PENGARUH AIR PANAS (Hot Water Treatment) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP SERANGAN PENYAKIT PADA CABAI
JAMU (Piper retrofractum Vahl)
Disusun Oleh : Sahariyanto
201110200311046
JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh
Syukur Alhamdulillah penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis mampu menyelesaikan lapran penelitian dengan judul “ Pengaruh Air Panas (Hot Water Treatment) Dan Lama Perendaman Terhadap Serangan Penyakit Pada Cabai Jamu (Piper retrofactum Vahl) ”. Laporan penelitian ini melakukan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan tingkat Sarjana pada Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimah kasih atas segalah bantuan baik berupa tenaga dan pikiran, kepada yang terhormat :
1. Ir. Henik Sukorini, MP.PhD. Selaku pembimbing utama yang telah bersedia membimbing dengan sabar dan mengarahkan selama penyusunan skripsi ini. 2. Erfan Dani Septia, SP.MP. Selaku pembimbing pendamping yang telah
banyak membantu penulisan dengan sabar membimbing dan mendampingi pada proses penyusunan skripsi ini.
3. Teman-teman angkatan 2011 yang selama ini membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.
Akhir kata tak ada gading yangtak retak, penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, dengan segalah kerendahan hati semoga dengan selesainya tugas akhir ini semakin membawah kami siap terjun di masyarakat dan turut serta membangun negara Republik Indnesia Tercinta.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Malang, 09 April 2018
iv DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ... i
SURAT PERNYATAAN ... iii
RIWAYAT HIDUP ... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR LAMPIRAN ... xi RINGKASAN ... xii PENDAHULUAN ...1 1.1 Latar Belakang ...1 1.2 Rumusan Masalah ...5 1.3 Tujuan Penelitian ...5 1.4 Hipotesis ...5 TINJAUAN PUSTAKA ...6 2.1. Latar Belakang ...6
2.1.1. Cabai Jamu (Piper retrofactum Vahl) ...6
2.1.2. Penaganan Pascapanen Cabai jamu (Piper retrofactum Vahl) ...10
2.1.3. Air Panas (Hot Water Treatment) ...12
2.1.4. Penyakit Pada Buah Cabai Jamu ...17
METODE PENELITIAN ...19
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian ...19
3.2 Alat Dan Bahan ...19
3.3 Rancangan Penelitia ...19 3.4 Tahapan Penelitian ...20 3.4.1 Tahapan Pemanenan ...20 3.4.2 Tahapan Perlakuan ...20 3.4.3 Tahapan Pengamatan ...20 3.5. Alur Penelitian ...22
v
3.6. Dena Penelitian ...23
3.7. Analis Data ...24
HASIL DAN PEMBAHASAN ...25
4.1. Hasil...25
4.1.1 Berat Buah Sehat ...25
4.1.2 Susut Bobot ...27
4.1.2 Berat Buah Sakit ...29
4.1.3 Persetase Buah yang terserang Penyakit ...30
4.2. Pembahasan ...32
KESIMPULAN DAN SARAN ...37
5.1 Kesimpulan ...37
5.2 Saran ...37
DAFTAR PUSTAKA ...38
vi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Teks Halaman
1. Masing-Masing Perlakuan dengan berat buah 250 gram ... 42
2. Analisis Ragam Berat buah Minggu Ke 0... 43
3. Analisis Ragam Berat buah minggu ke 1 ... 43
4. Analisis Ragam Berat buah minggu ke 2 ... 43
5. Analisis Ragam Berat buah minggu ke 3 ... 44
6. Analisis Ragam Berat buah minggu ke 4 ... 44
7. Analisis Ragam Berat Buah yang Terserang Penyakit minggu 1 ... 44
8. Analisis Ragam Berat Buah yang Terserang Penyakit minggu 2 ... 45
9. Analisis Ragam Berat Buah yang Terserang Penyakit minggu 3 ... 45
10. Analisis Ragam Berat Buah yang Terserang Penyakit minggu 4 ... 46
11. Analisis Ragam persentase Buah yang terserang penyakit Hari Ke-3 ... 46
12. Analisis Ragam Persentase Buah yang terserang penyakit, Hari Ke 6 ... 46
13. Analisis Ragam Persentase Buah yang terserang Penyakit, Hari Ke 9 ... 47
14. Analisis Ragam Persentase Buah yang terserang Penyakit, Hari Ke 12 ... 47
15. Analisis Ragam Persentase Buah yang terserang Penyakit, Hari Ke 15 ... 48
16. Analisis Ragam Persentase Buah yang terserang Penyakit, Hari Ke 18 ... 48
17. Analisis Ragam Persentase Buah yang terserang Penyakit, Hari Ke 21 ... 49
18. Analisis Ragam Persentase Buah yang terserang Penyakit, Hari Ke 24 ... 49
19. Analisis Ragam Persentase Buah yang terserang Penyakit, Hari Ke 27 ... 50
20. Susut bobot minggu ke 1 ... 50
21. Susut bobot minggu ke 2 ... 51
22. Susut bobot minggu ke 3 ... 51
23. Susut bobot minggu ke 4 ... 52
24. Dokumentasi Kebun Cabai Jamu dan Pemanenan ... 53
25. Dokumentasi Sampel dan Teknik Perlakuan ... 54
26. Proses Pengeringan, penyimpanan Sampel buah Yang terserang pada minggu ke 0 ... 55
vii
DAFTAR PUSTAKA
Anon. 2008. Daftar Obat Alami. Forum Komunikasi Apoteker. Industri Obat Tradisional.
Anonim, 2011. Cetak biru Road Map Swasembada Gula Nasional. Kementrian pertanian. 29 hal
APHIS. 1993. Treatment Manual, Nonchemical Treatment: Heat, Vapor Heat and Force Hot Air Treatment. Animal and Plant Health Inspection Services. Government Printing Office, Washington, D.C. 936 p
BPS Kabupaten Lampung Timur. 2012. Lampung Timur Dalam Angka Tahun 2012.273 hlm.
Badan POM RI. 2010. Acuan Sediaan Herbal. Vol. 5. Jakarta. 132 hlm.
Couey, H.M. 1989. Heat Treatment for Control of Postharvest Diseases and Insect Pests of Fruits. Horticultura Science. 24: 198-202.
Djauhariya, E., Gusmaini dan Ermiati. 2006. Standar Operasional Budidaya Tanaman Cabe Jamu. Kerja sama Balittro dengan Direktorat Budidaya Tanaman Rempah dan Penyegar Jakarta.
Djauhariya, E dan Rosman, R. 2009. Status Teknologi Tanaman Cabe Jamu (Piper retrofactum Vahl.). Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Bogor
Djauhariyah, Endjo, dan Rosman, R. 2009. “Status teknologi tanaman cabe jamu (Piper retrofractum Vahl)”. Balai penelitian Tanaman Obat dan Aromatik
Dinarwi. 2006. “Meningkatkan Mutu Cabe Jamu Lamongan Melalui Perbaikan Teknologi Pengeringan”. Cakrawala Vol. 1 No. 1 Desember 2006 : 87–96
Evizal, R. 2013. Tanaman Rempah dan Fitofarmaka. Fakultas Pertanian Unila. Bandar Lampung.
Fajar,H.(2002.)Antraknosa.http//iel.ipb.ac.id/agnmedia/modul/aplikasi/servercaba i/penyakit.ht [diakses 20 Juni 2008].
Forsberg, G. 2001. Heat sanitation of cereal seeds with a new, efficient, cheap and environmentally friendlymethod. In: A.J. Biddle (ed). Seed Treatment, Challenges and Opportunities. Proceedings from SymposiumNo. 76 of the British Crop Protection Council BCPC, Farnham. pp. 69-72.
viii
Gould W.P. 1994. Heat quarantine treatments for guavas infested with the caribbean fruit fly. Proc. Fla. State Hort. Soc. 107:240-242
Glasa, M., G. Labonne, and J.B. Quiot. 2003. Effect of temperature on plum pox virus infection [abstract].Acta Virol 47(1): 49-52. http://www. ncbi.nlm.nih.gov/ entrez/query.fcgi [13 April 2007].
Haryanto, Sugeng. 2009. Ensiklopedi Tanaman Obat Indonesia. Cetakan I. Palmall. Yogyakarta.
Hasbullah R. 2002. Studies on the postharvest treatments for export preparation of tropical fruits: mango [disertasi]. Jepang: Kagoshima University. Hutapea, J.R., Y. Widyastuti, dan S. Sugiarso. 1992. Usaha pengadaan tanaman
Piper retrofractum Vahl. Di lahan BPTO pada ketinggian 1200 m dpl. Warta Tumbuhan Obat Indonesia 1(3): 1314
Hadidi, A., R.K. Khetarpal, and H. Koganezawa. 1998. Plant Virus Diseases Control. USA-APS.
https://www.scribd.com/doc/150965524/Budidaya-Cabe-Jamu
K. Heyne, “Tanaman Berguna Indonesia”, Penerjemah: Badan Litbang Kehutanan, Badan Litbang Kehutanan, Jakarta (1987).
Lurie S. 1998. Review: Postharvest heat treatment. J. Postharvest Biology and Technology 14: 257-269
Mahadi. 2007. Model Sistem dan Analisa Pengering Produk Makanan. USU Repository. Universitas Sumatera Utara.
Mahardjono, P. Wijayanti, E. Slamet, M. Haryuni. 2011. Pengaruh perlakuan air panas terhadap perkembangan penyakit RSD pada mata tunas tebu. Laporan Penelitian
Padieu EB. 2002. Hot water treatment.
http://www.docstoc.com/docs/2988261/HOT-WATER-TREATMENT-by-Elisabeth-Boudon-Padieu-INRA-Dijon-France. [20 Mei 2012].
Purseglove, J.W., Brown, E.G., Green, C.L dan Robbins, S.R.J., 1981, Spices, Vol 2,
Longman, New York.
Pusat Karantina tumbuhan dan Keamanan hayati nabati badan kartina pertanian kementrian pertanian (2013) Standar Teknis Perlakuan Panas Hot Weater Treatment.
ix
Rukmana, R. 2003. “Cabai Jawa : Potensi dan Khasiatnya Bagi Kesehatan”. Kanisius. Yogyakarta. 43 hal.
Rostiana, O., W. Haryudin, B. Martono dan Siti Aisyah. 2005. Karakterisasi dan evaluasi plasma nutfah cabe jamu. Laporan Teknis Penelitian (2). Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor: 256-267.
Sitkei, György. 1986. Mechanics of Agricultural Materials. Developments in Agricultural Engineering 8. Elsevier Science Publishers. Budapest, Hungary
Sachin, V., Jangam, C.L. Low, dan A.S. Mujumdar. 2010. Drying of food, vegetables, and fuits. Volume 1. ISBN:978-981-08-6759-1.
Soleh, M. 2003. Pengembangan sistem usahatani cabe jamu mendukung peningkatan pendapatan petani. Buletin Teknologi dan Informasi Pertanian 6:42-52.
Sudiarto. 1992. Budidaya Cabe Jamu di Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Warta Tumbuhan Obat Indonesia, 1(3): 810.
Suismono. 2001. Teknologi Pembuatan Tepung dan Pati Umbi-Umbian Untuk Menunjang Ketahanan Pangan. Majalah Pangan Media Komunikasi dan Informasi 37 (10); 37-94.
Setijahartini. S. 1980. Pengeringan. Jurusan Teknologi Industri, FATETA. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Siti triunasi.,2013. Pengaruh HWT dan CaCl. Untuk mencegah kerusakan biologis pada belimbing.institut pertanian. bogor Watanabe T. 2002. Morphology of Soil Fungi. First edition. CRC Press. Taylor and Francis Group, US.
Wasito, H. 2011. Obat Tradisional Kekayaan Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu. Winarto, W.P., 2003. Cabe Jawa si Pedas Berkhasiat Obat. Agromedia Pustaka.
Jakarta.
Wlliamson, M. 2002. Heat Treatments (Hot-water immersion, High Temperture Forces Air, Vapor Heat) As Alternative Quarantie Kontrol Technologies for Perishable Commodities
Yadollahinia, A.R., M. Omid and S. Rafiee. 2008. Design and Fabrication of Experimental Dryer for Studying Agricultural Products. Int. J. Agri.Bio., Vol. 10, Page 61-65
Zong Y, Liu J, Li B, Qin G, Tian S. 2010. Effects of yeast antagonists in combination with hot water treatment on postharvest diseases of tomato fruit. Biological Control 54 (2010): 316-321.