• Tidak ada hasil yang ditemukan

004 Psikologi Wanita.ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "004 Psikologi Wanita.ppt"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PSIKOLOGI

WANITA

(2)

SELAMA MASA

KEHAMILAN

(3)

Perubahan-perubahan yang

terjadi

Perubahan hormon, perubahan anatomis dan fisiologis,

perubahan psikologis

Emosional labil, suasana hati sering berubah

Kehamilan membuat bahagia karena akan menjadi seorang ibu

sehingga menyiapkan nama yang indah

 Kehamilan kekhawatiran ( masalah,kecantikan hilang,bayi lahir

normal )

Sebagai bidan harus paham dengan perubahan tersebut agar bisa memberikan bantuan berupa dukungan

(4)

TRIMESTER I

A. Perubahan Psikologis

Rasa mual, muntah, payudara membesar,

merasa tidak sehat, benci kepada kehamilan, kekecewaan, kesedihan, kecemasan,

sering berharap tidak hamil

Pada awal kehamilan sering mencari tanda yang

meyakinkan dia hamil, perubahan diamati

dengan seksama, karena perut masih kecil, sering disembunyikan ( dirahasiakan )

• Membutuhkan komunikasi dengan suami, • Kebutuhan untuk dicintai meningkat yang

dipengaruhi oleh : kelelahan,rasa mual, pembesaran payudara dan kekhawatiran .

(5)

B Adaptasi Psikologis

• Bersikap ambivalen tentang kehamilannya dan

akan berhenti pada TMI terjadi secara spontan bila ia telah menerima kehamilannya

• Penerimaan ini biasanya terjadi pada akhir

semester I dan dipermudah dengan perasaan yang aman

• Pada ibu yang sebelumnya abortus  tidak sabar

menunggu akhir semester I. Setelah itu rileks dan pecaya pada kehamilan

• Kebenaran bahwa dia hamil dilakukan berulang kali

(6)

C. Dukungan oleh bidan dan orang terdekat

• Mendengarkan keluhan • Merasa prihatin

• Menjelaskan perubahan Psikologis

(7)

TRIMESTER II

A . Perubahan Psikologis

• Ibu merasa sehat, rasa tidak nyaman berkurang • Terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi

• Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan

sebagai beban

Ibu sudah menerima kehamilannya

• Mulai menggunakan energi dan pikiran untuk lebih

konstruktif

• Mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai bahagian

diluar dirinya

Kekecewaan dan kekhawatiran berkurang • Libido meningkat

(8)

B Adaptasi Psikologis Trimester II

• Mengembangkan identitas keibuannya sendiri

• Evolusi wanita  menerima perawatan dari ibunya

menjadi pemberi perawatan kepada calon anaknya ( siap menjadi ibu )

• Mengalami konflik untuk menyayangi ibunya agar

terlihat sebagai ibu yang baik

Aktivitas dan minat berpusat pada

kehamilannya,melahirkan dan persiapan menjadi ibu  penyambutan dalam keluarga

(9)

C. Dukungan

• Ibu memerlukan informasi informasi

tentang : Kehamilan, persalinan,

persiapan penerimaan keluarga yang baru

Ibu perlu rileks (dukungan lingkungan

sekitar)

• Memberikan pujian  kehamilannya

bagus

• Memberikan semangat  jika ada

kendala dalam kehamilannya dan solusi terhadap kendla tersebut

(10)

TRIMESTER III

A. Perubahan Psikologis

 Periode menunggu dan waspada untuk kelahiran bayi  Khawatir bayinya akan lahir sewaktu waktu

 Meningkat kewaspadaan akan tanda- tanda akan bersalin  Khawatir bayinya lahir tidak normal

 Khawatir dengan rasa sakit dan cedera melahirkan  Kecemasan muncul kembali

 Merasa dirinya aneh dan jelek

 Sedih berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil

 Persiapan aktif terhadap kelahiran termasuk memilih nama bayinya

 Keluarga mulai meduga –duga anaknya lahir perempuan atau laki-laki

(11)

B. Adaptasi Psikologis

• Priode dan waspada

• Mempersiapkan diri untuk

melahirkan,menerima anggota baru

(12)

C. Dukungan

• Sering berkomunikasi

• Penjelasan Fisiologi persalinan

• Memperkenalkan tempat bersalin • Mempesiapkan tempat persalinan

dan pendamping

(13)

MASA SETELAH

MELAHIRKAN

• Periode post partum (peurperium) adalah

jangka waktu 6 minggu, yang dimulai

setelah kelahiran bayi sampai pemulihan kembali organ-organ reproduksi seperti sebelum kehamilan

• Banyak faktor yang mempengaruhi proses

pemulihan ini, termasuk tingkat energi, kenyamanan psikologis dan fisik,

kesehatan bayi baru lahir, perawatan dan motivasi yang diberikan oleh tenaga

kesehatan profesional, dimana pada periode ini lebih ditekankan pada

kesejahteraan ibu dan respon dari bayinya. Untuk memberikan perawatan yang

bermanfaat bagi ibu, bayi dan

keluarganya, perawat harus menggunakan pendekatan yang holistik.

(14)

Reva Rubin (1977)

membagi fase

postpartum pada 3 fase,

yaitu :

taking in

taking hold

letting go

(15)

1. Taking In

(berlangsung hari

1-2 POSTPARTUM)

• Waktu refleksi bagi ibu-ibu cenderung pasif,

membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan sehari.  FASE PASIF

• Ketidaknyamanan fisik setelah persalinan, seperti

nyeri perineum, hemoroid, afterpain. Pada akhirnya ibu tidak mempunyai keinginan untuk merawat

bayinya. Ibu masih fokus pada persalinan dan merasa kagum pada bayinya.

• Apakah benar bayi tersebut adalah anaknya? Apakah

persalinan telah berakhir?

• Ibu membutuhkan istirahat untuk memulihkan

kekuatan fisiknya. Meminta ibu untuk

menceritakan pengalaman persalinan dapat membantu ibu melewati fase ini.

(16)

2. Taking Hold (2-3 hari

post partum)

Setelah melewati fase pasif, ibu memulai

FASE AKTIFnya

Dimulai dengan memenuhi kebutuhan sehari

dan dapat mengambil keputusan.

Mulai tertarik merawat bayinya.

Pada fase ini ibu juga dapat diberikan

pendidikan kesehatan tentang perawatan bayi

dan mempraktekkan dengan pengawasan,

seperti mendukung kepala bayi, menyusui

dengan benar, atau menyendawakan bayi.

Reinforcement positif dapat diberikan pada

ibu supaya ibu dapat meningkatkan

kemampuannya dalam merawat bayi.

(17)

3. Letting Go

• Ibu mulai mendefinisikan kembali

perannya. Ibu mulai melepaskan perannya yang dulu, dari

mempersiapkan kelahiran, menjadi ibu yang memiliki anak.

• Ibu menerima anak tanpa

membandingkan dengan harapan terhadap anak pada saat menanti kelahiran.

• Ibu yang berhasil melewati fase ini

(18)

Adaptasi lain yang secara

psikologis dialami oleh ibu

hamil

Abandonment

Adalah perasaan tidak berarti dan

dikesampingkan. Sesaat setelah persalinan, ibu merasa menjadi pusat karena semua orang

menanyakan keadaan dan kesehatannya.

Beberapa jam setelah itu, perhatian orang-orang di sekitar mulai ke bayi dan ibu merasa “cemburu” kepada bayi. Saat pulang kerumah, ayah akan

merasakan hal yang sama dengan ibu, karena istri akan lebih fokus pada bayi.

Perawat harus membicarakan hal ini pada ayah dan ibu secara bersamaan, bagaimanapun juga peran orang tua adalah sama dalam perawatan

bayi. Melakukan perawatan bayi secara bersamaan akan membantu orang tua memiliki peran yang

(19)

2. Disappointment

Adalah perasaan orang tua yang merasa

kecewa terhadap kondisi bayi karena

tidak sesuai yang diharapkan saat hamil.

Orang tua yang menginginkan bayi yang

putih, berambut keriting, dan selalu

tersenyum akan merasa kecewa ketika

mendapati bayinya berkulit gelap,

berambut tipis dan menangis terus.

Perawat harus membantu orang tua untuk

dapat menerima bayinya, dengan

menunjukkan kelebihan-kelebihan bayi,

seperti, sehat, mata yang bersinar dan

kondisi yang lengkap tanpa cacat.

(20)

3. Pospartal Blues

80% wanita post partum mengalami

perasaan sedih yang tidak mengetahui

alasan mengapa sedih. Ibu sering menangis

dan lebih sensitif. Pospartal blues juga

dikenal sebagai Baby Blues.

Kejadian ini dapat disebabkan karena

penurunan kadar estrogen dan progesteron.

Pada beberapa wanita dapat disebabkan

karena respon dari ketergantugan pada

orang lain akibat kelelahan, jauh dari rumah

dan ketidaknyamanan fisik. Jika hal ini

berlanjut maka ibu perlu dikonsulkan ke

Psikolog agar tidak berlanjut ke depresi.

(21)

Proses adaptasi menjadi

orang tua

- Tanggung jawab terhadap peran baru - Sikap terhadap adanya peran baru

- Penyesuaian hubungan dengan anggota

(22)

Secara biologik adaptasi ini

dimulai sejak pertemuan ovum

dan sperma

Pada periode pranatal ibu

merupakan orang utama yang

memfasilitasi terciptanya

lingkungan sehingga janin dapat

tumbuh dan berkembang

Proses parenting akan menyokong

kematangan seseorang

Melibatkan semua unsur dalam

keluarga

(23)

Menurut Steele and

Pollack (1968) proses

menjadi orang tua

mencakup:

1. Cognitif- motorik skill

Berkaitan dengan perawatan bayi seperti menyusui,menggendong,memakaikan

baju dll.

Kemampuan tersebut tidak timbul secara otomatis

Dipengaruhi oleh budaya dan

pengalaman individu, sehingga beberapa ortu perlu belajar bagaimana

pelaksanaan tugas perawatan bayi kepada : teman, nenek, baca buku tetangga, perawat dll.

(24)

2. Cognitif – afektif skill

Merupakan komponen Psikologik baik ayah –ibu sebagai dasar menjadi ortu

Aspek kecintaan, menerima figur orang tua mencakup sikap kehalusan,kelembutan,

kesadaran dan perhatian terhadap kebutuhan bayi

(25)

Parental Attachment( kasih sayang orang tua)

- Dimulai selama kehamilan, bersifat terus

menerus konstan dan konsisten

- Mercer (1982) Menjelaskan lima pre kondisi

(26)

1. Kesehatan mental, emosi orang tua

( termasuk kemampuan percaya terhadap orang lain)

2. Sistem support dari lingkungan sosial,

teman ortu

3. Kemampuan berkomunikasi dan merawat

bayi

4. Pendekatan dan kedekatan ortu terhadap

bayi

5. Kecocokan ortu bayi( status

(27)

Sensual Respon ( respon Yang

memberi kepuasan)

1.

Touch ( raba )

Digunakan secara meluas oleh

orang tua atau pengasuh

sebagai cara untuk mengenal

dengan bayi sebagai anggota

baru

- jari- jari- merupakan alat raba

yang sensitif

(28)

2.Eye to eye contact

Membantu perkembangan awal- membentuk hubungan saling percaya

3. Suara( Voice)

Orang tua – bayi saling mengenal melalui suara 4. Bau ( odor )

Ibu berkomentar terhadap bau bayinya yang unik

Bayi belajar mengenal bau ibu terutam terhadap bau asi.

(29)

Kontak awal:

- Sangat penting di dalam

perkembangan hubungan di masa yang akan datang

- Segera dilakukan pada jam- jam

pertama sesudah kelahiran

- Keuntungan: - bagi ibu: meningkatkan

kadar prolaktin dan oksitosin

- Pada bayi: mempercepat reflek

(30)

Bonding- Attachment

-

Hubungan ibu anak atas dasar

kasih sayang( bonding ) ,

keterikatan ( attachment)

-

Dapat melibatkan ayah

-

Pada kala (IV) sesudah kelahiran

merupakan waktu yang optimal

untuk bonding

-

Timbul respon spesifik ketika

(31)

Adaptasi ayah:

-

Ayah mulai melibatkan diri terhadap

perawatan bayi

-

Ayah terpikat pada bayi

-

Sering mengadakan kontak mata

dengan sentuhan atau kontak mata

-

Merasa meningkat harga dirinya

-

Merasa lebih dewasa, lebih tua

(32)

Adaptasi Sibling:

Memperkenalkan bayi pada

keluarga Kakaknya

-

Orang tua harus mampu membagi

kasih sayang perhatian pada

semua anak

-

Reaksi cemburu sering sekali

terjadi pada kakanya, terutama

jika bayi menyita waktu dan

(33)

Cara adaptasi sibling: - Menjenguk ke RS

- Telepon

- Waktu pulang: ayah dengan bayi, ibu dengan sibling

- Beri hadiah dari bayi untuk sibling

- Anjurkan pengunjung menegur sibling - Sibling terlibat waktu perawatan bayi - Jangan mengurangi waktu kontak

(34)

Tugas Orang tua dalam mengurangi” Sibling Rivalry”

- Upayakan anak yang besar atau sibling

mersa tetap dicintai dan diperhatikan

- Monitor prilaku sibling dari

kemungkinan melakukan prilaku agresif

- Atur waktu dan ruang dalam perawatan

anak

- Perkenalkan sibling dengan bayi sejak

Referensi

Dokumen terkait

Tempa Tempa Tempa Klasifikasi Tungku Menurut pengisian Menurut pengisian Menurut pengisian Periodik Re-rolling (Batch / continuous pusher) P t K ti Periodik Re-rolling (Batch

Saat suatu organisasi baik itu perusahaan maupun suatu institusi yang mempunyai data yang kompleks, tidak menutup kemungkinan banyak sekali informasi yang dapat diperoleh,

Langkah kedua adalah pengolahan gambar, yaitu mengolah gambar 3D hasil pemindaian menjadi gambar teknik sehingga diperoleh dimensi yang tepat sehingga dapat menjadi

Berdasarkan kondisi umum daerah kabupaten buleleng saat ini, permasalahan, tantangan, dan isu-isu strategis yang dihadapi dimasa depan serta dengan memperhitungkan

Disiplin merupakan upaya membuat seseorang berada pada jalur sikap dan perilaku yang sudah ditetapkan pada individu oleh orang tua. Disiplin merupakan suatu proses bimbingan

Platform software bersifat Open Source dan paling banyak didukungkan pada perangkat-perangkat mobile saat ini, karena hampir sebagaian besar vendor terutama untuk produk

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk analisis : ( 1 ) kualitas pelayanan ( reliability, responsiveness, assurance, empati, tangible) bank yang dirasakan oleh

(2) Akhmad Darmawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan selaku dosen pembimbingyang telah meluangkan