• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDRA IBRAHIM F3509038

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INDRA IBRAHIM F3509038"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

ACRYLIC RAW WHITE YARN PT. HANIL INDONESIA BOYOLALI

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan Gelar Ahli Madya Manajemen Bisnis

Oleh:

INDRA IBRAHIM F3509038

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS EKONOMI

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv

Cintailah pasanganmu seperti engkau mencintai hidupmu karena sesungguhnya

pasanganmu adalah jiwa yang mengalir didalam hidupmu

(Khalil Gibran)

“Jangan terlalu berlarut-larut atas kesedihan dan kekecewaan di masa lalu, karena

itu hanyalah suatu kebodohan yang teramat besar. Bangkit dan percayalah bahwa

hari esok masih ada sejuta kebahagiaan. Asal kita berusaha, kita akan

menikmatinya”

(Aditya Khusharyanto)

Sukses- gagal, jatuh- bangun, susah- senang, puas- kecewa, adalah nuansa

kehidupan yang justru bisa membuat kita semakin indah dan artistik, serta

menjadikan jiwa kita semakin kaya pengalaman.

Jadilah diri sendiri, dengan ini dapat membentuk kepribadian yang sesungguhnya

(Muhammad Fauzi)

Karya ini dipersembahkan

kepada:

- Bapak dan Ibu tercinta

- Kakak dan Adik

tersayang

(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya persembahkan untuk:

1. Allah SWT yang telah memberikan saya nikmat iman, serta

nikmat sehat sehingga saya mampu menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Ayah dan Ibu yang telah menghidupi saya selama ini. Terima

kasih atas semua yang telah kalian berikan. Kalianlah orang tua

terbaik.

3. Keluarga tercinta yang telah memberikan semangat hidup

bagi saya selama ini.

4. Teman-teman Manajemen Industri angkatan ’09, terima kasih

atas kebersamaan, keceriaan dan kekompakannya selama ini, kalian

adalah yang terbaik.

5. Untuk teman- teman d’brother dan purwogendeng semangat

terus agar kita bisa meraih apa yang kita cita- citakan. Kalian

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga laporan tugas akhir dengan judul

ANALISIS PERAMALAN TERHADAP PERMINTAAN BENANG ACRYLIC

RAW WHITE YARN PT. HANIL INDONESIA BOYOLALI, ini dapat

diselesaikan dengan baik.

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat- syarat mencapai gelar

Ahli Madya pada program D3 Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan trimakasih kepada

pihak-pihak yang membantu penyusunan laporan tugas akhir ini:

1. Bapak prof. Dr. wisnu untoro, MS selaku dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret

2. Ibu Arum Setyowati selaku pembimbing tugas akhir yang

telah memberikan pengarahan selama penyusunan tugas akhir.

3. Ibu Sinto Sunaryo, SE, MSI selaku ketua Program Studi

Diploma 3 Manajemen Bisnis Universitas Sebelas Maret.

4. Bapak Budi Utomo selaku Kepala Produksi di PT. Hanil

Indonesia, terima kasih atas segala bantuan dalam mengatasi berbagai

(7)

commit to user

vii

telah memberikan izin kepada kami untuk melakukan magang kerja

dan telah banyak membantu dalam proses magang.

6. Seluruh Staff dan Karyawan PT. Hanil Indonesia yang telah

memberikan bantuan selama penelitian.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta segenap karyawan Fakultas

Ekonomi UNS

8. Teman- temanku seperjuangan di Manajemen Bisnis.

Terimakasih semuanya.

9. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu

yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan tugas

akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-

puhak yang membutuhkan.

Surakarta,

(8)

commit to user

viii

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Metode penelitian... 5

1.Objek penelitian ... 5

2.Desain penelitian ... 5

3.Sumber data ... 6

4.Teknik pengumpulan data ... 6

5.Teknik analisis data ... 7

(9)

commit to user

ix

c. Exponential smoothing ... 9

d. Pengukuran hasil akurasi peramalan... 10

6.Alat analisis data ... 11

F. Kerangka Pemikiran ... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 15

A. Pengertian Peramalan ... 15

B. Tujuan Peramalan ... 16

C. Jenis Peramalan ... 16

D. Peramalan menurut horizon waktu ... 17

E. Karakteristik Peramalan ... 18

F. Metode Peramalan ... 18

1.Jenis pendekatan peramalan ... 18

a. Teknik Kualitatif ... 18

b. Teknik Kuantitatif ... 19

1) Time series ... 19

2) Asosiatif ... 23

2.Pengukuran hasil akurasi peramalan ... 25

BAB III PEMBAHASAN ... 28

A. Gambaran umum perusahaan ... 28

1.Sejarah Perusahaan ... 28

2.Permodalan usaha ... 29

3.Lokasi perusahaan... 29

(10)

commit to user

x

B. Proses Produksi ... 37

1.Proses spinning ... 38

2.Proses dyeing ... 43

C. Laporan Magang Kerja ... 46

1.Pengertian magang kerja ... 46

2.Tempat dan waktu pelaksanaan magang ... 46

3.Manfaat magang kerja ... 46

4.Kegiatan magang kerja ... 47

D. Pembahasan ... 48

1.Metode single moving average ... 50

a. Single moving average 3 bulanan ... 50

b. Single moving average 4 bulanan ... 51

2.Metode weighted moving average ... 52

a. weighted moving average 3 bulan terbobot... 52

b. weighted moving average 4 bulan terbobot... 53

3.Metode exponential smoothing ... 53

a. Metode exponential smoothing α = 0,5 ... 54

b. Metode exponential smootihng α = 0,9 ... 55

1) Hasil Peramalan bulan april ... 56

2) Tingkat kesalahan bulan april... 57

BAB IV PENUTUP ... 58

A. Kesimpulan... 58

(11)

commit to user

xi

(12)

commit to user

xii

Tabel 3.2 jumlah karyawan ... 33

Tabel 3.21 pembagian jam kerja... 33

Tabel 3.22 aktivitas selama magang... 46

Tabel 3.23 data produksi benang ... 47

Tabel 3.24 single moving average 3 bulanan ... 48

Tabel 3.25 single moving average 4 bulanan ... 49

Tabel 3.26 weighted moving average 3 bulan terbobot ... 50

Tabel 3.27 weighted moving average 4 bulan terbobot ... 51

Tabel 3.28 exponential smoothing α = 0.5... 52

Tabel 3.29 exponential smoothing α = 0.9... 53

Tabel 3.30 hasil peramalan bulan April ... 53

Tabel 3.31 tingkat kesalahan... 54

Tabel 3.32 hasil peramalan bulan April ... 55

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 kerangka pemikiran ... 5

Gambar 3.1 struktur organisasi ... 30

Gambar 3.11 proses spinning... 36

(14)

commit to user

xiv

Lampiran 1 POM windows single moving average 3 bulanan

Lampiran 2 POM windows single moving average 4 bulanan

Lampiran 3 POM windows weighted moving average 3 bulan terbobot

Lampiran 4 POM windows weighted moving average 4 bulan terbobot

Lampiran 5 POM windows exponential smoothing α = 0.5

Lampiran 6 POM windows exponential smoothing α = 0.9

Lampiran 7 acrylic staple fiber (bahan baku serat pendek)

Lampiran 8 acrylic tow (bahan baku serat panjang)

Lampiran 9 hasil produksi acrylic dyed yarn (hank)

Lampiran 10 hasil produksi acrylic dyed dan raw white yarn (cone)

Lampiran 11 surat keterangan magang

Lampiran 12 surat keterangan blanko nilai magang

(15)

commit to user

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di zaman peradaban dunia yang semakin modern ini, perekonomian

mengalami kemajuan yang sangat pesat dan persaingan pelaku ekonomi

juga semakin ketat. Sehingga perusahaan harus mampu bersaing dengan

perusahaan lainnya agar tetap pada jalur dunia bisnis. Yaitu dengan cara

berusaha menciptakan atau menghasilkan produk baru yang berkualitas

untuk memenuhi kepuasan konsumen.

Persaingan yang terjadi diantaranya adalah persaingan yang berkaitan

dengan kualitas produk, kemampuan perusahaan dalam memenuhi target

waktu sesuai pesanan, kemampuan pemesanan serta kemampuan

persaingan harga produk. Hal tersebut mengharuskan setiap perusahaan

untuk melakukan pengelolaan sesuai harapan yang telah ditentukan oleh

perusahaan, dan perusahaan akan mampu berkembang secara wajar sesuai

dengan target- target yang diharapkan.

Penjualan produk perusahaan dipengaruhi oleh adanya pemasaran dan

distributor. Dengan adanya fungsi pemasaran dan distributor maka produk

dapat sampai ketangan konsumen, sehingga dapat diketahui tingkat

penjualan pada produk perusahaan. Untuk menentukan besarnya penjualan

(16)

commit to user

2 maka diperlukan peramalan penjualan untuk masa yang akan datang

dengan melihat data penjualan produk di masa lalu.

Masalah peramalan menjadi sangat penting karena adanya keinginan

untuk mendapatkan sebuah hasil yang optimal, sementara terdapat selang

waktu antara keinginan dengan kejadian yang akan terjadi di masa yang

akan datang. Dalam proses pengambilan keputusan, peramalan memegang

peranan yang sangat penting agar keputusan yang diambil sekarang

memberikan hasil yang optimal untuk masa yang akan datang.

Menurut Subagyo (2002) forecasting adalah peramalan (perkiraan) mengenai sesuatu yang belum terjadi. Dalam hal ilmu pengetahuan sosial

segala sesuatu itu belum pasti, lain halnya dengan ilmu eksakta. Jumlah

penduduk, pendapatan perkapita, volume penjualan, konsumsi dan lain

sebagainya itu selalu berubah- ubah, dalam hal ini perlu adanya data untuk

mengadakan forecast.

Kegiatan untuk mengetahui atau memperkirakan apa yang akan terjadi

pada masa yang akan datang disebut dengan peramalan (forecasting).

Fungsi peramalan sebagai perencanaan perusahaan akan masa depan dan

menemukan alternative- alternative arah langkah yang terbuka dan yang

paling utama dari fungsi peramalan adalah untuk pengambilan keputusan.

PT. HANIL INDONESIA merupakan perusahaan yang bergerak

(17)

commit to user

3 Acr ylic Dyed Yar n. Untuk memenuhi kebutuhan pasar maka perusahaan harus mengetahui berapa peramalan penjualan yang akan datang sehingga

perusahaan dapat memproduksi barang sesuai dengan penjualan yang

telah diramalkan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil

judul: ANALISIS PERAMALAN TERHADAP PERMINTAAN

BENANG ACRYLIC RAW WHITE YARN PT. HANIL INDONESIA.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan bahwa

pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Berapakah peramalan permintaan produk benang Acylic Ra w White

permintaan produk benang Acrylic Ra w White Yar n?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

(18)

commit to user

menentukan permintaan produk benang Acr ylic Ra w White Yar n

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis

a. menambah pengetahuan dan pengalaman dengan menerapkan ilmu

pengetahuan yang diperoleh pada perkuliahan khususnya untuk

peramalan.

b. Menambah wawasan berfikir mengenai masalah peramalan PT.

HANIL INDONESIA dan mencoba untuk mencari solusinya.

2. Bagi perusahaan

a. Sebagai bahan masukan bagi manajemen perusahaan dalam

pengambilan kebijakan yang tepat.

b. Dapat membantu perusahaan dalam menentukan metode

peramalan yang tepat

c. dan untuk mengetahui tingkat penjualan sehinggan dapat membuat

(19)

commit to user

5 3. Bagi pihak lain

a. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sabagai bahan masukan

untuk melakukan penelitian dengan permasalahan peramalan pada

khususnya.

b. Dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai

penelitian- penelitian yang berkaitan dengan peramalan.

E. METODE PENELITIAN.

1. Objek penelitian

Tempat yang menjadi objek penelitian adalah PT. HANIL

INDONESIA yang berlokasi di Nepen, Teras, Boyolali, PO BOX 142

Telp. (0276) 321252, 321478 Fax. (0276) 321378.

2. Desain Penelitian

Penulisan ini menggunakan desain penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah memperoleh jawaban dari pertanyaan

tentang siapa, kapan, dimana dari suatu topik penelitian (Sumarni dan

Wahyuni, 2006). Penelitian ini merupakan deskriptif, karena dilakukan

untuk menjawab pertanyaan bagaimana yang menjadi permasalahan

utama penelitian dengan keharusan membuat deskriptif atau analisis

yang terbatas pada kasus tertentu untuk menjawab permasalahan

tersebut. Dalam penelitian ini, kasus yang diteliti yaitu mengenai

peramalan penjualan benang di PT. HANIL INDONESIA.

3. Sumber data

(20)

commit to user

6 Data sekunder

Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan.

Data yang diperoleh dari catatan- catatan, studi pustaka yang relevan

dengan tujuan penelitian.

a. Data permintaan produksi

b. Sejarah perusahaan

c. Aspek personalia

4. Teknik pengumpulan data

a. Metode observasi

Metode observasi merupakan prosedur yang sistematis dan

standar dalam pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti

melakukan pengamatan dan pencatatan langsung kegiatan produksi

benang.

b. Metode interview

Metode wawancara merupakan komunikasi atau pembicaraan

dua arah yang dilakukan oleh pewawancara dan responden untuk

menggali informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Dalam

penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan pemimpin

dan karyawan PT. HANIL INDONESIA.

c. Metode studi pustaka

Metode studi pustaka adalah teknik untuk memperoleh

(21)

commit to user

7 teori- teori yang telah berkembang. Dalam penelitian ini penulis

mempelajari literature yang berkaitan dengan peramalan.

5. Teknik analisis data

Apabila data aktual permintaan tidak membentuk kecenderungan

(tr end line), maka model – model peramalan yang mempertimbangkan

kecenderungan (tr end) tidak perlu dipertimbangkan. Karena pola data

tidak membentuk kecenderungan maka kita dapat mempertimbangkan

model peramalan rata – rata bergerak atau pemulusan eksponensial.

Metode ini yang digunakan dalam peramalan penjualan produk

dalam penelitian ini adalah:

a. Single moving aver age

Metode ini menggunakan sejumlah data aktual permintaan

yang baru untuk membangkitkan nilai ramalan untuk permintaan

dimasa yang akan datang. Metode ini akan efektif diterapkan

apabila kita dapat mengasumsikan bahwa permintaan pasar

terhadap produk akan tetap stabil sepanjang waktu, Gaspersz

(2005). Bila permintaan berubah secara signifikan dari waktu

kewaktu, ramalan harus cukup agresif dalam mengantisipasi

perubahan tersebut, sehingga nilai n yang kecil akan lebih cocok

dipakai, Nasution (2005). secara sistematis, penulisan persamaan

(22)

commit to user

8 Rata- rata bergerak n- periode=

∑(permintaan dalam n- periode terdahulu)

n

dimana n adalah banyaknya periode dalam rata- rata bergerak.

Permasalahan umum dalam menggunakan metode rata – rata

bergerak adalah bagaimana memilih n-periode yang diperkirakan

tepat (n = 3, 4, 5, 6, dst). Dalam hal ini kita dapat menggunakan

beberapa nilai n-periode, kemudian memilih dan membandingkan

n-periode yang memiliki MAD (Mea n Absolute deviation) terkecil,

Gasperz (2005).

b. Metode weighted moving aver age

Model rata- rata bergerak berbobot ini lebih responsive

terhadap perubahan, karena data dari periode yang baru biasanya

diberi bobot lebih besar. (Gaspersz, 2005).

secara sistematis, persamaan penulisan rumus weighted moving aver age adalah sebagai berikut (render dan heizer, 2005):

Rata- rata bergerak dengan pembobotan=

∑ bobot

Keterangan:

(pembobot yang digunakan penulis dalam penilitian ini

(23)

commit to user

9 Pemberian bobot weighted moving average 3 bulan terbobot

Periode (bulan) Koefisien pembobot

1 bulan (periode) yang lalu 2 bulan (periode) yang lalu 3 bulan (periode) yang lalu

3 2 1

jumlah 6

Pemberian bobot weighted moving average 4 bulan terbobot

Periode (bulan) Koefisien pembobot

1 bulan (periode) yang lalu 2 bulan (periode) yang lalu 3 bulan (periode) yang lalu 4 bulan (periode) yang lalu

4 3 2 1

jumlah 10

Teknik ini lebih r esponsif terhadap perubahan karena periode yang lebih dekat mendapat bobot yang lebih berat. Periode yang

mendekati n dinilai paling berpengaruh untuk membuat peramalan

pada bulan n daripada periode sebelumnya. Untuk itu pada metode

weighted moving average 3 bulan terbobot, 1 bulan periode yang

lalu diberi bobot 3, 2 bulan yang lalu diberi 2 dan seterusnya.

Sama halnya dengan weighted moving average 3 bulan terbobot,

weighted moving average 4 bulan terbobot, 1 bulan yang lalu

diberi bobot 4 dan seterusnya.

c. Metode exponential smoothing

Subagyo (2002) mengemukakan bahwa metode ini adalah

suatu prosedur yang mengulang perhitungan secara terus-menerus

yang menggunakan data terbaru. Setiap data diberi bobot, dimana

bobot yang digunakan disimbolkan dengan α. Simbol α bisa

(24)

commit to user

10 Nilai konstanta pemulusan (α) dapat dipilih diantara 0 dan 1.

Render dan Heizer (2005) mengemukakan merupakan metode

peramalan dengan pembobotan yang canggih tetapi masih mudah

untuk digunakan. Metode ini sedikit menggunakan data masa lalu.

Herjanto (2008) mengemukakan secara sistematis rumus

exponential smoothing dapat ditunjukkan sebagai berikut:

= peramalan baru

= peramalan sebelumnya

α = konstanta

= permintaan aktual periode lalu

Apabila pola historis dari data aktual permintaan sangat

bergejolak atau tidak stabil dari waktu ke waktu, kita memilih nilai

α yang mendekati satu. Biasanya dipilih α = 0,9; namun dapat

mencoba nilai – nilai α yang lain yang mendekati 1.

Apabila pola historis dari data aktual permintaan tidak

berfluktuasi atau relatife stabil dari waktu ke waktu, kita memilih

nilai α yang mendekati 0. Biasanya dipilih nilai α = 0.1 (Gasperz,

2005)

(25)

commit to user

11 Nasution (2005) Salah satu cara mengevaluasi teknik

peramalan adalah dengan menggunakan ukuran tentang tingkat

perbedaan antara hasil peramalan dengan penjualan yang

sebenarnya terjadi. Ada 2 ukuran yang biasanya digunakan, yaitu:

1. Rata - rata deviasi mutlak (mean a bsolute deviation)

Merupakan rata- rata kesalahan mutlak selama periode

tertentu tanpa memperhatikan apakah hasil peramalan lebih

besar atau kecil disbanding kenyataannya. Secara sistematis,

MAD dirumuskan sebagai berikut:

MAD =

Keterangan:

At = permintaatn aktual pada periode –t

Ft = peramalan permintaan (for ecast) pada periode –t

N = jumlah periode peramalan yang terlibat

2. Rata- rata kuadrat kesalahan (mea n squar e er ror= MSE)

MSE dihitung dengan menjumlah kuadrat semua

kesalahan peramalan pada setiap periode peramalan. Secara

sistematis, MSE dirumuskan sebagai berikut

MSE =

Keterangan:

(26)

commit to user

12 Ft = peramalan permintaan (for ecast) pada periode –t

N = jumlah periode peramalan yang terlibat

6. Alat analisis data POM Windows

POM Windows merupakan program aplikasi yang secara khusus digunakan untuk membuat solusi optimal untuk masalah –

masalah dalam bidang manajemen operasi. Program aplikasi P OM Windows ini merupakan program yang digunakan untuk membuat estimasi / peramalan tentang hal – hal yang bersifat kuantitatif.

Ada 2 metode peramalan yang dapat digunakan dengan

program aplikasi P OM For Windows, yaitu Time Ser ies dan associative.

Analisis Time Series merupakan teknik peramalan yang menggunakan asumsi bahwa kondisi di masa depan merupakan fungsi

dari kondisi masa lalu. Teknik peramalan ini mengharuskan kita untuk

mengumpulkan data deret waktu pada suatu periode di masa lalu, dan

menggunakannya untuk membuat proyeksi / ramalan di masa depan.

(27)

commit to user

13 Contoh peramalan model Time Ser ies adalah penggunaan data penjualan suatu produk selama beberapa bulan yang lalu untuk

memprediksi penjualan pada bulan berikutnya

F. Kerangka pemikiran

(28)

commit to user

14 Pada tahap awal analisis peramalan penjualan produk dalam penelitian

ini adalah mengumpulkan data penjualan produk pada tahun sebelumnya dari

perusahaan. Selanjutnya melakukan peramalan dengan metode peramalan

yang dipilih. Setelah melakukan peramalan kemudian melakukan perhitungan

kesalahan peramalan dengan membandingkan hasil peramalan dengan hasil

permintaan produksi yang terjadi. Dan bila dapat diambil keputusan metode

(29)

commit to user

15 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PERAMALAN

Peramalan merupakan gambaran keadaan perusahaan pada masa yang

akan datang. Gambaran tersebut sangat penting bagi menajemen

perusahaan, karena dengan gambaran tersebut maka perusahaan dapat

memprediksi langkah – langkah apa saja yang diambil dalam memenuhi

permintaan konsumen. Berikut pengertian peramalan menurut pendapat

dari beberapa ahli:

1. Peramalan adalah sebuah prediksi mengenai apa yang terjadi di masa

yang akan datang (Taylor, 2001)

2. Peramalan adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di

masa depan (Render dan Heizer, 2009)

3. Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan

dimasa yang akan datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran

kuantitas, kualitas waktu, dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka

(30)

commit to user

16 4. For eca sting adalah memperkirakan sesuatu pada waktu yang akan datang berdasarkan waktu lampau yang telah disusun dalam laporan-

laporan statistik (Djarwanto, 2001)

B. TUJUAN PERAMALAN

Menurut subagyo (2002) tujuan peramalan adalah mendapatkan

peramalan yang bisa meminimumkan kesalahan meramal (for ecast er r or)

yang biasa diukur dengan mean absolute er ror (MAD) dan mea n squer er r or (MSE). Sehingga dengan adanya peramalan produksi manajemen perusahaan akan mendapatkan gambaran keadaan produksi dimasa yang

akan datang, dan akan memberikan kemudahan manajemen perusahaan

dalam menentukan kebijakan yang akan dibuat oleh perusahaan.

Menurut (Gaspersz, 2005) tujuan peramalan adalah untuk meramalkan

permintaan dari item- item independent dema nd dimasa yang akan datang.

C. JENIS – JENIS PERAMALAN

Menurut Render dan Heizer (2009) peramalan dapat dibedakan

menjadi 3 jenis yaitu:

1. Peramalan ekonomi

Menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi,

ketersediaan uang, dana, yang dibutuhkan untuk membangun

perumahan dan indikator perencanaan lainnya.

(31)

commit to user

17 Memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat

meluncurkan produk baru yang menarik, membutuhkan pabrik, dan

peralatan baru.

3. Peramalan permintaan

Proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu

perusahaan. Peramalan ini juga disebut peramalan penjualan, yang

mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan dan

menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran dan sumber

daya manusia.

D. PERAMALAN MENURUT HORIZON WAKTU

Peramalan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:

1. Peramalan jangka panjang,

yaitu peramalan yang umumnya dua sampai sepuluh tahun.

Peramalan ini digunakan untuk perencanaan produk dan perencanaan

sumberdaya.

2. Peramalan jangka menengah,

yaitu peramalan yang umumnya satu sampai dua tahun.

Peramalan ini lebih mengkhususkan dibandingkan peramalan jangka

panjang, biasanya digunakan untuk menentukan aliran kas,

perencanaan produksi, dan penentuan anggaran.

(32)

commit to user

18 yaitu peramalan yang umunnya satu sampai lima minggu.

Peramalan ini digunakan untuk mengambil keputusan dalam hal perlu

tidaknya lembur, penjadwalan kerja dan lain- lain, nasution (2005).

E. KARAKTERISTIK PERAMALAN

Karakteristik peramalan yang baik menurut ishak (2010)

1. Akurasi

Diukur dengan kebiasaan dan kekonsistenan peramalan

tersebut.

2. Biaya

Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan

adalah tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lama periode,

dan metode peramalan yang dipakai.

3. Kemudahan

Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat

dan mudah diaplikasikan akan membuat keuntungan bagi perusahaan

F. METODE PERAMALAN

1. Jenis pendekatan peramalan

Menurut Render dan Heizer (2009) ada dua jenis pendekatan

dalam peramalan:

(33)

commit to user

19 Yaitu peramalan yang menggabungkan faktor- faktor penting

seperti pengambilan keputusan, pengalaman pribadi, emosi, dan

sistem nilai.

1) Keputusan dari pendapat juri eksekutif

Teknik peramalan yang meminta pendapat segolongan

kecil manajer tingkat tinggi dan menghasilkan prediksi

permintaan kelompok. Sebagai contoh, Bristol – mayers squibb

menggunakan 220 ilmuwan terkenal sebagai pendapat juri

eksekutif untuk mendapatkan tren masa depan dibidang

penelitian medis.

2) Metode Delphi

Teknik peramalan yang menggunakan proses kelompok

dimana para pakar melakukan peramalan. Sebagai contoh,

Negara bagian alaska menggunakan metode Delphi untuk

meramalkan ekonomi jangka panjangnya.

3) Komposit tenaga penjualan

Teknik peramalan berdasarkan prediksi tenaga

penjualan akan penjualan yang diharapkan.

4) Survei pasar konsumen

Metode peramalan yang meminta input dari konsumen

mengenai rencana pembelian mereka dimasa depan.

(34)

commit to user

20 Metode ini menggunakan berbagai model matematis yang

menggunakan data historis dan variabel kausal untuk meramalkan

penjualan.

1) Model Time Series:

Membuat prediksi dengan asumsi bahwa masa depan

merupakan fungsi dari masa lalu.

a. Single moving aver age

Metode ini menggunakan sejumlah data aktual

permintaan yang baru untuk membangkitkan nilai ramalan

untuk permintaan dimasa yang akan datang. Metode ini

akan efektif diterapkan apabila kita dapat mengasumsikan

bahwa permintaan pasar tehadap produk akan tetap stabil

sepanjang waktu, Gaspersz (2005). Bila permintaan

berubah secara signifikan dari waktu kewaktu, ramalan

harus cukup agresif dalam mengantisipasi perubahan

tersebut, sehingga nilai n yang kecil akan lebih cocok

dipakai, Nasution (2005) . secara sistematis, penulisan

persamaan single moving aver age adalah:

(35)

commit to user

21 dimana n adalah banyaknya periode dalam rata- rata

bergerak. Permasalahan umum dalam menggunakan

metode rata – rata bergerak adalah bagaimana memilih

n-periode yang diperkirakan tepat (n = 3, 4, 5, 6, dst). Dalam

hal ini kita dapat menggunakan beberapa nilai n-periode,

kemudian memilih dan membandingkan n-periode yang

memiliki MAD (Mea n Absolute deviation) terkecil,

Gasperz (2005).

b. Metode weighted moving aver age

Model rata- rata bergerak berbobot ini lebih responsive

terhadap perubahan, karena data dari periode yang baru

biasanya diberi bobot lebih besar. (Gaspersz, 2005).Secara

sistematis, persamaan penulisan rumus weighted moving aver age adalah sebagai berikut (Render dan Heizer, 2005): Rata- rata bergerak dengan pembobotan=

∑ bobot

Keterangan:

(pembobot yang digunakan penulis dalam penilitian

ini adalah 3-bulan terbobot dan 4-bulan terbobot).

Pemberian bobot weighted moving aver age 3 bulan terbobot

(36)

commit to user

22 1 bulan (periode) yang lalu

2 bulan (periode) yang lalu 3 bulan (periode) yang lalu

3

Periode (bulan) Koefisien pembobot

1 bulan (periode) yang lalu 2 bulan (periode) yang lalu 3 bulan (periode) yang lalu 4 bulan (periode) yang lalu

4 3 2 1

Jumlah 10

Teknik ini lebih r esponsif terhadap perubahan karena periode yang lebih dekat mendapat bobot yang lebih berat.

Periode yang mendekati n dinilai paling berpengaruh untuk

membuat peramalan pada bulan n daripada periode

sebelumnya. Untuk itu pada metode weighted moving aver age 3 bulan terbobot, 1 bulan periode yang lalu diberi bobot 3, 2 bulan yang lalu diberi 2 dan seterusnya. Sama

halnya dengan weighted moving aver age 3 bulan terbobot, weighted moving aver age 4 bulan terbobot, 1 bulan yang lalu diberi bobot 4 dan seterusnya.

c. Metode exponential smoothing

Subagyo (2002) mengemukakan bahwa metode ini

adalah suatu prosedur yang mengulang perhitungan secara

(37)

commit to user

23 diberi bobot, dimana bobot yang digunakan disimbolkan

dengan α. Simbol α bisa ditentukan secara bebas, yang bisa

mengurangi forecast err or. Nilai konstanta pemulusan (α)

dapat dipilih diantara 0 dan 1. Render dan Heizer (2005)

mengemukakan merupakan metode peramalan dengan

pembobotan yang canggih tetapi masih mudah untuk

digunakan. Metode ini sedikit menggunakan data masa

lalu. Herjanto (2008) mengemukakan secara sistematis

rumus exponential smoothing dapat ditunjukkan sebagai berikut:

Ft = peramalan baru

= peramalan sebelumnya

α = konstanta

= permintaan aktual periode lalu

Apabila pola historis dari data aktual permintaan sangat

bergejolak atau tidak stabil dari waktu ke waktu, kita

memilih nilai α yang mendekati satu. Biasanya dipilih α =

0,9; namun dapat mencoba nilai – nilai α yang lain yang

(38)

commit to user

24 Apabila pola historis dari data aktual permintaan tidak

berfluktuasi atau relatife stabil dari waktu ke waktu, kita

memilih nilai α yang mendekati 0. Biasanya dipilih nilai α

= 0.1 (Gasperz, 2005)

2) Model asosiatif

Hubungan sebab – akibat, seperti regresi linier,

menggabungkan banyak variabel atau faktor yang mungkin

mempengaruhi kuantitas yang sedang diramalkan.

a. Analisis regresi linier

Model matematis yang sama kita gunakan pada metode

kuadrat terkecil dari proyeksi tren untuk melakukan

analisis regresi linier. Variabel terikat yang kita inginkan

akan tetap sama yaitu . Namun, sekarang variable bebas

adalah x, tidak lagi waktu. Persamaan yang digunakan

adalah :

Dimana:

γ = nilai variabel terikat

a = perpotongsn sumbu γ

(39)

commit to user

25 x = variabel bebas

b. Analisis regresi majemuk

Regresi majemuk dapat kita gunakan untuk

menciptakan sebuah model dengan beberapa variabel

bebas. Sebagai contoh, jika nodel ingin memasukkan

tingkat bunga tahunan rata – rata dalam model peramalan

penjualannya, maka persamaannya adalah:

+

Dimana:

γ = variabel terikat, penjualan

a = sebuah konstanta

= nilai dua variabel bebas berturut – turut

= koefisien dari dua variabel bebas

Apabila data aktual permintaan tidak membentuk

kecenderungan (trend line), maka model – model

peramalan yang mempertimbangkan kecenderungan (tr end)

tidak perlu dipertimbangkan. Karena pola data tidak

membentuk kecenderungan maka kita dapat

mempertimbangkan model peramalan rata – rata bergerak

atau pemulusan eksponensial.

(40)

commit to user

26 Salah satu cara mengevaluasi teknik peramalan adalah dengan

menggunakan ukuran tentang tingkat perbedaan antara hasil peramalan

dengan penjualan yang sebenarnya terjadi. Ada 4 ukuran yang

biasanya digunakan, yaitu:

a. Rata- rata deviasi mutlak (mean a bsolute deviation)

MAD merupakan rata- rata kesalahan mutlak selama periode

tertentu tanpa memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar

atau kecil dibanding kenyataannya. Secara sistematis, MAD

dirumuskan sebagai berikut:

MAD=

Keterangan:

At = permintaatn aktual pada periode –t

Ft = peramalan permintaan (for ecast) pada periode –t

N = jumlah periode peramalan yang terlibat

b. Rata- rata kuadrat kesalahan (mea n squar e er ror= MSE)

MSE dihitung dengan menjumlah kuadrat semua kesalahan

peramalan pada setiap periode peramalan. Secara sistematis, MSE

dirumuskan sebagai berikut

MSE=

(41)

commit to user

27 At = permintaatn aktual pada periode –t

Ft = peramalan permintaan (for ecast) pada periode –t

N = jumlah periode peramalan yang terlibat

(Nasution, 2005)

c. Rata- rata kesalahan peramalan (mea n for eca st er ror = MFE)

MFE sangat efektif untuk mengetahui apakah suatu hasil

peramalan selama periode tertentu terlalu tinggi atau rendah. Bila

hasil peramalan tidak bias, maka nilai MFE akan mendekati nol.

MFE dihitung dengan menjumlahkan semua kesalahan peramalan

selama periode peramalan dan membaginya dengan jumlah periode

peramalan. Secara matematis, MFE dinyatakan sebagai berikut:

MFE=

Keterangan:

At = permintaatn aktual pada periode –t

Ft = peramalan permintaan (for ecast) pada periode –t

N = jumlah periode peramalan yang terlibat

d. Rata- rata presentase kesalahan absolute (mea n a bsolute

per centage er r or = MAPE)

MAPE merupakan ukuran kesalahan relative. MAPE biasanya

lebih berarti dibandingkan MAD karena MAPE menyatakan

persentase kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan aktual

(42)

commit to user

28 persentase kesalahan terlalu tinggi atau rendah. Secara sistematis

dinyatakan sebagai berikut:

MAPE= ∑At-

At = permintaatn aktual pada periode –t

Ft = peramalan permintaan (for ecast) pada periode –t

BAB III

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UM UM PERUSAHAAN

1. SEJARAH PERUSAHAAN

Berdasarkan akta notaris no. 25 tahun 1990 PT. Hanil

Indonesia pertama kali terdaftar pada tanggal 12 Nopember 1990

dengan nama PT. Hanil Adetex, yang modalnya merupakan kerjasama

antara Hanil Synthetic Fiber Co., LTD (Korea) yang merupakan

(43)

commit to user

29 Pada bulan Maret tahun 1991 dimulai pembangunannya

dilokasi Desa Mojolegi, Kec. Teras, Kab. Boyolali Jawa Tengah,

dengan luas area sebesar 53.023 m2 yang selanjutnya disebut Pabrik I.

Pada bulan nopember 1991 dimulai uji coba produksi dengan

kapasitas mesin terpasang sebanyak 20.000 spindel.

Pada bulan Januari tahun 1992 diadakan perluasan dengan

mengambil lokasi Desa Nepen, Kec. Teras, Kab. Boyolali sebagai

Pabrik II, dengan luas area sebesar 136.286 m2 dan dimulai proses

produksi pada bulan Agustus 1992 dengan kapasitas mesin terpasang

40.000 spindle sehingga total mesin terpasang untuk kedua pabrik tersebut diatas sebanyak 60.000 spindle.

Pada bulan Oktober 1992 mulai dioperasikan mesin

pencelupan (dyeing) yang berkapasitas 20 ton perhari. Pada bulan

desember tahun 1995 diadakan penambahan kapasitas spinning 1600 spindle di Pabrik I Mojolegi, dan 3200 spindle di Pabrik II Nepen.

Sejalan dengan perkembangan perusahaan pada bulan Mei

tahun 2000 terjadi perubahan pemilikan Saham dan perubahan nama

yang semula saham 5% dimiliki PT. Adetex dibeli oleh Hanil

Synthetic Fiber Co., LTD sehingga merupakan 100% perusahaan

PMA dan nama yang semula PT. Hanil Adetex dirubah menjadi PT.

Hanil Indonesia.

2. PERMODALAN

(44)

commit to user

30 Jumlah modal US$ 11.552.000, terdiri dari:

1. Hanil Synthetic Fiber CO., LTD (Korea) sebesar US$

10.974.000 (95%)

2. PT. Adetex (Indonesia) sebesar US$ 578.000 (5%)

b. Tahun 2000 – sekarang :

Jumlah modal US$ 11.552.000 dimiliki oleh Hanil Synthetic Fiber

CO., LTD (Korea)

3. LOKASI PERUSAHAAN

a. Adapun faktor pemilihan lokasi perusahaan Hanil Indonesia

sebagai berikut :

1. Harga tanah

Karena harga tanah yang cukup murah yang terletak

dipinggir kota dibandingkan di dalam kota sehingga menjadi

prioritas perusahaan untuk pemilihan lokasi

2. Tenaga kerja

Disekitar lokasi perusahaan tersedia tenaga kerja yang

dibutuhkan oleh perusahaan

(45)

commit to user

31 Lokasi perusahaan yang cukup strategis tidak jauh dari

jalan raya dapat mempermudah jalur akses pengangkutan.

4. Fasilitas

Tersedianya listrik dan air menjadikan kegiatan

produksi berjalan lancar.

b. Jarak lokasi perusahaan dengan kegiatan lain :

1. Sebelah utara

Pabrik nepen berbatasan dengan sungai gandul dengan

jarak +7 meter dan pemukiman masyarakat Desa Butuh

Kecamatan Mojosongo berjarak + 35 meter

2. Sebelah timur

Pabrik Nepen berbatasan langsung dengan Jalan raya

Randusari – Klaten dan pemukiman masyarakat Dukuh

Kembang, Desa Nepen, Kecamatan Teras yang berjarak + 12

meter

3. Sebelah selatan

Pabrik Nepen berbatasan langsung dengan pemukiman

masyarakat Dukuh Hendrokilo Desa Nepen Kecamatan Teras

dan berdampingan dengan kegiatan SD Nepen II yang berjarak

+ 300 meter serta kegiatan Balai Desa Nepen dengan jarak +

700 meter.

(46)

commit to user

32 Pabrik Nepen berbatasan langsung dengan tanah lading

/ tegalan wilayah Desa Kemiri Kecamatan Mojosongo

Boyolali.

4. STRUKTUR PERUSAHAAN

Struktur organisasi perusahaan dibuat untuk mengetahui sistem

pengorganisasian perusahaan, menjalankan tugas, wewenang dan

tanggung jawab masing - masing bagian. Fungsi pengorganisasian

dalam perusahaan adalah mengatur jalannya perusahaan secara

bersama sehingga dapat mencapai sasaran perusahaan.

Struktur organisasi akan menggambarkan secara skematis

tentang bagian- bagian tugas dan tanggung jawab serta hubungan antar

bagian atau antar departemen yang ada. Dengan demikian perusahaan

(47)

33

PRESIDEN

DIREKTUR

SOLO FACT. JAKARTA

DIREKTUR MARKETING

SPINNING DYEING GENERAL EKSPORT

IMPORT

GENERAL

AFFAIRS ACCOUNT. SUPPLY PLANNING PABRIK I PABRIK II PABRIK III DYEING W W T UTILITY

WORK SHOP UTILITY

REWINDING

STRUKTUR ORGANISASI PT. HANIL INDONESIA

(48)

commit to user

34 jawab dari tiap kegiatan dalam struktur organisasi

a. Presiden direktur

1. Memegang jabatan tertinggi dalam suatu perusahaan

2. Menggariskan kebijaksanaan perusahaan

3. Mengangkat dan memberhentikan direktur

b. Direktur

1. Memimpin serta mengadakan pengawasan terhadap seluruh

aktivitas perusahaan

2. Mengurus dan bertanggung jawab atas kekayaan perusahaan

3. Member otoritas terhadap dokumen – dokumen perusahaan\

c. Mar keting

1. Koordinator staff pemasaran dan tenaga pemasaran

2. Bertanggung jawab kepada general manager atas seluruh

kegiatan pemasaran

3. Mencari gagasan dan inovasi untuk meningkatkan omset dan

pendapatan perusahaan

4. Mengontrol, mengawasi dan menyutujui perkiraan harga jual

setiap job order

d. Gener al affair s

1. Memberikan solusi terhadap masalah yang berasal dari

(49)

commit to user

Bertanggung jawab atas pemesanan bahan baku dari luar negeri

g. Planning

Bertanggung jawab atas perencanaan produksi sampai eksport

produk

h. Spinning

Mengkoordinasi bagian pabrik 1, pabrik 2, dan pabrik 3

i. Dyeing

Bertanggung jawab atas pewarnaan produk dan mengkoordinasi

bagian dyeing, rewinding dan WWT

j. Utility

Bertanggung jawab atas kebutuhan perlengkapan dan pemeliharaan

peralatan dalam kegiatan produksi

5. PERSONALIA

Keberhasilan yang diperoleh suatu perusahaan tidak terlepas dari

sumber daya manusia yang ada diperusahaan. Sehingga masalah

tenaga kerja juga harus diperhatikan oleh perusahaan. PT. Hanil

(50)

commit to user

36 mengurangi pengangguran masyarakat Solo khususnya Boyolali

karena adanya penyerapan tenaga kerja.

a. Jumlah karyawan

Tabel 3.2 Jumlah karyawan

Karyawan jumlah karyawan

laki – laki 435 orang

Perempuan 1814 orang

Jumlah 2249 orang

b. Pembagian jam kerja

Tabel 3.21

Pembagian Jam Kerja

Shift jam kerja overtime

rutin minggu dan pergantian jadwal kerja mulai hari senin)

2 jam 1 jam (pelaksanaan istirahat untuk pekerja shift diatur oleh bagian masing - masing secara bergiliran)

c. Pembebasan dari kewajiban bekerja

1. Istirahat haid bagi karyawati yaitu 2 hari

(51)

commit to user

37 hari libur nasional

d. Pengupahan

Upah pekerja baik berstatus pekerja bulanan maupun berstatus

harian dibayarkan bulanan yaitu dibayar sebulan sekali dan

dilaksanakan setiap tanggal 10 untuk bulan sebelumnya. Jikalau

tanggal 10 jatuh pada hari minggu atau hari raya resmi, tanggal

pembayaran diajukan.

e. Keselamatan dan kesehatan kerja

Perusahaan wajib menyediakan alat keselamatan dan kesehatan

kerja perorangan untuk dipakai pekerja sesuai dengan tugas atau

sifat pekerjaan masing – masing antara lain sepatu khusus, sarung

tangan khusus, masker atau pelindung pernapasan dan pelindung

telinga.

f. Jaminan sosial dan kesejahteraan

PT. Hanil Indonesia meningkatkan kesejahteraan dan

memberikan motivasi kerja, serta memberikan jaminan sosial dan

failitas kerja diantaranya sebagai berikut:

1. Tempat ibadah

Perusahaan menyediakan tempat ibadah seperti masjid

dan memberikan kebebasan untuk melaksanakan ibadah sesuai

(52)

commit to user

38 Perusahaan memberikan semua karyawan berupa

pakaian kerja untuk keefektifan dalam bekerja

3. Asuransi tenaga kerja

Setiap karyawan mendapatkan asuransi. Hal ini untuk

mengantisipasi bila karyawan mengalami saat kerja.

4. Tunjangan kesehatan

Tunjangan ini diberikan untuk karyawan yang

memerlukan, seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh

perusahaan.

5. Bus karyawan

Perusahaan menyediakan bus karyawan untuk antar

jemput karyawan

B. PROSES PRODUKSI

PT. Hanil Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

tekstil (pemintalan benang). Bahan baku yang digunakan dalam

(53)

commit to user

39 Diagram proses produksi

- Bahan Baku S.F (Staple Fibre)

- Mengurai Serat S.F - Kelembaban/kadar air S.F TOW - Pemindahan Serat S.F ke kamar Binsil ( MOISTURIZED )

Kamar - Tempat Penyimpanan Serat, Sebelum dalam Bahan Baku dan Open Binsil Serat dimasukan ke dalam Mesin Card Benang berbeda-beda

- Mengurai dan Penyisiran Serat

CARD ( Lapisan Tipis ) Moisture Content

- Serat Panjang dipotong( Draft ) -Card : Carder - Memberi Penyusutan dgn -ACD : After Card Draft

P-A/L pendinginan ( Cooling ) -B/M : Breaking Machine

- Pemutusan kembali sliver -Re-B/M : Re-Breaking Machine

yang belum terpotong -P-A/L : Pre Auto Levelizer - Pencampuran C/C & T/T Sliver -A/L : Auto Levelizer

- Pemberian Drafting -H/G : High Gill

- Penyisiran Sliver -B/C : Bicoler

H/G A/L - Perangkapan Sliver -R/V : Rover

H/G - Penyisiran Sliver -S/P : Spinning

B/C - Pemberian Drafting -S/T : Steamer

-A/C : Auto Coner

- Pemberian Puntiran -D/B : Doubler

R/V - Pemberian Draft -D/T : Double Twister

- Penggulungan ke Bobbin Roving -R/L : Reeling

- Pemberian Puntiran -A/P : Auto Packer

- Pemberian Drafting -B/P : Bale Pressure

S/P - Membuat Benang Single

- Penggulungan ke Bobbin Spinning - Memberi Uap Panas

(Menetapkan putiran / mencegah puntiran bertentangan )

A/C - Benang Single yg cacat dihilangkan - Penggulungan ke Tube

- Perangkapan Benang Single D/B - Pemberian Tekanan pada

single dgn sama besar - Penggulungan ke Tube

D/T - Pemberian puntiran benang double - Pemberian kekuatan benang double

CHEESE HANK - Penggulungan ke tube/paper cone

- Merubah bentuk gulungan cheese menjadi untaian benang

- Pembungkusan dan pengepresan cake dengan karung

- Pembungkusan cheese dgn carton box BOX BALE

BOX KELUAR

A/P - Pengepakan hank kedalam plastik CAKE

B/P BALE

R/L HANK

PEMERIKSA - Memeriksa keadaan benang dan berat

D/B DOUBLECHEESE

Peta Proses Mesin Proses Keterangan Hasil Produk

Sumber : Dept. Planning

(54)

commit to user

40 a. Opener

Bahan baku staple fibr e (serat pendek) dalam bale dibuka dulu

pembungkusnya / karung + 2 jam sebelum proses sebanyak 5 bale,

agar kelembaban bahan berkurang (panjang serat 76 – 127 mm).

kemudian memasukkan bahan sedikit – sedikit kedalam mesin

opener dengan cara dicampur dari 5 bale yang sudah disiapkan tadi

(mater ial feeding). Lalu bahan diurai (mater ial str ipping) dengan

tujuan untuk membuka dan meluruskan serat akibat bahan dipress /

bale (mater ial hook da n r aise).

kembali menjadi lebih lurus dengan cara menyisir serat menjadi

lapisan yang tipis (WEB) tujuannya adalah untuk menghilangkan

kotoran pada serat.

d. ACD

Serat yang tipis (WEB) dibuat rangkap double lalu dimasukkan

ke mesin ACD. Serat rangkap tersebut direnggangkan / ditarik lalu

(55)

commit to user

41 Bahan baku tow proses di B/M ditarik ujungnya dimasukkan

kemesin (lebar feeding + 210 mm) lalu ditarik masuk healting plate, diberi panas dengan suhu + 160° C, kemudian (didr aft) dipotong / renggang berulang – ulang lalu didinginkan untuk

member penyusutan bahan

f. Re-B/M

Sliver dari mesin B/M didraft kembali secara berulang- ulang untuk menyempurnakan proses B/M dan membuat sliver rangkap (doubling) T/T sliver.

g. Pre-A/L

Sliver dari mesin ACD (CC Sliver) dan sliver dari mesin Re-B/M (T/T Sliver)dicampur kemudian didr aft, didoubling kemudian

diluruskan lagi, T/C Sliver.

h. A/L, H/G, B/C

Sliver dari Pre-A/L dilakukan proses antara lain perangkapan, pelurusan serat dan didraft prosesnya dari mesin A/L kemesin H/G

kemudian kemesin B/C. tujuan prosesnya untuk membuat sliver menjadi lebih baik, Sliver.

i. R/V

(56)

commit to user

42 Roving dari mesin r over didr aft kembali dimesin spinner dengan member puntiran kemudian membuat benang single dan menggulung ke bobbin spinning, cop.

k. S/T

Khusus proses benang single, cop masuk mesin stea mer / setter

dengan member uap panas kemudian divaccum agar kandungan

airnya hilang. Tujuannya untuk menetapkan puntiran dan

mencegah puntiran yang bertentangan, cop setting.

l. A/C

Cop dan cop setting proses di auto coner / winder untuk menghilangkan benang single yang cacat kemudian yang bagus digulung ketube, cheede single.

m. D/B

Untuk proses benang double, cheese single dari auto coner diproses dimesin double dengan cara merangkap cheese single dengan member tekanan yang sama beratnya kemudian

menggulung benang double ketube, cheese double.

n. D/T

(57)

commit to user

43 Cheese double twister dan cheese single yang setting cop, digulung menjadi untaian benang, hank.

p. PEMERIKSA

Memeriksa keadaan benang (puntiran benang dan cacat

benang) dan beratnya

q. A/P

Mengepak hank kedalam plastik, cake.

r. B/P

Mengepres ca ke dan membungkus karung dengan pengikat kawat, bale

(58)

commit to user

44 Diagram Proses Bagian Dyeing ( Pencelupan )

Gambar 3.12 R.W.H JUMBI

( PERSIAPAN ) OPERATOR BALANCING

-Menyiapkan -Memasukkan -Melarutkan -Menimbang benang sesuai benang ke Dyestuff & Dyestuff & resep Dyeing Spindle M/C Agent Agent sesuai

Dyeing resep Dyeing

(59)

commit to user

45

a. Persiapan

1. Benang ra w white ha nk disiapkan sesuai dengan

resep dyeing (jobang).

2. Benang dimaskkan kespindle machine dyeing.

3. Dyestuf dan agent (balancing) ditimbang sesuai dengan resep dyeing.

4. Dyestuff dan a gent dilarutkan, kemudian dilakukan persiapan air proses (3000 lt, 4500 lt) sesuai

dengan jobang

b. Procon

Proses dyeing diatur sesuai heating gr aph contr ol.

c. Proses dyeing

Merupakan proses pewarnaan benang r a w white hank dengan waktu dan suhu tertentu sampai selesei. Dalam proses

ini juga ditambahkan softener untuk melembutkan benang

d. Jumbi (persiapan)

Merupakan proses untuk mengeluarkan benang dari mesin

dyeing kedalam kereta untuk siap masuk mesin talso (peremas).

e. M/C talso

(60)

commit to user

46

f. M/C Dr yer

Mengeringkan benang sesuai dengan temper atur e steam.

g. Gemsa (pemeriksa)

Pemeriksaan benang dari dr y agar kualitas bagus untuk proses berikutnya, produk berupa dyed hank. Pada bagian gemsa ini ada bebrapa hal lain yang dilakukan, yaitu :

1. A/P

Merupakan proses pembungkus dengan plastik menjadi

cake.

2. B/P

Cake dibungkus dalam bentuk segiempat kedalam karung

menjadi dyed hank bale dan siap untuk dikrim

3. Benang dyed ha nk yang tidak dibale masuk

gudang mutasi untuk persiapan Re-winding.

h. Re-winding

Hank digulung menjadi bentuk cones

i. Packing box

Benang dyed cone dipak kedalam box

j. Deliver y

(61)

commit to user

47

C. LAPORAN MAGANG KERJA

1. Pengertian magang kerja

Magang kerja meruapakan kegiatan penunjang perkuliahan

yang wajib dilakukan oleh mahasiswa dengan cara diterjunkan secara

langsung kedunia kerja dan sebagai pesyaratan untuk menyelesaikan

pendidikan D III Manajemen Industri, Fakultas Ekonomi, Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Dalam pelaksanaan magang kerja, mahasiswa diharapkan dapat

menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama berada dibangku

perkuliahan dan dapat memperoleh pengalaman untuk menghadapi

dunia kerja yang sesungguhnya.

2. Tempat dan waktu pelaksanaan magang

Kegiatan magang dilakukan di PT. Hanil Indonesia yang

berlokasi di Nepen, Teras, Boyolali, PO BOX 142 Telp. (0276)

321252, 321478 Fax. (0276) 321378.

Magang kerja dilaksanakan + satu bulan dimulai tanggal 24 januari -

18 februari 2011. Magang kerja dilaksanakan setiap hari senin – sabtu

pukul 08.00 – 16.00 WIB, kecuali pada hari sabtu jam kerja

dilaksanakan mulai pukul 08.00 – 13.00 WIB.

3. Manfaat magang kerja

(62)

commit to user

48 langsung dalam dunia kerja.

b. Melatih dalam memecahkan masalah yang menjadi objek

penelitian.

c. Media bersosialisasi pada dunia kerja secara nyata

d. Memeperkenalkan tentang dunia kerja secara nyata pada

lembaga yang nantinya akan menjadi tempat kerja masa depan

4. Kegiatan magang kerja

Selama kegiatan magang kerja berlangsung, mahasiswa

diwajibkan untuk mengikuti tata tertib yang telah ditentukan oleh

perusahaan diantaranya sebagai berikut:

a. Memakai pakaian hitam putih, sepatu hitam dan

id chard

b. Datang dan pulang sesuai dengan jam kerja

perusahaan

c. Apabila meninggalkan perusahaan harus ijin

satpam

d. Mahasiswa harus menaati segala bentuk

peraturan yang ada di PT. Hanil Indonesia

Selama + 1 bulan pelaksanaan magang kerja, penulis ditempatkan pada

dua bagian yaitu gudang dan bagian produksi, dengan rincian sebagai

(63)

commit to user

49 Tabel 3.22

Aktivitas yang Dilakukan Selama Pelaksanaan Magang Kerja

No. Minggu Ke Aktivitas

1. I · Permintaan ijin untuk mengawali pelaksanaan

magang dan pemberian arah oleh kepala bagian · Perkenalan dengan staff personalia

· Pengenalan pada lingkungan kerja

· Penjelasan job description

2. II · Survei gudang bahan baku

· Penempatan ke bagian gudang

· Mengecek stock bahan baku dalam gudang

· Pengkodean/ penulisan tanggal kadaluarsa

· Pengenalan mesin produksi

3. III · Penempatan ke bagian spinning

· Pengenalan mesin produksi

· Mencatat data yang diperlukan

· Mengamati Mesin spinning

4. IV · Mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

· Mempelajari data-data yang sudah didapat

· Perpisahan dengan staf dan karyawan diperusahaan Sumber : Laporan Pelaksanaan Magang Kerja Mahasiswa, Tahun 2012

D. PEMBAHASAN

PT. Hanil Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

tekstil pemintalan benang (spinning). Produk benang yang dihasilkan

(64)

commit to user

50 ada kenaikan dan juga ada penurunan.

PT. Hanil Indonesia dalam melakukan peramalan belum menggunakan

sebuah metode. Melainkan hanya menggunakan perkiraan yang

disesuaikan dengan data produksi pada periode sebelumnya.

Untuk melakukan peramalan permintaan produksi, harus tersedia data

yang digunakan untuk menghitung peramalan yaitu data permintaan

produksi pada periode sebelumnya. Dengan memilih metode – metode

peramalan yang akan digunakan, dalam hal ini metode yang digunakan

ada 3 yaitu : metode single moving average (3 bulanan dan 4 bulanan),

weighted moving aver age (3 bulan terbobot dan 4 bulan terbobot) dan exponential smoothing (α= 0.5, α= 0.9)?

Dengan membandingkan hasil peramalan dari ketiga metode tersebut,

dan memperoleh tingkat kesalahan atau err or terkecil, sehingga digunakan

sebagai pedoman dalam melakukan produksi pada periode salanjutnya.

Tabel 3.23

Data produksi benang pada periode April’09 – Maret’12

Bulan produksi (kg) bulan produksi (kg) bulan produksi (kg)

April’ 9 1,218,866 April’ 10 1,250,067 April’ 11 1,298,264

Mei’ 9 1,234,719 Mei’ 10 1,164,881 Mei’ 11 1,312,454

Juni’ 9 1,274,539 Juni’ 10 1,290,056 Juni’ 11 1,224,080

Juli’ 9 1,289,947 Juli’ 10 1,283,189 Juli’ 11 1,276,940

Agustus’ 9 1,248,322 Agustus’ 10 1,198,684 Agustus’ 11 1,173,749

September’ 9 1,140,257 September’ 10 1,309,206 Septe mber’ 11 1,151,057

Oktober’ 9 1,372,629 Oktober’ 10 1,309,553 Oktober’ 11 1,296,827

(65)

commit to user

51

Januari’ 10 1,288,402 Januari’ 11 1,233,698 Januari’ 12 1,295,151

Februari’ 10 1,164,901 Februari’ 11 1,137,657 Februari’ 12 1,256,116

Maret’ 10 1,341,278 Maret’ 11 1,304,254 Maret’ 12 1,393,083

Berdasarkan Tabel 3.23 dapat dilihat bahwa data permintaan benang

Acr ylic Ra w White Yar n berfluktuasi atau acak, untuk itu model yang sesuai digunakan adalah model time series, karena model time ser ies lebih cocok untuk data yang bersifat acak dan model time series lebih sesuai karena model ini sesuai untuk data yang terjadi selama kurun

waktu tertentu dan data yang bersifat masa lalu atau lampau.

1. Metode single moving avera ge

Dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

n= jumlah periode (3 bulanan dan 4 bulanan)

Bila permintaan berubah secara signifikan dari waktu kewaktu

nilai n yang kecil akan lebih cocok dipakai, Nasution (2005). Kita

dapat menggunakan beberapa nilai n-periode (n = 3, 4, 5, 6, dst),

kemudian memilih dan membandingkan n-periode yang memiliki

(66)

commit to user

52 Gasperz diasumsikan nilai n dimulai dari 3, 4, 5, dst. Dan menurut

Nasution diambil nilai n yang terkecil.

a. Single moving aver age 3 bulanan

Perhitungan peramalan dengan single moving aver age 3 bulanan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.24

Peramalan single moving aver age 3 bulanan dengan menggunakan POM Windows

Created by POM-QM for Windows

Hasil peramalan permintaan benang Acr ylic Ra w White Yar n pada bulan april 2012 menggunakan POM Windows dengan

menggunakan metode single moving aver age 3 bulanan yaitu 1.314.783 kg dengan tingkat kesalahan MAD 64.489,74 dan MSE

5.518.116.000.

b. Single moving aver age 4 bulanan

Perhitungan peramalan dengan single moving aver age 4 bulanan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.25

(67)

commit to user

Created by POM-QM for Windows

Hasil peramalan permintaan benang Acr ylic Ra w White Yar n pada bulan april 2012 menggunakan POM Windows dengan

menggunakan metode single moving aver age 4 bulanan yaitu 1.320.176 kg dengan tingkat kesalahan MAD 68.666,47 dan MSE

6.085.561.000.

2. Metode weighted moving aver age

Dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

Pembobot yang digunakan adalah 3 bulan terbobot dan 4 bulan

terbobot

a. Weighted moving aver age 3 bulan terbobot

Perhitungan peramalan dengan menggunakan weighted moving

aver age 3 bulan terbobot adalah sebagai berikut : Tabel 3.26

Peramalan weighted moving aver a ge 3 bulan dengan menggunakan POM Windows

ramal solution

Demand(y) Forecast Error |Error| Error^2 |Pct Error|

(68)

commit to user

Created by POM-QM for Windows

Hasil peramalan permintaan benang Acr ylic Ra w White Yar n pada bulan april 2012 menggunakan POM Windows dengan

menggunakan metode weighted moving aver age 3 bulan terbobot yaitu 1.331.105 kg dengan tingkat kesalahan MAD 69.448,13 dan

MSE 6.370.758.000.

b. Weighted moving aver age 4 bulan terbobot

Perhitungan peramalan dengan menggunakan weighted moving

aver age 4 bulan tebobot adalah sebagai berikut : Tabel 3.27

Peramalan weighted moving aver a ge 4 bulan dengan menggunakan POM Windows

Created by POM-QM for Windows

Hasil peramalan permintaan benang Acr ylic Ra w White Yar n pada bulan april 2012 menggunakan POM Windows dengan

menggunakan metode weighted moving aver age 4 bulan terbobot yaitu 1.326.734 kg dengan tingkat kesalahan MAD 68.715,28 dan

(69)

commit to user

55 Dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

= peramalan baru

= peramalan sebelumnya

α = konstanta

= permintaan aktual periode lalu

Diterapkan pada persamaan exponential smoothing (α= 0.5, α= 0.9)

Apabila pola historis dari data aktual permintaan sangat bergejolak

atau tidak stabil dari waktu ke waktu, kita memilih nilai α yang

mendekati satu. Biasanya dipilih α = 0,9; namun dapat mencoba nilai –

nilai α yang lain yang mendekati 1 (α = 0.5, 0.6, 0.7, 0.8, 0.9),

(Gasperz, 2005).

a. Exponential smoothing (α= 0.5)

Perhitungan peramalan dengan menggunakan exponential

smoothing α= 0.5 adalah sebagai berikut : Tabel 3.28

(70)

commit to user

56

Std err 80757.27

Created by POM-QM for Windows

Hasil peramalan permintaan benang Acr ylic Ra w White Yar n pada bulan april 2012 menggunakan POM Windows dengan

menggunakan metode exponential smoothing α= 0.5 yaitu

1.334.589 kg dengan tingkat kesalahan MAD 67.010,17 dan MSE

6.149.065.000.

b. Exponential smoothing (α= 0.9)

Perhitungan peramalan dengan menggunakan exponential

smoothing α= 0.9 adalah sebagai berikut. Tabel 3.29

Peramalan exponential smoothing α= 0.9 dengan menggunakan POM Windows

Created by POM-QM for Windows

Hasil peramalan permintaan benang Acr ylic Ra w White Yar n pada bulan april 2012 menggunakan POM Windows dengan

menggunakan metode exponential smoothing α= 0.9 yaitu

1.379.812 kg dengan tingkat kesalahan MAD 77.052,74 dan MSE

(71)

commit to user

57 kesalahan bulan april adalah sebagai berikut:

1. Peramalan

Tabel 3.30

Hasil Peramalan Permintaan produksi benang Acr ilyc Ra w White Yarn bulan April 2012 dengan 3 Metode Peramalan

no Metode peramalan

(kg) 1 single moving

aver age

3 bulanan 1,314,783

4 bulanan 1,320,176

2 weighted moving aver age

3 bulan terbobot 1,331,105

4 bulan terbobot 1,326,734

3 exponential smoothing

α5 1,334,600

α9 1,379,812

Dari data diatas dapat diketahui bahwa untuk peramalan

pada bulan april 2012 dengan metode single moving avera ge 3

bulanan adalah 1,314,783, dan 4 bulanan, 1,320,176, metode

(72)

commit to user

58 2. Tingkat kesalahan

Tabel 3.31

Pengukuran Kesalahan (er ror) Peramalan Permintaan produksi benang Acrilyc Raw White Yar n dengan Tiga Metode

Peramalan

No Metode Peramalan pengukuran kesalahan (er r or)

MAD MSE

1 Single Moving Aver age

3 bulanan 64.489,74 5.518.116.000

4 bulanan 68.666,47 6.085.561.000

2 Weighted yaitu MAD 64.489,74, MSE 5.518.116.000, sedangkan untuk

(73)

commit to user

59 moving avera ge 4 bulan terbobot, MAD 68.715,28, MSE 6.241.844.000 metode Exponential Smoothing α= 0.5 MAD

67.010,17, MSE 6.149.065.000, Exponential Smoothing α= 0.9

MAD 77.052,74, MSE 8.836.118.000.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab III, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

Bahwa dapat diketahui for ecast err or terkecil ada pada metode single

moving a ver age 3 bulanan yaitu MAD 64.489,74, dan MSE 5.518.116.000. Oleh karena itu, metode yang sesuai dan tepat digunakan

pada PT. Hanil Indonesia untuk produk Acr ylic Ra w White Yar n adalah metode Single Moving Aver age 3 bulanan, karena memiliki tingkat er ror yang terkecil dibandingkan metode lainnya.

B. SARAN

(74)

commit to user

(75)

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Gasperz, Vincent. 2005. Production Planning and Inventory Control. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum

Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi. Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo.

Ishak, Aulia. 2010. Manajemen Operasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nasution, Arman H. 2005. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Surabaya: Guna Widya.

Render, Barry and Heizer, Jay. 2009. Prinsip – Prinsip Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat.

Subagyo, Pangestu. 2002. Forecasting Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

Taylor, Bernard W. 2004. Managemen Science. Jakarta: Salemba Empat.

(76)

commit to user

ramal solution

Demand(y) Forecast Error |Error| Error^2 |Pct

Error|

April 1218866

May 1234719

June 1274539

July 1289947 1242708 47239 47239 2231523000 .04

August 1248322 1266402.0

-18079.75 18079.75 326877400 .01

September 1140257 1270936 -130679 130679 17077000000 .11

October 1372629 1226175.0 146453.6 146453.6 21448670000 .11

November 1190394 1253736 -63342 63342 4012209000 .05

December 1341545 1234427.0 107118.4 107118.4 11474350000 .08

January 1288402 1301523.0

-13120.63 13120.63 172150800 .01

February 1164901 1273447 -108546 108546 11782230000 .09

March 1341278 1264949.0 76328.63 76328.63 5826059000 .06

April 1250067 1264860.0

-14793.38 14793.38 218843900 .01

May 1164881 1252082 -87201 87201 7604015000 .07

June 1290056 1252075.0 37980.75 37980.75 1442537000 .03

Gambar

Gambar 3.12 proses dyeing....................................................................................
Gambar 2.1
gambar 3.1
Tabel 3.2 Jumlah karyawan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap kadar kreatinin dalam darah tikus putih diambil melalui organoleptik mata, dan pemeriksaan protein urin menunjukkan bahwa

Penelitian tentang Analisis Manajemen Strategik Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial dalam Memberdayakan Pendidikan Islam di Madrasah Aliyah se Kecamatan

Salah satu tujuan penilaian dalam pembelajaran adalah mengetahui kedudukan siswa di dalam kelas atau kelompoknya, keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran,

Dalam perencanaan pendistribusian daya listrik dibutuhkan satu unit turbin uap sebagai pembangkit listrik maka kita perlu melakukan perhitungan terhadap total kebutuhan

Berprestasi Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas IV di SD Negeri 4 Manukaya Tahun Pelajaran 2014/2015 ”. Berdasarkan permasalahan hasil belajar siswa kelas IV di SD

Penelitian ini memfokuskan pada kajian perilaku memilih dalam pilkada langsung di Kota Pasuruan tahun 2010 dan 2015 dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang

IOD merupakan siklus iklim dengan periode interannual yang meliputi perubahan pada suhu permukaan laut di bagian barat dan timur dari Samudera Hindia Tropis.. Nama IOD ini

Halaman Order Detail Menguji halaman Order Detail Sedang berada dalam halaman Order Detail - Tekan tombol (+) pada salah satu order - Detil order berhasil