• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN SAWAHLUNTO DALAMMEMPROMOSIKAN KOTAWISATA TAMBANG YANG BERBUDAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN SAWAHLUNTO DALAMMEMPROMOSIKAN KOTAWISATA TAMBANG YANG BERBUDAYA."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ϭ

STRATEGI

STRATEGI

STRATEGI

STRATEGI DINAS

DINAS

DINAS

DINAS PARIWISATA

PARIWISATA

PARIWISATA

PARIWISATA DAN

DAN

DAN

DAN KEBUDAYAAN

KEBUDAYAAN

KEBUDAYAAN

KEBUDAYAAN

SAWAHLUNTO

SAWAHLUNTO

SAWAHLUNTO

SAWAHLUNTO DALAM

DALAM

DALAM

DALAM MEMPROMOSIKAN

MEMPROMOSIKAN

MEMPROMOSIKAN

MEMPROMOSIKAN KOTA

KOTA

KOTA

KOTA WISATA

WISATA

WISATA

WISATA

TAMBANG

TAMBANG

TAMBANG

TAMBANG YANG

YANG

YANG

YANG BERBUDAYA

BERBUDAYA

BERBUDAYA

BERBUDAYA

SKRIPSI

SKRIPSI

SKRIPSI

SKRIPSI

Oleh:

Oleh:

Oleh:

Oleh:

Nurul

Nurul

Nurul

Nurul Aidil

Aidil

Aidil

Aidil

09108620

09108620

09108620

0910862033

33

33

33

¥

JURUSAN

JURUSAN

JURUSAN

JURUSAN ILMU

ILMU

ILMU

ILMU KOMUNIKASI

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI

FAKULTAS

FAKULTAS

FAKULTAS ILMU

FAKULTAS

ILMU

ILMU

ILMU SOSIAL

SOSIAL

SOSIAL

SOSIAL DAN

DAN ILMU

DAN

DAN

ILMU

ILMU

ILMU POLITIK

POLITIK

POLITIK

POLITIK

UNIVERSITAS

UNIVERSITAS

UNIVERSITAS

UNIVERSITAS ANDALAS

ANDALAS

ANDALAS

ANDALAS

PADANG

(2)

Ϯ

Bab Bab BabBab IIII

Pendahuluan PendahuluanPendahuluanPendahuluan

1.1 1.1

1.11.1 LatarLatarLatarLatar belakangbelakangbelakangbelakang

Indonesia merupakan salah satu negara pilihan untuk dijadikan destinasi

wisata. Negara kepulauan ini memiliki daya tarik tersendiri pada setiap kotanya,

tidak hanya berupa keindahan alam tetapi juga peninggalan sejarah, keunikan adat

budaya dan aneka atraksi festival pagelaran budaya yang tersebar di sepanjang

nusantara. Semua daya pesona itu tentu tidak dapat begitu saja memberi nilai tambah

bila kemudian tidak di iringi dengan usaha menggugah minat pasar untuk

mengunjungi serta menikmati berbagai objek wisata yang ada. Banyak promosi yang

dilakukan negara-negara, daerah-daerah wisata, travel, dan lain-lain untuk menarik

minat wisatawan. Setiap kota memiliki strategi promosi masing-masing dalam

menarik minat wisatawan yang tentu saja akan mendatangkan devisa bagi negara dan

membantu kesejahteraan perekonomian masyarakat.

Pada skripsi ini peneliti mengulas bagaimana strategi Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Sawahlunto dalam mempromosikan kota wisata tambang yang

berbudaya dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sawahlunto. Sawahlunto

adalah satu diantara sejumlah kota yang terletak di kawasan Bukit Barisan di

(3)

ϯ kota lain. Bukit Tinggi, Batusangkar, Payakumbuh, Padang Panjang dan Solok

terbentuk oleh perkembangan komunitas Minang, sedangkan Sawahlunto oleh usaha

tambang pada zaman pemerintahan Belanda tahun 1888 (sawahluntokota.go.id 26

Maret 2013 pukul 15.26 WIB ).

Kota Sawahlunto dulu sempat berjaya sebagai kota batubara di era kolonial

Belanda bahkan pernah menyandang sebutan kota industri batubara ternama dunia.

Namun, selama 120 tahun sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui itu terus

digerus tidak lagi memberikan harapan yang menggembirakan bagi warga

Sawahlunto. Dalam beberapa tahun terakhir munculah keresahan bagi masyarakat

Sawahlunto akan masa depan hidup di kota bekas tambang batu bara ini, lebih dari

10.000 orang pindah ke kota lain. Sehingga Sawahlunto kemudian dianggap sebagai

“kota mati” (Kompas.com24 Maret 2013 Pukul 20.43WIB).

Dengan berbekal peninggalan dan aktivitas pertambangan pada masa kolonial

Belanda Sawahlunto mulai berbenah. Pada tahun 2001 lahirlah rumusan tentang masa

depan kota Sawahlunto yang tertuang kedalam Peraturan Daerah Kota Sawahlunto

Nomor: 02 Tahun 2002 Tentang Visi Dan Misi Kota Sawahlunto. Sawahlunto

memiliki visi “ Menjadi Kota Wisata Tambang Yang Berbudaya ”. Mulai sejak tahun

2003 Kota Sawahlunto melakukan pembenahan, bekas peninggalan sejarah

penambangan kembali di pugar menjadi objek wisata tua, seperti Lubang tambang

(4)

ϰ penambang, dan Danau Kandi yang merupakan salah satu bekas tempat penambangan.

Selain membangkitkan objek Wisata Lama, Pemerintah Daerah juga membangun

objek Wisata Rekreasi yang lebih modern seperti mengolah Pemandian Air Dingin

menjadi Objek Wisata Water Boom, Taman Wisata Kandi, Kebun Binatang, Area

Road Race, Pacuan Kuda, Puncak Polan dan banyak lainnya. Kota Sawahlunto

memilikipotensi pariwisata yang berbeda dari daerah lain, selain memiliki

bangunan-bangunan bersejarah peninggalan Kolonial Belanda yang sudah direvitalisasi dan

dijadikan objek wisata sejarah, di Sawahlunto wisatawan juga bisa menikmati

panorama alam yang masih asri, penduduk dan budayanya yang multi etnis

merupakan suatu keunikan tersendiri bagi pengunjung yang datang , potensi ini yang

tidak dimiliki daerah lain (Visit Sawahlunto Tourism Directory 2012:7).

Pembangunan di sektor pariwisata dapat dirasakan manfaatnya oleh

masyarakat Kota Sawahlunto dengan adanya peningkatan kunjungan wisatawan asing

maupun domestik yang datang ke Sawahlunto. Pariwisata memegang peran penting

sebagai primadona sumber pendapatan dan aktifitas perekonomian masyarakat

Sawahlunto. Keberhasilan pengembangan pariwisata telah dapat menggerakkan

kegiatan ekonomi lanjutan. Kegiatan tersebut telahmampu membuka lapangan kerja

dan pendapatan masyarakat. Terjadi perubahan perilaku masyarakat yang semula

apatis terhadap pemerintah dan kegiatan pembangunan menjadi mendukung dan

(5)

ϱ Pariwisata membawa efek yang sangat baik karena mampu menggerakkan

sektor lain seperti jasa, perdagangan, hotel, restoran dan UKM seperti tenun

silungkang yang kembali menjadi icon sovenir Sumatra Barat. Menurut Amran Nur,

mantan Walikota Sawahlunto berdasarkan survei dari BPS, Sawahlunto menunjukkan

angka kemiskinan kedua terendah di Indonesia setelah Kota Denpasar Bali. Semua

pencapaian ini merupakan efek dari pariwisata.

Proses ini merupakan hal yang tidak mudah bagi Kota Sawahlunto dalam

mengubah image dari kota industri tambang menjadi ikon kota wisata tambang yang

berbudaya di Indonesia. Pemerintahan Sawahlunto dibantu oleh Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan menciptakan berbagai strategi komunikasi promosi yang kreatif

untuk dapat menarik wisatawan domestik ataupun mancanegara untuk datang

berkunjung ke kota yang penuh dengan nilai sejarah ini. Dalam hal ini, kunci utama

suksesnya program pariwisata pada suatu kota sangat bergantung pada strategi

promosi yang dilakukan. Hal ini lah yang sedang dilakukan oleh pemerintah Kota

(6)

ϲ Kerja keras pemerintahan Sawahlunto dapat terlihat dari grafik perkembangan

jumlah wisatawan dari tahun 2004-2012 sebagai berikut:

Grafik

GrafikGrafikGrafik 1111 :::: PerkembanganPerkembanganPerkembanganPerkembangan JumlahJumlahJumlahJumlah WisatawanWisatawanWisatawanWisatawan 2004-20122004-20122004-20122004-2012

(Sumber : Laporan Tahunan Jumlah Kunjungan Wisatawan )

Dari grafik di atas dapat terlihat bagaimana meningkatnya kunjungan

wisatawan ke Kota Sawahlunto. Pada tahun 2004 tercatat 14.425 kunjungan

wisatawan ke Sawahlunto dan 37.188 pada tahun 2005, namun pada tahun 2006

tejadi peningkatan drastis kunjungan wisatawan yang mencapai angka 377.220, dan

(7)

ϳ wisatawan dalam satu tahun. Data ini menunjukan bagai mana upaya Kota

Sawahlunto untuk menjadi salah satu tujuan destinasi wisata utama di Sumatra Barat

berjalan dengan baik. Kerja keras Pemerintahan Sawahlunto untuk mengubah image

dari kota industri tambang menjadi kota wisata tambang berbudaya membuahkan

hasil. Tentu saja ini merupakan hasil sukses dari proses strategi promosi yang

dilakukan Pemerintahan Kota Sawahlunto. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk

mengangkat sebuah penelitian yang berjudul “Strategi Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Sawahlunto Dalam Mempromosikan Kota Wisata Tambang Yang

Berbudaya”.

1.2 1.2

1.21.2 RumusanRumusanRumusanRumusan MasalahMasalahMasalahMasalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah penelitian ini adalah :

a. Bagaimana strategi yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Sawahlunto dalam mempromosikan Kota Wisata Tambang Yang Berbudaya?

b. Bagaimana proses komunikasi dalam pelaksanaan strategi promosi oleh Dinas

(8)

ϴ

1.3 1.3

1.31.3 TujuanTujuanTujuanTujuan PenlitianPenlitianPenlitianPenlitian

a. Untuk mengetahui bagaimana strategi promosi yang dilakukan Pemerintahan

Kota Sawahlunto dalam mewujutkan Kota Wisata Tambang Yang Berbudaya.

b. Untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi dalam pelaksanaan strategi

promosi oleh dinas pariwisata dan kebudayaan kota sawahlunto.

1.4 1.4

1.41.4 ManfaatManfaatManfaatManfaat PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

a. Manfaat akademis:

Penelitian ini dapat mengembangkan kajian-kajian strategi komunikasi promosi

di bidang pariwisata dalam perspektif Ilmu Komunikasi, khususnya terkait

penelitian Kehumasan pemerintah.

b. Manfaat praktis:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Dinas Pariwisata Kota

Sawahlunto untuk menunjang praktek komunikasi yang efektif dalam

Referensi

Dokumen terkait

Nilai paramater yang diinput ke dalam program HEC-HMS untuk proses verifikasi ialah nilai yang paling optimal ( optimized value ) dari kalibrasi untuk

Berdasarkan hasil analisa jenis turbin air yang paling sesuai untuk digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro di sungai Ciasihan yaitu turbin air jenis turbin

Keluarga, dan Pemberdayaan Masyarakat. Lembaga PKBM Ceria sebagai mitra akan mendukung implementasi program dalam bentuk pendanaan dan memfasilitasi tempat sebagai

Beberapa hasil penelitian tentang pasar modal di Indonesia menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi saham yang dihitung dari pendapatan dividen dan selisih harga

(2014) diperoleh 56 Responden yang terdiri dari 28 orang ibu post partum dengan persalinan normal dan 28 orang ibu post sectio caesarea, didapatkan hasil bahwa dari 28 orang ibu

13. Sebuah konduktor keping sejajar yang tiap kepingnya berbentuk persegi dengan panjang sisi 30 cm. Diberi muatan 7.08 µC yang berlawanan jenis, hitung:.. a) Rapat muatan

Perbandingan antara tindakan siklus II dan siklus III adalah dalam hal keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, pada tindakan siklus II siswa masih diberi penjelasan

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat pola hubungan variabel cuaca (penyinaran matahari, curah hujan, suhu udara, kelembaban udara dan kecepatan angin) terhadap