• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar lampiran Analisis Tingkat Produktivitas Dengan Pendekatan Angka Indeks Model Marvin E. Mundel (Studi Kasus Di CV. Permata 7, Wonogiri).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Daftar lampiran Analisis Tingkat Produktivitas Dengan Pendekatan Angka Indeks Model Marvin E. Mundel (Studi Kasus Di CV. Permata 7, Wonogiri)."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Daftar lampiran

Lampiran 1

1. Gambaran Umum Perusahaan 1.1 Sejarah perusahaan

CV. Permata 7 berdiri pada tanggal 21 april 1996, pada permulaan usahanya diawali dengan membeli kayu kira-kira 1 ret kayu mahony yang digunakan untuk membuat meubel. Dengan tenaga tukang kayu yang belum berpengalaman dan hanya mengerjakan meubel berupa box serta bentuk meubel lainnya kemudian disetorkan kepada eksportir di Solo.

(2)

Dengan adanya tukang yang berpengalaman ini barang-barang yang dibuatnya ada peningkatan yang lebih baik dibandingkan waktu sebelumnya, dan hasil yang dibuatnya sudah sesuai dengan yang dikehendaki eksporter di Solo. Karena hasil meubel yang diproduksi CV. Permata 7 tidak kalah dengan pengusaha yang lain maka CV. Permata 7 lebih dipercaya oleh eksportir yang ada di solo.

Dengan kepercayaan itu maka permintaan barang selalu kurang sehingga perlu adanya tambahan modal yang cukup besar, tanpa didukung oleh modal yang cukup, akan sulit sekali menutup permintaan-permintaan dari eksporter sehingga diperlukan tambahan modal dengan meminjam salah satu bank yang ada di daerah wonogiri yaitu Rp 3.000.000,00 dengan tambahan modal tersebut maka usaha CV. Permata 7 Wonogiri bisa melayani pembuatan meubel yang lebih banyak.

Dengan adanya perkembangn di sektor meubel di daerah wonogiri keterkaitan maupun dukungan dari dinas-dinas yang terkait perlu adanya kerja sama sehingga kekurangan-kekurangan yang dialami bisa deselesaikan dengan baik. Dengan keterkaitan tersebut maka CV. Permata 7 Wonogiri dapat berjalan dengan lancar. Dengan terciptanya kelancaran tersebut, maka dinas yang terkait maenyarankan agar CV. Permata 7 ikut serta dalam pameran untuk mengangkat citra wonogiri dalam bidang permeubelan.

(3)

diselenggarakan di jakarta pada tanggal 21 – 26 oktober 1997. kemudian dari pameran tersebut CV. Permata 7 mendapatkan pembeli langsung dari manca negara. Dengan mendapatkan pembeli dari manca negara tersebut maka CV. Permata 7 mengawali eksport perdana yang dilaksanakan pada tanggal 1 desember 1997 ke negara tujuan yaitu Belanda yang dihadiri oleh bapak Bupati Wonogiri beserta muspida yang terkait dan itulah awal CV. Permata 7 menjadi eksporter.

CV. Permata 7 pada tahun 1998 telah mengirimkan kurang dari 3 kontainer setiap bulannya, kemudian pemintaan terus bertambah dan setiap bulannya dapat mengirimkan 5 – 6 kontainer. Pemasaran produk CV. Permata 7 semakin meluas diantaranya ke negara Amerika Latin, Spanyol, Yunani, Denmark, Australia dan Singapura.

Sampai tahun 2000 CV. Permata 7 permintaan dari berbagai negara tersebut masih berjalan dengan lancar dari segi permodalan sedikit demi sedikit dapat teratasi, kemudian dengan usaha permeubelan yang menembus manca negara tersebut dapat mengangkat citra Wonogiri ke dunia internasional atas ketekunan dan keuletan tersebut maka pemda Wonogiri memberikan suatu penghargaan kepada CV. Permata 7 Wonogiri.

1.2 Struktur Organisasi

(4)

yang dipilih. Struktur organisasi diperlukan untuk lebih meningkatkan kinerja dan memperjelas hubungan antara pimpinan dengan bawahan.

(5)

Umum dan Kebersihan

Keamanan Direktur

AC. Mochtari

Perakitan dan Finishing

Yetno

Anggota

General Manager Ny. Sum Mochtari

Marketing Bayu Handoyono Retno Ambarwati

Administrasi Bahan Baku

Didik

Meakanik

Harsono Tulus

Produksi

Winardi

Packing

Agus

Anggota Anggota

Kabag. Produksi Administrasi Hernawan Joko Irianto Yudi K

Anggota

(6)

1.3 Sistem Gaji

Besarnya upah atau gaji berbeda-beda yang diterima karyawan, tergantung status dan golongan karyawan yang bersangkutan. Umumnya golongan karyawan dibedakan berdasarkan jenjang pendidikan dan pengalaman kerja. Dan waktu penerimaannya pun berbeda-beda, untuk bagian Marketing dan Admisitrasi setiap bulan sekali sedangkan untuk bagian produksi setiap dua minggu sekali.

1.4 Jam Kerja

CV. Permata 7 memberlakukan jam kerja 8 jam sehari. Jadi 48 jam seminggu. sedangkan untuk jam kerja dimulai dari jam 08.00 sampai jam 16.00.

1.5 Proses Produksi

Proses Produksi pada CV. Permata 7 adalah sebagai berikut : 1) Proses persiapan

Proses persiapan bertujuan :

- untuk memilih bahan baku atau kayu yang akan dipakai. - Untuk mempermudah proses selanjutnya.

2) Proses pengukuran

Bertujuan untuk mengukur panjang atau lebar bahan baku yang akan digunakan.

3) Proses Pemotongan

(7)

4) Proses penyerutan

Yaitu meratakan atau menghaluskan bagian-bagian permukaan yang masih kasar.

5) Proses pembobokan

Yaitu membobok bagian bagian koomponen agar bisa dirakit. 6) Proses pemprofilan

Yaitu memprofil bagian komponen agar terlihat lebih indah dan menarik sesuai dengan profil yang diinginkan.

7) Proses pengamplasan (sanding)

Yaitu mengamplas komponen yang sudah dirakit agar lebih halus dan rapi.

8) Proses pewarnaan

Yaitu mewarnai produk atau barang sehingga terlihat lebih menarik 9) Proses pengeringan

Yaitu memengeringkan produk yang sudah dicat atau diwarnai. 10) Proses perakitan

Yaitu merakit komponen-komponen yang sudah ada sehingga menjadi sebuah meubel.

11) Proses packing

(8)

Lampiran 2

1. Penentuan Nilai Residu

Perusahaan menentukan nilai sisa sebesar 40 % dari harga pembelian mesin semula , maka didapatkan nilai sisa (Residu)

1. Mesin Jointer

Rp 10.000.0000 x 20 % = Rp 2.000.000 2. Mesin Planner

Rp 15.000.000 x 20 % = Rp 3.000.000 3. Hand Saw

Rp 1.000.000 x 20 % = Rp 200.000 4. Mesin Spindle

Rp 18.000.0000 x 20 % = Rp 3.600.000 5. Mesin Dowel Milling

Rp 10.000.0000 x 20 % = Rp 2.000.000 6. Mesin Horizontal Bor

Rp 9.000.000 x 20 % = Rp 1.800.000 7. Mesin Chisel

Rp 6.500.000 x 20 % = Rp 1.300.000 8. Compressor

Rp 12.000.000 x 20 % = Rp 2.400.000 9. Mesin Sanding

(9)

10. Mesin Table Saw

Rp. 10.000.000 x 20 % = Rp 2.000.000 2. Perhitungan Jam Tersedia / Th

1 Tahun = Pada tahun 2006 ada 302 hari kerja 1 hari = 7 jam kerja

1. Mesin Jointer 1 hari = 7 jam

7 jam x 302 hari kerja = 2.114 jam / th 2. Mesin Planner

1 hari = 7 jam

7 jam x 302 hari kerja = 2114 jam / th 3. Hand Saw

1 hari = 7 jam

7 jam x 302 hari kerja = 2.114 jam / th 4. Mesin Spindle

1 hari = 7 jam

7 jam x 302 hari kerja = 2.416 jam / th 5. Mesin Dowel Milling

1 hari = 7 jam

7 jam x 302 hari kerja = 2.114 jam / 6. Mesin Horizontal Bor

1 hari = 7 jam

(10)

7. Mesin Chisel 1 hari = 7 jam

7 jam x 302 hari kerja = 2.114 jam / th 8. Compressor

1 hari = 7 jam

7 jam x 302 hari kerja = 2.114 jam / th 9. Mesin Sanding

1 hari = 7 jam

7 jam x 302 hari kerja = 2.114 jam / th 10. Mesin Table Saw

1 hari = 7 jam

7 jam x 302 hari kerja = 2.114 jam / th Lampiran 3

1. Perhitungan Down Time a. Mesin Jointer

- greasing dengan waktu 2 menit

- check up mengatur ukuran potong dengan waktu 1 menit

waktu pertahun

= 302 60

3 2

×

× = 30,2 jam/th

b. Mesin Planner

- greasing dengan waktu 2 menit

- mengatur ukuran potong dengan wakti 1 menit

(11)

= 302 60

3 3

×

× = 45,3 jam/th

c. Hand Saw

- check up dengan waktu 1 menit

waktu pertahun

= 302

60 1 1

×

× = 5,03 jam/th

d. Mesin Spindle

- greasing dengan waktu 3 menit

- mengatur ukuran potong dengan waktu 1 menit

waktu pertahun

= 302

60 4 2

×

× = 40,3 jam/th

e. Mesin Dowel Milling

- greasing dengan waktu 2 menit

waktu pertahun

= 302

60 1 2

×

× = 10,1 jam/th

f. Mesin Horizontal Bor

- greasing dengan waktu 1 menit

waktu pertahun

= 302

60 1 1

×

× = 5,03 jam/th

g. Mesin Chisel

(12)

- mengganti mata potong dengan waktu 2 menit

waktu pertahun

= 302

60 2 4

×

× = 40,3 jam/th

h. Compressor

- mengatur tekanan udara dengan waktu 1 menit

waktu pertahun

= 302

60 1 1

× ×

= 5,03 jam/th

i. Mesin Sanding

- memasang amplas dengan waktu 2 menit

- check up memberi greasing dengan waktu 2 menit

waktu pertahun

= 302

60 3 4

×

× = 60,4 jam/th

j. Mesin Table Saw

- greasing dengan waktu 2 menit

waktu pertahun

= 302

60 1 2

×

× = 10,1 jam/th

2. Perhitungan Set Up Mesin a. Mesin Jointer

= 2 menit/hari x 302 hari/th = 604 menit/th

(13)

b. Mesin Planner

= 3 menit/hari x 302 hari/th = 906 menit/th

= 15,1 jam/th c. Hand Saw

= 1 menit/hari x 302 hari/th = 302 menit/th

= 5,03 jam/th d. Mesin Spindle

= 2 menit/hari x 302 hari/th = 604 menit/th

= 10,1 jam/th e. Mesin Dowel Milling

= 2 menit/hari x 302 hari/th = 604 menit/th

= 10,1 jam/th f. Mesin Horizontal Bor

= 1 menit/hari x 302 hari/th = 302 menit/th

= 5,03 jam/th g. Mesin Chisel

(14)

= 5,03 jam/th h. Compressor

= 1 menit/hari x 302 hari/th = 302 menit/th

= 5,03 jam/th i. Mesin Sanding

= 4 menit/hari x 302 hari/th = 1208 menit/th

= 20,1 jam/th j. Mesin table Saw

= 1 menit/hari x 302 hari/th = 302 menit/th

= 5,03 jam/th

3. Perhitungan Efisiensi Mesin a. Mesin Jointer

E =

d st dt+ − 1

=

114 . 2

1 . 10 2 . 30

1− +

= 0,98 b. Mesin Planner

E =

d st dt+ − 1

=

114 . 2

1 . 15 3 . 45

(15)

= 0,97 d. Mesin Spindle

E =

e. Mesin Dowel milling

E =

f. Mesin Horizontal Bor

(16)

g. Mesin Chisel h. Compressor

E = i. Mesin Sanding

(17)

4. Perhitungan Jam Kerja Mesin a. Mesin Jointer

H = E x D = 0,98 x 2.114 = 2.072 b. Mesin Planner

H = E x D = 0,97 x 2.114 = 2.050 c. Hand Saw H = E x D = 0,99 x 2.114

= 2.093 d. Mesin spindle

H = E x D = 0,98 x 2.114 = 2.072

e. Mesin Dowel Milling H = E x D

= 0,99 x 2.114 = 2.093

(18)

= 0,99 x 2.114 = 2.093 g. Mesin Chisel

H = E x D = 0,98 x 2.114 = 2.072 h. Compressor

H = E x D = 0,99 x 2.114 = 2.093 i. Mesin Sanding

H = E x D = 0,97 x 2.114 = 2.050

j. Mesin Table Saw H = E x D

= 0,99 x 2.114 = 2.093 Lampiran 4

(19)

1. Mesin Jointer

3 x 2.072 x 0,746 kwh = 4.637,14 kwh 2. Mesin Planner

3 x 2.050 x 0,746 kwh = 4.587,9 kwh 3. Hand Saw

0,5 x 2.093 x 0,746 kwh = 780,69 kwh 4. Mesin Spindle

3 x 2.072 x 0,746 kwh = 4.637,14 kwh 5. Mesin Dowel Milling

3 x 2.093 x 0,746 kwh = 4.684,13 kwh 6. Mesin Horizontal Bor

3 x 2.093 x 0.746 kwh = 4.684,13 kwh 7. Mesin Chisel

1 x 2.072 x 0.746 kwh = 1.545,71 kwh 8. Compressor

0,5 x 2.093 x 0.746 kwh = 780,69 kwh 9. Mesin Sanding

3 x 2.093 x 0.746 kwh = 4.684,13 kwh 10. Mesin Table Saw

(20)

Lampiran 5

a. Gaji Tenaga Kerja Tak Langsung Tahun 2005 No Daftar Gaji Jumlah Gaji

Perbulan (Rp)

Jumlah Gaji Pertahun

(Rp)

Jumlah Gaji Perjam

(Rp)

1. Marketing 1.200.000 14.400.000 6.812

2. Administrasi 1.200.000 14.400.000 6.812

3. Kabag. Produksi 1.500.000 18.000.000 8.515

4. Mekanik 1.500.000 18.000.000 8.515

5. Staf 925.000 11.100.000 5.251

6. Keamanan 850.000 10.200.000 4.825

7. Umum dan Kebersihan 625.000 7.500.000 3.548

Keterangan :

1 Tahun = 302 hari kerja 1 Hari = 7 jam

Jam tersedia pertahun = 2114

Gaji tenaga kerja tak langsung perjam =

th tersedia jam

pertahun gaji

jumlah

/

b. Gaji Tenaga Kerja Tak Langsung Tahun 2006

(21)

Lampiran 6

Perhitungan Waktu Standar 1. Pengamatan pada Mesin Jointer

Data pengamatan dalam menit

(22)

2. Pengamatan Pada Mesin Planner Data pengamatan dalam menit

No Waktu

(23)

3. Pengamatan pada Mesin Hand Saw Data pengamatan dalam menit

No Waktu data dalam jam

(24)

4. Pengamatan pada Mesin Spindle Data pengamatan dalam menit

No Waktu data dalam jam

(25)

5. Pengamatan pada Mesin Dowel Milling Data pengamatan dalam menit

No Waktu data dalam jam

(26)

6. Pengamatan pada Mesin Horizontal Bor Data pengamatan dalam menit

No Waktu data dalam jam

(27)

7. Pengamatan pada Mesin Chisel Data pengamatan dalam menit

No Waktu data dalam jam

(28)

8. Pengamatan pada Mesin Compressor Data pengamatan dalam menit

No Waktu data dalam jam

(29)

9. Pengamatan pada Mesin Sanding Data pengamatan dalam menit

No Waktu data dalam jam

(30)

10. Pengamatan pada Mesin Table Saw Data pengamatan dalam menit

No Waktu data dalam jam

Referensi

Dokumen terkait

Tahap akhir, apabila akan melakukan pembacaan pada ear tag RFID maka format data yang dikirimkan terlihat pada Tabel 3.18 dan apabila berhasil akan mendapat balasan

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan oleh Pemimpin Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Tenggara sebagai hasil karya Panitia Pendiri yang dibentuk pada Musyawarah

Dalam penelitian ini mengkaji evaluasi tingkat daya jual ruko, dan mengetahui arahan pengembangan kawasan ruko karena unit penelitian mencakup daerah yang cukup luas yaitu

Persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran untuk elemen. process

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan PEG pada media in vitro memberikan pengaruh nyata dan sangat nyata pada persentase hidup eksplan, persentase eksplan

Penelitian ini bertujuan (1) mendiskripsikan struktur yang membangun novel Bumi Cinta (2) mendiskripsikan aspek religius dalam novel Bumi Cinta kajian semiotik. Penelitian

Gambar 13 (a) Penyadapan kopal di HPGW yang menimbulkan luka terbuka sehingga memicu infeksi berbagai patogen di antaranya patogen kanker dan konk (indikator

kemudian hasil dari budidaya tersebut digunakan produksi benih, untuk..