• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Guru Pkn Dalam Menumbuhkan Kesadaran Hukum Siswa Dalam Mengendarai Kendaraan Bermotor : studi deskriftif di SMA Sumatra 40 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upaya Guru Pkn Dalam Menumbuhkan Kesadaran Hukum Siswa Dalam Mengendarai Kendaraan Bermotor : studi deskriftif di SMA Sumatra 40 Bandung."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang

bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik sehingga menciptakan negara

yang aman dan makmur. Untuk menciptakannya maka warga negara harus

berperilaku sesuai aturan yang berlaku karena jika tidak berperilaku sesuai peraturan

maka tujuan yang hendak dicapai suatu negara tidak akan terwujud.

Sama halnya dengan sekolah, sekolah dapat diibaratkan suatu negara dimana

siswa sebagai masyarakat atau penduduk yang hidup di lingkungan sekolah harus

mematuhi tata tertib sekolah karena tata tertib sekolah menjadiperaturan yang

berlaku di lingkungan sekolah tersebut. Sekolah juga memiliki keinginan dapat

terciptanya sekolah yang tertib, aman, dan mencetak siswa-siswa yang berprestasi.

Untuk menciptakan siswa yang berprestasi tidak cukup secara akademik saja ada hal

lain yang kurang diperhatikan dalam membentuk siswa yang baik dan berprestasi

yaitu tentang sikap.

Sikap juga menentukan prestasi seorang siswa.Dengan memiliki sikap yang

baik dan taat terhadap peraturan yang berlaku di sekolah dapat mempengaruhi

pencapaian prestasi siswa di sekolah, contohnya dalam kehadiran. Siswa yang

bersikap baik, disiplin tentu akan mendapatkan prestasi lebih baik. Sesuai dengan

tujuan pendidikan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 sebagai berikut:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupanj bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”.

Terkait dengan hal tersebut, saat ini dunia pendidikan dihadapkan pada berbagai

(2)

permasalahan tersebut yaitu mengenai ketaatan siswa terhadap peraturan berlalu

lintas.Dalam menghadapi masalah siswa terutama tentang ketaatan hukum lalu lintas

guru PKn sangat berperan penting dalam membantu mengatasi masalah ini. Seperti

yang dikemukakan oleh Djahiri (1996:19) tentang fungsi peranan PKn yaitu:

1. Membina dan membentuk kepribadian atau jati diri manusia Indonesia yang

berjiwa Pancasila dan kepribadian Indonesia.

2. Membina bangsa Indonesia melek politik, melek hukum, dan melek

pembangunan serta melek permasalahan diri masyarakat bangsa dan negara.

3. Membina pembekalan siswa (sunstansial dan potensi diri untuk belajar lebih

lanjut)

Berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas salah satu peraturan yang berlaku

adalah dimana salah satu peraturannya warga Negara yang menggunakan sepeda

motor harus memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi) berdasarkan Undang-Undang

Lalu Lintas No 22 Tahun 2009 Pasal 281.

Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

Setelah mengetahui isi Undang-Undang Lalu Lintas Pasal 281 di atas, ternyata

bertolak belakang dengan kenyataan yang terjadi sekarang ini. Hal ini dapat dilihat

dari berbagai fakta yang terjadi, misalnya kecelakaan lalu lintas yang dikemudikan

anak di bawah umur atau anak-anak yang masih duduk di bangku SMA yang belum

memiliki SIM .Hal tersebut menunjukan kurang tegasnya pihak sekolah dan

keamanan negara dalam menertibkan lalu lintas. Berdasarkan Koran online Pikiran

Rakyat :

Kapolres Bandung Ajun Komisaris Besar Sony Sonjaya mengatakan, hasil penjaringan dari operasi Zebra yang didominasi oleh pelajar sebenarnya sudah diperkirakan sejak awal.“Untuk operasi rutin pun kami sebelumnya memang memprioritaskan ke kalangan pelajar, karena memang di wilayah hukum kami pelanggaran lalu lintas lebih banyak dilakukan pelajar,” ujarnya di Mapolres Bandung, Kamis (1/12).

(3)

barang bukti yang diamankanselama tiga hari operasi meliputi 1.094 STNK, 179 SIM, dan 22 ranmor.

Di tempat yang sama, hal serupa dialami Deden (15) pelajar SMP asal Soreang yang berboncengan dalam satu sepeda motor bersama dua orang temannya. “Saya baru belajar naik sepeda motor, jadi belum punya SIM.Kami sengaja lewat jalan ini, karena biasanya jarang ada polisi,” ujarnya berkilah.

Berdasarkan hasil pra penelitian yang telah dilakukan di SMA Sumatra 40

Bandung, Ternyata di SMA Sumatra 40 Bandung ada 275 anak yang membawa

kendaraan bermotor khususnya kendaraan bermotor roda dua. Melihat uraian di atas

jelas sekali bahwa kesadaran hukum merupakan salah satu faktor penting dalam

menghadapi masalah pelanggaran lalu lintas.Oleh karena itu kesadaran hukum perlu

ditanamkan sejak dini.Selain untuk menjaga keselamatan juga untuk membentuk

masyarakat yang sadar hukum setelah dewasa. Untuk mewujudkan pengendara

kendaraan bermotor khususnya pengendara sepeda motor yang sadar hukum perlu

adanya usaha agar hukum itu diketahui, dipahami, dihargai sehingga ditaati oleh para

pengguna jalan. Apabila rasa kesadaran hukum itu sudah tertanam, maka rasa

memiliki hukum akan menjiwai sikap periaku masyarakat. Seperti yang dikemukakan

oleh Soekanto (1983:122) berikut ini:

Masalah kesadaran hukum masyarakat sebenarnya menyangkut faktor-faktor apakah suatu ketentuan hukum tertentu diketahui, dimengerti, ditaati, dan dihargai.Apabila masyarakat hanya men getahui adanya suatu ketentuan hokum, maka taraf kesadaran hukumnya masih rendah daripada apabila mereka memahaminya dan seterusnya.

Keamanan dan kelancaran lalu lintas mempengaruhi kenyamanan masyarakat

sekitar jalan, begitu pula sebaliknya jika tidak tercipta keamanan dan kelancaran lalu

lintas maka kenyamanan masyarakat akan terganggu. Contohnya seperti terjadinya

kecelakaan lalu lintas maka akan berpengaruh terhadap masyarakat, dengan

terjadinya kecelakaan dapat menimbulkan kemacetan jalan sehingga menggu

kenyamanan pengguna jalan yang lain.

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk

membuat penelitian tentang masalah kesadaran hukum siswa SMA saat mengendarai

(4)

berkendara serta penyebab dan upaya penanganan dari masalah tersebut. Sehingga

untuk mengetahui jawabannya peneliti mencoba melakukan suatu penelitian dengan

judul: “Upaya Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Menumbuhkan

Kesadaran Hukum Siswa dalam Mengendarai Kendaraan Bermotor (Studi

Deskriftif di SMA Sumatra 40 Bandung).

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dianalisis identifikasi

masalahnya meliputi :

1. Upaya guru PKn dalam mengatasi siswa yang melakukan pelanggaran lalu lintas

sehingga memiliki kesadaran hukum dalam berkendara.

2. Ketaatan siswa terhadap hukum dan tata tertib sekolah kaitannya dengan prestasi

siswa.

3. Kesadaran hukum merupakan salah satu faktor penting dalam menghadapi

masalah pelanggaran lalu lintas.

4. Keamanan dan kelancaran lalu lintas mempengaruhi kenyamanan masyarakat

sekitar jalan.

C.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis

merumuskan masalah umum untuk penelitian ini, yaitu: “Upaya apa yang harus di

lakukan guru pendidikan kewarganegaraan dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa dalam mengendarai kendaraan bermotor”

Adapun rumusan masalah secara khusus untuk penelitian ini, diantaranya:

1. Bagaimana kesadaran hukum siswa di SMA Sumatra 40 Bandung dalam

mengendarai kendaraan bermotor?

2. Bagaimana upaya yang dilakukan guru PKn di SMA Sumatra 40 Bandung dalam

mengatasi masalah siswa yang melanggar peraturan lalu lintas?

3. Kendala apa saja yang dihadapi guru PKn dalam mengatasi masalah siswa yang

(5)

4. Setelah dilakukan berbagai upaya oleh pihak sekolah, apakah terdapat perubahan

dalam diri siswa terkait dengan kesadaran hukum berlalu lintas?

D.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka secara umum tujuan penelitian ini

bertujuan untuk meminimalisir angka kecelakaan anak yang di akibatkan pelanggaran

lalu lintas.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

a. Tingkat kesadaran siswa dalam mengendarai kendaraan bermotor.

b. Upaya guru PKn dalam mengatasi pelanggaran lalu lintas yang dilakukan siswa SMA

Sumatra 40 Bandung.

c. Kendala yang dihadapi guru PKn dalam mengatasi masalah pelanggaran yang

dilakukan siswa SMA Sumatra 40 Bandung.

d. Adanya perubahan kesadaran hukum terhadap diri siswa SMA Sumatra 40 Bandung

yang melanggar peraturan lalu lintas.

E.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mendatangkan kegunaan secara teoritis

diantaranya :

a) Dapat memberikan sumbangan bahan kajian dalam dunia pendidikan terutama guru

PKn dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa.

b)Bisa memberikan pemikiran atau bahan kajian khususnya berkaitan dengan jurusan

dan bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

c) Sebagai bahan masukan untuk penelitian lebih lanjut, selain itu sebagai bahan

(6)

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi guru, siswa, orang tua

dan peneliti.

a. Manfaat bagi guru

Peneliti berharap skripsi mengenai kesadaran hukum siswa dalam berkendara

sepeda motor ini bisa menjadi motifasi bagi guru PKn untuk menjadikan

siswa-siswanya warga Negara yang memiliki kesadaran hukum.

b. Manfaat bagi siswa

Peneliti berharap skripsi mengenai kesadaran hukum siswa dalam berkendara

sepeda motor ini bisa mendorong siswa supaya memiliki rasa ingin menjadi

warga Negara yang baik dan mentaati peraturan termasuk peraturan berlalu

lintas.

c. Manfaat bagi orang tua

Peneliti berharap skripsi ini bisa membuat orang tua lebih berhati-hati dan

tidak sembarangan memberi anaknya sepeda motor.

d. Manfaat bagi peneliti

Peneliti berharap skripsi ini bisa membuat peneliti sebagai calon guru PKn

menjadi guru yang taat peraturan berlalu lintas sebagai contoh bagi siswanya.

3. Manfaat Kebijakan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman bahwa mengembangkan kesadaran hukum merupakan bentuk ketaatan terhadap hukum yang harus ditingkatkan.

4. Manfaat Isu

Penelitian ini diharapkan mampu mengajak siswa untuk ikut partisipasi aktif dalam usaha pengembangan kesadaran hukum dalam mengendarai kendaraan bermotor.

F. Struktur Organisasi Skripsi

(7)

peneliti mengangkat masalah tersebut. Selain latar belakang masalah, dalam penelitian ini terdapat pulaidentifikasi masalah penelitian guna mengeideintifikasi masalah yang ada dilapangan, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian dibuat agar penelitian menjadi lebih terfokus.Tujuan penelitian bertujuan untuk menyajikan hal yang ingin dicapai setelah melaksanakan penelitian.Terdapat pula manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

Bab II, Merupakan Kajian Pustaka. Bab ini sangat penting karena melalui kajian pustaka ditunjukkan dari teori yang sedang dikaji dan kedudukan masalah peneliti dalam bidang ilmu yang diteliti. Sub kedua menjelaskan mengenai tinjauan tentang guru PKn, tinjauan kesadaran hukum dan siswa dalam tertib berlalu lintas serta penelitian terdahulu.

Bab III, yaitu metode penelitian. Bab ini merupakan penjabaran lebih rinci mengenai metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitiannya. Lebih jelasnya yaitu langkah-langkah apa saja yang akan ditempuh dalam penelitian. Sub bab selanjutnya terdapat pula pendekatan dan metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik pengolahan dan analisis data.

Bab IV, merupakan pembahasan. Bab ini berisikan hasil penelitian, dalam hal ini peneliti akan menguraikan hasil-hasil data yang telah diolah peneliti serta adanya analisis dari hasil pengolahan tersebut. Dalam bab ini pula digambarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.

Bab V, penutup.Bab ini adalah bab yang terakhir. Dalam bab ini disajikan penafsiran atau pemaknaan penelitian berupa kesimpulan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan. Selain kesimpulan adapula saran yang bertolak dari titik lemah atau kekurangan yang didapat selama penelitian.

(8)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah di uraikan

dalam Bab IV, maka diperoleh kesimpulan secara umum yaitu guru PKn bisa

menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran hukum Siswa ketika

mengendarai bermotor SMA Sumatra 40 Bandung. Selain itu peneliti

merumuskan kesimpulan khusus dari penelitian yang dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Kesadaran hukum siswa di SMA Sumatra 40 Bandung dalam mengendarai

kendaraan bermotor masih sangat kurang, kesadaran yang ada pada diri siswa

masih ada dalam proses, yang mana dengan segala usaha yang dilakukan

sekolah utamanya dapat mengubah paradaigma siswa untuk dapat

meningkatkan pemahamannya tentang hukum dan ketika hal tersebut telah

dipahaminya maka akan adanya perubahan yang semakin nyata siswa lakukan

dalam meningkatkan kesadaran hukum dalam berlalu lintas.

2. Upaya yang dilakukan guru PKn di SMA Sumatra 40 Bandung dalam

mengatasi masalah siswa yang melanggar peraturan lalu lintas terdiri dari

pertama melakukan razia kepemilikan SIM untuk siswa kelas XI dan XII ,

kedua adanya kerjasama antara pihak sekolah dengan Kepolisian Padasuka

untuk mensosialisasikan mengenai pentingnya SIM, ketiga

himbauan-himbauan yang disampaikan pada saat Upacara Bendera setiap hari Senin atau

melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh OSIS, keempat guru PKn yang

menjadi bagian dalam mewujudkan siswa yang sadar akan hukum

3. Kendala apa saja yang dihadapi guru PKn dalam mengatasi masalah siswa

yang melakukan pelanggaran berlalu lintas seperti masih kurangnya tingkat

kesadaran untuk memiliki SIM karena keterbatasan biaya untuk membuatnya,

siswa yang sudah beberapa kali ditemukkan melakukan pelanggaran masih

tetap melakukan kesalahan yang berulang-ulang, itu didasari dengan setiap

(9)

4. Upaya oleh pihak sekolah, apakah terdapat perubahan dalam diri siswa terkait

dengan kesadaran hukum berlalu lintas secara kewenangan memang sekolah

memiliki andil terbesar dalam meningkatkan tingkat kesadaran hukum siswa

bisa melalui kebijakan khusus yang sekolah tetapkan, penyuluhan dan

sosilasisasi yang harus digalakan lebih banyak lagi, serta pencapaian tersbut

harus didukung oleh semua komponen. Seperti kepolisian yang bergerak

dijalanan tentu harus memberikan ketegasan ketika memang siswa dijalanan

ditemukkan melakukan pelanggran harus ditindak dengan berbagai cara tentu

yang dapat mendidik siswanya. Agar sanksi jera itu diberikan dari setiap

penjuru dan biasanya memberikan rasa ‘kapok” tidak akan mengulanginya

lagi. Selain itu juga orang tua bertanggung jawab penuh atas kesadaran

anaknya dalam berlalu lintas, dimana pertemuan anak dengan orang tua sangat

lam di rumah dan bisa menjadi sebuah jalan untuk mewujudkan keinginan

negara Indonesia yang berlandaskan hukum.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat dirumuskan rekomendasi

sebagai berikut :

1. Bagi Pihak Sekolah

Sekolah sebagai tempat yang mewadahi peserta didik untuk mengikuti

pendidikan, maka sudah seharusnya memberikan fasilitas dan pelayanan

terbaik, utamanya dalam meningkatkan kesadaran hukum peserta didiknya.

Pelayanan tersebut bisa melalui kegiatan-kegiatan yang bermuatan hukum,

sosialisasi atau lebih perbanyak lagi kerjasama dengan pihak-pihak yang

mempunyai program tentang kesadaran hukum.

2. Bagi Pihak Guru

Guru merupakan seseorang yang mempunyai pengaruh bagi perubahan siswa

di sekolah, maka kemampuan guru dan kepiawaian guru untuk menjadikan

siswanya taat pada hukum haruslah di mulai sejak dini agar siswa bisa

mengikuti perubahan zaman yang saat ini kesadaran dan kepatuhan hukumnya

mulai menipis. Bisa melalui integrasi dengan pembelajaran ataupun

(10)

3. Bagi Pihak Siswa

Siswa saat ini harus melek akan perkembangan hukum, bilamana siswa tidak

mempelajari hukum saat ini maka akan terbentuk pemikiran untuk melanggar

hukum sampai dengan dewasa. Terlebih dalam menjadi pengendaraa bermotor

maka siswa harus memahami terlebih dahulu peraturan perundang-undangan

yang berkaitan dengan kendaraan bermotor.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya lebih diutamakan untuk meneliti dalam sampel siswa yang

lebih banyak guna menghasilkan penelitian yang bagus. Selain itu peneliti

selanjutnya juga hendak mencari sekolah yang memiliki angka kecelakaan

yang cukup tinggi supaya mengetahui seberapa besar kemungkinan terjadinya

kecelakaan yang di akibatkan menggunakan kendaraan tanpa mematuhi

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui upaya guru Pendidikan Agama Islam (PAI) mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa SMKN I Bandung Tulungagung..

Keefektifan penjatuhan putusan sanksi pidana denda terhadap pelanggaran kelengkapan kendaraan bermotor dalam berlalu lintas di Pengadilan Negeri Klas 1B Maros dari

(2) Faktor penghambat di dalam upaya penanggulangan oleh kepolisian dalam menanggulangi pelanggaran terhadap pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki

Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasi Kendala Pembelajaran PKn Sebagai Pendidikan Politik dalam Meningkatkan Kesadaran Politik Siswa SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja .... Pimpinan

kendaraan bermotor adalah kewajiban setiap orang yang memiliki kendaraan bermotor. Pendidikan Kewarganegaraan memegang peranan penting dalam membentuk warga negara

Dari semua program ini yang paling difokuskan oleh Satlantas polisi resort Kuantan Singingi untuk mengatasi pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh kendaraan