• Tidak ada hasil yang ditemukan

09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM ANTRIAN PELAYANAN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT ISLAM “IBNU SINA” YARSI SUMBAR PADANGPANJANG MENGGUNAKAN PHP DAN

MYSQL

Nuning Versianita1), Rini Sovia S.kom, M.kom2) , Abulwafa Muhammad S.kom, M.kom3) 1) Teknik Informatika, U n i v e r s i t a s P u t r a I n d o n e s i a “ Y P T K ” , P a d a n g email: n u ni n g v e r s i a n i t a 9 1 @ g ma i l . c o m 2) Sistem Informasi, U n i v e r s i t a s P u t r a I n d o n e s i a “ Y P T K ” , P a d a n g email: r i n i _ s o v i a 4 @ y m a i l . c o m 3) Teknik Informatika, U n i v e r s i t a s P u t r a I n d o n e s i a “ Y P T K ” , P a d a n g email: abiealwafa@gmail.com

Abstrak – Pelayanan kesehatan berkualitas merupakan pelayanan kesehatan yang memuaskan pemakai jasa serta diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika pelayanan rumah sakit. Sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayanan dan suatu aturan yang mengatur pelayanan kepada pelanggan. Terjadinya antrian pasien pada unit rawat jalan sebuah rumah sakit tanpa disadari dapat menimbulkan kendala. Penulis merancang sebuah aplikasi sistem antria yang bertujuan untuk dapat meningkatkan kinerja serta pelayanan rumah sakit. Perancangan sistem antrian berbasis web dapat mempermudah registrasi, pengambilan nomor, serta pemanggilan nomor dengan suara. Model antrian yang digunakan adalah Multiple Channel Single Phase. Kualitas pelayanan yang semakin baik akan meningkatkan kepercayaan pasien dan masyarakat terhadap kualitas pelayanan rumah sakit

Kata Kunci : Sistem Antrian, Pelayanan, Rumah Sakit, Rawat Jalan, Berbasis Web, Multiple Channel Sigle Phase

Nama File Journal : 09101152630044_Nuning Versianita_Teknik Informatika

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pelayanan kesehatan berkualitas merupakan pelayanan kesehatan yang memuaskan pemakai jasa pelayanan serta diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika pelayanan rumah sakit tersebut.

Sebuah rumah sakit tidak hanya dituntut untuk menyediakan tenaga medis yang handal tetapi juga harus mampu memberikan suatu layanan prima yang sesuai dengan harapan pasien. Layanan tersebut dimulai dari 2 sistem pendaftaran pasien, pengurusan administrasi yang tidak memakan waktu lama hingga pelayanan yang diberikan oleh dokter, perawat

maupun karyawan rumah sakit lainnya.

Keseluruhan elemen tersebut dapat

mempengaruhi pandangan pasien terhadap kualitas pelayanan rumah sakit. Salah satu masalah yang sering dijumpai oleh suatu rumah sakit berasal dari instalasi rawat jalan.

Pada Rumah Sakit Ibu Sina Yarsi Padang Panjang masih menggunakan sistem antrian yang manual, dimana pasien datang

dengan mendaftar secara manual untuk

mendapatkan nomor antrian yang dicatat oleh petugas kedalam buku yang nantinya baru dimasukan kedalam database pasien rawat jalan.

Sistem seperti ini dianggap kurang efektif, selain pasien harus menunggu lama mengantri untuk mendaftar serta pasien juga kurang nyaman

dengan sistem antrian yang belum

terkomputerisasi.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah diatas maka

dirumuskan beberapa masalah :

1. Bagaimana merancang sistem antrian yang

dapat meningkatkan kinerja dan palayanan rumah sakit?

2. Bagaimana merancang sistem antrian yang

dapat mempermudah registrasi dalam melakukan check up?

3. Bagaimana mengimplementasikan sistem

antrian yang dirancang dalam prakteknya? 1.3 Hipotesa

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut :

1. Sistem antrian yang baru dapat

meningkatkan kinerja serta pelayanan rumah sakit.

2. Perancangan sistem antrian berbasis web

dapat mempermudah dalam melakukan registrasi dan dapat menyimpan data pasien secara aktual.

(2)

3. Sistem yang dirancang dapat berjalan sesuai dengan yang di inginkan.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah pada sistem ini antara lain :

1. Model antrian yang digunakan adalah

Multiple Channel Single Phase

2. Penelitian difokuskan pada antrian rawat

jalan

3. Penelitian menggunakan asumsi seluruh

pasien berada dalam antrian bukan pasien gawat darurat.

4. Perancangan sistem menggunakan bahasa

pemogramana PHP dan MySQL 1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari perancangan aplikasi pada skripsi ini adalah :

1. Merancang model antrian berbasis web

agar lebih mudah di akses dan

mengehemat waktu serta biaya.

2. Melakukan perbaikan sistem dari manual

ke komputerisasi untuk meningkatkan mutu pelayanan pada Poliklinik rawat jalan

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari perancangan sistem antrian ini adalah : Dapat mempermudah pasien dalam melakukan jadwal check up, mengetahui jadwal dokter yang ada dan melakukan pembuatan janji temu dengan dokter yang bersangkutan.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Rekayasa Perangkat Lunak

Istilah Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) secara umum disepakati sebagai terjemahan dari

istilah Software Engineering. Istilah Software

Engineering mulai dipopulerkan tahun 1968

pada Software Engineering Conference yang

diselenggarakan oleh NATO.

2.1.1 Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa perangkat lunak adalah

pengembangan dan penggunaan prinsip

pengembangan suara untuk memperoleh

perangkat lunak secara ekonomis yang reliable dan bekerja secara efisien pada mesin nyata (Pressman, 2001).

2.1.2 Paradigma Rekayasa Perangkat Lunak

Pada rekayasa perangkat lunak, banyak

model yang telah dikembangkan untuk

membantu proses pengembangan perangkat

lunak. Model-model ini pada umumnya

mengacu pada model proses pengembangan

sistem yang disebut System Development Life

Cycle (SDLC).

Gambar 1 System Development Life Cycle (SDLC).

2.1.2.1 Model Air Terjun (Waterfall) : Model siklus hidup (Life Cycle) adalah model utama dan dasar dari banyak model. Salah satu model yang cukup dikenal dalam dunia rekayasa perangkat lunak adalah waterfall

model. Disebut waterfall (berarti air terjun)

karena memang diagram tahapan prosesnya mirip dengan air terjun yang bertingkat (Mulyanto, 2008).

Gambar 2 Permodelan Waterfall 2.1.2.2 Model Prototype

Sebuah protipe adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan. Konsumen potensial menggunakan prototipe

dan menyediaka masukan untuk tim

pengembang sebelum pengembangan skala besar dimulai (Simamarta, 2010).

(3)

Gambar 3 Model Prototype 2.1.2.3 Model Spiral

Model ini awalnya diusulkan oleh Boehm [BOE88], adalah model proses perangkat lunak yang evolisioner yang merangkai sifat interatif dari prototipe dengan cara kontrol dan aspek sistematis dari model sekuensial linier. Model itu berfungsi untuk pengembangan versi pertambahan perangkat lunak secara cepat. Di

dalam model spiral, perangkat lunak

dikembangkan di dalam suatu deretan

pertambahan. Selama awal iterasi, rilis

inkremental bisa merupakan sebuah model atau prototipe kertas. Selama iterasi berikutnya, sedikit demi sedikit dihasilkan versi sistem rekayasa yang lebih lengkap. (Roger S. Pressman, Ph. D, 2002)

Gambar 4 Model Spiral 2.2 Teori Antian

Teori antrian dikemukakan dan

dikembangkan oleh AK. Erlang, seorang insinyur Denmark, pada tahun 1910. Disiplin antrian tampak pada pelanggan (entah barang atau orang) akan dilayani berdasarkan yang dahulu datang. Pelanggan dapat datang dengan

jarak yang sama atau dapat pula secara random, dengan jarak kedatangan yang tidak sama.

Dalam sistem antrian ada 5 komponen yang harus diperhatikan agar penyedia fasilitas pelayanan dapat melayani para pelanggan yang berdatangan, yaitu :

1. Bentuk kedatangan para pelanggan.

2. Bentuk fasilitas pelayanan.

3. Jumlah pelayanan atau banyaknya

tempat service.

4. Kapasitas fasilitas pelayanan untuk

menampung para pelanggan.

5. Disiplin antrian yang mengatur

pelayanan kepada para pelanggan sejak pelanggan datang sapai menggalkan tempat pelayanan.(Thomas J. Kakiay, 2004).

2.3 Disiplin Antrian

Aturan pelayanan menurut urutan kedatangan antara lain :

1. Pertama masuk pertama keluar (FIFO)

Merupakan suatu peraturan dimana yang akan dilayani terlebih dahulu adalah yang pertama datang.

2. Yang terakhir masuk yang pertama

keluar (LIFO) Merupaka antrian

dimana yang datang paling akhir adalah yang dilayani paling awal.

3. Pelayanan dalam urutan acak (SIRO)

Service In Random Order dimana pelayanan yang dilakukan secara acak, sering juga dikenal dengan RSS (RandomSelection For Service).

4. Pelayanan berdasarkan prioritas (PRI)

Dimana pelayanan didasarkan prioritas khusus.

2.4 Struktur Antrian

4 macam struktur antrian yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian :

1. Single Channel Single Phase (Satu

Antrian Satu Pelayanan)

2. Multiple Cannel Single Phase (Satu

Antrian Beberapa Pelayanan Single)

3. Multiple Channel Multiple Phase

(Beberapa Antrian Beberapa Pelayanan Paralel)

4. Single Channel Multiple Phase (Satu

Antrian Beberapa Pelayan Seri) 2.5 Ditribusi Waktu Tunggu

Barisan antrian dapat terbentuk apabila terdapat keterbatasan pada orang atau alat yang

digunakan untuk memberikan pelayanan.

Bentuk pelayanan ini dapat terdiri dari berbagai macam, seperti peralatan mesin, terminal, kasa perbankan, telepon kantor, traffic light, dan lain

(4)

sebagainya yang semuanya diperlukan

pelanggan untuk mendapatkan

pelayanan.(Thomas J. Kakiay, 2004). 2.3.1 Distribsi Eksponensial

Digunakan untuk memodelkan waktu tunggu sampai sebuah peristiwa terjadi, dan juga untuk memodelkan waktu antar terjadi peristiwa.

Rumusan randon variance mengenai waktu dari distribusi eksponensial adalah :

ti = - ln Ri dengan = 1 / λ

Dalam pencarian waktu menggunakan distribusi eksponensial, rumusan yang digunakan untuk

pencarian bilangan random adalah

menggunakan rumus additive. Dimana, Zi = (a x Zi-1 + C) mod m Keterangan :

1. Zi = Angka random baru

2. Zi-1 = Angka random lama / Z0 =

12357

3. C = Konstanta bersyarat = 197, 237

4. a = Konstanta bersyarat (tertentu)

5. m = Angka modulus (tertentu)

Syarat :

1. Untuk a disyaratkan = Untuk C harus

bilangan ganjil dan tidak boleh bernilai kelipatan dari m

2. Untuk m harus bilangan prima, kecuali

bilangan m lainnya diberikan, maka m boleh bilangan prima atau bukan bilangan prima.

Jadi untuk pencarian waktu menggunakan rumusan additive adalah :

Zi = (a x Z0 + C) mod m

Nilai a didapat dari a = 2 ± 3, namun pada

pencarian waktu antrian disni untuk mencari

nilai a adalah a= 2 + 3

Untuk mencari nilai m adalah

m = 2 dimana b merupakan jumlah bit 2.3.2 Distribusi Poisson

Distribusi poisson disebut juga

distribusi peristiwa yang jarang terjadi,

ditemukan oleh S.D. Poisson (1781–1841),

seorang ahli matematika berkebangsaan

Perancis. Distribusi Poisson termasuk distribusi teoritis yang memakai variabel random diskrit. Distribusi poisson adalah distribusi nilai-nilai bagi suatu variabel random X (X diskret), yaitu banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu interval waktu tertentu atau di suatu daerah tertentu.

Sampel distribusi poisson dengan rata-rata : = λ t dengan λ = parameter distribusi

eksponensial Dengan = 1 / λ 2.6 Bilangan Random

Random sampel (sampel acak) adalah penentuan sampel-sampel secara acak dengan tidak melakukan pemilihan terhadap sampel yang akan diuji (diteliti). Bilangan random digunakan untuk menentukan berapa lama waktu yang digunakan sesuai dengan jenis distribusinya, yaitu distribusi eksponensial. 2.7 Unified Modelling Languege (UML)

Unified Modeling Language (UML)

adalah salah satu alat bantu yang sangat handal didunia pengembangan sistem yang berorientasi objek.

UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch,

Object Modeling Technique (OMT) dan Object

Oriented Engineering (OOSE). 2.7.1 Use Case Diagram

Use Case adalah alat bantu tebaik guna

menstimulasi pengguna potensial untuk

mengatakan tentang suatu sistem dari sudut

pandangnya. Setiap langkah dalam use case

adalah sebuah elemen dalam interaksi antara aktor dan sistem.

Setiap langkah dalam use case adalah sebuah

elemen dalam interaksi antara aktor dan sistem. 2.7.2 Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang

jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan

dan desain berorientasi objek. Class diagram

menggambarkan struktur dan deskripsi class,

package dan objek beserta hubungan satu sama

lain seperti containment, pewarisan, asosiasi,

(5)

2.7.3 Statechart Diagram

Statechart diagram menggambarkan

transisi dan perubahan keadaan (dari satu state

ke state lainnya) suatu objek pada sistem

sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada

umumnya statechartdiagram menggambarkan

class tertentu (satu class dapat memiliki lebih

dari satu statechart diagram) (Nugroho, 2010). 2.7.4 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan

berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang

dirancang, bagaimana masing-masing alir

berawal, decision yang mungkin terjadi, dan

bagaimana mereka berakhir. 2.7.5 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan

menggambarkan perilaku pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh obyek dam message (pesan) yang diletakan diantara objek-objek ini didalam use case.

Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message diwakili oleh garis

dengan tanda panah dan waktu yang

ditunjukkan dengan progress vertical.

(Munawar, 2005).

2.7.6 Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga

menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan

pada waktu penyampaian message. (Nugroho,

2010).

2.7.7 Deployment Diagram

Deployment / physical diagram

menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.

2.8 PHP dan MySQL

PHP adalah singkatan dari "PHP:

Hypertext Preprocessor", yang merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaks mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik.

2.8.1 Sejarah PHP

Pada tahun 1995 PHP Tool 1.0 dirilis untuk umum, kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski. Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal

abad ke-21. Versi ini banyak dipakai

disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. (Alexander F. K. Sibero, 2011)

2.8.2 Hubungan PHP dengan HTML

Halaman web biasanya disusun dari kode-kode html yang disimpan dalam sebuah file berekstensi .html. File html ini dikirimkan oleh server (atau file) ke browser, kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga menghasilkan suatu tampilan yang indah

(blog.uad.ac.id/jawadbakrie91/2012/06/16/ pengenalan-php/).

PHP merupakan bahasa pemograman web yang bersifat server-side

HTML=embedded scripting, di mana script-nya menyatu dengan HTML dan berada di server. Artinya adalah sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa.

2.8.3 MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL

(bahasa Inggris: database management system)

atau DBMS yang multithread, multi-user,

dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok

dengan penggunaan GPL

(id.wikipedia.org/wiki/MySQL). 2.9 Dreamweaver

Adobe Dreamweaver merupakan

program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai

(6)

Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia.

Adobe Dreamweaver adalah aplikasi

desain dan pengembangan web yang

menyediakan editor WYSIWYG visual (bahasa sehari-hari yang disebut sebagai Design view) dan kode editor dengan fitur standar seperti syntax highlighting, code completion, dan code collapsing serta fitur lebih canggih seperti real-time syntax checking dan code introspection untuk menghasilkan petunjuk kode untuk membantu pengguna dalam menulis kode (id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Dreamweaver). 2.9.1 Graphical User Interface (GUI)

Gambar 5 GUI Dreamweaver CS3 GUI pada Dreamweaver terdiri dari 5 elemen yakni : Menu Bar, Insert Bar, Document Window, Properties Panel, dan Other Panel. 3. METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian

Gambar 6 Kerangka Penelitian

3.2 Tahap Penelitian 3.2.1 Pengumpulan data

1. Studi Literatur

Mencari referensi teori yang relefan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Referensi ini didapat dari berbagai sumber

seperti buku, jurnal, artikel laporan

penelitian, dan situs-situs di internet. 2. Wawancara

Disini penulis melakukan wawancara

langsung dengan staff rumah sakit yang bertempat di:

Waktu : 23 Maret – 30 Maret 2013 Tempat : Jl. Soekarno Hatta No. 23,

Bukitsurungan Padang Panjang No. Telpon : (0752) 82127

3. Penelitian Laoratorium

Merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan alat bantu

personal komputer ( PC ). Dalam hal ini

penelitian dilakukan dengan merancang program atau perangkat lunak yang sesuai dengan topik dan permasalahan yang dihadapi dan juga dalam hal penyusunan laporan secara keseluruhan.

3.2.2 Analisis data

1. Membandingkan dua hal atau lebih

variable untuk megetahui selisih atau

rasionya kemudian diambil

kesimpulannya.

2. Menguuraikan atau memecahkan suatu

keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih kecil agar dapat:

 Mengetahui komponen yang menonjol

 Membandingkan antara komponen

yang satu dengan yang lainnya

 Membandingkan salah satu atau

beberapa komponen dengan keseluruhannya.

3. Memperkirakan atau memperbandingkan

besarnya pengaruh ssecara kuantitatif dari

suatu kejadian lainnya serta

memperkirakan / meramalkan kejadian lainnya yang dapat dinyatakan dengan perubahan nilai suatu variabelnya

3.2.3 Analisa Sistem

Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui apa saja yang di butuhkan untuk merancang

(7)

sistem antrian pelayanan rawat jalan, sehingga sistem antrian yang di rancang menjadi efektif dan efesien dalam pengimplementasiannya. 3.2.4 Perancangan Sistem

Pada proses perancangan sistem, penulis menggunakan UML sebagai alat bantu untuk menjelaskan dan menggambarkan alur kerja sistem.

3.2.5 Implementasi

Merupakan tahap penelitian yang dilakukan untuk mempraktekkan langsung hasil dari analisa yang bertujuan untuk menguji kebenaran sistem yang dirancang. Dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Perangkat Keras (Hardware) yaitu :

1) Merek : TOSHIBA Satellite L645

2) Processor: : Intel(R) Core(TM) i3

3) Memory : 2 GB DDR3

4) Harddisk : 320 GB

5) Flash disk : 8GB

b. Perangkat Lunak (Software) yaitu :

1) Browser (Google Chrome, Mozilla

Firefox, Safari, dll)

2) Easywamp 1.1

3) MySQL Server

4) Adobe Dreamweaver CS 3

3.2.6 Pengujian Sistem

Pengujian ini dilakukan dengan cara memasukan banyaknya jumlah pasien, rata-rata

waktu kedatangan, dan rata-rata waktu

pelayanan. Secara otomatis sistem akan

menghitung keseluruhan waktu pelayanan dari sebuah antrian rawat jalan tersebut.

3.3 Data Pasien Rawat Jalan

Rangkuman Data Keadaan Poli Pada Rumah Sakit Islam “Ibnu Sina” YARSI Sumbar Padang Panjang (09.00 – 11.00)

Tabel 3.1 Data Jumlah Pasien Rawat Jalan Hari Sen in Selasa Rab u Kam is Ju m at Sab tu Jumlah pasien 10 5 7 4 20 15 Lama penga matan 2 2 2 2 2 2

Data Kedatangan Pasien Pada Poliklinik Rumah Sakit Islam “Ibnu Sina” YARSI Sumbar Padang Panjang

Tabel 3.2 Data Pasien Rawat Jalan Per Waktu Kedatangan Hari / Waktu Sen in Selasa Rab u Kam is Ju m at Sab tu 09.00 – 10.00 8 5 3 16 13 4 10.00 – 11.00 2 0 4 4 7 11

3.4 Pencarian Bilangan Random

Dari pengamatan yang telah dilakukan dan diteliti maka jumlah pasien yang terdata melakukan check up pada poliklinik Rumah Sakit Islam “Ibnu Sina” YARSI Sumbar Padang Panjang sebanyak 61 orang selama ± 2 minggu melakukan pengamatan. Angka random yang akan digunakan pun sebanyak 61 bilangan random. Dengan pencarian yang akan dilakukan diantaranya :

Diketahui : Jumlah bilangan random = 61 bilangan random

Bit = 8 Z0 = 12357 C

= 237

Ditanya = Nilai random ? Jawab : Zi = (a x Z0 + C) mod m a = 2 + 3 = 2 + 3 = + 3 a = 19 m = = =

(8)

m = 128 Z1 = (a x Z0 + C) mod m = (19 x 12357 + 237) mod 128 = 235020 mod 128 = 1836 x 128 = 235008 = 235020 – 235008 Z1 = 12 Jadi R1 =

3.5 Pencarian Waktu Pelayanan

Dari pencarian bilangan random

sebelumnya, maka akan dilakukan pencarian waktu pelayanan setiap pasien yang melakukan check up atau pemeriksaan pada poliklinik Rumah Sakit Islam “Ibnu Sina” YARSI Sumbar Padang Panjang. Dengan ketentuan bilangan random sebagai berikut :

Diketahui : λ = 0,1 R1 =

0,0937

R2 = 0,6328 R3 = 0,875 R4 =0,4765 R5 = 0,9062 R6 = 0,0703 R7 = 0,1875 R8 = 0,4140 R9 =0,7187 R10 = 0,5078 R11 = 0,5 R12 = 0,3515 R13 = 0,5312 R14 = 1,7265 R15 = 0,6562 R16 = 0,3203 R17 = 0, 9375 R18 = 0, 6640 R19 = 0, 4687 R20 = 0,7578 R21 = 0,25 R22 = 0,6796 R23 = 0,7656 R24 = 0,3984 R25 = 0,4218 R26 = 0,8671 R27 = 0,3281 R28 = 0,0859 R29 = 0,4843 R30 = 0,0546 R31 = 0,1093 R32 = 0,9296 R33 = 0,5156 R34 = 0,6484 R35 = 0,1718 R36 = 0,1171 R37 = 0, 0781 R38 = 0, 3359 R39 = 0, 2343 R40 = 0,2812 R41 = 0,9153 R42 = 0,5626 R43 = 0,5390 R44 = 0,0937 R45 = 0,6328 R46 = 0,875 R47 = 0,4765 R48 = 0,9062 R49 = 0,0703 R50 = 0,1875 R51 = 0,4140 R52 = 0,7187 R53 = 0,5703 R54 = 0,6875 R55 = 0,9140 R56 = 0,2817 R57 = 0, 0007 R58 = 0 R59 = 0, 8515 R60 = 0,0312 R61 = 0, 4453

Ditanya : Waktu pelayanan check up pasien (t)?

? Jawab : = 1 / 0,1 = 10 menit t1 = - ln R1

= -10 ln 0, 0937

= 4, 5760 t2 = 4, 5760 t3 = 1, 3353 t4 = 7, 4128 t5 = 0, 9849 t6 = 26, 5498 t7 = 16, 7397 t8 = 8, 8188 t9 = 3, 3031 t10 = 6, 7766 t11 = 6, 9314 t12 = 10,4554 t13 = 6, 3261 t14 = -5, 4609 t15 = 4, 2128 t16 = 11, 3849 t17 = 0, 6453 t18 = 4, 0947 t19 = 7, 5779

(9)

t20 = 2, 7733 t21 = 13,8629 t22 = 3, 8625 t23 = 2, 6709 t24 = 9,2029 t25 = 8, 6322 t26 = 1, 4260 t27 = 11, 1443 t28 = 24, 545 t29 = 7, 2505 t30 = 29,0772 t31 = 22, 1365 t32 = 0, 7300 t33 = 6, 6242 t34 = 4, 3324 t35 = 17, 6142 t36 = 21, 4472 t37 = 25, 4976 t38 = 10,9094 t39 = 14, 5115 t40 = 12, 6868 t41 = 16,3321 t42 = 5, 7518 t43 = 6, 1803 t44 = 23,6765 t45 = 4, 5760 t46 = 1, 3353 t47 = 7, 4128 t48 = 0, 9849 t49 = 26, 5498 t50 = 16, 7397 t51 = 8,8188 t52 = 3, 3135 t53 = 5, 6159 t54 = 3, 7469 t55 = 0, 8992 t56 = 15, 2005 t57 = 72, 6443 t58 = 0 t59 = 1,6075 t60 = 34, 6733 t61 = 8, 0900

Tabel 3.3 Arrival Number Arrival Number 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Inter Arrival Time (t) 142 27 8 44 5 159 100 52 19 40 Arrival Number 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Inter Arrival Time (t) 179 62 37 -32 25 67 3 24 45 16 Arrival Number 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Inter Arrival Time (t) 83 23 15 55 51 8 66 147 43 174 Arrival Number 31 3 2 33 34 35 36 37 38 39 40 Inter Arrival Time (t) 132 4 39 25 105 128 152 65 87 76 Arrival Number 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Inter Arrival Time (t) 97 34 37 142 27 8 44 5 159 100 Arrival Number 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 Inter Arrival Time (t) 52 19 40 22 5 91 435 0 9 208 48

Tabel 3.4 Service Time Service Time 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 T 213 41 12 66 8 238 150 79 29 60 Service Time 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 T 62 94 56 -49 32 102 5 36 68 24 Service Time 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 T 124 34 24 84 77 12 100 221 65 258

(10)

Service Time 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 T 199 6 59 38 158 193 229 98 130 114 Service Time 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 T 146 51 55 213 41 12 66 8 238 150 Service Time 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 T 73 29 50 33 8 136 653 0 14 312 72

Tabel 3.5 Perhitungan Simulasi Arrival Number 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Inter Arrival Time 142 27 8 44 5 159 100 52 19 40 Arrival Time 142 169 177 221 226 385 485 537 556 596 Service Time 213 41 12 66 8 238 150 79 29 60 Into Time 142 355 396 408 474 712 862 1012 1041 1101 Front Time 366 396 408 474 482 950 1012 1091 1070 1161 Queuni ng Time 0 186 219 187 89 327 377 475 485 505 Idle Time 142 11 0 0 0 230 88 0 50 31 System Process Time 224 227 231 253 256 565 527 554 514 565 Arrival Number 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Inter Arrival Time 179 62 37 -32 25 67 3 24 45 16 Arrival Time 775 837 874 842 867 934 937 961 1006 1022 Service Time 62 94 56 -49 32 102 5 36 68 24 Into Time 1161 1223 1317 1373 1324 1426 1431 1467 1 535 1603 Front Time 1223 1317 1373 1324 1356 1528 1436 1503 1603 1627 Queuni ng Time 386 386 443 531 457 492 494 506 529 581 Idle Time 0 0 0 0 0 70 -97 31 32 0 System Process Time 448 480 499 482 489 594 499 542 597 605 Arrival Number 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Inter Arrival Time 83 23 15 55 51 8 66 147 43 174 Arrival Time 1105 1128 1143 1198 1249 1257 1323 1470 1513 1687 Service Time 124 34 24 84 77 12 100 221 65 258 Into Time 1627 1751 1775 1859 1930 1948 2048 2269 2334 2399 Front Time 1751 1785 1799 1943 2007 1960 2148 2490 2399 2657

(11)

Queuni ng Time 522 623 632 661 681 691 725 799 821 712 Idle Time 0 0 -10 80 -13 -59 88 121 -156 0 System Process Time 646 657 656 745 758 703 825 1020 886 970 Arrival Number 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Inter Arrival Time 132 4 39 25 105 128 152 65 87 76 Arrival Time 1819 1823 1862 1887 1992 2120 2272 2337 2424 2500 Service Time 199 6 59 38 158 193 229 98 130 114 Into Time 1627 1826 1832 1891 1929 2087 2280 2509 2607 2737 Front Time 1826 1832 1891 1929 2 087 2280 2509 2607 2737 2851 Queuni ng Time -192 0 29 4 -63 -33 8 172 183 237 Idle Time 1030 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 System Process Time 7 9 29 32 95 160 237 270 289 351 Arrival Number 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Inter Arrival Time 97 34 37 142 27 8 44 5 159 100 Arrival Time 2597 2631 2668 2810 2837 2845 2889 2894 3053 3153 Service Time 146 51 55 213 41 12 66 8 238 150 Into Time 2251 2397 2448 2503 2716 2757 2769 2835 2843 3081 Front Time 2397 2448 2503 2716 2757 2769 2835 2843 3126 323 1 Queuni ng Time -346 -183 -165 -307 -121 -88 120 -59 -210 -72 Idle Time -486 0 0 0 0 0 0 0 0 -45 System Process Time -200 -183 -165 -94 -80 -76 -54 -51 73 78 Arrival Number 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 Inter Arrival Time 52 19 40 22 5 91 435 0 9 208 48 Arrival Time 3205 3224 3264 3286 3291 3382 3817 3817 3826 4034 4082 Service Time 73 29 50 33 8 136 653 0 14 312 72 Into Time 3231 3304 3333 3383 3416 3424 3560 4213 4213 4227 4539 Front Time 3304 3333 3383 3416 3424 3560 4213 4213 4227 4539 4611 Queuni ng Time 26 80 69 97 125 42 -257 398 387 193 457 Idle Time 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 System Process Time 99 109 119 130 -49 178 396 396 401 505 529

(12)

Jadi :

1. Total front time = 130610

2. Total queuning time = 15044

3. Total idle time = -922

4. System process time = 20161

4. ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Data

Tahap analisa data merupakan tahap yang paling penting dalam pengembangan sebuah

sistem, karena pada tahap inilah nantinya

dilakukan evaluasi kinerja, identifikasi terhadap masalah yang ada, rancangan sistem dan langkah – langkah yang dibutuhkan untuk perancangan yang diinginkan sampai pada lisis yang di harapkan.

4.2 Analisa Sistem

Pasien rawat jalan pada RSI YARSI Padang Panjang terdiri atas pasien lama dan pasien baru. Pasien lama yang ingin melakukan

check up, pasien dapat melakukan login pada

sistem dengan memasukan nomor id pasien dan tangal lahir pasien untuk login, jika data pasien muncul maka pasien bisa langsung mengambil

nomor antrian untuk dapat check up pada poli

yg telah mereka pilih. Sedangkan pasien baru

yang belum pernah melakukan check up

sebelumnya, mereka harus melakukan registrasi data diri mereka secara lengkap untuk mendapatkan nomor id pasien agar bisa mengambil nomor antrian untuk rawat jalan. Setelah selesai mengambil nomor antrian, baik pasien lama maupun pasien baru mereka terlebih dahulu harus menunggu sampai nomor antrian mereka keluar atau dipanggil oleh operator antrian secara urut dan sesuai dengan poli yang telah terdaftar.

Setelah nomor antrian keluar proses pelayanan pasien langsung bisa dimulai dengan dokter pada poli yang telah terdaftar. Kemudian bila pasien telah merasa cukup, berarti proses pelayanan telah selesai.

4.3 Analisa Proses

Dalam tahap analisa proses ini antrian dilakukan dengan menggunakan metode

Multiple Cannel Single Phase dengan aturan

kedatangan First In First Out (FIFO). Pasien

harus mendaftar terlebih dahulu agar data-data pasien tersimpan ke dalam database system. Kemudian pasien login ke dalam system untuk melihat antrian yang sedang berlangsung, dan mengambil nomor antrian. Operator yang bertugas menekan tombol next apabila antrian

nomor kesekian telah selesai. System

memanggil antrian dengan sound.

4.4 Analisa Output

Gambar 7 Analisa Output 4.5 Perancangan UML

Perancangan UML (Unified Modelling

Language) adalah untuk menentukan cara kerja program “Perancangan Sistem Antrian

Pelayanan Rawat Jalan Pada Rumah Sakit Islam “Ibnu Sina” YARSI-Sumbar PadangPanjang Menggunakan PHP dan MYSQL” yang menggunakan Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, State Diagram, Collaboration Diagram, Deployment Diagram dan Activity Diagram. Untuk perancangan UML ini menggunakan program Rational Rose 2002.

4.5.1 Model Use Case

Use case diagram digunakan untuk

menampilkan hubungan antara actor dengan

program.

Gambar 8 Use Case 4.5.2 Class Diagram

Class diagram menggambarkan

struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain

Gambar 9 Class Diagram

1

(13)

5. IMPLEMENTASI DAN HASIL 5.1 Implementasi sistem

Implementasi sistem merupakan

bagian dari siklus pengembangan sistem. Untuk melakukan sebuah implementasi maka di

perlukan aplikasi yaitu perancangan interface

dan penulisan kode program sesuai dengan sistem yang dirancang.

Implementasi sistem dilakukan setelah tahapan perancangan sistem antrian pelayanan

rawat jalan dan pengujian dilakukan.

Implementasi sistem dapat dilakukan setelah sistem antrian pelayanan rawat jalan yang dibuat dapat berjalan sebagaimana mestinya. Perancangan interface dilakukan untuk interaksi user dengan sistem yang telah dibuat.

5.2 Pengujian sistem

Pengujian sistem akan

menggambarkan bagaimana sebuah sistem berjalan. Tahapan pengujian ini berisikan hasil eksekusi program dan penjelasan program yang dibuat untuk mendukung sistem yang telah dirancang.

5.3 Tampilan Website

Setelah webserver dan database kita

telah terbentuk maka proses yang akan

dilakukan selanjutnya adalah merancang

halaman website yang akan kita buat dengan

aplikasi Adobe Dreamweaver CS3yang telah

diinstall, berikut ini adalah webpage yang telah

dirancang.

5.3.1 Tampilan Awal

Pada tampilan ini berisikan home, operator, dan admin

Gambar 10 Tampilan Awal 5.3.2 Layout Halaman Home

Halaman index merupakan

halaman utama yang dapat diakses oleh user.

Pada halaman index user dapat memilih

beberapa akses menu seperti login sebagai

login sebagai member. Selain itu, halaman

index juga berisikan home, pasien, dokter,

jadwal, dan antrian.

Gambar 11 Layout Halaman Home Pasien 5.3.3 Layout Halaman Register Pasien

Halaman ini beriskan form register yang harus diisi pasien untuk mendapatkan nomor antrian. Dan apabila pasien tidak mengisi lengkap data diri mereka, maka pasien tidak bisa melakukan registrasi.

Gambar 12 Layout Halaman Register Pasien 5.3.4 Layout Halaman Dokter

Halaman ini menjelaskan nama-nama dokter yang praktek pada RSI YARSI Padang Panjang lengkap dengan spesialisasinya.

Gambar 13 Layout Halaman Dokter 5.3.5 Layout Halaman Jadwal

Berisikan jadwal dokter pratek pada masing-masing poliklinik di RSI YARSI Padang Panjang.

(14)

5.3.6 Layout Halaman Antrian

Berisikan daftar antrian nama pasien, poliklinik, dokter yang melayani serta sttus pasien apakah sedang diproses, menunggu, atau telah selesai dilayani.

Gambar 15 Layout Halaman Antrian 5.3.7 Layout Halaman Biodata Pasien

Pada halaman ini berisi biodata pasien yang telah melakukan registrasi sebelumnya dengan detail.

Gambar 16 Layout Halaman Biodata Pasien 5.3.8 Layout Halaman LihatAntrian

Halaman ini menjelaskan jumlah

antrian yang telah terjadi. Serta status antrian apakah pasien sedang menunggu antrian, sedang dilayani atau telah selesai dilayani. Disini pasien yang akan mengambil nomor antrian jga bisa melihat bayak tidaknya pasien yang telah mengantri sebelumnya.

Gambar 17 Layout Halaman Lihat Antrian 5.3.9 Layout Halaman Ambil Nomor

Pada halaman ini pasien dihadapkan dengan form yang harus diisi seperti poliklinik,

keluhan, dan nama dokter untuk mendapatkan nomor antriannya.

Gambar 18 Layout Halaman Ambil Nomor 5.3.10 Layout Halaman Cetak Nomor

Halaman ini menjelaskan pasien urutan keberapa, pada poliklinik dan dokter apa mereka melakukan check up.

Gambar 19 Layout Halaman Cetak Nomor 5.3.11 Tampilan Cetak Nomor

Pada tampilan ini pasien akan

mencetak nomor antriannya sebagai bukti mereka telah mangambil antrian sebelumnya.

Gambar 20 Tampilan Cetak Nomor 5.3.12 Layout Halaman Login Operator

Halaman ini berisi login operator yang

terdiri atas username dan password untuk

masuk kehalaman operator agar bisa

memanggil antrian pasien ataupun membatu pasien baru yang ingin mendaftar apabila tidak tau cra melakukan pendaftarannya.

(15)

Gambar 21 Layout Halaman Login Operator 5.3.13 Layout Halaman Antrian

Disini operator akan memanggil nomor antrian pasien yang akan dialihkan langsung pada poliklinik yang telah dpilih pasien sebelumnya. Serta pada halaman ini bagian ADM juga bisa melihat gambaran berapa lamanya waktu pelayanan satu pasien untuk bisa

mengambil tindakan apakah diperlukan

penambahan ruangan untuk check up pasien

atau tidak.

Gambar 22 Layout Halaman Cek Antrian Operator

5.3.14 Layout Operator Daftar Pasien

Halaman ini berisi registrasi pasien yang dilakukan oleh operator apabila pasien tidak bisa registrasi sendiri.

Gambar 23 Layout Operator Daftar Pasien 5.3.15 Halaman Login Admin

Halaman ini berisi admin yang terdiri

atas username dan password untuk masuk

kehalaman admin.

Gambar 24 Halaman Login Admin 5.3.16 Halaman List Pasien Admin

Halaman ini berisi data-data pasien yang telah terdaftar menjadi pasien rawat jalan pada RSI YARSI Padang Panjang.

Gambar 25 Halaman List Pasien Admin 5.3.17 Halaman List Dokter Admin

Halaman ini berisi daftar nama dokter yang melakukan praktek pada RSI YARSI Padang Panjang.

Gambar 26 Halaman List Dokter Admin 5.3.18 Halaman List Poliklinik Admin

Halaman ini berisi nama-nama

poliklinik yang terdapat pada RSI YARSI Padang Panjang beserta keterangan poliklinik tersebut.

(16)

Gambar 27 Halaman List Poliklinik Admin 5.3.19 Halaman Edit Pasien

Halaman ini berisi form data pasien yang telah masuk kdalam database, dimana apabila operator yang mendaftarkan pasien ada kesalahan dalam input data maka akan dirubah pada form ini.

Gambar 28 Halaman Edit Pasien 5.3.20 Halaman Edit Dokter

Halaman ini digunakan untuk mengedit data dokter yang slah pengnputn oleh admin sebelumnya.

Gambar 29 Halaman Edit Dokter 5.3.21 Halaman Edit Poliklinik

Pada halaman ini admin bisa mengedit

keterangan atau poliklinik yang slah

penginputan sebelumnya.

Gambar 30 Halaman Edit Poliklinik

6. PENUTUP 6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari pengerjaan Skripsi ini adalah:

1. Aplikasi sistem antrian pelayan rawat jalan ini dapat memberikan bantuan bagi perawat ataupun pasien yang akan mengatri.

2. Metode multiple channel single phase

dengan aturan kedatangan first in first out terbukti mampu mempermudah pasien menunggu antrian.

3. Aplikasi sistem antrian pelayanan rawat jalan berbasis web dapat mempermudah masyarakat serta menghemat waktu dan biaya karena dapat di akses online dari manapun dan kapanpun.

6.2 Keterbatasan sistem

Adapun keterbatasan dari sistem ini adalah :

1. Untuk antrian nomor urut ke 1, operator

harus merefresh page agar tombol next muncul, sehingga dapat memanggil nomor urut berikutnya.

2. Sistem antrian pelayanan rawat jalan tidak semuanya dapat melakukan pemanggilan secara sempurna.

6.3 Saran

Pembuatan apliaksi sistem antrian pelayanan rawat jalan ini masih sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan sehingga perlu adanya pengembangan sistem seperti perancangan antarmuka untuk menambah loket antrian saat pasien registrasi terlalu banyak.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Kaiay, Thomas. J, Dasar Teori Natrian Untuk Kehidupan Nyata, Yogyakarta: ANDI, 2004 Munawar, Pemodelan Visual dengan UML, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.

Pressman, Roger. S, Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku I), Yogyakarta: Andi, 2002

Rusli, Ronald, Membuat Aplikasi GPS & Suara Antrian Dengan PHP, Yogyakarta: Lokomedia, 2013

Sibero, Alexander. F. K, Kitab Suci Web Programming, Yogyakarta: MediaKom, 2011 (blog.uad.ac.id/jawadbakrie91/2012/06/16/ pengenalan-php/).

(id.wikipedia.org/wiki/MySQL).

Gambar

Gambar 1  System Development Life Cycle  (SDLC).
Gambar 3 Model Prototype  2.1.2.3 Model Spiral
Gambar 6 Kerangka Penelitian
Tabel 3.4 Service Time  Service  Time  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 T  213 41 12 66 8 238 150 79 29 60 Service  Time  11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 T  62 94 56 -49 32 102 5 36 68 24       Service  Time  21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 T  124 34 24 84 77 12 100 221 6
+7

Referensi

Dokumen terkait

15 MUHAMAD KHOLIF HIDAYATULLAH 16 MUHAMMAD ABDUR ROHMAN 17 MUHAMMAD ANIS MUNBAITS 18 MUHAMMAD MALKHUDZI 19 MUHAMMAD NAUFA FAZA 20 TAMAMU ILHAMI AZDKIYA 21 AHMAD

sering kemudian ia tidak bertanggung jawab dalam menyimpan file-file pribadi pegawai. Sering ia diminta untuk menciptakan sistem filing yang lengkap untuk

[r]

Pauli (dalam Indrawati, 2013: 218) menyatakan bahwa kemampuan numerik akan membantu pemahaman dan nalar peserta didik dibidang yang berkaitan dengan angka-angka. Adapun

Krisis software tidak dapat hilang dalam satu satu malam, di mana tidak ada suatu pendekatan yang baik dalam mengatasi krisis software, namun gabungan dari metode untuk

Asuhan kebidanan yang dilakukan yaitu: Lakukan hubungan terapeutik dengan pasien dan keluarga, informasikan pada pasien tentang hasil pemeriksaan tanda-tanda vital, serta

Sedangkan takhrij menurut para ulama sendiri adalah; mengeluarkan hadits terhadap seseorang dengan menyebutkan mukharijnya (yang meneluarkan hadits tersebut), Ibnu

[r]