• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISBN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ISBN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA KETRAMPILAN

(

SKILL)

TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI

YANG BERDAMPAK PADA KEPUASAN PELAYANAN

KEPADA PASYARAKAT

(Studi Pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Probolinggo)

Arik Setyowati

Pegawai Negeri Sipil di Dinas Penanaman Modal dan PTSP

Kabupaten Probolinggo

Jln. Raya Dringu No. 901, Probolinggo, Jawa Timur

e-mail : arisetiyowati3241@gmail.com

Abstrak

Penelitian eksplanatori ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh pendidikan

terhadap peningkatan kinerja. (2) Pengaruh pendidikan terhadap kepuasan pelayanan. (3)

Pengaruh pelatihan terhadap peningkatan kinerja. (4) Pengaruh pendidikan terhadap

kepuasan masyarakat. (5) Pengaruh peningkatan terhadap peningkatan kinerja. (6)

Pengaruh keterampilan terhadap kepuasan masyarakat. (7) Pengaruh peningkatan kinerja

terhadap kepuasan masyarakat. Penelitian yang melibatkan 55 orang pegawai Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Probolinggodilakukan

secara sensus dan menggunakan kuesioner serta dianalisis dengan metode analisis jalur.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap

peningkatan kinerja. (2) Pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pelayanan. (3) Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja. (4)

Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan masyarakat. (5) Ketrampilan

berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja. (6) Ketrampilan berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan masyarakat. (7) Peningkatan Kinerja berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan masyarakat. Penelitan ini bermanfaat dalam meningkatkan kinerja dan

kepuasan masyarakat, namun masih banyak keterbatasan yang perlu dikaji oleh peneliti lain.

Kata kunci : Pendidikan, keterampilan, kepuasan masyarakat, peningkatan kinerja

Pendahuluan

Pegawai sebagai bagian terpenting dalam organisasi, karena memiliki peranan besar dalam menentukan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Fungsi dan peran pegawai dibutuhkan untuk memaksimalkan kinerja, produktivitas, maupun efektifitas organisasi melalui cara kerja efisien sehingga menghasilkan nilai tambah bagi organisasi. Dalam lingkup instansi pemerintah pun, pegawai memiliki peranan penting dalam birokrasi sebagai pelaksana utama tugas-tugas pemerintahan. Pegawai merupakan salah satu organ penting bagi kelangsungan suatu negara karena fungsinya sebagai aparatur sipil negara dan pelayan/abdi masyarakat.

Sesuai dengan fungsi utamanya Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana utama pemerintahan negeri ini, dan sebagai pelayan masyarakat, maka paraAparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki komitmen tinggi, pendidikan dan pelatihan yang memadai, kinerja yang baik, dan memiliki disiplin waktu yang tinggi. Hal ini tentu saja merupakan tantangan yang harus dijawab oleh seluruh Aparatur Sipil Negara di seluruh Indonesia.

Pendidikan Sutrisno (2011:65) menyatakan pendidikan merupakan totalitas interaksi manusia untuk pengembangan manusia seutuhnya, dan pendidikan merupakan proses yang terus-menerus yang senantiasa berkembang. Melalui pendidikan seseorang dipersiapkan untuk memiliki bekal agar siap tahu, mengenal dan mengembangkan metode berfikir secara sistematis agar dapat memecahkan masalah yang akan dihadapi dalam kehidupan dikemudian hari (Sedarmayanti, 2003:32).

(2)

Pelatihan adalah sebuah proses dimana memberikan karyawan pengetahuan, dan keterampilan yang spesifik dan dapat diidentifikasi untuk digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini (Mathis dan Jackson 2003:301). Pelatihan dilaksanakan untuk karyawan baru agar dapat menjalankan tugas-tugas baru yang dibebankan dan untuk karyawan lama guna meningkatkan mutu pelaksanaan tugasnya sekarang maupun masa depan. Dijelaskan pula bahwa pelatihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktik dari pada teori (Ardana, dkk. 2012:91).

Lian (2013) menyatakan keterampilan adalah merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan.Lebih lanjut tentang keterampilan, Dunnett’s (dikutip oleh Lian Arcynthia, 2013), skill adalah sebagai kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu rangkaian tugas yang berkembang dari hasil pelatihan dan pengalaman.Keahlian seseorang tercemin dengan seberapa baik seseorang dalam melaksanakan suatu kegiatan yang spesifik, seperti mengoperasikan suatu peralatan, berkomunikasi efektif atau mengimplementasikansuatu strategi bisnis.Wahyudi (2002:33) mengartikan keterampilan kerja sebagai kecakapan atau keahlian untuk melakukan suatu pekerjaan yang hanya diperoleh oleh praktek.

Wibowo (2007:7) menyatakan kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2004:67).

Pengertian mengenai pelayanan disampaikan Daviddow dan Uttal dalam Sutopo dan Suryanto (2003) bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja yang meningkatkan kepuasan pelanggan.

Metode Penelitian

Lokasi dan Jenis Penelitian

Lokasi penelitian berada di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Probolinggo

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan penghitungan angka angka untuk memutuskan suatu masalah. Analisis data penelitian kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan ilmu statistik. Dalam penelitian kuantitatif tidak perlu menitikberatkan pada kedalaman data akan tetapi dapat merekam data yang sebanyak banyaknya dari populasi yang luas. Walaupun dalam jumlah populasi besar masih bisa dianalisis dengan memakai rumus statistik, sehingga kesimpulan hasil penelitian pun berupa hasil perhitungan yang bersifat menggambarkan atau jalinan variabel.

Dengan pendekatan metode penelitian eksplanasi (korelasional) untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan, hipotesis dibuktikan kebenarannya, dengan mencari hubungan sebab akibat (kausalitas) dan mengetahui variabel penyebab atau variabel pengaruh (variabel independen). Dan variabel yang akan menjadi akibat atau variabel yang terpengaruh (variabel dependen), sehingga diketahui hubungan atau keterkaitan antara variabel variabel tersebut.

Sumber Data Penelitian dan Metode Pengumpulan Data

Sumber data adalah semua bentuk yang bisa memberikan informasi mengenai data yang akan diteliti. Dalam penelitian ini digunakan data primer yaitu data yang disusun oleh peneliti khusus untuk menyelesaikan permasalahan yang telah dirumuskan. Data primer diperoleh dari pengumpulan hasil survey melalui penyebaran kuisioner atau angket kepada sejumlah sampel atau responden yang telah ditetapkan jenis dan jumlahnya. Dalam hal ini kuisioner disebarkan kepada seluruh pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Probolinggo sejumlah 55 (Lima Puluh Lima) orang.

Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket atau kuisioner. Yaitu suatu metode dengan menyebar kuisioner kepada objek penelitian yang berisi pertanyaan-pertanyaan secara tertulis yang berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti ditujukan kepada responden untuk dijawab. Angket tersebut diantarkan sendiri oleh peneliti sehingga langsung berinteraksi dengan responden.

(3)

Penyusunan pertanyaan seharusnya yang bisa mendorong responden untuk memberi respon yang akurat, memberikan informasi yang lengkap, dan tentunya yang dapat mencegah responden untuk tidak menjawab pertanyaan yang diajukan, tidak menghentikan partisipasinya dan memberikan respon yang baik kepada responden.

Instrumen pernyataan dibuat dalam bentuk checklist. Hasil dari perhitungan ini nantinya dapat digunakan sebagai analisis kuantitatif.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah sekumpulan elemen berupa orang, kejadian dan produk yang bisa dipakai untuk menarik serangkaian kesimpulan. Sedang sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil/ditentukan dalam jumlah tertentu sesuai dengan karakteristik yang diinginkan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Probolinggo, yang berjumlah 55 (Lima Puluh Lima) orang.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah semacam petunjuk kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Di dalam definisi operasional menjelaskan secara ilmiah sehingga sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama.

Peneliti ini menggunakan tiga variabel yaitu:Variabel Independen (eksogen)Variabel independen disebut juga variabel bebas adalah variabel yang menjadi penyebab atau mempengaruhi timbulnya variabel dependen atau variabel terikat, baik mempengaruhi secara signifikan atau tidak signifikan.Dalam penelitian ini variabel independen adalah Pendidikan (X1), Pelatihan (X2), Ketrampilan (X3)

Variabel Dependen (endogen)Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kepuasan pelayanan kepada masyarakat (Y).

Variabel Mediator.Variabel mediator adalah yang memberi pengaruh kuat atau lemah terhadap hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel mediator dalam penelitian ini adalah Peningkatan kinerja (Z).

Uji Instrumen

Uji instrumen adalah dalam penelitian kuantitatif dengan bentuk analisa yang menggunakan angka- angka dan perhitungan dengan metode statistik, yang di klasifikasikan dalam kata reabilitas.

Uji validitas ini dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara score masing – masing butir pertanyaan dengan total score.Kuisioner dikatakan valid jika nilai signifikan ( r= lebih kecil dari alfa.Sebaliknya kuisioner dikatakan tidak valid jika nilai signifikan lebih besar dari alfa.Atau data dikatakan valid bila r ≥ 0,010 dan sebaliknya.

Uji reabilitas digunakan untuk mengukur kuisioner yang merupakan indikator dari variabel.Kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika masing- masing pertanyaan dijawab responden secara konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Suatu kuisioner dikatakan handal jika nilai cronbach

Alpha lebih besar dari 0,0600 atau ᾳ ≥ 0,0,60 ( Ghozali,2006 ).

Metode Analisis Data

Untuk menjawab hipotesis yang telah dibuat peneliti menggunakan metode analisis jalur yang berfungsi untuk menjelaskan terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti, untuk mengetahui pengaruh langsung (direct), pengaruh tidak langsung (indirect) danpengaruh total, untuk mengetahui pengaruh yang lebih dominan variabel bebas dan variabel mediator pendidikan (X1), pelatihan (X2) dan ketrampilan (X3), dan peningkatan kinerja (Z) terhadap variabel terikat Kepuasan masyarakat (Y).

(4)

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Hasil Uji Instrumen

Uji validitas data bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kevalidan pertanyaan dari penyebaran kuesioner. Uji validitas data dilakukan dengan menggunakan metode korelasi product moment (pearson correlation).Pelaksanaan Uji Validitas akan dilakukan pada data yang terdiri dari 12 pertanyaan dan dikelompokkan menjadi 5 kriteria. Pengelompokan pertanyaan terdiri dari Variabel Pendidikan (X1),Pelatihan (X2), Ketrampilan Skill (X3), Peningkatan Kerja (Z) serta Kepuasan

Pelayanan (Y). Hasil pengujian menunjukan bahwa semua item dari instrumen penelitian untuk menganalisis semua variabel dalam model penelitian ini adalah valid, karena terbukti bahwa nilai Sig.

corelation dari semua item semua variabel penelitian adalah lebih kecil dari α (0,05).

Uji Reliabilitas ketentuan yang ditetapkan dalam uji reliabilitas dengan melihat nilai

Cronbach’s Alpha. Suatu item dikatakan reliabel jika r Cronbach’s Alpha positif dan lebih besardari 0,600. Sebaliknya jika nilai r Cronbach’s Alpha negatif atau positif, dan/atau lebih kecil dari 0,600 maka item tersebut dinyatakan tidak realibel. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua alat ukur yang digunakan adalah reliabel, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Cronbach’s Alpha yang secara umum bergerak dari 0,600 sampai dengan 0,800. Karena koefisien reliabilitas kesemuanya tidak kurang dari 0,600 yang apabila dikonfersikan kedalam kreteria koefisien reliabilitas pada bab sebelumnya maka koefisien tersebut menggambarkan reliabilitas yang tinggi.

Hasil Analisis Jalur

Pada penelitian ini analisis yang di gunakan untuk menguji hipotesis yang telah digunakan adalah antar variabel yang dihipotesiskan dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh suatu hubungan kausal yang dilakukan dari hasil penyebaran kuesioner. Perhitungan koefisien path pada penelitian ini menggunakan analisis regresi

standardize dengan melihat secara parsial pada masing-masing persamaan dengan mengunakan software SPSS versi 20. Hasilnya adalah sebagai berikut :

1 Pengaruh Pendidikan (X1), Pelatihan (X2), Keterampilan (X3) Terhadap Kepuasan Pelayanan

(Y)

Hasil uji regresi standardizePengaruh Pendidikan (X1), Pelatihan(X2), Keterampilan

(X3)Terhadap Kepuasan Pelayanan (Y) adalah sebagai berikut :

Tabel 1Hasil Uji Koefisien Jalur Pengaruh Pendidikan (X1), Pelatihan (X2), Keterampilan (X3)

Terhadap Kepuasan Pelayanan (Y)

Variabel Beta T hitung PV/Prob Sig T

Pendidikan (X1) -0.025 -0.161 0,05 0.873 Pelatihan(X2) 0.083 0.509 0,05 0.613 Keterampilan (X3) 0.465 3.219 0,05 0.002 R = 0.500 R Square = 0.250 F = 5.669 Sig. F = 0.002

Sumber : Data Primer diolah, Tahun 2019

Sehingga diperoleh persamaan jalur untuk variabel yang dianlisis dalam penelitian ini yaitu : Y= ß1X1 + ß2 X2 + ß3 X3

Y = -0,025 X1 + 0,083 X2 + 0,465 X3

Dari persamaan regresi linier berganda tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut :

Besarnya koefisien regresi variabel Pendidikan sebesar -0,025 menunjukkan bahwa variabel Pendidikan mempunyai pengaruh negatif terhadap Kepuasan Pelayanan.

Besarnya koefisien regresi variabel Pelatihansebesar 0,083 menunjukkan bahwa variabel Pelatihanmempunyai pengaruh positif terhadap Kepuasan Pelayanan

Besarnya koefisien regresi variabel Keterampilan sebesar 0,465 menunjukkan bahwa variabel Keterampilan mempunyai pengaruh positif terhadap Kepuasan Pelayanan

(5)

2 Pengaruh Pendidikan (X1), Pelatihan (X2), Keterampilan (X3),Terhadap Kepuasan Pelayanan

(Y) Melalui Peningkatan Kinerja (Z)

Hasil uji regresi standardizePengaruh Pendidikan (X1), Pelatihan (X2), Keterampilan (X3),

Terhadap Kepuasan Pelayanan (Y) Melalui Peningkatan Kinerja (Z) adalah sebagai berikut :

Tabel 2 Hasil Uji Koefisien Jalur Pengaruh Pendidikan (X1), Pelatihan (X2), Keterampilan

(X3),Terhadap Kepuasan Pelayanan (Y) MelaluiPeningkatan Kinerja (Z)

Variabel Beta T hitung PV/Prob Sig

Pendidikan (X1) -0.005 -0.042 0.05 0.966

Pelatihan (X2) 0.206 1.571 0.05 0.122

Keterampilan (X3) 0.357 2.812 0,05 0.007

Kepuasan Pelayanan (Y) 0.347 3.093 0.05 0.003

R = 0.727 R Square = 0.528 F = 13.992 Sig. F = 0.000

Sumber : Data Primer diolah, Tahun 2019

Sehingga diperoleh persamaan regresi untuk variabel yang dianlisis dalam penelitian ini yaitu :

Z= ß1X1 + ß2 X2 + ß3 X3+ ß4 Y

Z = -0.005 X1 + 0.206 X2 + 0.357 X3 + 0.347 Y

Dari persamaan regresi linier berganda tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut :

Besarnya koefisien regresi variabel Pendidikan sebesar -0.005menunjukkan bahwa variabel Pendidikan mempunyai pengaruh negatif terhadap peningkatan kinerja.Besarnya koefisien regresi variabel Pelatihansebesar 0,206 menunjukkan bahwa variabel Pelatihanmempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja.

Besarnya koefisien regresi variabel Keterampilan sebesar 0.357 menunjukkan bahwa variabel Keterampilan mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja. Besarnya koefisien regresi variabel Kepuasan Pelayanan sebesar 0.347 menunjukkan bahwa variabel Kepuasan Pelayanan mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja.

Pembahasan

Adapun pengaruh antar variabel dalam penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pengaruh PendidikanTerhadap Peningkatan Kinerja. Berdasarkan hasil analisis Pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Peningkatan Kinerja. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Mamahit Rendry(2013)Tingkat pendidikan, pelatihan dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai. Oleh karena itu Kepala BPBD dan unsur pimpinan lainnyadalam meningkatkan kinerja sebaiknya memperhatikan faktor faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai seperti tingkat pendidikan, pelatihan dan kepuasan kerja.

Pendidikan merupakan totalitas interaksi manusia untuk pengembangan manusia seutuhnya, dan pendidikan merupakan proses yang terus-menerus yang senantiasa berkembang. Melalui pendidikan seseorang dipersiapkan untuk memiliki bekal agar siap tahu, mengenal dan mengembangkan metode berfikir secara sistematis agar dapat memecahkan masalah yang akan dihadapi dalam kehidupan dikemudian hari

Pengaruh Pelatihan dan Peningkatan Kinerja. Berdasarkan hasil analisis Pelatihan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Peningkatan Kinerja.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Tirza Pingkan Pojoh1,Bernhard Tewal,Silcyljeova Moniharapon(2014), Pendidikan dan Pelatihan berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Karyawan PT PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo. sehingga hipotesisyang menyatakan bahwa diduga variabel Pendidikan dan Pelatihan secara bersama (simultan) berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT PLN (Persero) wilayah Suluttenggo dapat di terima.Pendidikan secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT PLN (Persero) wilayah Suluttenggo. sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa diduga variabel Pendidikan secara parsial berpengaruhterhadap Kinerja Karyawan PT PLN (Persero) wilayah Suluttenggo dapat di terima.Pelatihan secara parsial berpengaruh terhadap

……. lanjutan 6

……. lanjutan 7

(6)

Kinerja Karyawan PT PLN (Persero) wilayah Suluttenggo. sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa diduga variabel Pelatihan secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT PLN (Persero) wilayah Suluttenggo dapat di terima.

Pelatihan adalah sebuah proses dimana memberikan karyawan pengetahuan, dan keterampilan yang spesifik dan dapat diidentifikasi untuk digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini (Mathis dan Jackson 2003:301). Pelatihan dilaksanakan untuk karyawan baru agar dapat menjalankan tugas-tugas baru yang dibebankan dan untuk karyawan lama guna meningkatkan mutu pelaksanaan tugasnya sekarang maupun masa depan. Dijelaskan pula bahwa pelatihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktik dari pada teori (Ardana, dkk. 2012:91).

Pengaruh Ketrampilan Skill dan Peningkatan KinerjaBerdasarkan hasil analisis Ketrampilan Skill berpengaruh secara signifikan terhadap Peningkatan Kinerja. Dalam penelitian ini satu jalur dengan Indri Tolo,Jantje L. Sepang,Lucky O.H Dotulong(2016). Hasil uji hipotesis serta hasil analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini, menunjukan bahwa variabel keterampilan kerja, disiplin kerja, dan lingkungan kerja secara bersama-sama (Simultan) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Manado. Keterampilan kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, artinya apabila dari setiap pegawai memiliki keterampilan dan keahlian dalam bekerja, maka kinerja pegawai akan meningkat. Disiplin kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, artinya apabila dari setiap pegawai memiliki disiplin kerja yang tinggi dalam bekerja, maka kinerja pegawai akan meningkat. Lingkungan kerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

Lian (2013) menyatakan keterampilan adalah merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan suatu aktiviitasa atau pekerjaan.Lebih lanjut tentang keterampilan, Dunnett’s (dikutip oleh Lian Arcynthia, 2013), skill adalah sebagai kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu rangkaian tugas yang berkembang dari hasil pelatihan dan pengalaman.Keahlian seseorang tercemin dengan seberapa baik seseorang dalam melaksanakan suatu kegiatan yang spesifik, seperti mengoperasikan suatu peralatan, berkomunikasi efektif atau mengimplementasikansuatu strategi bisnis.Wahyudi (2002:33) mengartikan keterampilan kerja sebagai kecakapan atau keahlian untuk melakukan suatu pekerjaan yang hanya diperoleh oleh praktek.

Pengaruh Pendidikan dan Kepuasan PelayananBerdasarkan hasil analisis Pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Pelayanan. Pengaruh Pelatihan dan Kepuasan Pelayanan. Berdasarkan hasil analisis Pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Pelayanan. Pengaruh Ketrampilan Skill dan Kepuasan Pelayanan. Berdasarkan hasil analisis Kemampuan Intelektual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Pelayanan.

Kesimpulan

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan antara lain: (1) Pendidikantidak berpengaruh

signifikan terhadap peningkatan kinerja. (2) Pendidikan tidak berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan pelayanan. (3) Pelatihantidak berpengaruh signifikan terhadap

peningkatan kinerja. (4) Pelatihantidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

masyarakat. (5) Ketrampilan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja. (6)

Ketrampilan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan masyarakat. (7) Peningkatan Kinerja

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat mengemukakan saran yang diharapkan

dapat memberikan manfaat.Memberikan peningkatan kualitas pengetahuan SDM yang ada

denganpelatihan-pelatihan penunjang baik teknis, fungsional atau struktural jugaworkshop

pendukung kinerja. Hal ini juga akan meningkatkan kemampuandalam perumusan masalah

serta pengambilan keputusan yang lebih baik.Penempatan pegawai dengan tepat dan sesuai

kompetensinya, baik untuk jabatanteknis, fungsional maupun struktural sehingga sesuai

dengan kapasitas yangdimiliki, seperti pendidikan, pengalaman serta masa kerja yang

sesuaidengan kebutuhan.Pegawai pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu

Satu PintuKabupaten Probolinggoharus mampu bertanggung jawab, disiplin dalam bekerja

……. lanjutan 5

(7)

dan menjaga etika terhadap pimpinan maupun bawahan sehingga akan tercipta efisiensi kerja

dalam intansi/organisasi.Pegawai pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu

Satu PintuKabupaten Probolinggoharus dapat melaksanakan tugas dan perannya dengan baik

dan secara efisien untuk meningkatkan citra organisasi/instansi

Daftar Pustaka

Arcyntia Lian. 2013. Analisis Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja: Makasar

Mamahit Rendry, 2013. Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Kepuasan Kerja Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pegawai.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia: Bandung. Remaja Rosda. Mathis and Jackson. 2003. Human Resource Management. Western: Personal Management Sutopo dan Suryanto. 2003. Dasar Dasar Pelayanan Prima: Jakarta: PT. Gramedia. Pustaka. Sutrisno, Edy. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.

Gambar

Tabel 2 Hasil Uji Koefisien Jalur Pengaruh Pendidikan (X 1 ), Pelatihan (X 2 ), Keterampilan  (X 3 ),Terhadap Kepuasan Pelayanan (Y) MelaluiPeningkatan Kinerja (Z)

Referensi

Dokumen terkait

• Bahwa saksi mengetahui pemohon dan termohon adalah suami istri yang telah menikah sekitar bulan Desember 2006 di Kabupaten Lombok Barat karena saksi turut

Melakukan perawatan bayi secara bersamaan akan membantu orang tua memiliki peran yang. sama dalam

Menurut Wong (2008), seseorang yang mememiliki tingkat religiusitas tinggi dalam mengikuti aktivitas keagamaan serta memiliki sikap etis lebih baik dalam kehidupan

Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang penulis bahas adalah skripsi di atas hanya menjelaskan tentang kecocokan teori al-Qur‘an dengan teori biologi, tapi

tempat kerja yang aman, bersih dan sehat Sebagian besar Rumah Sakit kurang menggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya pelayanan yang bersifat Preventif dan Promotif Isu

Sebab-sebab konflik peran ganda adalah karena : kuatnya peran tradisional wanita sebagai ibu rumah tangga (traditional role), tuntutan diri sendiri untuk sempurna di

optis aktif adalah diskoneksi pada kerangka dari salah satu senyawa yang tersedia ini dan menggunakan reaksi stereo spesifik dalam sintesis untuk sintesis umum, diskoneksi dari

(1) Sistem mengimplementasikan fitur – fitur seperti Input data supplier dan Input bobot tiap kriteria data kriteria tiap – tiap supplier menggunakan metode AHP serta output