• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Peta Kendali U untuk Mengurangi Produk Cacat pada Perusahaan Valencia Shoes.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Peta Kendali U untuk Mengurangi Produk Cacat pada Perusahaan Valencia Shoes."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Persaingan yang terjadi di industri manufaktur terus meningkat sehingga persaingan antar perusahaan dalam industri ini semakin sengit. Untuk dapat terus bertahan dalam persaingan yang sengit ini maka perusahaan perlu menjaga kualitas produknya sebagai suatu keunggulan bersaing. Untuk dapat menjaga kualitas produk maka perlu dilakukan pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas adalah usaha untuk mempertahankan kualitas barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan.

Valencia Shoes adalah industri rumahan (home industry) yang bergerak dalam industri manufaktur yang memproduksi sepatu wanita. Valencia Shoes mengalami permasalahan dimana pada produk jadinya seringkali tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Berdasarkan permasalahan yang dialami maka Valencia Shoes perlu melakukan pengendalian kualitas untuk mencegah terjadinya kecacatan produk. Untuk mencegah terjadinya cacat produk, maka salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan peta kendali. Dilihat dari karakteristik kualitas, maka teknik pengendalian kualitas yang digunakan adalah dengan menggunakan peta kendali u, karena peta kendali u digunakan untuk menentukan jumlah cacat per unit yang memiliki karakteristik bervariasi.

Dengan menggunakan peta kendali u ditemukan adanya gejala penyimpangan berupa kecenderungan naik 7 (tujuh) titik berturut-turut, meskipun seluruh data berada dalam batas kendali. Selanjutnya dibuat check sheet untuk mengetahui jenis-jenis cacat sepatu, yaitu lem kurang merekat (25%), hak goyang (22.22%), bentuk/ potongan sol tidak sesuai (19.44%), dan kotor (13.89%). Setelah jenis-jenis cacat diketahui, selanjutnya jenis-jenis cacat tersebut disusun dalam diagram pareto untuk mengetahui jenis cacat yang paling dominan. Kemudian dibuat fish bone diagram untuk menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya kecacatan sepatu sehingga dapat dicari solusi pemecahan masalah untuk mengurangi produk cacat.

Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Peta Kendali u, Check Sheet, Diagram Pareto,

(2)

vi

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Competition in the manufacturing industry continues to increase so that competition between companies in this industry is getting fierce. To be able to survive in the fierce competition, the company needs to maintain the quality of its products as a competitive advantage. In order to maintain the quality of the product it is of goods produced, to conform to the specifications of products what are defined.

Valencia Shoes is a home industry that engaged in the manufacturing necessary to control the quality. Quality control is an attempt to maintain the quality

industries that produce women's shoes. Valencia Shoes experienced problems where the finished product often does not match the desired specifications. Based on the problems experienced by the Valencia Shoes need to conduct quality control to prevent the occurrence of product defects. To prevent the occurrence of product defects, so one way that can be used is the control chart. Judging from the characteristics of quality, then the quality control techniques to be used is the u control chart, because u control chart is used to determine the number of defects per unit of which have varying characteristics

By using the u control chart found any deviation in the form of symptom an upward trend seven (7) points in a row, even though all the data are within the

control limits. Further made the check sheet to determine the types of shoes defect,

glue doesn't stick(25%), heel rocking (22.22%), shape doesn’t fit (19:44%), and dirty

(13.89%). After the types of defects are known, then the types of defects are arranged in a pareto diagram to determine the most dominant type of defect. Then made fish bone diagram to analyze the factors that cause the occurrence of defect so that the shoes can be searched troubleshooting solutions to reduce defective products.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitan ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

1.5 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 10

2.1 Pengertian Manajemen Operasi ... 10

2.2 Kegiatan-kegiatan dalam Manajemen Operasi ... 11

2.3 Pengertian Kualitas ... 12

2.4 Dimensi Kualitas ... 13

2.5 Pentingnya Kualitas... 14

(4)

viii

Universitas Kristen Maranatha

2.7 Pengertian Pengendalian Kualitas ... 16

2.8 Tujuan Pengendalian Kualitas ... 17

2.9 Tahap-tahap Pengendalian Kualitas ... 17

2.10 Biaya-biaya Pengendalian Kualitas ... 19

2.11 Pengendalian Kualitas Secara Statistika ... 22

2.12 Alat-alat Bantu Pengendalian Kualitas ... 23

2.12.1 Check Sheet (Lembar Pengecekan) ... 24

2.12.2 Histogram ... 25

2.12.3 Control Chart (Peta Kendali)... 26

2.12.4 Diagram Pareto ... 26

2.12.5 Fish Bone Diagram (Diagram Sebab Akibat) ... 27

2.12.6 Scatter Diagram ... 29

2.15 Kerangka pemikiran ... 41

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 46

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 46

3.2 Struktur Organisasi Dan Uraian Tugas ... 47

3.3 Kegiatan Produksi ... 51

3.4 Metode Penelitian ... 57

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 57

3.6 Teknik Analisis Data ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

4.1 Pengumpulan Data ... 59

4.2 Analisis Menggunakan Peta Kendali u ... 61

(5)

4.4 Analisis Peta Kendali ... 64

4.5 Analisis Menggunakan Check Sheet dan Diagram Pareto ... 64

4.6 Analisis Menggunakan Diagram Sebab Akibat ... 65

4.6.1 Diagram Sebab Akibat untuk Jenis Cacat Lem Kurang Merekat ... 66

4.6.2 Diagram Sebab Akibat untuk Jenis Cacat Hak Goyang ... 67

4.6.3 Diagram Sebab Akibat untuk Jenis Cacat Bentuk/ Potongan Sol Tidak Sesuai 68 4.6.4 Diagram Sebab Akibat untuk Jenis Cacat Kotor ... 69

4.7 Faktor Penyebab Kecacatan Produk dan Usulan Tindakan Perbaikan ... 70

4.7.1 Faktor Penyebab Kecacatan Produk dan Usulan Tindakan Perbaikan untuk Jenis Cacat Lem Tidak Merekat ... 71

4.7.2 Faktor Penyebab Kecacatan Produk dan Usulan Tindakan Perbaikan untuk Jenis Cacat Hak Goyang ... 71

4.7.3 Faktor Penyebab Kecacatan Produk dan Usulan Tindakan Perbaikan untuk Jenis Cacat Bentuk/ Potongan Sol Tidak Sesuai ... 72

4.7.4 Faktor Penyebab Kecacatan Produk dan Usulan Tindakan Perbaikan untuk Jenis Cacat Kotor ... 73

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1 Simpulan... 74

5.2 Saran ... 75

(6)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Histogram ... 25

Gambar 2.2 Diagram Pareto ... 27

Gambar 2.3 Fish Bone Diagram ... 28

Gambar 2.4 ScatterDiagram ... 29

Gambar 2.5 Peta Kendali ... 31

Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran ... 45

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Valencia Shoes ... 48

Gambar 3.2 Peta Proses Operasi Pembuatan Sepatu ... 56

Gambar 4.1 Peta Kendali u ... 63

Gambar 4.2 Diagram Pareto ... 65

Gambar 4.3 Diagram Sebab Akibat Jenis Cacat Lem Kurang Merekat ... 66

Gambar 4.4 Diagram Sebab Akibat Jenis Cacat Hak Goyang ... 67

Gambar 4.5 Diagram Sebab Akibat Jenis Cacat Bentuk/Potongan Sol Tidak Sesuai ... 68

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Produksi dan Jumlah Kecacatan Sepatu “Maryjane” ... 5

Tabel 2.1 Chech Sheet... 24

Tabel 4.1 Data Produksi dan Jumlah Cacat Pada Bulan Januari 2012-November 2013 .... 60

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan UCL dan LCL Sepatu “Maryjane” ... 62

Tabel 4.3 Jenis, Jumlah dan Persentase Kumulatif Kecacatan Produk... 64

Tabel 4.4 Faktor Penyebab dan Usul Perbaikan untuk Jenis Cacat Lem Kurang Merekat 71

Tabel 4.5 Faktor Penyebab dan Usulan Perbaikan untuk Jenis Cacat Hak Goyang ... 71

Tabel 4.6 Faktor Penyebab dan Usulan Perbaikan untuk Jenis Cacat Bentuk/Potongan Sol Tidak Sesuai ... 72

(8)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitan

Dalam era globalisasi saat ini, tingkat persaingan yang terjadi di dunia industri manufaktur semakin sengit. Untuk dapat terus bertahan dalam persaingan yang sengit ini, maka pihak manajemen dituntut untuk mengelola perusahaan dengan menetapkan kebijakan-kebijakan secara tepat yang dapat membantu perusahaan untuk terus hidup. Industri besar di setiap Negara memang memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Negara karena pemasukkan pendapatan Negara sebagian besar berasal dari industri besar. Meskipun industri besar menguasai sebagian besar pangsa pasar dan berperan besar dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Negara, bukan berarti industri kecil dan menengah seperti industri rumahan (home industry) tidak berperan penting dalam suatu Negara. Karena industri rumahan nyatanya dapat membuka lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja bagi mereka yang berpendidikan kurang, sehingga dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran (Dolly, 2012:1).

(9)

perlu memperhatikan kualitas produk untuk dapat tetap bertahan di pasar yang penuh persaingan ini, industri rumahan perlu juga memperhatikan manajemen industri rumahan itu sendiri. Manajemen yang baik sangatlah diperlukan oleh setiap industri baik itu industri besar maupun industri kecil, karena tanpa adanya manajemen yang baik maka perencanaan maupun pelaksanaan operasi tidak akan berjalan dengan baik. Manajemen itu sendiri terdiri dari manajemen pemasaran, manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan dan manajemen operasi. Dari ke empat bidang manajemen tersebut, manajemen operasi perlu mendapatkan perhatian karena di dalam perusahaan kegiatan produksi atau operasi adalah kegiatan yang paling banyak mengeluarkan biaya.

“Operations Management is set of activities that creates value in the form of

goods and services by transforming inputs into outputs” (Heizer dan Render ,2006:4).

Artinya, manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Dalam setiap tahap proses perubahaan input menjadi output tersebut perlu adanya manajemen kualitas yang baik, agar produk selalu dalam kualitas yang baik mulai dari barang masuk (input) hingga menjadi produk jadi (output) yang sesuai dengan standar kualitas perusahaan. Dengan mengelola kualitas dapat membantu membangun strategi diferensiasi, biaya rendah, dan respon cepat sukses.

“Quality is the ability of a product or service to meet customer needs” (Heizer

(10)

3

Universitas Kristen Maranatha

dengan adanya pengendalian kualitas dapat meningkatkan produktivitas, menurunkan

rework, bahan terbuang, dan biaya garansi.

Apabila kualitas dan kuantitas barang yang dipesan oleh konsumen tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka akan membuat kesan buruk kepada konsumen dan kemungkinan akan terjadi pembatalan transaksi. Hal ini tentu akan menyebabkan perusahaan rugi dan citra perusahaan akan terlihat buruk. Oleh karena itu penanganan kualitas sangat perlu diperhatikan. Hal ini kerap terjadi dalam perusahaan Valencia Shoes dimana barang yang diproduksi tidak sesuai dengan kualitas yang diinginkan.

Valencia Shoes merupakan industri rumahan yang memproduksi sepatu wanita. Untuk membuat sepatu wanita sangatlah kompleks berbeda jauh dengan membuat sepatu pria. Dalam membuat sepatu wanita perlu kemampuan khusus dan pengalaman yang sudah matang untuk menghasilkan sepatu yang berkualitas oleh karena itu diperlukan tenaga kerja yang sudah terampil dan berpengalaman.

Meskipun para perajin yang dipekerjakan oleh Valencia Shoes sudah memiliki kemampuan yang ahli dan berpengalaman dalam membuat sepatu wanita, ini tidak menjamin produk yang dihasilkan akan selalu sesuai dengan spesifikasi kualitas yang diinginkan atau sering terjadi cacat produk seperti terdapat bekas lecet pada permukaan sepatu, bentuk pola yang tidak sesuai, hak depan dan belakang tidak simetris, dan sebagainya. Untuk mencegah terjadinya kecacatan produk dan untuk mempertahankan kualitas yang diinginkan maka perusahaan harus melakukan pengendalian kualitas.

(11)

statistik yang digunakan secara luas untuk memastikan bahwa proses memenuhi standar (Heizer dan Render, 2006:286). Salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam pengendalian kualitas yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan peta kendali. Karena perusahaan Valencia Shoes mengalami masalah pada produk akhirnya dimana seringkali tidak sesuai dengan spesifikasi maka peta kendali merupakan alat yang paling cocok digunakan dalam permasalahan tersebut. Peta kendali yang tepat digunakan adalah peta kendali u karena digunakan untuk menentukan jumlah cacat per unit yang memiliki karakteristik bervariasi.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan mengambil judul “ Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Peta

Kendali u Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Perusahaan Valencia Shoes”.

1.2 Identifikasi Masalah

(12)

5

Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.1

Data Produksi dan Jumlah Kecacatan Sepatu “Maryjane” Dari Bulan Januari

2013 – April 2013

Bulan Produksi (pasang sepatu)

Cacat Produk (pasang sepatu)

Persentase

Produk Cacat (%)

Januari 16 4 25

Februari 15 2 13.33

Maret 12 3 25

April 22 5 22.73

Jumlah 65 14 21.54

Sumber: Data Perusahaan

Data di tersebut menunjukkan jumlah kecacatan produk pada periode bulan Januari 2013 hingga April 2013.

(13)

Februari, Maret dan April dimana persentase produk cacat melebihi batas toleransi yang ditetapkan perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses pengendalian kualitas produk Maryjane yang sudah dilakukan oleh Valencia Shoes?

2. Bagaimana penggunaan peta kendali u dapat membantu dalam upaya mengurangi produk cacat?

3. Jenis-jenis cacat apa sajakah yang terjadi pada produk Maryjane di Valencia Shoes?

4. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya cacat produk di Valencia Shoes?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses pengendalian kualitas produk Maryjane yang sudah dilakukan oleh Valencia Shoes.

(14)

7

Universitas Kristen Maranatha

3. Untuk mengetahui jenis-jenis cacat apa yang terjadi pada produk Maryjane di Valencia Shoes.

4. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya cacat produk di Valencia Shoes.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan berupa:

1. Bagi peneliti, sebagai penerapan teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah ke dalam praktek yang sebenarnya dan menambah pengalaman dan pengetahuan serta dapat digunakan untuk membandingkan teori dengan prakteknya, khususnya dalam hal pengendalian kualitas.

2. Bagi perusahaan Valencia Shoes, sebagai masukan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dan evaluasi untuk melakukan perubahan-perubahan khususnya dalam hal pengendalian kualitas.

3. Bagi Universitas Kristen Maranatha khususnya Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan studi kasus dan acuan bagi mahasiswa serta sebagai referensi.

(15)

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan diuraikan dalam beberapa bab yang akan dibahas sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi latar belakang pemilihan judul, dimana Valencia Shoes mengalami permasalahan dalam hal pengendalian kualitas produksi sepatunya, serta identifikasi masalah penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Pada bab ini menguraikan rangkaian penalaran berdasarkan teori/konsep yang relevan terhadap masalah yang diteliti, diantaranya konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini berisi mengenai gambaran Valencia Shoes secara umum yang menjadi objek penelitian, meliputi sejarah Valencia Shoes, struktur organisasi perusahaan beserta uraian jabatan dan tugas jabatan. Kemudian akan dijelaskan mengenai proses produksi perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengendalian kualitas produksi sepatu, teknik pengumpulan data, dan analisis data untuk memecahkan masalah yang terjadi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(16)

9

Universitas Kristen Maranatha

menggunakan check sheet, diagram pareto, dan fish bone diagram. Setelah itu, akan diidentifikasi dan dianalisis faktor penyebab kecacatan produk dan usulan tindakan perbaikan untuk mengurangi terjadinya kecacatan produk.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan Valencia Shoes, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Proses pengendalian kualitas produk “Maryjane” yang sudah dilakukan oleh Valencia Shoes masih kurang baik, karena masih ditemukan banyak produk yang cacat dan persentase jumlah produk cacat tersebut melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2. Dengan menggunakan peta kendali u, produksi sepatu di perusahaan Valencia Shoes masih dalam keadaan terkendali karena jumlah cacat pada masing-masing observasi tidak melewati batas kendali atas maupun batas kendali bawah meskipun ditemukan adanya gejala penyimpangan berupa kecenderungan naik 7 (tujuh) titik berturut-turut pada bulan Maret 2012 hingga September 2012.

3. Jenis-jenis cacat yang sering terjadi di perusahaan Valencia Shoes adalah jenis cacat lem kurang merekat (25%), hak goyang (22.22%), bentuk/ potongan sol tidak sesuai (19.44%), dan kotor (13.89%).

(18)

76

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan Valencia Shoes, penulis ingin memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak perusahaan dalam memperbaiki dan meningkatkan pengendalian kualitas, sehingga jumlah kecacatan produk dan kerugian yang dialami perusahaan dapat dikurangi. Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Perusahaan perlu melakukan pengendalian kualitas secara terus menerus dan berkesinambungan selama proses produksi terus berjalan. Dan setiap pihak yang terlibat dalam perusahaan khususnya bagian produksi perlu menyadari dan melaksanakan pengendalian kualitas serta instruksi yang diberikan oleh pemilik untuk mencegah dan mengurangi jumlah cacat produk di masa yang akan datang. 2. Perusahaan sebaiknya mengklasifikasikan jenis-jenis cacat produk agar

perusahaan dapat mengetahui jenis cacat yang paling dominan dan dapat melakukan perbaikan terlebih dahulu agar tingkat kecacatan tersebut dapat berkurang.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, D.W. 2003. Manajemen Kualitas (Pendekatan Sisi Kualitatif). Jakarta: Ghalia Indonesia.

Assauri, S. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Dolly Natalia. 2012. “Penerapan Sistem Material Requirement Planning (MRP) Untuk Meminimalisasi Biaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Di Home

Industry Dhuttawali”. Tugas Akhir Strata 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Handri 2011. “Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Peta Kendali c Untuk

Mengurangi Produk Cacat Pada Perusahaan Besar Bersama Tuhan”. Tugas Akhir

Strata 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Heizer, J., and Render, B., 2006. Operations Management, Eight Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Heizer, J., dan Render, B., 2006. Operations Management, Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat.

Herjanto, E. 2008. Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Jakarta: PT Grasindo.

Narbuko, C., dan Achmadi, H.A. 2008. Metodologi Penelitian, Edisi Kesembilan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nasution, A.H. 2006. Majemen Industri. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Sarwono. J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D). Bandung: ALFABETA.

Gambar

Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui gambaran prestasi belajar siswa yang menggunakan pembelajaran dengan video dan yang tidak menggunakan video pada mata pelajaran

Kegiatan PPL merupakan kegiatan yang sangat penting bagi mahasiswa kependidikan sebagai seorang calon guru. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa sebagai

Dengan demikian, penulis memiliki ide untuk membuat sistem pengaduan ini dengan judul “SMS Gateway untuk Sistem Pengaduan Pelanggaran Program Penyiaran pada

and technopark yang memanfaatkan penge- tahuan, pendidikan maupun riset dosen, dalam bentuk unit usaha/bisnis sebagai IbIKK yang diharapkan mampu mendorong perguruan tinggi

Pengawasan mutu yang dilakukan untuk bahan baku (simplisia) dan bahan pembantu dilakukan sejak memesan atau dari pedagang (leveransir), yaitu bahan baku harus

vagus betina adalah palpus (bagian apical, subapical gelap, subapical pucat), noda pucat pada apical probosis, sisik gelap pucat kaki, perbandingan panjang antara

tubuh melihat mencium meraba mendengar mengecap mengunyah bekerja dibersihkan mandi gosok gigi periksa ke dokter mata hidung kulit telinga lidah gigi tangan kegunaan cara

:.. ﲑﺧ ﻷا ،رﻮﻧ ﲑﺘﺴﺟﺎﳌا ﺔﻴﻠﻛ ﺪﻴﻤﻋ ﱰﻟا ﺔﻴﺑ ﻢﻴﻠﻌﺘﻟاو ﺔﻴﻣﻼﺳﻻا ﺔﻌﻣﺎﺟ ﺔﻴﻣﻮﻜﳊا ﺞﻧﻮﺒﻣﻻ نﺎﺘﻧإ ﻦﻳدار. ا ﻢﻴﻠﻌﺘﻟا ﻢﺴﻘﻟ ﺲﻴﺋر ﲑﺘﺴﺟﺎﳌا ،دواد يرﺎﻔﺳ ﺔﻴﺑﱰﻟا ﺔﻴﻠﻜﺑ