Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
(Kuasi eksperimen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Purwadadi)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan
Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan
Oleh
Windy Nurhikmawati
0703909
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
(Kuasi eksperimen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Purwadadi)
Oleh
Windy Nurhikmawati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan
© Windy Nurhikmawati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2013
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI WINDY NURHIKMAWATI
0703909
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL
COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Deni Kurniawan,M.Pd
NIP.196912042005031001
Mengetahui,
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TotoRuhimaM.Pd
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Abstrak
Windy Nurhikmawati: (0703909) Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Antara yang Menggunakan Model Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray dengan tipe Jigsaw. (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa kelas X SMA Negeri 1 Purwadadi).
Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan: Fakultas Ilmu Pendidikan: Universitas Pendidikan Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan penelitian “Bagaimanakah perbandingan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, antara yang menggunakan model Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray dengan tipe Jigsaw?”. Secara lebih khusus masalah penelitian dirumuskan pada sub-sub pokok masalah terdiri atas 1). Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dikelas Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray? 2). Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dikelas Cooperative Learning tipe Jigsaw? 3). Bagaimana perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dikelas Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray dan dikelas tipe Jigsaw?. Melihat peningkatan hasil belajar siswa melalui model cooperative learning tipe two stay two stray dengan tipe jigsaw pada pokok bahasan perangkat penyusun komputer juga prosedur mengaktifkan dan mematikan komputer yang baik dan benar. Penelitian menggunakan metode “kuasi experiment” dengan “the static group pre test-post test design” yang melibatkan 80 siswa SMA kelas X semester I, yang terdiri atas 40 siswa kelas two stay two stray (eksperimen 1) dan 40 siswa kelas jigsaw (eksperimen 2). Data penelitian dikumpulkan melalui instrumen tes penguasaan konsep bentuk pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas two stay two stray berbeda signifikan dibandingkan dengan kelas jigsaw. Hasil tersebut dibuktikan dengan t hitung = 5,590 > 2,000 dengan tingkat signifikansi �= 0,05, yang berarti terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar antara keduanya.
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang ... 1
B.Rumusan Masalah ... 6
C.Tujuan Penelitian ... 7
D.Manfaat Penelitian ... 8
BAB II MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DAN TIPE JIGSAW………...………... 9
A.Belajar ... 9
1. Pengertian Belajar ... 9
2. Hasil Belajar ... 10
B. Pembelajaran ... 16
1. Pengertian dan Ciri-ciri Pembelajaran... 16
2. Ciri-ciri pembelajaran ... 17
3. Jenis-jenis Pembelajaran ... 18
4. Hakikat Belajar Mengajar ... 18
C. Model Cooperative Learning ... 21
1. Pengertian Cooperative Learning ... 21
2. Karakteristik Cooperative Learning ... 21
3. Unsur-unsur Cooperative Learning ... 22
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray ... 24
E. Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw ... 29
F. Persamaan dan Perbedaan yang Dimiliki Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray dan Tipe Jigsaw ... 33
G. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 37
H. Integrasi Cooperative dengan pembelajaran TIK ... 38
I. Tinjauan Pembelajaran Pengoperasian Dasar Komputer ... 39
J. Asumsi ... 46
K. Hipotesis... 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 48
A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian ... 48
B. Desain Penelitian ... 49
C. Metode Penelitian ... 50
1. Metodologi Penelitian ... 50
2. Variabel Penelitian ... 50
D. Devinisi Operasional ... 52
1. Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray ... 52
2. Cooperative Learning tipe Jigsaw ... 52
3. Hasil Belajar ... 53
4. Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 53
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 54
1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 54
2. Uji Reliabilitas ... 55
3. Uji tingkat kesukaran tiap butir soal ... 57
4. Uji Daya pembeda butir soal ... 58
G. Prosedur Penelitian ... 59
1. Tahap Persiapan ... 59
2. Tahap pelaksanaan penelitian ... 59
H. Teknik Pengumpulan Data ... 63
I. Teknik Analisis Data ... 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68
A. Analisis Hasil Penelitian ... 68
1. Analisis Data Kelompok Two Stay Two Stray ... 68
2. Hasil Analisis Kelompok Jigsaw ... 72
3. Pengujian Hipotesis ... 76
a. Pengujian Hipotesis Pertama menggunakan model Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray ... 77
b. Pengujian Hipotesis Pertama menggunakan model Cooperative Learning tipe Jigsaw ... 78
c. Terdapat Perbedaan Signifikan Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas Two Stay Two Stray dan di Kelas Jigsaw ... 80
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V. SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 98
A.Simpulan ... 98
B.Keterbatasan Penelitian ... 99
C.Rekomendasi ... 99
DAFTAR PUSTAKA ... 101
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel.
3.1. Desain Penelitian ... 49
3.2. Variabel Penelitian ... 51
3.3. Kualifikasi Interpretasi Nilai Validitas ... 55
3.4. Kualifikasi Interpretasi Nilai Reliabilitas ... 56
3.5. Interpretasi Tingkat Kesukaran ... 57
3.6. Interpretasi Daya Pembeda ... 58
4.1. Tes Hasil Belajar Kelompok Two Stay Two Stray ... 69
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar .
2.1.Bagan Tahap-Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Two Stay Two Stray ... 26
2.2.Bagan tahap-Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Jigsaw ... 29
2.3.Bagan Persamaan dan Perbedaan Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw... 36
3. Prosedur Penelitian... 62
4.1. Grafik Pre-Test Kelompok Two Stay Two Stray ... 70
4.2. Grafik Post-Test Kelompok Two Stay Two Stray ... 71
4.3. Grafik Pre-Test Kelompok Jigsaw... 73
4.4. Grafik Post-Test Kelompok Jigsaw ... 75
4.5. Uji Hipotesis Kelompok Two Stay Two Stray ... 77
4.6. Uji Hipotesis Kelompok Jigsaw ... 79
4.7. Uji Hipotesis Kelompok Two Stay Two Stray danJigsaw ... 81
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transformasi dunia karena revolusi teknologi komunikasi dan
komputer menjadi agenda utama perubahan dunia saat ini. Dunia tidak lagi
dapat dipandang sebagai benua-benua yang terpisah atau kumpulan negara
yang terpisah, melainkan dunia menjadi saraf global telekomunikasi dan
komputer telah mengantarkan masyarakat memasuki era global. Setiap
individu diera global dituntut mengembangkan kapasitas secara optimal,
kreatif dan mengadaptasikan diri kedalam situasi gobal yang amat berfariasi
dan cepat berubah. Pendidikan sebagai bagian integral kehidupan masyarakat
di era global harus dapat memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh dan
berkembangnya keterampilan intelektual, sosial, dan personal.
Proses Belajar Mengajar adalah proses komunikasi transaksional
yang melibatkan guru, siswa, media atau channel serta komponen lain yang
mendukung dan juga merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum
dalam suatu lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam mencapai tujuan
tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru
melalui proses pembelajaran yang didalamnya mencakup kurikulum, tujuan,
2
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Depdiknas tujuan pendidikan nasional dapat teridentifikasi
dari pengertian pendidikan yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 ayat (1) mengamanahkan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara”.
Usaha untuk mewujudkan amanah Undang-undang Sisdiknas tersebut
dapat dipenuhi melalui Student active learning atau pendekatan cara belajar
siswa aktif di dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang mengakui
sentralitas peranan siswa di dalam proses belajar.
Terwujudnya amanah Undang-undang Sisdiknas dapat dirasakan dan
dilihat berdasarkan keberhasilan pembelajaran. Banyak faktor yang
mendukung keberhasilan siswa dalam pembelajaran, selain faktor internal
dari siswanya sendiri, juga faktor-faktor eksternal seperti guru, sarana belajar,
dan lingkungan belajar. Guru memiliki peranan penting dalam keberhasilan
siswa, karena sebagai bagian dari lingkungan eksternal siswa, guru berperan
untuk membantu siswa untuk memahami jalan pikiran dan proses
membangun pikiran siswa selama belajar. Untuk memenuhi tuntutan tersebut,
guru harus menggeser pemahamannya tentang belajar dan pembelajaran dari
„teacher centered‟ menjadi „student centered‟. Dengan bergesernya
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengembangkan pemahaman dan pengetahuannya mengenai teori-teori
belajar yang sesuai dengan kebutuhan keberhasilan belajar dan pembelajaran
yang berpusat pada siswa.
Nurhadi (2003: 5) mengemukakan bahwa:
“tugas guru di kelas dalam pembelajaran kontekstual adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa)”.
Walaupun demikian kita tidak bisa mengesampingkan tugas guru sebagai
seorang pendidik, guru merupakan komponen penting dalam pendidikan.
Seberapa baiknya program pendidikan yang di kembangkan dan diterapkan oleh
pemerintah, kalau guru tidak dapat melaksanakannya dengan baik, maka hasilnya
tidak akan maksimal. Pentingnya peranan guru seperti dikemukakan oleh
Washton (Sanjaya. Wina.. 2006: 4) “di antara banyak faktor yang mempengaruhi
pelajaran TIK seperti guru, jumlah siswa dalam kelas, peralatan laboratorium, dan
staf administrasi, ternyata gurulah yang merupkan faktor utama untuk
keberhasilan pembelajaran TIK”. Oleh karena itu, kemampuan guru dalam
mengemas proses pembelajaran di dalam kelas sangat penting, sehingga proses
belajar mengajar akan lebih menarik dan menyenangkan. Untuk menciptakan
keadaan kelas seperti itu siswa perlu dilibatkan langsung dalam proses
pembelajaran. Dengan demikian, keberadaan guru dalam kelas tersebut selain
4
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemahaman guru mengenai metode pembelajaran merupakan salah satu
penyebab rendahnya kualitas pendidikan di indonesia, sehingga guru hanya
menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran dan siswa
hanya sebagai penerima informasi bukan menemukan diri. Dalam pembelajaran
kontekstual siswa dilatih untuk menguatkan, memperluas dan menerapkan
pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam memecahkan masalah
yang mereka hadapi dalam suatu situasi, misalnya dalam bentuk simulasi pada
kegiatan praktikum. Menurut Nurhadi (2003: 5) bahwa “sesuatu yang baru (baca,
pengetahuan dan keterampilan) datang dari menemukan sendiri bukan apa kata
guru”.
Belajar tidak hanya menghafal teori-teori dan menuangkannya kembali
dalam ujian, tapi penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, siswa tidak mampu
memecahkan persoalan sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Nurhadi (2003: 3) mengatakan bahwa:
“Belajar akan lebih bermakna jika anak „mengalami‟ sendiri apa yang dipelajarinya, bukan „mengetahui‟-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi „mengingat‟ jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang”.
Agar siswa mampu memecahkan masalah persoalan di luar sekolah, maka guru
harus membiasakan mereka menghadapi persoalan hidup, di mana guru mencoba
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendekatan kontekstual dalam menyampaikan materi pelajarannya. Sebagaimana
diungkapkan Nurhadi (2003: 4):
“pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat”.
Pendekatan kontekstual lebih menekankan siswanya untuk lebih aktif dan
kreatif dalam mencari dan memecahkan suatu masalah, sehingga dalam
pembelajaran ini siswa perlu sering berkomunikasi satu sama lain sehingga
mereka dapat meraih hasil belajar tinggi melalui saling tukar informasi dan
menjelaskan konsep satu sama lain melalui percakapan yang substansial.
Pengetahuan yang mereka dapatkan akan digabungkan untuk menghasilkan
pengetahuan baru, sehingga siswa menyadari bahwa proses belajar tidak hanya
didapat dari informasi yang diberikan oleh guru ataupun buku paket, tetapi juga
pengetahuan bisa didapat dari hasil diskusi dan tukar informasi dengan teman.
Siswa adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain, seperti yang
dikemukakan oleh Djamarrah dan Aswan Zain (2002: 63) yang menyatakan
bahwa “anak didik adalah sejenis makhluk homo socius, yakni makhluk yang
berkecenderungan untuk hidup bersama”. Dengan adanya komunikasi antar siswa
diharapkan dapat tumbuh kembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap
anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois, sehingga terbina sikap
6
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tercipta proses belajar mengajar yang efektif dan persaingan yang sehat antar
siswa.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
secara umum masalah pokok yang akan diteliti adalah ”Bagaimanakah
perbandingan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi
dan Komunikasi, antara yang menggunakan model Cooperative Learning tipe
Two Stay Two Stray dengan tipe Jigsaw?”.
Secara lebih khusus masalah penelitian dirumuskan pada sub-sub
pokok masalah sebagai berikut
1. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi di kelas Cooperative Learning tipe Two Stay
Two Stray?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagaimana perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi di kelas Cooperative Learning tipe
Two Stay Two Stray dan di kelas tipe Jigsaw?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Tujuan umum yang ingin dicapai dari penelitian ini yakni, mengkaji
tentang perbandingan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan pokok bahasan perangkat penyusun
komputer juga prosedur mengaktifkan dan mematikan komputer yang baik
dan benar antara yang menggunakan model Cooperative Learning tipe Two
Stay Two Stray dengan tipe Jigsaw tingkat SMA kelas X.
2. Tujuan Khusus
Selanjutnya tujuan tersebut dijabarkan secara lebih khusus yaitu sebagai
8
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Mengkaji tentang peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi di kelas Cooperative Learning tipe
Two Stay Two Stray tingkat SMA kelas X.
b. Mengkaji tentang peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi di kelas Cooperative Learning tipe
Jigsaw tingkat SMA kelas X.
c. Mengkaji tentang bagaimana perbedaan peningkatan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di kelas
Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray dan di kelas tipe Jigsaw?
D. Manfaat Penelitian
Penelitian tentang perbandingan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) antara yang
menggunakan model Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray dengan
tipe Jigsaw diharapkan dapat memberikan manfaat secara:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan
kontribusi terhadap khazanah keilmuan khususnya yang berkaitan dengan
perkembangan pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Secara Praktis
Dengan diadakannya penelitian ini, peneliti berharap dapat
memberikan manfaat dan kontribusi bagi berbagai pihak yang
berhubungan dengan dunia pendidikan TIK pada umumnya maupun di
sekolah seperti:
a. Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan
Pendidikan TIK.
b. Mengambil manfaat dari proses pendidikan TIK, guna memecahkan
problematika pendidikan TIK pada masa kini.
c. Memiliki sikap bijaksana terhadap perubahan dan
pembaharuan-pembaharuan sistem pendidikan TIK.
48
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:
130). Pelaksanaan penelitian pendidikan umumnya dilakukan terhadap
sekelompok subjek yang dipilih untuk mewakili seluruh anggota kelompok.
Menurut Sugiyono (2008: 117) populasi adalah “wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi dengan segala batasnya harus didefinisikan secara jelas
sehingga generalisasi hasil-hasil penelitian dapat dirumuskan secara akurat.
Menurut Furqon (2009: 211):
Polulasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, orang atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik umum yang sama.Dalam mendefinisikan populasi kita harus juga
mendefinisikan anggotanya sebagai satuan analisis.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
(sepuluh) SMAN 1 Purwadadi yang berjumlah 240 siswa.
Pada penelitian ini pemilihan sampel dilakukan dengan cara
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jadi peneliti tidak mengambil sampel dari anggota populasi secara individu.
Sampel yang dipilih adalah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) 1
Purwadadi, 2 kelas dari kelas X (sepuluh) yang berjumlah 80 orang.
B. Desain Penelitian 1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah The
Static Group Prettest-Posttest Design yang diadaptasi dari Fraenkel & Wallen
(2006: 205). Pada desain ini menggunakan dua kelompok pengujian, dimana
keduanya merupakan kelompok eksperimen yang akan dibandingkan skor
hasil belajarnya berdasarkan masing-masing metode yang digunakan.
Berikut desain penelitian yang digunakan:
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Kelompok Test Awal Perlakuan Test Akhir
Eksperimen 1 O X1 O
Eksperimen 2 O X2 O
Keterangan:
O : Pemberian Tes
50
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Metode Penelitian 1. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode Kuasi Eksperimen, karena penentuan kelas dilakukan secara acak
kelas. Kelompok eksperimen 1 (kelompok yang diberi pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray) maupun kelompok eksperimen 2
(kelompok yang diberi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw) akan
dibandingkan hasil pretes dan postesnya, dari hasil pretes dan hasil postes
antara pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dengan tipe
Jigsaw. Penelitian dilakukan di laboratorium komputer dalam kondisi
yang terkendalikan dan dengan waktu yang sudah ditentukan.
2. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini penerggunaan model Cooperative Learning
tipe Two Stay Two Stray dan tipe Jigsaw ditempatkan sebagai variabel
bebas yang dianalogikan sebagai X, sedangkan hasil belajar siswa pada
mata pelajara teknologi informasi ditempatkan sebagai variable terikat
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2. Variabel Penelitian
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Cooperative Learning tipe Two
Stay Two Stray
(X1)
Cooperative Learning tipe Jigsaw
(X2)
Hasil Belajar X1. Y X2. Y
\
Keterangan:
X1 : Metode Cooperative tipe Two Stay Two Stray
X2 : Metode Cooperative tipe Jigsaw
52
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memakai kata-kata pada
penelitian ini maka peneliti mencantumkan definisi operasional sebagai berikut:
1. Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray
Guru membagi siswa kedalam kelompok, masing-masing kelompok
berisikan 4 anggota. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas kepada
semua kelompok dengan pokok permasalahan yang berbeda untuk memecahkan
permasalahan tersebut, dua siswa dari empat siswa harus menjadi tamu atau
berkunjung ke kelompok lain, sedangkan dua siswa lagi diam ditempat untuk
menjelaskan kepada dua tamu (siswa) yang datang, demikian juga yang harus
dilakukan dengan kelompok lainnya. Setelah siswa kunjung memahami masalah
dari kelompok lain, mereka harus kembali dalam kelompok inti untuk kemudian
menjelaskan pada dua siswa yang diam di tempat untuk bersama mencari
solusinya. Pada pembelajaran ini siswa mempunyai kesempatan untuk
membagikan hasil kerjanya kepada kelompok inti untuk didiskusikan.
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang
dengan memperhatikan keheterogenan, bekerjasama positif dan setiap
anggota bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi
yang diberikan dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok
yang lain.
3. Hasil Belajar
Skor hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan skor
hasil perbandingan kelompok eksperimen berdasarkan masing-masing
metode yang digunakan.dimana metode yang digunakan adalah metode
Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray dan tipe Jigsaw.
4. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dimaksud disini
adalah mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tingkat
SMA kelas X, dengan pokok bahasan sejarah singkat dan perangkat penyusun
komputer juga prosedur mengaktifkan dan noonaktif komputer dengan baik
dan benar.
54
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen penelitian yang digunakan adalah bentuk Tes berupa Pilihan
Ganda (Multiple Choice) dengan jumlah 40 butir soal yang telah disusun
kemudian di ujicobakan kepada siswa diluar sampel penelitian yaitu pada kelas XI
SMAN 1 Purwadadi yang telah menerima materi kelas X pada tahun sebelumnya.
Uji coba ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran soaldan daya beda pembeda soal.
F. Proses Pengembangan Instrumen
Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah tes yang
digunakan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim (2009: 117) “validitas berkenaan dengan
ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur, sehingga betul-betul mengukur
apa yang seharusnya diukur.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa seperangkat soal
tes. Pelaksanaan tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tes awal (pre-test) dan tes
akhir (post-test) terhadap setiap siswa yang dijadikan sampel penelitian.
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini untuk pengujian validitas dan reliabilitas instrumen
berupa item-item soal tes digunakan rumus Korelasi Product Moment dengan
rumus sebagai berikut :
n XY – (X)( Y)
R yx =
n( x 2) – (x)2 n( y 2) – (y) 2 (Sugiyono,2009: 212)
Keterangan :
r yx = Koefisien Korelasi
x 2
= Jumlah kuadrat variabel x
y 2
= Jumlah kuadrat variabel y
n = Jumlah sample
Menurut Surapranata, S. (2005: 352), klasifikasi interpetari nilai rxy
terhadap derajat validitas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3.
Kualifikasi Interpretasi nilai Validitas
Nilai Validitas Tingkat Validitas
56
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,70 ≤ rij < 0,90 Validitas tinggi (baik)
0,40 ≤ rij < 0,70 Validitas sedang (cukup)
0,20 ≤ rij < 0,40 Validitas rendah (kurang)
0,00 ≤ rij ≤ 0,20 Validitas sangat rendah (sangat kurang)
< 0,00 Tidak Valid
2. Uji Reliablitas
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan cara internal
consistency dengan menggunakan Rumus Alpha, sebagai berikut :
n ∑ Si2
r ij = 1 – (Arikunto, 2006 : 196)
n-1 Si2
Keterangan :
r jj = Koefisien Reliabilitas
r i = Koefisien Korelasi
Menurut Surapranata, S. (2005: 354), klasifikasi interpretasi nilai rij
[image:30.595.113.510.111.602.2]terhadap tingkat reliabilitas adalah sebagai berikut:
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kualifikasi Interpretasi nilai reliabilitas
Nilai Reliabiltas Tingkat Reliabilitas
rij ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah
0,20 ≤ rij < 0,40 Reliabilitas rendah
0,40 ≤ rij < 0,70 Reliabilitas sedang
0,70 ≤ rij < 0,90 Reliabilitas tinggi
0,90 ≤ rij ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi
3. Uji tingkat kesukaran tiap butir soal, dengan rumus :
An + Bn IK = Tingkat Kesukaran
IK = An = Jumlah skor yang dicapai kelompok atas
N x Maks Bn = Jumlah skor yang dicapai kelompok bawah
58
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Interpretasi tingkat kesukaran tiap butir soal mengacu kepada pendapat
[image:32.595.121.509.219.608.2]Frankel, Jack, R, (dalam Arifin, Zaenal. 2009: 246), sebagai berikut :
TABEL 3.5.
INTERPRETASI TINGKAT KESUKARAN INDEKS
KESUKARAN
Interpretasi
0,00 Soal terlalu sukar
0,00 < TK 0,30 Soal sukar
0,30 < TK 0,70 Soal sedang
0,70 < TK < 1,00 Soal mudah
1,00 Soal terlalu mudah
4 Uji Daya pembeda butir soal, dengan rumus :
Aa - B b DP = Daya Pembeda
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
½ n x maks Bb = Jumlah skor yang dicapai kelompok bawah
N = Jumlah seluruh siswa kelompok atas dan bawah
Mak = Skor maksimal ideal
Menurut Surapranata, S. (2005: 257), klasifikasi daya pembeda suatu soal
[image:33.595.119.507.231.607.2]adalah sebagai berikut:
TABEL 3.6.
INTERPRETASI DAYA PEMBEDA
DAYA PEMBEDA Interpretasi
0,00 Sangat jelek
0,00 < DP 0,0 Jelek
0,0 < DP 0,40 Cukup
0,40 < DP < 0,70 Baik
0,70 < DP 1,00 Sangat baik
60
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Arifin, Zaenal. (2009:88). Tahapan penelitian dilakukan sebagai berikut :
1 Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ini, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Studi pendahuluan dengan cara mengkaji berbagai literatur berkaitan
dengan permasalahan yang akan diteliti
b. Memuat perangkat pembelajaran disesuaikan dengan materi yang akan
dijadikan bahan pembelajaran di kelas
c. Menyusun instrument penelitian
d. Mempersiapkan LKS untuk diguanakan sebagai pelengkap pembelajaran
e. Melengkapi syarat-syarat administrasi pelakasanaan penelitian, seperti
pembuatan ijin penelitian
f. Melakukan tahap uji coba instrument
2 Tahap pelaksanaan Penelitian
a. Pembelajaran dilakukan di dua kelas penelitian dengan memberi
pembelajaran dengan cara yang berbeda (cooperative learning tipe Jigsaw
dan cooperative learning tipe Two stay two stray) pada standar
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
: mengkatifkan dan mematikan Komputer sesuai dengan prosedur yang
benar”.
b. Tes diberikan kepada kedua kelompok penelitian pada awal penelitian
(Pretes), untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan
perlakuan.
c. Proses pembelajaran melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a) Siswa dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen I (cooperative learning tipe Jigsaw) dan kelompok
eksperimen II (cooperative learning tipe Two stay two stray)
d. Untuk setiap materi pokok, kelompok eksperimen I diberikan
pembelajaran dengan menggunakan cooperative learning tipe Jigsaw
sedangkan kelompok eksperimen II dengan menggunakan cooperative
learning tipe Two stay two stray.
e. Tes diberikan kepada kedua kelompok penelitian pada akhir penelitian
(Postes), untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah diberi
perlakuan (setelah menyelesaikan proses pembelajaran). Baik untuk
kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II.
62
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a.Siswa dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen I
dan kelompok eksperimen II
b.Tes diberikan kepada kedua kelompok eksperimen pada awal penelitian
(Pretes), untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan
perlakuan.
c.Untuk setiap materi pokok, kelompok eksperimen I diberikan
pembelajaran dengan menggunakan cooperative learning tipe Jigsaw
sedangkan kelompok eksperimen II dengan menggunakan cooperative
learningtipe two stay two stray
d.Tes diberikan pada akhir penelitian (Postes), untuk mengetahui
kemampuan akhir siswa setelah diberi perlakuan (setelah menyelesaikan
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengelompokan Sampel
Kelompok Eksperimen 1
Kelompok Eksperimen 2
Pelaksanaan Pretest
Belajar Dengan Pendekatan Deduktif
Belajar Dengan Pendekatan Induktif
Pelaksanaan
Postest
64
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[image:38.595.115.514.208.594.2]
Gambar 3. Prosedur penelitian Rochmad. (2008: 109).
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dan
menentukan bagi keberhasilan pelaksanaan penelitian ini. Adapun
pengumpulan data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1) Setelah kelompok penelitian diberikan penjelasan mengenai bentuk
penelitian yang akan dilakukan, baik kelompok eksperimen I maupun
kelompok eksperimen II melakukan tes awal (Pretes) dengan cara
mengerjakan soal-soal tes yang telah ditentukan. Hasil tes dari kedua
kelompok kemudian dianalisis, sebagai hasil awal penelitian.
2) Kelompok eksperimen I melaksanakan proses pembelajaran dengan
menggunakan cooperative learning tipe Jigsaw, dan kelompok eksperimen
II melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan cooperative
learning tipe two stay two stray. Pembelajaran dilaksanakan selama satu
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Seluruh sampel dari kedua kelompok penelitian pada akhir pembelajaran
diberi tes sebagai tes akhir (Postes), dan hasil tes dianalisis sebagai data
akhir.
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini akan menggunakan metoda
statistik sebagai langkah untuk menguji hipotesis penelitian.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1 Mencari Rata-rata dengan Distribusi frekuensi, untuk memperoleh nilai
rata-rata dan Standar Deviasi sebagai berikut :
- menentukan rentang skor, yaitu skor maksimum - skor minimum
- Menentukan banyak kelas, yaitu 1 + 3,3 log n
- Menentukan panjang kelas interval, yaitu rentang skor dibagi banyak kelas
66
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f i x i
X =
f i
n f i x i - ( f i x i)
S 2 =
n ( n-1)
Keterangan :
X = Nilai rata-rata (Mean)
fi xi = Jumlah perkalian frekuensi dengan nilai tengah
f i = Jumlah frekuensi
S 2 = Varian
Sd = Standar deviasi (akar kuadrat dari varians)
n = Jumlah sampel
2 Menguji Normalitas data dengan Uji Chi-kuadrat, dengan rumus sebagai
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(E 0 – E 1) 2
2 =
E 1 (Sugiyono, 2001 : 175)
Keterangan :
2
= Nilai Chi Kuadrat
E 0 = Frekuensi Penelitian
E 1 = Frekuensi yang diharapkan
3. Pengujian Statistik Data (Uji Signifikansi)
1) Menyusun gain (d) post test – pre test
2) Mencari mean deviasi
3) Menyusun tabel xd dan x2d untuk memperoleh jumlah kuadrat deviasi
4) Mencari derajat kebebasan dengan rumus db = n-1
Pengujian hipotesis ke-1 dan ke-2, dalam penelitian ini uji signifikansi uji t
mengacu kepada pendapat Arikunto (1996 : 275), yang mengatakan bahwa untuk
68
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Md
t =
X2 d
N(N-1)
Keterangan:
Md : Mean dari perbedaan pre test dengan post test
Xd : Deviasi masing-masing subjek
x2
d : Jumlah kuadrat deviasi
N : Subjek pada sampel
Sedangkan untuk menguji signifikansi peningkatan prestasi belajar pada
kelompok eksperimen digunakan rumus menurut Sugiyono (2001 : 155) sebagai
berikut :
X1 - X2
t = S12 S2 2 n1 + n2
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X1 = Rata-rata data pada sampel 1
X2 = Rata-rata data pada sampel 2
S12 = Varian sampel 1
S2 2 = Varian sampel 2
n 1 = Jumlah anggota sampel 1
98
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, dari penelitian
ini diperoleh kesimpulan tentang perbandingan hasil belajar siswa kelas X di
SMA Negeri 1 Purwadadi Subang pada pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK), yaitu sebagai berikut :
1. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan (nilai t = 17,69)
pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di kelas
Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray, hal ditunjukkan dari
peningkatan rata-rata hasil tes awal (pre-test) ke tes akhir (pos-test)
sebesar 23,4 yaitu selisih antara rata-rata pos-test (81,5) dengan pre-test
(58,1).
2. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan (nilai t = 27,108)
pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di kelas
Cooperative Learning tipe Jigsaw, hal ditunjukkan dari peningkatan
rata-rata hasil tes awal (pre-test) ke tes akhir (pos-test) sebesar 13,0 yaitu
selisih antara rata-rata pos-test (72,5) dengan pre-test (59,5).
3. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan pada
mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di kelas
Cooperative learning tipe Jigsaw dengan tipe two stay two stray, hal
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan, diantaranya tidak
semua aspek kognitif pada pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
dan jigsaw di teliti. Selain itu, pembelajaran yang dilakukan sendiri oleh
peneliti juga menyebabkan banyak potensi dan permasalahan yang belum
digali dengan sempurna.
C. Rekomendasi
Dari kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, peneliti akan memberikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) perlu diupayakan berbagai
strategi pembelajaran, diantaranya dengan cara memilih dan memilah
pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas
belajarnya. Seperti halnya pendekatan deduktif-induktif cukup baik
diterapkan dalam meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK), oleh sebab itu cara ini perlu
disosialisasikan kepada siswa, meskipun tidak harus selamanya dibelajarkan.
2. Hasil belajar yang dimiliki oleh siswa sangat bervariasi, begitu pula tingkat
motivasi dan keinginan belajar yang dimilikinya. Kondisi ini hendaknya
diketahui oleh guru secara cermat dan cepat, dan hendaknya guru mampu
memilih dan memilah penggunaan strategi di dalam melaksanakan
100
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
proses belajar harus disesuaikan dengan pengetahuan dan kemampuan
berpikirnya.
3. Untuk memberi penguatan tentang hasil penelitian ini, penerapan pendekatan
dalam pembelajaran model Jigsaw dan Two stay two stray dapat
direkomendasikan untuk diterapkan pada pelajaran lain di luar pelajaran
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Lorin. W, dan Krathwol, David. R. (2001). A Taxonomy For Learning Teaching andAssesing (A Revision Of Bloom’s Taxonomy OfEducational Objectives). New York: David Mc. Kay Company. Inc.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Bina Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Bandung: Bumu Aksara.
Arief, S, Sadiman. (1990). Pengertian pengembangan dan Pemanfaatan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.
Bloom, Benyamin, S, Et.al. (1956). Taxonomy Of EducationalObjective. New York; David Mc. Kay Company. Inc.
Dahar, R. Willis. (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Depdikbud. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Djamarrah, Syaiful B. dan Aswin Zain. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
E. Mulyasa. (2006). Implementasi Kurikulum 2004: Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.
Fraenkel, J. R., & Wallen. N. E. (2006). How to Design and Evaluate Reaserch in Education. Boston: McGraw-Hill Inc.
Furqon. (2009). Statistika Terapan Unttuk Penelitian. Bandung: Alfabetha.
102
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(TIK). Bandung: Jurusan pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) FPMIPA UPI.
Ismail, dkk.. (2003). Kapita Selekta Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Jakarta: Universitas Terbuka.
Karli, Hilda. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi: Model-Model Pembelajaran. Bandung: Bina Media Informasi.
Lie, Anita. (2010). Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Bandung: Alfabeta.
Nurhadi, dan Agus G. Senduk. (2003). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
Panen, P. dkk.. (2003). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rahmayanti. (2003). Model Kooperatif dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Makalah pada Seminar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Untirta. Banten: Untirta.
Rochmad. (2008). Penggunaan Pola Pikir Induktif-deduktif dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Beracuan Konstruktivisme. Semarang: FMIPA UNES.
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Mengembangkan Profesionalisme Guru. Rajawali Press: Jakarta.
Russeffendi. E.T. (1996). Pengantar kepada Membantu Guru dalam Meningkatkan Kompetensinya dalam Mengajarkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito
Sadiman. (2006). Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga.
Sanjaya, Wina. (2006). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Windy Nurhikmawati, 2013
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE JIGSAW
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sudjana, Nana. (1989). Evaluasi Hasil Belajar: Konstruksi dan Analisis. Bandung: Pustaka Martiana.
--- . (1988). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV Sinar Baru.
Sudjana, Nana, R. Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Penerbit Sinar Baru.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudirman, dkk.. (1992). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian PendidikanPendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:CV Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning. Teori Dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Suparmin dan Saksono. 2012. Buku Kerja Siswa SMA/MA Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas X. Surakarta: Suara Media Sejahtera.
Surya, Mohammad. 2003. Psikologi Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya.
Tim MKPBM. 2001. Strategi Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) UPI.
Trianto. (2009). Revisi Taksonomi Bloom atau Revised Bloom Taxonomy .[Online]. Tersedia:http://hilman.web.id/posting/blog852/revisi-taksonomi-bloom-atau-revised-boom-taxonomy.html[12April2011]
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. [Online]. Tersedia di http://www.bapsi.undip.ac.id/images/download/Dokumen/uu%20n o-20%20thn%202003%20sisdiknas.pdf[11september2001].