• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN‘HORJA’ KARYA HASAN AL-BANNA OLEH SISWA KELAS X SMA PERGURUAN GAJAH MADA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN‘HORJA’ KARYA HASAN AL-BANNA OLEH SISWA KELAS X SMA PERGURUAN GAJAH MADA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS

UNSUR INTRINSIK CERPEN ‘HORJA’ KARYA

HASAN AL-BANNA OLEH SISWAKELAS X

SMA PERGURUAN GAJAH MADA MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

SITI ZULHIJJAH NASUTION

NIM 071222120003

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)

i

ABSTRAK

Siti Zulhijjah Nasution, NIM 071222120003. Efektivitas Model Kooperatif Tipe STAD Terhadap Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen ‘HORJA’ Karya Hasan Al-Banna oleh Siswa Kelas X SMA Perguruan Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui efektivitas model kooperatif tipe STAterhadap kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen „HORJA‟ karya Hasan Al-Banna oleh siswa kelas X SMA Perguruan Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Perguruan Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012 yang berjumlah 98 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 orang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah tes menganalisis unsur intrinsik cerpen dalam bentuk tes esai. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 80,12, sedangkan untuk kelas kontrol adalah 65,62. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa nilai tes kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t” dengan rumus :

2

dikonsultasikan dengan tabel pada taraf signifikan 5% dan taraf signifikan 1% atau dengan df = (N1+N2) -2 = 62. Pada tabel t dengan df = 62 diperoleh ttabel pada

taraf signifikan 5% = 2,00, dan taraf signifikan 1% = 2,65 kriteria pengujian menyatakan bahwa terima hipotesis jika ttabel < thitung > ttabel (2,00 < 8,68 > 2,65),

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan KaruniaNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen

„HORJA‟ Karya Hasan Al Banna Oleh Siswa Kelas X SMA Perguruan Gajah

Mada Medan Tahun Ajaran 2011/2012”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Untuk menyelesaikan skripsi ini berbagai masukan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3. Dr. Rosmawaty, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

5. Dr. Abdurrahman A.S., M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia.

6. Drs. Basyaruddin, M.Pd., selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Dra. Rumasi Simaremare, M.Pd., selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan ilmu dan arahan selama perkuliahan.

8. Seluruh Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan ilmu dan arahan selama perkuliahan.

9. Kepada Ayahanda Syahmardan Nasution serta Ibunda Dahniar yang telah menghujani penulis dengan doa, kasih sayang, tak hentinya memberikan motivasi, mengajarkan untuk sabar dan ikhlas serta memberikan dukungan materil maupun moril yang takkan bisa terbalaskan hingga titik akhir penyelesaian skripsi ini. Kepada adikku, Rizki Febriyanti Nasution terimakasih telah bersedia mendengarkan semua keluhan hati, menemani kemanapun dan menjadi adik serta sahabat yang paling manis.

10. Terimakasih kepada Bapak Drs. Fo‟arota Zega, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Perguruan Gajah Mada Medan beserta seluruh guru dan siswa yang telah membantu selama penelitian.

11. Untuk keluarga besar Nasution terimakasih untuk semua doa dan semangat yang telah diberikan khususnya untuk bundeku, Syafrida Nasution serta ibuku tercinta almarhum Syafrida terimakasih untuk perhatian, kasih sayang kepada penulis, meski tak sempat ibu melihatku menjadi sarjana.

12. Untuk sahabat-sahabatku Lia syafitri, Agustina Br Parapat, Tri Julita, Sri Wahyuni terimakasih atas segala dukungan yang diberikan, beribu semangat yang telah ditransferkan, serta doa kepada penulis.

(8)

Natalina) terimakasih, kalian adalah orang-orang hebat dan memberi begitu banyak kenangan selama berada di perkuliahan, senang berkenalan dengan kalian. Dan sahabat-sahabatku yang sama-sama berjuang selama menyelesaikan skripsi ini Wardani, Jusniar, Harry, Deni, Hesron, Perikson terimakasih atas semangat kalian yang tak terhingga banyaknya, kerjasama, motivasi sehingga kita akhirnya bisa menyelesaikannya. Benar kata pepatah

“Indah Pada Waktunya”. Selamat berjuang yang sesungguhnya di luar sana teman.

14. Kepada kakanda-kakanda Teater Lkk Unimed terimakasih telah menggoreskan ilmu-ilmu, makna hidup yang tidak pernah kudapatkan di tempat lain serta arti sebuah kekeluargaan. Untuk angkatan 19 mengenang kalian mengingatkanku kepada masa-masa perjuangan kita bersama pada saat lahir di rahim Teater LKK Unimed, aku sangat menyayangi kalian. Untuk adik-adik angkatku tersayang (Rian, Dian, Maman) terimakasih mempercayakanku untuk merawat dan membimbing kalian. Untuk Siska, Yuni, Afni, Amel, Kak Deni, Dina, Ipeh, Yuli, Maya, Fahmi, Bang Zulkarnain, Kak Ade, Kak Febri, Kak Novrida dan semua anggota Teater LKK Unimed yang tak bisa disebutkan namanya satu persatu, love you all.

15. Terimakasih kepada Kakanda Hasan Al- Banna., selaku senior di LKK serta pengarang cerpen yang Saya gunakan sebagai media dari materi skripsi saya. 16. Untuk semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini yang namanya

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua.

Medan, Juli 2012 Penulis,

(9)

iv

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. Kerangka Teoretis……….. 9

1. Pengertian Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen ... 9

2. Unsur Intrinsik Cerpen ... 11

3. Pengertian Model Pembelajaran………...….... 18

a. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 18

1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ………... 18

2) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD …... 19

3) Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD………... …. 22

a. Kelebihan Model STAD ………... 22

b. Kekurangan Model STAD...……….. …. 22

b. Model Ekspositori……….. …. 23

1) Pengertian Model Ekspositori………... 23

2) Langkah-langkah Pelaksanaan Model Ekspositori……….…. 24

3) Kelebihan dan Kekurangan Model Ekspositori……….…… …. 25

a. Kelebihan metode ekspositori……….. …. 25

b. Kekurangan Metode Ekspositori..………….. 25

B. Kerangka Konseptual……… …. 26

C. Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

1. Lokasi Penelitian……… 30

(10)

v

B. Populasi dan Sampel ... 30

1. Populasi ... 30

2. Sampel ... 31

C. Metode dan Desain Penelitian……….….. 32

D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 32

E. Teknik Pengambilan Data dan Instrumen Penelitian ... 33

F. Jalannya Eksperimen... 35

G. Teknik Analisis Data Penelitian. ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 41

A. Penyajian Data ... ... 41

B. Deskripsi Data ... . 44

1. Deskripsi Data Variabel X1 (Pembelajaran Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD) ... 44

2. Deskripsi Data Variabel X2 (Pembelajaran Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen dengan Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori) ... 48

C.Uji Persyaratan Analisis Data ... 52

1. Uji Normalitas Data ... ... 52

2. Uji Homogenitas ... ... 54

D.Pengujian Hipotesis ... ... 55

E. Temuan Penelitian ... ... 57

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... ... 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... ... 75

A.Simpulan ... ... 75

B.Saran ... ... 76

(11)

vi

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 FASE-FASE PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STAD...………... 20

TABEL 2.2 PERHITUNGAN SKOR PERKEMBANGAN………... 21

TABEL 2.3 TINGKAT PENGHARGAAN KELOMPOK………… 21

TABEL 3.1 POPULASI SISWA KELAS X SMA SMA

YAYASAN PERGURUAN GAJAH MADA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012……….. 31

TABEL 3.2 DESAIN EKSPERIMEN POSTTEST CONTROL

ONLY DESAIN GROUP……… 32

TABEL 3.3 ASPEK PENILAIAN MENGANALISIS

UNSUR INTRINSIK CERPEN……….... 34 TABEL 3.4 KATEGORI SKOR DAN PENILAIAN……….. 35

TABEL 3.5 JALANNYA EKSPERIMEN POST_TEST

ONLY CONTROL GROUP DESIGN EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK

CERPEN „HORJA‟……….……….. 36

TABEL 4.1 SKOR PEROLEHAN NILAI KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UNTUK KELAS EKSPERIMEN (X1) ... .. 42

TABEL 4.2 SKOR PEROLEHAN NILAI KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN EKSPOSITORI UNTUK KELAS KONTROL (X2) ... ... 43

TABEL 4.3 DISTRIBUSI FREKUENSI KELOMPOK

EKSPERIMEN ... 45

TABEL 4.4 IDENTIFIKASI KECENDERUNGAN KELOMPOK EKSPERIMEN ... ... 47

TABEL 4.5 DISTRIBUSI FREKUENSI KELOMPOK

(12)

vii

TABEL 4.6 IDENTIFIKASI KECENDERUNGAN KELOMPOK KONTROL ... 51

TABEL 4.7 UJI NORMALITAS DATA KELOMPOK

EKSPERIMEN ... 53

TABEL 4.8 UJI NORMALITAS DATA KELOMPOK

KONTROL ... 54

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 4.1 HISTOGRAM DATA KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK

CERPEN KELAS EKSPERIMEN………... . 47

GAMBAR 4.2 IDENTIFIKASI KECENDERUNGAN

KELOMPOK EKSPERIMEN ………... 48

GAMBAR 4.3 HISTOGRAM DATA KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK

CERPEN KELAS EKSPOSITORI………... 51

GAMBAR 4.4 IDENTIFIKASI KECENDERUNGAN

(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 CERPEN “HORJA”

KARYA HASAN AL BANNA……….. 78

LAMPIRAN 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STAD...………….... 84

LAMPIRAN 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MODEL PEMBELAJARAN

EKSPOSITORI………... 92

LAMPIRAN 4 TES KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN (Posttest)…………... 100

LAMPIRAN 5 UJI NORMALITAS VARIABEL X1………... 101

LAMPIRAN 6 UJI NORMALITAS VARIABEL X2…....…... 106

LAMPIRAN 10 PENGHITUNGAN NILAI VARIAN... 111

LAMPIRAN 7 SALAH SATU HASIL LEMBAR JAWABAN SISWA ………....…... 112

LAMPIRAN 8 DAFTAR TABEL UNTUK NILAI Zi………... 113

LAMPIRAN 9 DAFTAR NILAI TABEL ”T” UNTUK

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

karena bahasa merupakan sarana berkomunikasi manusia dalam sebuah

masyarakat. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan maksud dan

pikirannya kepada orang lain. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik, seseorang

perlu belajar cara berbahasa yang baik dan benar. Oleh karena itu, pembelajaran

berbahasa disertakan dalam kurikulum pendidikan sejak di sekolah dasar hingga

ke perguruan tinggi.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk dapat menggunakan dan berkomunikasi dalam

bahasa Indonesia yang baik dan benar secara lisan maupun tertulis. Pembelajaran

sastra merupakan bagian dari pembelajaran bahasa Indonesia. Sastra merupakan

karya tulis yang mempunyai nilai-nilai keestetikaan, kejujuran dan kebenaran.

Sastra berperan penting dalam kehidupan manusia, serta membekali manusia

dalam mengarungi hidup dan kehidupan. Melalui sastra manusia dapat

memperoleh nilai-nilai batin dan nilai kehidupan yang dapat mencerahkan hati

nurani sehingga dapat menghadapi persoalan-persoalan hidup dengan arif dan

bijaksana.

Di samping itu, pembelajaran sastra juga diharapkan dapat menumbuhkan

apresiasi peserta didik terhadap hasil karya sastra, antara lain terhadap cerpen.

Cerpen merupakan salah satu materi pokok dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Dalam memahami dan menganalisis unsur intrinsik cerpen, siswa harus mengenali

(16)

2

apa saja unsur intrinsik dalam sebuah cerpen. Mengingat pentingnya kemampuan

menganalisis unsur intrinsik cerpen maka guru dituntut untuk meningkatkan

proses belajar mengajar dengan memilih model pembelajaran yang menarik,

efektif, efisien dan bervariasi. Karena tanpa model pembelajaran yang tepat maka

proses belajar mengajar tidak akan dapat terealisasi dengan baik.

Materi cerpen merupakan salah satu kompetensi dasar dalam mata

pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA yang sudah dipelajari sejak di

SMP. Sesuai dengan standar isi untuk SMA, memahami unsur intrinsik cerpen

merupakan salah satu kompetensi yang dikuasai oleh siswa kelas X. Sesuai

dengan standar isi tersebut, siswa diharapkan mampu memahami unsur intrinsik

cerpen. Namun, berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan guru

bidang studi Bahasa Indonesia SMA Perguruan Gajah Mada Medan, siswa kurang

mampu menganalisis unsur intrinsik cerpen hal ini dilihat dari nilai rata-rata siswa

dikelas yaitu 65 yang masih tergolong rendah. Berdasarkan informasi yang

diberikan oleh guru bidang studi bahasa Indonesia, dari tujuh unsur intrinsik

sebuah cerpen unsur yang masih kurang dipahami siswa adalah tema, tokoh dan

penokohan, sudut pandang dan gaya bahasa.

Adapun tujuan pengajaran sastra di sekolah menengah, Semi (1990:152)

menyatakan :

(17)

3

Guru tentunya sudah mengetahui tujuan tersebut. Namun, yang menjadi

permasalahannya adalah bagaimana melaksanakan pembelajaran supaya siswa

dapat mencapai tujuan pengajaran cerpen tersebut. Kurangnya minat terhadap

pembelajaran sastra disebabkan oleh pembelajaran sastra yang kurang menarik.

Berbagai faktor mempengaruhi di dalamnya, baik faktor dari segi guru maupun

dari siswa sendiri. Teknik dan metode pembelajaran yang terkesan

tradisional/konvensional yang diberikan oleh guru merupakan salah satu faktor

rendahnya hasil pembelajaran sastra siswa. Guru menyampaikan informasi

mengenai bahan pengajaraan unsur intrinsik cerpen dalam bentuk penjelasan dan

penutup secara lisan yang dikenal dengan istilah ceramah tanpa memberikan

kesempatan bagi siswa untuk mencari sendiri materi yang dipelajarinya. Dalam

proses belajar mengajar guru yang berperan aktif sedangkan siswa pasif menerima

materi sehingga, situasi seperti ini kurang menghidupkan kegiatan pembelajaran.

Keterlibaatan berbagai unsur penting yang saling terkait ini sangat mendukung

terciptanya keefektifan dalam tercapainya tujuan pendidikan.

Hal di atas juga di dukung oleh sebuah artikel sastra berjudul “Antara

Harapan dan Kenyataan” yang ditulis oleh Mukhlis A. Hamid, M.S.

Hamid (dalam http://gemasastrin.wordpress.com) menyatakan,

(18)

4

keterampilan, rasa cinta, dan penghargaan para siswa terhadap bahasa dan sastra Indonesia sebagai bagian dari budaya warisan leluhur.

Melihat fenomena ini maka diperlukan kemampuan guru dalam

menentukan model yang tepat agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Kondisi ini mengharuskan guru meninggalkan model konvensional dan mengubah

paradigma pembelajaran yang berpusat pada kompetensi siswa dalam

mengidentifikasi unsur intrinstik cerpen tersebut.

Dalam hal ini, penulis berusaha memberikan alternatif, sebuah model

pembelajaran yang efektif digunakan. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD (Student Teams Achievement Diivisions) mungkin dapat menjadi pilihan

sebagai salah satu model yang dapat dikembangkan dalam mengatasi persoalan

tersebut.

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement

Divisions) merupakan model pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk

berfikir secara mendalam. Siswa diharapkan pada suatu masalah yang bersifat

problematik untuk dibahas dan dipecahkan masalah.

Dengan penerapan model pembelajaran ini, secara khusus diharapkan hasil

belajar siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen lebih baik dan

memuaskan. Secara umum, diharapkan siswa lebih mencintai pelajaran Bahasa

dan Sastra Indonesia, khususnya pembelajaran sastra. Sehingga pembelajaran

sastra dapat menumbuhkan keterampilan, rasa cinta, dan penghargaan para siswa

terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai bagian dari budaya warisan leluhur.

(19)

5

kurikulum melainkan dapat mengajarkan pembelajaran sastra menjadi lebih

menarik, sehingga pembelajaran sastra bisa lebih hidup.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis termotivasi untuk melakukan

penelitian dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Terhadap Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen „HORJA‟ Karya

Hasan Al Banna Oleh Siswa Kelas X SMA Perguruan Gajah Mada Medan Tahun

Ajaran 2011/2012”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya,

terdapat sejumlah permasalahan yang muncul, antara lain di bawah ini.

1. kurangnya minat siswa terhadap menganalisis unsur intrinsik cerpen,

2. rendahnya kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen,

3. siswa sulit menganalisis unsur intrinsik cerpen dikarenakan pengajaran

sastra yang diajarkan guru kurang hidup, kurang bermakna, dan kering

sehingga siswa menjadi bosan, malas dan mengantuk, serta merasa ilmu

itu tidak penting,

4. penggunaan model pembelajaran yang tidak bervariasi

5. proses belajar mengajar guru di kelas kurang efektif karena guru kesulitan

menemukan model pembelajaran yang tepat dalam menganalisis unsur

intrinsik cerpen,

6. Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD belum populer dikalangan

(20)

6

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari permasalah yang terlalu luas, serta untuk mengarahkan

pembicaraan suatu masalah. Maka perlu dilakuakan pembatasan terhadap

permasalahan yang akan dibahas. Hal ini bertujuan untuk lebih memfokuskan

permasalahan. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dapat

dibatasi pada Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student

Teams Achievement Division) dalam pembelajaran menganalisis unsur intrinsik

cerpen (tema, amanat, alur, latar/setting, tokoh/penokohan, sudut pandang, dan

gaya bahasa).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasai dan rumusan masalah di atas,

maka permasalahan dalam penelitian ini akan dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah tingkat kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen

“HORJA” karya Hasan Al Banna dengan menggunakan model

pembelajaran Kooperatif Tipe STAD siswa kelas X SMA Perguruan

Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012?

2. Bagaimanakah tingkat kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen

“HORJA” karya Hasan Al Banna dengan menggunakan teknik

pembelajaran Ekspositori siswa kelas X SMA Perguruan Gajah Mada

Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012?

3. Seberapa efektif penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

(21)

7

kelas X SMA Perguruan Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran

2011/2012 ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah antara lain di bawah ini.

1. untuk mendeskripsikan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen

“HORJA” karya Hasan Al Banna dengan menggunakan model

pembelajaran Kooperatif Tipe STAD oleh siswa kelas X SMA Perguruan

Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012.

2. untuk mendeskripsikan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen

“HORJA” karya Hasan Al Banna dengan menggunakan model

pembelajaran Ekspositori oleh siswa kelas X SMA Perguruan Gajah Mada

Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012

3. Untuk membandingkan keefektifan kemampuan menganalisis unsur

intrinsik cerpen “Horja” karya Hasan Al Banna yang menggunakan model

pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan model pembelajaran

Ekspositori oleh siswa kelas X SMA Perguruan Gajah Mada Medan Tahun

(22)

8

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. sebagai bahan masukan bagi guru bahasa Indonesia dalam meningkatkan

mutu pengajaran bahasa Indonesia khususnya dalam pembelajaran

memahami cerpen,

2. sebagai bahan masukan bagi peneliti sendiri nantinya untuk lebih

memahami model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam

menganalisis unsur intrinsik cerpen

3. sebagai bahan informasi bagi guru untuk mengetahui keefektifan

penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap

kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen

4. sebagai bahan bandingan bagi peneliti yang berminat melaksanakan

(23)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat

disimpulkan beberapa dalam paparan di bawah ini.

1. Pemerolehan nilai rata-rata kemampuan menganalisis unsur intrinsik

cerpen ‘HORJA’ karya Hasan Al-Banna oleh siswa kelas X SMA

Perguruan Gajah Mada Medan dengan menggunakan model pembelajaan

kooperatif tipe STAD adalah 80,12 dan termasuk dalam kategori baik

2. Pemerolehan nilai rata-rata kemampuan menganalisis unsur intrinsik

cerpen ‘HORJA’ karya Hasan Al-Banna oleh siswa kelas X SMA

Perguruan Gajah Mada Medan dengan menggunakan model pembelajaan

ekspositori adalah 65,62 dan termasuk dalam kategori cukup

3. Hasil pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif

daripada hasil pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen dengan

menggunakan model pembelajaran ekspositori. Hal tersebut terlihat dari

adanya perbedaan hasil belajar siswa dalam menganalisis unsur intrinsik

cepen.

(24)

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas X SMA Perguruan

Gajah Mada Medan, maka dapat diberikan saran-saran yang perlu diperhatikan

untuk meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen.

1. Hasil belajar menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa meningkat dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal tersebut

dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam memahami serta menganalisis

unsur intrinsik cerpen. Oleh karena itu guru bidang studi disarankan untuk

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk membantu

siswa agar lebih baik lagi dalam menganalisis cerpen.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD memerlukan pemahaman guru

baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi agar hal yang

diharapkan yakni peningkatan kemampuan menganalisis unsur intrinsik

cerpen siswa dapat lebih baik. Selain itu ketika model pembelajaran ini

diterapkan perlu adanya kontrol yang baik oleh guru agar keadaan kelas

lebih kondusif.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh peneliti lain guna memberi

masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam

meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik

Gambar

TABEL 4.7   UJI NORMALITAS DATA KELOMPOK     EKSPERIMEN .........................................................
GAMBAR 4.1

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat banyaknya permasalahan yang berhubungan dengan putusan serta-merta, maka untuk menjaga agar skripsi ini tidak menyimpang dari materi yang hendak disajikan perlu

Risiko saham terdiri dari 2 bagian yaitu risiko yang dapat didiversifikasi (unique risk) dan risiko yang tidak dapat didiversifikasi (systematic risk). Risiko unik

Persepsi petani tentang kredibilitas penyuluh sebagai sumber informasi mengenai pengelolaan hutan rakyat diduga berhubungan dengan karakteristik petani yang meliputi

turunan minyak sawit yang secara alami dengan nilai kurva SFC dan titik cair yang tinggi dapat membantu dalam proses formulasi produk margarin tekstur keras tersebut dan

Oksidator etilen dengan bahan pembungkus yang berbeda tidak dapat mempertahankan susut bobot buah tetap rendah selama penyimpanan.. Berdasarkan hasil sidik

Rumah sakit merupakan usaha pelayanan jasa kesehatan yang salah.. satunya berdasar pada azas kepercayaan sehingga masalah kualitas

Skripsi dengan judul “Hubungan antara intensitas nyeri dengan disabilitas aktivitas sehari-hari pada pasien NPB di RSUD Dr.Moewardi Surakarta” ini diajukan dalam

Isolat EAI 26 dapat menekan penyakit darah dengan persentase yang paling tinggi dibandingkan isolat-isolat lain dari kelompok bakteri endofit akar, sedangkan isolat RTI 4 juga