• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap Angka Kejadia Preeklampsia pada Rumah Sakit Sumber Kasih Cirebon Periode Januari 2015 - September 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap Angka Kejadia Preeklampsia pada Rumah Sakit Sumber Kasih Cirebon Periode Januari 2015 - September 2016."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRAK

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP ANGKA KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA RUMAH SAKIT SUMBER KASIH CIREBON

PERIODE JANUARI 2015 – SEPTEMBER 2016

Hanifan Nugraha, 2016 ; Pembimbing I : Wenny Waty, dr., MPd Ked Pembimbing II : Rizna Tyrani Rumanti, dr. M.Kes

Latar Belakang Preeklampsia merupakan salah satu komplikasi dalam kehamilan dan merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu dan anak. Mekanisme dan penyebab pasti masih belum diketahui, namun terdapat beberapa faktor risiko preeklampsia. Keadaan underweight, overweight atau obesitas merupakan salah satu faktor risiko yang berperan. Kondisi overweight ini dapat diketahui dengan metode pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT).

Tujuan Penelitian Mengetahui adakah hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap angka kejadian preeklampsia pada Rumah Sakit Sumber Kasih Kota Cirebon

Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain case control komparatif terhadap 49 pasien preeklampsia dan 49 ibu hamil yang tidak preeklampsia di RS Sumber Kasih Kota Cirebon. Analisis data dilakukan secara bivariat menggunakan uji t tidak berpasangan dengan α = 0,05 menggunakan software SPSS dan disajikan dalam bentuk tabel

Hasil Hasil analisis menunjukkan bahwa IMT pada trimester pertama kehamilan bagi pasien preeklampsia reratanya sebesar 24,22 Kg/m2yang berada pada kategori overweight sedangkan rerata pada pasien tidak preeklampsia yaitu sebesar 22,70 Kg/m2 yang berada pada kategori normal. Berdasarkan analisis bivariat menggunakan uji t tidak berpasangan diperoleh nilai p= 0,004 (p <0,05).

Simpulan Terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dengan angka kejadian preeklampsia di RS Sumber Kasih Kota Cirebon

Kata Kunci : Preeklampsia, Indeks Massa Tubuh.

(2)

ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN BODY MASS INDEX WITH PREECLAMPSIA INCIDENT AT SUMBER KASIH HOSPITAL, CIREBON ON JANUARY 2015

SEPTEMBER 2016

Hanifan Nugraha, 2016 ; 1st Tutor : Wenny Waty, dr., MPd Ked 2nd Tutor : Rizna Tyrani Rumanti, dr. M.Kes

Background Preeclampsia is one of the complications in pregnancy and is one cause of high maternal and child mortality. The mechanism and the exact cause is still unknown, but there are some risk factors for preeclampsia. The state of underweight, overweight or obese is one of the risk factors that play a role, this overweight condition can be detected by the method of measuring the Body Mass Index (BMI).

Research Purposes To know correlation of Body Mass Index on the incidence of preeclampsia at Sumber Kasih Hospital, Cirebon.

Research Metodology The study was conducted by using case control comparative study on 49 patients with preeclampsia and 49 pregnant women were not preeclampsia. Data analysis was performed using bivariate using unpaired t-test with α = 0.05 using SPSS and presented in table.

Results The analysis showed that the average of BMI in the first trimester of pregnancy in preeclamptic patients at 24.22 kg/m2 which are in the overweight category, while the average in non-preeclamptic patient in the amount of 22.70 kg/m2 which are in the normal category. Based on bivariate analysis using unpaired t-test values obtained p = 0.004 (p <0.05).

Conclusion There is a significant relationship between BMI with the incidence of preeclampsia at Sumber Kasih Hospital, Cirebon.

(3)

xi DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I Pendahuluan 1.1Latar Belakang……….. 1

1.2Identifikasi Masalah……….. 3

1.3Maksud dan Tujuan……….. 3

1.3.1 Maksud……….. 3

1.3.2 Tujuan……… 3

1.4 Manfaat Penelitian……… 4

1.4.1 Manfaat Akademis……… 4

1.4.2 Manfaat Praktis……….. 4

1.5 Kerangka Pemikiran……….. 4

1.6 Hipotesis……… 5

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Fisiologi Kehamilan Normal……….… 6

2.1.1 Invasi Trofoblas ke endometrium dan Invasi Arteri Spiralis……. 6

(4)

2.1.2 Sirkulasi Darah Janin dan Ibu………. 9

2.2 Hipertensi Gestasional, Preeklampsia dan Eklampsia……….. 10

2.3 Epidemiologi Preeklampsia dan Eklampsia………. 11

2.8.7 Bagan Patofisiologi Preeklampsia………... 27

2.9 Gejala Klinik Preeklampsia……….. 28

2.12.2 Penatalaksanaan Preeklampsia Berat……… 33

2.13 Pencegahan Preeklampsia………... 34

2.14 Komplikasi Preeklampsia……… 35

(5)

xiii

2.15.1 Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil dalam Trimester 1……... 37

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi dalam Kehamilan……… 13

Tabel 2.2 Kategori Indeks Massa Tubuh……… 38

Tabel 2.3 Kenaikan Berat Badan Ibu dan Janin Trimester 1…………. 38

Tabel 4.1 Distribusi IMT pada Pasien Preeklampsia dan Tidak………. 45

(7)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Invasi Trofoblas pada arteri spiralis……… 8

Gambar 2.2 Sirkulasi fetomaternal………. 9

Gambar 2.3 Sirkulasi pada Plasenta……… 10

Gambar 2.4 Gambaran plasenta normal dan pada preeklampsia……… 18

Gambar 2.5 Kegagalan Proses Invasi Sel Tropoblast………. 19

Gambar 2.6 Skema Patogenesis Preeklampsia……… 21

Gambar 2.7 Keseimbangan Prostasiklin dan Tromboksan………. 22

Gambar 2.8 Mekanisme Disfungsi Endotel di Preeklampsia…………. 23

Gambar 2.9 Bagan Patofisiologi dalam Kehamilan………... 28

Gambar 2.10 Rencana Manajemen Preeklampsia………... 33

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 52

Lampiran 2 Surat Bukti dan Izin Pengambilan Data ... 53

Lampiran 3 Data Rekam Medik ... 54

Lampiran 4 Statistik Penelitian ... 55

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Permasalahan terkait angka kematian ibu dan anak merupakan masalah global yang sejak dulu hingga sekarang masih merupakan persoalan besar dalam dunia

kesehatan. Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu sekitar 289.000 Jiwa. Amerika Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000 Jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. AKI di negara-negara Asia Tenggara yaitu Filipina 170 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 44 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 60 per 100.000 kelahiran hidup, Malaysia 39 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014). Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menyebutkan bahwa AKI di Indonesia adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka inilah yang menyebabkan Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka kematian ibu tertinggi di Asia Tenggara. Pada tahun 2015, Indonesia berada pada posisi 190 kematian per 100.000 kelahiran (Human Development Report, 2015).

Angka tersebut merupakan alasan mengapa target kelima Millenium Development

Goals di Indonesia gagal, yaitu pada 2015 mencapai 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu ini sangat erat kaitannya oleh adanya

komplikasi kehamilan dan saat proses persalinan. Menurut World Health

Organization (WHO) memperkirakan 800 perempuan meninggal akibat komplikasi kehamilan dan proses persalinan (WHO, 2013). Didapatkan provinsi Jawa Berupakan salah satu yang terbanyak mengenai angka kematian maternal,

daerah Sukabumi merupakan terbanyak pertama dengan 76 kematian dari 818 kematian pada tahun 2012 dan Kabupaten Cirebon merupakan daerah kedua terbanyak yakni 65 kematian dari 818 pada tahun 2012(DEPKES, 2014).

Komplikasi pada kehamilan dan persalinan yang berpotensi mengakibatkan kematian beberapa diantaranya adalah preeklampsia, eklampsia, diabetes mellitus

(10)

gestasional, plasenta previa, dan infeksi. Preeklampsia dan eklampsia merupakan masalah dalam kehamilan yang memerlukan perhatian khusus karena preeklampsia adalah salah satu penyebab kematian yang tertinggi terutama di negara berkembang. Di dunia sekitar 76.000 ibu hamil meninggal setiap tahunnya akibat preeklamsi dan jumlah bayi yang meninggal akibat kelainan ini berkisar sekitar 500,000 setiap tahunnya .Preeklampsia mempengaruhi 5% kehamilan di

United Kingdom dan sekitar 10% kehamilan di dunia. Penelitian di UK menemukan bahwa hanya 1 dari 20 wanita dengan preeklampsia yang mampu

lahir tanpa kelainan kongenital, dan hampir setengah ibu hamil dengan preeklampsia akan melahirkan secara prematur. Di Indonesia sendiri, preeklampsia dan eklampsia merupakan penyebab kematian ibu berkisar 1,5% sampai 25%, sedangkan kematian bayi antara 45% sampai 50%. Berdasarkan Depkes RI 2005, dilaporkan bahwa 50.000 ibu meninggal dunia karena preeklampsia dan eklampsia (Depkes, 2005).

Upaya pencegahan preeklampsia, masih berusaha untuk ditemukan. Sekalipun preeklampsia diduga dapat dideteksi dengan berbagai tes laboratorium, akan tetapi tes tersebut tentu akan memakan biaya yang cukup besar, hal ini tentu akan mempersulit masyarakat kalangan yang ekonominya menengah kebawah. Maka dari itu dibutuhkannya cara yang sederhana dan akurat dalam upaya mendeteksi dan memonitor Ibu hamil agar tidak mengalami preeklampsia (Sibai, 2003).

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan preeklampsia dan eklampsia beberapa diantaranya yaitu usia, banyaknya kehamilan, riwayat preeklampsia sebelumnya, riwayat keluarga yang sebelumnya pernah preeklampsia, hipertensi kronik, penyakit ginjal, dan obesitas (Yang, 2015).

Overweight dan obesitas merupakan salah satu faktor risiko terbesar yang mampu menyebabkan terjadinya preeklampsia dan eklampsia. Obesitas

merupakan penyebab 30% dari kasus preeklampsia di United States. Selain itu pula status gizi ibu sangat penting untuk kehamilan dan janin. Maka dari itu, metode sederhana yang sering digunakan untuk mengetahui bagaimana status

(11)

3

Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan cara membagi berat badan dengan tinggi badan kuadrat (Jeyebalan, 2013).

Dari hal tersebut, maka kita dapat menggunakan IMT sebagai acuan untuk mendeteksi dan memonitor ibu hamil dengan cara yang mudah dan efisien. Berdasarkan latar belakang seperti ini, melihat banyaknya angka kematian ibu dan

dalam rangka mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs)

peneliti terdorong untuk melakukan penelitian melihat hubungan IMT dengan angka kejadian preeklampsia, dan RS Sumber Kasih merupakan salah satu RS

dengan data pasien preeklampsia terbanyak di Cirebon.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah IMT pada pasien preeklampsia akan lebih tinggi dibanding IMT pada pasien yang tidak preeklampsia.

1.3Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan IMT ibu hamil di trimester I kehamilan terhadap angka kejadian preeklampsia.

1.3.2 Tujuan

Untuk mengetahui hubungan antara IMT trimester I kehamilan terhadap angka

kejadian preeklampsia pada ibu hamil di RS Sumber Kasih Kota Cirebon periode Januari 2015 – September 2016.

(12)

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat akademis :

 Mengetahui hubungan IMT sebagai faktor risiko terhadap peningkatan

angka kejadian preeklampsia.

 Menjadi dasar untuk pemantauan terhadap kondisi kesehatan ibu

hamil.

 Salah satu bentuk pengembangan ilmu gizi khususnya gizi ibu hamil.

 Membuktikan apakah ada kaitan yang erat antara indeks massa tubuh

terhadap angka kejadian preeklampsia.

1.4.2 Manfaat praktis :

 Sebagai informasi bagi tenaga kesehatan sebagai upaya preventif

dalam menurunkan angka kejadian preeklampsia dan eklampsia.  Bagi masyarakat terutama ibu hamil, informasi dari hasil penelitian ini

dapat menjadi motivasi bagi setiap ibu hamil untuk mengatur dan memelihara pertambahan berat badan dan asupan gizi selama ia hamil.

 Sebagai bentuk informasi untuk tindakan pencegahan preeklampsia

dan eklampsia pada ibu hamil.

1.5Kerangka Pemikiran

Patofisiologi dari preeklampsia masih belum diketahui secara pasti dan masih merupakan suatu hipotesa. Salah satu hipotesa yang diduga besar

berpengaruh adalah adanya iskemia plasenta yang disebabkan karena remodeling

arteri spiralis yang gagal yang disebabkan akibat kegagalan invasi sel

(13)

5

spiralis yang menyebabkan arteri spiralis tidak dapat melebar dengan sempurna (Sibai, 2007).

Kegagalan dari invasi sel tropoblast ini menyebabkan penurunan perfusi uteroplasenta yang menyebabkan adanya iskemia dari plasenta itu sendiri. Hipoksia yang terus menerus akan melepaskan zat toksik seperti sitokin, radikal bebas dalam sirkulasi darah ibu dan akan menyebabkan stress oksidatif (Powe et al., 2011).

Ada beberapa faktor risiko yang diduga dapat mempengaruhi tingkat kejadian

preeklampsia, diantaranya yaitu kondisi overweight dan obesitas yang merupakan

salah satu faktor terkuat untuk meningkatkan faktor risiko preeklampsia. Sekitar 1,4 juta wanita, memiliki risiko 2 kali lipat lebih besar untuk terkena

preeklampsia-eklampsia dengan adanya peningkatan IMT 5-7 Kg/m2

(O’Brien et al., 2003)

Overweight dan obesitas dapat menyebabkan vascular injuries yang pada akhirnya akan membuat kerusakan atau gangguan pada pembentukan arteri spiralis, yang mana proses remodeling arteri spiralis yang gagal merupakan salah satu faktor terbesar yang dapat menyebabkan kejadian preeklampsia (Roberts et al., 2012)

1.6Hipotesis

IMT pada pasien preeklampsia lebih tinggi dibanding IMT pada pasien yang bukan preeklampsia.

(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

 Terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dengan kejadian

preeklampsia di RS Sumber Kasih Kota Cirebon Periode Januari 2015 –

September 2016

5.1.1 Simpulan Tambahan

 IMT yang meningkat akan meningkatkan faktor risiko angka kejadian

preeklampsia di RS Sumber Kasih Kota Cirebon.

5.2 Saran

 Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai gejala preeklampsia

dan faktor risiko yang dapat menyebabkan preeklampsia sebagai salah satu

bentuk pencegahan

 Diharapkan bagi para ibu hamil lebih memerhatikan asupan gizi dan kesehatan dirinya.

 Diharapkan bagi ibu hamil yang pada usia awal kehamilannya berada

dalam proporsi IMT yang overweight lebih berhati-hati dan

(15)

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP

ANGKA KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA RUMAH

SAKIT SUMBER KASIH CIREBON PERIODE

JANUARI 2015

SEPTEMBER 2016

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

HANIFAN NUGRAHA

1310050

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(16)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat

dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap

Angka Kejadian Preeklampsia di Rumah Sakit Sumber Kasih Cirebon Periode

Januari 2015 – September 2016”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah

satu syarat akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas

Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Karya Tulis Ilmiah ini berhasil tersusun dengan baik berkat bantuan, dukungan

secara moral maupun materiil, bimbingan, dan saran-saran dari berbagai pihak,

maka penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Lusiana Darsono, dr., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Maranatha.

2. Wenny Waty, dr., MPd Ked selaku pembimbing pertama yang selalu

bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah

membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi

permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Rizna Tyrani Rumanti, dr. M.Kes selaku pembimbing kedua yang selalu

bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah

membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi

permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Cindra Paskaria, dr., MKM yang telah membantu penulis dalam mengolah

data statistik selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. dr. Lucia Dewi Puspitasari., M.M selaku Direktur RS Sumber Kasih

Cirebon yang mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian sehingga

(17)

x

6. Keluarga penulis ; dr. Doddi Sismayadi Sp.OG (K) (Ayah), Yulmah (Ibu),

Rian Dewi Auriani, Mita Dewi Novianti, Winda Apriani dewi yang selalu

mendoakan, mendukung, memberi semangat serta bantuan moral dan

materiil kepada penulis.

7. Nadia Verina Sudana yang senantiasa selalu memberikan dukungan,

masukkan, dan selalu menjadi motivasi penulis yang tidak hanya dalam

masa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tetapi juga pada saat-saat lainnya

dalam kehidupan penulis.

8. Sahabat–sahabat penulis Yosep A Tarong, Krisnawan Soharto, Fannisa

Salma, Geby Khomaro, Rika Evadewy Tan, Ricky Purnomo yang selalu

memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Teman-teman seperjuangan dalam keluarga besar ‘ANTIDOTE’ dan

Rekan-rekan di Asian Medical Students’ Association (AMSA) yang turut

memberikan dukungan dan motivasi dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini.

10.Kepada pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

secara langsung maupun tidak langsung turut memberikan dorongan dan

semangat maupun bantuan kepada penulis dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah.

Penulis berharap karya tulis ini dapat berguna masyarakat Indonesia terutama

bagi perkembangan ilmu kedokteran di kemudian hari.

Bandung, November 2016

Hanifan Nugraha

(18)

Daftar Pustaka

American College of Obstetricians and Gynecologists, 2013, Task Force on Hypertension in Pregnancy. Hypertension in pregnancy. Report of the American College of Obstetricians and Gynecologists’ Task Force on Hypertension in Pregnancy. Obstet Gynecol.

Andriani Cintya, Lipoeto Nur Indrawati, dan Utama Bobby Indra, 2016, “Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Preeklampsia di RSUP Dr. M. Djamil Padang”.

Baktiyani S. 2005. Perbedaan Efektivitas Pemberian Vitamin E 100 IU dengan Aspirin 81 mg untuk Pencegahan Preeklampsia pada Primigravida. JKB. 21 : 122

Cunningham FG, Veno KJ, Bloom SL. 2010. Pregnancy Hypertension. In: Williams Obstetrics. 23e..

Duley, Lelia., Meher, S., Abalos, E. 2006. Management of pre-eklampsia. BMJ, 332: 463 – 68. www.bmj.com

Dorland, W. 2012. Dorland's Illustrated Medical Dictionary 32nd edition. Elsevier.

Friedman SA, Schiff E, Emeis JJ. Biochemical corroboration of endothelial involvement in severe preeclampsia. Am J Obstet Gynecol. 1995

Francisco J. Valenzuela, Alejandra Pérez-Sepúlveda, María J. Torres, Paula Correa, Gabriela M. Repetto, and Sebastián E. Illanes, 2012 “Pathogenesis

of Preeclampsia: The Genetic Component,”Journal of Pregnancy, vol.

2012, Article ID 632732, 8 pages,. doi:10.1155/2012/632732

Gabbe. Obstetrics, 2007: Normal and Problem Pregnancies. Hypertension. 5th ed. Churchill Livingstone, An Imprint of Elsevier.

Granger, J. P., Alexander, B. T., Llinas, M. T., Bennett, W. A., & Khalil, R. A. (2001). Pathophysiology of Hypertension During Preeclampsia Linking Placental Ischemia With Endothelial Dysfunction. Hypertension, 38(3), 718 LP – 722. Retrieved from

http://hyper.ahajournals.org/content/38/3/718.abstract

Guyton, A., & Hall, J. 2006. Textbook of Medical Physiology 11th Edition.

Philadelphia: Elsevier.

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi IMT pada Pasien Preeklampsia dan Tidak………. 45

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan skripsi dengan judul “FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH BERPRESTASI DALAM PENINGKATAN MUTU HASIL BELAJAR (Studi Multi Kasus di SMA N 1 dan

sebesar Rp 1,00 dalam usahatani tersebut akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,84. Berdasarkan nilai R/C usahatani jagung di Kecamatan Selong Kabupaten Lombok

dikembangkan pada pendidikan anak usia dini adalah kemampuan empati. Kemampuan empati ini termasuk ke dalam bidang pengembangan sosial. Kemampuan empati merupakan

a. Pembelajaran kooperatif berbeda dengan metode diskusi yang biasa dilaksanakan dalam proses pembelajaran di kelas. Karena pembelajaran kooperatif menekankan pada

Hanya disebutkan secara tegas tentang kewenangan melakukan penyidikan yang disebutkan dalam pasal 74 yang menyatakan “penyidik tindak pidana pencucian uang dilakukan oleh

dengan fasilitas yang ditawarkan pota Baru Parahyangan dan pelayanan yang. diberikan karyawannya, kecuali untuk fasilitas fasilitas yang telah

In Section 5.2 we investigated the limit of a finite sum for a function defined over a closed interval [a, b] using n subintervals of equal width (or length), In this section

Berdasarkan dari uraian yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa Fear of Missing Out (FoMO) adalah ketakutan, kegelisahan, dan kecemasan yang muncul