Penataan Ruang Kota Surakarta Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mendukung Pembangunan Kota MICE Berwawasan Eco-Culture
Istijabatul Aliyah, Winny Astuti, Rara Sugiarti, Endah Sitaresmi Suryandari
Penelitian ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan yakni bulan Mei sampai Oktober Tahun 2011 dan tujuan jangka pendek untuk: 1). Mengidentifikasi pemahaman masyarakat, 2). Menganalisis partisipasi masyarakat, 3). Menganalisis wawasan ecoculture telah diaplikasikan untuk melakukan penataan ruang Kota Surakarta, 4). Mengetahui faktor-faktor yang mendukung, 5). Mengetahui faktor-faktor yang menghambat, 6). Mengetahui apakah wawasan eco-culture telah disinergikan dengan pengembangan Kota Surakarta sebagai kota wisata MICE, 7). Merumuskan model dan strategi penataan ruang kota Surakarta. Sedangkan tujuan jangka panjang penelitian ini ditargetkan untuk dapat mewujudkan penataan ruang kota ramah lingkungan, manajemen lingkungan yang tepat dan memadai, serta kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap penataan kota berwawasan eco-culture. Adapun target khusus yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1). Model penataan ruang Kota Surakarta; 2). Strategi penataan ruang Kota Surakarta, 3). Pengembangan Kerjasama yang sinergis dan berkelanjutan yang dilandasi oleh terwujudnya MOU resmi, 4). Artikel ilmiah jurnal terakreditasi Jurnal ’PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA’ Departemen Teknik Planologi ITB ISSN 0853-9847 (No.56/DIKTI/Kep/2005) Institut Teknologi Bandung.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data akan dilakukan melalui beberapa metode termasuk pengamatan lapangan (site observation), wawancara mendalam (in-depth interview), diskusi kelompok terarah (focus group discussion) serta metode simak (document study). Teknik pengambilan sampel akan dilakukan dengan metode purposive sampling dan snowball. Data akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis, yakni: 1) Analisis Tematik dan; 2) Metode Analisis interaktif. Lokasi penelitian adalah Kota Surakarta yang memiliki permasalahan terkait dengan penataan ruang berbasis pemberdayaan masyarakat.
Hasil Penelitian adalah bahwa sebagian besar warga masyarakat belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang penataan ruang Kota Surakarta berwawasan eco-culture. Dengan demikian sebagai akibatnya sebagian warga masyarakat belum memiliki keterampilan untuk mendukung penataan ruang kota Surakarta berwawasan eco-culture. Dengan demikian dirumuskan model penataan ruang kota Surakarta dengan Model All Stakeholders Empowerment Model (All StEM).