PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA MATERI LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN
PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Tesis
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika
oleh:
EVAN FARHAN WAHYU PUADI NIM. 1302741
SEKOLAH PASCASARJANA
2
LEMBAR HAK CIPTA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA MATERI LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN
PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Oleh :
Evan Farhan Wahyu Puadi 1302741
S.Pd Universitas Islam Negeri Bandung, 2010
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Matematika pada Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia
© Evan Farhan Wahyu Puadi Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2015
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruh atau sebagian,
3
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Geometer’s Sketchpad pada Materi Lingkaran untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam msyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila dikemudian hari
ditemukan pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini.
Bandung, Juli 2015 Yang membuat pernyataan
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Evan Farhan Wahyu Puadi (2015). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Geometer’s Sketchpad pada konsep lingkaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan Penalaran Matematis Siswa SMP.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan penalaran matematis siswa smp dengan model PBL berbantuan Geometer’s Sketchpad, penelitian ini merupakan kuasi eksperimen karena pada penelitian ini subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek apa adanya yang bertujuan untuk melihat peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan penalaran matematis dengan model PBL berbantuan
Geometer’s Sketchpad. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Sindangagung Kuningan, sampel penelitian adalah siswa kelas VIII sebanyak dua kelas. Penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok dengan pembelajaran PBL berbantuan Geometer’s Sketchpad dan kelompok dengan pembelajaran konvensional. Setiap kelompok terdiri dari tigapuluh siswa. Data penelitian dikumpulkan melalui tes kemampuan pemecahan masalah , kemampuan penalaran matematis, angket sikap siswa terhadap pembelajaran matematika, dan observasi. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunankan uji-t dan nonparametrik Mann-Whitney. Analisis kualitatif dilakukan dengan menelaah data hasil observasi. Hasil penelitian ini adalah (1) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah yang memperoleh model pembelajaran lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa; (2) Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran lebih baik dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa; (3) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa mengalami peningkatan pada kelompok sedang dan rendah dan tidak mengalami peningkatan pada kelompok tinggi; (4) kemampuan penalaran matematis siswa mengalami peningkatan pada seluruh kelompok tinggi, sedang dan rendah (5) siswa menunjukan respon yang baik dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.
Kata Kunci : Pembelajaran Berbasis Masalah, Geometer’s Sketchpad, kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penalaran matematis, sikap siswa terhadap pembelajaran matematika.
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Evan Farhan Wahyu Puadi (2015). Application of Problem-Based Learning assisted by Geometer’s Sketchpad on circle concept to improve problem solving ability, and mathematical reasoning ability of junior high school students
This research is a quasi-experimental research because the study subjects were grouped randomly, but researchers accept situation what their subject which aims to see an increase in the problem solving and mathematical reasoning capability aided PBL model Geometer's Sketchpad. Its population was all students of class VIII SMPN 2 Sindangagung Kuningan city, the study’s sample was VIII grade students of two classes.This study consisted of two groups, one group withproblem-based learning assisted by Geometer's Sketchpad and others with conventional learning. Each group consisted of thirty students. the data collected through the test problem-solving ability, mathematical reasoning abilities, questionnaires students' attitudes toward learning mathematics, and observation. The data were analyzed qualitatively and quantitatively. For quantitative analysis conducted by t-test and Mann-Whitney nonparametric. Qualitative analysis was performed by examining the data of observation. Results of this study were (1) Increased problem-solving ability to obtain teaching model is better than the students who received the usual learning; (2) Improvement of mathematical reasoning skills students acquire learning model is better than the students who received the usual learning; (3) mathematical problem solving ability of students has increased in the group of moderate and low and not increased in the high group; (4) mathematical reasoning abilities of students has increased in all groups of high, medium and low (5) students showed a good a response in following the learning process conducted by the investigators.
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...i
ABSTRAK ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ... iii
PERNYATAAN ...iv
KATA PENGANTAR ... v
LEMBAR PERSEMBAHAN ...vi
UCAPAN TERIMA KASIH ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ...xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv BAB I
PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
2. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
3. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. 1. Belajar dan Pembelajaran Matematika ... Error! Bookmark not defined.
2. Karakteristik Matematika ... Error! Bookmark not defined.
3. Kemampuan Penalaran Matematis ... Error! Bookmark not defined.
4. KemampuanPemecahan Masalah MatematisError! Bookmark not defined.
5. ModelPembelajaran Berbasis Masalah ... Error! Bookmark not defined.
6. Teknologi dalam pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
7. Perangkat Lunak Geometer’s Sketchpad ... Error! Bookmark not defined.
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9. HasilPenelitian yang Relevan ... Error! Bookmark not defined.
10. Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 1. Pola Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
2. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.
4. Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
5. Keterkaitan Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
6. Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
7. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
7.1. Lembar Tes Tertulis ... Error! Bookmark not defined.
7.1.1. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah dan Penalaran
Matematis ... Error! Bookmark not defined.
7.2. Analisis Validitas... Error! Bookmark not defined.
7.3. Analisis Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
7.4. Daya Pembeda dan Tingkat KesukaranError! Bookmark not defined.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
2. Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
2.1. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
yang Mendapat Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Berbantuan Geometer’s Sketchpad Dibandingkan dengan Siswa
yang Mendapat Pembelajaran Konvensional Error! Bookmark not defined.
2.1.1. Deskriptif Kemampuan Pemecahan Masalah MatematisError! Bookmark not define
2.1.2. Analisis Data Kemampuan Pemecahan Masalah MatematisError! Bookmark not def
2.2. Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa yang
Mendapat Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Geometer’s Sketchpad Dibandingkan dengan Siswa yang
Mendapat Pembelajaran Konvensional ... Error! Bookmark not defined.
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.2.1. Deskriptif Kemampuan Penalaran MatematisError! Bookmark not defined.
2.2.2. Analisis Data Kemampuan Penalaran MatematisError! Bookmark not defined.
2.2.2.1. Analisis data Pretest ... Error! Bookmark not defined.
2.2.2.2. Analisis data N-Gain TernormalisasiError! Bookmark not defined.
2.3. Perbedaan Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Siswa Kelompok Atas, Tengah dan Bawah Setelah
Mendapat Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan
Perangkat Lunak Geometer’s Sketchpad ... Error! Bookmark not defined. 2.3.1. Analisis data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
KAM Tinggi ... Error! Bookmark not defined.
2.3.2. Analisis data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
KAM Sedang ... Error! Bookmark not defined.
2.3.3. Analisis data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
KAM Rendah... Error! Bookmark not defined.
2.4. Perbedaan Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa
Kelompok Atas, Tengah Dan Bawah Setelah Mendapat Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Software Geometer’s
Sketchpad ... Error! Bookmark not defined.
2.4.1. Analisis data Kemampuan Penalaran Matematis KAM TinggiError! Bookmark not def
2.4.2. Analisis data Kemampuan Penalaran Matematis KAM SedangError! Bookmark not def
2.4.3. Analisis data Kemampuan Penalaran Matematis KAM RendahError! Bookmark not def
2.5. Sikap Siswa Terhadap Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Berbantuan Perangkat Lunak Geometer’s SketchpadError! Bookmark not defined. 3. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
2. Saran ... Error! Bookmark not defined.
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. Proses belajar (pembentukan pengetahuan baru) dalam pandangan konstrukstivisme (diadaptasi dari Sumarmo : 2005) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 2 Bagan Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran (Suryadi,
2007) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 1 Siswa Merumuskan Permasalahan untuk Mencari Solusi dari
Kegiatan LKS ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 2 Perbandingan Rataan Skor Pretes dan PostesError! Bookmark not defined. Gambar 4. 3 Perbandingan Rataan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol
Kemampuan Pemecahan Masalah MatematisError! Bookmark not defined. Gambar 4. 4 Grafik Normal Q-Q Plot Pretest Kemampuan Pemecahan
Masalah Kelas Eksperimen dan KontrolError! Bookmark not defined. Gambar 4.5 Perbandingan Rataan Skor Pretes dan Postes Kemampuan
Penalaran Matematis ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.6 Perbandingan Rataan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol
Kemampuan Penalaran Matematis ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.7 Grafik Normal Q-Q Plot Pretest Kemampuan Penalaran
Kelas Eksperimen dan Kontrol ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.8 Grafik Normal Q-Q Plot N-Gain Kemampuan Penalaran
Kelas Eksperimen dan Kontrol ... Error! Bookmark not defined.
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis MasalahError! Bookmark not defined.
Tabel 3.1 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.2 Keterkaitan Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Penalaran MatematisError! Bookmark not defined.
Tabel 3.5. Interpretasi Koefisien Korelasi Validitas . Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.6 Analisis Validitas Instrumen Kemampuan Pemecahan MasalahError! Bookmark not defin
Tabel 3.7 Analisis Validitas Instrumen Kemampuan Penalaran MatematisError! Bookmark not defin
Tabel 3.8 Interpretasi Analisis Validitas Instrumen Kemampuan Pemecahan
Masalah dan Penalaran Matematis ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.9 Klasifikasi Tingkat Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.10 Analisis Reliabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.11 Interpretasi Daya Pembeda Instrumen TestError! Bookmark not defined.
Tabel 3.12 Interpretasi Daya Pembeda Instrumen TestError! Bookmark not defined.
Tabel 3.13 Analisis Daya Pembeda Instrumen Kemampuan Pemecahan
Masalah dan Penalaran Matematis ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.14 Interpretasi Analisis Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Instrumen
Kemampuan Pemecahan Masalah dan Penalaran MatematisError! Bookmark not defined.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Kemampuan Pemecahan Masalah MatematisError! Bookmark not defin
Tabel 4.2 Uji Normalitas Skor Pretes ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Skor Pretes ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.4 Uji Perbedaan Rata-rata Skor Pretes ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Gain Yang TernormalisasiError! Bookmark not defined.
Tabel 4.6 Uji Perbedaan Rata-rata Data N-Gain ... Error! Bookmark not defined.
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.8 Uji Normalitas Skor Pretes Kemampuan Penalaran MatematisError! Bookmark not define
Tabel 4.9 Uji Homogenitas Skor Pretes Kemampuan Penalaran MatematisError! Bookmark not defin
Tabel 4.10 Uji Perbedaan Rata-rata Skor Pretes
Kemampuan Penalaran Matematis ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.11 Uji Normalitas Data N-Gain Kemampuan Penalaran MatematisError! Bookmark not defin
Tabel 4.12 Uji Perbedaan Rata-rata Data Data N-Gain Kemampuan Penalaran
Matematis ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.13 Uji Normalitas Data Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis KAM Tinggi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.14 Uji Homogenitas Data Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis KAM Tinggi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.15 Uji Perbedaan Rata-rata Data Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis KAM Tinggi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.16 Uji Normalitas Data Gain Yang Ternormalisasi Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis KAM TinggiError! Bookmark not defined.
Tabel 4.17 Uji Homogenitas Data N-Gain Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis KAM Tinggi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.18 Uji Perbedaan Rata-rata Data N-Gain Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis KAM Tinggi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.19 Uji Normalitas Data Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis KAM Sedang ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.20 Uji Homogenitas Data Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis KAM Sedang ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.21 Uji Perbedaan Rata-rata Data Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis KAM Sedang ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.22 Uji Normalitas Data N-Gain Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis KAM Sedang ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.23 Uji Perbedaan Rata-rata Data N-Gain Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis KAM Sedang ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.24 Uji Normalitas Data Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.25 Uji Homogenitas Data Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis KAM Rendah ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.26 Uji Perbedaan Rata-rata Data Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis KAM Rendah ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.27 Uji Normalitas Data N-Gain Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis KAM Rendah ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.28 Uji Perbedaan Rata-rata Data N-Gain Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis KAM Rendah ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.29 Uji Normalitas Data Pretes Kemampuan Penalaran Berdasarkan KAM
Tinggi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.30 Uji Homogenitas Data Pretes Kemampuan Penalaran Matematis KAM
Tinggi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.31 Uji Perbedaan Rata-rata Data Pretes Kemampuan Penalaran
Berdasarkan KAM Tinggi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.32 Uji Normalitas Data N-Gain Kemampuan Penalaran Matematis KAM
Tinggi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.33 Uji Homogenitas Data N-Gain Kemampuan Penalaran Matematis
KAM Tinggi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.34 Uji Perbedaan Rata-rata Data N-Gain Kemampuan Penalaran
Matematis KAM Tinggi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.35 Uji Normalitas Data Pretes Kemampuan Penalaran Matematis KAM
Sedang ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.36 Uji Homogenitas Data Pretes Kemampuan Penalaran Matematis KAM
Sedang ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.37 Uji Perbedaan Rata-rata Data Pretes Kemampuan Penalaran
Matematis KAM Sedang ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.38 Uji Normalitas Data N-Gain Kemampuan Penalaran Matematis KAM
Sedang ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.39 Uji Perbedaan Rata-rata Data N-Gain Kemampuan Penalaran
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.40 Uji Normalitas Data Pretes Kemampuan Penalaran Matematis KAM
Rendah ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.41 Uji Homogenitas Data Pretes Kemampuan Penalaran Matematis KAM
Rendah ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.42 Uji Perbedaan Rata-rata Data Pretes Kemampuan Penalaran
Matematis KAM rendah ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.43 Uji Normalitas Data N-Gain Kemampuan Penalaran Matematis KAM
rendah ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.44 Uji Homogenitas Data N-Gain Kemampuan Penalaran Matematis
KAM Rendah ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.45 Uji Perbedaan Rata-rata Data N-Gain Kemampuan Penalaran
Matematis KAM Rendah ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.46 Hasil Angket Sikap Siswa Kelas EksperimenError! Bookmark not defined.
Tabel 4.47 Persentase Respon Sikap Siswa Kelas EksperimenError! Bookmark not defined.
Tabel 4.48 Persentase Sikap Positif Siswa Terhadap Model PembelajaranError! Bookmark not define
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan primer manusia, pendidikan pada dasarnya
meliputi seluruh aspek kehidupan manusia.Merujuk kepada pilar-pilar pendidikan
untuk abad 21, pada tahun 1996 UNESCO telah menetapkan empat pilar utama
pendidikan abad 21 yaitu :learning to know, learning to do, learning to be, dan
learning to live together. Keempat pilar tersebut merupakan tujuan pendidikan
secara umum di seluruh dunia. Selanjutnya, pada tahun 1997 APNIEVE
(Asian-Pasific Network for International Education and Values Education) melengkapi butir
ke-empat menjadi learning to live together in peace and harmony. Keempat pilar
tersebut merupakan satu kesatuan yang melengkapi satu sama lain, bukan merupakan
urutan atau prioritas tujuan pendidikan.
Berkaitan dengan pemaparan pilar-pilar pendidikan tersebut, dalam
pembelajaran matematika bagi siswa SMP khususnya, diharapkan bisa melaksanakan
kegiatan matematika yang berkaitan dengan keterampilan dalam perhitungan biasa,
dan yang memuat berfikir tingkat tinggi.
Pembelajaran matematika yang ada di sekolah yang berlangsung saat ini,
memiliki tujuan-tujuan yang harus dicapai. Tujuan pembelajaran matematika yang
ada di sekolah berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 adalah di
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 69 tahun
2013 tentang Standar Isi (Permendiknas, 2013) Secara umum mata pelajaran
matematika bertujuan agar peserta didik dapat:
1. memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
menggunakan konsep maupun algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah.
2. menggunakan pola sebagai dugaan dalam penyelesaian masalah serta untuk
membuat generalisasi berdasarkan fenomena atau data yang ada, serta
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
komponen dan melakukan manipulasi matematika dalam penyederhanaan
masalah.
3. mengkomunikasikan gagasan dan penalaran matematika serta mampu
menyusun bukti matematika dengan menggunakan kalimat lengkap, simbol,
tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
4. memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
membangun model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh termasuk dalam rangka memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari (dunia nyata).
5. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Kemampuan matematis yang diharapkan pemerintah tersebut sejalan dengan
sasaran tujuan National Council of Teachers of Mathematics (NCTM)
merekomendasikan beberapa tujuan umum siswa belajar matematika, yaitu: (1)
belajar akan nilai-nilai matematika, memahami evolusi dan peranannya dalam
masyarakat dan sains, (2) percaya diri pada kemampuan yang dimiliki, percaya pada
kemampuan berpikir matematis yang dimiliki dan peka terhadap situasi dan masalah,
(3) menjadi seorang problem solver, menjadi warga negara yang produktif dan
berpengalaman dalam memecahkan berbagai permasalahan, (4) belajar
berkomunikasi secara matematik, belajar tentang simbol, lambang dan kaidah
matematik, (5) belajar bernalar secara matematik yaitu membuat konjektur, bukti dan
membangun argumen secara matematik.
Dari beberapa pemaparan diatas, diketahui bahwa salah satu kemampuan
yang perlu dikembangkan oleh siswa ketika belajar matematika adalah kemampuan
bernalar dan pemecahan masalah.Selanjutnya, Sumarmo (2002) mengungkapkan
bahwa, pendidikan matematika pada hakekatnya memiliki dua arah pengembangan
yaitu kebutuhan masa kini dan kebutuhan masa depan. Pengembangan masa kini
mengarah kepada pemahaman matematika dan ilmu pengetahuan lain yang berkaitan
dengan matematika. Sedangkan pengembangan masa depan, memiliki arti luas yaitu
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sistematis, kritis dan cermat serta berpikir objektif dan terbuka yang sangat
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran
matematika seharusnya mengedepankan pengembangan proses dan kemampuan
berfikir.
Purnama dan Sumarmo (Kurniasih, 2013) mengatakan bahwa, penalaran
matematis diartikan sebagai proses penarikan kesimpulan yang didasarkan pada data,
pola dan argumen logis yang sudah dibuktikan kebenarannya. Berkaitan dengan
peranan penting dari kemampuan penalaran dalam pembelajaran matematika,
Depdiknas (2002) menyatakan bahwa, materi matematika dan penalaran matematis
adalah dua hal yang terkait dan tidak dapat dipisahkan, karena materi matematika
dipahami melalui penalaran dan penalaran dipahami dan dilatih melalui
pembelajaran matematika. Dengan belajar matematika kemampuan berpikir siswa
akan mengalami perkembangan, yang melibatkan pemikiran kritis, sistematik, logis
dan kreatif.
Penalaran matematis menjadi sangat penting dalam pengembangan
kemampuan berpikir siswa setelah belajar metematika. Wahyudin (2008)
berpendapat bahwa, kemampuan untuk menggunakan nalar sangat penting untuk
memahami matematika. Sejalan dengan apa ungkapan tersebut, Turmudi (2009)
mengatakan bahwa berpikir dan bernalar matematik termasuk membuat konjektur
dan mengembangkan argumen deduktif sangatlah penting karena semua itu menjadi
dasar untuk melayani wawasan baru dan mempromosikan studi lebih lanjut.
Rendahnya kemampuan penalaran matematis siswa mengakibatkan pada
rendahnya prestasi belajar matematika. Hal ini sesuai dengan temuan Wahyudin
(Herdian, 2010) dalam penelitiannya yang mengungkapkan bahwa salah satu
kecenderungan yang menyebabkan sejumlah siswa gagal menguasai dengan baik
pokok-pokok bahasan matematika akibat siswa kurang menggunakan nalar yang logis. Hasil penelitian Rif’at (Suzana, 2003) juga menunjukan kelemahan kemampuan penalaran matematis siswa dilihat dari kinerja dalam bernalar.
Mengingat pentingnya kemampuan penalaran matematis tersebut, maka
sudah sepatutnya pembelajaran bisa mengakomodir kebutuhan siswa dalam
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa akan sulit untuk memahami matematika, tentu ini akan berdampak pada
rendahnya prestasi siswa terhadap matematika.hal ini sebagaimana yang
diungkapkan Wahyudin (1999) mengemukakan bahwa salah satu kecenderungan
yang menyebabkan sejumlah siswa gagal menguasai dengan baik pokok-pokok
bahasan dalam matematika yaitu siswa kurang menggunakan nalar yang logis dalam
menyelesaikan soal atau persoalan matematika yang diberikan.
Selanjutnya Survey IMSTEP-JICA (2000) melaporkan bahwa kemampuan
penalaran siswa dalam matematika tidak berkembang sebagaimana mestinya. Hal ini
terjadi karena dalam pembelajaran matematika guru terlalu berkonsentrasi pada
hal-hal yang prosedural dan mekanistik, pembelajaran terpusat pada guru, konsep
matematika disampaikan secara informatif dan siswa dilatih menyelesaikan banyak
soal tanpa pemahaman yang mendalam.
Beberapa penelitian tentang upaya meningkatkan kemampuan penalaran
matematik melalui berbagai macam model dilakukan, Kariadinata (2001) yang
melakukan penelitian pada siswa SMA Negeri di Kota Bandung menemukan bahwa
kualitas kemampuan siswa dalam penalaran (analogi) belum mancapai hasil yang
memuaskan. Selanjutnya Priatna (2003) hasil penelitian menemukan kualitas
kemampuan penalaran (analogi dan generalisasi) rendah karena skornya 49% dari
skor ideal.
Selain itu, dengan rendahnya kemampuan bernalar matematis siwa, akan
mempengaruhi pada kemampuan matematis yang lain, khususnya kemampuan
pemecahan masalah. Karena kemampuan bernalar logis menjadi sangat penting
ketika siswa akan memecahkan suatu permasalahan, siswa dituntut untuk mampu
menggunakan nalar logisnya untuk merumuskan permasalahan, menentukan formula
atau solusi dari permasalahan, yang akhirnya siswa bisa memecahkan permasalahan
dan menarik kesimpulan sebagai solusi dari permasalahan yang dipecahkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu dihadapkan pada masalah yang
menuntut manusia untuk bisa menyelesaiannya. Salah satu permasalahan yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari ada yang melibatkan matematika. kemampuan
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam kegiatan pemecahan masalah, terangkum kemampuan matematika lain
seperti, penerapan aturan pada masalah yang tidak rutin, penemuan pola,
penggeneralisasian, dan lain sebagainya.
Berkaitan dengan pentingnya Kemampuan pemecahan masalah, Hudoyo
(1979) menyatakan bahwa pemecahan masalah merupakan suatu hal hal esensial di
dalam pengajaran matematika, sebab: 1) siswa menjadi terampil menyeleksi
informasi yang relevan, kemudian menganalisisya dan akhirnya meneliti hasilnya, 2)
kepuasan intelektual akan timbul dari dalam; 3) potensi intelektual siswa meningkat;
4) siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan
penemuan.
Dampak secara ideal, jika kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki
oleh siswa rendah, maka tujuan dari pilar pendidikan yang dipaparkan sebelumnya
tidak akan terwujud, selain dampak secara langsung yang bisa terlihat adalah
rendahnya prestasi belajar matematika siswa. Hal ini disebabkan karena dalam
pembelajaran matematika, siswa diharapkan mampu menyelesaikan berbagai
permasalah, khususnya yang berkaitan dengan matematika.
Fakta dilapangan ditemukan beberapa laporan tentang rendahnya kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa SMP. Laporan TIMSS tahun 1999 (Herman,
2006) menunjukan kemampuan siswa SMP relatif lebih baik dalam menyelesaikan
soal fakta dan prosedur, akan tetapi sangat lemah dalam menyelesaikan
soal-soal tidak rutin yang berkaitan dengan jastifikasi dan pembuktian, pemecahan
masalah yang memerlukan penalaran matematika, menemukan generalisasi atau
konjektur, dan menemukan hubungan antara data-data atau fakta yang diberikan.
Dari uraian-uraian diatas, menggambarkan betapa pentingnya usaha untuk
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan penalaran dan kemampuan
pemecahan masalah siswa, sebab dengan berbekal kemampuan penalaran dan
pemecahan masalah, mampu menyelesaikan masalah matematika dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga siswa tidak lagi menganggap bahwa matematika hanya sebatas
konsep teoritis yang tidak bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, Ruseffendi (2006) mengemukakan bahwa perbedaan
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipengaruhi oleh lingkungan. Dalam konteks pembelajaran di kelas, yakni
kemampuan siswa dibangun dari proses pembelajaran. Lingkungan yang terdiri dari
komponen-komponen pelaku pembelajaran memiliki peran dalam membentuk proses
pembelajaran yang mendukung pada pengembangan kemampuan. Sehingga, guru
memiliki peranan penting dalam menentukan dan merancang sebuah model
pembelajaran yang tepat untuk diterapkan didalam kelas, yakni pembelajaran yang
mampu mengasah kemampuan siswa baik kognitif, kemampuan afektif, maupun
kemampuan psikomotorik, membentuk suasana pembelajaran yang bermakna.
Pada kenyataannya, pelaksanaan pembelajaran tidak seperti yang diharapkan.
Banyak kendala yang menghambat proses pembelajaran, sehingga tujuan
pembelajaran matematika tidak dicapai secara maksimal. Berdasarkan observasi
pendahuluan peneliti di salah satu SMP di Kabupaten Kuningan, didapatkan
permasalahan, siswa masih mendapatkan kesulitan dalam mengikuti pembelajaran
matematika khususnya pada konsep geometri. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi
diantaranya kesulitan dalam memahami rumus-rumus perhitungan geometri,
kesulitan dalam interpretasi geometris sehingga tidak mampu menyelesaikan
masalah-masalah yang berbeda dengan contoh, tidak mampu membuat model atau
merumuskan prosedur penyelesaian.
Dari latar belakang tersebut, sehingga perlu dilakukan perbaikan dalam
pelaksanaan pembelajaran terutama dalam proses pembentukan pengetahuan siswa
yang akan menjadi pondasi pemahaman sebagai modal dasar dalam penyelesaian
masalah matematika.
Berkaitan pentingnya kemampuan penalaran dan pemecahan masalah dalam
pembelajaran matematika, diperlukan model pembelajaran yang mendukung
pengembangan kedua kemampuan tersebut. sebuah model pembelajaran yang
diharapkan adalah yang memberikan usaha-usaha pengembangan proses berfikir
nalar dan pemecahan masalah. Salah satu model yang bisa digunakan adalah
Pembelajaran berbasis masalah.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan terjemahan dari Problem-Based
Learning. Pengertian pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai suatu
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam konteks yang relevan dengan materi yang akan dipelajari untuk mendorong
siswa memperoleh pengetahuan dan pemahaman, mencapai berfikir kritis, memiliki
kemandirian belajar, keterampilan dalam kerja kelompok, dan kemampuan
pemecahan masalah. Untuk kemampuan penalaran tercakup pada bagaimana siswa
memperoleh pengetahuan dan pemahaman.
Dari pengertian pembelajaran berbasis masalah, dapat diketahui bahwa
pembelajaran dengan menggunakan model memberikan pengembangan terhadap
kemampuan penalaran dan pemecahan masalah. Hal ini memberikan informasi
kepada para praktisi pendidikan khususnya pengajar matematika untuk menjadikan
model tersebut sebagai alternatif dalam melaksanakan pembelajaran.
Pada umumnya, dalam rencana pelaksanaan pembelajaran terdiri dari
bagian-bagian penting, dimulai tujuan tujuan umum sampai pada pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran yang akan digunakan oleh
guru dan peserta didik. Untuk merancang sebuah model pembelajaran yang
diharapkan dapat memberikan kebermaknaan, diperlukan pula bantuan-bantuan lain
yang akan menunjang terhadap tujuan pembelajaran. Salah satu faktor yang
menunjang pelaksanaan model pembelajaran saat ini adalah media teknologi. Hal ini
berkaitan dengan isu reformasi pembelajaran yang menjadi trend perubahan wajah
pendidikan dunia. Suryadi, (2007) mengungkapkan terdapat dua aspek pembaharuan
yang penting dalam reformasi pembelajaran, yakni :
1. Pembaruan pendekatan pembelajaran, yang menyangkut esensi, materi dan
metodepembelajaran. Pembaruan ini dilantari oleh berbagai temuan/teori/konsep
baru yang berkembang mengenai otak dan kecerdasan, dan dipicu oleh
perubahan multidimensional dalam lingkungan hidup dan kehidupan yang
menuntut komitmen dan kemampuan manusia (SDM) yang makin tinggi.
2. Pemanfaatan teknologi yang sudah sedemikian canggih untuk
menunjangkeberhasilan pembaruan strategi dan teknik pembelajaran.
Teknologi merupakan komponen masa kini yang selalu mendampingi aktivitas
manusia dalam berbagai aspek kehidupan, begitu pula dalam dunia pendidikan. Salah
satu penggunaan teknologi dalam pendidikan adalah pembelajaran berbantuan
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan bantuan perangkat lunak sebagai perangkat yang memfasilitasi dan
mengembangkan pembelajaran.
Manfaat teknologi komputer dalam pembelajaran dikemukakan oleh Suryadi
(2007) mengenai fungsi dari teknologi, yaitu : (1) memberikan kondisi belajar yang
menyenangkan dan mengasyikan (efek emosi); (2) membekali kecakapan
menggunakan teknologi yang sedang berkembang; dan (3) berfungsi sebagai
learning tool dengan program-program aplikasi dan utilitas yang mempermudah dan
mempercepat pekerjaan serta memperluas variasi dan teknik/cara melakukan analisis,
interpretasi, dan sebagainya.
Terkait dengan pembelajaran geometri, mengintegrasi teknologi informasi dan
komputer (TIK) dalam pembelajaran, dapat diarahkan pada kegiatan kelompok
seperti demonstrasi (mensimulasi), eksplorasi, dan investigasi terhadap gambar dan
sifat-sifat geometri. Menurut National Council of Teacher of Mathematics (NCTM)
(2000:25), teknologi menjadi sangat esensial dalam proses pembelajaran, dengan
menggunakan teknologi seperti penggunaan perangkat lunak matematika, proses
belajar menjadi berpusat kepada siswa dan memberi dampak yang positif bagi siswa
dalam menciptakan lingkungan belajar matematika yang menyenangkan.
Melihat kenyataan tersebut, tentunya dunia pendidikan pun sudah selayaknya
menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi tersebut, sehingga tantangan
kehidupan bisa teratasi oleh pendidikan. Salah satu bentuk internalisasi teknologi di
dunia pendidikan adalah penggunaan perangkat lunak yang mendukung
pembelajaran. Kaitannya dengan mata pelajaran matematika, terdapat banyak
perangkat lunak pembelajaran yang bisa dijadikan sebagai pendekatan alternative,
salah satu contohnya adalah perangkat lunak Geometer’s Sketchpad. Pemilihan
perangkat lunak pembelajaran tentunya harus disesuaikan dengan perencanaan
pembelajaran yang menuntut pencapaian tujuan dari pembelajaran tersebut.
Perangkat lunak Geometer’s Sketchpad memiliki fasilitas yang bisa
memberikan kemudahan dalam pembelajaran matematika khususnya pada konsep
geometri tentang bangun datar seperti segitiga, segiempat, lingkaran dan sebagainya.
Gambaran secara visual lebih mudah dikontruksi dan diberikan label sesuai
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajarannya, bahwa tahapan pembelajaran matematika setidaknya melewati tiga
tahapan ideal, yaitu tahapan enaktif, ikonik, dan simbolik. Kedudukan perangkat
lunak matematika dalam hal ini penggunaan perangkat lunak Geometer’s Sketchpad
memberikan kemudahan dalam tahapan ikonik menuju tahapan simbolik yang lebih
abstrak.Dengan menggunakanDynamic Geometri Software seperti Sketchpadsiswa
dapat terlibat dan mempunyai kesempatan langsung untuk melihat bentuk yang berbeda dalam konsep-konsep geometri. Geometer’s sketchpad merupakan perangkat lunak matematika dinamik yang cukup interaktif dalam pembelajaran matematika.
Dalam sketchpad, kita juga dapat mengkonstruksi titik, vektor, garis, maupun suatu
kurva tertentu yang kemudian dapat kita ketahui bentuk aljabarnya.
Dari beberapa pemaparan diatas, berkaitan dengan pembelajaran matematika
dan perkembangan teknologi, diduga bahwa Pembelajaran Berbasis masalah dapat
memberikan pengaruh terhadap kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.
Demikian pula dengan Perangkat lunak Geometer’s Skethcpad merupakan sebuah
media yang memiliki peranan penting dalam membantu proses pembelajaran
khususnya yang berkaitan dengan konsep geometri.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti apakah model
pembelajaran berbasis masalah berbantuan perangkat lunak Geometer’s Sketchpad
dapat meningkatkan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa
smp, berkaitan dengan konsep geometri pada pokok bahasan lingkaran. Sehingga penelitian ini diberi judul “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Geometer’s Sketchpad pada Konsep Lingkaran untuk Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah dan Penalaran Matematis Siswa SMP.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang
mendapat model pembelajaran Berbasis Masalah berbantuan Geometer’s
Sketchpadlebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapat pembelajaran
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Apakah peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang mendapat
model pembelajaran Berbasis Masalah berbantuan Geometer’s Sketchpadlebih
baik dibandingkan dengan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional?
3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa kelompok atas, tengah dan bawah setelah mendapat model
pembelajaran berbasis masalah berbantuan perangkat lunak Geometer’s
Sketchpad?
4. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa
kelompok atas, tengah dan bawah setelah mendapat model pembelajaran berbasis
masalah berbantuan software Geometer’s Sketchpad?
5. Bagaimana sikap siswa terhadap model pembelajaran berbasis masalah
berbantuan perangkat lunakGeometer’s Sketchpad ?.
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. perbedaan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapat model
pembelajaran Berbasis Masalah berbantuan Geometer’s Sketchpad dengan
siswa yang mendapat pembelajaran konvensional
2. perbedaan penalaran matematis siswa yang mendapat model pembelajaran
Berbasis Masalah berbantuan Geometer’s Sketchpad dengan siswa yang
mendapat pembelajaran konvensional
3. perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
kelompok atas, tengah dan bawah setelah mendapat model pembelajaran berbasis masalah berbantuan perangkat lunakGeometer’s Sketchpad
4. terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa
kelompok atas, tengah dan bawah setelah mendapat model pembelajaran berbasis masalah berbantuan perangkat lunakGeometer’s Sketchpad.
5. Mengetetahui sikap siswa terhadap model pembelajaran berbasis masalah
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti bagi
kegiatan pembelajaran di kelas, khususnya dalam upayapeningkatan kemampuan
pemecahan masalah matematis dan penalaran matematis siswa. Masukan-masukan
itu di antaranya adalah:
1. Untuk menjawab keingintahuan peneliti tentangpengaruh model
pembelajaranberbasis masalah berbantuan perangkat lunak Geometer’s
Sketchpadterhadap kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis
siswa.
2. Memberikan informasi tentang pengaruh model pembelajaran berbasis maslah
berbantuan perangkat lunak Geometer’s Sketchpadterhadap kemampuan
penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa.
3. Jika ternyata pengaruhnya signifikan, maka model pembelajaran berbasis
malasah berbantun perangkat lunak Geometer’s Sketchpadini dapat dijadikan
sebagai salah satu alternatifatau pilihan yang dapat digunakan dalam
pembelajaran matematika.
4. Membantu guru dalam membina dan mengembangkan kemampuan kognisi
(penalaran dan pemecahan masalah matematis), keterampilan, terhadap
matematika, melalui model pembelajaran berbasis masalah berbantuan
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pada penelitian
ini subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek
apa adanya (Rusefeendi, 2005: 52). Penggunaan desain dilakukan dengan
pertimbangan bahwa kelas yang ada telah terbentuk sebelumnya, sehingga tidak
dilakukan lagi pengelompokan secara acak. Pembentukan kelas baru hanya akan
menyebabkan kacaunya jadwal pelajaran yang telah ada di sekolah tersebut.
Penelitian dilakukan pada siswa dari dua kelas yang memiliki kemampuan
setara dengan pendekatan pembelajran yang berbeda. Kelompok pertama diberikan
pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak Geometer’s Sketchpad.
Kelompok pertama ini merupakan kelompok eksperimen, sedangkan kelompok
kedua merupakan kelompok kontrol yang memperoleh pembelajaran biasa.
1. Pola Desain Penelitian
Pola dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain Before-After, yakni
peneliti melihat bagaimana sampel penelitian sebelum dilakukan treatment,
kemudian dibandingkan dengan sampel yang sudah dilakukan treatment. Selain itu
dilengkapi juga dengan kelas kontrol yang tidak dilakukan treatment sama sekali.
Subjek penelitian yang diambil merupakan siswa SMPN 2 Sindangagung
yang terletak di kabupaten Kuningan. Kemudian diambil sampel penelitian untuk
dilakukan analisis. Sampel tidak diambil secara acak, melainkan peneliti menerima
kondisi apa adanya. Sampel diberikan oleh guru dan pihak sekolah yang telah
mengijinkan proses penelitian berlangsung. Pengambilan sampel dengan cara ini
memiliki tujuan supaya tidak mengganggu proses pembelajaran siswa yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh pihak sekolah.
Adapun pola penelitian yang dilakukan dapat dilihat dalam tabel yang tersaji
sebagai berikut :
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3. 1Pola Penelitian
Kelas Pre respon Treatment Post response
S
Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-postest experiment grup design.
Desai tersebut digambarkan sebagi berikut:
Keterangan:
O : Pre Response dan Post Response
X : Pembelajaran menggunakan model berbasis masalah
X
O
O
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berbantuanGeometer’s Sketchpad
3. Definisi Operasional
Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan penalaran matematis siswa yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah(a) menarik kesimpulan logis berdasarkan aturan inferensi, memeriksa
validitas argumen, membuktikan, dan menyusun argumen yang valid;(b)
kemampuan menganalogikan antartopik matematika dalam pokok bahasan
yang berbeda; (c) kemampuan kesimpulan dari pola-pola yang diberikan.
2. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa meliputi kemampuan
memahami masalah, menyusun rencana penyusunan, melaksanakan rencana
penyelesaian dengan tepat, dan memeriksa kembali proses dan hasil yang
diperoleh.
3. Model Pembelajaran diawali dengan masalah atau Problem Based learning
(PBL) dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang
menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
Dalam penelitian ini penyelesaian masalah ditekankan pada pemecahan soal
yang ada pada lembar kerja siswa yang harus diselesaikan dengan prosedur
model pembelajaran berbasis masalah
4. Model Pembelajaran berbasis masalah berbantuan perangkat lunak Geometer’s
Sketchpad yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penyelesaian masalah
ditekankan pada pemecahan soal yang ada pada lembar kerja siswa yang harus
diselesaikan dengan prosedur model pembelajaran berbasis masalah
berbantuan perangkat lunak Geometer’s Sketchpad
5. Perangkat lunak Geometer’s Sketchpad merupakan perangkat lunak yang
memberikan bantuan visual konsep Geometri, dilengkapi dengan fasilitas
operasi bilangan dan interaktif dalam penggunaannya.
4. Variabel Penelitian
Pertanyaan yang berkaitan dengan apa yang diteliti berhubungan dengan
variabel. Variabel merupakan konsep yang memiliki nilai bervariasi. Variabel
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hipotesisnya. Setiap peneliti harus mengidentifikasi setiap variabel-variabel
dalam penelitiannya, selanjutnya mendefinisikan secara konseptual dan
operasional. Adapun variabel-variabel yang terdapat dapal penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1) Variabel terikat :
Hasil tes kemampuan penalaran matematis
Hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis 2) Variabel bebas :
Pembelajaran menggunakan model berbasis masalah berbantuan Geometer’s
Sketchpad
Pemberian definisi konseptual dan operasional terhadap variabel-variabel
sebagai proses pemberian batasan yang terdapat dalam permasalahan
penelitian, didasarkan pada kajian teori yang relevan.
5. Keterkaitan Variabel Penelitian
Keterkaitan antara variabel terikat dan variabel bebas disajikan dalam tabel
weiner berikut :
Tabel 3. 2Keterkaitan Variabel Penelitian
Pembelajaran Hasil Belajar
Model PBL Berbantuan
Geometer’s Sketchpad Biasa
Kelompok siswa
Tinggi HTPBM HTK
Sedang HSPBM HSK
Rendah HRPBM HRK
HPBM HK
Keterangan :
HPBM : Hasil Pembelajaran Berbasis Masalah
HTPBM : Hasil Tinggi Pembelajaran Berbasis Masalah
HSPBM : Hasil Sedang Pembelajaran Berbasis Masalah
HRPBM : Hasil Rendah Pembelajaran Berbasis Masalah
HB : Hasil Belajar
HK : Hasil Konvensional
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
HSK :Hasil Sedang Konvensional
HRK :Hasil Rendah Konvensional
6. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sindangagung Kuningan dengan
pertimbangan bahwa sekolah ini memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk
berjalannya penelitian, seperti ketersedian lab komputer yang dilengkapi dengan
LCD, sehingga setiap siswa dapat lebih fokus untuk memperhatikan dan
mempraktekkan materi dengan menggunakan media Geometer’s Sketchpad.
Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan pertimbangan
kepala sekolah, wali kelas, dan guru bidang studi matematika yang mengajar.
Dengan asumsi bahwa penyebaran siswa pada setiap kelas ditinjau dari segi
akademiknya adalah sama. Sampel dalam penelitian terdiri dari dua kelas, yaitu satu
kelas eksperimen siswa kelas VIII sebanyak 40 siswa dan satu kelas kontrol VIII
sebanyak 40 siswa yang dipilih dari kelas yang telah ada.
Subjek penelitian secara spesifik dapat diklasifikasikan seperti berikut:
1. Lokasi Penelitian
SMP Negeri I Sindangagung, Kabupaten Kuningan.
2. Ciri Subjek
Siswa kelas VIII SMP
Mempelajari materi Lingkaran
Mempunyai pengetahuan prasyarat yang sama 3. Populasi
Siswa tahun ajaran 2014/2015 VIII di SMP Negeri 2 Sindangagung.
4. Sampel
40 siswa kelas VIII sebagai kelas eksperimen dan 40 siswa kelas VIII sebagai
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data dan informasi mengenai hal-hal yang ingin dikaji
dalam penelitian ini, maka dibuatlah seperangkat instrumen. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian berupa:
7.1.Lembar Tes Tertulis
Lembar tes tertulis yaitu berupa tes penalaran dan pemecahan masalah
matematis siswa. Agar kemampuan penalaran dan Pemecahan masalah matematis
siswa dapat terlihat dengan jelas maka masing-masing tes akan dibuat dalam bentuk
uraian. Tes tertulis ini terdiri dari tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). Tes akan
diberikan pada setiap siswa dimana soal-soal pada tes awal (pretest) dan tes akhir
(postest) relatif sama. Tes awal (pretest) dilakukan untuk mengetahui kemapuan awal
siswa dan digunakan sebagai tolak ukur peningkatan prestasi belajar sebelum
mendapatkan pembelajaran dengan model berbasis masalah berbantuan Geometer’s
Sketchpad, sedangkan tes akhir (postest) dilakukan untuk mengetahui hasil belajar
dan ada tidaknya peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi setelah
mendapatkan pembelajaran dengan model berbasis masalah berbantuan Geometer’s
Sketchpad. Sebelum penyusunan soal pada kemampuan penalaran dan Kemampuan
pemecahan masalah matematis terlebih dahulu dibuat kisi-kisinya.
7.1.1. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah dan Penalaran Matematis
Kemampuan pemecahan masalah matematis dalam penelitian ini
menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya, yakni siswa
dalam menyelesaikan suatu permasalahan mengikuti langkah-langkah pemecahan:
1) Memahami masalah; 2) Membuat rencana pemecahan; 3) Melaksanakan
pemecahan; dan 4) Memeriksa kembali hasil yang diperoleh.Tes ini berupa uraian,
yang soalnya terdiri dari soal-soal pemecahan masalahdan penalaran matematis.
Soal pemecahan masalahterdiri dari tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) yang
digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa sebelum dan setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pedoman penskoran tes kemampuan pemecahan masalah matematis yang
akan digunakan pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.5.
Tabel 3. 3Pedoman Penskoran Tes kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Reaksi terhadap Soal/Masalah Skor
Tidak ada jawaban tidak sesuai, persoalan, atau dengan masalah 0 Ada jawaban meskipun tidak sesuai dengan pertanyaan, persoalan, atau
dengan masalah. 1
Ada jawaban yang hampir sesuai dengan pertanyaan, persoalan, atau
dengan masalah. 2
Ada beberapa jawaban yang sesuai dengan pertanyaan, persoalan, atau
dengan masalah tetapi hubungannya tidak jelas. 3 Jawaban sesuai dengan pertanyaan, persoalan, atau dengan masalah dan
hubungannya sudah jelas, tetapi kurang lengkap. 4 Jawaban sesuai dengan pertanyaan, persoalan, atau masalah dan
hubungannya sudah jelas, serta sudah lengkap. 5
Begitu pula untuk tes kemampuan penalaran matematis, siswa diberikan
beberapa soal yang berkaitan dengan kemampuan penalaran matematis pada konsep
lingkaran sebelum dan sesudah pembelajaran dilakukan. Tes yang diberikan
sebelum dan sesudah pembelajaran dilakukan di kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Untuk mengukur kemampuan Penalaran matematis siswa yang terdiri dari
mampu mengemukakan beragam gagasan (fluency), mampu menemukan beragam
cara dalam menyelesaikan masalah (flexibility), mampu membuat sesuatu hasil
pemikiran sendiri (originality), dan mampu mengembangkan gagasan
(elabotration) pada masing-masing soal, berpedoman pada kriteria penskoran
dengan menggunakan rubrik skor dari Bosch yang telah di adaptasi (Ratnaningsih,
2007). Pedoman penskoram tes kemampuan Penalaran matematis disajikan dalam
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3. 4Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Penalaran Matematis Indikator Kemampuan
Penalaran
Respon Siswa terhadap Soal Skor
Membuat analogi berdasarkan keserupaan hubungan atau proses
Tidak ada jawaban yang sesuai dengan persoalan 0 Ada jawaban meskipun belum sesuai dengan
persoalan 1
Ada jawaban yang mengikuti pola penyelesaian
dari permasalahan meskipun belum sesuai 2 Jawaban sudah mengikuti pola sesuai
permasalahan tetapi belum sesuai 3 Jawaban sudah mengikuti pola sesuai
permasalahan hampir sempurna 4 Jawaban sudah mengikuti pola sesuai
permasalahan sempurna 5
Menyelesaikan masalah dengan mengikuti argumen yang logis
Tidak ada jawaban yang sesuai dengan persoalan 0 Ada jawaban meskipun belum sesuai dengan
persoalan 1
Ada jawaban yang mengikuti argument yang
logis dari permasalahan meskipun belum sesuai 2 Jawaban sudah mengikuti argumen yang logis
sesuai permasalahan tetapi belum sesuai 3 Jawaban sudah mengikuti argumen yang logis
sesuai permasalahan hampir sempurna 4 Jawaban sudah mengikuti argumen yang logis
sesuai permasalahan sempurna 5 Menarik kesimpulan
berdasarkan pola-pola yang diberikan
Tidak ada jawaban yang sesuai dengan persoalan 0 Ada jawaban meskipun belum sesuai dengan
persoalan 1
Ada jawaban berupa penarikan kesimpulan tidak
berdasarkan pola dari permasalahan 2 Ada jawaban berupa penarikan kesimpulan
berdasarkan pola dari permasalahan
3
Jawaban sudah mengikuti argumen yang logis sesuai permasalahan hampir sempurna
4
Jawaban sudah mengikuti argumen yang logis sesuai permasalahan sempurna
5
Sebelum tes kemampuan pemecahan masalah dan penalaran matematis
digunakan dilakukan uji coba dengan tujuan untuk mengetahui apakah soal tersebut
sudah memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
pembeda. Tahapan yang dilakukan pada uji coba tes kemampuan pemecahan
Evan Farhan Wahyu Puadi, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOMETER’S SKETCHPAD PADA KONSEP LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7.2. Analisis Validitas
7.2.1. Validitas Logis (logical validity)
Validitas logis atau validitas teoritik untuk sebuah instrumen
evaluasimenunjukkan pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi
persyaratan valid berdasarkan teori dan ketentuan yang ada (Suherman, 2003).
Validitas muka disebut juga validitas bentuk soal (pertanyaan, pernyataan,
suruhan) atau validitas tampilan, yaitu keabsahan susunan kalimat atau kata-kata
dalam soal sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain
termasuk juga kejelasan gambar dan soal.
Validitas isi berarti ketetapan alat tersebut ditinjau dari segi materi yang
diajukan, yaitu materi yang dipakai pada tes tersebut merupakan sampel representatif
dari pengetahuan yang harus dipakai, termasuk indikator dan butir soal, kesesuaian
soal dengan yang ingin dicapai.
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal
yang membangun tes tersebut dapat mengukur setiap aspek berpikir seperti yang
disebutkan dalam instruksional khusus (Arikunto, 2003).
7.2.2. Validitas Empiris (empirical validity)
Validitas empiris adalah validitas yang ditinjau berdasarkan kriteria tertentu.
Kriteria ini digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien validitas alat
evaluasi yang dibuat melalui perhitungan korelasi Product Momen Pearson
(Arikunto, 2003).
= � ∑ −∑ ∑
√{�∑ − ∑ }{�∑ − ∑ }
Keterangan :
rXY= koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = jumlah peserta tes