• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X, XI, XII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X, XI, XII"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

KELANGKAAN, BIAYA PELUANG, PILIHAN, DAN PENGALOKASIAN SUMBER DAYA A. KELANGKAAN (scarcity)

Inti masalah ekonomi diantaranya, manusia dihadapkan pada suatu konflik antara keinginan yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas. Manusia harus mampu menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan barang atau jasa agar dapat mengimbangi keinginan yang tidak terbatas

B. BIAYA PELUANG 1. Biaya sehari-hari

Biaya sehari-hari adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan sehar-hari yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku

ciri-ciri biaya sehari-hari yaitu:

a. Merupakan prioritas pengeluaran

b. Dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan yang bisa ditunda c. Bila perlu mengorbankan kepentingan lain

2. Biaya peluang (Oportunity Cost)

Biaya peluang adalah pengorbanan yang dilakukan seseorang karena mengambil sebuah pilihan

Ciri-ciri biaya peluang yaitu :

a. Perhitungan biaya peluang tidak selalu berhubungan dengan uang, dapt berupa waktu, kesenangan, keuntungan dimasa depan

b. Mamiliki biaya kemungkinan penggunaan

c. Pangambilan keputusan biaya peluang tergantung pada tujuan dan situasi individu.

C. PILIHAN DAN PENGALOKASIAN SUMBER DAYA

Sumber daya (faktor-faktor produksi) meliputi a. Sumber daya alam

b. Sumber daya manusia c. Modal

d. Kewirauahaan/skill/entrepreneur

BAB II

PERMASALAHAN EKONOMI

A. MASALAH POKOK EKONOMI

1. Menurut Aliran Klasik

Menurut teori ekonomi klasik (Adam Smith) masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan menjadi tiga permasalahan penting yaitu :

a. Masalah produksi b. Masalah distribusi c. Masalah Konsumsi

Masalah konsumsi sangat berhubungan erat dengan situasi dan kondisi masyarakt yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan alam, sosial, budaya, tingkat pendapatan, dan agama.

2. Menurut Aliran Modern.

Para ahli ekonomi modern sepakat bahwa permasalahan ekonomi yang dihadapi ada tiga pokok permasalahan, yaitu : a. Barang Apa Yang Akan Diproduksi (What), pertanyaan untuk menentukan jenis dan jumlah barang dan jasa

yang akan diproduksi.

b. Bagaimana Cara Memproduksi (How)

c. Untuk siapa barang dan jasa dihasilkasn (For whom)

B. MASALAH EKONOMI NEGARA BERKEMBANG

Masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara berkembang yaitu : a. Standar hidup yang rendah

b. Produktifitas rendah

Ini disebabkan karena , SDM yang tidak memadahi dan tingkat kesehatan yang rendah, disamping kurangnya modal. c. Tingkat pertumbuhan penduduk dan angka ketergantungan yang tinggi

d. Tingkat pengangguran tinggi

e. Ketergantungan pada produksi pertanian dan eksport barang primer f. Sistem hukum dan instruktur yang belum mapan

g. Ketergantungan yang dominan pada dunia internasional

C. MASALAH EKONOMI YANG DIHADAPI DI NEGARA MAJU

Masalah ekonomi yang dihadapi dinegara maju yang banyak berpengaruh pada negara berkembang. Berikut ini masalah ekonimi yang dihadapi negara maju.

a. Jumlah Tenaga Kerja

Salah satu hal yang penting yang membedakan negara maju dengan negara berkembang adalah angka kelahiran dan kematian yang rendah. Disatu sisi hal ini memberikan dampak positif berupa semakin baiknya pengendalian pertambahan jumlah penduduk serta membaiknya tingkat kelangsungan hidup. Dengan demikian penduduk di negara-negara maju tentu saja menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik dari pada dengan penduduk di negara berkembang. Namun disisi lain justru memberikan dampak yang kurang menguntungkan. Seperti yang kita tahu seiring dengan tingginya tingkat kegiatan produksi di negara-negara maju di segala sektor ekonomi (contohnya : pertanian, industri, perdagangan, jasa) negara-negara ini tentu saja membutuhkan lebih banyak tenaga kerja. Dan justru hal inilah yang tidak dapat disediakan oleh mereka.

b. Restrukturisasi perusahaan

Restrukturisasi perusahaan adalah sebuah kebijakan perusahaan untuk merampingkan besarnya perusahaan dapat berjalan lebih efesien dan menguntungkan. Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal seperti :

1) Kemajuan teknologi yang sanggup menggantikan tenaga kerja manusia

2) Beban operasional (cost) perusahaan yang semakin membesar dan membuat keuntungan (profit) semakin mengecil.

3) Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan lain (marger) dengan tujuan untuk memperluan pasar, meningkatkan daya saing, juga menambah modal.

E. SISTEM PEREKONOMIAN

a. Sistem Ekonomi Tradisional (Traditional Economyc)

Adalah sistem perekonomian yang didasarkan pada tradisi, adat istiadat, atau kebiasaan dari masyarakat yang bersngakutan.

Cirinya :

1) Pemecahan persoalan ekonomi dilakukan berdasarkan aturan atau tradisi yang ada. 2) Kehidupan sosial, kekeluargaan dan gotong-royong sangat dominan

3) Produksi hanya untuk kelompoknya 4) Tehnik produksi bersifat tradisional 5) Pertukaran dengan sistem barter 6) Belum ada pembagian kerja

(2)

Kebaikannya :

1) Tidak terjadi persaingan

2) Kegiatan dilakukan tidak untuk kepentingan sendiri

Kelemahan :

1) Efesiensi dan produktifitas masih rendah 2) Daya kreasi individu tidak nampak 3) Tidak bertujuan mencari keuntungan

b. Sistem ekonomi pasar ( Liberal / bebas / kapital )

adalah sistem ekonomi yang mengandalkan kekuatan mekanisme pasar dalam memecahkan persoalan ekonomi yang berdasarkan pada kekuatan permintaan dan penawaran.

Ciri-ciri :

1) Pemerintahan tidak ikut campur dalam kegiatan ekonomi 2) Hak milik seseorang diakui

3) Individu diberi kebebasan dalam mengelola faktor produksi 4) Peranan modal sangat dominan

5) Motivasi mencari keuntungan

Kebaikan :

1) Efesiensi dan efektivitas sangat tinggi karena setiap tindakan didasarkan pada motiv ekonomi 2) Produksi barang berkwalitas tinggi

3) Daya kreasi dan inovasi berkembang pesat

Kelemahan :

1) Terjadi aksploitasi terhadap faktor produksi yang tidak terkontrol 2) Terjadi persaingan tidak sehat

3) Pemilik modal bertindak semena-mena

c. Sistem Ekonomi Terpusat/ Komando/ terpimpin

adalah sistem dimana seluruh kegiatan ekonomi diatur melalui perencanaan dari pusat atau negara.

Ciri-ciri :

1) Seluruh kegiatan ekonomi diatur pemerintah 2) Kebebasan individu dalam berusaha tidak ada 3) Hak milik perorangan tidak diakui

4) Kepemilikan alat produksi sepenuhnya pada pemerintah 5) Kegiatan ekonomi tidak melibatkan masyarakat

Kebaikan :

1) Inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lebih mudah dikendalikan pemerintah 2) Kebutuhan masayarakat terpenuhi secara merata

3) Pemerintah turut ikut campur tangan dalam pembentukan harga 4) Jarang terjadi krisis ekonomi

Kelemahan :

1) Daya kreasi dan inisiatif tidak berkembang 2) Individu tidak memiliki kebebasan dalam berusaha

d. Sistem Ekonomi Campuran (Mixed Economy System)

Kecenderungan saat ini adalah adanya sistem ekonomi campuran, yaitu pengambilan sebagian unsur-unsur pusat, tradisional dan komodo. Hal ini didasari dengan kesadaran saling ketergantungan antar negara dan adanya pengaruh ekonomi global. Dalam sistem ini mekanisme harga dan pasar bebas dapat berdanpingan dengan adanya perencanaan dari pusat. Terhadap peranan pemerintah untuk mengendalikan pasar.

F. PERAN DAN PELAKU KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT

Pelaku ekonomi masyarakat di kelompokkan atas 4 kelompok, yaitu :

1. Rumah Tangga Kansumsi (RTK)

Rumah tangga konsumsi adalah rumah tangga yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang berupa barang dan jasa yang dihasilakan oleh rumah tangga produksi. Rumah tangga konsumsi adalah pemasok faktor produksi berupa bahan baku, tenaga kerja, modal, skill yang disalurkan pada rumah tangga produsen.

Peranan rumah tangga konsumsi dalam kegiatan ekonomi adalah :

a. Sebagai konsumen, berperan mengkonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produksi umtuk memenuhi kebutuhan hidup

b. Sebagai pemasok atau pemilik faktor produksi Faktor produksi yang ditawarkan kepada perusahaan adalah : a. Tanah (faktor alam), bentuk imbalan berupa sewa tanah b. Tenaga kerja, bentuk imbalan upah dan gaji

c. Modal, bentuk imbalan berupa bunga modal d. Keahlian (skill), bentuk imbalan berupa laba usaha

2. Rumah Tangga Produksi (RTP)

adalah kelompok anggota masyarakat yang tugasnya memproduksi barang dan jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga konsumsi.

Peranan rumah tangga produksi dalam kegiatan ekonomi adalah : a. Sebagai Produsen

Menghasilkan barang dan jasa yang di perlukan masyarakat luas, termasuk juga di jual di Luar Negeri. b. Sebagai Pengguna Faktor Produksi

Agar manpu menghasilkan barang dan jasa perusahaan memerlukan berbagai faktor Berupa sumber daya alam, tenaga kerja, bahan baku, dan keahlian yang diperoleh dari RTK dan untuk itu perusahaan mengeluarkan biaya yang disebut “ Biaya Produksi “

c. Sebagai Agen Pembangunan

Artinya RTP berperan membantu pemerintah dalam kegiatan pembangunan, misalnya membuka lapangan kerja, membangun infrastruktur dsb.

3. Rumah Tangga Pemerintah (Negara)

Pemerintah menjalankan kegiatan ekonomi didorong motif Social economy yaitu mencri penghasilan guna kepentingan umum.

Peranan Pemerintah meliputi :

a. Sebagai pengatur, mengatur lalu lintas perekonomian dalam negeri guna menjaga stabilitas ekonomi, sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi rkyat banyak. Hal ini dilakukan dengan menbuat undang-undang, pengawasan, pengaturan dsb.

b. Sebagai Konsumen

Untuk melaksanakan tugasnya pemerintah juga memerlukan barang dan jasa sehingga harus menyediakan anggaran untuk itu.

c. Sebagai Produsen

Pemerintah bertindak sebagai produsen dengan menjalankan berbagai perusahaan milik negara khususnya produksi barang dan jasa yang vital.

(3)

d. Sebagai Penguasa

emerintah memiliki alat pemaksa bagi terselenggaranya ketertiban dan alat peradilan bagi seluruh rakyat e. Sebagai Pengontrol

4. Masyarakat Luar Negeri

a. Sebagai Produsen b. Sebagai Konsumen c. Sebagai Pemasok modal d. Sebagai sumber tenaga kerja ahli

G. DIAGRAM INTERAKSI PELAKU EKONOMI 1. Perekonomian sederhana

Arus perputaran ekonomi masyarakat terdiri dua komponen utama yaitu RTP dan RTK Arus kegiatan ini adalah arus uang dan barang / jasa yang saling berhubungan. Pasar Output

Pembelian Hasil produksi Untuk konsumsi Barang dan Jasa hasil produksi

( roti, perbankan, asuransi )

Barang dan Jasa faktor produksi ( tenaga kerja , modal , tanah dll )

Balas jasa faktor produksi Pasar Input

BAB III

KONSUMSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

A. PERILAKU KONSUMSEN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI 1. Pengertian Konsumsi

Konsumsi diartikan sebagai kegiatan manusia mengurangi atau manghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus habis.

2. Tujuan Konsumsi

Kegiatan konsumsi yang dilakuakan manusia secara umum bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kekuasaan setinggi-tingginya dan mencapai tingkat kemakmuran.

Pada masyarakat modern, tujuan konsumsi sudah berubah bukan hanya sekedar mempertahankan hidup, tetapi lebih banyak diarahkan untuk kepentingan kesenangan dan pertise (harga diri). Contoh konsumsi barang mewah atau shopping ke luar negeri.

4. Macam-macam Benda / Barang. Barang dan jasa

Di dalam teori ekonomi, benda-benda yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut barang. Dengan demikian, syarat utama yang harus dipenuhi oleh suatu benda untuk dapat disebut barang adalah dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia.

a. Dilihat dari segi memperolehnya

1. Benda ekonomi, benda yang jumlahnya terbatas dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. 2. Benda non ekonomi (benda bebas), Benda yang tersedia dalam jumlah tak terbatas dan untuk memperoleh

tidak perlu pengorbanan.

b. Dilihat dari segi kegunaannya

1. Benda subtitusi

Benda yang pemakaiannya dapat digantikan dengan benda lain, sehingga fungsinya tidak berubah. 2. Benda komplemeter

Benda yang pemakaiannya lebih baik digunakan dengan benda lain

c. Dilihat dari segi jaminanya:

1. Benda bergerak

Benda yang dipergunakan untuk memperoleh kredit jangka pendek. Contoh : perhiasan untuk memperoleh kredit dari pegadaian.

d. Dilihat dari proses pembuatannya

1. bahan mentah

2. Bahan yang belum diproses untuk tujuan produksi Contoh : Kapas, kulit, karet, getah dll.

3 Bahan setengah jadi

Bahan yang sudah pernah diproses, tetapi masih perlu diproses lagi untuk fase selanjutnya 4. Bahan jadi

Bahan yang sudah selesai diproses dan siap untuk dikonsumsi

5. Kebutuhan.

Adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan kepada dirinya sendiri, baik jasmani maupun rohani.

Macam- macam kebutuhan : a. Berdasarkan intensitasnya

1. Kebutuhan prime, yaitu kebutuhan yang tidak boleh tidak harus dipenuhi

Contoh : makan, minun, pakaian dan perumahan.

2. Kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan yang baru akan terpenuhi setelah kebutuhan primer. contoh :

sepeda, meja, almari dll.

3. Kebutuhan tersier, yaitu kebutuhan yang terpenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Rum

ah

Tangga Konsumen

(4)

b. Berdasarkan bentuk dan sifatnya

1. Kebutuhan jasmani, yaitu kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh benda secara fisik. Makan, pakaian 2. Kebutuhan rohani, yaitu kebutuhan yang dapat dipebuhi secara rohani. Contoh : hiburan

c. Berdasakan waktunya

1. Kebutuhan sekarang, yaitu kebutuhan yang tidak dapat ditunda

2. Kebutuhan yang akan datang, yaitu kebutuhan yang dipersiapkan sekarang tetapi untuk kepentingan dimasa yang akan datang.

3. Kebutuhan yang tidak menentu, yaitu kebutuhan yang disebabkan sesuatu terjadi secara tiba-tiba 4. Kebutuhan yang terjadi sepanjang waktu.

d. Berdasarnya Wujud

1. Kebutuhan Material, yaitu kebutuhan berupa alat yang diraba, dilihat, dan mempunyai bentuk. contoh : makanan

2. Kebutuhan spiritual, yaitu kebutuhan yang dipenuhi dengan benda-benda tidak berwujud. contoh : agama, spiritual.

e. Berdasarkan subyek yang membutuhan

1. Kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang dipenuhi oleh seseorang seperti kebutuhan makana, minuman, istirahat dll

2. Kebutuhan kolektif, yaitu kebutuhan yang pemenuhannya bisa dilakukan secara bersama-sama.

B. GUNA (MANFAAT) DAN NILAI SUATU BARANG

Guna berada (utility) adalah kemampuan suatu benda / jasa memenuhi kebutuhan hidup. Guna / benda dasar (element utility) dapat dibagi atas :

1. Guna zat dasar ( element utility)

Suatu benda menpunyai nilai guna karena zat yang dikandungnya berguna untuk memenuhi kebutuhan. contoh : Kapas sebagai bahan dasar membuat benang

2. Guna bentuk (from utylity)

Suatu benda mempunyai nilai tinggi apabila apabila sudah berubah bentuknya. contoh : Besi akan menjadi lebih berguna setelah diubah menjadi cangkul, sabut dan lain-lain.

3. Guna tempat (Place utility)

Suatu benda mempunyai nilai lebih tinggi apabila sudah berubah tempatnya. Contoh : pasir dipantai atau disungai diangkut ke kota.

4. Guna Waktu (time utility)

Suatu benda mempunyai nilai guna lebih tinggi apabila sudah berubah tempatnya Contoh : payung di pantai

5. Guna pemilikan (posesive utility)

Suatu benda akan lebih berguna jika di sewa atau dimilliki oleh orang yang membutuhkan..contoh : Sepeda di toko akan mempunyai niali guna jika sudah dibeli orang.

6. Guna pelayanan (Service utility)

Suatu benda akan berguna jika dapat memberikan jasa kepada kita. contoh : TV akan berguna jika ada siaran

7. Guna kualitas

Suatu benda akan lebih berguna karena mempunyai mutu yang baik

8. Guna kuantitas

Suatu benda akan menjadi lebih berguna apabila jumlahnya banyak.

C. NILAI BARANG DAN JASA (VALUE OF GOOD)

Barang dan jasa mempunyai nilai. Nilai dapat di bedakan menjadi dua jenis yaitu: nilai pakai (value in use) da nilai tukar (value in exchange)

a. Nilai pakai

1). Nilai pakai Obyektif

Nilai pakai obyektif adalah kemampuan dari suatu barang untuk memenuhi kebutuhan banyak orang / manusia.

2). Nilai tukar subyektif

Nilai pakai subyektif adalah arti yang diberikan oleh seorang terhadap suatu benda atau jasa .

b. Nilai tukar

1). Nilai tukar Obyektif

Nilai tukar obyektif adalah kemampuan suatu barang (secara obyektif) untuk ditukarkan dengan barang lain

2). Nilai tukar subyektif

Nilai tukar subyektif adalah arti yang diberikan oleh seorang terhadap suatu barang atau jasa sehubungan barang tersebut dapat ditukarkan dengan benda lain sehingga dapat memuaskan kebutuhannya ( pengaruh psikologis).

D. TEORI NILAI OBYEKTIF

Suatu penyelidikan tentang bagaiman terjadinya nilai terhadap barang / jasa (ukuran subyektif yang terdapat dalam barang). Melahirkan teori-teori nilai obyektif. Jenis-jenis teori nilai obyektif sebagai berikut :

a. Teori nilai Biaya Produksi dari Adam Smith

Menurut Adam Smith, nilai suatu barang / jasa ditentukan oleh biaya yang dikeluarkan produsen untuk memproduksi barang / jasa tersebut

b. Teori nilai biaya produksi tenaga kerja dari David Ricardo

Menurut teori ini, niali suatu barang ditentukan oleh biaya tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi barang tersebut.

3. Teori nilai lebih dari Karl Marx

Menurut teori ini, barang dinilai berdasarkan pada biaya rata-rata tenaga kerja di masyarakat. 4. Teori nilai reproduksi dari Carey

(5)

5. Teori nilai pasar dari Humme dan Locke

Menurut teori ini, nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah permintaan dan penawaran yang ada di pasar 6. Teori nilai subyektif

Menurut teori ini, nilai suatu barang ditentukan oleh utilitas dari barang tersebut. Orang yang bebeda akan mempunyai utilitas yang berbeda untuk suatu barang yang sama.

1). Hukum Gossen I

Hukum Gossen I ialah bahwa nilai suatu barang bagi konsumen yang mengkonsumsinya mula-mula

kepuasannya bertambah, kemudia pasa suatu saat kepuasan akan maksimal dan akhirnya menurun dan berkurang jika semakin banyak barang tersebut dikonsumsikannya. Contoh seorang yang baru selesai berolah raga merasa sangat haus. Jika disediakan beberapa gelas air minum, maka gelas yang pertama mempunyai utilitas tinggi, gelas kedua di minum lagi utilitasnya menurun, gelas ke tiga menurun lagi, dan seterusnya hingga tidak akan merasa nikmat lagi.

Perhatikan peraga berikut !

Jumlah air minum (gelas) Utilitas Total Utilitas Marginal 0 1 2 3 4 5 0 50 90 100 100 90 -40 20 0 - 5 -10

Dari peristiwa ini disimpulkan sebagai hukum pertambahan manfaat marginal yang semakin menurun ( law of adminishing marginal utility). Hukum Gossen I berlaku pada gelas ke 4

2). Hukum Gossen II

Hukum GOSSEN II, manusia akan memuaskan kebutuhan yang beraneka ragam sampai mencapai tingkat intensitas yang sama. Hal itu dapat dijelaskan dengan peragaan sebagai berikut

Jumlah Pangan Sandang Perumahan Pendidikan Rekreasi 1. 2. 3. 4. 5. 10 9 8 7 6 -9 8 7 6 -8 7 6 -7 6 -6 3). Teori Nilai Subyektif dari carl Manger

Teori Nilai Manager,nilai lebih ditentukan oleh faktor subyektif (kepuasan atau permintaan) dibandingkan faktor obyektif (biaya produksi atau persediaan). Nilai berasal dari kepuasan manusia. Karena kebutuhan manusia lebih banyak di bandingkan barang yang tersedia. Untuk memuaskan kebutuhan manusia akan memilih secara rasional diantara semua barang alternatif yang tersedia.

Nilai Subyektif dari carl Manger

I II III IV V VI VII x 10 9 8 7 6 5 9 8 7 6 5 4 8 7 6 5 4 3 7 6 5 4 3 2 6 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 0 … … … … … … … … … … … … 0 0 0 0 0 0 Menurut manager, barang-barang kategori I adalah barang-barang untuk mempertahankan hidup, barang kategori II adalah barang untuk menjaga kesehatan, dan kategori III adalah barang untuk memberikan kesejahteraan individu.

E. KONSUMSI DAN PERILAKU KONSUMEN 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi

a. Faktor internal 1). Pendapatan 2). Motivasi

3). Sikap dan kepribadian b. Faktor Eksternal

1). Kebudayaan 2). Status Sosial 3). Harga barang.

2. Perilaku Konsumsi

Bila dilihat dari segi pertimbangan rasional (akal sehat), perilaku konsumen dalam belanja dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

a. Perilaku konsumen Rasional

Suatu pembelian dapat dikatakan rasional, bila pertimbangannya adalah

1). Produk tersebut mampu memberikan kegunaan optimal (optimum utility) bagi konsumen 2). Produk tersebut benar-benar di butuhkan konsumen

(6)

3). Mutu produk

4). Harga terjangkau dan sesuai dengan kemampuan konsumen yang membeli.

b. Perilaku Tidak Rasional (Irasional)

Sebuah tindakan dalam berbelanja dapat dikatakan tidak rasional bila seorang konsumen memutuskan membeli barang tanpa pertimbangan yang baik.

F. PERILAKU PRODUKSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI 1. Pengertian produksi

pengertian produksi adalah setiap usaha stau kegiatan manusia untuk menciptakan atau menanbah daya guna sesuatu benda / jasa bagi pemenuhan kebutuhan manusia.

2. Tujuan produksi

Tujuan produksi antara lain untuk :

a. Memper banyak jumlah barang / jasa yang berkwalitas tinggi b. Menghasilkan barang / jasayang berkwalitas tinggi

c. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan peradaban dan kebudayaan serta perkembangan teknologi. d. Mengganti barang yang rusak (aus) atau habis

e. Memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan rumah tangga. f. Memenuhi pasar internasional

g. Mendapatkan keuntungan h. Meningkatkan kemakmuran.

3. Faktor Produksi

Didalam ilmu ekonomi faktor produksi terdiri dari 4 (empat ) macam, yaitu : a. Tanah atau sumber daya alam (natural resources)

Faktor tanah adalah segala sesuatu yang berasal dari atau disediakan oleh alam.

b. Tenaga kerja (lanor)

Menurut kualitasnya di bedakan menjadi menjadi tiga (3) macam, yaitu sebagai berikut :

1). Tenaga kerja yang terdidik (skilied labour) adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan seperti guru, dokter, akuntan, da pengacara.

2). Tenaga Kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian dari pengalaman dan latihan seperti mintir dan sopir.

3). Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskliled and untrained labour), yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan terlebih dahulu seperti pesuruh, dan buruh kasar.

c. Modal (capital),

Macam-macam modal

1). Modal barang (capital goods), yaitu modal berupa barang yang digunakan dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan barang/jasa. Contoh mesin-mesin pabrik da gedung.

2). Modal uang (money capital), yaitu modal berupa uang yang mempunyai daya beli dan dapat digunakan untuk membeli faktor-faktor produksi, contohnya uang tunai yang tersedia dalam perusahaan, simpanan, di Bank baik tabungan maupun deposito.

3). Modal properti (properti capital) yaitu modal dalam bentuk bukti-bukti kepemilikan seperti saham, hipotek, dan bond (obligasi / surat utang).

d. Skil kewirausahaan (enterpreneurship)

Seorang pngusaha (enterpreneur) adalah orang yang memiliki kemampuan mengelola, menyatukan, menyatukan faktor-faktor produksi dan dapat mengendalikan perusahaan secara baik. Dengan menghasilkan produk dan memperoleh keuntungan dan berani menaggung resik

Keahlian atau skill yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha terdiri atas :

1). Managerial skill, yaitu kemampuan dalam mengorganisasikan semua faktor produksi agar mencapai

tujuan.

2). Tecnichal skill, yaitu keahlian yang bersifat teknis dalam pelaksanaan proses produksi sehingga

berjalan dengan baik.

3). Organization skill, yaitu keahlian dalam memimpin berbagai usaha, tidak hanya intern perusahaan yang

bersifat bisnis, tetapi juga organisasi dalam bentuk lain.

G. LAPANGAN USAHA PRODUKSI

Secara garis besar lapangan usaha produksi dapat di bedakan atas enam jenis a. Ekstraktif

Ekstraktif adalah lapangan usaha produktif yang kegiatannnya mengumpulkan, menggali, dan mengambil barang-barang yang sudah di sediakan oleh alam. Contoh menangkap ikan dilaut, pertambangan dan penggalian

b. Agraris

Agraris adalah lapangan usaha produksi yang kegiatannya mengolah alam atau memanfaatkan tanah agar tanah dapat menghasilkan dan atau memperbanyak barang. Contoh pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikana.

c. Industri

Industri adalah lapangan usaha produksi yang kegiatannya mengelola bahan mentah dan bahan penolong. Untuk dapat menghasilkan barang atau jasa setengan jadi. Contoh industri pakaian, industri makanan, industri kosmetik.

d. Perdagangan

Perdagangan adalah lapangan usaha yang kagiatannya sebagai perantara pemindahan hak milik barang dari produsen ke konsumen dengan cara memperjual-belikannnya dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan

e. Pengangkutan / transportasi

Pengangkutan / transportasi adalah lapangan usaha yang kegiatannya memperpendek jarak antara produsen dengan konsumen melalui cara memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain.

f. Jasa

Jasa adalah lapangan usaha yang kegiatannya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Contohnya dokter, guru, bank, psikolog, dan perbengkelan.

(7)

Untuk memperluas produksi dapat dilakukan dengan cara : 1. Ekstensifikasi

Meningkatkan produksi dengan cara menambah atau memperluas faktor produksi yang digunakan. contoh : manambah bahan pertanian

2. Intensifikasi

Meningkatkan produksi dengan cara mempertinggi prokduktivitas tanpa menambah faktor produksi. contoh : meningkatkan produksi pertanian dengan cara panca usaha tani.

3. Difersifikasi

Meningkatkan produksi dengan cara menambah jenis hasil produksinya. contoh : meningkatkan pertanian, sawah hanya tidak hanya ditanami padi atau ketela, tetapi juga ditanami semangka, kobis dan lain-lain.

4. Rasionalisasi

Meningkatkan produksi dengan cara meningkatkan manajemen keilmuan melalui jalur pendidikan dan teknologi.

I. TEORI PRODUKSI

HUKUM HASIL LEBIH YANG MAKIN MENURUN (THE LAW OF DEMINISHING MARGINAL RETRUNS)

Menurut hukum ini apabila faktor produksi (tenaga kerja) ditambah terus menerus sebanyak unit tertentu, apabila mulanya total produksi akan semakin meningkat. Akan tetapi, sesudah produksi mancapai tingkat tertentu, produksi marginal atau tambahan produksi akan semakin menurun hingga akhirnya mencapai titik negatif.

Perhatikan tabel berikut ini !

Jml mesin T.KerjaJml Jml. Produksi Prod Rata-rata Tambahan produksi

1 1 20 20 1 2 48 24 28 1 3 78 26 30 1 4 104 26 26 1 5 122 24,4 18 1 6 132 22 10 1 7 140 18,8 8 1 8 146 16 6 1 9 150 13,3 4 1 10 152 11 2

Berlakunya the law of diminshing teturn diperlukan beberapa asumsi :

a. Salah satu faktor produksi (misalnya tanah pada pertanian atau mesin pada industri) harus tetap sehingga penbandingannya bertambah.

b. Teknik produksi yang diterapkan dalam proses produksi tetap jika tingkat produksi yang diterapkan lebih canggih berarti dapat mempertinggi produktivitas setiap tenaga kerja, maka hukum tersebut tidak berlaku.

c. Daya kerja (produktifitas) faktor produksi yang diubah harus sebanding (sama ). Seandainya faktor produksi yang diubah jumlah tenaga kerja maka tingkat pengetahuan dan ketrampilan tenaga kerja tersebut harus sama terhadap pekerjaan yang dimaksud.

BAB IV

PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA KESEIMBANGAN

A. PERMINTAAN (deman) 1. Pengertian Permintaan

Permintaan adalah keseluruhan barang dan jasa yang diminta di pasar pada waktu tertentu pada berbagai tingkatan harga. Ada berbagai macam permintaan antara lain ;

a. Permintaan absolut

Yaitu permintaan yang tidak berdaya beli, karena tidak didukung dengan kemampuan untuk menbayar. b. Permintaan potensial

Yaitu permintaan yang berdaya beli, tetapi belum dilaksanakan. c. Permintaan efektif

Yaitu permintaan yang berdaya beli karena disertai uang yang cukup.

2. Kurva permintaan

Permintaan suatu barang dapat dilihat pada tabel permintaan dan kurva permintaan di bawah ini ! Tabel Permintaan Beras P D

Harga per kg permintaan (D.)Jumlah 90 80 70 60 50 D Rp 2.700,00 Rp 2.600,00 Rp 2.500,00 Rp 2.400,00 Rp 2.300,00 50 ton 60 ton 70 ton 80 ton 90 ton Q 2300 2400 2500 2600 2700

(8)

a. Harga barang

Harga permintaan bertambah dan harga turun permintaan berkurang b. Intensitas kebutuhan

Kebutuhan yang semakin mendesak untuk dipenuhi menyebabkan permintaan bertambah c. Selera konsumen

Jika selera masyarakat bertambah menyebabkan permintaan barang bertambah d. Jumlah pendapatan

Pendapatan masyarakat naik mengakibatkan permintaan barang bertambah e. Jumlah penduduk

Semakin bertambah penduduk di suatu daerah akan mengakibatkan bertambahnya permintaan untuk pemenuhan kebutuhan

f. Adanya barang subtitusi

Adanya barang pengganti (barang substitusi), mengakibatkan barang tersebut berkurang, ada kecenderungan masyarakat beralih ke barang substitusi)

4. Hukun Permintaan

Hukum permintaan berbunyi : “ Jumlah barang yang diminta berbanding terbalik dengan harga “ artinya jika harga turun maka junlah barang yang diminta cenderung naik atau sebaliknya jika harga naik jumlah barang yang diminta sedikit.

5. Pergesaran Kurve Permintaan

Kurve permintaan dapat bergeser kekiri ataupun ke kanan, disebabkan harga diluar yang semula diasumsi citeries

peribus ternyata mengalami perubahan. Ceteries paribus adalah faktor-faktor diluar dalam keadaan tidak berubah.

Misal : jika harga naik menurut hukum permintaan, permintaan akan bertambah. Hukum permintaan tersebut akan berlaku jika faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan (diluar faktor harga) tidak berubah

Jika harga naik 10% sementara pendapatan masyarakat naik 15 %, permintaan akan mengalami perubahan naik atau turun?

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bengesernya kurve permintaan antara lain : 1. Perubahan harga barang

2. Selera masyarakat yang berubah 3. Perubahan junlah penduduk 4. Perubahan tingkat pendapatan 5. Perubahan distribusi pendapatan 6. Perubahan dimasa yang akan datang Perhatikan kurve berikut :

Keterangan :

a Kurve permintaan bergeser kekanan DD1, pergeseran ini menggambarkan permintaan bertambah. b. Kurve permintaan bergeser kekiri DD2, pergeseran ini menggambarkan permintaan berkurang

6. Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan adalah fungsi yang menghubungkan antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Hubungan antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta dalam fungsi matematis dinyatakan dengan notasi y =

f(x) yang jika diterapkan dalam fungsi permintaan dinyatakan dengan Q = f(P) artinya jumlah barang Q (quantity)

sebagai variabel bebas (independent) dipengaruhi oleh tingkat harga P (Price) sebagai variabel terikat (dependent) a. Rumusan Fungsi Permintaan

Bentuk dasar fungsi permintaan

Q = jumlah barang yang diminta P = tingkat harga

a.b = konstan b. Menentukan fungsi permintaan :

P – P1 = P2 – P1 (Q – Q1) atau P – P1 = Q – Q1

Q2 – Q1 P2 – P1 Q2 – Q1

c. Gambar Kurva Permintaan

Gambar kurva fungsi permintaan Qd = 12 – 2P

langkahnya adalah menentukan titik potong sumbu tegak (P) dan sumbu datar (Q) Qd = 12 – 2P Jika Q = 0 Qd = 12 – 2P

0 = 12 – 2P -12 = - 2P P = -12/-2

P = 6 titik potong sumbu P (0,6)

Jika P = 0 Qd = 12 – 2P Qd = 12 – 2(P) Qd = 12 – 0

Qd = 12 titik potong sumbu Q (12,0)

Q P 0 6 12 0 Gambar kurva Qd = 12 – 2P P 10 P2 D D1 D2 Po D1 P1 D2 D 0 Q1 Qo Q2

Qd = a – bP

(9)

6 4 Qd = 12 – 2P 2 Q 0 2 4 6 8 10 12 B. PENAWARAN (supplay) 1. Pengertian

Penawaran adalah jumlah barang yang ingin di jual oleh penjual pada suatu pasar pada waktu tertentu dengan berbagai tingkatan harga

2. Hukum Penawaran

Jumlah penawaran barang berbanding searah dengan tingkat harga, bila harga naik jumlah penawaran bertambah, bila harga turun jumlah penawaran berkurang.

Jadi, semakin tinggi tingkat harga semakin banyak tingkat penawaran, dan semakin rendah tingkat harga semakin sedikit tingkat penawarannya sehingga kurve penawaran berslove positif.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran

a) Biaya produksi

Kenaikan biaya produksi mengakibatkan berkurangnya penawaran b) Tehnologi

Kemajuan tehnologi mampu menambah penawaran c) Harapan untuk memperoleh keuntungan

Semakin besar harapan keuntungan, maka penawaran bertambah dengan harapan keuntungan semakin besar d) Harapan harga dimasa depan

Jika harga yang akan datang diperkirakan naik, maka penawaran berkurang dan akan bertambah jika harga betul-betul naik. Barang pada saat harga diperkirakan naik menyebabkan para produsen menyimpan barang untuk dijual kembali jika harga naik.

e) Tujuan-tujuan lain

Untuk memenangkan persaingan banyak penjual yang menjual dengan cara obral, atau untuk menekan harga banyak produksi mengurangi produksi akibatnya penawaran barang berkurang

f) Timbulnya produsen baru

Berdirinya produsen baru akan menambah penawran

4 Bentuk kurve penawaran :

Tabel permintaan Harga tepung (Per kg) Jumlah yang Ditawarkan 7000 6000 5000 4000 3000 5000 4000 3000 2000 1000 Kurva permintaan 7000 S 6000 5000 4000 3000 S 1000 2000 3000 4000 5000 Keterangan :

a. Pada saat harga Rp 7.000,- jumlah yang ditawarkan

5.000,-b. Ketika harga turun Rp 6.000,- jumlah penawaran juga turun menjadi 4.000,-c. Saat harga turun Rp 5.000,- penawaran menjadi 3.000,-

5. Pergeseran Kurve Penawaran

Kurve penawaran dapat bergeser ke kiri ataupun ke kanan. Hal ini disebabkan adanya perubahan dari faktor-faktor yang mempengaruhi.

Pergeseran kurve penawaran;

Gambar pergeseran kurva penawaran

0

Ss

S

(10)

7. Fungsi Penawaran

Fungsi penawaran adalah fungsi yang menghubungkan antara tingkat harga dengan jumlah barang yang tawarkan. Hubungan antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta dalam fungsi matematis dinyatakan dengan notasi y =

f(x) yang jika diterapkan dalam fungsi permintaan dinyatakan dengan Q = f(P) artinya jumlah barang Q (quantity)

sebagai variabel bebas (independent) dipengaruhi oleh tingkat harga P (Price) sebagai variabel terikat (dependent) a. Rumusan Fungsi Penawaran

Bentuk dasar fungsi permintaan

Q = jumlah barang yang ditawarkan P = tingkat harga

a.b = konstan Menentukan fungsi permintaan :

P – P1 = P2 – P1 (Q – Q1) atau P – P1 = Q – Q1

Q2 – Q1 P2 – P1 Q2 – Q1

3)

b. Gambar Kurva Penawaran

Gambar kurva fungsi penawaran Qs = – 4 + 2P

langkahnya adalah menentukan titik potong sumbu tegak (P) dan sumbu datar (Q) Qs = – 4 + 2P Jika Q = 0 Qs = – 4 + 2P

Qs = – 4 + 2P 4 = 2P P = 4/2

P = 2 titik potong sumbu P (0,2)

Jika P = 0 Qs = – 4 + 2(0) Qs = – 4 + 0 Qd = – 4

Qd = – 4 titik potong sumbu Q (– 4,0)

Q P 0 2 – 4 0 Gambar kurva Qs = – 4 + 2P P 4 3 Qs = – 4 + 2P 2 1 Q – 6 – 4 – 2 0 2 4 6

C. HARGA KESEIMBANGAN ( equilibrium price) 1. Pengertian

Terbentuknya harga keseimbangan karena bertemunya antara permintaan dan penawaran di suatu pasar. Apabila jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan, maka timbullah harga keseimbangan (Equilibrium

Price) atau disebut juga “ Haga Pasar”.

Jadi harga keseimbangan adalah tingkat keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Bila permintaan lebih besar dari penawaran maka harga akan naik dan bila penawaran melebihi permintaan maka harga akan turun.

Jika digambarkan dalam suatu grafik ke dua kurve permintaan dan penawaran akan berpotongan dalam suatu titik yang dinamakan titik Equqsi atau titik Equilibrium (titik keseimbangan) yang menggambarkan harga keseimbangan yang disebut juga harga obyektif atau harga pasar.

2. Tabel Harga Keseimbangan

Untuk jelasnya perhatikan tabel grafik dibawah ini ;

Harga Permintaan (unit) Penawaran (unit) Rp 1.800,00 Rp 1.600,00 Rp 1.400,00 Rp 1.200,00 Rp 1.000,00 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 Keterangan :

a. Keseimbangan harga terbentuk pada harga Rp. 1.400,00 dimana jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran yaitu 20.000 unit

b. Jika harga dinaikan menjadi Rp. 1.600,00, maka akan terjadi kelebihan penawaran dan kekurangan permintaan sebanyak 10.000 unit (25.000 penawaran – 15.000 permintaan)

c. Jika harga diturunkan menjadi Rp. 1.200,00, maka akan terjadi kekurangan penawaran dan kelebihan permintaan sebanyak 10.000 unit (25.000 permintaan – 20.000 penawaran)

3. Kurva Harga Keseimbangan

Rp. 1.800 D S 1.600 1.400 E 1.200 1.000 S D

Qs = a – bP

(11)

10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 unit Keterangan :

a. Kurve DD merupakan kurve permintaan dan kurve SS adalah kurve penawaran.

b. Harga keseimbangan terjadi pada perpotongan antara kurve DD dan kurve SS pada Titik E, titik E itulah yang menunjukkan harga pasar karena pada titik tersebut terjumlah sama antara permintaan dan penawaran yaitu 20.000. dengan harga yang sama pula Rp

1.400,-4. Fungsi Harga Keseimbangan

Keseimbangan pasar terjadi karena interaksi antara penjual dan pembeli. Titik equasi (ekuilibrium) adalah titik yang menunjukan tingkat harga dan jumlah barang yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat jumlah permintaan dan penawaran sama pada harga yang disepakati. Dalam fungsi matematis keseimbangan pasar dirumuskan dengan :

Contoh :

Diketahui fungsi permintaan Qd = 10 – 2P dan fungsi penawaran Qd = –8 + 4P Tentukan tingkat harga dan jumlah barang pada keseimbangan pasar? Jawab :

Keseimbangan pasar tercapai jika Qd = Qs Qd = 10 – 2P Qd = –8 + 4P 10 – 2P = –8 + 4P 10 + 8 = 4P + 2P 18 = 6P P = 18/6 jadi P = 3

Substitusikan P = 3 ke salah satu funsi Q = 10 – 2(3)

Q = 10 – 6 jadi Q = 4

Jadi keseimbangan pasar terjadi pada tingkat harga P = 3 dan jumlah barang Q = 4 dan dituliskan dalam bentuk titik koordinat (Q,P) atau (4,3)

Gambar kurva keseimbangan harga

Qd = 10 – 2P Qd = –8 + 4P 0 5 0 –8 10 0 2 0 5 (Qd = 10 – 2P) (Qd = –8 + 4P) 3 (4,3) 2 0 4

D. Perubahan Harga Keseimbangan

Permintaan dan penawaran dapat berubah-ubah sehingga dapat pula mengubah harga keseimbangan. Perubahan harga keseimbangan disebabkan pula oleh faktor di luar harga yang semula eliteriparibus mengalami perubahan sehingga kurva permintaan pendapatan dan kurva penawaran mengalami perubahan.

Contoh : Perubahan harga keseimbangan karena pendapatan naik sehingga permintaan bertambah. Kemungkinan perubahan harga keseimbangan antara lain :

1. Penawaran bertambah 2. Penawaran berkurang 3. Permintaat bertambah 4. Permintaan berkurang

Contoh :

Ad. 1 dan 2 tampak dalam kurva di bawah ini :

D S S1 P2 E P P1 E1 0 Q2 Q Q1 Keterangan :

1. Semula harga di OP, jumlah QS = OQ harga keseimbangan di E

2. Bila Qs bertambah menjadi OQ1 maka harga turun menjadi OP1 dan kurva harga keseimbangan bergeser yaitu menjadi E2.

3. Demikian juga QS berkurang menjadi OQ2 maka harga menjadi OP2 dan kurva kesimbangan bergeser yaitu menjadi di E2.

Ad. 1 dan 2 tampak dalam kurva dibawah ini :

(12)

E

D

= % ∆ Q

0

%∆ p

E

D

= ∆ Q

D

x p

∆P Q

D

Es

= % ∆ Q

0

%∆ p

Es

= ∆ Q

S

x p

∆P Q

s Keterangan :

1. Semula harga di OP permintaan keseimbangan di titik E

2. Bila QD bertambah menjadi OQ2 maka harga menjadi OP1 dan kurva keseimbangan bergeser menjadi E2. 3. Bila QD berkurang menjadi OQ1 maka harga menjadi OP1 dan kurva keseimbangan bergeser menjadi E1. 4. QD = Quantity of Demand (jumlah barang yang di minta).

Peranan Pemerintah

Pemerintah berperan dalam menentukan barang di pasar dengan cara : 1. Pembatasan produksi

2. Pembelian dan penjualan oleh pemerintah 3. Pemberian Subsidi

4. Pengendalian harga dengan penetapan harga maksimum.

Peranan pemerintah dalam menentukan harga ini sangat penting, terutama untuk barang-barang kebutuhan pokok. Karena barang tersebut bersifat in Elastis.

D. ELASTISITAS HAR

Yang dimaksud elastisitas harga adalah derajat kepekaan jumlah permintaan penawaran terhadap perubahan harga. Istilah elastisitas harga sering dikatakan elastisitas saja.

Elastisitas ini di kelompokkan menjadi : a. Elastisitas Permintaan (ED)

b. Elastisitas Penawaran (ED) 1. Elastisitas Permintaan (ED)

Yaitu derajat kepekaan jumlah permintaan terhadap perubahan harga. Untuk mengukur besar kecilnya pengaruh tersebut digunakan suatu angka disebut Koefisiensi Elastisitas (E) Cara menghitung koefesien Elastisitas Permintaan ini dapat dilakukan dengan :

a. Angka Prosentase

% ∆ QD = Prosentase perubahan jumlah permintaan

% ∆ P = Prosentase perubahan harga b. Angka Absolut (matematis Sederhana)

∆QD = Perubahan jumlah permintaan

∆P = Prosentase perubahan harga P = Jarga semula

QD = Jumlah Permintaan

Hasil perhitungan koefesien elastisitas permintaan tersebut ada lima kemungkinan, yaitu elastisitasnya : 1. E > 1 : Permintaan ELASTIS

2. E < 1 : Permintaan IN ELASTIS

3. E = 1 : Permintaan ELASTISITAS UNITER = NETRAL 4. E = ~ : Permintaan ELASTISITAS SEMPURNA 5. E = 0 : Permintaan IN ELASTIS SEMPURNA Keterangan :

1).E > 1 , Permintaan elastis disebut Elastis

Apabila kebutuhan jumlah permintaan lebih besar dari pada perubahan tingkat harga. Contoh : barang hasil industri

2).E < 1 : Permintaan IN ELASTIS

Apabila perubahan jumlah permintaan lebih kecil dari pada perubahan tingkat harga. 3).E = 1 : Permintaan ELASTISITAS UNITER = NETRAL

Apabila perubahan jumlah permintaan sama besar (sebanding ) dengan perubahan tingkat harga. Contoh : barang yang cocok dengan kebutuhan.

4).E = ~ : Permintaan ELASTISITAS SEMPURNA

Apabila pada tingkat harga tertentu, jumlah permintaan berubah tidak terbatas Contoh :

- Menjelang hari raya kurban, harga kambing naik - Pada saat harga BBm naik, harga barang lain naik 5).E = 0 : Permintaan IN ELASTIS SEMPURNA

Apabila setiap terjadi perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah permintaan. Contoh :

- Harga obat (resep dokter)

2. Elastisitas Penawaran

Yaitu derajat kepekaan jumlah penawaran terhadap perubahan harga.

Cara menghitung koefesien elastisitas panawaran ini juga dapat dilakukan dengan :

% p Qs = Prosentase perubahan jumlah permintaan % p P = Prosentase perubahan harga

Angka Absolut

% p Qs = Perubahan jumlah permintaan p P = Perubahan harga

P = TK harga semula

Qs = Jumlah penawaran semula Hasil perhitungan koefesien permintaan tersebut ada lima kemungkinan, yaitu ealstisitasnya :

1. E > 1 : Penawaran ELASTIS 2. E < 1 : Penawaran IN ELASTIS

3. E = 1 : Penawaran ELASTISITAS UNITER = NETRAL 4. E = ~ : Penawaran ELASTISITAS SEMPURNA 5. E = 0 : Penawaran IN ELASTIS SEMPURNA Keterangan :

1).E > 1:Penawaran disebut ELASTIS

Apabila perubahan jumlah penawaran lebih besar dari pada tingkat harga Contoh : Perubahan harga pada hasil industri yang banyak pentingnya.

(13)

2). E < 1: Penawaran IN ELASTIS

Apabila perubahan jumlah penawaran lebih kecil dari pada tingkat harga Contoh : Perubahan harga pada hasil industri yang banyak pentingnya. 3). E = 1: Penawaran ELASTISITAS UNITER = NETRAL

Apabila perubahan jumlah penawaran sama besar (sebanding) dengan perubahan tingkat harga

Contoh : Hasil pertanian tertentu bukan merupakan kebutuhan pokok dan dianggap dapat menguntungkan produsen saat itu.

4).E = ~ : Penawaran ELASTISITAS SEMPURNA

Apabila pada tingkat harga tertentu, jumlah penawaran berubah tidak terbatas Contoh : harga karcis masuk bioskopmasuk

5). E = 0 : Penawaran IN ELASTIS SEMPURNA

Apabila setiap terjadi perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah penawaran. Contoh : jual beli tanah

Contoh Perhitungan Elastisitas Penawaran ( Es) Soal :

Sebuah barang Rp 1.000,00 terdapat penawaran 100 unit kemudian harga naik menjadi Rp 1.500, penawaran menjadi 200 unit. Tentukan elastisitas penawran dan kurvanya

Penyelesaian : Diketahui : P1 = Rp 1.000,00,- Q1 = 100 unit P2 = Rp 1.500,00,- Q2 = 200 unit Ditanya : Es = …. ? BAB V PASAR BARANG A. PENGERTIAN PASAR

Tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan kegiatan transaksi pembelian dan penjualan.

B. BENTUK – BENTUK PASAR

1. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna adalah pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan harga ditentukan oleh kesepakatan antara pembeli dan penjual

a. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:

1) Terdapat banyak pembeli dan penjual 2) Barang yang diperdagangkan homogen

3) Pembeli dan penjual (faktor produksi) bebas keluar masuk pasar

4) Pelaku pasar bebas memperoleh informasi tentang pasar dan harga yang berlaku 5) Bebas campur tangan pemerintah

6) Harga ditentukan interaksi antara pembeli dan penjual, tidak satupun pembeli dan penjual mampu mempengaruhi harga

7) Terjadi persaingan bebas, dan untuk mendapatkan keuntungan maksimum penjual harus meningkatkan jumlah barang yang diproduksi dan melakukan ifisiensi biaya produksi

b. Kebaikan

1) Pembeli memperoleh kepuasan maksimum, karena bebas menentukan pilihan

2) Penjual memperoleh keuntungan maksimum, karena dapat menjual barang sebanyak-banyaknya

c. Keburukan

1) Tidak adanya pilihan bagi konsumen untuk memilih barang, karena barangnya homogen

2) Tidak ada kemauan produsen untuk mengadakan penelitian, karena pada jangka panjang yang diperoleh hanyalah keuntungan normal

2. Pasar Bukan Persaingan Sempurna a. Pasar Monopoli

Adalah bentuk pasar yang hanya terdapat satu penjual dengan banyak pembeli.

1) Ciri-ciri Pasar Monopoli

a) Hanya ada satu penjual b) Harga ditentukan penjual

c) Terdapat hambatan yang kuat bagi penjual lain untuk memasuki pasar d) Tidak ada barang substitusi

2) Sebab-sebab terjadinya monopoli

a) Menguasai bahan baku/mentah

b) Pemberian hak monopoli oleh pemerintah. c) Memiliki hak paten

d) Pasar yang terbatas

3) Kebaikan pasar monopoli

a) Keuntungan yang diperoleh diatas normal, sehingga mampu mengadakan penelitian dan pengembangan

b) Mudah melakukan efisiensi, karena produksi dalam skala besar

4) Keburukan pasar monopoli

a) Menimbulkan ketidakadilan dalam perdagangan

b) Terjadinya pemborosan penggunaan faktor produksi, karena tiadanya persaingan

5) Campur tangan pemerintah, untuk mengendalikan harga pemerintah menggunakan kebijakan

penetapan harga maksimum.

b. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi pembeli dan penjual, dimana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar

Ciri-ciri pasar oligopoli

1) Terdapat beberapa penjual yang menguasai pasar

(14)

3) Terdapat hambatan yang cukup bagi penjual lain untuk masuk pasar 4) Seorang penjual mampu mempengaruhi harga pasar atas barangnya sendiri 5)

Contoh : pasar air meneral (aqua), pasar kendaraan bermotor c. Pasar Monopolistik

Pasar monopolistis adalah suatu bentuk interaksi antara banyak pembeli dan penjual dengan barang yang sama tetapi berbeda corak (defferentiated).

Ciri-ciri pasar monopolistis:

1) Terdapat banyak penjual dan pembeli

2) Barangnya bersifat sama tetapi berbeda corak (defferentiated product) 3) Penjual memiliki kekuatan monopoli atas barangnya sendiri

4) Untuk memenangkan persaingan, penjual dituntut aktif melakukan promosi 5) Keluar masuk masuk relatif lebih mudah

BAB VI

PASAR SUMBER/FAKTOR PRODUKSI A. PENGERTIAN

Pasar faktor produksi suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran faktor-faktor produksi. Ciri-ciri pasar faktor produksi:

1. permintaan faktor produksi berasal dari produsen sebagai pemakai faktor produksi 2. penawaran faktor produksi berasal dari konsumen sebagai pemilik faktor produksi

B.

JENIS – JENIS PASAR FAKTOR PRODUKSI 1 Pasar Faktor Produksi Alam (tanah)

Balas jasa bagi pemilik tanah atas penggunaan dalam proses produksi dinamakan sewa tanah (rent) a). Terbentuknya harga sewa tanah

Berdasarkan grafik menunjukan bahwa Penawaran sewa tanah bersifat inelastis sempurna artinya berapapun harga sewa penawaran akan tanah tidak berubah (tetap), Harga sewa tanah dalam pasar ini dipengaruhi oleh besarnya permintaan akan tanah. Jika permintaan bertambah dari Do ke DD1 maka harga akan naik pada tingkat harga OP1, dan sebaliknya jika permintaan turun ke DD2 maka harga turun pada tingkat harga OP2

b) Teori Sewa Tanah

1) Teori Defferensial (David Ricardo)

Tinggi rendahnya sewa tanah dipengaruhi tingkat kesuburannya. 2) Teori Defferensial (Von Thunen)

Tinggi rendahnya sewa tanah dipengaruhi oleh letaknya. 3) Teori Harga Derivasi

Tinggi rendahnya sewa tanah dipengaruhi oleh perubahan permintaan barang yang dihasilkan oleh tanah tersebut.

2. Pasar Tenaga Kerja

Adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran tenaga kerja. Balas jasa “harga” yang diterima tenaga kerja disebut upah.

a) Terbentuk harga (upah) tenaga kerja pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan (produsen) dan

penawaran (konsumen). b) Toeri Upah

1) Teori upah normal /wajar (David Ricardo)

Besarnya upah didasarkan pada biaya-biaya yang dikeluarkan pekerja untuk kebutuhan hidup keluarga dan disesuaikan dengan kemampuan peruahaan

2) Teori upah besi (Ferdinand Lasalle)

Dalam kedudukan yang lemah pekerja menerima upah serendah-rendahnya dari pengusaha untuk memperoleh laba sebesar-besarnya

3) Teori produktivitas kerja (Von Thunenn)

Besarnya upah cenderung sama dengan produktivitas dari tenaga kerja terakhir yang dibayar.

3. Pasar faktor produksi modal

Dalam pasar ini permintaan modal dari produsen untuk menambah dalam memperluas usahanya dan penawaran dari konsumen yang mampu menyisihkan pendapatannya dalam bentuk tabungan, balas jasa yang diterima pemilik modal berupa bunga.

Teori bunga modal

a) Teori produktivitas (JB Say)

Bunga modal berasal dari produktivitas modal yang dipergunakan dalam produksi b) Teori pengorbanan (John Stuart Mill dan Marshall)

Bunga modal dibayarkan, karena pemilik modal telah mengorbankan tidak menggunakan modalnya sendiri dan digunakan orang lain.

c) Teori Agio (Von Bohm Bawerk)

Bunga modal berasal dari pemakai berhubungan dengan telah menggunakan modalnya terlebih dahulu, sedangkan pemilik masih menunngu / menunda menggunakannya. (perbedaan waktu penggunaan modal antara pemilik dan peminjam)

sewa tanah

D1 S

P1 Do

Po D2

P2 D1

Do

S D2

O

luas tanah

(15)

4. Pasar Kewirausahaan

Permintaan produsen dalam pengelolaan proses produksi menimbulkan terjadinya pasar kewirausahaan, dimana para wirausaha akan menerima jasa berupa laba.

Teori laba wirausaha:

a) Teori inovasi (Schumpeter)

Laba wirausaha berasal dari kemampuan wirausaha menghasilkan temuan-temuan baru, sehingga dapat menghasilkan produk baru.

b) Teori resikon usaha (Hawley)

Atau teori risk bearing theory, laba berasal dari keberanian wirausaha dalam menghadi resiko yang mungkin dalam berusaha

c) Teori nilai lebih (Karl Marx)

Laba wirausaha berasal dari nilai lebih hasil kerja buruh yang tidak dibayarkan oleh wirausaha.

BAB VII

PENDAPATAN NASIONAL A. PENGERTIAN

1. Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh seluruh masyarakat dalam suatau negara selama satu tahun.

2. Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) atau masyarakat di suatu negara dari penyerahan haktor-faktor produksi selama satu tahun.

3. pendapatan nasional adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara dalam kurun waktu tertentu.

B. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL 1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP), adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga masyarakat (termasuk warga negara asing) suatu negara dalam periode tertentu biasanya satu tahun.

GDP = GNP + Produk Netto dari luar negeri 2. Produk Nasional Bruto (PNB)

Produk Nasional Bruto atau Gross National Product (GNP), adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk di dalamnya barang dan jasa yang dihasilkan warga negara tersebut yang berada/bekerja di luar negeri. Barang dan jasa yang dihasilkan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri tidak termasuk GNP.

GNP = GDP – Produk Netto terhadap luar negeri 3. Produk Nasional Netto (PNN)

Produk Nasional Neto atau Net National Product (NNP), atau produk nasional bersih adalh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang modal pengganti

NNP = GNP – (Penyusutan + Barang pengganti modal) 4. Pendapatan Nasional Netto (Bersih)

Pendapatan Nasional Bersih atau Net National Income (NNI) adalah nilai dari produk nasional bersih (net national product) dikurangi dengan pajak tidak langsung

NNI = NNP – Pajak tidak langsung 5. Pendapatan Perseorangan

Pendapatan Perseorangan atau Personal Income (PI), adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima perseorangan sebagai balas jasa dalam proses produksi. Pendapatan perseorangan ini dapat juga disebut pendapatan kotor, karena tidak semua pendapatan perseorangan netto jatuh ke tangan pemilik faktor produksi, sebab masih harus dikurangi laba yang tidak dibagi, pajak perseroan (perusahaan), iuran jaminan sosial maupun pembayaran yang bersifat transfer payment (pembayaran pindahan) seperti pensiun.

PI = NNI – Iuran Jaminan sosial – Iuran asuransi – Laba ditahan – Pajak perseroan + Transfer payment

6. Pendapatan Siap Dikonsumsi (Bebas)

Pendapatan Bebas atau Disposable Income (DI), adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap untuk dibelanjakan penerimaanya. Pendapatan ini merupakan hak mutlak bagi penerimanya. Pendapatan bebas diperoleh dari pendapatan perseorangan dikurangi pajak langsung.

DI = PI – Pajak langsung

7. Konsumsi dan Tabungan

Konsumsi atau Consumption (C) dan Tabungan atau Saving (S), adalah pendapatan bebas yang dipergunakan pemiliknya untuk memenuhi kebutuhan dan sisanya merupakan tabungan pemiliknya.

C = DI – S dan S = DI – C

Contoh : Konsep Dasar Perhitungan Pendapatan Nasional

Komponen Yang Diperhitungkan Satuan(Rp) Besaran(Rp)

Gross Domestic Product (GDP) atau PDB

Ditambah :

Pendapatan bersih dari luar negeri (factor netto) (+) Pendapatan factor produksi yang diterima dari LN (–) Pendapatan factor produksi yang dibayarkan ke LN

200.000 500.000

2.500.000

-300.000

Gross National Product (GNP) atau PNB

Dikurangi :

Penyusutan barang modal (Depresiasi) 450.000

2.200.000

-450.000

Net National Product (NNP)

Dikurangi :

(16)

Pajak tidak langsung 750.000 -750.000

Net National Income (NNI)

Dikurangi : Laba ditahan

Pajak keuntungan perusahaan (perseroan) Jaminan sosial

Ditambah :

Transfer payment (subsidi)

300.000 100.000 100.000 50.000 1.000.000 -500.000 +50.000

Personal Income (PI)

Dikurangi :

Pajak langsung (pajak penghasilan) 50.000

550.000

-50.000

Disposable Income (DI)

Dikurangi :

Konsumsi 425.000

500.000

-425.000

Tabungan 75.000

C. TUJUAN DAN MANFAAT MEMPELAJARI PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

1. Tujuan Mempelajarai Pendapatan Nasional

a. Untuk mengetahui kemajuan perekonomian dan kemakmuran suatu negara

b. Untuk mengetahui taksiran tentang nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu masyarakat dalam satu tahun c. Untuk mengkaji dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian

d. Untuk membatu pemerintah dalam menentukan kebijakan di bidang perekonomian. 2. Manfaat Mempelajarai Pendapatan Nasional

a.Untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negara b.Membandingkan perekonomian antar negara c.Membandingkan perekonomian antar daerah d.Dapat menghitung pendapatan perkapita suatu negara

D. PENDEKATAN/ METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

1. Pendekatan Produksi

Pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setipa nilai tambah (value added) dari proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan penduduk) dari berbagai usaha (sektor) dalam suatu negara untuk jangka waktu tertentu (satu tahun)

Terdapat 11 sektor usaha yang mempengaruhi pendapatan nasional yaitu : pertanian/ peternakan/kehutanan/perikanan, pertambangan, industri, listrik/gas/air minum, bangunan, perdagangan/hotel/restoran, transportasi/komunikasi, bank/lembaga keuangan, sewa rumah, pemerintahan/pertahanan, jasa-jasa. Hasil perhitungan dengan pendekatan produksi dinamakan GDP (Gross Domestic Product).

PDB (Y) = [ (P1 x Q1) + (P2 x Q2) + ... + (Pn x Qn)] 2. Pendekatan Pengeluaran

Pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan rumah tangga pelaku ekonomi RTK (Rumah Tangga Konsumen), RTP (Rumah Tangga Produsen), Rumah Tangga Pemerintah dan Rumah Tangga Masyarakat Luar Negeri di dalam suatu negara selama periode tertentu (satu tahun)

Hasil perhitungan dengan pendekatan pengeluaran dinamakan GNP (Gross National Product).

GNP (Y) = C + I + G + (X – M)

Pengeluaran RTK = C (consumption) atau konsumsi Pengeluaran RTP = I (Investment) atau investasi Pengeluaran Pemerintah = G (Goverment Expenditure)

Masyarakat Luar Negeri = X – M (Exsport – Import)

Jika nilai GNP dibagi dengan jumlah penduduk akan menghasilkan perdapatan perkapita

3. Pendekatan Pendapatan

Pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan merupakan hasil penjumlahan dari sewa, upah, bunga dan laba yang diterima masyarakat pemilik faktor-faktor produksi selama periode tertentu (satu tahun)

Hasil perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan dinamakan Pendapatan Nasional atau National Income (NI)

NI (Y) = r + w + i + p

r = rent (sewa), w = wage (upah), i = inters (bunga), p = profit (laba) BAB VIII

INFLASI

A. PENGERTIAN

Inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan naiknya harga secara umum atau suatu proses meningkatnya harga-harga secara terus menerus.

B. PENGGOLONGAN INFLASI

1. Berdasarkan asal timbulnya inflasi

a. Inflasi yang berasal dari dalam negeri, misalnya akibat terjadinya defisit anggaran yang dibiayai dengan mencetak uang baru

b. Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation) sebagai akibat naiknya hraga barang impor 2. Berdasarkan cakupannya

a. Inflasi tertutup (closed inflation), untuk beberapa barang tertentu b. Inflasi terbuka (open inflation), kenaikan harga pada semua barang c. Inflasi yang tidak terkendali (hyper inflation)

3. Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi a. Inflasi ringan (di bawah 10% setahun) b. Inflasi sedang (10% - 30% setahun) c. Inflasi berat (30% - 100%)

(17)

IL =

∑(Pn x Qo)

x 100%

∑(Po x Qo)

IP

=

∑(Pn x Qn)

x 100%

∑(Po x Qn)

IP

=

∑Pn(Qo x Qn)

x

100%

∑Po(Qo x Qn)

d. Inflasi tidak terkendali ( diatas 100%)

C. SEBAB-SEBAB TERJADINYA INFLASI

1. Tarikan permintaan (demand pull inflation)

Inflasi terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian dalam situasi fuul employment (tenaga kerja penuh)

Keterangan gambar

Permintaan semula Do, jika permintaan total bertambah maka kurva permintaan bergerak ke kanan menjadi D1, sehingga mengakibatkan:

Keseimbangan harga bergeser Eo – E1 Tingkat harga naik dari OPo ke OP1 Jumlah barang bertambah dari OQo ke OQ1

2. Desakan biaya produksi (Cost push inflstion)

Kenaikan biaya produksi akibat naiknya harga barang (bahan baku) mengakibatkan berkurang produksi (output) di pihak permintaan cenderung tetap, sehingga harga barang menjadi naik.

Keterangan gambar

Pernawaran semula So, jika penawaran total berkurang maka kurva penawaran bergerak ke kiri menjadi S1, sehingga mengakibatkan:

Keseimbangan harga bergeser Eo – E1 Tingkat harga naik dari OPo ke OP1 Jumlah barang berkurang dari OQo ke OQ1

D. MENGUKUR LAJU INFLASI

1. Metode Pengukuran Indeks Harga

a. Indeks Laspayres (IL)

Keterangan :

IL = Indeks Laspayres

Pn = Harga tahun tertentu (tahun yang dihitung indeksnya)

Po = Harga tahun dasar

Qo = Kuantitas (jumlah barang) tahun dasar

Contoh :

Indeks Harga Laspayres dari 5 macam barang. Nama

Barang 2000Harga (P)2001 2000Jumlah barang (Q)2001 Pn.Qo Po.Qo

Gandum 500 600 90 100 60.000 50.000 Gula 900 1.150 100 150 172.500 135.000 Jagung 300 400 40 50 20.000 15.000 Beras 750 900 55 60 54.000 45.000 Kedelai 1.000 1.200 70 75 90.000 75.000 396.500 320.000 Indeks harga tahun 2001 = Indeks tahun 2000 (tahun dasar)

dianggap 100%

IL = 123,91 artinya telah terjadi Inflasi sebesar (123,96 – 100) = 23,96%

b. Indeks Paasche (IP)

Keterangan :

IP = Indeks Paasche

Pn = Harga tahun tertentu (tahun yang dihitung indeksnya)

Po = Harga tahun dasar

Qn = Kuantitas (jumlah barang) tahun tertentu (tahun yang dihitung indeksnya) c. Indeks Marshall

D1

Do S

P1 E1

Po Eo

O Qo Q1

D S1

P1 E1

So

Po Eo

O Q1 Qo

IL =

396.500

x

10

0

=

123,9

1

320.000

(18)

d. IHK (Indeks Harga Konsumen)

Indeks Harga Konsumen adalah ukuran statistik yang menunjukan perubahan- perubahan pada harga dan jumlah barang yang dibeli konsumen.. IHK mengukur biaya langsung dibayar oleh konsumen pada tingkat harga eceran (retailer).

Faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Harga Konsumen (IHK) : 1). Kebijakan pemerintah dibidang moneter dan perdagangan luar negeri 2) Kebijakan harga

3) Jumlah permintaan 4) Kenaikan pendapatan 5) Biaya produksi 6) Nilai kurs mata uang e. IHP (Indeks Harga Produsen)

Indeks Harga Produsen adalah ukuran statistik yang menunjukan pada harga pembelian barang oleh pedagang besar (wholesaler)

Faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Harga Produsen (IHP) : 1) Kebijakan pemerintah dibidang moneter

2) Kebijakan perdagangan luar negeri 3) Nilai kurs mata uang

4) Biaya produksi

f. Indeks Harga yang Diterima dan Dibayar Petani

1) Indeks harga yang diterima petani merupakan harga-harga barang hasil pertanian Faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Harga yang Dibayar petani all: a) harga obat-obatan yang diperlukan petani

b) jumlah hasil produksi c) musim

BAB XI

FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN

A. PENGERTIAN

Fungsi konsumsi merupakan hubungan positif antara tingkat konsumsi dan tingkat pendapatan nasional

B. BENTUK UMUM FUNGSI KONSUMSI

Secara matematis konsumsi dilambangkan dengan C = ƒ (y)

C = konsumsi

Y = pendapatan a = konstan

b = MPC

MPC adalah bertambahnya konsumsi setiap pendapatan bertambah Rp.1,-

MPC = Δ C Δ C = perubahan konsumsi ( C1 – C2 ) Δ Y Δ Y = perubahan pendapatan ( Y1 – Y2 )

C. BENTUK UMUM FUNGSI TABUNGAN

Secara matematis tabungan dilambangkan dengan S = ƒ (y)

S = tabungan Y = pendapatan -a = konstan (1-b) = MPS MPS adalah bertambahnya tabungan setiap pendapatan bertambah Rp.

1,-MPS = Δ S Δ S = perubahan tabungan ( S1 – S2 ) Δ Y Δ Y = perubahan pendapatan ( Y1 – Y2 )

atau MPC + MPS = 1 Contoh :

Diket : fungsi konsumsi C = 100 + 0,6Y

Diminta : MPC, MPS, fungsi tabungan, keseimbangan pendapatan, besarnya konsumsi dan tabungan jika pendapatan Rp. 750,00 dan gambar grafik

Jawab : a) MPC = 0,6 b) MPS MPC + MPS = 1 0,6 + MPS = 1 MPS = 1 – 0,6 MPS = 0,4 c) Fungsi tabungan S = – a + (1 – b) Y S = – 100 + (1 – 0,6)Y S = – 100 + 0,4Y d) Keseimbangan pendapatan Y = C Y = 100 + 0,6Y Y – 0,6Y = 100 0,4Y = 100 Y = 100/0,4 Y = 250 e) Jika pendapatan Rp. 750, C = 100 + 0,6Y C = 100 + 0,6 (750) C = 100 + 450 C = 550 f) Jika pendapatan Rp. 750,00 S = – 100 + 0,4Y S = – 100 + 0,4 (750) S = – 100 + 300 S = 200 g) Gambar grafik C = 100 + 0,6Y S = – 100 + 0,4Y Y C Y S 0 100 0 – 100 –166,67 0 250 0 C/S Y = C C = 100 + 0,6Y

C = a + bY

S= – a + (1 – b)Y

(19)

250 S = – 100 + 0,4Y 100 - 166,67 0 250 Y (pendapatan) - 100 . BAB X

UANG DAN BANK

A. PENGERTIAN UANG

1. Robertson, uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran

2. AC Pigau dan AG Hart, uang adalah kekayaan yang dapat melunaskan utangnya dalam waktu tertentu

3. Rollin G Thomas, uang adalah segala sesuatu yang siap pada umumnya diterima secara umum dalam pebayaran

pembelian baran dan jasa dan untuk membayar utang

B. JENIS UANG

1. Uang barang, benda yang dipakai dalam pertukaran.

Kesulitan uang barang antara laian ; belum mempunyai nilai pecahan, jenis barang yang berlaku hanya terbatas pada suatu daerah, sulit untuk menyimpan dan mengangkut

2. Uang kartal (demand deposit), terdiri uang kertas dan logam merupakan alat pembayaran yang sah

3. Uang giral, yaitu uang diposit yang ada di bank dan dapat diambil sewaktu-waktu dengan cek.

Terjadinya uang giral:

a. Setoran tunai di bank dalam bentuk giro

b. Primary diposit, setoran dari pihak lain melalui transfer antar rekening bank

c. Derivative deposit, setoran ke bank dengan menjual surat-surat berharga C. FUNGSI UANG

1. Fungsi asli

a. Sebagai alat kesatuan hitung (untuk menilai harga barang) b. Sebagai alat tukar (untuk membayar pembelian) 2. Fungsi tambahan

a. Untuk menyimpan kekayaan b. Untuk membayar utang

D. SYARAT-SYARAT UANG 3. Diterima umum

4. Stability of value, mempunyai nilai yang stabil

5. Elasticity of suplly, jumlahnya mencukupi kebutuhan

6. Portability, mudah disimpan dan dibawa

7. Durability, tahan lama

8. Divisiability, mudah dibagi dan mempunyai nilai pecahan E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEREDARAN UANG

9. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang a. Motif tarnsaksi

b. Motif berjaga-jaga c. Motif spekulatif

10. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang a. Struktur perekonomian b. Tingkat pendapatan c. Kebijakan moneter d. Harga barang e. Jumlah penduduk F. TEORI UANG

11. Teori statis, nilai uang ditentukan atas barang yang digunakan untuk membuat uang 12. Teori dinamis, antara lain

Toeri Kuantitas oleh Irving Fisher dengan rumusan

MV = PT M = Money (jumlah uang beredar)

V = Velocity of money circulation (kecepatan peredaran uang) P = Price (harga barang)

T = Trade (jumlah barang yang diperdagangkan)

BAB XI BANK

DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA A. PENGERTIAN

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup.

B. JENIS-JENIS BANK

Menurut UU Perbankan No. 7 tahun 1992

1. Bank Sentral

Bank sentral (Bank Indonesia) bank yang berfungsi sebagai bank sirkulasi Tugas pokok Bank Sentral

a. Mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah b. Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan

c. Memperluas kesempatan kerja untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Tugas lain bank sentral adalah bank sentral sebagai bank pemerintah, mengawasi dan melayani bank-bank sebagai banknya bank, memiliki hak oktroi (mencetak uang)

2. Bank Umum

Bank umum adalah bank yang memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Tugas pokok / kegiatan bank umum :

a. Menghimpun dana masyarakat (operasi kredit pasif)

b. Memberikan pinjaman kepada masyarakat (operasi kredit aktif) Usaha-usaha Bank umum:

Gambar

Tabel Permintaan Beras   P            D
Gambar kurva fungsi permintaan Qd = 12 – 2P
Tabel permintaan Harga tepung (Per kg) Jumlah yangDitawarkan 7000 6000 5000 4000 3000 50004000300020001000 Kurva permintaan 7000 S 6000 5000 4000 3000 S 1000 2000 3000 4000 5000 Keterangan :
Gambar kurva fungsi penawaran Qs =  – 4  + 2P
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

● Guru memberikan pertanyaan dari peta strategi berpikir decision making untuk memandu peserta didik memikirkan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan (factors to

Oleh karena luasnya aspek yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan Indosat M3 pada masyarakat Daerah Cawas Kabupaten Klaten, maka

Perusahaan Umum DAMRI (PERUM DAMRI) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bisnis jasa publik yang bertujuan untuk mencari laba dan

Selanjutnya, sehubungan dengan kegiatan penelitian dalam rangka penyelesaian studi akhir serta untuk mendukung fakta dan data maka, kami memerlukan partisipasi Bapak/Ibu/Sdr

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan model blended learning dapat meningkatkan kamandirian belajar dan daya

Keunggulan dari model pembelajaran Learning Cycle antara lain: merangsang siswa untuk mengingat kembali materi pelajaran yang telah didapatkan sebelumnya, memberikan