iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
GAMBARAN HEMATOLOGI RUTIN, TES FUNGSI HATI, DAN TES FUNGSI GINJAL PADA PASIEN PREEKLAMPSIA, EKLAMPSIA, DAN
HIPERTENSI GESTASIONAL DI RS. SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE BULAN JANUARI 2013-DESEMBER 2014
Andreas Wilson Setiawan, 1210031 Pembimbing 1 : Fenny, dr., Sp. PK, M.Kes Pembimbing 2 : Wenny Waty, dr., M.Pd.Ked.
Latar Belakang. Preeklampsia, eklampsia, dan hipertensi gestasional merupakan salah satu penyebab kematian ibu di Indonesia. Preeklampsia, eklampsia, dan hipertensi gestasional dapat menyebabkan perubahan profil hematologi rutin, fungsi hati, dan ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hematologi rutin, tes fungsi hati, dan ginjal pada preeklampsia, eklampsia, dan hipertensi gestasional di Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung
Metode Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif terhadap data sekunder sebanyak 13 ibu hamil terdiri atas 2 pasien preeklampsia ringan, 7 pasien preeklampsia berat, 2 pasien eklampsia, 2 pasien hipertensi gestasional.
Hasil jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, kadar hematokrit, jumlah leukosit, jumlah SGOT dan SGPT, serta jumlah ureum dan kreatinin darah di Rumah Sakit Borromeus Bandung periode bulan Januari 2013-Desember 2014 menunjukkan peningkatan dan jumlah trombosit mengalami penurunan seiring bertambah parahnya penyakit tersebut namun kadarnya masih dalam batas normal.
Simpulan Jumlah eritrosit, hemoglobin, hematokrit, jumlah leukosit, SGOT, SGPT, ureum darah, dan kreatinin darah pada pasien preeklampsia, eklampsia, dan hipertensi gestasional di Rumah Sakit Santo Borromeus periode bulan Januari 2013-Desember 2014 masih dalam batas normal.
iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
THE PROFILE OF ROUTINE HEMATOLOGY, LIVER AND KIDNEY FUNCTION TEST BETWEEN PREECLAMPSIA, ECLAMPSIA AND
GESTATIONAL HYPERTENTION PATIENT AT SAINT BORROMEUS HOSPITAL BANDUNG IN THE PERIOD JANUARY 2013-DECEMBER 2014
Andreas Wilson Setiawan, 1210031 Tutor 1 : Fenny, dr., Sp. PK, M.Kes Tutor 2 : Wenny Waty dr., M.Pd.Ked.
Background Preeclampsia, eclampsia, and gestational hypertension are one of the most common cause of maternal mortality in Indonesia. Preeclampsia, eclampsia, and gestational hypertension change hematology profile, liver and kidney function. This research had a purpose to review the description of hematology profiles, also liver and kidney function test in preeclampsia, eclampsia and gestational hypertension in Saint Borromeus Hospital Bandung.
Methods This study used descriptive method using 13 subjects as secondary
data with 2 patients with mild preeclampsia, 7 patients with severe preeclampsia, 2 patients with eclampsia, and 2 patients with gestational hypertension.
Result erythrocytes count, hemoglobin, hematocrit, leucocytes count, SGOT,
SGPT, blood urea level, and blood creatinine level in preeclampsia, eclampsia, and gestational hypertension in Saint Borromeus hospital Bandung from January 2013-December 2014 show an increase and trombocytes count show decrease with increasing severity of the disease but the levels are still within normal limits.
Conclusion Erythrocytes count, hemoglobin, hematocrit, leucocytes count,
SGOT, SGPT, blood urea level, and blood creatinine level in preeclampsia, eclampsia, and gestational hypertension in Saint Borromeus Hospital Bandung from January 2013-December 2014 are still within normal limit.
Keywords: Preeclampsia, eclampsia, gestational hypertension, hematology
vii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ...i
SURAT PERNYATAAN... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT...iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ...xi
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian... 4
1.3.1 Tujuan Umum ... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ... 4
1.4 Manfaat Penelitian... 6
1.4.1 Manfaat Akademis ... 6
1.4.2 Manfaat Praktis ... 6
1.5 Landasan Teori ... 6
BAB II ... 9
TINJAUAN PUSTAKA... 9
2.1 Kehamilan Normal ... 9
2.2 Preeklampsia / Eklampsia... 10
2.3 Epidemiologi Preeklampsia / Eklampsia ... 11
2.4 Klasifikasi Hipertensi pada Kehamilan ... 12
2.5 Faktor Risiko Preeklampsia / Eklampsia ... 13
2.6 Etiologi dan Patogenesis Preeklampsia/ Eklampsia ... 16
2.6.1 Disfungsi Endotel pada Maternal dan Perubahan Hemodinamik ... 25
viii Universitas Kristen Maranatha
2.6.3 Bagan Patogenesis Preeklampsia ... 28
2.7 Gejala Klinik Preeklampsia dan Eklampsia ... 29
2.8 Diagnosis Preeklampsia / Eklampsia ... 29
2.8.1 Diagnosis Preeklampsia ringan ... 29
2.8.2 Diagnosis Preeklampsia Berat ... 30
2.8.3 Diagnosis Eklampsia ... 31
2.9 Pemeriksaan Laboratorium Preeklampsia / Eklampsia ... 31
2.10 Penatalaksanaan Preeklampsia/ Eklampsia... 32
2.11 Pencegahan Preeklampsia / Eklampsia ... 35
2.11.1Pencegahan Primer ... 35
2.11.2Pencegahan Sekunder ... 36
2.12 Komplikasi Preeklampsia/ Eklampsia ... 37
2.13 Eritrosit dan Hemoglobin ... 38
2.14 Hematokrit ... 39
2.15 Trombosit ... 40
2.17 Leukosit ... 41
2.18 Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (SGOT)/ Aspartat Aminotransferase (AST) dan Alanin Aminotransferase (ALT) / Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) ... 41
2.19 Ureum dan Kreatinin ... 42
2.20 Hubungan Antara Preeklampsia / Eklampsia dengan Profil Hematologi ... 44
2.21 Hubungan Antara Preeklampsia/ Eklampsia terhadap Tes Fungsi Hati (SGOT & SGPT) ... 47
2.22 Hubungan Antara Preeklampsia/ Eklampsia terhadap Tes Fungsi Ginjal (Ureum & Kreatinin) ... 47
BAB III ... 49
BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 49
3.1 Bahan Penelitian ... 49
3.2 Subjek penelitian ... 49
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50
3.4 Rancangan Penelitian ... 50
3.4.1 Metode Penelitian ... 50
3.4.2 Definisi Operasional ... 50
ix Universitas Kristen Maranatha
3.5 Prosedur Penelitian ... 51
3.6 Alur Penelitian ... 52
3.7 Aspek penelitian ... 53
BAB IV ... 63
HASIL DAN PEMBAHASAN ... 63
4.1 Pengumpulan Data ... 63
4.2 Gambaran Karakteristik Subjek Penelitian ... 64
4.2.1 Gambaran Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Ibu Hamil ... 64
4.2.2 Gambaran Rerata Hematologi Rutin pada Kasus Hipertensi pada Kehamilan ... 65
4.2.3 Gambaran Rerata Tes Fungsi Hati Pasien Preeklampsia, Eklampsia, dan Hipertensi Gestasional ... 66
4.2.4 Gambaran Rerata Tes Fungsi Ginjal pada Pasien Preeklampsia, Eklampsia, dan Hipertensi Gestasional ... 67
4.3. Pembahasan hasil penelitian ... 68
4.3.1 Distribusi Penderita Pasien Preeklampsia, Eklampsia, dan Hipertensi Gestasional Berdasarkan Rentang Usia ... 68
4.3.2 Gambaran Hematologi Rutin Preeklampsia, Eklampsia, Dan Hipertensi Gestasional ... 69
4.3.3 Gambaran Tes Fungsi Hati dengan Preeklampsia, Eklampsia, dan Hipertensi Gestasional ... 73
4.3.4 Gambaran Tes Fungsi Ginjal Preeklampsia, Eklampsia, dan hipertensi Gestasional. ... 74
BAB V ... 76
SIMPULAN DAN SARAN ... 76
7.1 Simpulan ... 76
7.2 Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 78
LAMPIRAN... 84
x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Beberapa contoh faktor imunogenetik yang diwariskan yang
dapat mengubah ekspresi genotipe dan fenotipe pada
preeklampsia ... 22
2.2 Gen-gen yang mempengaruhi terjadinya preeklampsia ... 24
2.3 Kondisi Merugikan dan komplikasi terparah dari preeklampsia ... 37
4.1 Karakteristik Subjek Penelitian... 64
4.2 Gambangan Hematologi Rutin ... 65
4.3 Gaambaran Tes Fungsi Hati... 67
xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Plasenta normal di hipertensi gestasional ... 18
2.2 Plasenta abnormal di preeklampsia ... 18
2.3 Plasenta pada hipertensi gestasional dan preeklampsia ... 19
2.4 Mekanisme disfungsi endotel di preeklampsia ... 21
2.5 Gromerular Endotheliosis of Preeklampsia ... 27
2.6 Patogenesis Preeklampsia ... 28
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
International Non Goverment Organization (NGO) Forum on Indonesian
Development (INFID) menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara di Asia
Tenggara dengan kematian ibu tertinggi yaitu 359/100.000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Ibu di negara-negara di Asia Tenggara sebagai berikut Filipina
230/100.000 kelahiran hidup, Vietnam 150/100.000 kelahiran hidup, Thailand
110/100.000 kelahiran hidup, Malaysia 62/100.000 kelahiran hidup, Malaysia
62/100.000 kelahiran hidup, Brunei Darussalam 13/100.000 kelahiran hidup,
Malaysia 62/100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2014).
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 1991
melaporkan bahwa AKI di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 390/100.000
kemudian mengalami penurunan menjadi 334/100.000 kelahiran hidup tahun
1997, dan 307 pada tahun 2003 serta 228/100.000 kelahiran hidup pada tahun
2007. AKI pada tahun 2012 mengalami peningkatan akibat 28% karena
pendarahan, 24% karena preeklampsia/ eklampsia/ hipertensi gestasional 11% karena infeksi, serta partus lama dan abortus masing-masing sebesar 5%.
(Kemenkes RI, 2014).
Preeklampsia adalah sindrom spesifik kehamilan yang ditandai oleh
peningkatan tekanan darah sistolik ≥140/ ≥90 mmHg yang muncul setelah minggu
ke 20 dan dapat menetap hingga 6 minggu setelah persalinan yang disertai dengan
proteinuria terukur lebih dari 300 mg/24 jam atau lebih dari 30 mg protein/dL
(+1) secara persisten dengan disertai atau tanpa edema. Eklampsia adalah
peristiwa kejang pada wanita hamil dengan preeklampsia yang dapat disertai atau
tanpa penurunan kesadaran bukan karena epilepsi atau gangguan neurologi
lainnya. Hipertensi gestasional didefinisikan bila seorang wanita hamil dengan
2 Universitas Kristen Maranatha 90 mmHg yang timbul setelah minggu ke-20 kehamilan dan diketahui bahwa
tekanan darah sebelum wanita tersebut hamil atau sebelum minggu ke-20
kehamilan adalah normal tanpa atau dengan proteinuria dan akan kembali normal
dalam waktu 6 minggu setelah masa nifas. Hipertensi Gestasional dapat
berkembang menjadi preeklampsia dan eklampsia. (Onisai, 2009; Sibai, 2003; Woo Yang, 2015).
Preeklampsia dan eklampsia masih merupakan masalah kesehatan dunia
dengan insidensi sebesar 10 juta ibu hamil pada tahun 2010 dengan angka
mortalitas ibu hamil sebesar 800 per hari serta 76.000 ibu hamil per tahun.
Preeklampsia dan eklampsia juga mengakibatkan mortalitas bayi sebanyak
500.000 bayi per tahun. Mortalitas ibu hamil di negara berkembang 90% akibat
rendahnya fasilitas kesehatan di negara berkembang dan tingkat sosio-ekonomi
yang masih rendah. Sebanyak 20% dari kasus preeklampsia/ eklampsia disertai
dengan penyakit malaria dan AIDS. Insidensi untuk wanita hamil di negara
berkembang jauh lebih banyak dibandingkan dengan negara maju; oleh sebab itu
dilaporkan bahwa risiko kematian seorang wanita hamil di negara berkembang
akibat komplikasi kematian adalah 1:150 sedangkan di negara maju adalah 1:3800
(Abalos, 2011).
Etiologi dari preeklampsia atau eklampsia, serta hipertensi gestasional dan
bagaimana mekanisme etiopatogenesis dan patofisiologinya belum diketahui
secara pasti sehingga penyakit ini disebut sebagai a disease of theories karena banyaknya teori mengenai bagaimana terjadinya penyakit ini. Penyakit
preeklampsia/ eklampsia menyebabkan banyak fungsi beberapa organ terganggu dan menurun fungsi organ tersebut seperti pembuluh darah, hati, dan ginjal,
sistem saraf pusat, dan plasenta; namun komplikasi dari preeklampsia/ eklampsia
yang paling sering terjadi adalah sindrom HELLP yang paling banyak mengenai
sel/ organ seperti darah (trombositopenia), organ hati (kenaikan enzim hati), dan
organ ginjal (proteinuria). Maka dari itu banyak terjadi kelainan dalam gambaran
hematologi rutin pada preeklampsia/ eklampsia antara lain jumlah eritrosit,
3 Universitas Kristen Maranatha fungsi hati yaitu Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (SGOT) dan Serum
Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT), dan ginjal yaitu ureum dan kreatinin
darah (Woo Yang, 2015).
Maka penulis ingin mengetahui gambaran hematologi rutin yang meliputi
jumlah eritrosit, hemoglobin, hematokrit, jumlah trombosit, jumlah leukosit, gambaran test fungsi hati (SGOT dan SGPT), dan ginjal (ureum dan kreatinin
darah) pasien preeklampsia ringan, pasien preeklampsia berat, pasien eklampsia
dibandingkan dengan pasien dengan hipertensi gestasional.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana gambaran jumlah eritrosit pada pasien preeklampsia,
eklampsia, dan hipertensi gestasional di Rumah Sakit Santo
Borromeus Bandung periode Januari 2013-Desember 2014
2. Bagaimana gambaran kadar hemoglobin pada pasien preeklampsia,
eklampsia, dan hipertensi gestasional di Rumah Sakit Santo
Borromeus Bandung periode Januari 2013-Desember 2014
3. Bagaimana gambaran kadar hematokrit pada pasien preeklampsia,
eklampsia, dan hipertensi gestasional di Rumah Sakit Santo
Borromeus Bandung periode Januari 2013-Desember 2014
4. Bagaimana gambaran jumlah trombosit pasien preeklampsia,
eklampsia, dan hipertensi gestasional di Rumah Sakit Santo
Borromeus Bandung periode Januari 2013-Desember 2014
5. Bagaimana gambaran jumlah leukosit pada pasien preeklampsia,
eklampsia, dan hipertensi gestasional di Rumah Sakit Santo
Borromeus Bandung periode Januari 2013-Desember 2014
6. Bagaimana gambaran kadar SGOT pada pasien preeklampsia,
eklampsia, dan hipertensi gestasional di Rumah Sakit Santo
[image:10.595.128.513.290.723.2]4 Universitas Kristen Maranatha
7. Bagaimana gambaran kadar SGOT pada pasien preeklampsia,
eklampsia, dan hipertensi gestasional di Rumah Sakit Santo
Borromeus Bandung periode Januari 2013-Desember 2014
8. Bagaimana gambaran kadar ureum darah pada pasien preeklampsia,
eklampsia, dan hipertensi gestasional di Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung periode Januari 2013-Desember 2014
9. Bagaimana gambaran kadar kreatinin darah pada pasien preeklampsia,
eklampsia, dan hipertensi gestasional di Rumah Sakit Santo
Borromeus Bandung periode Januari 2013-Desember 2014
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1. Mengetahui gambaran profil hematologi rutin pada pasien dengan
preeklampsia ringan, pasien preeklampsia berat, pasien eklampsia, dan
hipertensi gestasional
2. Mengetahui gambaran tes fungsi hati pada pasien dengan
preeklampsia ringan, pasien preeklampsia berat, pasien eklampsia, dan
hipertensi gestasional
3. Mengetahui gambaran tes fungsi ginjal pada pasien dengan
preeklampsia ringan, pasien preeklampsia berat, pasien eklampsia, dan
hipertensi gestasional
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui gambaran jumlah eritrosit pada pasien dengan
preeklampsia ringan, preeklampsia berat, pasien eklampsia, dan
[image:11.595.117.517.114.605.2]5 Universitas Kristen Maranatha
2. Mengetahui gambaran kadar hemoglobin pada pasien dengan
preeklampsia ringan, preeklampsia berat, pasien eklampsia, dan
hipertensi gestasional
3. Mengetahui gambaran kadar hematokrit pada pasien dengan
preeklampsia ringan, preeklampsia berat, pasien eklampsia, dan hipertensi gestasional
4. Mengetahui gambaran jumlah trombosit pada pasien dengan
preeklampsia ringan, preeklampsia berat, pasien eklampsia, dan
hipertensi gestasional
5. Mengetahui gambaran jumlah leukosit pada pasien dengan
preeklampsia ringan, preeklampsia berat, pasien eklampsia, dan
hipertensi gestasional
6. Mengetahui gambaran kadar SGOT pada pasien dengan preeklampsia
ringan, preeklampsia berat, pasien eklampsia, dan hipertensi
gestasional
7. Mengetahui gambaran kadar SGPT pada pasien dengan preeklampsia
ringan, preeklampsia berat, pasien eklampsia, dan hipertensi
gestasional
8. Mengetahui gambaran ureum darah pada pasien dengan preeklampsia
ringan, preeklampsia berat, pasien eklampsia, dan hipertensi
gestasional
9. Mengetahui gambaran kadar kreatinin darah pada pasien dengan
[image:12.595.139.517.103.595.2]6 Universitas Kristen Maranatha 1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Menambah wacana ilmu di bidang obstetri dan ginekologi guna meningkatkan kewaspadaan dini terhadap komplikasi-komplikasi dengan
mengetahui gambaran hematologi rutin, tes fungsi hati, dan ginjal pasien
preeklampsia, eklampsia, dan hipertensi gestasional.
1.4.2 Manfaat Praktis
Memberi informasi kepada praktisi kesehatan khususnya di bidang
ginekologi dan obstetri tentang gambaran hematologi rutin, tes fungsi hati,
dan ginjal pasien preeklampsia, eklampsia, dan hipertensi gestasionak
sebagai upaya deteksi dini pada Antenatal Care (ANC) setelah kehamilan
20 minggu.
1.5 Landasan Teori
Preeklampsia dan eklampsia timbul akibat proses plasentasi yang tidak
sempurna akibat kegagalan invasi sitotrofoblas ke arteri spiralis sehingga menimbulkan jejas pada endotel dan terbentuknya arteri spiralis yang sempit.
Jejas pada endotel yang mengakibatkan inflamasi sehingga produksi nitrit oksida dan prostasiklin menurun akibatnya terjadi vasokonstriksi. Prostasiklin selain
berfungsi sebagai vasodilator juga mempunyai fungsi anti-agregasi. Sehingga
terjadi agregasi trombosit maka terjadi pengeluaran tromboksan A2 yang bersifat
vasokontriktor. (Onisai, 2009).
Penyebab preeklampsia/ eklampsia lainnya adalah adanya gangguan plasentasi
akibat adanya autoantibodi terhadap reseptor angiotensin 1 menyebabkan
7 Universitas Kristen Maranatha arteri spiralis desidua sehingga perubahan pada pembuluh darah tidak terjadi
akibatnya arteri spiralis desidua tetap berdiameter kecil, mudah vasospasme,
reaktif, dan mengalami peningkatan reaktivitas vaskuler sehingga menyebabkan
gangguan aliran darah di daerah intervili yang dapat menimbulkan hipoksia dan
iskemik plasenta (Giyanto, 2015).
Iskemik plasenta akan menghasilkan radikal bebas yang menyebabkan
terbentuknya peroksida lemak. Peroksida lemak akan membentuk radikal toksik
yang akan merusak sel endotel. Iskemik plasenta akan diikuti dengan pelepasan
zat vasoaktif (TNF-α dan Interleukin) yang dapat menyebabkan disfungsi endotel
mengakibatkan ketidakseimbangan produksi zat-zat yang bersifat vasodilator
seperti prostasiklin dan nitrat oksida dibandingkan dengan zat-zat yang bersifat
vasokontriktor seperti endotelium I, tromboksan A2, dan angiotensin II sehingga
menimbulkan vasokontriksi pembuluh darah dan menyebabkan preeklampsia.
Bila vasokontriksi berlanjut akan menyebabkan integritas pembuluh darah rusak
sehingga menyebabkan permeabilitas kapiler meningkat dan plasma darah akan
bergeser ke ruang interstisial. Akibatnya volume plasma akan menurun dan terjadi
hemokonsentrasi yang dapat menyebabkan peningkatan nilai hematokrit.
Hemokonsentrasi yang terus meningkat akan menyebabkan perfusi jaringan
semakin berkurang pada seluruh organ. Disfungsi endotel juga mengakibatkan
mikroangiopati hemolisis intravaskuler sehingga terjadi penurunan jumlah
eritrosit dan penurunan kadar hemoglobin (Giyanto, 2015).
Vasospasme akan menginduksi agregasi platelet dan kerusakan endotel akan
menambah kontribusi dalam mempertahankan disfungsi platelet dan memicu terpakainya platelet sehingga terjadi trombositopenia. Aktivasi neutrofil terjadi
karena adanya mediator inflamasi seperti TNF-α dan IL-6. Hipoksia juga berperan
dalam aktivasi neutrofil. Neutrofil akan menempel pada sel endotel dan
menginfiltrasi tunika intima. Hipoksia juga menyebabkan aktivasi leukosit secara
langsung pada ruang intervili atau dapat menstimulasi produksi sitokin
proinflamasi oleh plasenta. Selain itu organ yang terganggu adalah organ hati
8 Universitas Kristen Maranatha bromosulfoftalein, dan peningkatan kadar asam aspartat aminotransferase serum.
Nekrosis hemoragik periporta di bagian perifer lobulus hepar yang menyebabkan
peningkatan kadar SGOT dan SGPT serum di atas normal. Organ ginjal juga
mengalami kerusakan akibat penurunan ringan sampai sedang laju filtrasi
gromerulus karena berkurangnya volume plasma sehingga menyebabkan peningkatan kadar ureum dan kreatinin serum (Roeshadi, 2006).
Permasalahan terpenting adalah morbiditas dan mortalitas pada ibu hamil
akibat preeklampsia dan eklampsia dapat disebabkan karena Koagulasi
Intravaskuler Menyeluruh/ Disseminated Intravasculer Coagulation (KIM/ DIC),
gagal ginjal akut, stroke (iskemik karena vasopasme dan mikrotrombosis atau
bahkan pendarahan karena trombositopenia berat), edema pulmonal akut, edema
76 Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan
Simpulan dari penelitian tentang gambaran hematologi rutin, tes fungsi hati,
tes fungsi ginjal pasien preeklampsia, eklampsia, dan hipertensi gestasional di RS
Santo Borromeus Bandung periode Bulan Januari 2013-Desember 2014 adalah
sebagai berikut :
Gambaran kadar hemoglobin masih dalam batas normal baik pada pasien preeklampsia ringan, preeklampsia berat, eklampsia, dan hipertensi
gestasional hanya dijumpai anemia ringan pada pasien preeklampsia ringan. Gambaran kadar hematokrit masih dalam batas normal baik pada pasien preeklampsia rigan, preeklampsia berat, eklampsia, dan hipertensi
gestasional
Gambaran jumlah eritrosit masih dalam batas normal baik pada pasien preeklampsia ringan, preeklampsia berat, eklampsia, dan hipertensi
gestasional
Gambaran jumlah leukosit masih dalam batas normal baik pada pasien preeklampsia rigan, preeklampsia berat, eklampsia, dan hipertensi
gestasional
Gambaran jumlah trombosit masih dalam batas normal baik pada pasien preeklampsia rigan, preeklampsia berat, eklampsia, dan hipertensi
gestasional
Gambaran kadar SGOT masih dalam batas normal baik pada pasien
preeklampsia rigan, preeklampsia berat, eklampsia, dan hipertensi
77 Universitas Kristen Maranatha
Gambaran kadar SGPT masih dalam batas normal baik pada pasien
preeklampsia rigan, preeklampsia berat, eklampsia, dan hipertensi
gestasional
Gambaran jumlah ureum darah masih dalam batas normal baik pada pasien
preeklampsia rigan, preeklampsia berat, eklampsia, dan hipertensi
gestasional
Gambaran jumlah kreatinin darah masih dalam batas normal baik pada pasien preeklampsia rigan, preeklampsia berat, eklampsia, dan hipertensi
gestasional
7.2 Saran
Saran-saran untuk penelitian yang ingin mengetahui gambaran lebih lanjut,
penulis menyarankan sebaiknya :
Penelitian dilengkapi dengan data gambaran hematologi rutin, fungsi hati, fungsi ginjal pada sebelum kehamilan, awal kehamilan trimester 1 supaya
dapat diketahui apakah gambarannya normal atau memang ada kelainan dari
awal
Pemeriksaan parameter yang diteliti sebaiknya diulang pada kehamilan ≥20
minggu dan pada trimester akhir kehamilan supaya dapat dilakukan deteksi
dini adanya risiko terjadinya sindrom HELLP dengan demikian maka
peneliti dapat mengevaluasi secara lebih signifikan terhadap
parameter-parameter penelitian yang diteliti.
Penelitian sebaiknya dilakukan terhadap jumlah populasi yang lebih besar dan di rumah sakit dengan populasi pasien dari menegah tingkat bawah sampai atas bahkan bila perlu dilakukan penelitian multicenter di rumah
sakit umum daerah
Penelitian diserati evaluasi parameter untuk mengontrol adanya proses DIC
pada pasien-pasien yang kemungkinan mengalami sindrom HELLP yaitu
78 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Abalos, Edgardo, et al. 2011. WHO Recommendations for Prevention and
Treatment of Pre-eklampsia and Eklampsia. World Health Organization
(WHO). Geneva: 1-48
Ahmad, Sjafii, dkk. 2007. Profil Kesehatan Indonesia 2005: Masyarakat Yang
Mandiri untuk Hidup Sehat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta: 1-283
Bobak, Lowdermik, Jansen. 2004. Buku Ajar keperawatan Maternitas. Jakarta:
EGC
Chernecky CC, Berger BJ. 2013. Laboratory Tests and Diagnostic Procedures. 6th
ed. St. Louis: Saunders.
Ciesla, Betty. 2007. Hematology in Practice. USA: F.A. Davis Company
Chappell, LC. et al. 2002. A Longitudinal Study of Biochemical Variables in
Women at Risk of Preeklampsia. Am J Obstet Gynecol, 187 (1): p
127-36
Cuningham, F. Gary.et al. 2010. William Obstetrics. 23rd ed. United States: The
McGra-Hill Companies. Chapter 34
Duckitt, Kirsten and Deborah Harrington. 2002. Risk Factors for Pre-eklampsia at
Antenatal Booking. Departement of Obstetrics and Gynaecology John
Radcliffe Hospital.
Duley, Lelia., Meher, S., Abalos, E. 2006. Management of pre-eklampsia. BMJ,
332: 463 – 68. www.bmj.com
Effendi, Sukesti. 2003. Peranan Leukosit sebagai Anti Inflamasi Alergik dalam
Tubuh. Disertasi Kedokteran Umum Universitas Sumatra Utara: Jurnal Universitas Sumatra Utara
Fischbach FT, Dunning MB III, eds. 2009. Manual of Laboratory and Diagnostic
Tests. 8th ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.
Gilstrap III, Larry C, Susan M. Ramin. 2002. Diagnosis and Management of
Preeklampsia and Eklampsia. .ACOG Practice Buletin Number 33, 99
79 Universitas Kristen Maranatha Giyanto, Candra Cahyaningtyas. 2015. Perbandingan Profil Hematologi Pada
Preeklampsia/ Eklampsia Dengan Hipertensi gestasional di RSUP dr.
Kariadi Semarang. Disertasi Mahasiswa Kedokteran Umum Universitas
Diponegoro: tidak diterbitkan
Guerrier, Gilles, Bukola Oluyide, Maria Keramarou, Rebecca F. Grais. 2013. Factor Associated with Severe Preeklampsia and Eklampsia in Jahun,
Nigeria. International Journal of Women’s Health, 2013 (5): 509–13.
www.dovepress.com
Guyton, Arthur C., John E. Hall. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Textbook
of Medical Physiology, 11th edition). Jakarta: EGC Medical Publisher.
Halaman 439-506
Granger, Joey P., et al. 2015. Pathophysiology of Hypertension During
Preeklampsia Linking Placental Ischemia With Endothelial Dysfunction.
American Heart Association Journal, 2001 (38): 718-22.
http://hyper.ahajournals.org
Hanum, Huda dan Faridah BD. 2013. Faktor Risiko yang Berhubungan Dengan
Kejadian Preeklamsia pada Ibu Bersalin di RSUP dr. M. Djamil Padang
Tahun 2013. Disertasi Poltekkes Kemenkes Jurusan Kebidanan Padang:
tidak diterbitkan
Jameil, Noura Al, et al. 2015. Liver Function Tests as Probable Markers of
Preeklampsia-A Prospective Study Conducted in Riyadh. Journal of Clinical and Analytical Medicine. 6 (4): 461-64
Kaaja et al. 2008. Predictors and Risk Factors of pre-eclampsia. Minerva Ginecol. 60 (5): 421-29
Karumanchi, S. Ananth, et al. 2005. Preeklampsia: A renal Perspective. International Society of Nephrology, 67: 2101 – 13
Kawuryan, Siti Lintang. 2004. Pengaruh Kadar Trombosit, Hematokrit,
Hemoglobin Darah, dan Protein Urin Pada Ibu Preeklampsia/ Eklampsia
Terhadap Nilai APGAR Bayi yang Dilahirkan. Disertasi Mahasiswa
80 Universitas Kristen Maranatha Kee, Joyce Leefever. 2007. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik.
Jakarta: EGC
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). 2014. Situasi
Kesehatan Ibu. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta : 1-6
Konimusliha, Puriani. 2011. Hubungan Antara Frekuensi Antenatal dengan
Kejadian Preeklampsia Berat di RSUP Dr. Kariadi Tahun 2010. Disertasi
Mahasiswa Kedokteran Umum Universitas Diponegoro: tidak diterbitkan
Lam, Chun, Kee-Hak Lim, S. Ananth Karumanchi. 2015. Circulating Angiogenic
Factors in The Pathogenesis and Prediction of Preeklampsia. American
Heart Association (AHA) Journal, 1077-185. http://hyper.ahajournals.org
MacGilliavray et al. 1981. Preeclampsia in Second Pregnancy. British Journal of
Obstetrics and Gynaecology. 92 : 131-40
Magee, Laura A, et al. 2014. Diagnosis, Evaluation, and Management of the
Hypertensive Disorders of Pregnancy: Executive Summary. J Obstet
Gynaecol Can, 36 (5): 416-38
Manuaba, Candradinata.. 2008 . Gawat Darurat Obstetri Ginekologi Dan Obstetri
Ginekologi Social Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC
Maryono, Natasha, John Wantania, dan Rudy Lengkong. 2015. Gambaran
Hemogram dan Tes Fungsi Hati pada Penderita Preeklampsia Berat di
BLU RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Tahun 2013. Jurnal e-Clinic (eCl), 3(2)
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika Monteiro, Gearaldine, Subbalakshmi NK, Sheila RP. 2014. Relevance of
Measurement of Hematological Parameters in Subjects with Pregnancy
Induced Hypertension. Nitte University Journal of Health Science. 4 (1):
15-20
Mulyatno, Kris Cahyo. 2013. Pemeriksaan Darah Lengkap. Disertasi Mahasiswa
Kedokteran Universitas Airlangga Suarabaya : tidak diterbitkan
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
81 Universitas Kristen Maranatha Onisai, Minodora, et al. 2009. A Study of The Hematological Picture and of
Platelet Function In Preeklampsia: Report of A Series of Cases.
Maedica-A Journal of Clinical Medicine, 4 (4): 326-37
Pagana KD, Pagana TJ. 2010. Mosby’s Manual of Diagnostic and Laboratory
Tests, 4th ed. St. Louis: Mosby.
Powe, Camille. E, et al. 2015. Preeklampsia, a Disease of The Maternal
Endothelium The Role of Antiangiogenic Factors and Implications for
Later Cardiovascular Disease. American Heart Association Journal, 123:
2856–69. http://circ.ahajournals.org/
Rajaee, Minoo, et al. 2015. The role of nutrition in the prevention of
Pre-eklampsia and related mechanisms –A Review Article. Visi Jurnal
Akademik, Iran. 7: 4-8
Raras, Arinda Anggana. 2011. Pengaruh Preeklampsia Berat pada Kehamilan
Terhadap Keluaran Maternal dan Perinatal di RSUP Dr. Kariadi
Semarang Tahun 2010. Disertasi Mahasiswa Kedokteran Umum
Universitas Diponegoro: tidak diterbitkan
Reece, E. Albert, dan John C. Hobbins. 2007. Clinical Obstetrics the Fetus and
Mother. 3rd ed. Massachusetts (US): Blackwell Publishing. p 683-99
Riswanto. 2010. Ureum Darah (Serum)
http://labkesehatan.co.id/2010/03/ureum-darah-serum.html. 3 Oktober 2015
Roeshadi, R. Haryono. 2006. Upaya Menurunkan Angka Kesakitan dan Angka Kematian Ibu pada Penderita Preeklampsia dan Eklampsia. USU
Repository, Medan: 1-33
Sanchez-Aranguren, Lisette C, et al. 2014. Endothelial dysfunction and
preeklampsia: role of oxidative stress. Frontiers in Physiology, 5 (372):
1-11. www.frontiersin.org
Setyorini, Gita Chandra. 2011. Hubungan Peningkatan Kadar Hematokrit Dengan
Angka Kejadian Bayi Intrauterine Growth Restriction (IUGR) pada
Preeklampsia Berat. Disertasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran
82 Universitas Kristen Maranatha Shinton, N.K. 2006. Desk Reference for Hematology. United States: CRC Press
Tailor & Francis Group. http://www.crcpress.com
Sibai, Baha M. 2003. Diagnosis and Management Of Gestational Hypertension
and Preeklampsia. The American College of Obstetrcians and
Gynecologists. 102 (1): 181 - 92
Skajaerven. et al. 2004. Is pre-eclampsia more than one disease?. An International
Journal of Obstetrics and Gynaecology. 111: 298-302
Strickland. et al. 1986. The Relationship Between Abortion in The First
Pregnancy and Development of Pregnancy-Induced Hypertension in the
Subsequent Pregnancy. American Journal of Obstetrics and Gynecology.
154 (1): 146-48
Sugihantono, Anung. 2014. Kebijakan Kemenkes Tentang Program KIA
(Peningkatan Peran Perguruan Tinggi dalam Menurunkan Kematian Ibu
dan Bayi). Annual Scientific Meeting 2014: 1-33
Tuffnell, D J. et al. 2005. Outcomes of Severe Pre-eklampsia/ Eklampsia in
Yorkshire 1999/2003. International Journal of Obstetrics and
Gynaecology, 112: p 875-80. www.blackwellpublishing.com/bjog
Valenzuela, Fransisco J, et al. 2012. Pathogenesis of Preeklampsia: The Genetic
Component.. Journal of Pregnancy, Hindawi Publishing Corporation
Wagner, Lana K. 2004. Diagnosis and Management of Preeklampsia. American
Academy of Family Physicians, 70 (12): 2317-24. www.aafp.org/afp
Winkjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Woo Yang, Seung, et al. 2015. Significance of The Platelet Distribution Width as A Severity Marker For The Development of Preeklampsia. European
Journal Of Obstetrics, Gynecology, and Reproductive Biology, Seoul.
http://www.researchgate.net/publication/260013143
Yavuzcan, Ali, et al. 2014. Mean Platelet Volume, Neutrophil-Lymphocyte Ratio
and Platelet-Lymhocyte Ratio in Severe Preeklampsia. Ginekologia
Polska. 85: 197-203
Yeyeh, Rukiyah. 2010. Asuhan Kebidanan 4 (Patologi). Jakarta: CV Trans Info
83 Universitas Kristen Maranatha Young, Brett C., et al. 2010. Pathogenesis of Preeklampsia. Annual Review of
Pathology: Mechanisms of Disease. Boston. 5: 173-92.
www.annualreviews.org
Yusrianty, Efendi Lukas, dan Mardiah Tahir. 2014. Kadar Serum P38 MAPK,