iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Perkembangan dunia usaha yang begitu cepat dan pesat mengakibatkan banyak perusahaan saling bersaing untuk menjadi yang terbaik. Dalam suatu perusahaan, kepuasan konsumen adalah suatu hal yang harus didapatkan dan dijaga stabilitasnya dalam perusahaan itu sendiri. Salah satu permasalahan yang didapatkan oleh perusahaan yaitu meningkatnya jumlah permintaan sedangkan ketersediaan barang tidak mencukupi. Pengendalian persediaan yang baik merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu perusahaan yang memerlukan pengendalian persediaan adalah PT. Bandoeng Optical bergerak di bidang ritel yang menjual berbagai macam kebutuhan optik. PT. Bandoeng Optical merupakan perusahaan yang menerapkan Sistem P pada proses pengendalian persediaannya. Penelitian ini menerapkan metode probabilistik yang menghasilkan harga pemesanan lebih murah bila dibandingkan dengan sistem yang perusahaan terapkan selama ini. Selisih dari sistem perusahaan dengan model probabilistik adalah sebesar Rp. 3.037.489,19.
iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
Business growth is so fast and rapidly resulted in many companies are competing to be the best. In an enterprise, consumer satisfaction is a matter that must be obtained and maintained its stability within the company itself. One of the problems found by the company that is the increasing number of requests, while the availability of goods is insufficient. Good inventory control is one factor that is important for the company to achieve its goals. One of the companies which require inventory control is PT. Bandoeng Optical engaged in retail selling various kinds of optical needs. PT. Bandoeng Optical is a company that used P-System on inventory control process. This research applies a probabilistic method that generates the subscription price cheaper when compared to systems that companies apply for this. Difference of system company with a probabilistic model is Rp. 3.037.489,19.
v Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang Penelitian ...1
1.2 Identifikasi Masalah ...4
1.3 Tujuan Penelitian ...6
1.4 Kegunaan Penelitian ...6
1.5 Sistematika Penelitian ...7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...9
2.1 Manajemen Operasi ...9
2.2 Keputusan Strategis Manajemen Operasi ...10
2.3 Persediaan ...12
2.4 Pengendalian Persediaan ...16
2.5 Analisis ABC ...18
2.6 Model Persediaan ...20
2.6.1 Model Deterministik ...21
2.6.2 Model Probabilistik ...29
2.7 Model Q ...32
2.8 Model P ...36
2.9 Kerangka Pemikiran ...39
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ...44
3.1 Objek Penelitian ...44
3.2 Struktur Organisasi ...45
3.3 Proses Pemesanan Frame Kacamata ...47
3.4 Jenis dan Metode Penelitian ...49
3.4.1 Jenis Penelitian ...49
vi Universitas Kristen Maranatha
3.4.3 Teknik Pengumpulan Data ...49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...51
4.1 Pengumpulan Data ...51
4.1.1 Data Harga Jual Produk ...52
4.1.2 Data Harga Beli Produk ...53
4.1.3 Data Persediaan Produk ...54
4.2 Metode Analisis ABC ...54
4.3 Biaya-Biaya Persediaan ...57
4.4 Pengolahan Data Menggunakan Model Probabilistik ...59
4.5 Kebijakan Perusahaan ...83
4.6 Pembahasan ...87
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...89
5.1 Simpulan ...89
5.2 Saran ...90
DAFTAR PUSTAKA ...91
LAMPIRAN ...92
vii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Grafik Analisis ABC ... 19
Gambar 2. 2 Penggunaan Persediaan dalam Waktu Tertentu ... 23
Gambar 2. 3 Bagan Kerangka Pemikiran ... 43
Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Bandoeng Optical ... 45
viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Data Persediaan Barang Gudang Penjualan Bandoeng Optical .... 4
Tabel 4. 1 Data Harga Jual Produk ... 52
Tabel 4. 2 Data Harga Beli Produk ... 53
Tabel 4. 3 Data Persediaan Produk Dalam Gudang ... 54
Tabel 4. 4 Klasifikasi Kelas ABC ... 55
Tabel 4. 5 Pengelompokan Merek dengan Analisis ABC ... 56
Tabel 4. 6 Produk Kelas A ... 57
Tabel 4. 7 Produk Kelas B ... 57
Tabel 4. 8 Permintaan Produk Levis Periode Januari-Maret 2016 ... 59
Tabel 4. 9 Persediaan Produk Levis Periode Januari-Maret 2016 ... 60
Tabel 4. 10 Permintaan Produk Gino Armani Periode Januari-Maret 2016 65 Tabel 4. 11 Persediaan Produk Gino Armani Periode Januari-Maret 2016 . 66 Tabel 4. 12 Permintaan Produk Saint Lux Periode Januari-Maret 2016 ... 70
Tabel 4. 13 Persediaan Produk Saint Lux Periode Januari-Maret 2016 ... 71
Tabel 4. 14 Permintaan produk Believe Periode Januari-Maret 2016 ... 74
Tabel 4. 15 Persediaan Produk Believe Periode Januari-Maret 2016... 75
Tabel 4. 16 Permintaan Produk Puma Periode Januari-Maret 2016 ... 78
Tabel 4. 17 Persediaan Produk Puma Periode Januari-Maret 2016 ... 79
Tabel 4. 18 Data Pembelian, Pemesanan Barang dan Jumlah Persediaan pada saat Dipesan Periode Januari-Maret 2016 ... 83
Tabel 4. 19 Data Pembelian, Pemesanan Barang dan Jumlah Persediaan pada saat Dipesan Periode Januari-Maret 2016 ... 84
Tabel 4. 20 Data Pembelian, Pemesanan Barang dan Jumlah Persediaan pada saat Dipesan ... 85
Tabel 4. 21 Data Pembelian, Pemesanan Barang dan Jumlah Persediaan pada saat Dipesan ... 86
Tabel 4. 22 Data Pembelian, Pemesanan Barang dan Jumlah Persediaan pada saat Dipesan ... 86
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan dunia usaha yang begitu cepat dan pesat mengakibatkan
banyak perusahaan saling bersaing untuk menjadi yang terbaik. Pada perekonomian
negara yang sedang berkembang mengakibatkan perusahaan-perusahaan
berkembang menjadi lebih besar dan perusahaan baru yang muncul untuk ikut
bersaing, seperti diantaranya : perusahaan manufaktur, dagang, dan jasa.
Banyaknya peluang usaha sehingga banyak perusahaan baru berani ikut bersaing
yang mengakibatkan persaingan semakin ketat.
Dalam suatu perusahaan, kepuasan konsumen adalah suatu hal yang harus
didapatkan dan dijaga stabilitasnya dalam perusahaan itu sendiri. Salah satu
permasalahan yang didapatkan oleh perusahaan yaitu meningkatnya jumlah
permintaan sedangkan ketersediaan barang tidak mencukupi. Oleh karena itu salah
satu hal yang harus diperhatikan perusahaan yaitu adanya pengendalian persediaan.
Pengendalian persediaan yang baik merupakan salah satu faktor yang
penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Karena dengan
pengendalian persediaan yang baik, sirkulasi produksi akan berjalan dengan lancar.
Tetapi jika pengendalian persediaan perusahaan yang tidak baik mengakibatkan
2
Universitas Kristen Maranatha
Menurut Freddy Rangkuti (2004:1)
“Jika suatu perusahaan tidak memiliki persediaan maka perusahaan akan mendapatkan resiko bahwa perusahaan tersebut suatu waktu tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan dan akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan.”
Jika suatu perusahaan mengabaikan system pengendalian dan melakukan
kesalahan keika menentukan jumlah persediaan mengakibatkan kehabisan stock
atau kelebihan stock di gudang sehingga muncul biaya penyimpanan dan
perawatan. Kehabisan stock mengakibatkan tidak terpenuhinya permintaan
konsumen karena seringkali barang persediaan tidak dapat didatangkan secara
mendadak sedangkan jika kelebihan stock mengakibatkan biaya yang dikeluarkan
juga besar, seperti biaya penyimpanan (biaya pegawai, biaya gedung, biaya operasi)
dan resiko kerusakan barang juga lebih besar.
Tujuan pengendalian persediaan adalah untuk menetapkan dan menjamin
tersedianya sumber daya yang tepat dalam kuantitas yang tepat dan pada waktu
yang tepat sehingga kegiatan produksi suatu perusahaan dapat berjalan lancer.
Kegiatan operasi suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh persediaannya, baik
persediaan bahan baku bagi perusahaan yang memproduksi barang atau barang jadi.
Objek penelitian yang dipilih adalah perusahaan barang dagang. Perusahaan
barang dagang merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya membeli,
menyimpan, dan menjual kembali barang dagang tanpa mengolah atau mengubah
bentuk atau sifat barang, sedemikian rupa sehingga mempunyai nilai jual yang
tinggi. Perusahaan dagang, dalam kegiatan operasionalnya memperoleh
3
Universitas Kristen Maranatha
barang. Perusahaan dagang memiliki kegiatan utama dengan memperjualbelikan
barang dagangnya berupa bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi.
Penulis meneliti sebuah toko optikal di kota Bandung, Jawa Barat.
Bandoeng Optical adalah perusahaan yang begerak di bidang optik yang menjual
berbagai jenis perlengkapan alat bantu baca diantaranya seperti frame, lensa,
softlens, solution water, dan juga memberikan jasa periksa mata. Perusahaan
menjual berbagai macam merk frame kacamata dengan harga yang bervariasi mulai
dari Rp. 100.000,- s/d Rp. 3.500.000,- yang sebagian besar barang disimpan dalam
gudang.
Dari hasil wawancara dengan pemilik perusahaan dan pengamatan yang
dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa sistem pengendalian persediaan yang
diterapkan Bandoeng Optical dirasa kurang efektif dan efisien karena sering kali
terjadi kelebihan atau kekurangan stock dalam gudang.
Dengan demikian, pengendalian persediaan yang tepat dapat menjadi solusi
untuk mengatasi permasalahan yang ada pada Bandoeng Optical. Oleh karena itu
penulis bermaksud mengusulkan metode EOQ. Namun dengan adanya variasi
harga barang dalam persediaan maka penulis melakukan sistem klasifikasi ABC
terlebih dahulu untuk menetukan dalam pengendalian persediaan yang sebaiknya
diterapkan oleh perusahaan. Sehingga penulis memberi judul penelitian ini,
“Analisis Pengendalian Persediaan Guna Meminimalkan Biaya Persediaan
4
Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah
Dari pengamatan awal yang dilakukan penulis, diidentifikasikan bahwa
masalah yang dihadapi oleh Bandoeng Optical adalah bagaimana mengendalikan
persediaan yang baik sehingga biaya yang ditimbulkan dapat seminimum mungkin
dan persediaan di gudang selalu mencukupi untuk memenuhi permintaan.
Pengendalian persediaan menjadi salah satu cara bagi perusahaan untuk tetap
efektif dan efisien.
Berikut ini adalah data persediaan barang di gudang penjualan Bandoeng
Optical bulan Januari 2016-Maret 2016 :
Tabel 1. 1 Data Persediaan Barang Gudang Penjualan Bandoeng Optical Januari-Maret 2016
Item / Merk Satuan Unit Harga Beli Harga Jual
Polo 100 Rp. 523.000,- Rp. 950.000,-
Gino Armani 2000 Rp. 175.000,- Rp. 350.000,-
Nike 100 Rp. 1.265.000,- Rp. 2.300.00,-
Rayban 100 Rp. 1,925.000,- Rp. 3.500.000,-
Giacoma Puccini 300 Rp. 550.000,- Rp. 1.000.000,-
Believe 1000 Rp. 250.000 Rp. 500.000,-
Puma 200 Rp. 1.100.000,- Rp. 2.000.000,-
Levis 300 Rp. 1.375.000,- Rp. 2.500.000,-
Saint Lux 2000 Rp. 150.000,- Rp. 300.000,-
Swatch 100 Rp. 825.000,- Rp. 1.500.000,-
5
Universitas Kristen Maranatha
Berdasarkan data laporan yang telah disajikan, penulis membuat batasan
sebagai berikut:
1. Pengamatan hanya dilakukan pada persediaan frame kacamata karena
60% persediaan dalam gudang Bandoeng Optical adalah produk ini
2. Pengambilan data sampel awal dilakukan untuk pesanan pada bulan
Januari 2016
Sedangkan asumsi yang digunakan adalah
1. Harga tiap brand mengunakan rata-rata karena tiap brand memiliki
varian
2. Pembatalan pesanan tidak boleh terjadi
3. Tidak ada pesanan sisipan
4. Tidak ada produk yang cacat produksi
Dari data yang sudah penulis dapatkan, maka muncul beberapa pertanyaan
yang berkaitan dengan masalah pengendalian persediaan pada Bandoeng Optical,
yaitu:
1) Apa kelemahan dari metode pengendalian persediaan yang diterapkan
Bandoeng Optical selama ini?
2) Metode pengendalian persediaan apa yang seharusnya digunakan
Bandoeng Optical?
3) Apa kelebihan metode pengendalian persediaan yang disarankan
6
Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi kelemahan metode pengendalian persediaan yang
perusahaan terapkan selama ini.
2) Mengetahui metode pengendaliaan persediaan yang seharusnya
digunakan Bandoeng Optical.
3) Menganalisa kelebihan metode yang diusulkan dengan metode yang
diterapkan perusahaan sebelumnya
1.4 Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan berguna bagi beberapa pihak,
diantaraya:
Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman lebih
mengenai metode pengendalian persediaan yang sebaiknya diterapkan
sebuah perusahaan dengan kondisi yang ada.
Perusahaan
Hasil penelitian dapat digunakan oleh Bandoeng Optical sebagai salah
satu acuan dalam mengatur persediaan dalam gudang
Akademisi
Hasil penelitian diharapkan juga dapat menjadi contoh penerapan teori
dikehidupan nyata dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu
7
Universitas Kristen Maranatha Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
persediaan dalam gudang yang baik dan membantu dalam pengaturan
persediaan yang baik
1.5 Sistematika Penelitian
Untuk mencapai penelitian yang sistematis, penulis membagi laporan
penelitian mnejadi beberapa bab. Berikut ini adalah ringkasan dari setiap bab:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian.
Diidentifikasikan bahwa adanya masalah persediaan di Bandoeng
Optical dan perlunya perusahaan memperhatikan kebijakan
persediaannya guna meminimalkan biaya persediaan. Tujuan dan
kegunaan penelitian.
BAB II TINAJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam penulisan
seperti teori-teori mengenai pengendalian persediaan.
8
Universitas Kristen Maranatha
Bab ini menjelaskan gambaran umum dan profil perusahaan serta
metode penelitian yang digunakan. Dalam bab ini dijelaskan pula
proses pemesanan yang dilakukan oleh Bandoeng Optical.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran bagi
89 Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian pada Bandoeng Optical
adalah:
1. Biaya pengendalian persediaan yang tinggi pada metode pengendalian
persediaan yang diterapkan oleh Bandoeng Optical yaitu Rp. 151.514.569
sedangkan dengan model probabilistik biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.
148.477.080
2. Seharusnya Bandoeng Optical menggunakan Metode Klasifikasi ABC
dengan model probabilistik kasus lost sales sehingga perusahaan dapat
memprioritaskan pengendalian persediaannya untuk produk-produk kelas A
dan kelas B yaitu Levis, Gino Armani, Saint Lux, Believe, dan Puma
dibandingkan dengan produk lainnya.
3. Biaya total yang dikeluarkan perusahaan jika menggunakan Model
Probabilistik kasus Lost Sales untuk kelima produk sebesar Rp.148.477.079
per tahun sedangkan jika perusahaan tidak menggunakan Model
Probabilistik biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.151.514.569 per tahun,
sehingga efisiensi biaya persediaan untuk kedua produk sebesar
90
Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah:
1. Perusahaan harus lebih memprioritaskan produk-produk kelas A yang
memiliki nilai barang terbesar dibandingkan produk lain.
2. Mengaplikasikan model pengendalian persediaan probabilistik dalam
mengendalikan persediaan produk karena dapat meminimumkan biaya
91
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: LPFEUI
Jogiyanto, Hartono. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis Edisi 6. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Heizer, Jay dan Barry Render. 2015. Manajemen Operasi Buku 1 Edisi 10. Jakarta: Salemba 4
Nur Bahagia, Senator. 2006. Sistem Inventory. Bandung: Penerbit ITB
Rangkuty, Freddy. 2004. Manajemen Persediaan: Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta: Grafindo persada
Ristono, Agus. 2009. Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Rusdiana, H.A. 2014. Manajemen Operasi. Bandung: Pustaka Setia
Schroeder, Roger G. 2007. Manajemen Operasi Jilid 2 Edisi 3. Jakarta: Erlangga
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi