• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah olahraga berkuda di Surakarta tahun 1890-1942 1. HALAMAN JUDUL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sejarah olahraga berkuda di Surakarta tahun 1890-1942 1. HALAMAN JUDUL"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

SEJARAH OLAHRAGA BERKUDA

DI SURAKARTA TAHUN 1890-1942

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh:

APRILIANDI DAMAR PRIYAMBODO

C.0510011

PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

(5)

commit to user

v

MOTTO

“Happiness and knowledge only real when shared”

(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Bapak, Ibu dan Adik tersayang,

Daryanto & Maryani serta Yureka

Damar.

2. Baetyka Nur Rifawati yang selalu

(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan

penyusunan tugas akhir dalam bentuk skripsi yang berjudul Sejarah Olahraga

Berkuda di Surakarta tahun 1890-1942. Terselesaikannya skripsi ini tidak dapat

dilepaskan dari bantuan-bantuan dari berbagai pihak yang sangat membantu dari awal

penulisan hingga akhir penulisan skripsi ini.

Dengan segala hormat dan kerendahan hati, penulis ucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang memberikan kesempatan belajar kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan studinya dengan baik.

2. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang memfasilitasi selama proses perkuliahan

berlangsung sekaligus memberikan kemudahan dalam perizinan hingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd selaku Ketua Program Studi Ilmu Sejarah,

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang selalu

mendukung, memberikan ilmu, dan dorongan sekaligus memberikan kemudahan

(8)

commit to user

viii

4. Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Sejarah,

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret yang selalu memberikan

semangat kepada penulis.

5. Prof. Dr. Warto, M.Hum., selaku dosen pembimbing utama yang senantiasa

meluangkan waktu dan pemikirannya untuk mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi, terimakasih atas motivasi dan ilmu yang sudah dibagikan

kepada penulis.

6. Drs. Tundjung W. Sutirto M.Si selaku penguji kedua yang telah memberikan

banyak masukan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.

7. Insiwi Febriary Setiasih S.S, M.A dan Drs. Sri Agus M.Pd., selaku dosen

pembimbing proposal skripsi yang telah memberikan dukungan moril kepada

penulis untuk menyelesaikan skripsi.

8. Hayu Adi Darmarastri S.S., M.Hum sebagai dosen pembimbing akademik yang

telah banyak memberikan semangat dan membantu penulis selama jalannya

perkulaiahan.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Sejarah serta seluruh pegawai Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

10.Ibu Rini Susilowati yang telah membantu penulis mencari sumber arsip di Arsip

Nasional Republik Indonesia dan Ibu Dra. Retno Puspitasari yang membantu

penulis selama mencari sumber arsip di Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah

(9)

commit to user

ix

11.Teman-teman satu angkatan, Historia 2010 yang selalu memberi motivasi kepada

penulis selama penyusunan skripsi. Secara khusus ucapan terimakasih kepada

Galih, Sayid, Agil, Denny, Dipta, Adi Boyo, Bryan, Setyo, Indra, Aprianto, Ai,

Delta, Sita, Ana, Basuni, dan Resa.

12.Teman-teman UKM BKKT UNS dan Geschiephoria Magazine yang telah

memberikan banyak pengalaman selama penulis kuliah.

13.Keluarga besar Martowiredjo yang selalu memberikan dukungan doa dan moril

kepada penulis selama menyelesaikan studi.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tulisan ini

menjadi lebih bermanfaat. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua

pihak yang telah membantu, semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Surakarta, Februari 2014

Penulis

(10)

commit to user

BAB II Gambaran Umum Masyarakat Surakarta tahun 1890-1942 ... 18

(11)

commit to user

xi

1. Kondisi Wilayah dan Penduduk Kota Surakarta ... 18

2. Ruang Publik dan Pola Pemukiman Kota Surakarta ... 21

B. Penduduk dan Pelapisan Sosial di Surakarta 1890-1942 ... 27

1. Jumlah Penduduk dan Profesi Masyarakat di Surakarta ... 27

2. Tingkat Pendidikan Masyarakat di Surakarta ... 30

3. Pelapisan Masyarakat di Surakarta ... 34

BAB III Perkembangan Olahraga Berkuda di Surakarta ... 40

A. Dasar-dasar Perkembangan Olahraga di Surakarta ... 40

B. Awal Masuknya Olahraga Berkuda di Surakarta ... 42

BAB IV Pengaruh Olahraga Berkuda terhadap Kehidupan Masyarakat di Surakarta tahun 1890-1942 ... 75

A. Segmentasi Sosial Olahraga Berkuda ... 75

B. Timbulnya Gaya Hidup Baru Masyarakat Perkotaan di Surakarta ... 82

C. Perjudian Pacuan Kuda ... 85

1. Mekanisme Taruhan pada Pacuan Kuda ... 85

2. Aturan Mengenai Perjudian ... 87

BAB V Kesimpulan ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 92

(12)

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kuda-kuda yang digunakan dalam olahraga Berkuda ... 44

Gambar 2. Hippische Sport di Manahan ... 48

Gambar 3. Paardenrace atau pacuan kuda di Manahan ... 49

Gambar 4. Letak Manahan dan Balapan dalam peta Surakarta ... 53

Gambar 5. Tribun di arena pacuan kuda di Manahan 1908-1930 ... 54

Gambar 6. Mangkunegoro VII dan Ratu Timur di tribun VIP ... 79

Gambar 7. Tribun untuk rakyat biasa ... 80

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi dan Jumlah Penduduk tahun 1920 ... 27

Tabel 2. Jumlah Penduduk di Karesidenan Surakarta dan Kadipaten

Mangkunegaran Tahun1920 dan tahun 1930 ... 28

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR ISTILAH

Administrateur Pengurus administrasi; manajer utama dari suatu

pabrik atau perkebunan.

Baccarat Sebuah permainan kartu judi di mana pemain

memegang tangan dua atau tiga kartu, yang menang adalah yang memberikan sisa tertinggi ketika nilai nominalnya dibagi dengan sepuluh.

Ball Costume Pesta dansa; dimana para wanita mengenakan kostum

terusan yang memiliki bawahan yang menggelembung.

Bekel Orang yang mendapat kewenangan menjaga kebaikan

desa; petani penghubung antara pemilik atau penguasa tanah dengan penggarap tanah.

Beker & cup Piala

Bet atau Inzet Taruhan

Bond Persatuan atau perkumpulan

Distrik Kawedanan

Dutch Handelmaatschappij Perusahaan Dagang Belanda yang didirikan pada

1824 oleh Willem I; disebut juga sebagai penerus usaha VOC.

f Gulden atau florin; mata uang Belanda yang senilai

100 sen Hindia Belanda.

Indigo Tanaman yang digunakan untuk pewarna alami

dalam proses membatik.

Jenewer, Champagne, & Gin Minuman-minuman beralkohol.

Kamer Balen Tempat untuk bermain bilyard.

Korfball Olahraga bola keranjang seperti basket.

Kriket Kriket merupakan permainan yang menggunakan

(15)

commit to user

xv

Lampu Ting Lampu penerangan yang berada di pinggir jalan yang

menggunakan minyak tanah.

Likuidasi Pembubaran perusahaan oleh likuidator dan sekaligus

pemberesan dengan cara melakukan penjualan harta perusahaan, penagihan piutang, pelunasan utang, dan penyelesaian sisa harta atau utang di antara para pemilik.

Mil Satuan ukur jarak; 1 mil = 1609,34 m

Najaarraces Balapan musim gugur

Onderdistrik Wilayah administrasi di bawah distrik; kecamatan.

Panewu Penguasa pemerintahan pada tingkat distrik.

Plates Piagam

Premi Sejumlah uang yang harus dibayarkan sebagai

kewajiban dari tertanggung atas keikutsertaan.

Races Balapan atau pacuan

Roulette Sebuah permainan kasino dan judi. Nama ini berasal

dari bahasa Perancis: roulette yang berarti "roda kecil". Dalam permainan ini, seorang bandar memutar roda itu ke sebuah arah, lalu melemparkan sebuah bola ke arah yang berlawanan pada sebuah permukaan bulat yang dimiringkan, sehingga berputar mengelilingi roda itu.

Rugbi Sejenis permainan sepak bola tim yang dimainkan

oleh dua tim. Setiap tim mencoba mencetak skor dengan cara menyepak, melontar, atau membawa bola sehingga mereka dapat menyepak untuk melepaskan gol lawan atau menyentuh di belakang garis lawan. Tim yang mencetak poin paling banyak menjadi pemenang.

Societeit Tempat saling bertemu, berkumpul, mengobrol

sambil menikmati kopi, teh, atau minuman beralkohol, merokok, main kartu, bahkan main biliar.

Soiree Musicale Pesta atau kumpul-kumpul yang dilakukan pada sore

hari sembari menikmati musik.

(16)

commit to user

xvi

Superintendent Pimpinan administrasi yang mengatur badan usaha

milik seseorang atau badan.

Tai Iku Kai Organisasi yang didirikan oleh Pemerintah Jepang

untuk melatih jasmani dan rohani.

Teplok Lampu penerangan rumah yang menggunakan bahan

bakar minyak.

Toneel Pertunjukkan sandiwara.

Voor/Foor Diberi terlebih dahulu. Dalam taruhan lawan diberi

nilai atau kelebihan terlebih dulu agar taruhan terasa lebih adil.

Voorjarraces Balapan musim semi

Vorstenlanden Daerah-daerah bekas kerajaan Mataram meliputi

karesidenan Surakarta dan Yogyakarta.

(17)

commit to user

xvii

DAFTAR SINGKATAN

BWS Buitenzorgsche Wedloop-societeit

ELS Europeesche Lagere School

HCS Hollandsch-Chineesche School

HIS Hollandsch-Inlandsche School

ISI Ikatan Sport Indonesia

MULO Meer Uitgebreid Lager Onderwijs

NIS Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij

NIVB Nederlandsch Indische Voetbal Bond

Perikis Perikatan Korfbal Indonesia Soerakarta

PWS Preanger Wedloop-societeit

RVS Renvereeniging Solo

SEM Solosche Electriciteit Maatschapij

SHS Solosche Hippische Sportvereniging

SI Sarekat Islam

SVMN Sport Vereniging Mangkoe-Nagaran

USSI Usaha Seni Sport dan Ilmu

VVB Vorstenlandsche Voetbal Bond

(18)

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Bataviaasch Nieuwsblad 22 April 1920 Lampiran 2. Soerabaiasch-Handelsblad 20 Oktober 1930 Lampiran 3. Soerabaiasch Handelsblad 15 Oktober 1937 Lampiran 4. Soerabaiasch Handelsblad 25 September 1940 Lampiran 5. De Locomotief 28 Juni 1898

Lampiran 6. Het Nieuws Van Den Dag voor Nederlandsch-Indie

11 Oktober 1904

Lampiran 7. Het Triwindhoe Gedenhoek Mangkunegara VII, Koleksi Rekso Poestaka Mangkunegaran.

Lampiran 8. Regeering almanak tahun 1890 mengenai BWS dan PWS. Lampiran 9. Regeering almanak tahun 1890 mengenai Landbouw

Ondernemingen in de Vorstenlanden.

Lampiran 10. Cetak Biru denah arena olahraga kuda di Manahan 2 Agustus

1941

Lampiran 11. Undhang-undhang Angka 39, angencengaken ngawisi tiyang

(19)

commit to user

xix

SEJARAH OLAHRAGA BERKUDA DI SURAKARTA TAHUN 1890-1942

Abstrak

Apriliandi Damar. C.0510011. 2015. Sejarah Olahraga Berkuda di Surakarta Tahun

1890-1942. Skripsi: Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu BudayaUniversitas Sebelas

Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan latar belakang lahirnya olahraga Berkuda tersebut di Surakarta tahun 1890-1942. Menjelaskan mengenai dinamika olahraga Berkuda di Surakarta tahun 1890-1942. Menjelaskan fungsi olahraga Berkuda terhadap munculnya sub-budaya baru masyarakat di Surakarta tahun 1890-1942.

Metode penelitian yang dipakai adalah dimulai dengan tahap heuristik atau pengumpulan data-data yang berupa arsip sezaman dari Rekso Pustoko Mangkunegaran, surat kabar sezaman seperti De Locomotief, artikel, foto, gambar, atau buku-buku referensi. Tahap selanjutnya adalah kritik sumber yaitu tahap menganalisis keaslian dan kevalidan dari sumber yang digunakan baik sumber tertulis maupun sumber lisan. Tahap interpretasi adalah tahap menganalisis data yang diperoleh sehingga memperoleh fakta-fakta yang terjadi dalam suatu peristiwa. Tahap yang terakhir adalah tahap historiografi yang menyajikan fakta-fakta yang telah diperoleh dari sumber-sumber yang valid menjadi suatu penulisan sejarah. Pendekatan dari cabang-cabang ilmu lain juga sangat diperlukan dalam penelitian ini, terutama dalam menganalisis dari sisi sosial dan budaya.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa olahraga berkuda di Surakarta mengalami perkembangan yang signifikan sejak awal abad XX hingga mengalami kemunduran saat Jepang mulai melakukan ekspansi ke Surakarta pada tahun 1942. Olahraga berkuda terdapat dua macam ragam yaitu Hippischesport yang mengandalkan keindahan dan Paardenrace yang mengandalkan kecepatan. Guna mendukung olahraga berkuda ini maka dibangunlah sarana-sarana arena pacuan seperti di Balapan yang kemudian dipindahkan ke Manahan. Olahraga berkuda juga membawa perubahan yang signifikan dalam perkembangan budaya perkotaan yang ada di Surakarta, karena keberadaan olahraga berkuda tidak lepas dari kaum elite sebagai pelaku yang kemudian melahirkan gaya hidup baru bagi masyarakat perkotaan di Surakarta, seperti pesta di soos sehabis pacuan dan bertaruh di arena pacuan kuda.

(20)

commit to user

xx

HISTORY OF EQUESTRIAN SPORT IN SURAKARTA 1890-1942

ABSTRACT

APRILIANDI DAMAR. C.0510011. 2015. History Of Equestrian Sport In Surakarta

1890-1942. Thesis. Department of History of Art dan Literature Faculty of the

University Sebelas Maret Surakarta.

This research aims to: (1) Find out the background of the Equestrian sport in Surakarta in 1890-1942. (2) To discover the dynamics of Equestrian sport in Surakarta in 1890-1942. (3) Knowing the function of Equestrian sport on the rise of sub-culture in the cultural life in Surakarta in 1890-1942.

The research method used in the study of the history of equestrian sport in Surakarta in 1890-1942 was started with phase heuristic or collection of data in the form of contemporary archives, contemporaries newspaper, articles, photographs, images, or reference books. The next stage is the source criticism that stage analyze the authenticity and validity of the sources used both sources of written and oral sources. Interpretation stage is the stage of analyzing the data obtained so as to obtain the facts that occurred in an event. The last stage is the stage of historiography that serves the facts that have been obtained from valid sources into a historiography. The approach of the other branches of science are also very necessary in this study, especially in the analysis of the social and cultural side.

The results of this study indicate that the equestrian sport in Surakarta has improved significantly since the early twentieth century until deteriorated when Japan began to expand to Surakarta in 1942. Equestrian sports, there are two kinds of varieties that is Hippischesport who rely beauty and Paardenrace who rely on speed. To support this, then built equestrian sports facilities such as racetrack in Balapan which is then moved to Manahan. Equestrian sports also brought significant changes in the development of urban culture in Surakarta, because of the existence of equestrian sport cannot be separated from the elite as actors who later gave birth to a new lifestyle for urban communities in Surakarta, as a party in the Soos after racing and betting on the racetrack.

Gambar

Gambar 1. Kuda-kuda yang digunakan dalam olahraga Berkuda .................. 44
Tabel 3. Pemilik Perkebunan di Surakarta tahun 1892 ..................................

Referensi

Dokumen terkait

1) Yang menjadi lingkup pekerjaan pengukuran meliputi “Traverse Survey, Center Line Survey, Profile leveling cross section survey and existing services survey” pada lokasi yang

[r]

november 2004/ di pendopo taman siswa Jogjakarta/ Forum LSM DIJ/ mengajak untuk saling. berbagi/ dan saling silaturahmi serta saling mengingatkan/ dalam semangat

Surat Pekeliling Ikhtisas ini dikeluarkan dengan tujuan untuk menegaskan dasar dan peraturan Kementerian Pendidikan MELARANG mana-mana pihak mengenakan sebarang paksaan atau

Penelitian yang berjudul Strategi Kelompok Tani Tranggulasi dalam Pengembangan Produk Sayuran Organik dilaksanakan pada tanggal 23 September – 22 Oktober

tahun 2015 tentang perubahan keempat atas Peraturan Presiden No 54 tahun 2010 tentang pengadaan..

[r]

tuberkulosis juga dapat terjadi akibat status nutrisi yang buruk pada penderita tuberkulosis dibandingkan dengan individu sehat.. Parameter status nutrisi yang