Muhammad Iqbal, 2012
Studi Analisis Kesesuaian Pembelajaran
Dengan Hasil Belajar Pada Standar Kompetensi Sistem Rem DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTRA GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 5
C. Tujuan Penelitian... 7
D. Metode Penelitian ... 8
E. Manfaat Penelitian... 8
F. Struktur Organisasi Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
A. Pengertian Kurikulum dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ... 10
1. Pengertian Kurikulum ... 10
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ... 11
B. Konsep Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada SMK. ... 13
1. Pengertian Belajar ... 15
2. Konsep Belajar Tuntas ... 16
3. Konsep Belajar Individual ... 17
4. Pencapaian Kemampuan Dalam Belajar ... 17
C. Tinjauan Teori-teori belajar ... 18
1. Teori disiplin mental... 18
2. Teori Behaviorisme ... 19
3. Teori Cognitive-Gestalt-Field ... 21
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 23
Muhammad Iqbal, 2012
Studi Analisis Kesesuaian Pembelajaran
Dengan Hasil Belajar Pada Standar Kompetensi Sistem Rem
2. Faktor Eksternal... 25
E. Proses Belajar Mengajar... 27
F. Kompetensi Dasar Pembelajaran dan Hasil Belajar ... 29
1. Kompetensi Dasar Pembelajaran ... 29
2. Hasil Belajar ... 30
G. Evaluasi ... 30
1. Pengertian Evaluasi ... 30
2. Fungsi Evaluasi ... 31
3. Tujuan Evaluasi ... 32
4. Penilaian ... 33
5. Jenis Alat Evaluasi ... 34
6. Evaluasi Belajar pada Kompetensi dasar perbaikan sistem rem dan komponennya. ... 38
7. Kriteria Kelulusan ... 38
H. Pelaksanaan pembelajaran Kompetensi dasar perbaikan sistem rem dan komponennya ... 38
I. Kesesuaian kompetensi dasar pembelajaran terhadap hasil belajar pada standar kompetensi sistem rem. ... 39
BAB III METODE PENELITIAN ... 41
A. Lokasi penelitian ... 41
B. Subjek penelitian ... 41
C. Definisi Istilah ... 42
D. Data dan Sumber Data Penelitian... 43
1. Data Penelitian... 43
2. Sumber Data Penelitian ... 43
E. Teknik Pengumpulan Data ... 44
1. Angket ... 44
2. Wawancara ... 44
3. Observasi ... 45
4. Studi dokumentasi ... 45
F. Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian ... 46
1. Tahap Orientasi ... 46
2. Tahap Eksplorasi ... 47
3. Tahap Member Check ... 47
G. Teknik Analisis Data ... 48
1. Data Reduction (Reduksi Data)... 49
2. Data Display (Penyejian Data) ... 49
3. Conclusion Drawing/Verification ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53
Muhammad Iqbal, 2012
Studi Analisis Kesesuaian Pembelajaran
Dengan Hasil Belajar Pada Standar Kompetensi Sistem Rem
1. Deskripsi pelaksanaan penelitian. ...53
2. Deskripsi program keahlian teknik otomotif di SMK Negeri 8 Bandung. ...54
3. Deskripsi implementasi KTSP pada kompetensi dasar perbaikan sistem rem dan komponennya di SMK Negeri 8 Bandung. ... 55
4. Pencapaian kompetensi dasar pemeliharaan sistem rem dan komponennya berdasarkan persepsi sekolah. ... 70
B. Pembahasan Data Hasil Penelitian Kesesuaian Pembelajaran dengan Hasil Belajar ... 72
1. Kesesuaian materi KTSP. ... 72
2. Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran di Sekolah. ... 74
3. Pencapaian kompetensi peserta didik dalam mencapai kompetensi yang direncanakan... 75
C. Temuan Hasil Penelitian. ... 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 78
A. Kesimpulan... 78
B. Saran. ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 81
Muhammad Iqbal, 2012
Studi Analisis Kesesuaian Pembelajaran
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini salah satu tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia adalah
menyongsong era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi disetiap
bidang. Untuk dapat menghadapi persoalan-persoalan yang timbul di era globalisasi
diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kompeten, baik untuk
tenaga professional maupun penerapan iptek, serta tenaga dalam bidang lain dari
berbagai aspek kehidupan. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia ini
dilakukan melalui sistem pendidikan yang lebih produktif dalam mengantisipasi
kemungkinan yang terjadi di masa mendatang.
Pengembangan sumber daya manusia (SDM) ini diperjelas dengan kebijakan
pemerintah melalui pengembangam sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), dimana sistem kurikulum ini memberikan keleluasaan bagi satuan
pendidikan yang bersangkutan, untuk dapat menggali dan mengembangkan potensi
yang tersedia di lingkungan masyarakat lokal, dengan kata lain sistem kurikulum ini
memungkinkan sekolah pada suatu daerah atau satuan pendidikan tertentu
memasukan potensi-potensi yang terdapat di daerahnya dalam kurikulum sekolah
guna menggali dan memanfaatkan potensi-potensi yang ada. Sehingga dengan
demikian dapat menumbuhkan sinergi yang kuat antra sekolah dengan masyarakat
2
Sekolah dengan adanya sistem kurikulum tingkat satuan pendidikan terutama
tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dituntut untuk dapat melihat
peluang-peluang yang terdapat dilingkungannya yang dapat bermanfaat bagi lulusannya.
Berdasarkan pertimbangan di atas dan mengacu kepada prinsip-prinsip
penguasaan keahlian profesi, nampaknya sudah harus dipikirkan suatu sistem
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keterampilan kejuruan yang dapat
memadukan secara dinamis dan serasi antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan
lapangan kerja yang ada di masyarakat, dalam hal ini sasarannya adalah kebutuhan
industri.
Menurut Dikti dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada pasal 36 bahwa “pengembangan kurikulum dilakukan
dengan mengacu pada standar nasional dan tujuan pendidikan, serta memperhatikan
prinsip diversifikasi sesuai dengan potensi peserta didik”.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki banyak bidang dan paket
keahlian, yang terdapat pada sekolah menengah kejuruan sangatlah beragam, salah
satunya adalah teknik kendaraan ringan paket otomotif. Salah satu standar
kompetensi yang terdapat pada paket otomotif adalah standar kompetensi sistem rem,
kompetensi ini termasuk pada kelompok produktif yang harus ditempuh oleh setiap
siswa dalam menyelesaikan studi pada paket otomotif.
Standar kompetensi sistem rem terdiri dari beberapa kompetensi dasar dan
setiap kompetensi dasar ini terdiri dari beberapa indikator yang harus di kuasai oleh
3
pelajaran telah merencanakannya melalui rencana pelaksanaan pembelajara (RPP)
pada standar kompetensi sistem rem kompetensi dasar apa saja yang harus
dimunculkan dan indikator-indikatornya dengan strategi untuk penyampaiannya, akan
tetapi pada pelaksanaannya dilapangan atau dalam proses kegiatan belajar mengajar
(KBM) guru-guru terutama guru yang sudah senior kadang menganggap rencana
pelaksanaan pembelajara (RPP) itu hanya sebuah syarat kelengkapan administrasi
saja bukan dijadikan sebagai pedoman atau patokan mengajar, dan masalah mengajar
mereka tergantung pengalaman saja. Dengan kata lain selama ini guru kurang optimis
dalam merancang rencana pelaksanaan pembelajara (RPP) dan belum menjadikan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai patokan dalam kegiatan belajar
mengajar (KBM) di kelas, berdasarkan observasi awal terdapat hasil belajar peserta
didik yang kurang dari nilai KKM, sehingga apakah hasil belajar siswa telah sesuai
dengan kompetensi dasar yang telah direncanakan atau belum, dengan kata lain
apakah rencana pelaksanaan pembelajaran itu sesuai atau tidak dengan
pelaksanaannya. Berikut ini adalah daftar nilai atau hasil belajar peserta didik pada
standar kompetensi sistem rem:
Tabel. 1.1.
Daftar nilai atau hasil belajar peserta didik pada standar kompetensi sistem rem
No KKM Nilai Jumlah % Lulus % Belum lulus
1
75
0 – 25 0 0 0
2 26 – 50 0 0 0
3 51 – 74 12 35,29
4 75 – 100 22 64,71
Jumlah 34 100 %
[image:7.612.109.535.600.677.2]4
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru
produktif otomotif di SMK Negeri 8 Bandung mengenai nilai atau hasil belajar
peserta didik pada standar kompetensi sistem rem dimana kompetensi ini termasuk
dalam kelompok produktif chassis, diperoleh data seperti pada tabel 1.1. Terdapat
tiga puluh empat siswa dalam satu kelas yang diteliti dengan perolehan nilai atau
hasil belajar diantaranya: dari 34 peserta didik terdapat 12 peserta didik yang
memperoleh nilai di bawah KKM, dan 22 peserta didik yang telah memenuhu kriteria
ketuntasan minimal atau memperoleh nilai di atas KKM
Perolehan nilai atau hasil belajar dari peserta didik tersebut jika dikalkulasikan
secara keseluruhan maka dari tiga puluh empat peserta didik, yang lulus atau telah
memenuhi kriteria ketuntasan minimal sebanyak dua puluh dua orang atau sebesar
64,71 % sedangkan peserta didik yang belum lulus atau belum memenuhi kriteria
ketuntasan minimal sebanyak dua belas orang atau sebesar 35,29 %.
Bertolak dari uraian di atas penulis ingin mengetahui dan membuktikan secara
langsung dengan cara melakukan studi analisis dilapangan melalui observasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengambil sebuah judul penelitian
tentang: “STUDI ANALISIS KESESUAIAN PEMBELAJARAN DENGAN
HASIL BELAJAR PADA STANDAR KOMPETENSI SISTEM REM”.
(Penelitian Deskriptif Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMKN 8 Bandung pada
5
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Identifikasi masalah adalah untuk memperjelas permasalahan yang
kemungkinan timbul dari penelitian serta berguna untuk memperjelas suatu objek
dalam hubungannya dengan situasi tertentu, suatu masalah atau bukan. Berdasarkan
latar belakang masalah, yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini
adalah:
1. Sinkronisasi pemetaan standar kompetensi dengan materi sistem rem kendaraan
roda empat, belum tergambarkan secara utuh dalam silabus.
2. Indikator-indikator yang harus dicapai, belum secara utuh tergambar dalam
RPP.
3. Proses belajar mengajar pada standar kompetensi sistem rem kendaraan roda
empat, belum tersistematisasi sesuai dengan standar proses yang ditetapkan
oleh peraturan menteri nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses.
4. Terdapat hasil belajar peserta didik yang di bawah nilai KKM pada kompetensi
dasar perbaikan sistem rem dan komponennya.
Penelitian perlu perumusan untuk memperjelas masalah, agar penelitian yang
akan dilakukan dapat berjalan secara terarah dan mempermudah peneliti dalam
melakukan penelitiannya. Penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut,
”apakah ada kesesuaian pembelajaran dengan hasil belajar pada standar
kompetensi sistem rem?”.
Agar penelitian ini lebih fokus, maka dirinci beberapa pertanyaan sebagai
6
1. Apakah guru dalam memetakan kompetensi yang terdapat dalam silabus, telah
sesuai dengan tujuan hasil belajar?.
2. Bagaimana guru mensinkronisasikan standar kompetensi, kompetensi dasar
dengan indikator, dilihat dari struktur materi?.
3. Apakah guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) telah
mempertimbangkan aspek pencapaian kompetensi sesuai dengan peralatan,
bahan dan jumlah peserta didik?.
4. Apakah guru dalam menyusun alat evaluasi telah sesuai dengan dokumen
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ?.
5. Bagaimana guru melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) untuk standar
kompetensi sistem rem, mencakup:
a. Pembukaan
b. Inti:
1) Eksplorasi
2) Elaborasi
3) Konfirmasi
6. Bagaimana hasil belajar peserta didik melalui tes akhir pada standar kompetensi
7
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Memperoleh gambaran tentang bagaimana guru dalam memetakan kompetensi
yang terdapat dalam silabus, apakah telah sesuai dengan tujuan hasil belajar.
2. Memperoleh gambaran tentang bagaimana guru mensinkronisasikan standar
kompetensi, kompetensi dasar dengan indikator, dilihat dari struktur materi.
3. Memperoleh gambaran tentang bagaimana guru dalam menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) apakah telah mempertimbangkan aspek
pencapaian kompetensi sesuai dengan peralatan, bahan dan jumlah siswa.
4. Memperoleh gambaran tentang bagaimana guru dalam menyusun alat evaluasi,
apakah telah sesuai dengan dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
5. Memperoleh gambaran tentang bagaimana guru melaksanakan proses belajar
mengajar (PBM) pada standar kompetensi sistem rem, mencakup:
a) Pembukaan
b) Inti:
1) Eksplorasi
2) Elaborasi
3) Konfirmasi
6. Memperoleh gambaran tentang bagaimana hasil belajar peserta didik pada
8
D. Metode Penelitian
Sesuai dengan judul yang diambil sifat variabel yang berinteraksi, maka penulis
dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik korelasional. Penelitian
ini memusatkan perhatian kepada permasalahan aktual sebagaimana adanya pada saat
penelitian dilaksanakan, karena gejala dan peristiwa telah ada sehingga peneliti hanya
mendeskripsikannya, kemudian dilanjutkan dengan menganalisis data-data agar
memperoleh suatu pemecahan masalahnya.
E. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan pasti akan memperoleh hasil atau kegunaan
walaupun bentuknya kecil. Hasil penelitian ini diharapkan berguna dan menjadi
masukan:
1. Bagi penulis, mendapatkan gambaran tentang kesesuaian antara perencanaan
pembalajaran dengan pelaksanaannya dilapangan yang bermanfaat kelak di
dunia pendidikan.
2. Bagi Guru, memberikan bukti yang empirik dan masukan data mengenai
kesesuaian antara perencanaan pembelajaran dengan hasil belajar yang akan
dicapai atau dalam pelaksanaannya dilapangan.
F. Struktur Organisasi
Agar penulisan nantinya akan sampai pada tercapainya hasil yang diharapkan
9
tercapainya satu tujuan akhir dari penulisan penelitian ini. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan akan membahas tentang Latar Belakang Masalah,
Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan penelitian, Metode Penelitian, Manfaat
Penelitian, Struktur Organisasi.
Bab II Kajian Pustaka, berisikan tentang landasan teori mengenai Pengertian
Kurikulum dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Pembelajaran Standar
Kompetensi Sistem Rem dalam Kurikulum KTSP, Pengertian Belajar, Konsep
Belajar, teori-teori belajar, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar, Proses Belajar
Mengajar, Pembahasan Kompetensi Dasar Pembelajaran dan Hasil Belajar, Evaluasi,
Pelaksanaan Pembelajaran Kompetensi Dasar Perbaikan Sistem Rem dan
Komponennya, Kesesuaian Kompetensi Dasar Pembelajaran dengan Hasil Belajar
pada Standar Kompetensi Sistem Rem.
Bab III Metodologi penelitian akan membahas tentang Lokasi Penelitian,
Subjek Penelitian, Data dan Sumber Data Penelitian, Teknik Pengumpulan Data,
Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian, Teknik Analisis Data.
Bab IV ini merupakan bab hasil penelitian dan pembahasan berisi tentang
Deskripsi Data Hasil Penelitian, Pembahasan Data Hasil Penelitian Kesesuaian
Pembelajaran dengan Hasil Belajar, Temuan Hasil Penelitian.
Bab V Kesimpulan dan Saran berisi tentang Kesimpulan dari Penelitian yang
telah dilakukan serta beberapa saran yang dikemukakan oleh penulis pada
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi penelitian
Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 8 Bandung,
dimana sekolah ini adalah salah satu sekolah negeri di bandung yang memiliki
program studi keahlian teknik otomotif, penelitian ini dilaksanakan kepada
Peserta didik, wakil kepala sekolah bidang kurikulum serta guru program studi
keahlian teknik otomotif di SMK Negeri 8 Bandung.
B. Subjek penelitian
Subjek penelitian merupakan bahasan utama dari suatu penelitian atau yang
akan dijadikan sumber data daripenelitian yang akan dilaksanakan. Menurut
pendapat Nasution, S. (1996:106) mengungkapkan bahwa:
“ subjek penelitian adalah sorotan utama semua nilai yang mungkin, hasil
menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentudari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”.
Subjek penelitian ini dilaksanakan kepada Peserta didik, Wakil kepala sekolah
bidang kurikulum serta guru program studi keahlian teknik otomotif di SMK
Negeri 8 Bandung. Menurut Sugiyono (2004:56) menyatakan bahwa: “Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya“. Sedangkan sampel Menurut Sugiyono
(2004:56) yaitu:”sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
42
SMK Negeri 8 Bandung sebanyak tiga kelas, diambil satu kelas sebagai sampel
penelitian. Wakil kepala sekolah yang ada di SMK Negeri 8 Bandung, yang
diambil sebagai sampel yakni Wakil kepala sekolah bidang kurikulum, serta dari
guru program studi keahlian teknik otomotif di SMK Negeri 8 Bandung sebagai
populasi guru produktif, diambil dua orang guru produktif sebagai sampel
penelitian.
C. Definisi Istilah
Untuk menghindari penafsiran yang keliru dan salah pengertian dalam judul
penelitian ini, maka perlu dijelaskan istilah judul sebagai berikut:
1 Menurut KBBI (2012) menyatakan bahwa: Studi adalah kajian, telaahan
atau penelitian ilmiah.
2 Menurut KBBI (2012) menyatakan bahwa: “Analisis yaitu kegiatan
penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya”.
3 Menurut KBBI (2012) menyatakan bahwa: Kesesuaian adalah perihal
sesuai, keselarasan atau kecocokan.
4 Kompetensi menurut Kepmendiknas No 045 (2002) adalah “seperangkat
tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai
syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas
tugas di bidang pekerjaan tertentu”.
5 Kompetensi perbaikan sistem rem, adalah kelompok program produktif
chasis yang terdapat pada program keahlian teknik kendaraan ringan
43
D. Data dan Sumber Data Penelitian
1. Data Penelitian
Menurut Arikunto, S. (2006:118) menyatakan, bahwa “Data adalah hasil
pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka yang dapat dijadikan
bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil
pengolahan yang dipakai untuk suatu keperluan”. Data yang diperlukan
sehubungan dengan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data mengenai kesesuaian kompetensi dasar pembelajaran pada standar
kompetensi sistem rem diambil dari hasil instrumen penelitian dalam
bentuk nilai.
2. Data mengenai hasil belajar siswa pada standar kompetensi sistem rem
diambil dari hasil observasi dalam bentuk nilai.
2. Sumber Data Penelitian
Bahan untuk menyusun suatu informasi diperoleh dari sumber data. Arikunto,
S. (2006:129) mengemukakan bahwa ”yang dimaksud dengan sumber data dalam
penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh”. Berdasarkan pernyataan
tersebut, maka sumber data dalam penelitian ini adalah:
1. Siswa kelas XI tahun ajaran 2010-2011 SMK Negeri 8 Bandung yang
melakukan praktek perbaikan sistem rem dan komponennya.
2. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum serta staf pengajar baik guru teori
kompetensi pemeliharaan sistem rem maupun guru praktek yang berada di
44
E. Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan suatu bahan yang sangat diperlukan untuk dianalisis, untuk
itu maka diperlukan suatu teknik pengumpulan data yang relevan dengan tujuan
penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik wawancara, angket, observasi dan dokumentasi:
1. Angket
Menurut Nasution, S. (1996:160), mengemukakan bahwa: “Angket
merupakan alat penelitian berupa daftar pernyataan atau pertanyaan untuk
memperoleh berbagai keterangan dari sejumlah responden”. Angket yang
digunakan pada penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu angket yang poin
pertanyaannya telah dilengkapi dengan kemungkinan jawaban sehingga responden
tinggal memilih kemungkinan jawaban tersebut sesuai dengan kenyataan yang
dialami oleh responden. Tujuan pembuatan angket ini adalah untuk mengetahui
sejauh mana tingkat kompetensi peserta didik.
2. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dilakukan untuk
memperoleh data yang akurat yang berhubungan langsung dengan responden yang
terkait yaitu guru maupun peserta didiknya itu sendiri. Hal ini dilakukan untuk
menghindari adanya subjektivitas terhadap responden yang satu dengan yang
lainnya, yang pada dasarnya mempunyai kaitan yang tidak dapat dipisahkan.
Proses wawancara ini pada dasarnya ingin mengetahui tentang bagaimana
45
bersangkutan. Kemudian data-data ini akan diproses menjadi suatu informasi yang
akurat.
3. Observasi
Observasi yaitu teknik pengumpulan data dimana penulis mengadakan
pengamatan secara langsung terhadap obyek yang menjadi sasaran penyelidik.
Menurut Arikunto, S. (2003:30), mengatakan bahwa: “Observasi adalah suatu
teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta
pencatatan secara sistematis”. Data observasi yang akan diperoleh adalah
penerapan kurikulum yang diterapkan di sekolah, evaluasi hasil belajar, dan
dokumen KTSP (standar kompetensi dan kompetensi dasar), pada penelitian ini
teknik observasi dilakukan untuk bisa mendapatkan data mengenai kesesuaian
kompetensi dasar pembelajaran pada standar kompetensi sistem rem (variabel X).
4. Studi dokumentasi
Menurut Nasution, S. (1996:105), mengemukakan bahwa: “Studi
dokumentasi adalah cara untuk memperoleh data dari sumber informasi yang
berhubungan dengan dokumen, baik resmi maaupun tidak resmi dalam bentuk
laporan, statistik, surat-surat resmi, buku harian dan macamnya,”. Peneliti
mengambil data tertulis tentang objek yang akan diteliti secara akurat, dalam hal
ini dokumentasi yang diambil adalah segala dokumen yang dapat
mendeskripsikan tentang kesesuaian pembelajaran terhadap hasil belajarnya di
46
F. Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian
Penelitian kualitatif dalam pelaksanaannya dapat dikatakan tidak memiliki
batasan dan tahapan yang jelas, tetapi menurut Nasution, S. (1996:33),
mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif ada tiga tahapan, yaitu:1).
Tahap Orientasi 2). Tahap Eksplorasi 3). Tahap Member Check
1. Tahap Orientasi
Tahap ini merupakan tahap pengenalan atau adaptasi lingkungan yang
berhubungan dengan objek penelitian. Tahap ini memiliki lingkup yang sangat
umum, sehingga diperlukan langkah-langkah yang persuasif dalam melakukan
pendekatan terhadap lokasi serta objek yang akan diteliti, dalam hal ini adalah
responden. Maksudnya peneliti hendaknya bisa menempatkan diri pada situasi
dan kondisi tertentu, untuk itu maka komunikasi yang baik harus dijalin secara
harmonis antara peneliti dengan responden penelitian. Peneliti hendaknya
melakukan komunikasi secara teratur dan baik khususnya dengan pihak sekolah.
Pendekatan secara emosional perlu dilakukan oleh peneliti terhadap responden
agar dapat terjalin hubungan yang harmonis tanpa adanya dugaan yang tidak
mendasar kepada peneliti, oleh karena itu peneliti perlu menjelaskan posisi
peneliti terhadap responden, informasi apa saja yang akan diminta kepada
responden, kemudian yakinkan dan jamin kerahasiaan informasi yang akan
diberikan oleh responden kepada peneliti, dan yakinkan bahwa informasi yang
diberikan oleh responden kepada peneliti tidak akan mempengaruhi
47
2. Tahap Eksplorasi
Tahap ini merupakan bagian dari tahap pengumpulan data, dimana pada tahap
ini sudah mulai mengarah pada fokus masalah yang akan diteliti.dalam tahap ini
peneliti mencoba mengumpulkan sebanyak mungkin data dan informasi-informasi
yang berhubungan dengan penelitian, baik menggunakan teknik angket,
wawancara ataupun studi dokumentasi. Proses pengumpulan data dan informasi
dengan menggunakan angket, wawancara maupun studi dokumentasi, akan sangat
membantu dalam rangka pencapaian data yang dibutuhkan. Angket bertujuan
untuk mengumpulkan data dari responden yang sifatnya tetap dan dialami
langsung oleh responden selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Wawancara bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi yang sifatnya
dinamis yang kapanpun bisa berubah dan bahkan memungkinkan terjadinya
persepsi yang berbeda antara responden yang satu dengan yang lainnya.
Dokumentasi adalah salah satu cara pengumpulan data yang akan banyak
dilakukan oleh peneliti guna mengumpulkan data dan informasi dari responden
berupa arsip, maksudnya sejumlah data yang diperoleh dari lapangan yang sulit
untuk dipaparkan melalui angka atau kalimat deskriptif sehingga peneliti perlu
menuangkannya dalam bentuk lain berupa dokumentasi dalam bentuk visual.
3. Tahap Member Check
Tahap member check atau tahap pemeriksaan data dilakukan untuk
memeriksa data dan informasi yang diperoleh dari responden, sehingga data dan
informasi tersebut dapat dipercaya kebenarannya. Pemeriksaan data dapat
48
kepada sumber data. 2) meminta hasil koreksi yang telah dicatat kepada sumber
datadalam permasalahan tertentu. 3) melakukan triangulasi atau sharring dengan
pihak lain yang relevan, maksudnya dalam tahap ini data yang terkumpul
dirangkum dan didiskusikan lagi dengan sumber-sumber data yang relevan untuk
memeriksa kembali keberadaannya.
G. Teknik Analisis Data
Para peneliti seringkali menggabungkan metode penelitian, seperti prosedur
pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan, pada penelitian ini
proses pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan teknik survey
dan sekaligus wawancara mendalam. Data yang diperoleh peneliti dari lapangan
bersifat kualitatif (pendekatan desain dominan) maka dari itu teknik pengumpulan
data yang utama adalah melalui wawancara mendalam dan observasi partisipan
(participant observation). Sementara survey dilakukan untuk memperoleh data
tambahan dan bukan sebagai prosedur inti dari penelitian ini. Teknik analisis data
dalam penelitian ini mengacu pada pernyataan Nasution, S. (1996:128) yang
menyatakan bahwa: “apabila datanya berupa kata-kata, maka data tersebut dapat
digolongkan ke dalam data kualitatif”. Data yang dikumpulkan dalam penelitian
ini sebagian besar adalah kata-kata, dengan demikian maka penulis menyajikan
data tersebut dalam bentuk presentase dan digunakan sebagai pedoman dalam
penyajian hasil penelitian data kualitatif.
Proses analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam
49
melakukan analisis terhadap jawaban dari responden. Apabila jawaban dari
responden setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan
melanjutkan pertanyaannya lagi sampai tahap tertentu, sehingga diperoleh data
yang dianggap kredibel. Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2009:246),
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu: data reduction, data display,
conclusion drawing/verification,.
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data pada dasarnya adalah suatu proses penyaringan atau proses
seleksi data, dimana proses ini diawali dengan proses pemilihan sejumlah data
yang dapat diolah dan digabungkan menjadi suatu informasi yang dapat
mendukung dalam proses penelitian yang sedang dilaksanakan oleh peneliti.
Penyederhanaan sejumlah data sangat penting agar penelitian lebih terfokus dan
lebih mengacu pada sasaran. Apabila telah terkondisi, maka akan mudah membuat
suatu gambaran secara umum, yang selanjutnya akan mempermudah peneliti
dalam melakukan pemilihan dan penentuan data terhadap sejumlah data kasar
untuk dijadikan informasi yang akurat bagi peneliti.
2. Data Display (Penyejian Data)
Penyajian data atau Data Display merupakan suatu langkah kongkrit dalam
memberikan gambaran mengenai data untuk lebih mempermudah dalam
memahami data yang telah diperoleh. Proses penyajian data ini sangat bervariasi,
50
dan lain-lain. Proses penyajian data dalam suatu penelitian, dimaksudkan untuk
melihat apa yang sedang terjadi dan apa yang akan kita lakukan, sehingga dapat
dikoreksi dan dianalisa kembali untuk kemudian dilanjutkan dengan mengambil
tindakan yang dianggap perlu dan memungkinkan dalam proses penarikan
kesimpulan.
3. Conclusion Drawing/Verification
Kesimpulan yang diambil dapat dijadikan bukti kongkrit dalam upaya
menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan tujuan penelitian yang sedang
dilakukan, oleh karena itu dalam proses pembuatan kesimpulan, peneliti harus
menganalisis serangkaian tahap-tahap penelitian dari awal hingga akhir proses,
sehingga data-data tersebut dapat diproses menjadi informasi yang aktual dan
dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Kesimpulan dalam penelitian
kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak
awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti yang telah dikemukakan bahwa
masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan melakukan
penelitian. Menurut Sugiyono (2009:253) menyatakan bahwa:
“kesimpulan dalam penelitian adalah merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausalitas atau interaktif, hipotesis
atau teori”.
Menurut Nasution, S. (1996:114), “Hasil penelitian haruslah memiliki tingkat
keabsahan yang tinggi”. Menentukan tingkat keabsahan tersebut, maka harus
51
a. Kredibilitas (Validitas Internal)
Kredibilitas merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya. Cara pertama yaitu peneliti mulai
membedakan dan mengumpulkan hal-hal yang bermakna dengan yang tidak,
untuk memahami gejala-gejala tertentu. Cara kedua, mengadakan triangulasi,
yaitu mencocokkan kebenaran data dengan cara membandingkan data yang
diperoleh dengan data lain yang relevan. Cara ketiga, melakukan member check,
hal ini dilakukan setelah peneliti melakukan observasi atau wawancara. Peneliti
melakukan penilaian kembali mengenai kesesuaian dan kebenaran data yang telah
diberikan oleh responden.
b. Transferbilitas (Validitas eksternal)
Transferbilitas Validitas eksternal merupakan gambaran sejauh mana hasil
dari penelitian dapat diaplikasikan dalam situasi lain. Menurut Nasution, S.
(1996:119) mengemukakan bahwa: ”Bagi peneliti naturalistik, Transferbilitas
tergantung pada si pengguna, sejauh manakah hasil penelitian tersebut dapat
digunakan dalam situasi dan konteks tertentu”.
c. Dependabilitas
Dependabilitas merupakan konsistensi dari suatu permasalahan, dimana pada
dasarnya suatu permasalahan memiliki sifat unik dan stabil, sehingga relatif sulit
untuk dikonstruksikan seperti semula. Untuk mengatasi hal ini dan untuk
meyakinkan keabsahan dari hasil penelitian, maka peneliti harus memperhatikan
52
d. Konfirmabilitas
Peneliti memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengambilan
dan pengumpulan data, oleh karena itu tingkat objektifitas sangat bergantung dari
sikap objektif peneliti itu sendiri, dalam hal ini peneliti harus memiliki sikap
objektif dalam rangka untuk memperoleh data dan informasi yang sesuai dengan
78
Muhammad Iqbal, 2012
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan mengenai
kesesuaian pembelajaran dengan hasil belajar pada standar kompetensi sistem rem
yang dilakukan di SMK Negeri 8 Bandung, maka dapat disimpulkan bahwa:
Guru dalam proses perencanaan pembelajaran, telah memetakan kompetensi
sesuai dengan tujuan hasil belajar seperti yang terdapat dalam silabus,
mensinkronisasikan standar kompetensi, kompetensi dasar dengan indikator,
dilihat dari struktur materi. Guru telah mempertimbangkan aspek pencapaian
kompetensi sesuai dengan peralatan, bahan dan jumlah siswa, dalam penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penyusunan alat evaluasi oleh guru
disesuaikan berdasarkan indikator yang ada dalam dokumen rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
Proses Belajar Mengajar (PBM) untuk standar kompetensi sistem rem yang
dilakukan oleh guru mencakup: Pembukaan (memberi salam, mengabsen peserta
didik, membuka pelajaran dan mengulas materi dengan meteri sebelumnya),
kegiatan inti (Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi). Berdasarkan hasil quesioner
yang disebar pada peserta didik mengenai hasil belajar peserta didik pada standar
kompetensi sistem rem lebih dari cukup, karena hasil yang diperoleh melebihi
kriteria ketuntasan minimal, adapun beberapa peserta didik yang masih dibawah
79
Muhammad Iqbal, 2012
B. SARAN
Agar hasil belajar peserta didik dapat sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar pembelajaran, maka dibutuhkan keterlibatan secara sadar dari
semua pihak yang terlibat di sekolah bahwa pembangunan sumber daya manusia
dalam hal ini terutama yang berkaitan dengan pada jaman sekarang merupakan hal
yang sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap orang agar tidak tergerus oleh
persaingan global. Oleh sebab itu, terkait dengan masalah ini maka penulis
menyarankan kepada semua pihak terutama kepada:
1. Sekolah
a. Supaya mempersiapkan kurikulum pembelajaran yang menekankan pada
segi praktik atau keterampilan yang sesuai dengan bidang masing-masing,
dengan turut berpartisipasi mengadakan kerjasama dengan pihak industry
sebagai media partner untuk memenuhi tuntutan proporsi waktu yang
sudah ditetapkan dalam KTSP, yaitu minimal 70 % praktik dan 30 % teori.
b. Agar mempersiapkan sarana dan prasarana penunjang praktik di sekolah
untuk kelancaran dalam proses kegiatan belajar mengajar, untuk
memenuhi kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan dimasyarakat, baik
dunia usaha ataupun dunia industry.
c. Hendaknya pihak sekolah membekali peserta didiknya tidak hanya dengan
kompetensi keahlian atau hard skill saja tetapi harus diimbangi dengan
80
Muhammad Iqbal, 2012
d. Sekolah sebagai lembaga pendidikan, harus memiliki kompetensi dengan
mempertimbangkan masukan-masukan dari dunia usaha dan dunia
industry termasuk pengetahuan, keahlian dan pemahaman budaya kerja.
2. Guru/pengajar
a. Kompetensi/keterampilan pembelajaran yang telah direncanakan
sebelumnya oleh sekolah melalui kurikulum, hendaknya dilaksanakan oleh
guru agar ketercapaian pembelajaran dapat tercapai maksimal.
b. Hendaknya guru menjadikan rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai
pedoman atau acuan dalam melaksanakan proses belajar mengajar di
dalam kelas.
c. Guru sebagai penanggung jawab dalam proses pembelajaran, hendaknya
membuat metode pembelajaran yang bisa memacu dan memotifasi peserta
81
Muhammad Iqbal, 2012
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dikti (2003). Undang-undang no. 20 tahun 2003.[23 Mei 2012] Tersedia: http://www.dikti.go.id/files/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf [ 23 Mei 2012]
Djamarah, S.B (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineke Cipta.
Kemdikbud (2007). pp no.19 th.2005.[23 Mei 2012] Tersedia: http://www.ipdn.ac.id/pp-no-19-2005.pdf [ 23 Mei 2012]
Kemdikbud (2007). permen no. 41 thun 2007: [23 Mei 2012] Tersedia:http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Permen%20Standar%20Pr oses%20No%2041.pdf [23 Mei 2012]
Kepmendiknas (2002). tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi: [18 september 2012],Tersedia:http://mkusuma.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/159 88/(6)+Kepmendiknas+No.+045-U-2002.PDF [18 september 2012]
KBBI (2012).definisi studi: [18 september 2012] Tersedia: http://kamusbahasaindonesia.org/studi%20analisis/mirip#ixzz26neox8bm [18 september 2012]
KBBI (2012).definisi analisis: [18 september 2012] Tersedia: http://kamusbahasaindonesia.org/analisis#ixzz26ncgcrn6 [18 september 2012]
KBBI (2012).definisi kesesuaian: [18 september 2012] Tersedia: http://kamusbahasaindonesia.org/kesesuaian#ixzz26nd34asw [18 september 2012]
Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualifikasi. Bandung: Bumi Aksara.
Sagala, S (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
82
Muhammad Iqbal, 2012
Sudjana, N (2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono (2009). Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.
Sugiyono (2004). Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.
Sunaryo Kuswana, W. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Slameto (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta.
Slameto (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta.
__________(2012). Daftar kepegawaian (Guru SMK Negeri 8 Bandung), Bandung: SMKN 8 Bandung.
__________(2011).Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikan.[online].Tersedia: www.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikan.htm [13 Desember 2011]