• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kredit yang bermasalah pada pd. Bpr Bank Karanganyar tahun 2010 – 2011 eko

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis kredit yang bermasalah pada pd. Bpr Bank Karanganyar tahun 2010 – 2011 eko"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS KREDIT YANG BERMASALAH PADA PD. BPR BANK

KARANGANYAR TAHUN 2010 – 2011

TUGAS AKHIR

Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan

Untuk mencapai derajat gelar Ahli Madya

Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh:

EKO PRADANA MUGIYANTO F3309043

PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

ANALISIS KREDIT YANG BERMASALAH PADA PD. BPR BANK

KARANGANYAR TAHUN 2010-2011

Lending by banks is the risk of failure or congestion in the repayment, which can

affect the health of banks. Because that the bank is sourced from public funds deposited

in the bank, then the risks faced by banks may also affect the security of public funds.

This thesis was to determine and analyze non-performing loans. In the preparation

of this thesis, the methods used are qualitative and quantitative methods to obtain a clear

picture of the analysis of problem loans to borrowers who have at PD. BPR Bank

Karanganyar.

Non-performing loans at PD. BPR Bank Karanganyar due to several factors,

including customers who are late paying installments due to decreased business earnings,

crop failure, or the dispotition of customers who do not want to pay the installments and

pay of the loan. Of the bank may becaused by the credit analysis may be less careful and

not including 5C in the process of implementing elements of analysis for the realization

of the credit because of the other elements of fraud.

Conclusions obtained from analysis of the emergence of non-performing loans at

PD. BPR Bank Karanganyar due to the implementation of elements of 5C, character,

capacity, capital, collateral, and condition of economy, yet its full potential, and efforts

made to collect from borrowers is also less than the maximum.

(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(4)

commit to user

(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(6)

commit to user

vi

I am doing my best and my utmost” (penulis)

Setiap orang memiliki jalan pikirannya masing – masing. Martabat dan keagungan hidupnya, maupun kebahagiaannya, sangat ditentukan oleh arah jalan pikirannya, oleh

perkara – perkara yang dipikirkannya, dan oleh hal – hal yang mempengaruhi alam pikirannya”

(Joseph Fort Newton)

“Segala sesuatu yang diberikan Allah berguna bagi kita. Ia tidak pernah memberi sesuatu yang tidak berguna”

(John Newton)

Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk :

1. Tuhan Yang Maha Agung atas segala kasih dan

anugerah yang selama ini telah diberikan pada saya.

2. Orangtuaku yang aku hormati dan sayangi. Terima

kasih atas dukungan dan selalu memberikan segala

sesuatu yang terbaik dalam hidupku.

3. Adikku Dwi Harjanti dan Tri Manto, yang telah

memberikan dukungan dalam hidupku.

4. Pemimpin rohaniku Satya Pandu Pradana yang terus

melatih saya untuk berfikir lebih luas.

5. Sahabat diskusiku Bayu, Eli, Denis dan Tito.

6. Seluruh keluarga dan teman yang selalu memberikan

semangat dan motivasi.

(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Agung

yang telah memberikan kasih dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS KREDIT

YANG BERMASALAH PADA PD. BPR BANK KARANGANYAR TAHUN

2010 – 2011”.

Penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya

bimbingan, bantuan, dukungan serta dorongan dari berbagai pihak. Maka

sehubungan dengan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak DR. Wisnu Untoro, M.Si., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak. Selaku Ketua Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Bapak Drs. Eko Arief Sudaryono, M.Si., Ak. Selaku dosen Pembimbing

Tugas Akhir yang selalu memberikan pengarahan, petunjuk, nasehat, dan

bimbingan hingga tersusunnya Tugas Akhir ini.

4. Bapak maupun Ibu dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan teori

selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

5. Seluruh staf dan karwayan yang telah melayani selama berkuliah di Fakultas

(8)

commit to user

viii

dan belajar di PD. BPR Bank Karanganyar.

7. Bapak Deni Susilo, SH selaku Kepala Bagian Umum yang telah membantu

penulis dalam memperoleh informasi mengenai tema yang akan diambil, dan

yang telah bersedia memberikan data- data yang dibutuhkan oleh penulis.

8. Seluruh direksi, staf, serta karyawan di PD. BPR Bank Karanganyar.

9. Ibu tercinta yang selalu memberikan dorongan semangat dan doa yang tulus

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10. Dwi Harjanti dan Tri Manto adikku tersayang yang selalu memberikan

menghibur penulis dalam menulis Tugas Akhir ini.

11. Satya Pandu Pradana, Bayu Aji Kurniawan dan Eli Kristiani yang menolong

penulis untuk berpikir secara sistematis.

12. Irine Widyastuti Manurung yang telah membantu penulis dalam mengedit

Tugas Akhir ini.

13. Denis Sunar dan Tito Andreanto yang suka diskusi dengan penulis mengenai

ide usaha.

14. Teman-teman D3 Akuntansi Keuangan 2009 yang memberikan banyak

pengalaman pada penulis.

15. Teman-teman magang yang memberikan bantuan informasi yang penulis

(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

16. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang

tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam

menyusun Tugas Akhir ini, namun hasil penulisan Tugas Akhir ini masih jauh

dari kata sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca. Semoga hasil penulisan Tugas Akhir ini dapat

bermanfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Juli 2012

(10)

commit to user

x

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Gambaran Umum Instansi ... 1

1.Sejarah Berdirinya PD. BPR Bank Karanganyar ... 1

2.Visi, Misi dan Tujuan PD. BPR Bank Karanganyar ... 3

3.Produk PD. BPR Bank Karanganyar ... 4

4.Lokasi PD. BPR Bank Karanganyar ... 8

5.Struktur Organisasi PD. BPR Bank Karanganyar... 8

6.Deskripsi Jabatan ... 10

B. Latar Belakang ... 20

(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11. Perhitungan Non Performing Loan ... 40

(12)

commit to user

xii

DAFTAR PUSTAKA

(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 Rekap Kredit Yang Termasuk NPL Per 31 Desember 2010 ... 41

(14)

commit to user

xiv

Halaman

(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Tugas Akhir.

2. Rekap Kredit Yang Termasuk NPL Per 31 Desember 2010.

3. Rekap Kredit Yang Termasuk NPL Per 31 Desember 2011.

(16)

commit to user ABSTRACT

ANALISIS KREDIT YANG BERMASALAH PADA PD. BPR BANK

KARANGANYAR TAHUN 2010-2011

EKO PRADANA MUGIYANTO

F3309043

Lending by banks is the risk of failure or congestion in the repayment, which can

affect the health of banks. Because that the bank is sourced from public funds deposited

in the bank, then the risks faced by banks may also affect the security of public funds.

This thesis was to determine and analyze non-performing loans. In the preparation

of this thesis, the methods used are qualitative and quantitative methods to obtain a clear

picture of the analysis of problem loans to borrowers who have at PD. BPR Bank

Karanganyar.

Non-performing loans at PD. BPR Bank Karanganyar due to several factors,

including customers who are late paying installments due to decreased business earnings,

crop failure, or the dispotition of customers who do not want to pay the installments and

pay of the loan. Of the bank may becaused by the credit analysis may be less careful and

not including 5C in the process of implementing elements of analysis for the realization

of the credit because of the other elements of fraud.

Conclusions obtained from analysis of the emergence of non-performing loans at

PD. BPR Bank Karanganyar due to the implementation of elements of 5C, character,

capacity, capital, collateral, and condition of economy, yet its full potential, and efforts

made to collect from borrowers is also less than the maximum.

(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Tentang PD. BPR Bank Karanganyar

a. Sejarah Perusahaan

Penduduk Indonesia sebagian besar terdiri dari penduduk yang

bermukim di daerah pedesaan, sehingga pembangunan

perekonomian di daerah perlu mendapat perhatian yang serius serta

deregulasi perbankan pada tanggal 27 oktober 1988 yang lebih

sering disebut PAKTO 88 yang pada intinya memberikan

kemudahan disektor perbankan, ternyata dapat benar-benar

memacu pertumbuhan perbankan di Indonesia. Pertumbuhan ini

tidak terbatas pada bank umum saja, tetapi juga pada Bank

Perkreditan Rakyat, karena salah satu tujuan PAKTO 88 adalah

dunia perbankan perlu mengembangkan potensial di daerah dan

membantu rakyat kecil di daerah dalam segi manajemen dan

keuangan. PD BPR Bank Karanganyar merupakan pelopor

berdirinya Bank Perkreditan Rakyat.

Bertitik tolak dari hal tersebut maka pada tanggal 27 Maret 1985

didirikan Badan Kredit Desa (BKD) oleh Bapak Soekasno, PHD

dengan SK Bupati KDH Tk. II Karanganyar Nomor: 581/161/1985

dengan nama Badan Kredit Desa (BKD). Badan Kredit Desa yang

mampu menggerakkan kegiatan perekonomian pedesaan dan

(18)

commit to user

Tahun 1993, Badan Kredit Desa dipimpin oleh Bapak

Sujatmoko, S.Sos. Pada tanggal 15 Juli tahun 1996, PD. BPR Bank

Karanganyar yang semula BKD dikukuhkan menjadi Perusahaan

Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Desa (PD. BPR

BKD) melalui Perda No. 02 Tahun 1996. Berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Karanganyar Nomor 2 Tahun

1996 menjadi perusahaan daerah PD. BPR Badan Kredit Desa

Kabupaten Karanganyar yang bertujuan untuk membantu dan

mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah

di segala bidang dan serta sebagai salah satu sumber Pendapatan

Asli Daerah. Tahun 1998, PD. BPR BKD Kabupaten karanganyar

mendapat ijin operasional penuh sebagai Bank Perkreditan Rakyat

(BPR) dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan SK

Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep. 048/KM.17/1998.

Tahun 2001, PD. BPR BKD Kabupaten karanganyar mendapat

Perda Nomor 27 Tahun 2001 tentang Perubahan Pertama Perda

Nomor 2 Tahun 1996.

Tahun 2002, PD. BPR BKD Kabupaten karanganyar di bawah

kepemimpinan Bapak Sri Soebono, SE. PD. BPR BKD Kabupaten

Karanganyar mendapat Perda Nomor 6 Tahun 2006 tentang

Perubahan Kedua Perda Nomor 2 Tahun 1996.

Tahun 2010, PD. BPR BKD Kabupaten Karanganyar dipimpin

(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

PD. BPR Bank Karanganyar pada tahun 2011 dengan Perda

Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2011 tanggal 21 Maret

2011, Keputusan Pemimpin Bank Indonesia Solo Nomor :

13/3/KEP.PBI/SLO/2011 tentang Pemberian Ijin Usaha Atas

Perubahan Nama PD. Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Desa

Kabupaten Karanganyar menjadi PD. Bank Perkreditan Rakyat

Bank Karanganyar dan Surat Bank Indonesia Nomor :

13/247/DKBU/IDAd/SLO tanggal 14 April 2011tentang penetapan

penggunaan ijin usaha yang dimiliki BPR dengan nama baru.

b. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

1. Visi dari PD. BPR Bank Karanganyar

Menjadi BPR unggulan dan andalan untuk Usaha Mikro

Kecil dan Menengah pada khususnya dan masyarakat

Kabupaten karanganyar pada umumnya serta berperan aktif

mendorong terciptanya Karanganyar Tenteram.

2. Misi dari PD. BPR Bank Karanganyar

a) Menghimpun dana dari masyarakat yang kemudian

disalurkan kepada masyarakat dalam berbagai bentuk kredit

atau permodalan,

b) Mendorong terciptanya pemerataan dan kesempatan kerja

bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Karanganyar dan

(20)

commit to user

membuka pelayanan di berbagai pelosok pedesaan dalam

upaya mendekatkan sarana permodalan,

c) Mengemban misi sebagai penyumbang PADS dalam rangka

Otonomi Daerah.

3. Tujuan dari PD. BPR Bank Karanganyar

PD BPR Bank Karanganyar merupakan salah satu alat

kelengkapan otonomi daerah di bidang keuangan atau

perbankan dan menyalurkan usahanya sebagai Bank

Perkreditan Rakyat dengan ketentuan Perundang-undangan

yang berlaku.

c. Produk Perusahaan

Dalam menjalankan fungsinya sebagai penunjang pertumbuhan

ekonomi di pedesaan, maka usaha PD. BPR Bank Karanganyar

dilakukan dengan cara mengumpulkan dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kembali kepada

masyarakat dalam bentuk kredit. PD. BPR Bank Karanganyar

memberikan pelayanan kepada konsumen dalam berbagai bentuk

sebagai berikut:

1. Pelayanan Kredit Bulanan

Kredit bulanan system angsurannya per bulan dengan jangka

waktu maksimal sampai dengan 72 bulan. Pelayanan kredit yang

diberikan oleh PD. BPR Bank Karanganyar, antara lain:

(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Adalah kredit yang diperuntukan bagi usaha mikro dan

kecil sebagai sasaran utama pemasarannya. Suku bunga

yang ditetapkan 21% per tahun untuk masa angsuran 36

bulan dengan jaminan akta tanah atau BPKB.

b) Kredit karyawan atau pegawai

Adalah kredit yang khusus diperuntukan kepada PNS,

anggota TNI, dan POLRI dengan tujuan membantu

meningkatkan usaha sampingan para pegawai sehingga

dapat meningkatkan kesejahteraannya. Suku bunga yang

ditawarkan rata-rata 19,2% per tahun dengan masa

pengembalian selama 84 bulan dengan jaminan gaji dan

dipotong langsung oleh bendahara gaji.

c) Kredit jasa konstruksi

Kredit yang diperuntukkan untuk para kontraktor ataupun

rekanan yang mengerjakan proyek-proyek APBD II. Suku

bunga yang ditawarkan adalah bunga tetap 2% per bulan

atau 3,5% per bulan efektif dengan masa pelunasan antara 3

bulan sampai 6 bulan.

d) Kredit ketahanan pangan

Kredit untuk memperkuat persediaan pangan terutama beras

ataupun bahan pangan lainnya. Suku bunga yang

ditawarkan adalah 1% per bulan dengan masa pelunasan 24

(22)

commit to user

e) Kredit PNM

Merupakan program atau kerja sama antara PNM dengan

BPR guna mengembangkan sektor UMKM.

f) Kredit pendidikan

Merupakan kredit yang diberikan untuk pembiayaan

pendidikan.

g) Kredit kepemilikan sarana usaha

Merupakan kredit untuk membiayai kepemilikan kios

ataupun los di proyek pasar, ruko di komplek pertokoan dan

lainnya dengan suku bunga sebesar 1,8% dengan masa

pelunasan sampai dengan 36 bulan.

h) Kredit pemilikan rumah.

Kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah untuk

membiayai kepemilikan rumah.

2. Produk simpanan

Pelayanan simpanan yang diberikan oleh PD. BPR Bank

Karanganyar, antara lain:

a. Tabungan wajib

Tabungan wajib adalah tabungan yang dihimpun dari para

debitur pada setiap realisasi kredit. Jasa bunga yang

(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Tabungan umum

Simpanan bagi masyarakat umum agar dana simpanannya

memberikan manfaat yang maksimal bagi penabung.

Terdapat dua jenis produk tabungan, yaitu:

1) Tabungan Harimas

Merupakan tabungan dengan bunga harian. Jasa bunga

yang diberikan sebesar 6% per tahun.

2) Tabungan Srikandi

Tabungan berhadiah yang diundi sekali dalam setahun.

Jasa bunga yang diberikan sebesar 6% per tahun.

3) Tabunganku

Tabungan perorangan untuk warga Negara Indonesia

dengan persyaratan mudah dan ringan yang

diselenggarakan oleh PD. BPR Bank Karanganyar

bersama bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan

budaya menabung serta untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan khususnya untuk anak

usia sekolah. Jasa bunga yang diberikan sebesar 4% per

tahun.

c. Deposito

Simpanan dengan masa keterikatan dana berjangka waktu

tertentu diperuntukkan bagi masyarakat agar investasinya

(24)

commit to user

Deposito PD. BPR Bank Karanganyar diperuntukkan bagi

masyarakat luas yang memenuhi persyaratan. Syarat untuk

membuka deposito adalah menyerahkan foto copy SIM atau

KTP yang masih berlaku. Adapun deposito berjangka yaitu

dana minimum yang akan didepositokan adalah Rp

500.000,00 dengan pilihan jangka waktu 1,3,6, atau 12

bulan. Bunga dibayarkan akhir periode. Besarnya bunga

deposito adalah sebagai berikut:

1. Deposito jangka waktu 1 bulan dengan bunga 12%

per tahun,

2. Deposito jangka waktu 3 bulan dengan bunga 13%

per tahun,

3. Deposito jangka waktu 6 bulan dengan bunga 14%

per tahun,

4. Deposito jangka waktu 12 bulan dengan bunga 15%

per tahun.

d. Lokasi Perusahaan

PD. BPR Bank Karanganyar beralamat di Jalan Lawu Timur No.

135 Karanganyar dengan nomor (0271)495489 dan fax (0271)

6498790.

e. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah suatu proses penetapan dari

(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

penetapan hubungan antar unsur-unsur organisasi sehingga

memungkinkan orang-orang dapat bekerja sama seefektif mungkin

untuk mencapai tujuan.

Berhasil tidaknya suatu perusahaan sangat ditentukan oleh

organisasi, pembagian tugas, kedudukan, wewenang dan tanggung

jawab, serta penetapan sistem koordinasi dan komunikasi. PD. BPR

Bank Karanganyar terdiri dari: Dewan Pengawas, Direksi, Bagian

Pengerahan Dana, Bagian Kas, Bagian Pembukuan, Bagian Kredit,

dan Bagian Umum. Secara hierarkis, bagian-bagian tersebut terdiri

dari seksi-seksi. Masing-masing bagian dipimpin oleh Kepala

Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Direksi. Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala bagian.

Adapun struktur organisasi pada PD. BPR Bank Karanganyar dapat

(26)

commit to user

Gambar II.1

Struktur Organisasi PD. BPR Bank Karanganyar

f. Deskripsi Jabatan

Pembagian tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada

dalam struktur organisasi PD. BPR Bank Karanganyar sebagai

berikut:

1. Dewan Pengawas

Dalam melaksanakan tugasnya dewan pengawas

melaporkan hasil kerjanya kepada bupati kepala daerah tingkat

(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

II karanganyar. Dewan pengawas membawahi direksi dalam

hal memberikan persetujuan laporan perhitungan hasil usaha

dan kegiatan PD. BPR Bank Karanganyar yang dibuat oleh

direksi. Dewan pengawas terdiri dari seorang ketua dan

beberapa orang anggota.

Dewan pengawas mempunyai tugas:

a. Menyusun dan menetapkan kebijakan umum dan tata

tertib PD. BPR Bank Karanganyar dengan disahkan

oleh Bupati Kepala Daerah,

b. Dalam batas-batas kewenangannya mengawasi dan

menjaga agar ketentuan-ketentuan untuk mengatur

dan mengurus PD. BPR Bank Karanganyar ditaati.

2. Direktur Utama

Direksi dipimpin oleh seorang Direktur Utama. Dalam

melaksanakan tugasnya Direktur Utama dibantu oleh seorang

direktur. Direktur Utama dalam memimpin,mengurus, dan

mengelola PD. BPR Bank Karanganyar bertanggung jawab

kepada Bupati Kepala Daerah Tingkat II Karanganyar.

Direktur Utama dalam melaksanakan tugasnya berada di

bawah pengawasan Dewan Pengawas dan membawahi

bagian-bagian dalam organisasi. Mempunyai tugas dan

tanggungjawab penting dalam PD. BPR Bank Karanganyar

(28)

commit to user

a. Mempimpin PD. BPR Bank Karanganyar berdasarkan

kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan Pengawas,

b. Mengurus dan menguasai kekayaan PD. BPR Bank

Karanganyar menurut kebijakan dan memimpin PD.

BPR Bank Karanganyar,

c. Mewakili PD. BPR Bank Karanganyar di dalam dan

di luar pengadilan atau menunjuk orang lain selaku

kuasanya.

3. Direktur

Tugas Direktur sebagai berikut:

a. Membantu Direktur Utama di bidang tugasnya,

b. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama,

c. Dapat mewakili Direktur Utama,

d. Pembinaan dan pengendalian bagian pembukuan,

bagian kas dan opname, bagian pengerahan dana.

4. Satuan Pengawas Intern (SPI)

Tugas Satuan Pengawas Intern sebagai berikut:

a. Pengawasan terhadap pelaksanaan RAPB,

b. Pengawasan terhadap tata kerja dan prosedur dari

unit-unit organisasi pusat maupun cabang,

c. Mengawasi dan menilai terhadap operasional BPR,

d. Melakukan audit atas administrasi keuangan,

(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

f. Memberi saran dan pertimbangan kepada bagian lain

maupun Direksi.

5. Bagian Pengerahan Dana

Tugas-tugas Bagian Pengerahan Dana adalah sebagai

berikut:

a. Membantu Direksi di dalam tugasnya,

b. Dalam melaksanakan tugasnya bagian dana harus

berpedoman pada peraturan dari BI, LPS, PPATK,

keputusan yang ditetapkan oleh Direksi mengenai

dana dan lain-lain,

c. Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi

terhadap kegiatan dan pelaksanaan tugas dan

tanggungjawab seksi-seksi di bawah wewenangnya,

d. Mengusahakan pengembangan dana,

e. Menganalisis keluar dan masuknya dana yang

dikelola oleh Bank,

f. Mencatat setiap transaksi dana baik yang masuk

maupun keluar ke buku harian, buku besar

berdasarkan bukti-bukti yang sah,

g. Mencocokan transaksi yang masuk atau keluar

(30)

commit to user

h. Mengadministrasikan kartu pinjaman, bilyet deposito

baik yang sudah nihil ataupun yang masih terpakai ke

dalam buku persediaan secara tertib,

i. Membuat laporan mengenai dana pada setiap akhir

bulan,

j. Meneliti dan menandatangani laporan mutasi harian

seksi-seksi yang berada di bawahnya,

k. Bersedia menanggung resiko jabatan atas kealfaan

dan kelalaian yang dibuatnya.

Bagian pengerahan dana membawahi:

1) Seksi Deposito.

2) Seksi Tabungan.

6. Bagian Kas

Bagian Kas mempunyai tugas:

a. Membantu Direksi dibidang tugasnya,

b. Dalam melaksanakan tugas bagian pembukuan harus

berpedoman kepada peraturan BI maupun keputusan

Direksi dan bertanggungjawab atas kelancaran

tugasnya,

c. Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi

tanggungjawab seksi-seksi di bawah wewenangnya,

d. Menyelesaikan proses administrasi kas pada hari itu

(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

e. Mempertanggung jawabkan keselamatan uang tunai,

surat-surat berharga yang menjadi kekayaan dan

tersimpan di Bank,

f. Menyediakan pengeluaran cek untuk Direktur Utama,

g. Memegang kunci brankas dan kasanah serta

bertanggungjawab atas keselamatan barang-barang

yang tersimpan di dalamnya,

h. Bersedia menanggung resiko jabatan atas kealfaan

dan kelalaian yang dibuatnya.

Bagian kas membawahi:

1) Seksi Administrasi Kas.

2) Seksi Kasir.

7. Bagian Pembukuan

Bagian Pembukuan mempunyai tugas:

a. Membantu Direksi di bidang tugasnya,

b. Dalam melaksanakan tugas bagian pembukuan harus

berpedoman kepada peraturan BI maupun keputusan

Direksi,

c. Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi

tanggung jawab seksi-seksi di bawah wewenangnya,

d. Melakukan pencatatan setiap transaksi harian,

e. Meneliti kebenaran laporan keuangan terutama neraca

(32)

commit to user

f. Mengontrol bukti-bukti mutasi kas setiap hari,

g. Melaporkan perkembangan likuiditas, realisasi

keuntungan perkembangan kekayaan dan kewajiban

bank, serta perkembangan aktiva kepada Direktur

Utama,

h. Menghitung pajak kendaraan, deposito, kendaraan

bermotor dan lain sebagainya.

Bagian pembukuan membawahi:

1) Seksi Perencanaan.

2) Seksi Administrasi Pembukuan.

8. Bagian Kredit

Bagian Kredit mempunyai tugas:

a. Membantu Direksi sesuai dengan tugasnya,

b. Dalam melaksanakan tugas harus berpedoman pada

peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

ataupun Keputusan Perkreditan oleh Direksi,

c. Dalam melaksanakan tugas harus sesuai dengan

proses kredit mulai dari pengajuan sampai dengan

pelunasan kredit dengan lancar,

d. Memberikan penjelasan tentang syarat-syarat dan

prosedur mengenai pengajuan kredit terhadap para

(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

e. Meneliti dan menyeleksi permohonan pengajuan

kredit, mengawasi dan menyimpan serta mengurus

pengembalian atau pelunasan kredit,

f. Memberikan pertimbangan dan saran kepada Direksi

mengenai langkah-langkah yang perlu diambil di

bidang tugasnya,

g. Melaksanakan administrasi kredit dan membuat

laporan kepada Direksi tentang pelaksanaan tugas,

h. Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi

tanggungjawab seksi-seksi di bawah wewenangnya,

i. Bersedia menanggung resiko jabatan atas kealfaan

dan kelalaian yang dibuatnya.

Bagian kredit membawahi:

1) Seksi Kredit Bulanan

Tanggung jawabnya:

a) Mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan kredit

kepada masyarakat sesuai dengan sistem dan prosedur

yang ada,

b) Menerima dan mencatat setiap ajuan kredit pada

register aplikasi kredit,

c) Membantu petugas kredit (account officer) dalam

menganalisa, survei terhadap calon debitur, serta

(34)

commit to user

d) Menarik dan mengelola barang-barang agunan dari

debitur secara tertib dan aman,

e) Mendampingi dan membimbing staf bagian kredit

dalam memberikan pelayanan kredit kepada setiap

debitur,

f) Meneliti dokumen-dokumen kredit mulai dari

permohonan, analisa, SPK, kartu kredit dan lain-lain,

g) Melakukan monitoring dan pengawasan kredit,

h) Menyusun laporan kolektibilitas bulanan.

9. Bagian Umum

Bagian umum mempunyai tugas:

a. Membantu Direksi di bidang tugasnya,

b. Mengurus penyediaan perlengkapan ataupaun

peralatan yang dibutuhkan oleh bank baik berupa

benda tetap maupun yang bergerak,

c. Menjaga dan memelihara keamanan, kebersihan dan

ketertiban gedung dan fasilitas di dalamnya,

d. Mencatat pembelian, penyusutan, penjualan inventaris

kantor sesuai dengan aturan ke dalam buku inventaris,

e. Mengadministrasikan dokumen kepegawaian,

mengajukan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala

(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

f. Mengurus administrasi surat keluar dan masuk setelah

direkomendasi oleh Direksi,

g. Membuat Perencanaan Anggaran Pendapatan dan

Biaya dan memantau realisasinya tiap bulan,

h. Mengurus administrasi maupun penyelesaian pajak

kendaraan, deposito, kendaraan bermotor dan lain

sebagainya.

Bagian umum membawahi:

1) Seksi Logistik.

Tanggungjawabnya:

a) Pengadaan barang inventaris,

b) Pengadaan barang cetakan,

c) Penyediaan peralatan kantor (ATK),

d) Pemeliharaan barang inventaris dan memonitor

penggunaannya,

e) Memilah barang inventaris yang tidak layak

pakai,

f) Mengusulkan pembelian barang-barang

inventaris.

2) Seksi Kepegawaian.

Tugas bagian riset dan pengembangan SDM adalah

(36)

commit to user

aspek yang berada di ruang lingkup pekerjaan di PD.

BPR Bank Karanganyar.

10.Kepala Kantor Kas

Tanggung jawab:

a. Membantu sebagian tugas-tugas operasional di kantor

induk,

b. Menyusun dan melaksanakan rencana dan sasaran

kerja yang telah ditetapkan untuk kantor cabang,

c. Mengkoordinasi seluruh kegiatan operasional kantor

kas dengan menerapkan prinsip-prinsip bisnis yang

sehat dan profesional,

d. Mencari dan melayani nasabah di wilayah kantor kas

setempat,

e. Mengadakan penagihan secara intensif dan

semaksimal mungkin untuk kredit dengan

kolektibilitas diragukan dan macet,

B. Latar Belakang Masalah

Menurut sebagaimana disebutkan UU No. 7 Tahun 1992 yang telah

diubah menjadi UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan menyatakan

bahwa bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut dalam bentuk

(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Dengan demikian, bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang

memiliki fungsi intermediasi yang menjembatani kepentingan pihak yang

kelebihan dana (penyimpan dana atau kreditur) dan pihak yang

membutuhkan dana (peminjam dana atau debitur) (Suseno dan Piter

Abdullah, 2003: 5)

Menurut definisi pada UU Pokok Perbankan No. 14 tahun 1967, “Bank

merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan

kredit dan jasa –jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.”

Kata kredit berasal dari bahasa Yunani “credere” yang berarti

kepercayaan atau dalam bahasa latin “creditum yang berarti kepercayaan

akan kebenaran. Pemberian kredit kepada debitur berdasarkan atas

kepercayaan. Bank percaya bahwa kredit yang diberikan kepada debitur

akan dapat dikembalikan di kemudian hari pada saat jatuh tempo kredit,

sesuai dengan kondisi yang tertulis dalam perjanjian kredit (pokok

pinjaman, bunga pinjaman, jangka waktu kredit, tanggal jatuh tempo dan

sebagainya) (Maryanto Supriyono, 2011: 73).

Menurut Muljono (1993: 10) mendefinisikan kredit sebagai

“kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan

suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan atau

ditangguhkan pada suatu jangka waktu tertentu yang telah disepakati”.

Dalam praktek sehari – hari persetujuan pinjaman kredit dinyatakan

dalam bentuk perjanjian tertulis baik di bawah tangan ataupun secara

(38)

commit to user

Menurut undang-undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan,

mengemukakan definisi kredit adalah “penyediaan uang atau tagihan yang

dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

jumlah pemberian bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan”.

Bank umumnya wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan

kesanggupan debitur untuk melunasi kewajibannya sesuai yang

diperjanjikan. Sumber penghasilan terbesar bank berasal dari kredit yang

diberikan, namun merupakan sumber risiko bisnis terbesar pula. Risiko

tersebut adalah risiko kegagalan kredit/kredit bermasalah.

Kegagalan kredit adalah kegagalan/keterlambatan debitur dalam

pengembalian angsuran pokok dan bunga pinjamannya. Rasio kredit yang

bermasalah ini disebut Non Performing Loan (NPL). Non Performing

Loan adalah rasio yang menggambarkan persentasi antara total kredit

bermasalah (kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet)

dengan total kredit yang diberikan (Ericson dan Leon, 2007: 91). Non

Performing Loan itu sendiri memberikan dampak ganda terhadap investasi

dana, karena dana yang dikreditkan kepada debitur bermasalah terlambat

kembali atau tidak kembali lagi kepada bank kreditur, yang dengan

demikian dana tersebut tidak dapat dikreditkan kembali kepada debitur

(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Pemberian kredit kepada calon debitur harus melalui prosedur

pengajuan kredit dan proses analisis pemberian kredit terhadap kredit yang

diajukan, agar risiko kredit bermasalah dapat diminimalkan. Penyebab

kredit bermasalah itu sendiri diantaranya adalah nasabah-nasabah yang

kurang berpengalaman dalam mengelola usahanya sehingga tidak mampu

melunasi kredit yang dipinjamkan oleh bank, selain itu juga pada analisis

yang kurang teliti dalam menganalisis karakter calon nasabah beserta

kelayakan dan prospek usaha nasabah tersebut. Bank dapat mengabulkan

permohonan kredit calon debitur apabila semua persyaratannya dapat

terpenuhi. Analsis pemberian kredit dapat didasarkan pada the 6 C of

credit yaitu character, capacity, capital, collateral, condition, dan

constraint serta menggunakan prinsip kehati-hatian (Muljono, 1993:

11-18).

Setiap fasilitas kredit yang diberikan mempunyai tingkat kemungkinan

realisasi pembayaran bunga dan pokok/angsuran berbeda-beda atau tingkat

kolektibilitas kredit yang juga berbeda-beda. Kualitas aktiva produktif

dinilai berdasarkan kepada kolektibilitasnya. Yang dimaksud dengan

aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah maupun valuta asing

yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai

dengan fungsinya, dan kredit adalah salah satu bentuk dari aktiva produktif

maka penentuan kualitas kredit itu juga didasarkan pada kolektibilitasnya

(40)

commit to user

Menurut surat edaran Bank Indonesia N0.7/3/DPNP tanggal 31 Januari

tahun 2005, menyatakan kepada semua bank umum yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional di Indonesia perihal penilaian aktiva

bank umum, penggolongan kualitas kredit adalah sebagai berikut ini.

1. Kredit lancar

Pembayaran angsuran tepat waktu atau sesuai jatuh tempo (0hari),

tidak ada tunggakan dan sesuai dengan syarat dan perjanjian kredit.

2. Kredit dalam perhatian khusus (DPK)

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok

pinjaman dan bunga selama kurang dari 90 hari atau sampai dengan

3 bulan.

3. Kredit kurang lancar

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok

pinjaman dan bunga selama 90-120 hari atau 3 bulan sampai dengan

4 bulan.

4. Kredit diragukan

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok

pinjaman dan bunga selama 120-180 hari atau 4 bulan sampai

dengan 6 bulan.

5. Kredit macet

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok

pinjaman dan bunga selama lebih dari 180 hari atau lebih dari

(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Tahun 2011, PD. BPR Bank Karanganyar terdapat kredit bermasalah

atau kredit macet. Penulis mengambil tahun itu karena data tersebut yang

paling terkini. Kredit bermasalah dalam jumlah besar dapat menyebabkan

kerugian bank karena dana tidak dapat diputar kembali. Bank Indonesia

menetapkan batas maksimal NPL untuk semua bank di Indonesia sebesar

5% (Retnadi, 2007: 13) . Bank yang NPL-nya lebih dari 5% dikatakan

terancam likuidasi.

PD. BPR Bank Karanganyar merupakan Badan Usaha Milik Daerah

Kabupaten Karanganyar yang bergerak di bidang jasa keuangan. BUMD

adalah badan usaha seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh Daerah

melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Daerah,

sedangkan fungsi bank itu sendiri adalah sebagai mediator dalam

menghimpun dan menyalurkan dana. Selain sumbangan dana dari

pemerintah daerah, PD. BPR Bank Karanganyar juga menghimpun dana

sendiri melalui pihak ketiga seperti masyarakat. Dalam menyalurkan dana

PD. BPR Bank Karanganyar memberikan kredit kepada calon nasabah

yang membutuhkan. Dalam pemberian kredit ini, PD. BPR Bank

Karanganyar dihadapkan pada risiko yaitu kredit yang telah disalurkan

tidak dapat kembali sesuai dengan apa yang telah diberikan atau

dipinjamkan atau yang disebut dengan kredit macet.

Untuk menentukan kredit bermasalah atau Non Performing Loan harus

didasarkan pada kolektibilitas kredit itu sendiri. Namun, dalam

(42)

commit to user

penggolongan kualitas kredit yang sedikit berbeda. PD. BPR Bank

Karanganyar menetapkan penggolongan kualitas kredit sebagai berikut ini.

1. Kredit Lancar

Pembayaran angsuran tepat waktu atau sesuai jatuh tempo (0hari),

tidak ada tunggakan dan sesuai dengan syarat dan perjanjian kredit.

2. Kredit kurang lancar

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok

pinjaman dan bunga selama 91-120 hari atau 3 bulan sampai dengan

4 bulan.

3. Kredit diragukan

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok

pinjaman dan bunga selama 121-180 hari atau 4 bulan sampai

dengan 6 bulan.

4. Kredit macet

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok

pinjaman dan bunga selama 181-999 hari atau lebih dari 6 bulan.

Penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan reverensi pada Tugas

Akhir sebelumnya yaitu “Analisis Kredit Bermasalah pada PT. Bank

Tabungan Pensiunan Nasional (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang

Pembantu Wonogiri” tahun 2011 (Anindita) dan “Analisis Kredit Macet

Pada Bank Jateng Cabang Sragen Selama Tahun 2005-2007” pada tahun

2008 (Astrid). Reverensi tersebut dipilih karena Bank BTPN dan Bank

(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Tugas Akhir yang menjadi reverensi adalah pada objek yang diteliti,

periode yang diteliti, dan metoda penelitian.

Bank wajib menjaga kualitas kredit yang diberikan untuk mengurangi

risiko kerugiannya. Bank dapat menjaga kualitas kreditnya dengan

penyelamatan dan penyelesaiaan terhadap kredit bermasalah. Berdasarkan

alasan tersebut, maka penulis menyusun Tugas Akhir dengan judul:

“ANALISIS KREDIT YANG BERMASALAH PADA PD. BPR

BANK KARANGANYAR TAHUN 2010 – 2011” C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

1. Bagaimana perhitungan Non Performing Loan (NPL) pada PD. BPR

Bank Karanganyar selama tahun 2011?

2. Apakah yang menjadi penyebab terjadinya kredit bermasalah pada

PD. BPR Bank Karanganyar?

3. Upaya apa yang ditempuh oleh PD. BPR Bank Karanganyar dalam

menangani kredit bermasalah tersebut?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan objektif yang hendak dicapai penulis dalam penelitian yang

penulis lakukan pada PD. BPR Bank Karanganyar dapat diuraikan sebagai

berikut.

1. Untuk mengetahui perhitungan Non Performing Loan (NPL) pada PD.

(44)

commit to user

2. Untuk mengetahui kesehatan bank pada PD. BPR Bank Karanganyar

tahun 2011.

3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kredit bermasalah pada PD.

BPR Bank Karanganyar.

4. Untuk mengetahui upaya apa yang ditempuh oleh PD. BPR Bank

Karanganyar dalam menangani kredit yang bermasalah.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak

sebagai berikut.

1. Bagi PD. BPR Bank Karanganyar, hasil penelitian ini dapat

memberikan rekomendasi reverensi mengenai hasil analisis kredit

bermasalah dan penyelesaian kredit bermasalah serta dapat digunakan

sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam pemberian kredit.

2. Bagi Pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

beberapa manfaat, seperti tambahan pengetahuan, wawasan,

informasi, dan sebagai referensi bacaan dalam pembuatan Tugas

(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29 BAB II

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

a. Pengertian Bank

Dengan semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian

atau perkembangan suatu kegiatan usaha dari suatu perusahaan,

maka akan dirasakan perlunya sumber-sumber untuk penyediaan

dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin berkembang.

Jika ditinjau dari sudut pandang perbankan atau lembaga keuangan

yang menyediakan sumber dana yang berbentuk perkreditan, maka

kredit akan mempunyai suatu kedudukan yang sangat istimewa,

terutama pada negara-negara yang sedang berkembang.

Bertitik tolah dari hal tersebut, sebagaimana disebutkan UU No.

7 Tahun 1992 yang telah diubah menjadi UU No. 10 tahun 1998

tentang perbankan menyatakan bahwa bank adalah “badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

dan menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit dalam rangka

meningkatkan taraf hidup orang banyak.”

b. Fungsi Bank

Dengan demikian, bank merupakan bagian dari lembaga

keuangan yang memiliki fungsi intermediasi yang menjembatani

(46)

commit to user

kreditur) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam dana atau

debitur) (Suseno dan Piter Abdullah, 2003: 5).

c. Kegiatan Bank Umum

Adapun kegiatan dari bank umum yang ada di Indonesia adalah

(Kasmir, 2002: 40-42):

1. Menghimpun dana dari masyarakat (funding) dalam bentuk

simpanan giro (demand deposit), simpanan tabungan

(saving deposit) dan simpanan deposito (time deposit),

2. Menyalurkan dana kepada masyarakat (lending) dalam

bentuk kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit

perdagangan,

3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (services) antara lain:

a) Transfer (kiriman uang),

b) Inkaso (collection),

c) Kliring (clearing),

d) Save deposit box,

e) Bank card,

f) Bank notes (valas),

g) Bank draft,

h) Letter of credit (L/C),

i) Travellers cheque (cek wisata),

j) Bank garansi,

(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

l) Jual beli surat perantara,

m) Menerima setoran seperti pembayaran pajak,

telepon, air, listrik dan uang kuliah,

n) Melayani pembayaran seperti gaji, pensiun,

honorarium, deviden, kupon, bonus dan hadiah,

o) Memberikan atau menjadi penjamin emisi

(underwriter), penjamin (guarantor), wali amanat

(trustee), perantara perdagangan efek

(pialang/broker), pedagang efek (dealer), dan

perusahaan pengelola harta (invesment company)

dalam pasar modal.

d. Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan syariah yang

dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran (Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Pasal 1 Ayat 4

Tahun 1998) menyatakan bahwa Bank Perkredita Rakyat adalah

bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito

berjangka, tabungan atau dalam bentuk lainnya yang dipersamakan

dengan itu (Subagyo, Algifari, dkk.1997: 68).

Berdasarkan pengertian di atas maka kita dapat menyimpulkan

bahwa Bank Perkreditan Rakyat merupakan bagian dari bank dan

(48)

commit to user

khusus, seperti menerima simpanan dalam bentuk deposito

berjangka, tabungan atau dalam bentuk lainnya yang dipersamakan

dengan itu dan dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu

lintas pembayaran.

e. Pengertian Kredit

Berawal dari hal di atas, kita sering melihat dalam kehidupan

sehari-hari kata kredit bukan merupakan perkataan yang asing bagi

masyarakat. Kredit tidak hanya dikenal oleh masyarakat kota-kota

besar saja tetapi sampai di daerah pedesaan pun kata kredit tersebut

sudah sangat populer.

Kata kredit berasal dari bahasa Yunani credere yang berarti

kepercayaan atau dalam bahasa latin creditum yang berarti

kepercayaan akan kebenaran. Pemberian kredit kepada debitur

berdasarkan atas kepercayaan. Bank percaya bahwa kredit yang

diberikan kepada debitur akan dapat dikembalikan di kemudian

hari pada saat jatuh tempo kredit, sesuai dengan kondisi yang

tertulis dalam perjanjian kredit (pokok pinjaman, bunga pinjaman,

jangka waktu kredit, tanggal jatuh tempo dan sebagainya)

(Maryanto Supriyono, 2011: 73).

Menurut Muljono (1993: 10) mendefinisikan kredit sebagai

“kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau

(49)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

akan dilakukan atau ditangguhkan pada suatu jangka waktu

tertentu yang telah disepakati”.

Dalam praktek sehari – hari persetujuan pinjaman kredit

dinyatakan dalam bentuk perjanjian tertulis baik di bawah tangan

ataupun secara notariil.

Menurut undang-undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan,

mengemukakan definisi kredit adalah “penyediaan uang atau

tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan

atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain

yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah pemberian bunga,

imbalan, atau pembagian hasil keuntungan”. Bank umumnya wajib

mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur

untuk melunasi kewajibannya sesuai yang diperjanjikan. Sumber

penghasilan terbesar bank berasal dari kredit yang diberikan,

namun merupakan sumber risiko bisnis terbesar pula. Risiko

tersebut adalah risiko kegagalan kredit/kredit bermasalah.

Selain pengertian-pengertian di atas perlu dipahami benar dan

supaya dibedakan dengan pengertian kredit yang berlaku di

masyarakat luas seperti kredit alat-alat rumah tangga di

kampung-kampung dan juga bukannya kredit dari dealer mobil ataupun

(50)

commit to user

Dalam hal ini sasaran kredit yang pokok dalam penyediaan

pinjaman tersebut bersifat penyediaan suatu modal sebagai suatu

alat untuk melaksanakan kegiatan usahanya, jadi kredit (dana

bank) yang diberikan tersebut tidak lebih dari faktor produksi

semata. (Muljono, 1993 : 11).

f. Unsur-Unsur Kredit

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu

fasilitas kredit adalah sebagai berikut (Kasmir, 2002: 94-95):

1. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang

diberikan (berupa uang, barang, atau jasa) akan benar-benar

diterima kembali di masa tertentu di masa datang.

Kepercayaan ini diberika oleh bank, dimana sebelumnya

sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang kondisi

masa lalu dan sekarang terhadap nasabah baik secara intern

maupun ekstern.

2. Kesepakatan

Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian untuk

masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajiban

masing-masing.

3. Jangka waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu

(51)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

kredit yang telah disepakati. Jangka waktu ini berbentuk

jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

4. Resiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan

menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet

pemberian kredit. Semakin panjang jangka waktu kredit

semakin besar resikonya demikian pula sebaliknya. Resiko

ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang disengaja

oleh nasabah yang lalai, maupun oleh resiko yang tidak

disengaja. Misalnya, terjadi bencana alam atau bangkrutnya

usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lain.

5. Balas jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau

jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas

jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini

merupakan keuntungan bank.

g. Prinsip-Prinsip Dalam Kredit

Bank harus memperoleh keyakinan apakah debitur akan

memenuhi kewajibannya kepada bank secara tertib, baik

pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya, sesuai dengan

kesepakatan kredit yang diberikan bank. Hal tersebut dapat

(52)

commit to user

disalurkan. Bertitik tolak dari keyataan di atas untuk dapat

melaksanakan kegiatan perkreditan secara sehat telah dikenal

adanya prinsip 6C. Keenam prinsip yang klasik ini adalah:

1. Character

Seperti telah diuraikan di muka dasar dari suatu pemberian

kredit adalah atas dasar kepercayaan, jadi yang mendasari

suatu kepercayaan yaitu adanya keyakinan dari pihak Bank

bahwa si peminjam mempunyai moral, watak ataupun

sifat-sifat pribadi yang positif dan kooperatif dan juga

mempunyai rasa tanggung jawab baik dalam kehidupan

pribadi sebagai manusia, kehidupan sebagai anggota

masyarakat ataupun dalam menjalankan kegiatan usahanya.

2. Capacity

Yang dimaksudkan adalah suatu penialaian kepada calon

debitur mengenai kemampuan melunasi

kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukannya atau

kegiatan usaha yang akan dilakukannya yang akan dibiayai

dengan kredit dari Bank. Jadi, maksud penilaian capacity

ini untuk menilai sampai mana hasil usaha yang akan

diperolehnya tersebut, akan mampu melunasinya tepat pada

(53)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

3. Capital

Yaitu jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh

calon debitur. Hal ini kelihatannya kontradiktif dengan

tujuan kredit yang berfungsi sebagai penyedia dana.

4. Collateral

Yang dimaksudkan dengan collateral adalah barang-barang

jaminan yang diserahkan oleh peminjam atau debitur

sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya. Manfaatnya

adalah sebagai alat pengamanan apabila usaha yang

dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau sebab-sebab lain

yang membuat debitur tidak mampu melunasi kreditnya

dari hasil usahanya yang normal.

5. Condition of Economy

Yang dimaksudkan adalah situasi dan kondisi politik, sosial,

ekonomi, budaya dan lain-lain yang mempengaruhi keadaan

perekonomian pada suatu saat maupun untuk suatu kurun

waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat

mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang

memperoleh kredit. Condition of Economy sangat penting

untuk diketahui apabila kredit tersebut diberikan untuk

perusahaan-perusahaan yang bergerak di luar negri sendiri.

(54)

commit to user

Yang dimaksudkan Constrait adalah batasan-batasan atau

hambatan-hambatan yang tidak memungkinkan seseorang

untuk melakukan bisnis di suatu tempat.

h. Fungsi Kredit

Fasilitas kredit juga mempunyai beberapa fungsi sebagai

berikut (Kasmir, 2002: 97-98):

1. Untuk meningkatkan daya guna uang

Adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang

memiliki maksud jika uang hanya disimpan saja tidak akan

menghsilkan sesuatu yang berguna, dengan diberikannya

kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan

barang atau jasa oleh penerima kredit.

2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan

beredar dari satu wilayah ke wilayah lain sehingga suatu

daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit

maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari

daerah lain.

3. Untuk meningkatkan daya guna barang

Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh

debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi

(55)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

4. Meningkatkan peredaran barang

Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus

barang dari satu wilayah kepada wilayah yang lain,

sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke

wilayah yang lain bertambah atau kredit dapat pula

meningkatkan jumlah barang yang beredar.

5. Sebagai alat stabilitas ekonomi

Memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas

ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberika akan

menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat.

Kemudian dapat pula kredit membantu dalam mengekspor

barang dari dalam negeri ke luar negeri sehingga

meningkatkan devisa negara.

6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha

Bagi penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan

kegairahan berusaha, apalagi bagi nasabah yang memang

modalnya pas-pasan.

7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan

Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan

semakain baik, terutama dalam hal meningkatkan

pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun

pabrik, maka pabrik tersebut tentunya membutuhkan tenaga

(56)

commit to user

Disamping itu bagi masyarakat di sekitar pabrik juga akan

meningkatkan pendapatannya seperti membuka warung,

membuka tempat parkir atau menyewakan rumah kontrakan

atau jasa lainnya.

8. Untuk meningkatkan hubungan internasional

Dalam hal pinjama internasional akan dapat meningkatkan

saling membutuhkan antara penerima kredit dengan

pemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara lain akan

meningkatkan kerjasama dibudang lainnya.

i. Manfaat Perkreditan

Ada berbagai pihak yang berkepentingan secara langsung

maupun tidak langsung terhadap fasilitas perkreditan yang

dipasarkan oleh bank-bank komersial. Atas dasar pemikiran ini

maka manfaat kredit itu sendiri dapat di tinjau dari masing-masing

pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkreditan itu

sendiri (Muljono, 1993: 11).

1. Secara langsung

Maksudya adalah manfaat yang diterima oleh pihak-pihak

yang bersangkutan seperti:

a) Bagi bank

 Memperoleh keuntungan.

 Dapat mengembangkan usahanya.

(57)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

 Dapat memberikan jasa-jasa perbankan.

b) Bagi debitur

 Dapat mengembangkan usahanya.

 Biaya yang dikeluarkan relatif kecil.

2. Secara tidak langsung

Manfaat kredit secara tidak langsung yaitu manfaat yang di

dapat oleh pihak-pihak luar seperti :

a) Bagi masyarakat

 Lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan.

 Membuka kesempatan kerja.

 Menambah pendapatan bagi yang

mempunyai profesi.

 Tabungan masyarakat terjamin.

b) Bagi pemerintah

 Penghasilan negara bertambah.

 Meningkatkan dan meratakan pembangunan.

 Membuka kesempatan kerja.

 Sebagai alat pemacu untuk pertumbuhan

ekonomi.

j. Kredit Bermasalah

Kredit bermasalah disebabkan oleh debitur dalam memenuhi

(58)

commit to user

bunganya tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui

dalam perjajian kredit. Kolektibilitas kredit menurut ketentuan

Bank Indonesia adalah sebagai berikut (Martono, 2004: 60-61):

1. Kredit lancar

Pembayaran angsuran tepat waktu atau sesuai jatuh tempo

(0hari), tidak ada tunggakan dan sesuai dengan syarat dan

perjanjian kredit.

2. Kredit dalam perhatian khusus (DPK)

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok

pinjaman dan bunga selama kurang dari 90 hari atau sampai

dengan 3 bulan.

3. Kredit kurang lancar

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok

pinjaman dan bunga selama 90-120 hari atau 3 bulan sampai

dengan 4 bulan.

4. Kredit diragukan

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok

pinjaman dan bunga selama 120-180 hari atau 4 bulan sampai

dengan 6 bulan.

5. Kredit macet

Terjadi tunggakan/keterlambatan pembayaran terhadap pokok

pinjaman dan bunga selama lebih dari 180 hari atau lebih dari

(59)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

k. Non Performing Loan

Non Performing Loan (NPL) adalah rasio yang

menggambarkan tingkat persentase tertentu antara total kredit

bermasalah (kredit kurang lancar, kredit diragukan dan kredit

macet) dengan total kredit yang diberikan (Jhon Hendri, 2009).

Dengan rumus:

B. Analisis dan Pembahasan

a. Rasio Kredit Bermasalah

Tabel II.1

Rekap Kredit yang Termasuk NPL

Per 31 Desember 2010

Kolektibilitas Jumlah Kredit

Lancar Rp 8.926.175.090,00

Kurang Lancar Rp 318.794.752,00

Diragukan Rp 1.020.178.794,00

Macet Rp 553.320.366,00

(60)

commit to user

Tabel II.2

Rekap Kredit yang Termasuk NPL

Per 31 Desember 2011

Kolektibilitas Jumlah Kredit

Lancar Rp 7.147.817.000,00

Kurang Lancar Rp 455.052.000,00

Diragukan Rp 25.480.000,00

Macet Rp 304.604.000,00

Total Kredit Rp 7.932.953.000,00

1. Non Performing Loan (NPL)

NPL tahun 2010

a) Kredit kurang lancar.

NPL=

b) Kredit diragukan

NPL=

NPL=

c) Kredit macet

NPL=

(61)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

NPL tahun 2011

a) Kredit kurang lancar.

NPL=

b) Kredit diragukan

NPL=

NPL=

c) Kredit macet

NPL=

NPL

Perhitungan di atas menunjukkan bahwa selama tahun 2010 dengan

pencairan kredit sebesar dapat diketahui kredit

yang menunggak dan di golongkan sebagai kredit kurang lancar adalah

sebesar Rp 318.794.752,00; kredit yang diragukan Rp 1.020.178.794,00;

dan kredit macet adalah sebesar Rp 553.320.366,00.

Perhitungan di atas menunjukkan bahwa selama tahun 2011 dengan

pencairan kredit sebesar dapat diketahui kredit

yang menunggak dan di golongkan sebagai kredit kurang lancar adalah

sebesar Rp 455.052.000,00; kredit yang diragukan Rp 25.480.000,00; dan

(62)

commit to user

Apabila dibandingkan dengan persentase batas maksimal kredit macet

dari Bank Indonesia yaitu sebesar 5% maka kinerja PD. BPR Bank

Karanganyar selama tahun 2010 dapat dikatakan kurang baik karena

persentase kredit yang bermasalah sebesar 2,95% + 9,43% + 5,11% =

17,49%. Sedangkan tahun 2011 dengan persentase kredit yang bermasalah

sebesar 5,74% + 0.32% + 3,84% = 9,90%

Dari data – data di atas untuk produk kredit dapat diketahui bahwa

terjadi beberapa perubahan dalam proporsi besar kecilnya kredit

bermasalah terutama dalam kredit kurang lancar, kredit diragukan dan

kredit macet. Secara keseluruhan jumlah kredit kurang lancar meningkat

dari tahun 2010 ke tahun 2011 dengan kenaikan yang cukup tinggi,

sedangkan untuk jumlah kredit yang diragukan dan kredit yang macet

mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011. Selain itu dari

perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam kredit bermasalah

kredit kurang lancar, kredit diragukan dan kredit macet merupakan unsur

dari kolektibilitas kredit yang memiliki proporsi terbesar pada PD. BPR

Bank Karanganyar.

Dari analisis yang sudah penulis lakukan, presentase kredit yang

mengalami kenaikan atau penurunan untuk kredit kurang lancar, kredit

diragukan dan kredit macet selama periode 2010 – 2011 disebabkan oleh

berkurangnya ekspansi kredit yang dilakukan oleh PD. BPR Bank

Karanganyar dari tahun 2010 – 2011 dan diikuti pula dengan penurunan

(63)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

kredit kurang lancar dari tahun 2010 – 2011. Dari hasil analisis di atas

dapat dilihat juga bahwa sisi pengelolaan kredit di PD. BPR Bank

Karanganyar dapat dikatakan masih lemah karena jumlah kredit kurang

lancar mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari tahun ke tahun.

C. Analisis Data

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat diketahui penyebab dari

kredit macet pada PD. BPR. Bank Karanganyar adalah sebagai berikut:

1. Dari pihak debitur, yaitu nasabah atau debitur yang kurang

berpengalaman dalam mengelola usahanya sehingga menjadikan

usahanya tidak lancar dan mengalami penunggakan atau

kemacetan dalam pembayaran kredit, debitur meninggal dunia,

2. Dari pihak bank, yaitu kurang telitinya analis dalam menganalisa

karakter calon debiturnya dan ekspansi kredit yang kurang luas,

3. Dari pihak luar, yaitu perubahan harga pasar atau bencana alam

seperti kecelakaan dan sebagainya.

Dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kredit macet pada PD.

BPR Bank Karaganyar mempunyai kebijakan dalam melakukan tindakan

penyelesaian kredit yang bermasalah, yaitu:

1. Meningkatkan kualitas analis dengan memberi atau mengikutkan

dalam pelatihan khusus analisis kredit,

2. Melakukan proses penagihan (collection) kepada debitur yang

(64)

commit to user

dilakukan oleh bank untuk menangani keterlambatan pembayaran

angsuran, meliputi:

a. Pengiriman surat pemberitahuan kepada debitur,

b. Pengiriman surat teguran kepada debitur,

(65)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49 BAB III

TEMUAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap kredit macet pada PD. BPR Bank Karanganyar sebagaimana telah diuraikan dalam Bab II, maka diperoleh temuan sebagai berikut:

A. KELEBIHAN

1. Tidak adanya fraud dari karyawan PD. BPR Bank Karanganyar.

2. Selama tahun 2011, PD. BPR Bank Karanganyardapat dikatakan

cukup berhasil dalam mengelola kredit nasabah. Hal ini dibuktikan

dengan kemampuan PD. BPR Bank Karanganyar yang dapat menekan

presentase kredit macet jauh di bawah batas maksimal NPL (Non

Performing Loan) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar

5%.

B. KELEMAHAN

1. Kurangnya kualitas analis dalam menganalisis kriteria calon

debitur,

2. Kurangnya ekspansi kredit kepada masyarakat,

3. Resiko akan terjadinya kenaikan persentase kredit macet yang

lebih tinggi dikarenakan kondisi perekonomian yang tidak stabil.

Apabila terjadi kenaikan persentase kredit macet maka jumlah

piutang yang menunggak juga mengalami kenaikan. Tentu saja hal

ini kurang menguntungkan bagi PD. BPR Bank Karanganyar

(66)

commit to user

akan mengakibatkan semakin berkurangnya realisasi pemberian

Gambar

Table II.2 Rekap Kredit Yang Termasuk NPL Per 31 Desember 2011 ...........
Gambar II.1 Struktur Organisasi PD. BPR Bank karanganyar ........................
Gambar II.1
Tabel II.1
+2

Referensi

Dokumen terkait

membiayai kredit. Bank tidak akan membiayai kredit tersebut 100%, artinya harus ada modal dari nasabah. Tujuannya adalah jika nasabah juga ikut memiliki modal yang ditanamkan

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan

BPR BKK Tasikmadu Cabang Colomadu hendaknya memantau lebih lanjut terhadap kredit yang telah diberikan kepada nasabah, agar kredit tersebut digunakan sesuai awal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) kinerja PD BPR Bank Daerah Karanganyar dalam periode 2011-2016 semakin membaik dalam mengatasi kredit bermasalah yang terjadi

Tugas Akhir dengan judul ANALISIS PERTUMBUHAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG SOLO BARU BULAN JUNI 2013 SAMPAI JANUARI

Melihat relatif besarnya NPL BPR Tugu Artha yang di atas ketentuan yang diberikan Bank Indonesia yaitu di atas 5%, maka bank perlu meningkatkan pengawasan kredit

Dalam bab ini penulis akan menguraikan tinjauan umum dengan sub bab sebagai berikut, yaitu tinjauan umum tentang kredit dan jaminan bank yang meliputi pengertian

Kredit macet yang merugikan pihak nasabah dan bank adalah jika kredit macet ini tidak dapat diatasi oleh nasabah, maka nasabah akan sulit untuk mendapatkan kepercayaan dari bank