• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE GASING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR SISWA :Pokok Bahasan Gerak Kelas VII SMP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE GASING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR SISWA :Pokok Bahasan Gerak Kelas VII SMP."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH

DENGAN METODE GASING UNTUK MENINGKATKAN

PENGUASAAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR SISWA

(Pokok Bahasan Gerak Kelas VII SMP)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan IPA

Oleh

MIMIN SUKARMIN 1101168

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA KONSENTRASI FISIKA SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN TESIS

MIMIN SUKARMIN

MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE GASING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR SISWA

(Pokok Bahasan Gerak Kelas VII SMP)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing 1

Dr. Dadi Rusdiana, M.Si. NIP. 196810151994031002

Pembimbing 2

Dr. Lilik Hasanah, M.Si. NIP. 197706162001122002

Mengetahui

(3)

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si.

NIP. 195807121983032002 Lembar Hak Cipta

MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE GASING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR SISWA

(Pokok Bahasan Gerak Kelas VII SMP)

Oleh Mimin Sukarmin

Universitas Pendidikan Indonesia, 2013

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasarjana

© Mimin Sukarmin 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Model Pembelajaran Pemecahan Masalah dengan Metode Gasing untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Minat Belajar Siswa (Pokok Bahasan Gerak Kelas VII SMP)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

(5)

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penulis

Mimin Sukarmin

Bakti tulus

Tesis ini saya persembahkan sebagai rasa hormat dan baktiku kepada Ibunda

dan Ayahanda tercinta, yang senantiasa aku banggakan, selalu sejukkan

k

albuku dengan siraman do’a –

do

anya, sinari hatiku dengan pancaran kasihnya

dan telah membimbingku dalam mengamalkan Islam nan Agung ini.

Juga untuk memenuhi harapan dari orang

orang yang mencintai dan aku

cintai, yang telah menjadi detak dalam jantungku, udara dalam nafasku serta

lentera dalam hatiku, khususnya sang bidadariku, istriku tercinta.

(6)

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sayangilah kedua orang tuaku serta

seluruh orang

orang yang aku cintai

Sebagaimana mereka telah membimbing

dan mencintai aku dengan penuh

(7)

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH

DENGAN METODE GASING UNTUK MENINGKATKAN

PENGUASAAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR SISWA

(Pokok Bahasan Gerak Kelas VII SMP)

ABSTRAK

Lemahnya penguasaan konsep fisika dan minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika pada umumnya disebabkan oleh proses pembelajaran fisika cenderung tidak menarik, menjenuhkan dan sulit dimengerti. Untuk itu telah dilakukan penelitian untuk meningkatkan penguasaan konsep dan minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah dengan metode Gasing pada pokok materi gerak kelas VII SMP. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan desain control group pre-test post-test, diterapkan pada siswa kelas VII SMP di SMPN kota Bandung pada semester genap tahun pelajaran 2012-2013. Hasil penelitian menunjukan peningkatan penguasaan konsep fisika dan minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika pada Pembelajaran Pemecahan Masalah (PPM) menggunakan metode Gasing lebih signifikan dibandingkan dengan PPM tanpa metode Gasing.

(8)

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN……… i

BAKTI TULUS……… ii

ABSTRAK………iii

KATA PENGANTAR………..iv

UCAPAN TERIMA KASIH………v

DAFTAR ISI………vii

DAFTAR TABEL……… x

DAFTAR GAMBAR……… xii

DAFTAR LAMPIRAN………. xiii

BAB I PENDAHULUAN………...1

A. Latar Belakang………1

B. Perumusan Masalah……….7

C. Pembatasan Masalah………7

D. Tujuan Penelitian……….8

E. Definisi Operasional………8

F. Manfaat Penelitian……….10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN……….. ……… 11

A. Kajian Pustaka……… 11

1. Metode Gasing……….. 11

2. Minat………. 16

(9)

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Model Pembelajaran Pemecahan Masalah………... 22

B. Kerangka Pemikiran………... 24

C. Hipotesis Penelitian……… 31

D. Pokok Bahasan Gerak Kelas VII SMP……….. 32

BAB III METODE PENELITIAN……….. 38

A. Metode dan Desain Penelitian……… 38

B. Populasi dan Sampel……….. 40

C. Instrumen Penelitian………... 40

1. Lembar Observasi………. 40

2. Angket Minat Belajar………40

3. Tes Penguasaan Konsep………40

D. Teknik Pengolahan dan Analisa Data………. 41

1. Teknik Analisa Uji Coba Instrumen………. 41

2. Pengolahan Data Hasil Penelitian………. 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……….. 52

A. Pelaksanaan Penelitian……… 52

B. Pembahasan Penelitian dan Uji Hipotesis……….. 55

1. Peningkatan Penguasaan Konsep………..55

a. Analisis Data Kemampuan Awal Siswa………. 55

b. Analisis Peningkatan Penguasaan Konsep Melalui Data Gain yang dinormalisasi……….. 59

c. Analisis Peningkatan Penguasaan Konsep Setiap Jenjang………..63

(10)

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Analisis Data Minat Awal Siswa……….69

b. Analisis Data Gain yang dinormalisasi (N-Gain)………71

c. Analisis Peningkatan Minat Belajar Setiap Aspek…………..…………76

d. Pembahasan Peningkatan Minat Belajar……… 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 82

A. Kesimpulan………. 82

B. Saran………83

DAFTAR PUSTAKA……… 84

(11)

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Pemecahan Masalah dengan

Metode Gasing…... 28

Tabel 2.2 Hubungan Waktu dengan Jarak……… 35

Tabel 3.1 Desain Penelitian Control Group Pre-test Post-test Design……. 38

Tabel 3.2 Interpretasi Nilai rxy………. 42

Tabel 3.3 Indeks Reliabilitas………. 42

Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Daya Pembeda……….. 43

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai P……… 44

Tabel 3.6 Rekapitulasi Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Penguasaan Konsep……….. 45

Tabel 3.7 Interpretasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran………. 46

Tabel 3.8 Contoh Skor Angket Likert………47

Tabel 3.9 Skor Kuantitatif Angket……….48

Tabel 3.10 Interpretasi Nilai Gain dinormaliasi……….49

(12)

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pre-test Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol………..56

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Variansi Skor Pre-test Penguasaan Konsep

Siswa………. 57

Tabel 4.4 Hasil Uji Kesamaan Dua Nilai Rata-rata Pre-test Penguasaan konsep

Siswa………. 58

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Skor N-gain Penguasaan Konsep Kelas

Eksperimen Dan Kelas Kontrol………. 61

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Variansi Skor N-gain Penguasaan Konsep

Siswa………. 61

Tabel 4.7 Hasil Uji Kesamaan Dua Nilai Rata-rata N-gain Penguasaan konsep

Siswa………. 63

Tabel 4.8 Skor Respon Siswa Terhadap Pernyataan Angket Minat Belajar.. 68 Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Skor Awal Minat Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol……….. 70 Tabel 4.10 Hasil Uji Kesamaan Dua Nilai Rata-rata Skor Awal Minat Belajar

Siswa………. 71

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Skor N-gain Minat Belajar Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol………. 73 Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Variansi Skor N-gain Minat Belajar

Siswa………. 74

Tabel 4.13 Hasil Uji Kesamaan Dua Nilai Rata-rata N-gain Minat Belajar

(13)

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Alur Penelitian……… 30

Gambar 2.2 Ilustrasi Sedan ditarik Bus……… 32

Gambar 2.3 Jarak dan Perpindahan A-B-C……….. 33

Gambar 2. 4 Perhitungan Waktu Mobil A Menyusul Mobil B………. 35

Gambar 4.1 Diagram Batang Penguasaan Konsep Perbandingan persentase nilai Rata-rata Test Awal (Pre-test), Test Alhir (Post-test) dan Gain yang Dinormalisasi………... 59

Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Skor N-gain Aspek Penguasaan Konsep kelas eksperimen dan Kelas Kontrol……….. 64 Gambar 4.3 Diagram Batang Minat Belajar Perbandingan persentase nilai

(14)

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gain yang

Dinormalisasi……… 72

Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Skor N-gain Aspek Minat Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol………... 76

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perangkat Pembelajaran……… 88

Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……… 89

Lampiran A.2 Sekenario Pembelajaran……… 91

Lampiran A.3 Lembar Kerja Siswa………...101

Lampiran B Instrumen Penelitian………109

Lampiran B.1 Instrumen Tes Penguasaan Konsep………...110

(15)

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lampiran B.3 Format Observasi Keterlaksanaan Prosedur

Pembelajaran Guru………141

Lampiran C Analisis Tes Uji Coba dan Analisis Data……….143

Lampiran C.1 Hasil Analisis Uji Coba Instrumen………146

Lampiran C.2 Hasil Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran… 147 Lampiran C.3 Hasil Judgment Ahli………..152

Lampiran C.4 Tes Penguasaan Konsep dan Angket Minat Belajar Berdasarkan Hasil Jugdment dan Uji Coba………189

Lampiran D Analisis Statistik………..194

Lampiran D.1 Gain Ternormalisasi………..196

Lampiran D.2 Uji Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Siswa……. 204

Lampiran D.3 Uji Peningkatan Minat Belajar Fisika Siswa………207

Lampiran E Dokumentasi Penelitian………...210

Lampiran E.1 Dokumen Surat-Surat Penelitian………211

(16)

1

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena tanpa pendidikan tidak akan terjadi perubahan ke arah yang lebih baik. Bangsa yang tidak memperdulikan pendidikan sama saja dengan tidak memperdulikan kemajuan bangsanya. Maka dari itu pendidikan tidak dapat dipungkiri lagi memiliki peranan penting dalam kemajuan.

Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Dengan kata lain pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Tujuan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar (Sadirman, 2004).

Pendidik khususnya guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran pendidik dituntut untuk mampu menggunakan metode yang tepat agar tercapai tujuan

(17)

2

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran yang diharapkan. Pemilihan dan penggunaan metode yang tepat akan sangat membantu untuk membentuk suasana belajar yang lebih menarik dan menyenangkan sehingga materi yang disampaikan oleh guru kepada siswanya mudah dipahami. Suasana seperti itu diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar siswa terhadap proses pembelajaran untuk meraih hasil belajar yang diharapkan.

Salah satu tujuan pelajaran fisika adalah agar siswa dapat menguasai berbagai konsep dan prinsip fisika untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Ridwan, 2009). Menurut Bloom (Sugiharti, 2005) kemampuan pemahaman konsep adalah hal penting dalam kemampuan intelektual yang selalu ditekankan di sekolah dan Perguruan Tinggi. Dalam pembelajaran fisika, kemampuan pemahaman konsep merupakan syarat mutlak dalam mencapai keberhasilan belajar fisika (Sugiharti, 2005). Hanya dengan penguasaan konsep fisika seluruh permasalahan fisika dapat dipecahkan, baik permasalahan fisika yang ada dalam kehidupan sehari-hari maupun permasalahan fisika dalam bentuk soal-soal fisika di sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa pelajaran fisika bukanlah pelajaran hafalan tetapi lebih menuntut pemahaman konsep bahkan aplikasi konsep tersebut.

(18)

3

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fisika dan 26,41 % menyatakan menyenangi fisika. Kecenderungan ini menurut Sugiharti (2005) biasanya berawal dari pengalaman belajar mereka dimana mereka menemukan kenyataan bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran sulit dan serius yang tidak jauh dari persoalan konsep, pemahaman konsep, penyelesaian soal-soal yang rumit melalui pendekatan matematis hingga kegiatan praktikum yang menuntut mereka melakukan segala sesuatunya dengan sangat teliti dan cenderung membosankan. Akibatnya tujuan pembelajaran yang diharapkan, menjadi sulit dicapai. Hal ini terlihat dari rendahnya nilai rata-rata mata pelajaran sains (khususnya fisika) dari tahun ke tahun. Mata pelajaran fisika juga menjadi sesuatu yang menakutkan bagi para siswa karena hubungannya erat dengan matematika. Kemampuan matematis siswa yang lemah secara otomatis akan mengalami kesulitan dalam memahami fisika karena sebagian besar penyelesaian soal-soal fisika dilakukan melalui pendekatan secara matematis.

Peneliti menemukan bahwa nilai rata-rata kelas pelajaran IPA di salah satu SMPN kota Bandung adalah 52,8. Peneliti juga menemukan dari hasil angket siswa, bahwa minat siswa terhadap pelajaran IPA Fisika hanya mencapai nilai rata-rata 42 %. Hal ini menunjukan bahwa penguasaan konsep dan minat belajar siswa terhadap pelajaran IPA fisika di kelas tersebut masih kurang.

(19)

4

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah (1) sarana pembelajaran seperti laboratorium belum memadai, (2) pembelajaran masih berlangsung secara klasikal dengan berpusat pada guru, (3) siswa merasa sulit mengingat konsep, (4) memahami konsep-konsep yang disampaikan, (5) sebagian besar siswa menganggap bahwa pembelajaran IPA Fisika tidak menarik, menjenuhkan dan sulit dimengerti sehingga menyebabkan mereka tidak berminat belajar IPA Fisika.

Salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar siswa pada pelajaran IPA fisika adalah kurangnya minat siswa terhadap pelajaran ini. Kurang minat ini berdasarkan uraian di atas dapat diakibatkan oleh, (1) Fisika adalah pelajaran sulit dan serius yang tidak jauh dari persoalan konsep yang sulit dipahami, (2) penyelesaian soal-soal yang rumit melalui pendekatan matematis, (3) pembelajaran berlangsung secara klasikal, (4) pembelajaran IPA Fisika tidak menarik, menjenuhkan dan sulit dimengerti. Sementara minat merupakan faktor pendorong kuat yang menetap dari siswa untuk belajar. Minat ini perlu mendapatkan perhatian khusus, mengingat hasil penelitian di Amerika Serikat tentang penyebab utama kegagalan studi para pelajar adalah karena kurangnya minat (Gie, 2004). Padahal mata pelajaran IPA fisika itu sebenarnya menarik dan dekat dengan kehidupan.

(20)

5

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ataupun pendekatan perlu untuk mengantarkan siswa pada tahap penguasaan konsep-konsep fisika sehingga pada akhirnya masalah tentang fisika dapat dipecahkan. Persoalannya adalah metode belajar apa yang tepat untuk menghilangkan kesan buruk pelajaran IPA fisika tersebut sehingga dapat menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran ini. Akhirnya dapat mengantarkan pada peningkatan Prestasi belajar siswa terhadap pelajaran ini.

(21)

6

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akademisnya Thomas kurang bagus, tetapi beliau bisa menjadi orang nomor satu karena hasil penemuannya.

Dengan adanya fisika Gasing ini Prof. Yohanes Surya berharap agar fisika di Indonesia tidak lagi dianggap pelajaran yang sulit dan menjadi sesuatu yang menakutkan bagi siswa. Justru sebaliknya, siswa yang awalnya benci fisika berbalik menjadi senang fisika. Satu hal yang mengagumkan dari metode ini adalah bahwa fisika tidak lagi sulit, tapi menyenangkan. Selain itu diharapkan anak yang tidak kelihatan pintar bisa mengerjakan, dengan kata lain metode Gasing menjembataninya sehingga fisika yang dulunya merupakan suatu hal yang menyeramkan menjadi tidak menyeramkan dan menyenangkan yaitu dengan cara tidak memperlihatkan rumus-rumus. Jadi metode ini melatih bagaimana mengungkapkan/memecahkan berbagai persoalan fisika dengan logika kata-kata, sementara rumus bisa menyesuaikan setelahnya.

Penelitian tentang Metode Gasing yang pernah dilakukan adalah, Ridwan (2009) tentang “Hubungan Hasil Belajar dengan Sikap Siswa

terhadap Pembelajaran Metode Gasing (Gampang, Asyik dan

(22)

7

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

termasuk kategori baik sekali, (3) Nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 63 % berada pada kategori cukup. (4) Korelasi sikap siswa terhadap pembelajaran Metode Gasing menunjukan koefisien korelasi yang sangat kuat dengan nilai korelasi 0,96.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti memandang perlu metode pembelajaran yang dapat mengantarkan siswa pada proses belajar yang gampang, asyik, dan menyenangkan, sehingga dapat menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran IPA fisika. Hal ini diperkuat dari hasil angket siswa di salah satu SMPN di kota bandung, 84 % siswa menyatakan perlunya metode belajar untuk menumbuhkan minat mereka terhadap pelajaran IPA fisika. Metode ini diistilahkan dengan Metode Gasing yang merupakan akronim dari Gampang, Asyik dan Menyenangkan. Peneliti akan melaksanakan penelitian dengan menggunakan metode Gasing dengan mengambil judul Model Pembelajaran Pemecahan Masalah dengan Metode Gasing untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Minat

Belajar Siswa (Pokok Bahasan Gerak Kelas VII SMP).

B. Perumusan Masalah

(23)

8

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana peningkatan penguasaan konsep pada model pembelajaran Pemecahan Masalah dengan metode Gasing dibandingkan dengan model pembelajaran Pemecahan Masalah tanpa metode Gasing?

2. Bagaimana peningkatan minat belajar siswa pada model pembelajaran Pemecahan Masalah dengan metode Gasing dibandingkan dengan model Pemecahan Masalah tanpa metode Gasing?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menjaga agar masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Peningkatan penguasaan konsep fisika diindikasikan dengan adanya perubahan hasil pretest sebelum perlakuan dan posttest setelah perlakuan berupa model Pemecahan Masalah dengan metode Gasing.

2. Peningkatan minat belajar fisika diindikasikan dengan adanya perubahan hasil angket minat siswa sebelum dan setelah diberikan perlakuan berupa model Pemecahan Masalah dengan metode Gasing.

D. Tujuan Penelitian

(24)

9

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Mengetahui peningkatan minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika melalui model pembelajaran Pemecahan Masalah dengan metode Gasing dibandingkan dengan model pembelajaran Pemecahan Masalah tanpa metode Gasing.

E. Definisi Operasional

Definisi Metode Gasing, Minat dan Prestasi Belajar harus dioperasionalkan agar mudah diukur. Definisi operasional yang disampaikan pada bagian ini disarikan dari pendapat para ahli pada kajian pustaka. Berikut ini adalah definisi operasional yang berhubungan dengan penelitian yang berjudul Pembelajaran pemecahan masalah dengan metode Gasing untuk meningkatkan penguasaan konsep dan Minat Belajar Siswa (Pokok

Bahasan Gerak Kelas VII SMP).

1. Metode Gasing adalah metode pembelajaran yang memanfaatkan

pengertian konsep fisika yang benar dan lebih menekankan pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan, menggunakan logika matematika sederhana, serta menggunakan demonstrasi fisika berupa animasi menurut Surya (2007) yang diintegrasikan dalam model pembelajaran pemecahan masalah.

(25)

10

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2009) yang diukur melalui instrumen berupa angket menggunakan skala likert.

3. Penguasaan Konsep Fisika adalah kemampuan siswa dalam memahami secara lebih mendalam terhadap konsep, baik teori, prinsif, hukum, dan penerapannya dalam kehidupan yang diukur dengan tes penguasaan konsep yang mencakup jenjang kognitif Bloom C1-C3 (Munaf, 2001). 4. Model Pembelajaran Pemecahan Masalah menurut Sudjana

(Hayatsyah, 2005) adalah suatu rencana atau pola yang didesain untuk kegiatan belajar mengajar pemecahan masalah dengan menggunakan langkah-langkah yang dimulai dengan tahap orientasi, mengidentifikasi masalah, pemecahan masalah, menilai setiap alternatif pemecahan, menarik kesimpulan, kegiatan evaluasi dan tindak lanjut. Untuk mengukur keterlaksanaan model pembelajaran ini dilakukan observasi terhadap kegiatan guru.

F. Maanfaat Penelitian

(26)

11

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(27)

38

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan konsep dan minat belajar fisika siswa yang mendapatkan Pembelajaran Pemecahan Masalah (PPM) menggunakan metode Gasing dengan PPM tanpa menggunakan metode Gasing. Adapun variabel komparasi dalam penelitian ini adalah penguasaan konsep dan minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika kelas VII SMP.

Metode penelitian yang digunakan yaitu quasi experiment yang memiliki kelas kontrol seperti metode experiment, akan tetapi metode ini tidak bisa mengontol semua variabel yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah control group pre-test post-test design. Dengan menggunakan desain ini subyek penelitian dibagi dalam dua kelompok, satu kelas sebagai kelompok eksperimen yaitu kelompok yang mendapatkan PPM dengan metode Gasing, dan satu kelas lagi sebagai kelompok kontrol yaitu kelompok yang mendapatkan PPM tanpa metode Gasing. Desain penelitian tersebut digambarkan dalam Tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Control Group Pre-test Post-test Design

Kelompok Tes

awal Perlakuan

(28)

39

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Eksperimen 01,02 X1 01,02

Kontrol 01,02 X2 01,02

Keterangan :

O1 : Tes penguasaan konsep fisika siswa O2 : Angket minat belajar fisika siswa

X1 : Perlakuan terhadap kelas eksperimen, yaitu penerapan PPM dengan metode Gasing.

X2 : Perlakuan terhadap kelas kontrol, yaitu penerapan PPM tanpa metode Gasing.

Penjelasan desain penelitian di atas:

1). Tes dan angket awal dilakukan sebelum proses pembelajaran, tes dan angket ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa tentang penguasaan konsep dan minat belajar fisika siswa pada materi gerak. Tes dan angket ini diberikan pada kedua kelas.

2). Perlakuan terhadap subjek penelitian diberikan dengan menerapkan PPM dengan metode Gasing pada kelas eksperimen dan PPM tanpa metode Gasing pada kelas kontrol.

3). Observasi keterlaksanaan PPM dengan metode Gasing dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

(29)

40

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4). Tes dan angket akhir dilakukan setelah seluruh pembelajaran selesai, tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penguasaan konsep dan minat belajar akhir fisika siswa pada materi gerak.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII semester 2 di SMPN 25 Bandung, Sedangkan sampel dalam penelitian ini diambil dari dua kelas yang dipilih secara random (acak) dari keseluruhan populasi.

C. Instrumen Penelitian

1. Lembar Observasi

Observasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung aktivitas guru. Observasi aktivitas guru bertujuan untuk melihat apakah model pembelajaran Pemecahan Masalah dengan metode Gasing telah dilaksanakan oleh guru atau tidak. Instrumen observasi ini memuat daftar cocok() dan kolom keterangan untuk komentar atau saran-saran terhadap kekurangan aktivitas guru dalam melaksanakan model pembelajaran Pemecahan Masalah dengan metode Gasing.

(30)

41

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengukur minat siswa terhadap pelajaran IPA fisika maka digunakan instrumen berupa angket yang terdiri dari pertanyaan yang memuat indikator minat belajar siswa.

3. Tes Penguasaan Konsep

Untuk mengukur penguasan konsep siswa digunakan soal Tes Penguasaan Konsep. Terdiri soal pilihan ganda pokok bahasan Gerak yang memenuhi jenjang C1, C2, dan C3.

D. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

1. Teknik Analisis Uji Coba Instrumen

Agar diperoleh instrumen yang baik maka sebelum digunakan instrumen tersebut akan melalui dua macam uji. Pertama, merupakan uji yang dilakukan oleh 3 orang ahli dan yang kedua adalah analisis butir soal. Untuk analisis butir soal menggunakan beberapa uji di bawah ini:

1. Uji Validitas

Validitas adalah sebuah situasi, secara spesifik dapat menaksir maksud, populasi dan lingkungan dimana tempat pengukuran dilakukan. Sebuah tes dapat dikatakan valid jika tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menentukan kevalidan instrumen digunakan rumus sebagai berikut:

(31)

42

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

= Koefisien korelasi

Y = Skor tiap siswa

Setelah didapat nilai kemudian diinterpretasikan terhadap tabel nilai r seperti di bawah ini:

Tabel 3.2 Interpretasi Nilai

Koefisien Korelasi Interpretasi

r < 0,20 Sangat rendah 0,20 ≤ r < 0,40 Rendah 0,40 ≤ r < 0,60 Sedang 0,60 ≤ r < 0,80 Tinggi

r ≥ 0,80 Sangat tinggi (Sugiyono, 2008) 2. Uji Reliabilitas

(32)

43

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrumen digunakan metode belah dua dengan rumus Spearman-Brown (Arikunto, 2006) sebagai berikut:

( ) (3.2) Keterangan:

=

Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

=

Indeks korelasi antara skor-skor setiap belahan tes Tolok ukur untuk menginterpretasikan nilai adalah:

Tabel 3.3 Indeks Reliabilitas

Interpretasi

rII ≥ 0,80 Sangat Tinggi

0,60 ≤ rII < 0,80 Tinggi

0,40 ≤ rII < 0,60 Cukup

0,20 ≤ rII < 0,40 Rendah

rII < 0,20 Sangat Rendah

(Surapranata, 2005) 3. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan butir soal untuk membedakan siswa yang pintar dengan siswa yang kurang pintar. Untuk mengetahui daya pembeda soal objektif digunakan rumus (Arikunto, 2007):

(3.3)

Keterangan:

D : Daya pembeda

(33)

44

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bb : Banyaknya peserta kelompok yang menjawab soal dengan salah Ja : Banyaknya siswa kelas atas

Jb : Banyaknya siswa kelas bawah

Tabel 3.4

Interpretasi Nilai Daya Pembeda Besarnya Nilai D Interpretasi

D < 0,20 Jelek

Uji tingkat kesukaran ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal. Soal akan digolongkan dalam kategori sukar, sedang, atau mudah. Besarnya indeks kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus (Arikunto, 2007) :

(3.4) Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh peserta tes

kriteria tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut: Tabel 3.5

(34)

45

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nilai P Kategori P < 0,30 Sukar 0,30 ≤ P ≤ 0,70 Sedang

P > 0,70 Mudah

(Surapranata, 2005)

Hasil analisis uji instrumen tersebut kemudian dipertimbangkan mana yang layak dan patut dibuang, hasil analisis dari 28 butir soal yang telah di uji coba dapat dilihat pada lampiran C.

Dari data pada lampiran C didapatkan data sebagai berikut:

1. Realibilitas instrument sebesar 0,87 dengan kategori sangat tinggi

2. Validitas soal: terdapat 3 soal memiliki validitas tidak valid, 2 soal memiliki validitas sangat rendah, 5 soal memiliki validitas rendah, 16 soal memiliki validitas cukup dan 2 soal memiliki validitas tinggi.

3. Daya pembeda: terdapat 2 soal memiliki daya pembeda yang sangat buruk, 5 soal memiliki daya pembeda yang buruk, 12 soal memiliki daya pembeda yang sedang, dan 9 soal memiliki daya pembeda yang baik. 4. Tingkat kesukaran soal: terdapat 9 soal termasuk kedalam soal yang sukar,

13 soal termasuk kedalam soal yang sedang dan 6 soal termasuk kedalam soal yang mudah.

(35)

46

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terlihat pada Tabel 3.6. Perhitungan analisis uji coba soal secara lengkap dapat dilihat pada lampiran C.

Tabel 3.6

Rekapitulasi Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Penguasaan Konsep

No. Soal

Validitas Daya Pembeda Tingkat

Kesukaran Ket Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori

1 0.53 Cukup 0.40 Baik 0.60 Sedang Dipakai

(36)

47

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Pengolahan Data Keterlaksanaan Model Pembelajaran

Keterlaksanaan model Pembelajaran Pemecahan Masalah dengan metode Gasing dapat diketahui dengan cara mencari presentasi keterlaksanaan model dan metode pembelajaran tersebut. Untuk menghitung presentasi keterlaksanaan model PPM dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

%

Adapun interpretasinya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

b. Pengolahan Angket Minat Belajar

(37)

48

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tingkatan, yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), R (ragu-ragu), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju). Data yang digunakan untuk penskalaan ini merupakan data yang diperoleh dari sekelompok subyek atau siswa yang menjawab item pernyataan. Tahapan menentukan skor respon adalah sebagai berikut:

- Menghitung frekwensi (f) jawaban subyek untuk masing-masing kategori respon

- Menghitung proporsi (p) masing-masing respon dengan cara membagi frekwensi di tiap respon dengan jumlah responden keseluruhan

- Menghitung proporsi kumulatif (pk)

- Menghitung titik tengah proporsi kumulatif (pk-t) - Mencari nilai z dari tabel deviasi normal

- Menentukan titik nol pada respon paling kiri/paling rendah - Diulang prosedur ini untuk setiap item

Jawaban siswa tersebut dihitung menggunakan skor angket seperti contoh yang ditunjukan dalam Tabel 3.8.

Tabel 3.8

Contoh Skor Angket Likert

No Pernyataan

Jawaban

SS S R TS STS

1 Positif 5 4 3 2 1

2 Negatif 1 2 3 4 5

(38)

49

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor dari angket berdasarkan tabel 3.7 dihitung dalam bentuk persen (%) menggunakan rumus:

(3.6) Nilai persen tersebut ditafsirkan berdasarkan skala kategori minat siswa yang ditunjukan dalam Tabel 3.9.

Tabel 3.9

Skor Kuantitatif Angket Kategori Minat Persentase (%)

Baik Sekali K ≥ 80 c. Pengolahan Tes Penguasaan Konsep

Untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep siswa melalui model Pembelajaran Pemecahan Masalah dengan metode Gasing diukur berdasarkan nilai pretest dan posttest yang hasilnya akan dianalisis sebagai berikut:

1) Perhitungan Nilai

Menghitung skor mentah dengan berpatokan, jika menjawab benar diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0. Kemudian menentukan skor maksimal ideal (SMI), untuk menentukan SMI digunakan rumus sebagai berikut:

SMI =

(39)

50

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gain skor adalah selisih antara skor posttest dan skor pretest untuk menentukan gain suatu tes, dapat digunakan rumus :

G = Skor posttest  Skor pretest (3.8)

3) Gain dinormalisasi

Untuk perhitungan dan pengklasifikasian gain yang dinormalisasi akan digunakan persamaan sebagai berikut (Hake, 1998):

Nilai gInterpretasi

g 0,70 Tinggi 0,70 >g 0,30 Sedang

(40)

51

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Hake, 1998) d. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ialah terdapat perbedaan yang signifikan mengenai peningkatan kemampuan penguasaan konsep dan minat belajar fisika siswa yang mendapatkan PPM menggunakan metode Gasing dengan PPM tanpa metode Gasing.

Pada umumnya pengujian terhadap hipotesis tersebut dapat dilakukan dengan uji parametrik dan non-parametrik. Uji parametrik dapat dilakukan jika asumsi-asumsi penelitian parametrik dipenuhi, antara lain jika data dalam pengujian hipotesis ini, data yang dimaksud ialah gain ternormalisasi yang dicapai kedua kelas bersifat normal dan memiliki varians yang homogen. Jika asumsi-asumsi penelitian parametrik tersebut tidak terpenuhi, maka pengujian terhadap hipotesis harus dilakukan dengan uji non-parametrik. Oleh karena itu, untuk mengetahui pengujian statistik mana yang tepat, sebelumnya perlu diketahui normalitas dan homogenitas dari gain kedua kelas. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan software pengolahan data SPSS for windows versi 20.0.

1) Uji Nomalitas

(41)

52

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hi diterima, atau Ho ditolak dengan kata lain bahwa data tersebut berdistribusi normal, dengan α = 0,05.

2) Uji Homogenitas Varians

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah data-data nilai yang didapat dari kedua kelompok ini memiliki kesamaan varians atau tidak. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Levene test (dibantu SPSS 20) dengan taraf signifikansi α = 0,05. Pengujian diawali dengan hipotesis.

Hipotesisnya adalah:

H0: variansi pada tiap kelompok homogen H1: variansi pada tiap kelompok tidak homogen

Apabila nilai dari sig. > α maka H0 diterima, atau H1 ditolak dengan kata lain bahwa varians untuk kedua data tersebut adalah homogen.

Uji statistik parametrik akan dilakukan jika gain kedua kelompok terdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Pengujian parametrik dalam penelitian ini menggunakan Compare Mean Independent Samples Test melalui program pengolahan data SPSS 20.0 dengan taraf signifikansi α = 0,05. Kriteria pengujian adalah tolak H0 jika Sig.(1-tailed) < α = 0,05. Menurut Whidiarso (2007) hubungan nilai signifikansi uji satu arah dan dua arah dari output ialah Sig.(1-tailed) = ½ Sig.(2-tailed).

(42)

53

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(43)

82

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini mengungkapkan kesimpulan dan saran yang diajukan berdasarkan temuan dari pembahasan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Lebih jelasnya diuraikan berikut ini:

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data terhadap data hasil penelitian yang telah dilakukan di salah satu SMPN di kota Bandung mengenai penerapan pembelajaran pemecahan masalah (PPM) dengan metode Gasing untuk meningkatkan penguasaan konsep dan minat belajar fisika siswa pada pokok bahasan gerak, diperoleh kesimpulan:

1. Peningkatan penguasaan konsep fisika pada Pembelajaran Pemecahan Masalah (PPM) menggunakan metode Gasing lebih signifikan dibandingkan dengan PPM tanpa metode Gasing.

2. Peningkatan minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika pada Pembelajaran Pemecahan Masalah (PPM) menggunakan metode Gasing lebih signifikan dibandingkan dengan PPM tanpa metode Gasing.

(44)

83

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Berdasarkan temuan dan kenyataan yang diperoleh dari penelitian ini, dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Model pembelajaran pemecahan masalah dengan metode gasing membutuhkan waktu yang cukup untuk demonstrasi, diskusi, penekanan konsep dan melatih siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang terkait hitungan, sehingga tidak hanya penguasaan konsep pada jenjang C1 saja yang mengalami peningkatan yang signifikan tetapi juga terjadi pada tingkat C2 dan C3, serta tes penguasaan konsep sebaiknya menggunakan komposisi soal yang seimbang antara hitungan dengan bukan hitungan supaya pengukuran penguasaan konsep lebih mewakili.

2. Peningkatan minat belajar siswa sangat signifikan terjadi pada aspek perhatian, percaya diri dan kepuasan, sedangkan pada aspek semangat dan pengorbanan belum terlihat peningkatan yang signifikan, maka penelitian selanjutnya bisa dikembangkan untuk meningkatkan minat belajar fisika siswa khususnya aspek semangat dan pengorbanan.

3. Untuk penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk sampel yang lebih tinggi jenjangnya seperti jenjang SMA.

(45)

84

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Alwi dan Hasan. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Pusat Bahasa, DEPDIKNAS Balai Pustaka

Arti, Yuni. (2011). Upaya Meningkatkan Minat Siswa Pada Pembelajaran Ipa Fisika Dengan Metode Hypnoteaching Menggunakan Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas VIID Mts.Al-Asror Patemon Kec. Gunungpati Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi Ikip PGRI Semarang.

Byun, Taejin. et al. (2008). Identifying Student Difficulty in Problem Solving Process via The Framework of The House Model (HM). Dept. of Physics Education, Seoul national University, Korea. AIP 2008 Physics Education Research

Budiriyanto, S.Pd. (2011). Metode Fisika Gasing untuk Gerak Lurus Berubah Beraturan. Tersedia: http://ypk.or.id/in/berita-a-artikel/artikel/168-metode-fisika-gasing.html [26 September 2011].

Dahar. (1996). Model – Model Mengajar, Bandung: CV. Diponegoro.

Dahar. (2003). Aneka Wacana Pemdidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Bandung: CV. Dipoenegoro.

Ellys, J. (2006). Kiat-Kiat Meningkatkan Potensi Belajar Anak. Bandung: Pustaka Hidayah.

Gie, The Liang. (2004). Cara Belajar yang Baik bagi Mahasiswa. Yogyakarta: Gajah Mada Press.

(46)

85

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Physics Courses” Journal Of American Association of Physics Teachers. 66, (1), 64-74.

Hayatsyah. (2005). Pengaruh Model Pembelajaran Pemecahan Masalah dan Motivasi Berprestasi terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa MAN 2 Medan. Tesis Universitas Negeri Medan. Diterbitkan di http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Master-91/91 [31 Desember 2012].

Kurniawan,Agus. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dalam Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Keterampailan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa SMA. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Diterbitkan di http://repository.upi.edu/skripsiview. [10 Juli 2013].

Mahjardi (2000). Analisis Kesulitan Siswa Kelas I MAN dalam Pemahaman Konsep Fisika Pokok Bahasan Suhu dan Kalor. Tesis UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Mcmillan, H. James. (2008). Educational Research. New York: Pearson. Munaf, Syambasri. (2001). Evaluasi Pendidikan Fisika. Jurusan Pendidikan

Fisika FPMIPA UPI.

Nurseto, Tejo. (2011). Pembelajaran yang Efektif dan Menyenangkan. Pelatihan Guru SMP Muhammadiyah Depok.

Permatasari. (2012). Efektifitas Penggunaan Peta Konsep dalam Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. [Online]. Diterbitkan di Repository.upi.edu. [30 Januari 2013].

Poerwadarminta, W. J. S. (1982). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Ensiklopedi Indonesia.

(47)

86

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rao, Vasudeva dan Heard, John W. (2010). Physics by Simulation: Teaching Circular Motion using Applets. Physics Department, Clarion University of Pennsylvania, Clarion, PA 16214, USA.

Ridwan, Muhammad Irwan. (2009). Hubungan Hasil Belajar dengan Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Metode Gasing (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan) pada Materi Pokok Getaran dan Gelombang. Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Tidak diterbitkan.

Rokhayati. (2010). Peningkatan Penguasaan Konsep Matematika melalui Model Pembelajaran Guided Discovery-Inquiry pada Siswa kelas VII SMPN 1 Sleman. Skripsi UNY Yogyakarta. Diterbitkan die print.uny.ac.id/2012/Skripsi_Nuri_Rokhayati. [10 Januari 2013]. Sadirman. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sadirman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV

Rajawali Press.

Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan KTSP. Jakarta: Kencana, Prenada Media Group. Santyasa, I. Wayan. (2004). Model Problem Solving dan Reasoning sebagai

Alternatif Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia.

Slameto. (1991). Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Syamrilaode. (2010). Pembelajaran dengan Pendekatan Pemecahan Masalah. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2063169-pembelajaran-dengan-pendekatan-pemecahan-masalah/ [31 Desember 2012].

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

(48)

87

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiharti, Piping. (2005). Penerapan Teori Multiple Inteligence dalam Pembelajaran Fisika. Jurnal Pendidikan Penabur. 05. 29-42.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2009). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Surapranata, Sumarna. (2005). Analisis Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung. Remaja Rosda Karya.

Supranogi. (2009). Metode Belajar Fisika yang Menarik dan Menyenangkan. [Online] http://supranogi.blogspot.com/2009/01/metode-belajar-fisika-yang-menarik-dan.html [15 Maret 2013].

Surya, Yohanes. (2007). Buku Peserta Fisika Gasing, Semua untuk Fisika. Jakarta : Surya Institute

Surya, Yohanes. (2008). IPA Fisika Gasing Jilid 1. Jakarta : PT Kandel dan PT Grasindo.

Suwito. (2009). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Laboratorium Kimia dan Video Compact Disc terhadap Prestasi Belajar Kimia ditinjau dari Minat Belajar Siswa. Tesis Magister Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

Syah, Muhibbin. (2006). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung. Rosda.

Vicka, Afianty. (2011). Metode Pembelajaran Gasing [Online].

Tersedia:http://fisikasma-online.blogspot.com/2011/03/metode-pembelajaran-gasing.html [26 September 2011].

Whidiarso, W. (2007). Uji Hipotesis Komparatif. [Online] http://elisa.ugm.ac.id/files/wahyu_psy/maaio0d2/membaca_t-tes.pdf [2 Februari 2011].

(49)

88

Mimin Sukarmin, 2013

Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Dengan Metode Gasing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Minat Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar

Gambar 2.1 Diagram Alur Penelitian……………………………………………… 30
Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Skor N-gain Aspek Minat Belajar Kelas
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2   Interpretasi Nilai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ilmu Pengetahuan Alam : Untuk SD/MI Kelas 5 , Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Dan hasil kesimpulan yang diperoleh dari penelitian : perusahaan tersebut dapat mengetahui berapa pendapatan penjualan yang harus dicapai agar tidak menyebabkan keuntungan

ANALISIS PERILAKU ANTISOSIAL PADA KOMUNITAS PUNK DI KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Hasil Determinasi Daun Tumbuhan Pirdot ( S.vulcani Korth.)... Spektrum Ultraviolet-Visible Beberapa SenyawaFlavonoida

media kartu akasara dengan strategi permainan bahasa. untuk mengetahui kemampuan akhir warga belajar dalam membaca suatu. kesatuan bahasa dimulai huruf, silaba, kata,

Hasil penelitian menggambarkan bahwa kebijakan akuntansi penyusutan yang digunakan perusahaan adalah dengan menggunakan metode garis lurus untuk semua jenis aktiva tetapnya

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh rasio keuangan, ukuran perusahaan, dan arus kas dari aktivitas operasi terhadap pendapatan per lembar saham

Data primer adalah data yang ada dalam penelitian ini hasil dari penerapan strategi permainan bahasa dengan kartu aksara yang disusun dalam perlatihan membaca permulaan