• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI IMPLEMENTASI KEGIATAN RITMIK : StudiDeskriptifAnakKelas A di TK MutiaraBundaSukaluyu Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI IMPLEMENTASI KEGIATAN RITMIK : StudiDeskriptifAnakKelas A di TK MutiaraBundaSukaluyu Bandung."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI IMPLEMENTASI KEGIATAN RITMIK

(Studi Deskriptif Anak kelas A di TkMutiara Bunda Sukaluyu Bandung)

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhiSebagiandari SyaratMemperolehGelarSarjanaPendidikan

pada Program StudiPendidikan Guru PendidikanAnakUsiaDini

Oleh :

ANNISA MEIRINA 0703548

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013

(2)

Halaman Hak Cipta

========================================================== ========

PENGEMBANGAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI

IMPLEMENTASI KEGIATAN RITMIK

DI TK MUTIARA BUNDA SUKALUYU BANDUNG

Oleh AnnisaMeirina

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada FakultasIlmuPendidikan

© AnnisaMeirina 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ANNISA MEIRINA

0703548

PENGEMBANGAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI IMPLEMENTASI KEGIATAN RITMIK

(StudiDeskriptifAnakkelas A di TkMutiaraBundaSukaluyu Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : Pembimbing I

Dr. Dian Budiana, M.Pd. NIP. 19770629 200212 1 002

Pembimbing II

I GustiKomangAryaprastya.,M.Hum. NIP. 19770312 200812 1 001

Mengetahui,

Ketua Program StudiPendidikan Guru PendidikanAnakUsiaDini

(4)

LEMBAR PENGESAHAN ANNISA MEIRINA

0703548

PENGEMBANGAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI IMPLEMENTASI KEGIATAN RITMIK

(StudiDeskriptifAnakkelas A di TkMutiaraBundaSukaluyu Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PENGUJI :

Penguji IPenguji II

Dra.Masitoh, M.Pd. Dr.BadruZaman, M.Pd.

NIP. 1948062619702001 NIP. 197408062001121002

Penguji IIIPenguji IV

dr.NurFaizahRomadhona, M.Kes. LeliKurniawati, S.Pd.,M.Mus. NIP. 197011292003122001NIP. 132252248

Mengetahui,

Ketua Program StudiPendidikan Guru PendidikanAnakUsiaDini

(5)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI IMPLEMENTASI KEGIATAN RITMIK

(Studi Deskriptif Anak Kelas A di TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung)

Annisa Meirina (0703548)

(6)
(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR………. ii

DAFTAR ISI ……… v

DAFTAR TABEL………. vii

DAFTAR GAMBAR……… viii

BAB I PENDAHULUAN………. 1

A. LatarBelakangMasalah……… 1

B. RumusanMasalah……….. 5

C. TujuanPenelitian……… 5

D. ManfaatPenelitian………. 5

E. SistematikaPenulisan……… 6

F. LokasiPenelitian……… 7

BAB II KAJIAN TEORITIS……… 8

A. KonsepDasarKecerdasanKinestetik ………. 8

B. KelasRitmik(kegiatanRitmik)……… 16

C. KeterkaitanKecerdasanKinestetikdenganKelasRitmik……. 18

BAB III METODE PENELITIAN……….. 20

A. MetodePenelitian……… 20

B. PelaksanaanPenelitian………. 21

C. ObjekdanLokasiPenelitian………... 21

D. InstrumenPenelitian……… 22

E. TeknikPengumpulan Data……….. 22

(8)

G. Va;idasi Data………. 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 31

A. HasilPenelitian………. 31

1. KondisiObjektifkegiatankegiatanRitmik……….. 36

2. DeskripsiImplementasiPengembanganKecerdasanKinestetik. 40 3. GambaranHasilPerkembanganPotensiKinestetikAnak……… 63

B. Pembahasan 1. KondisiObjektifkegiatankegiatanRitmik……… 65

2. DeskripsiImplementasiPengembanganKecerdasanKinestetik. 74 3. GambaranHasilPerkembanganPotensiKinestetikAnak……… 77

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI……… 79

A. Kesimpulan………. 79

B. Rekomendasi……… 80 DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Kisi-kisiInstrumenPenelitian 23

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

4.1 Alat yang digunakandalamkegiatankelasritmik (Xylophon) 38

4.2 Alat yang digunakandalamkegiatankelasritmik (Rebana) 38

4.3 Alat yang digunakandalamkegiatankelasritmik (Hulahup) 38

4.4 Alat yang digunakandalamkegiatankelasritmik (Tali) 39

4.5 Ketikaanak-anakmenghafalkankursimasing-masing 45 4.6 Ketikafasilitatormemberikaninstruksi 45

4.7 Ketikamenentukanperanmenjadikucingdantikus 48

4.8 Ketikamenjadiperankucingdantikus 48

4.9 Ketikafasilitator (Miss Nina) membukakegiatanRhythmic Class 50

4.10 Ketikaanak-anaksecaraberkelompok, mencobamemegangerattali laludijepitoleh kaki... 59

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG MASALAH

Anak adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan fundamental bagi proses perkembangan selanjutnya (Solehuddin, 2000:42). Salah satu hak dasar anak adalah untuk tumbuh dan berkembang, anak berhakuntuk memiliki kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuhberkembang secara fisik dan psikologis. Masa keemasan (0-8 tahun) bagi anak usia dini ini merupakan peluang besar bagi penyelenggaraan pendidikan dalam memberikan pembentukan dan pengembangan kepribadian seseorang.

Pendidikan anak usia dini telah menjadi perhatian para orang tua, ahli pendidikan, pemerintah dan masyarakat luas lainnya. Sehingga di dalam aturan hukum yang berlaku di Indonesia tercantum dalam undang-undang No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14 tertulis bahwa:

Pendidikan Anak Usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan anak usia dini merupakan satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan kepada arah dasar pertumbuhan dan perkembangan,kecerdasan majemuk (multiple intelligences) dan kecerdasan spiritual.

(12)

2

mengimplementasikannya di pendidikan formal demi meningkatnya pemahaman mengenai kecerdasan seorang anak. Sehingga kecerdasan majemuk menjadi tren dalam pembelajaran masa kini.

Teori kecerdasan majemuk (Multiple Intelligences) digagas oleh Gardner, beliau berpendapat bahwa Kecerdasan seseorang tidak dapat semata-mata dilihathanyadari sisi IQ (kemampuan bahasa dan kemampuan logika ) saja, Howard Gardner meyakini setiap individu memiliki 8 kecerdasan jamak (Multiple Intelligences) seperti kecerdasan bahasa, kecerdasan logikal-matematik, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis. Faktanya di Indonesia masih banyak para orang tua yang melihat kecerdasan anak dari kepandaian dalam membaca, menulis dan berhitung saja.Teori Gardner di atas mengatakan bahwa pada dasarnya setiap individu memiliki kecerdasan majemuk yang berbeda satu dengan lainnya.

Lebih lanjut setiap individu memiliki waktu dan laju kecepatan belajar yang berbeda-beda, sesuai dengan keunikan yang Allah SWT ciptakan masing-masing, untuk itulah orang tua di rumah dan guru di sekolah harus memperlakukan masing-masing anak sesuai dengan kebutuhannya.

Dunia anak, terutama usia prasekolah, adalah dunia bermain yang penuh keceriaan, kegembiraan, kelincahan dan kelucuan, anak-anak tertawa, menyanyi, menari, melukis, bermain peran, berlarian, menjerit, menangis adalah bentuk-bentuk dunia bermain anak-anak yang dinamis.

(13)

3

mendapatkan pemahaman-pemahaman yang sangat diperlukan dalam perkembangan intelektual sehingga dapat dikatakan anak belajar melalui proses bermain dan bergerak karena itu anak usia dini memiliki kebutuhan gerak yang jauh dibandingkan dengan fase perkembangan lainnya. Karena itu penulis berpendapat kecerdasan kinstetik sangat baik distimulasi di usia dini agar perkembangan intelektual dan lain-lainnya dapat berkembang secara optimal. Kecerdasan kinestetik menurut Gardner (Campbell 2006:75) adalah kemampuan seseorang untuk memadukan antara kemampuan fisik dengan fikiran sehingga terlahir suatu penampilan fisik motorik yang indah dan terorganisasi dengan rapih sedangkan Lwin (2003:167) memakai kecerdasan kinestetik memungkinkan individu membangun hubungan yang penting antara pikiran dan tubuh, dengan demikian memungkinkan tubuh untuk memanipulasi obyek dan menciptakan gerakan.

Salah satunya mengembangkan kecerdasan kinestetik, Menurut Musfiroh (2004:69) menyatakan bahwa kecerdasan kinestetik berkaitan dengan kemampuanmenggunakan gerak seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaannya serta keterampilan mempergunakan tangan untuk mencipta atau mengubah sesuatu. Kecerdasam ini meliputi kemampuan fisik yang spesifik seperti koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, kecepatan dan keakuratan menerima rangsang, sentuhan dan tekstur.

(14)

4

yang ada di dalam diri mereka. Melalui eksplorasi tubuh anak mengetahui sejauh mana kemampuan fisiknya. Anak yang sadar akan kemampuan fisiknyatersebut akan merasa lebih mudah dalam memanfaatkan dan merasa lebih yakin ketika dihadapkan dengan segala situasi yang memerlukan partisipasi fisik mereka, sehingga rasa percaya diripun dapat berkembang dengan baik. Ada banyak cara untuk menstimulasi kecerdasan kinestetik salah satunya melalui ritmik.

Kamtini & Tanjung.W (2005:89) memaparkan ritmik adalah anak diajak untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan. Pada saat anak mendengar musik timbul gerakan-gerakan yang sesuai dengan irama musik yang didengarnya. Gerakan tersebut bersifat individual, dan tidak sama untuk semua anak, namun tetap dimasukan ke dalam pengembangan jasmani, seperti kepala, tangan dan kaki. Di Bandung kitamemilikikegiatan Ritmik, sebuah kegiatan yang bermula dari Deutsche Schule Bandung (German International school) yang berdiri sejak

1999.Ritmikini merupakan konsep pembelajaran yang betujuan untuk mengembangkan kecerdasan, kemampuan dan personalitas anak secara menyeluruh melalui musik, gerak dan bahasa dengan mengajak anak untuk melakukan berbagai macam latihan yang penuh improvisasi sebagai usaha untuk menstimulasi kemampuan pengendalian perhatian / konsentrasi, daya ingat, logika berfikir, fungsi motor, spasial, aturan, sikap dan pemikiran sosial, pemecahan masalah dan kreatifitas. Sejalan dengan ide tersebut maka TKMutiara Bundayang sejak tahun 1995 dan memilikifilosofi pendidikan intelectual, physical, emotion, socialbekerjasama dengan kegiatan Ritmiksebagai upaya meningkatkan

perkembangan potensi minat dan bakat anak.

Kegiatan Ritmikmerupakan salah satu dari beberapa kegiatan ekstrakulikuler yang ada di TK Mutiara Bunda.Melihat tujuan dari kegiatan Ritmik, sayamemandangbahwa kegiatan ini sangat baik diikuti oleh semua anak-anak, terutama yang memiliki hambatan dalam pengendalian perhatian dan rentang konsentrasi.

(15)

5

dilakukan. Oleh karena itu saya memilih “Pengembangan kecerdasan kinestetik anak melalui implementasi kegiatan Ritmiksebagai judul skripsi, dengan memilih TK A sebagai objek penelitian.

B.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas,maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian iniadalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakahkondisi objektif kegiatan kegiatan Ritmikpada anak kelas A TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung?

2. Bagaimanakah implementasipengembangan kecerdasan kinestetik anak kelas A di TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung melalui kegiatan kegiatan Ritmik?

3. Bagaimanakah gambaran hasil perkembangan potensi kinestetik anak kelas TK A ketika mengikuti kegiatan Ritmikdi TK.Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung?

C.TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui kondisi objektif anak kelas A pada kegiatan kegiatan Ritmikdi TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung .

2. Mengetahui implementasi pengembangan kecerdasan kinestetik anak kelas A melalui kegiatan kegiatan Ritmikdi TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung. 3. Mengetahui gambaran hasil perkembangan potensi kinestetik anak kelas TK A

ketika mengikuti kegiatan Ritmikdi TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung.

D.MANFAAT PENELITIAN

(16)

6

1. Manfaat Teoritis

Bagi bidang keilmuan pendidikan anak usia dini, dapat memberi sumbangan ilmiah dalam pengembangan kecerdasan kinestetikmelalui kegiatan kegiatan Ritmik bagi anak TK.

2. Manfaat Praktisi

Manfaat praktisi penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi guru

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wawasan dan masukan dalam penyusunan strategi belajar dan mengajar yang lebih atraktif di Taman Kanak-kanak dalam upaya pengembangan potensi secara menyeluruh dan seimbang, khususnya kecerdasan kinstetik.

b. Bagi Lembaga Pendidikan

Menjadi bahan pertimbangan bagi sekolah dalam upaya pengembangan kecerdasan kinestetik anak yang lebih inovatif.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

A.Konsep Dasar Kecerdasan Kinestetik B.Kelas Ritmik (kegiatan Ritmik)

C.Keterkaitan Kecerdasan Kinestetik dengan Kelas Ritmik BAB III METODE PENELITIAN

(17)

7

D.Instrumen Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data G.Va;idasi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian

1. Kondisi Objektif kegiatan kegiatan Ritmik

2. Deskripsi Implementasi Pengembangan Kecerdasan Kinestetik 3. Gambaran Hasil Perkembangan Potensi Kinestetik Anak B.Pembahasan

1. Kondisi Objektif kegiatan kegiatan Ritmik

2. Deskripsi Implementasi Pengembangan Kecerdasan Kinestetik 3. Gambaran Hasil Perkembangan Potensi Kinestetik Anak BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan B.Rekomendasi DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

F. LOKASI PENELITIAN

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sugiono (2009:8) memaparkan bahwa pendekatan kualitatif sering disebut juga metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (Natural setting). Sugiono (2007) menjelaskan bahwa pendekatan kualitatif dimulai dengan berfikir deduktif untuk menurunkan hipotesis kemudian melakukan pengujian di lapangan.Selanjutnya itu, Moleong (2005:6) berpendapat bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti halnya perilaku, persepsi, motivasi dan tindakan, secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfatkan berbagai metode ilmiah.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Syaodih (2007:72) mengemukakan bahwa:

Metode penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditunjukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena-fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain.

Sementara itu, Best (Sukardi,2007: 157) memaparkan bahwa penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha untuk menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya.

(19)

21

B.Pelaksanaan Penelitian

Penelitian inidilakukan melalui beberapa tahapan yaitu, tahapan observasi awal, tahapan pengumpulan data, dan tahapan verifikasi data.

1. Tahapan Observasi awal

Penelitian di mulai dengan melakukan observasi secara umum terhadap tempat penelitian. Lembaga penelitian yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah TK. Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung.

2. Tahapan Pengumpulan Data

Pada tahapan ini, peneliti melakukan sampel dan teknik-teknik pengumpulan data.Tahap pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

3. Tahapan Verifikasi Data

Tahap ini bertujuan untuk mengecek kembali kebenaran data yang telah tekumpul.Peneliti mengecek kebenaran data yang telah terkumpul dari fasilitator.Hal ini dilakukan untuk menyusun klasifikasi data sesuai dengan rumusan masalah.

C.Objek dan Lokasi Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah implementasi pengembangan kecerdasan kinestetik anak melalui kegiatan Ritmikdi TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung.Informasi yang diperoleh dari lapangan kemudian dijadikan dasar dalam menganalisa penerapan pengembangan kecerdasan kinestetik anak melalui kegiatan Ritmikdi TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung.

(20)

22

Mutiara Bunda sukaluyu Bandung dan respon hingga saat ini baik serta setiap tahunnya banyak anak-anak yang selalu mengikuti kegiatankegiatanRitmikini.

D.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang dapat menampung sejumlah data untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan menguji hipotesis penelitian. Karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti, yang berperan sebagai pengamat dan alat pengumpul data untuk mengidentifikasi implementasi pengembangan kecerdasan kinestetik anak melalui kegiatan kegiatanRitmikdi TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung yang sesuai dengan tujuan penelitian.

MenurutSugiyono (2009:222) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif sebagai Human Instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan

sebagai sumber data, mengumpulkan data, menilai kualitas data, analisi data dan membuat kesimpulan dari hasil temuannya.

Instrumen lain yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas anak selama penelitian berlangsung, yang berupa catatan langsung ketika penelitian berlangsung.

2. Wawancara merupakan alat berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan kegiatanRitmik, penelitian ini menggunakan wawancara langsung kepada fasilitator.

3. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang terjadi pada saat penelitian berlangsung dan untuk lebih di jelasnya, dokumentasi dapat berupa gambar dan video ketika penelitian berlangsung.

E.Teknik Pengumpulan Data

(21)

23

kecerdasan kinestetik anak melalui implementasi kegiatan Ritmik.Adapun kisi-kisi sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

“Pengembangan kecerdasan kinestetik anak melalui implementasi

kegiatan Ritmik kelas A di TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung”

No Tujuan Data Yang

Dibutuhkan

Indikator Sumber Data Teknik

(22)
(23)

25

Dibawah ini penulis akan memaparkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan teknik yang secara kontekstual langsung atau tidak langsung melibatkan peneliti dalam situasi penelitian. Teknik ini menuntut peneliti secara pribadi berada dalam situasi penelitian.

Penelitian ini dilakukan di TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung.Oleh karena itu kegiatan observasai bukan kegiatan yang pasif. Seperti yang

diungkapkan oleh Nasution (1996) sebagai berikut:

“Mengadakan observasi adalah proses aktif, kita berbuat sesuatu, kita memilih apa yang kita amati. Ada hal-hal yang kita amati adapula yang tikak kita hiraukan, jadi kita tidak netral dan terpisah dari apa yang kita amati. Kita terlibat didalamnya secara aktif.”

2. Wawancara

Untuk menunjang kelengkapan data yang dikumpulkan melalui teknik observasi peneliti juga melakukan wawancara kepada beberapa responden yang menjadi subjek penelitian, yaitu Kepala sekolah TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung dan Fasilitator atau guru kegiatan Ritmik di TK Mutiara

Bunda Sukaluyu Bandung.

“Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan dan pencatatan data, informasi, dan atau pendapat yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung antara pewawancara

(interviewer) dengan orang yang diwawancarai (interviewee) tanpa melalui

perantara. Sedangkan wawancara tidak langsung artinya pewawancara menanyakan sesuatu melalui perantara orang lain, tidak langsung kepada sumbernya.” (Arifin,1988).

Kartono 1990 memberikan batasan bahwa “ interview atau wawancara itu adalah suatu percakapan, Tanya jawab lisan antara seseorang atau lebih

(24)

26

Penulis menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh data.Penulis

mempergunakan pedoman wawancara yang digunakan sebelumnya.

Jenis wawancara yang digunakan peneliti yakni wawancara tidak

terstruktur dilakukan secara khusus pada waktu yang telah disepakati

bersama, hal ini menuntut kesediaan responden untuk memberikan

informasi yang dibutuhkan peneliti.

Tabel 3.2

INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

“Pengembangan kecerdasan kinestetik anak melalui implementasi

kegiatan Ritmik kelas A di TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung”

NO Data Yang Dibutuhkan Indikator/Item Pertanyaan Perolehan Data Hasil Wawancara 1

2.

3

Data kondisi objektif

kegiatan Ritmik di TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung.

Data implementasi kegiatan

Ritmik dalam ketika mengikuti kegiatan

a. Uraikan berdirinya kegiatan ritmik di TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung?

b. Profil guru ekstrakulikuler kegiatan Ritmik?

c. Berapakah anak kelas A yang mengikuti kegiatan Ritmik? d. Bagaimanakah materi kegiatan

Ritmik?

a. Apakah program yang dipakai pada kegiatan Ritmik

b. Bagaimanakah evaluasi

pengembangan potensi

(25)

27

Ritmik TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung.

3. Studi Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara meneliti,

mempelajari dokumen-dokumen, buku-buku, arsip-arsip, dan peraturan

perundang-undangan yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.

Menurut Arikunto (2002) “ dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

majalah, notulen rapat, agenda, foto-foto dan sebagainya.

Dengan penelitian ini dokumentasi yang menjadi sumber data bagi

penulis seperti : Desain penyusunan kegiatan Ritmik, lembaran gambaran

hasil perkembangan anak, foto kegiatan, rekaman video.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisi data dekskriptif kualitatif. Dalam hal ini analisi dilakukan dengan cara melakukan interpretasi terhadap hasil yang didapat dari observasi, wawancara, catatan-catatan di lapangan, serta dokumentasi.

Bogdan (Sugiyono, 2009: 244) menyatakan bahwa “…Data analysis is the process of systematically searching and arranging the interview transcripts,

fieldnotes, and other materials that you accumulate to increase your own

understanding of them and to enable you to present what you have discovered to others”.

Dari kutipan di atas dapat diartikan bahwa Analisi data adalahproses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

(26)

28

pola, memilih mana yang penting, dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri maupun oleh orang lain. (Sugiono, 2007: 244). Analisis data dalam penelitian ini dilakukan selama pengumpulan data berlangsung sampai setelah pengumpulan data dalam periode tertentu.

Nasution (Sugiyono, 2009: 245) mengemukakan bahwa analisi data telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum ke lapangan, dan berlangsung terus menerus sampai penulisan penelitian.

Jenis analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah model Miles dan Huberman. Miles dan Huberman (Sugiyono, 2009: 246)mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisi data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisi data,ada tiga yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

1. Reduksi data(Data Reduction)

Menurut sugiyono (2009: 247). Reduksi data merupakan proses merangkum, memilah hal-hal yang pokok, memfokuskan pada data yangpenting, dicari tema dan polanya, serta data yang tidak penting yang diilustrasikan dan dianggap tidak penting di buang saja. Dengan reduksi, peneliti melakukan pemfokusan, membuat kategorisasi, melakukan penyisihan data yang dianggap tidak penting sehingga dapat ditarik kesimpulan.Tujuan utama reduksi menemukan gambaran yang lebih jelas dan dapat mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

2. Penyajian data(Data display)

Dalam hal penyajian data, Miles and Huberman (Sugiyono, 2009: 249) menyatakan “The most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative text”.

(27)

29

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verification)

Langkah ke tiga dalam analisi data kualitatif menurut Milen and Huberman (Sugiyono, 2009: 252) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.Dengan demikian penarikan kesimpulan merupakan suatu temuan baru yang belum pernah ada serta proses pengambilan inti sari dari sajian data yang telah terorganisir dalam bentuk pernyataan kalimat yang disingkat dan padat serta mengandung makna yang luas.

G. Validasi Data

Hasil kategori dan analisis data mengenai hasil dari pelaksanaan tindakan yang telah dirumuskan di validasi dengan menggunakan teknik validasi data. Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji kreadibilitas, yaitu melalui uji validitas, member check, triangulasi, dan expert opinion.

1. Uji Validitas

Dalam penelitian ini dilakukan terhadap alat penelitian.Uji validitas ini bertujuan untuk menghindari ketidaksesuaian instrumen penelitian. Uji validitas dilakukan dengan carajudgementyang telah disusun kepada orang yang dipandang ahli.

2. Member cek

Menurut Sugiyono (2009:276) member cek dilakukan dengan cara memeriksa kebenaran data temuan penelitian, yang dilakukan dengan cara memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Dalam proses ini data atau informasi yang diperoleh dikonfirormasikan dengan fasilitator atau instruktur kegiatan Ritmikmelalui kegiatan diskusi pada setiap akhir pelaksanaan tindakan yang direncanakan sesuai dengan tujuan penelitian.

3. Triangulasi data

(28)

30

sumber-sumber lain mengenai data penelitian. Sumber lain yang dapat digunakan sebagai konfirmasi penelitian adalah fasilitatorkegiatanRitmikdan anak-anak yang terlibat langsung dalam penelitian ini.

4. Expert Opinion

Expert opinion yaitu meminta dan mengkonsultasikan hasil temuan penelitian kepada orang yang dianggap ahli atau pakar untuk memeriksa semua tahapan-tahapan kegiatan penelitian (Kunandar, 2008: 108).Pada penelitian ini, peneliti mengkonsultasikan hasil temuan kepada pembimbing skripsi untuk memperoleh arahan serta masukan mengenai hasil temuan penelitian di lapangan.

(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, mengenai implementasi pengembangan kecerdasan kinestetik anak melalui kegiatan Rhythmic Class di TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Kondisi objektif kegiatan kelas ritmik ini merupakan kegiatan ekstrakulikuler, yang dilakukan sebelum jam masuk sekolah dan dilakukan hanya 1 minggu sekali pada hari senin. Perencanaan kegiatan kelas ritmik di TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung dilakukan dengan menyusun tujuan, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran Alat yang digunakan ketika kegiatan pembelajaran (xylophon,rebanna,hulahup,tali), hasil gambaran perkembangan anak.

2. Implementasi kecerdasan kinestetik anak di TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung ini melalui kegiatan kelas ritmik, kegiatan ini menggunakan program dari Swiss yang dikembangkan kembali oleh instruktur ritmik Dra.Nina Maelany. Anak-anak melaksanakn beberapa tahap yaitu pemanasan, pelaksanaan kegiatan dan penutup. Fasilitator selalu membuka dan menutup kegiatan dengan membuat lingkaran. Pada setiap pertemuan kegiatan selalu muncul kegiatan kinestetik.

3. Gambaran hasil perkembangan potensi kinestetik anak kelas A di TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung secara keseluruhan sesuai dengan tahapan perkembangan usia anak TK A. Melalui tahap demi tahap yang dilalui anak dengan mengikuti kegiatan kelas ritmik dan keseluruhan aktifitas khususnya kinestetik terlihat perubahan yang signifikan. Parameter keberhasilan tampak dari hal diantaranya; anak-anak lebih terlihat senang, energik pada saat melakukan kegiatan di sekolah maupun di rumah.

(30)

80

B.Rekomendasi 1. Bagi Guru

a. Guru seyogyanya dapat memberikan kegiatan yang lebih menarik diluar ruangan, yang dapat merangsang anak khusunya pada kecerdasan kinestetik. b. Hendaknya guru (fasilitator) membuat catatan khusus untuk anak, beruba catatan lapangan atau catatan anekdot setiap anak mengikuti kegiatan di kelas dan membuat gambaran hasil yang jelas, tanpa harus di buat ketika akhir pertemuan kegiatan telah selesai semua.

2. Bagi Sekolah

a. Sekolah hendaknya lebih memfasilitasi alat dan ruangan untuk melaksanakan kegiatan kelas ritmik.

b. Pihak sekolah sebagai penyelenggara ekstrakulikuler kelas ritmik ini dan hanya ada di TK Mutiara Bunda Sukaluyu Bandung, hendaknya membuka peluang dan kelas baru untuk TK-TK lainnya agar kelas ritmik dapat juga direalisasikan kepada TK-TK lainnya dan memberikan dampak yang baik kepada anak usia dini lainnya, serta dapat dirasakan oleh anak-anak lainnya diluar dari TK Mutiara Bunda.

3. Bagi Orang tua

a. Para orang tua hendaknya memberikan dukungan moral maupun materil pada anak-anaknya ketika mengikuti kegiatan kelas ritmik di luar jam sekolah (ekstrakulikuler), agar memberikan respon yang jauh lebih baik lagi bagi anak dikemudian hari dan menstimulasi anak khususnya pada gerak tubuh atau kecerdasan kinestetik.

b. Orang tua hendaknya menumbuhkan keyakinan pada dirinya mampu pada diri anak bahwa setiap anak memiliki kemampuan untuk mengembangkan keterampilan tubuhnya dalam kegiatan kelas ritmik. Kecerdasan kinestetik merupakan potensi yang dapat berkembang dengan stimulus dan pemberian kesempatan pada anak melalui berbagai cara, seperti halnya yang dapat mendukung yakni kelas ritmik tentunya.

(31)

81

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih dalam lagi mengenai implementasi kecerdasan kinestetik anak TK A melalui kegiatan kelas ritmik.

(32)

82

DAFTARA PUSTAKA

Amstrong, T. (1993).7 Kinds Of Smart : Identifiying And Development Your Intelligences. New York: Penguin Group

Arikunto, S (2002) Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta

Decaprio,R. (2013). AplikasiTeoriPembelajaranMotorik di Sekolah. Jogjakarta: Diva Press (Anggota IKAPI)

Kamtini,T&Husni, W. (2005). Bermain Melalui Gerak Dan Lagu Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: departemen pendiidkan nasional direktorat jenderal pendidikan tinggi direktorat pembinaan pendidikan tenaga kependidikan dan ketenagaan perguruan tinggi.

Moleong.(2000).MetodelogiPenelitianKualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya Musfiroh, T. (2004). Bermain Sambil Belajar Dan Mengasah Kecerdasan

(Stimulasi Multiple Intelligences Anak Usia Taman Kanak-Kanak). Bandung: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Subdit PGTK & PLB.

Muslihuddin&Agustin.M. (2008).

MengenalidanMengembangkanPotensiKecerdasanJamakAnakUsia Taman Kanak-kanak/RAudahatulAtfal (KajianTeoritisdanPraktisuntuk Guru, danPendampingAnakUsiaDini). Bandung: Rizqi Press

Nasution, S (1996). Metode penelitian naturalistik kualitatif. Bandung: Tarsito Papalia, D, Old S.W & Feldman R.D. (2008). Human Development (Psikologi

Perkembangan). Bandung: CV Kencana

Rahmawati, Y & Kuriniati, E. (2010). Strategi Pemgembangan Kreativitas Pada Anak Usia Dini. Bandung: CV Kencana

Solehuddin, (2000). Konsep Pendidikan Prasekolah. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukardi. (20007).MetodelogiPenelitianPendidikan.Jakarta: BumiAksara

Sujiono, N Yuliani, dkk (2007).MetodePengembanganKognitif. Jakarta Universitas Terbuka.

Sujiono, B. dkk. (2005). MetodePengembanganFisik.Jakarta: Universitas Terbuka Sugiyono, (2007).MetodePenelitianPendidikan. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, (2009). Memahami penelitian kualitatif.Bandung: CV Alfabet.

Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D.Bandung: CV Allfabet.

Suyadi.(2009). Anak yang menakjubkan.Jogjakarta: Diva Press (anggota IKAPI) Syaodih, S.N. (2007). MetodePenelitianPendidikan. Bandung: RemajaRosdakarya Yustiani, N. (2009). Implementasi Pembelajaran Dalam Pembentukan Akhlak

Anak. Skripsi Sarjana Pada Fip Upi Bandung: Tidak Diterbitkan

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 3.1
gambaran potensi ekstrakulikuler
+2

Referensi

Dokumen terkait

Caranya, rangkaikanlah gagasan-gagasan pokok setiap paragraf hasil kerjamu di atas dengan menggunakan kata penghubung (konjungsi) yang tepat.  Mendiskusikan :

Menunjukkan bahwa terdapat 13 responden yang mengalami beban berat dan memiliki kemampuan tidak baik dalam merawat pasien perilaku kekerasan.. Hasil uji

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

Metode analisis data yang dilakukan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk mengungkapkan gejala-gejala atau keadaan yang terjadi pada subjek

Pada tanaman tebu, pemberian kombinasi NAA 1 mg/l dan BAP 1 mg/l dikombinasikan dengan Kinetin 2 mg/l dan 3 mg/l menghasilkan pengaruh yang nyata pada parameter

Derajat  kesarjanaan  yang  dibuktikan  dengan  hasil  Karya  Penciptaan  Produksi    dalam 

Salah satunya, yaitu dengan merancang dan membangun aplikasi edukasi dengan menerapkan teknologi Augmented Reality pada aplikasi yang berbasis mobile android dengan metode

[r]