(classroom action research). Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk

memperbaiki praktik (proses dan hasil) pembelajaran pendidikan jasmani.

Menurut Wardhani (2007: 1.4), “menyatakan bahwa Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan guru di dalam kelasnya sendiri melalui

refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga

hasil belajar siswa menjadi meningkat”.

Hal tersebut sejalan dengan apa yang di ungkapkan Ebbutt dalam PLPG

(2011: 37), yang menyatakan bahwa

(29)

Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran kemampuan

siswa dalam melakukan gerak dasar lompat jauh maka digunakan rancangan

penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan model penelitian

yang mengacu pada spiral refleksi yang di kembangkan oleh Kemmis dan Mc

Taggart.

Dengan mengacu pada pendapat di atas maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian yang dilakukan di

kelas atau dilapangan dengan tujuan untuk memperbaiki serta meningkatkan

kualitas praktek pembelajaran penjas sehingga PTK berfokus pada permasalahan

praktek yaitu permasalahan yang muncul pada proses pembelajaran pada anak

yang kurang mampu menguasai gerak dasar lompat jauh.

Dalam sebuah penelitian, kita harus mengerti tentang metode-metode yang

akan diambil sesuai dengan penelitian yang akan diteliti. Mengambil salah satu

metode merupakan keharusan untuk mempermudah kita dalam melakukan

penelitian yang bertujuan untuk mencari pengertian dan fakta-fakta terbaru.

Prosedurpenelitian yang digunakanberbentuksiklus yang mengacupada

Model Spiral Kemmisdan Mc Taggart yang dimulaidarisuatuperencanaan,

tindakan, observasidanrefleksi,

kemudianmengadakanperencanaankembaliuntuksiklusselanjutnya.

Pelaksanaansiklusdilakukansecaraberulang-ulangsampaipeningkatan yang

diharapkantercapai.

Dalam metodelogi penelitian ini berdasarkan bentuk dan sifatnya, data penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif di sebut juga dengan naturalistic inquiry atau inkuiri ilmiah.Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. http://pandidikan.blogspot.com/2010/05/pengertian-dan-cirri-ciri-dari.html

Penelitian kualitatif artinya prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang

dapat diamati. Cirri-ciri penelitian kualitatif yaitu latar ilmiah (natural setting)

manusia sebagai alat (insturmen) nalisis data secara induktif. Teori dasar

(30)

rundingkan di sepakati bersama.Dalam penelitin kuantitatif di gunakan istilah

sciensific paradigm (paradigma ilmiah). Penelitian kuantitatif adalah penelitian

yang melibatkan pengukuran tingkatan suatu cirri tertentu. Penelitian kuantitatif

mencakup setiap jenis penelitian yang didasarkan atas perhitungan presentase,

rata-rataci kuadrat, dan perhitungan statistic lainnya. Dengan kata lain cirri

penelitian kuantitatif adalah penelitian yang harus melibatkan diri pada

perhitungan atau angka-angka.

2. Desain Penelitian

Padadasarnyadesainpenelitianterdiridariempatkomponenyaiturencana,

tindakan, pelaksanaan, pengamatan/observasi,

danrefleksi.Adapunalurtindakandapatdilihatpadagambarberikut :

Gambar 3.2

Model spiral Kemmis dan taggart (Rukmana, 2012: 6)

Gambar di atas merupakan alur aktivitas dalam penelitian tindakan yang di

(31)

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Pengamatan

4. refleksi

Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan di atas maka untuk

mempermudah alur peneitian dibuatlah skema prosedur penelitiannya sesuai

dengan pendapat yang di kemukakan oleh Suyadi (2012: 19-25). Ke empat

komponen tersebut menunjukan langkah-langkah atau tahapan yaitu sebagai

berikut.

a. Perencanaan tindakan

Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu

dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, seperti penyiapan perangkat

pembelajaran berupa skenario pembelajaran, media, bahan dan alat, instrument

observasi, evaluasi dan refleksi.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap

satu, yaitu melaksanakan perencanaan yang telah dibuat.

b. Observasi

Observasi menggambarkan objek amatan dan cara pengamatannya.

Pengamatan atau pemusatan perhatian terhadap suatu objek.

c. Evaluasi refleksi

Tahap kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan.

Dalam tahap ini di uraikan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi, dan cara

analisisnya.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk

sebuah siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus, bergantung pada

keberhasilan dan target yang akan dicapai oleh siswa. Merujuk pada model

(32)

Ada empat komponen yang menjadi konsep PTK, sesuai dengan pendapat

Kurt Lewin dalam PLPG (2011:42) terdapat beberapa tahapan penelitian tindakan

kelas diantaranya yaitu.

a. Perencanaan ( planning )

b. Tindakan ( acting )

c. Observasi / pengamatan (observation )

d. Refleksi ( reflecting )

Sedangkan menurut Hopkins dalam PLPG (2010: 63-64) terdapat beberapa

tahapan penelitian tindakan kelas diantaranya sebagai berikut.

a. Perencanaan bersama ( planning conference )

b. Observasi kelas ( classroom observation )

c. Pertemuan balikan ( feedback conference )

Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan di atas maka untuk

mempermudah alur peneitian dibuatlah skema prosedur penelitiannya sesuai

dengan pendapat yang di kemukakan dalam bahan ajar PLPG (2011: 64). Ke

empat komponen tersebut menunjukan langkah-langkah atau tahapan yaitu

sebagai berikut.

a. Perencanaan tindakan

Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu

dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, seperti penyiapan perangkat

pembelajaran berupa skenario pembelajaran, media, bahan dan alat, instrument

observasi, evaluasi dan refleksi.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan berisi uraian tahapan-tahapan tindakan yang akan

dilakukan oleh peneliti maupun siswa dalam pembelajaran.

c. Observasi

Observasi menggambarkan objek amatan dan cara pengamatannya.

d. Evaluasi refleksi

Tahap ini menguraikan cara dan hasil asesmennya. Dalam tahap ini di

(33)

Dari tahapan-tahapan di atas maka langkah-langkah penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut.

a. Rencana tindakan

1) Peneliti meminta izin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Karang Mulya

Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang untuk membicarakan

maksud dan tujuan dalam melakukan penelitian

2) Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi masalah yang perlu

diatasi. Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi pada proses

pembelajaran lompat jauh.

3) Membuat rencana pembelajaran (RPP) untuk setiap siklus.

4) Peneliti dan guru mengadakan diskusi mengenai cara melakukan tindakan

mengenai langkah-langkah penerapan memotivasi anak untuk belajar.

5) Menyiapkan alat pembelajaran dalam rangka meningkatkan proses

pembelajaran gerak dasar lompat jauh

6) Mendesain alat evaluasi untuk melihat :

a) Apakah kemampuan gerak dasar lompat jauh dapat meningkat?

b) Apakah melalui metode modifikasi permainan sondah pada lompat jauh

akan mampu menjadikan alat bantu untuk meningkatkan proses

pembelajaran?

b. Pelaksanaan tindakan

Pada tahap ini, peneliti melakukan tindakan-tindakan yang sudah dirancang

dalam rencana pelaksanaan pembelajaran berupa intervensi pada pelaksanaan

kegiatan atau program pembelajaran yang menjadi tugas sehari-hari yang

selanjutnya merupakan bagian dari pelaksanaan siklus dalam penelitian. Konteks

penelitian ini aktivitas dirancang untuk menghasilkan adanya peningkatan atau

perbaikan dalam proses pembelajaran dan hasil yang akan dicapai khususnya

kemampuan siswa dalam lompat jauh.

Pelaksanaan tindakan yaitu proses pembelajaran menggunakan tindakan

metode demonstrasi dan penguasaan yang meliputi langkah-langkah sebagai

berikut.

(34)

a) Menyiapkan alat-alat pembelajaran.

b) Guru dan siswa berdoa bersama.

c) Siswa dan guru melakukan pemanasan sesuai petunjuk guru.

d) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan siswa. Pada

kegiatan ini peneliti menerapkan strategi memotivasi siswa belajar atau

berlatih yang berorientasi pada keberhasilan.

2) Kegiatan inti (±45 menit)

a) Siswa berdiri membentuk dua barisan

b) Siswa memperhatikan dan menyimak arena modifikasi sondah yang akan

di gunakan

c) Siswa satu persatu melakukan permainan sondah yang telah dimodifikasi

d) Peneliti yangberperan sebagai guru dan observer melakukan pengamatan

terhadap perilaku siswa yang sedang belajar sebagai informasi peneliti.

Proses pengamatan harus didasari dengan sadar, kritis, sistematis dan

obyektif.

3) Kegiatan akhir (±10 menit)

a) Siswa melakukan pendinginan untuk memulihkan stamina

b) Setelah pembelajaran berakhir, peneliti mencatat segala bentuk kegiatan,

kejadian, kendala-kendala yang muncul selama pembelajaran

berlangsung kedalam lembar observasi yang disiapkan.

c) Murid duduk membuat formasi berbaris, guru menjelaskan kembali

materi yang sudah disampaikan, kemudian menyampaikan tindak lanjut.

c. Observasi

Selama pelaksanaan tindakan tugas peneliti adalah mengobservasi semua

kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung.Pelaksanaan observasi

dilaksanakan sesuai dengan rencana penelitian obyek yang diamati adalah seluruh

aktivitas siswa pembelajaran dilaksanakan, baik berupa perubahan yang yang

bersifat individu maupun secara klasikal. Observasi yang dapat dilakukan adalah

1) Observasi peer (pengamatan sejawat)

Observasi peer adalah observasi terhadap pengajaran seseorang oleh orang

(35)

2) Observasi terstruktur

Pelaksanaan observasi terstruktur dilakukan peneliti dengan cara bertanya

kepada siswa. Peneliti sebagai guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada

siswa kemudian siswa menjawab.

Observasi dilakukan untuk mengetahui kinerja guru dan aktivitas siswa pada

saat pembelajaran lompat jauh melalui modifikasi permainan sondah, serta untuk

mengumpulkan data dengan menggunakan catatan lapangan mengenai hal-hal

yang terjadi dalam proses pembelajaran berlangsung. Observasi yang digunakan

adalah observasi terbuka

d. Refleksi

Tahap refleksi merupakan tahap kegiatan untuk menganalisa, interpretasi

dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh selama pelaksanaan

tindakan. Informasi yang berhasil di dokumentasikan, kemudian di analisa dan di

bandingkan dengan data awal. Hasil informasi atau data yang sudah di analisis

kemudian melalui proses refleksi akan di tarik kesimpulan.

Hasilnya akan di jadikan sumber bagi tindakan selanjutnya yaitu dalam

rangka memperbaiki, menyempurnakan atau meningkatkan kebiasaan yang

kurang baik menjadi baik dalam pelaksanaan tindakan. Adapaun langkah refleksi

adalah sebagai berikut.

1) Analisis, sintesis dan interprestasi terhadap semua informasi yang diperoleh

dalam pelaksanaan tindakan.

2) Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan.

3) Apabila hasil refleksi menunjukan belum ada peningkatan optimal maka

dibuat perencanaan siklus 2-3 yang perlu dibuat langkah-langkah seperti

siklus 1.

Kesemua tahapan itu dilaksanakan setelah melakukan observasi awal guna

memperoleh gambaran mengenai karakteristik aktivitas belajar siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran penjas khususnya materi lompat jauh dalam

cabang olahraga atletik.

(36)

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk

memperoleh berbagai informasi yang saling menunjang dan saling melengkapi

satu sama lainnya, dan dikumpulkan dari subyek penelitian dengan berdasar pada

instrumen penelitian yang digunakan. Instrumen ini berupa lembar observasi,

pedoman wawancara, lembar catatan lapangan, dan lembar tes.

1. Observasi

Observasi menurut Suherman (2012: 79) adalah pengamatan langsung

terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data.

Teknik observasi atau pengamatan pada mulanya dikembangkan dalam penelitian

etnografi, yaitu penelitian tentang suatu budaya. Tujuan utama etnografi adalah

memahami suatu cara hidup dari pandangan orang-orang yang terlibat di

dalamnya. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan obsevasi segala sesuatu yang

terjadi dalam proses pembelajaran teramati secara menyeluruh. Jika ingin

mengetahui apa sebenarnya yang dikerjakan orang dengan mengamati bukan

menayakan, agar dalam pelaksanaan observasinya dapat menjaring data yang

dimaksudkan, maka harus di buat lembar oservasi. Observasinya ini dilakukan

secara bersama-sama ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Yaitu

mengobservasi kinerja guru dan aktivitas siswa.

a) IPKG I

Lembar instrumen penelitian kinerja guru ( IPKG I ) digunakan sebagai alat

ukur dan mengetahui kemampuan merencanakan pembelajaran yang dilakukan

guru khususnya dalam pembelajaran gerak dasar lompat jauh di SDN

(37)

Format IPKG 1

Tabel 3.4

IPKG 1

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU (Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran)

No KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN 1 2 3 4

A. PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Merumuskan tujuan pembelajaran 2. Kejelasan rumusan

3. Kejelasan cakupan rumusan 4. Kesesuaian dengan kompetensi dasar

JUMLAH

B. MENGEMBANGKAN DAN MENGORGANISASIKAN MATERI MEDIA SUMBER BELAJAR DAN METODE PEMBELAJARAN

1. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran

2. Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran

3. Memilih sumber belajar 4. Memilih sumber pembelajaran

JUMLAH C. MERENCANAKAN SKENARIO KEGIATAN

PEMBELAJARAN

1. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran 2. Menyusun langkah-langkah pembelajaran 3. Menentukan alokasi waktu pembelajaran

4. Kesesuaian metode, materi dan tujuan pembelajaran

5. Kesesuaian metode, materi dan peserta didik

JUMLAH

D. MERENCANAKAN PROSEDUR, JENIS DAN MENYIAPKAN ALAT PENILAIAN

1. Menentukan proses dan jenis penilaian

1. Nama Guru :

2. NIP :

(38)

2. Membuat alat penilaian 3. Menentukan kriteria penilaian

JUMLAH

E. TAMPILAN DOKUMEN RENCANA PEMBELAJARAN

1. Kebersihan dan kerapihan 2. Penggunaan bahasa tulis

JUMLAH

SKOR TOTAL IPKG 1 A+B+C+D+E= 32 x 100% 5 5

Deskriptor Perencanaan Pembelajaran A. Merumuskan tujuan pembelajaran

a. Rumusan tujuan pembelajaran tidak jelas dan tidak lengkap.

b. Rumusan tujuan pembelajaran jelas tapi tidak lengkap atau tidak jelas tapi

lengkap.

c. Rumusan tujuan pembelajaran jelas dan lengkap, atau jelas dan logis atau

lengkap dan logis.

d. Rumusan tujuan pembelajaran lengkap dan disusun secara logis.

B. Mengembangkan dan mengordinasikan materi, media (alat bantu pembelajaran) metode pembelajaran dan sumber pembelajaran.

1. Mengembangkan dan mengordinasikan materi pembelajaran

a. Cakupan materi

b. Sistematika materi.

c. Kesesuaian dengan kemapuan dan kebutuhan siswa.

d. Kemutakhiran (kesesuaian dengan perkembangan terakhir dalam

bidangnya).

2. Menentukan dan mengembangkan alat pembelajaran.

a. Direncanakan penggunaan satu macam media tapi tidak sesuai dengan

tujuan.

b. Direncanakan penggunaan lebih dari satu media tetapi tidak sesuai

dengan tujuan.

c. Direncanakan satu macam media yang sesuai dengan tujuan.

d. Direncanakan penggunaan lebih dari satu macam media yang sesuai

(39)

3. Memilih sumber belajar

a. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan.

b. Kesesuaian sumber belajar dengan perkembangan siswa.

c. Kesesuaian sumber belajar dengan materi yang akan di ajarkan.

d. Kesesuaian sumber belajar denganlingkungan siswa.

4. Memilih metode pembelajaran

a. Direncanakan menggunakan satu macam media tetapi tidak sesuai

dengan tujuan.

b. Direncanakan menggunakan lebih dari satu macam media tetapi tidak

sesuai dengan tujuan.

c. Direncanakan penggunaan satu macam media yang sesuai dengan

tujuan.

d. Direncanakan penggunaan media yang sesuai dengan tujuan.

C. Merencanakan scenario kegiatan pembelajaran

1. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran

a. Sesuai dengan tujuan.

b. Sesuai dengan perkembangan anak.

c. Sesuai dengan bahan yang di ajarkan.

d. Sesuai dengan waktu yang tersedia.

2. Menyusun langkah-langkah pembelajaran

a. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, penutup tetapi tidak rinci.

b. Dicantumkan langkah pembukaan, inti dan penutup secara rinci tetapi

tidak sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran.

c. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, dan penutup secara rinci dan

sesuai dengan tujuan atau sesuai dengan materi pembelajaran.

d. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, penutup secara rinci serta

sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran.

(40)

a. Alokasi waktu secara keseluruhan dicantumkan pada rencana

pembelajaran.

b. Alokasi waktu untuk setiap langkah (kegiatan pembukaan, inti dan

penutup) dicantumkan.

c. Alokasi waktu kegiatan inti lebih besar dari pada jumlah waktu

kegiatan pembukaan dan penutup.

d. Alokasi waktu untuk setiap kegiatan dalam langkah-langkah

pembelajaran dirinci secara proporsional.

4. Kesesuaian metode, materi dan tujuan

a. Dicantumkan strategi pembelajaran digunakan.

b. Dicantumkan strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan.

c. Dicantunkan strategi pembelajaran sasuai dengan materi dan tujuan.

d. Dicantumkan strategi pembelajaran sesuai dengan materi dan tujuan

secara rinci.

5. Kesesuaian metode, materi dan peserta didik

a. Dicantumkan metode, materi yang memudahkan peserta didik.

b. Dicantumkan metode, materi yang dapat di demonstrasikan peserta

didik.

c. Dicantumkan metode, materi yang dapat menyebabkan perubahan

peserta didik.

d. Dicantumkan metode, materi yang dapat menyebabkan perubahan

watak, sikap dan keterampilan peserta didik.

D. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian

1. Merencanakan prosedur dan jenis penilaian

a. Tercantum prosedur atau jenis penilaian saja tetapi tidak sesuai

dengan tujuan.

b. Tercantum prosedur atau jenis penilaian saja yang sesuai dengan

tujuan.

c. Tercantum prosedur dan jenis penilaian salah satu diantaranya sesuai

(41)

d. Tercantum prosedur atau jenis penilaian keduanya sesuai dengan

tujuan.

2. Membuat alat penilaian sesuai dengan tujuan

a. Tidak tercantum alat penilaian yang sesuai dengan bentuk penilaian.

b. Alat penilai ada tapi tidak sesuai dengan bentuk perubahan dan tidak

lengkap.

c. Alat penilaian ada sesuai dengan bentuk perubahan tetapi tidak

lengkap.

d. Alat penilaian ada sesuai dengan bentuk perubahan dan lengkap.

3. Menentukan criteria penilaian

a. Menuliskan deskriptor keberhasilan secara jelas.

b. Kriteria penilaian di tulis dengan bahasa yang jelas dan mudah

dipahami.

c. Tafsiran penilaian mewakili hasil kegiatan.

d. Deskriptor atau kunci jawaban jelas dan sesuai dengan alat penilaian.

E. Tampilan dokumen rencana pembelajaran

1. Kebersihan dan kerapihan

a. Tulisan dapat dibaca dengan mudah.

b. Tidak banyak coretan.

c. Bentuk dan tulisan baku.

d. Tulisan tegak bersambung.

2. Penggunaan bahasa tulis.

a. Bahasa komunikatif, mudah dimengerti dan dilaksanakan.

b. Pilihan kata tepat.

c. Struktur kalimat baku.

(42)

b) IPKG 2

Tabel 3.5

IPKG 2

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU (Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran)

Sekolah :

Kelas/Semester :

Waktu :

No Aspek Yang Diamati Penilaian Tafsiran

1 2 3 4 SB B C K A Pra Pembelajaran

1 Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran 2 Memeriksa kesiapan siswa

Jumlah

B Membuka Pembelajaran

1 Melakukan kegiatan apersepsi dan pemanasan 2 Menyiapkan komponen (tujuan) yang akan dicapai dan

rencana kegiatan

Jumlah

No Aspek Yang Diamati Penilaian Tafsiran

1 2 3 4 SB B C K C Mengelola Inti Pembelajaran

1 Memberikan petunjuk dan contoh gerakan sikap awal, pelaksanaan dan akhir dalam lompat jauh

2 Mengenai respon dan pertanyaan siswa

3 Melakukan komunikasi lisan, isyarat, dan gerakan badan 4 Memicu dan memelihara ketertiban siswa

5 Memantapkan keterampilan lompat jauh

Jumlah

D Mendemonstrasikan Kemampuan Khusus Dalam Pembelajaran Penjas

1 Merangkai gerakan

(43)

3 Membimbing siswa melakukan gerakan dan melakukan aktivitas gerak

4 Memberikan pertolongan kepada siswa yang mengalami kesulitan

5 Penggunaan media dan alat pembelajaran Jumlah

E Melaksanakan Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar

1 Melaksanakan penilaian selama proses dan akhir pembelajaran

2 Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran Jumlah

F Kesan Umum Kinerja Guru

1 Keefektifan proses pembelajaran 2 Penampilan guru dalam pembelajaran

Jumlah

PERSENTASE TOTAL: A+B+C+D+E+F 6

Deskriptor kinerja guru A. Pra pembelajaran

a. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran.

b. Memeriksa kesiapan siswa.

B. Membuka kegiatan pembelajaran

a. Menarik perhatian anak.

b. Memotivasi anak.

c. Mengaitkan materi dengan pengalaman anak.

d. Mengarah pada kegiatan inti.

C. Mengelola inti pembelajaran

a. Isi kegiatan yang disampaikan benar, tidak ada yang menyimpang.

b. Penyampaian lancar tidak tersendat-sendat.

c. Penyampaian sistematis.

d. Materinya benar dan mudah dimengerti anak.

D. Mendemontrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas

a. Melakukan geraklan persiapan, pelaksanaan dan akhir.

b. Leluasa melakukan aktivitas siswa.

c. Mengarahkan dan mengoreksi gerakan.

d. Membantu atau menentukan solusi pada siswa.

(44)

a. Melaksanakan penilaian/ pengamatan selama kegiatan berlangsung sesuai

dengan bentuk penilaian yang sudah ada.

b. Menilai kemajuan anak secara individual.

c. Mengajukan pertanyaan atau tugas selama kegiatan berlangsung.

d. Memberi balikan dan perbaikan dari hasil penilaian.

F. Kesan umum kinerja guru

a. Guru terlibat langsung dalam pembelajaran.

b. Guru member kesempatan untuk leluasa pada siswa.

c. Pakaian guru yang sesuai dengan kondisi di lapangan.

d. Menutup pembelajaran dengan waktu yang telah di tentukan

c) Lembar observasi aktivitas siswa

Dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui aktivitas siswa yang dilakukan

oleh guru dan siswa pada saat pembelajaran lompat jauh di SDN Cinanggerang

II.

Tabel 3.6

Format Aktivitas Siswa NO Nama Siswa

Asfek yang Dinilai

S Tafsiran Keberanian Tanggung

Jawab

(45)

Deskriptor penilaian

a. Keberanian

Skor 3 : Jika siswa berani melakukan lompat jauh.

Skor2 : Jika siswa kurang berani melakukan lompat jauh.

Skor1 : Jika siswa tidak berani melakukan lompat jauh.

b. Tanggung jawab

Skor 3 :Jika siswa melakukan tanggung jawab terhadap dirinya dan orang

lain.

Skor 2 : Jika siswa kurang bertanggung jawab terhadap dirinya dan orang

lain.

Skor1 : Jika siswa tidak bertanggung jawab terhadap dirinya dan orang

lain.

c. Disiplin

Skor3 : Jika siswa mengikuti aturan permainan dengan baik.

Skor2 : Jika siswa kurang mengikuti aturan permainan dengan baik.

Skor1 : Jika siswa tidak mengikuti aturan permainan dengan baik.

d. Antusias

Skor3 : Jika siswa berantusias dalam pembelajaran.

Skor2 : Jika siswa kurang berantusias dalam pembelajaran.

Skor1 : Jika siswa tidak berantusias dalam pembelajaran.

(46)

Jumlah skor ideal

Tes menurut Suherman (2012: 78) adalah berupa serentetan pertanyaan,

lembar kerja, atau sejenisnya yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan,

keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian.

Tabel 3.7

Format Tes Lompat Jauh

No Nama siswa

Kriteia penilaian gerak dasar lompat jauh

Jumlah skor yang di peroleh

Penilaian = ---X 100 Jumlah skor ideal

Aspek-aspek yang di nilai pada tes lompat jauh dalam modifikasi permainan

sondah adalah seabagai berikut:

a. Awalan

Skor 3 = kaki tumpu di tekuk, satu kaki di belakang, badan condong kedepan,

kedua tangan lurus kebelakang, pandangan lurus ke depan.

Skor 2 = kaki tumpu di tekuk, satu kaki dibelakang, badan condong ke depan,

(47)

Skor 1 = kaki tumpu di tekuk, satu kaki dibelakang, badan condong kedepan,

kedua tangan tidak lurus ke belakang, pandangan tidak lurus ke depan.

b. Tolakan

Skor 3 = kaki tumpuan di depan, kaki belakang mengikuti, badan melenting,

kedua tangan lurus kedepan, pandangan lurus ke depan atas

Skor 2 = kaki tumpuan di depan, kaki belakang mengikuti, badan melenting,

kedua tangan lurus kedepan, pandangan tidak lurus ke depan atas

Skor 1 = kaki tumpuan di depan, kaki belakang mengikuti, badan melenting,

kedua tangan tidak lurus kedepan, pandangan tidak lurus ke depan atas

c. Sikap di Udara

Skor 3 = kedua kaki kedepan, badan bungkuk kedepan, kedua tangan lurus

kedepan, pandangan lurus kedepan

Skor 2 = kedua kaki kedepan, badan bungkuk kedepan, kedua tangan lurus

kedepan, pandangan tidak lurus kedepan

Skor 1 = kedua kaki kedepan, badan bungkuk kedepan, kedua tangan tidak lurus

kedepan, pandangan tidak lurus kedepan

d. Sikap Mendarat

Skor 3 = kedua kaki mendarat kedepan, berat badan condong kedepan, tangan

tumpuan didepan, pandangan lurus kebawah

Skor 2 = kedua kaki mendarat kedepan, berat badan condong kedepan, tangan

tumpuan didepan, pandangan tidak lurus kebawah

Skor 1 = kedua kaki mendarat kedepan, berat badan condong kedepan, tangan

tumpuan tidak didepan, pandangan tidak lurus kebawa

3. Wawancara

Wawancara menurut Suherman (2012: 79) adalah suatu bentuk dialog yang

dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara atau

narasumber.

Dalam wawancara ini dilakukan pada guru dan siswa di setiap tindakan

dalam proses pembelajaran penjas dalam hal ini materi atletik yaitu lompat jauh.

Tabel 3.8

(48)

No Pertanyaan Jawaban Bagaimana menurut pendapat bapak

kalau dalam pembelajaran lompat jauh dikemas dalam bentuk permainan sondah ?

Menurut pendapat bapak, apakah permainan ini dapat meningkatkan tolakan pada lompat jauh dalam pembelajaran atletik ?

Kesan dan pesan apa yang bapak dapatkan dari pembelajaran peningkatan tolakan lompat jauh melalui permainan modifikasi sondah ?

Tabel 3.9

Format Wawancara Siswa

Pertanyaan Jawaban

Apakah kamu menunjukan rasa keberanian dan tanggung jawab selama pembelajaran berlangsung? Apakah kamu menunjukan rasa disiplin dan antusias selama pembelajaran berlangsung ?

Apakah kamu dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan memahami materi yang di ajarkan?

4. Catatan lapangan

Bog dan Biklen (Moleong, 2004: 153) menyatakan “Catatan lapangan

adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dan dipikirkan dalam

rangka pengumpulan data kualitatif dan refleksi terhadap data dalam penelitian

kualitatif”. Catatan lapangan digunakan untuk mencatat data kualitatif untuk melukiskan suatu proses dan kejadian-kejadian yang terjadi dalam pembelajaran

mengenai renang gaya bebas. Kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan

catatan lapangan adalah mencatat. Segala sesuatu dari berbagai aspek

pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dan siswa,

interaksi siswa dan siswa yang terjadi dalam proses pembelajaran mengenai

menulis dialog sederhana, dari awal sampai akhir pembelajaran.

(49)

Pelaksanaan tindakan : ………..

Pertemuan Ke : ………..

Hari/tanggal : ………..

Pukul : ………..

Fokus Deskripsi proses

pembelajaran

Komentar

Tahap perencanaan

Tahap pelaksanaan

Tahap observasi

Tahap refleksi

Tabel 3.9

F. Data dan sumber data a. Data

Data dalam penelitian ini di kelompokan menjadi dua jenis, yaitu:

1) Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh oleh si peneliti secara langsung dari

sumber data utama. Data primer disebut juga sebagai data asli data baru yang

memilki sifat yang up to date.

2) Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau di kumpulkan oleh peneliti

dari berbagai sumber yang telah ada.

(50)

Sumber data dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data

sekunder. Dimana data primer diperoleh dari guru-guru khususnya guru penjas itu

sendiri, kepala sekolah, hasil tes, hasil wawancara guru dan siswa. Dan data

sekunder diperoleh dari arsip nilai dan data pribadi siswa dalam buku induk

sekolah.

c. Teknik pengolahan data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua jenis

yaitu.

a) Data kualitatif

Data kuantitatif menurut Suherman (2012: 84) adalah data yang berbentuk

kata-kata. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai teknik pengumpulan

diataranya melaui wawancara, analisis dokumen, observasi yang telah dituangkan

dalam catatan lapangan dan dengan dokumen pemotretan atau rekaman video.

b) Data kuantitatif

Data kuantitatif menurut Suherman (2012: 84) adalah data yang berbentuk

angka atau bilangan yang di hitung melalui teknik perhitungan matematika atau

statistika.

d. Validasi data

Keabsahan data penelitian dapat dilihat dari kemampuan menilai data dari

aspek validitas data penelitian. Untuk menguji validitas penelitian dapat dilakukan

dengan teknik member chek, triangulasi, audit trail dan expert opinion.

(Wiriaatmadja,2009: 168-171).

a) Member check adalah memeriksa kembali informasi data yang diperoleh

selama observasi atau wawancara dari narasumber, apakah informasi atau

penjelasan itu tetap sifatnya sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan

data itu terperiksa kebenarannya.

Waktu: 19 Maret 2013

Tempat: SDN Cinanggerang II

Kegiatan: Dalam kegiatan ini, peneliti mengadakan pertemuan khusus

bersama Kepala Sekolah SDN Cinanggerang II, yaitu mengobservasi dan

(51)

jauh dalam atletik bahwa lompat jauh pada siswa kelas V banyak yang

tidak tuntas.

b) Triangulasi adalah memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh

peneliti dengan membandingkan dengan hasil orang lain atau mitra peneliti

lain yang hadir dan menyaksikan situasi yang sama.

Waktu: 19 Maret 2013

Tempat: SDN Cinanngerang II

Kegiatan: Dalam kegiatan ini peneliti mengadakan pertemuan dengan Guru

Pamong olahraga SDN Cinanngerang II, yaitu membandingkan hasil

observasi dan wawancara mengenai data renang gaya bebas dengan hasil

yang telah telah ada di Guru Pamong.

c) Audit Trail adalah mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpul

data dengan mendiskusikan dengan pembimbing dan teman-teman

mahasiswa.

Waktu: 18 Maret 2013

Tempat: UPI Kampus Sumedang

Kegiatan: Dalam kegiatan ini peneliti mengadakan pertemuan dengan

pembimbing 1 (Drs. Respaty Mulyanto) dan pembimbing ke-2 (Indra Safari

M.Pd), yaitu mendiskusikan data-data yang telah diperoleh juga prosedur

penelitian apakah benar prosedur dan metode penelitian tersebut dapat dicek

kebenarannya dan juga diberi pengarahan oleh pembimbing mengenai

prosedur dan metode pengumpulan data

d) Expert opinion adalah pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan

peneliti kepada pakar profesional, dalam hal ini peneliti mengkonfirmasikan

temuan kepada pembimbing atau dosen untuk memperoleh arahan dan

masukan sehingga validasi temuan penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Waktu: 18 Maret 2013

Tempat: UPI Kampus Sumedang

Kegiatan: Dalam kegiatan ini peneliti mengadakan pertemuan dengan

pembimbing 1 (Drs. Respaty Mulyanto) dan pembimbing ke-2 (Indra Safari

(52)

pembimbing 2 tentang menolak pada lompat jauh bahwa hasil belajar

Gambar

Tabel
Gambar                                                                                                     Halaman
Tabel 1.1 Hasil Tes Data Awal Siswa dalam Pembelajaran Lompat Jauh Kelas V SDN
Gambar 3.1 Denah lokasi SDN Cinanggerang II
+7

Referensi

Dokumen terkait

Fault Tree Analysis (FTA) digunakan untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah yang ditimbulkan dari komponen mesin electric motor di fiberline area cooking yaitu

Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Aplikasi Pelayana Bengkel AC Mobil pada Bengkel Sumber Mulya AC yang dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 ini dapat memberi kemudahan kepada user yang ingin

Conto Runtuyan Acara Upacara Adat Nikah Sunda ……….. Poto-poto Ngeuyeuk Seureuh

NSM NPSN Nama Lembaga Siswa Lulusan PTK1.

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTRAPERSONAL DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA DI KUMON SETIABUDI BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK KELOMPOK B MELALUI PERMAINAN POHON HURUF.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

&lt;p&gt;Patokan dasar dilandaskan dengan Pancasila dan Tridharma Mahasiswa maka organisasi HIMTI ini telah bersinergi dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan lain