25
DAFTAR PUSTAKA
Adu, F., Gbedema, S.Y., Akanwariwiak, W. G., Annan, K. & Boamah V.E., 2011, The Effects of Acanthospermum Hispidum Extract on The Antibacterial Activity Of Amoxicillin and Ciprofloxacin, Hygeia Journal for Drugs and Medicines, 3 (1), 2011, 58- 63.
Anief, M., 2004, Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktikan, 168, Yogyakarta, UGM.
Ansel, H. C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, 617, Jakarta, Universitas Indonesia.
Buktiwetan, P., Suryawidjaja, J. E., Salim, O. C., Aidilifit, M. & Lesmana, M., 2001, Diare Bakterial: Etiologi dan Kepekaan antibiotika di Dua Pusat Kesehatan Masyarakat di Jakarta, Jurnal Kedokteran Trisakti, 20 (2), 57-65.
Cepeda, G. N., Santoso, B. D., Lisangan, M. M. & Silamba, I., 2011, Komposisi Kimia Minyak Atsiri Daun akway, Makara sains, 15 (1), 63-66.
Cowan, M. M., 1999, Plant Products as Antimicrobial Agents, Clin Microbiol Rev, 12, 564-582.
Depkes RI, 1986, Sediaan Galenik, 2-3, Jakarta, Depatemen Kesehatan Repulik Indonesia.
Entjang, I., 2003, Mikrobiologi dan Parasitologi, 192, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti.
Gandjar, I. G. & Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Gillespie, S. & Bamford, K., 2009, At A Glance Mikrobiologi Medis dan Infeksi, Edisi III, Jakarta, Erlangga.
Gould, D. & Brooer, C., 2003, Mikrobiologi Terapan Untuk Perawat, Jakarta, EGC.
Harbone, J. B., 2006, Metode Fitokimia Penuntun dan Cara Modern Menganalisa Tumbuhan, Edisi IV, diterjemahkan oleh Padmawinata, K. & Soediro, L., 5-9, Bandung, ITB.
Jawetz, E., Melnick, J. L. & Adelberg, E. A., 2005, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi XXII, diterjemahkan oleh Mudihardi, E., Kuntaman, Wasito, E. B., Mertaniasih, N. M., Harsono, S. & Alimsardjono, L., 212-217, 243-247, Jakarta, Salemba Medika.
Limyanti, Dien A., Soegiato, & Lisa, 2008, Aktivitas Antibakteri Ektrak Rosela (Hibicus sabdariffa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes, Jurnal Obat Alam, 7 (1), 47-53.
Malheiros, A., Filho, V. C., Schmitt, C. B., Yunes, R. A., Escalante, A., Svetaz, L., Zacchino,S. & Monache, F. D., 2005, Antifingal Activity of Drimane Sesquiterpenes from Drymis brasiliensis using Bioassay-guided Fractionation, Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Science, 8 (2), 335-339.
Marpaung, I. M. S., 2008, Potensi Aktivitas Antioksidan Pada Kulit Kayu dan Daun Tanaman Akway (Drymis sp.), Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Mack, D., Davies, A., Harris, L., Rohde, H., Horstkotte, M. & Knobloch, J., 2006, Microbial Interactions in Staphylococcus epidermidis Biofilm, Analytical and Bioanalytical Chemisty, 387, 399-400.
Mitscher, L. A., Leu, R. P., Bathala, M, S., Wu, W. & Beal, J, L.,1972, Antimicrobial Agents from Higher Plant. I. Introduction Rationale, and methodology, Lloydia, 35 (2), 157-166, cit, Astuti, P., Pratiwi, S. U. T., Hertiani, T., Alam, G., Tahir, A. & Wahyuono, S., 2002, Marine sponge Jaspis sp., A Potential Bioactive Natural soource Against Infectious Diseases, Berkala Ilmu kedokteran, 34 (3).
Mhaske, M., Samad, B. N., Jawade, R. & Bhansali, A., 2012, Chemical Agents in Control of Dental Plaque in Dentistry: An Overview of Current Knowledge and Future Challenges, Pelagia Research Library, 3 (1), 268-272.
Munawaroh, R., Yuliani, R. & Indrayudha, P., 2012, Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Farmasi,12, Surakarta, Fakultas Farmasi UMS.
Price, S. A. & Wilson, L. M., 2005, Patofisiologi Konsep Klonis Proses-Proses Penyakit, Edisi VI, 110-114, Jakarta, EGC.
Pladio, L. P. & Villaseñor, I., 2004, Anti-Spasmodic Constituents from Drymis piperita Hook. f. Leaves, Philippine Journal of Science, 133 (1), 17-21.
27
Radji, M., 2011, Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran, Jakarta, EGC.
Rostinawati, T, 2010, Aktivitas Antimikroba Ekstrak Herba Terpong (Oenanthe javavica D.C) terhadap Escherischia coli, Staphylococcus aureus dan Candida albicans, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran Jatinangor, Bandung.
Salle, A. J., 1961, Fundamental Principle of Bacteriology, 5th Edition, 406-410, New York, Mc Graw Hill Company Inc.
Spicer, W. J., 2008, Clinical Microbiology and Infectious Diseases, 2nd edition, 36-37, Melbourne, Elsivier.
Sugiharto, A. & Widawati, S., 2005, Pengaruh Kompos Dan Berbagai Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Temulawak (Curcuma xanthorrhiza), Jurnal Biologi Indonesia, 3 (9), 371-378.
Sugijanto, Prihatin, N. & Sugijanto N. E., 2010, Analisis Pestisida Karbaril dengan Metode KLT-Densitometri dalam Matriks Kedelai dan Validasi Metodenya, Berkas Penelitian Hayati, 15, 165-169.
Sussilowati R., 2007, Isolasi, Identifikasi dan Uji Sensitivitas Stapyhlococcus epidermidis Dari Pus Pasien Di Rumah Sakit Umum Islam Kustati Surakarta Terhadap Beberapa Antibiotik, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Syakir, M., Bermawie, N., Agusta H. & Paisey, E. N., 2011, Karakterisasi Sifat Morfologi dan Penyebaran Kayu Akway (Drymis sp.) di Papua Barat, Jurnal Litri, 17(4), 169-173.
Tjay, T. H. & Rahardja, K., 2002, Obat-Obat Penting (Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampinganya), Edisi V, 63, 41-42, Jakarta, PT Elex Media Komputindo.
Verdeguer, M., Rellàn, D. G., Boira, H., Pérez, E., Gandolfo, S. & Blàzquez, M. A., 2011, Herbicidal Activity of Peumus boldus and Drymis winterii Esssential Oils from Chile, Journal Molecules, 16, 403-411.
Waluyo, L., 2004, Mikrobiologi Umum, Malang, Universitas Muhammadiyah Malang Press.
Lampiran 2.
1. Struktur senyawa linalool, nerolidol,α-pinen dan β-pinen
Linalool nerolidol
α
-pinen
β
-pinen
3
Lampiran 3. Hasil uji pendahuluan
A B
A : Staphylococcus epidermidis
Lampiran 4. Perhitungan rendemen, konsentrasi ekstrak etanol kulit kayu
akway dan harga Rf
1. Perhitungan rendemen Rendemen % Ekstrak
= 16,2%
2. Perhitungan seri konsentrasi ekstrak etanol kkulit kayu akway Konsentrasi 6%
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 10% = 6% x 1000 µL V1 = 600 µL
Diambil 600µL larutan Stok 10%, Ditambah CMC NA 0,5% 400 µL
Diambil 550µL larutan Stok 10% Ditambah CMC NA 0,5% 450 µL
5
Konsentrasi 4,5%
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 10% = 4,5% x 1000 µL V1 = 450 µL
Diambil 450µL larutan Stok 10%, Ditambah CMC NA 0,5% 550 µL
Diambil 400µL larutan Stok 10%, Ditambah CMC NA 0,5% 600 µL
Diambil 1000µL larutan Stok 10%, Ditambah CMC NA 0,5% 650 µL
Diambil 1000 µL larutan Stok 10%, Ditambah CMC NA 0,5% 700 µL Ditambah 3 mL MH
Konsentrasi 2,5%
V1 x C1 = V2 x C2
V1 = 250 µL
Diambil 1000 µL larutan Stok 10%, Ditambah CMC NA 0,5% 750 µL Ditambah 3 mL MH
Konsentrasi 2%
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 10% = 2% x 1000 µL V1 = 200 µL
Diambil 1000 µL larutan Stok 10%, Ditambah CMC NA 0,5% 800 µL Ditambah 3 mL MH
Konsentrasi 1,5%
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 10% = 1,5% x 1000 µL V1 = 150 µL
Diambil 1000µL larutan Stok 10%, Ditambah CMC NA 0,5% 850 µL Ditambah 3 mL MH
6
Lampiran 4. Komposisi Media
1. Brain Heart Infusion (BHI) Komposisi : Akuades hingga 1 liter pH akhir 7,4 2. Mueler Hinton (MH) Akuades hingga 1 liter pH akhir 7,3 3. Mannitol Salt Agar (MSA) Akuades hingga 1 liter pH akhir 7,5
4. Kligler Iron Agar (KIA) Komposisi :
Ferric citrate 0,3 gram
Sodium thiosulphate 0,3 gram
Phenol red 0,05 gram
Agar 12 gram
Peptone 5,0 g
Yeast extract 3,0 g
Dextrose 1,0 g
L-Lysine HCl 10.0 g Ferric Ammonium Citrate 0,5 g Sodium Thiosulfate 0.04 g Bromcresol Purple 0,02 g Agar 15,0 g Aquadest 1 L 6. Motility Indole Ornithine (MIO)
Agar 2,0 g
Tryptone 10,0 g
8
Lampiran 5. Komposisi Cat Gram
1. Cat Gram A (Warna ungu) Kristal violet : 2 g
Alkohol 96% : 20 cc
2. Cat Gram B (Warna coklat) Iodium : 1 g
Kalium iodium : 2 g Akuadest : 300 cc
3. Cat Gram C (Tak berwarna) Aseton : 30 cc
Alkohol : 70 cc
4. Cat Gram D (Warna merah) Safranin : 1 g
1. Sitroborat
Setengah gram asam sitrat dan 0,5 gram asam borat dalam 100 mL etanol. Plat disemprot, dipanaskan 1000 oC selama 5 menit, dilihat dibawah UV 366 nm.
2. FeCl3
Sepuluh gram FeCl3 dilarutkan dengan alkohol hingga 100 mL. 3. Dragendorf
larutan A :
Sebanyak 0,85 g bismutsubnitrat dilarutkan dalam campuran 40 ml air suling dengan 10 ml asam asetat.
larutan B : Sebanyak 8 g kalium iodida dilarutkan dalam 20 ml air suling.
Larutan penyemprot : Masing-masing 5 ml larutan A dan
larutan B dicampur dengan 20 ml asam asetat glasial dan dicukupkan dengan air suling hingga 100 ml.
4. Anisaldehid-Asam sulfat pekat
