• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE MONTESORI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK BERMAIN TALENTA KABUPATEN BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN METODE MONTESORI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK BERMAIN TALENTA KABUPATEN BANDUNG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE MONTESORI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK BERMAIN TALENTA KABUPATEN

BANDUNG

Oleh :

Ike Susanti

10030012

Pendidikan Luar Sekolah

Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

Siliwangi Bandung

ABSTRAK

Setiap anak merupakan pribadi yang unik, mereka berkembang dan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelebihan dari anak wajib kita kembangkan sedangkan kekuranggannya wajib kita berikan stimulus agar dapat berkembang secara maksimal. Banyak metode pembelajaran guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan anak terutama dalam hal ini adalah keterampilan motorik halus anak dan salah satu metode yang akan dibahas adalah Metode Montessori, Metode Montessori yang dikenalkan oleh Maria Montessori pada tahun 1907 melalui Casa dei Bambini atau “ Children House” berkeyakinan bahwa pendidikan dimulai sejak bayi lahir, pikiran anak sebagai “absorbent mind” atau pikiran dapat menyerap karena kemampuannya yang besar dalam belajar dan berasimilasi secara terus menerus dan tanpa sadar dari dunia yang mengelilinginya . Metode Montessori dianggap sesuai terutama di masa sekarang dimana orang tua banyak sekali yang sibuk dan hanya memiliki waktu yang sedikit bersama anak-anaknya. Kelompok Bermain Talenta yang terletak di Taman Kopo Indah III blok F1 merupakan salah satu yang pembelajarnnya mengadopsi Metode Montessori.

Kata kunci : Metode Montessori. Keterampilan Motorik Halus Anak

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Anak merupakan sumber kebahagian bagi orang tua, saat anak tumbuh dan berkembang saat itu pulalah terjadi perkembangan potensi yang kelak akan berharga sebagai sumber daya manusia. Ketika anak usia 0-6

tahun pada saat itulah otak anak berkembang dengan pesat diawali dengan memiliki puluhan juta sel di dalam otaknya ketika anak lahir dan akan terus berkembang hingga tiga kali lipat pada akhir usia 3 tahun. Selain otak anak yang berkembang dengan manakjubkan,

fisiknyapun mengalami banyak perubahan dan

(2)

kurang maksimal salah satu contohnya adalah dalam perkembangan motorik halus. Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Contohnya : kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret coret, menyusun balok, menggunting, menulis, dll.Ketika ada salah satu kemampuan anak yang belum maksimal, sudah menjadi kewajiban orang tua untuk dapat menstimulus agar kemampuan anak yang belum maksimal tersebut menjadi berkembang dengan maksimal. Banyak metode pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah, dan saat ini banyak sekolah-sekolah yang menerapkan metode pembelajaran Montesori, metode ini dianggap tepat diterapkan di masa saat ini, dimana banyak para orang tua yang bekerja dan sibuk dan kurang memiliki banyak waktu

bersama anak untuk menerapkan kemandirian

keteraturan, dan stimulus motorik bukan hanya kemampuan akademik saja. Salah satu sekolah yang menerapkan metode Montessori dalam kegiatan pembelajarannya adalah PG-TK Talenta yang beralamat di Taman Kopo Indah III blok F1 Kabupaten Bnadung Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan metode Montessori di Kelompok Bermain Talenta Kabupaten Bandung, Bagaimana dampak penerapan Metode Montessori terhadap keterampilan motorik halus anak di Kelompok Bermain Talenta dan untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dalam penerapan metode Montessori di Kelompok Bermain Talenta Kabupaten Bandung. Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, yaitu

kualitatif deskriptif, yaitu berusaha memberikan data secara sistematis dan cermat tentang fakta-fakta aktual. Pendekatan kualitatif deskriptif yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan data kualitatif, yaitu pengumpulan data dengan cara gejala-gejala untuk memahaminya tidak mudah menggunakan alat ukur, melainkan dengan naluri dan perasaan. Dalam hal ini data yang dimaksud dalam kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah dan situasi-situasi yang ada di sekolah. Penelitian dilakukan pada konteks dari suatu kebutuhan sebagaimana adanya (alami) berdasarkan fakta empiris hanya dilakukan pembatas dari interfensi oleh peneliti. Manfaat Penelitian

Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan Metode Montessori di Kelompok Bermain Talenta dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak. KAJIAN TEORI METODE

Perkembangan motorik halus pada anak mencakup kemampuan anak dalam menunjukkan dan menguasai gerakan-gerakan otot indah dalam bentuk koordinasi, ketangkasan dan kecakapan dalam menggerakan tangan dan jari-jemari (Beaty, 1998: 145)

Perkembangan motorik terutama

motorik halus anak memiliki peran yang penting dalam perkembangan setiap anak, dan berdasarkan hasil tes masuk anak di Kelompok Bermain Talenta tahun ajaran 2012-2013 dimana banyak anak memiliki permasalahan yaitu belum berkembangnya keterampilan motorik halus anak secara maksimal oleh karena itu penulis mengadakan penbelitian untuk mengetahui bagaimana penerapan Metode Montessori di Kelompok Bermain Talenta dapat meningkatkan keterampilan motorik

(3)

mengungkapkan sebagaimana dikutip oleh Soelaiman Joesoef dan Slamet Santoso, pendidikan luar sekolah adalah setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakandi luar sistem, baik tersendiri maupun merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas, yang dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan belajar. Kelompok bermain merupakan salah satu layanan pendidikan bagi anak diprioritaskan usia 2-4 tahun yang berfungsi untuk meletakkan dasar-dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi anak usia dini dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya, sehingga siap memasuki pendidikan dasar.

Penelitian dilaksanakan untuk mencapai tujuan penelitian yaitu untuk menegtahui penerapan metode Montessori dan untuk mengetahui faktor faktor penghambat dari penerapan Metode Montessori di Kelompok Bermain Talenta kabupaten Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus individual maka studi kasus adalah cara yang tepat untuk mengetahui secara terperinci dan lebih mendalam tentang penerapan metode Montessori , kemajuan dari kemampuan motorik halus masing-masing anak serta faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam penerapan metode Montessori. Pendekatan kualitatif bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang membutuhkan jawaban secara deskriptif. Jumlah semua anak didik di Kelompok Bermain Talenta pada tahun ajaran 2012-213 berjumlah 48 anak didik. Dan sampel penelitian adalah 48 anak didik tersebut..

Tehnik Pengumpulan Data

a. Kepustakaan (Library Research)

Adalah sumber data yang digunakan untuk mencari landasan teori tentang permasalahan yang diteliti dengan menggunakan literatur-literatur yang ada, baik dari buku, maupun dari internet yang ada hubungannya dengan teori pembahasan skripsi ini sebagai bahan landasan teori, utamanya menyangkut data tentang metode Montessori dan perkembnagan motorik halus anak.

b. Penelitian Lapangan

Adalah sumber data yang diperoleh dari lapangan penelitian, yaitu mencari data dengan terjun langsung ke obyek penelitian yaitu Kelompok Bermain Talenta untuk memperoleh data yang lebih konkrit yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, kemudian subyek penelitiannya guru dan siswa/anak didik. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa metode yang dianggap sesuai dengan permasalahan dan saling melengkapi antara metode satu dengan yang lain. c. Wawancara

Wawancara dilaksanakan untuk menmdapat informasi secara lebih mendalam dari guru mengenai penerapan metode Montessori yang dilaksanakan di sekolah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilaksanakan di Kelompok Bermain Talenta yang terletak di Taman kopo Indah III blok F1 Kabupaten Bandung, dari bulan Agustus 2012 sampai bulan November 2013. Dalam pembelajaran di Kelompok Bermain Talenta yang mengadopsi metode Montessori ini, disediakan suatu ruangan khusus biasa kita sebut “Rumah Buah” dimana ruangan ini memiliki peralatan standar Montessori dan didampingi oleh 2 guru yaitu Ms. Lia dan Ms. Rara. Ms. Lia telah mengenyam pendidikan tentang Metode Montessori selama 3 bulan di Rumah Padi Bandung . Pembelajaran

(4)

Montessori atau yang biasa kami sebut “Rumah Buah” diadakan 2 kali seminggu dengan durasi waktu 30 menit.

Dari hasil penelitian penulis mendapatkan kesimpulan

1. Bagaimana penerapan metode Montessori untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak di Kelompok Bermain Talenta Kabupaten Bandung?

Di Kelompok Bermain dan Taman Kanak Kanak Talenta penerapan metode Montessori ini dilakukan di suatu ruangan yang bernama “Rumah Buah” . Dinamakan Rumah Buah karena berhubungan dengan nama-nama kelas di Kelompok Bermain dan Taman Kanak Kanak Talenta yang menggunakan nama buah-buahan contohnya: Kelompok Bermain I kelasnya bernama “Grape Class”, Kelompok Bermain II kelasnya bernama “Orange Class”, dan Kelompok Bermain III kelasnya bernama “ Watermelon Claa”, selain itu agar lebih familiar dengan anak maka dipilihlah nama “Rumah Buah” untuk ruangan pembelajaran Montessori tersebut.. Pembelajaran Montessori dilakukan 2x dalam satu minggu, satu kali pertemuan berlangsung selama 30 menit. Setiap pembelajaran Montessori anak didik di dalam satu kelas dibagi menjadi 2 kelompok, dan tiap kelompok mendapatkan pembelajaran selama 30 menit.

Kegiatan Montessori untuk anak di Kelompok Bermain Talenta di semester I ini lebih banyak menekankan untuk melatih kemampuan motorik halus anak, seperti dapat kita lihat pada bagan kegiatan dari mulai bulan Agustus sampai Desember. Dimana kegiatan yang dilakukan lebih banyak untuk menstimulus kekuatan dan kelenturan pergerakan otot-otot jari tangan anak (motorik halus) dan juga untuk melatih koordinasi mata dan tangan anak.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ms. Lia dan Ms. Rara selaku guru Montessori penulis mendapatkan penjelasan bahwa penerapan Montessori di Kelompok Bermain Talenta Kabupaten Bandung memiliki dampak yang positif terhadap keterampilan motorik halus anak didik dimana anak didik mengalami peningkatan menjadi lebih terampil/ luwes, lebih mahir dan mandiri dan kekuatan dari motorik halusnyapun mulai terlihat lebih baik dari ketika pertama kali mereka masuk. Hal tersebut dapat dilihat dari Anak-anak mulai dapat menggunakan peralatan menulis (crayon) dengan lebih baik, kekuatan otot-otot tangan yang lebih baik. Selain berdasarkan penjelasan dari Ms. Lia dan Ms. Rara selaku guru Montessori penulis juga membuat dan mengobservasi/ mengamati bagan penilaian yang berisi penilaian motorik halus anak pertama kali ketika anak menggunakan alat permainan yang berhubungan dengan motorik halus dan penilaian terakhir setelah anak mencoba beberapa kali, dan hasilnya anak anak mengalami peningkatan keterampilan motorik halusnya. Anak-anak mulai dapat menggunakan peralatan menulis (crayon) dengan lebih baik, kekuatan otot-otot tangan yang lebih baik. Anak-anak juga sudah lebih mengikuti peraturan & mengikuti siklus kerja yang ditetapkan di kelas Montessori.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ms. Lia dan Ms.Rara selaku guru Montessori dan juga berdasarkan penelitian penulis di lapangan, penulis menyimpulkan beberapa faktor yang menjadi penghambat penerapan metode Montessori di Kelompok Bermain Talenta :

1. Metode Montessori yang diberikan belum

diterapakan juga di kelas

Jadi pembelajaran Montessori hanya diterapkan di Rumah Buah saja dan belum diterapkan secara maksimal di kelas.

(5)

2. Waktu pembelajaran yang cukup singkat (1 jam/minggu)

Berdasarkan observasi dan pengamatan penulis, pembelajaran Montessori di Rumah berlangsung 1 minggu 2 kali pertemuan dengan durasi waktu 30 menit tiap pertemuannya.

3. Tenaga kerja/ pendidik yang benar benar menguasai Metode Montessori yang belum ada / belum tersedia.

Ms. Lia selaku guru utama di kelas Montessori/

Rumah Buah mengenyam pendidikan dasar

Montessori di Rumah Padi selama 3 bulan, sedangkan Ms. Rara belum mengenyam pendidikan Montessori. Namun ada beberapa guru kelas yang juga telah mengenyam pendidikan dasar Montessori yaitu Ms. Esti (guru Kelompok Bermain) dan Ms. Dian (Guru TKA)

Gambar 1 Rumah Buah (Kelas Montessori) di

Kelompok Bermain Talenta Kabupaten

Bandung

Gambar 2: Sudut Keterampilan Hidup (Practical Life)

Gambar 3 : Sudut Budaya ( Culture Corner)

(6)

Gambar 5: Sudut Sensori (Sensorial Corner)

Gambar 6 : Sudut Pengetahuan Alam (Nature Science Corner)

Gambar 7 : Anak Kelompok Bermain yang sedang berkegiatan melatih keterampiolan motorik halusnya

KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan penulis, Metode Montessori merupakan metode yang menarik dan dapat diterapkan serta memiliki dampak yang positive dalam

hal perkembangan anak terutama dalam hal

memberikan stimulus atau meningkatkan keterampilan motorik anak dan dalam hal ini adalah motorik halus . Namun dalam penerappannya dibutuhkan konsistensi dalam pelaksanannya baik di sekolah maupun di rumah.

DAFTAR PUSTAKA Buku

1. Anggani Sudono. 1991. Pedoman Pendidikan Prasekolah, Jakarta: P.T Gramedia Widiasarana Indonesia, Hal 43.

2. Dr. H. Uyu Wahyudin, M.Pd, Dr. Mubiar Agustin, M.Pd. 2011. Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Refika Aditama. Indonesia

3. Drs. Sanapiah Faisal, 1981. Pendidikan Luar Sekolah di Dalam Sistem Pendidikan dan

Pembangunan Nasional. Usaha Nasional. Indonesia 4. Elizabeth G. Hainstock. 1978. Perkembangan

Anak..Erlangga.. Indonesia

5. Elizabeth G. Hainstock. 2002. Montessori untuk Prasekolah. Delapratasa Publishing. Indonesia 6. Prof.Dr.H.Hadari Nawawi, 1993. Metode Penelitian

Bidang Sosial. Gajah Mada University Press 7. Soemiarti Patmonodewo. , 2003. Pendidikan Anak

Prasekolah, Jakarta: Rineka Cipta, Hal 102-103. 8. Tim Seldin,2011. Membesarkan Anak Hebat dengan

Metode Montessori. Gaya Favorit Press Jakarta. Indonesia

(7)

Gambar

Gambar  1  Rumah  Buah  (Kelas  Montessori)  di  Kelompok  Bermain  Talenta  Kabupaten  Bandung
Gambar  7  :  Anak  Kelompok  Bermain  yang  sedang  berkegiatan  melatih  keterampiolan  motorik  halusnya

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian tahu kedelai hitam yang diperkaya dengan serat (ampas kedelai) diharapkan dapat mengendalikan kadar glukosa darah dan insulin serta menurunkan terjadinya

Faktor-faktor yang membentuk brand image iPhone menurut persepsi konsumen, meliputi: sistem operasi iPhone mampu bekerja dengan baik, fitur-fitur pada iPhone mudah

Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan, yaitu proses isolasi α -selulosa dari serbuk tandan kosong kelapa sawit, dan proses sintesis selulosa dengan penambahan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Pada hari ini Rabu tanggal Empat bulan Juli tahun Dua Ribu Dua Belas, Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi Kegiatan Bidang Cipta Karya Tahun Anggaran 2012, telah melakukan

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Lelang Nomor: 07/TAP/DINKES-07/POKJA/2016 tanggal 14 Juni 2016 tentang Penetapan Pemenang Lelang Paket Pekerjaan Rehab Berat Puskesmas Susoh

a) Kebijakan fiskal (fiscal management); pemerintah mengalami kesulitan dalam merencanakan anggaran belanja dan pendapatan masing-masing BUMN yang selama ini

Pokja menutup rapat penjelasan (aanwijzing) pada jam 11 wib Berita Acara akan disampaikan kepada seluruh peserta dengan cara mendonloaud pada