LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR REKTUM TUMOR REKTUM II.. KKOONNSSEEP P TTEEOORRII A.
A. PePengngerertitianan T
Tumoumor r memerurupapakakan n pepertrtumumbubuhan han sesel-l-sesel l barbaru u (n(neoeoplplasasmama), ), didimamanana pembelahan sel atau mitosis tidak terkendali oleh tubuh d
pembelahan sel atau mitosis tidak terkendali oleh tubuh d an tidak memiliki fungsian tidak memiliki fungsi yang berguna bagi tubuh.
yang berguna bagi tubuh. T
Tumor umor adaladalah ah sel sel tubtubuh uh yang yang menmengalgalami ami perperubaubahan han (tr(transansforformasmasi),i), sehingga sifat dan kinetiknya berubah sehingga tumbuhnya menjadi autonom liar, sehingga sifat dan kinetiknya berubah sehingga tumbuhnya menjadi autonom liar, tidak terkendali dan terlepas dari koordinasi pertumbuhan normal.
tidak terkendali dan terlepas dari koordinasi pertumbuhan normal. Rec
Rectum tum adaadalah lah ujuujung ng usuusus s besbesar ar sebsebagai agai lanlanjutjutan an usuusus s besbesar ar sigsigmoimoidd (colon sigmoideum) sampai ke
(colon sigmoideum) sampai ke dubur.dubur.
B
B.. EEtitioollogogii
Penyebab tumor sulit diketahui. Faktor yang mendukung adanya genetika Penyebab tumor sulit diketahui. Faktor yang mendukung adanya genetika usia, jenis kelamin, respon kekebalan, irus. Faktor-faktor pencetusnya adalah usia, jenis kelamin, respon kekebalan, irus. Faktor-faktor pencetusnya adalah hereditas, masukan lemak, penyakit inflamasi usus dan homoseksualitas.
hereditas, masukan lemak, penyakit inflamasi usus dan homoseksualitas. Faktor yang mempengaruhi kecepatan tumbuh tumor adalah! Faktor yang mempengaruhi kecepatan tumbuh tumor adalah! "
".. FFaakkttoor r ppeennddeerriittaa aa.. ##mmuur r
Pada anak-anak tumbuh dengan cepat Pada anak-anak tumbuh dengan cepat
b. $enis %elamin
&eberapa jenis tumor pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon.
c. Penyakit
&eberapa penyakit tertentu dapat mempengaruhi kecepatan tumbuh tumor
seperti pada diabetes.
'. Faktor tumor
a. $enis tumor
$enis tumor umumnya disebut berdasarkan nama organ tempat tumor itu
pertama kali tumbuh.
b. sal sel tumor
sal sel dapat dari jaringan epitel, jaringan mesenchim, jaringan
embrional atau campuran.
c. ifat tumor
") Tumor jinak ! Tumbuh pelan-pelan
dalam *aktu tahunan.
') Tumor insitu ! #mumnya tumbuh
dengan pelan sampai mencapai stadium inasif.
+) Tumor ganas ! Tumbuh dengan cepat
dalam *aktu bulanan.
) Tumor yang sifatnya tidak tentu atau tidak jelas.
d. erajat kega*atankeganasan
- %anker tumbuh pelan-pelan
- 0aktu tahunan dan lambat mengadakan metastase
erajat // ! - erajat keganasan sedang
- %ecepatan tumbuh biasa-biasa saja, antara
kecepatan pada derajat keganasan rendah dan
tinggi dalam *aktu bulanan.
erajat /// ! - erajat keganasan tinggi
- %anker tumbuh cepat dalam *aktu mingguan atau
bulanan dan cepat mengadakan metastase
+. Faktor lingkungan
a. Ruang tempat tumbuh
ibatasi oleh barier alamiah tumbuh seperti fascia, periosteum, rongga
tubuh dan sebagainya yang akan membatasi besar dan kepadatan jaringan.
b. Pasokan darah
Tumor masih cukup mendapat makanan dari perfusi darah normal yang
telah ada bila tumor tumbuh dengan cepat dan telah besar dan memerlukan
pembuluh darah terdiri untuk memasok makanan, oksigen dan membuang
sampahnya.
c. Penyakit-penyakit tertentu
Pada penyakit-penyakit tertentu seperti diabetes.
ecara klinik tumor dibedakan atas golongan neoplasma misalnya kista, radang atau hipertropi. 1eoplasma dapat bersifat ganas atau jinak, neoplasma atau kanker terjadi karena timbul dan berkembangbiaknya jaringan sekitarnya (infiltratif) sambil merusaknya (destruktif) dapat menyebar ke bagian lain tubuh. 1eoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas dan tidak menyusup, tidak merusak
tetapi membesar dan menekan jaringan sekitarnya (ekspansi) dan umumnya tidak bermetastasis.
%ira-kira 234 sampai dengan 534 tumor terjadi pada rectum, area rektosigmoid atau kolonsigmoid. Tipe pertumbuhan tergantung pada daerah asal, karsinoma di sisi kiri cenderung tumbuh mengitari usus, mengelilinginya dan menimbulkan massa bulk, polipoid dan berjamur. 6ayoritas kanker ini adalah adenokarsinoma, tipe lain masuk menembus usus dan menyebabkan abses, peritonitis, inasi organ sekitarnya dan perdarahan. Tumor-tumor ini cenderung
tumbuh dengan lambat dan tetap asimtomatik untuk periode *aktu yang lama. Tumor rectum memerlukan reseksi abdominal-perineal, dengan pembentukan kolostomi permanen atau ujung kolostomi kolon yang terkena dan seluruh rectum dieksisi dan anus ditutup. Teknik pembedahan terbaru memungkinkan tumor sigmoid diangkat dengan meninggalkan sfingter utuh, ini memungkinkan eliminasi usus dipertahankan.
D. Manifestasi Klinik
%eluhan penderita dengan tumor non neoplasma dapat berupa! ". Tumor
'. Tekanan atau desakan oleh tumor +. 7bstruksi saluran tubuh
. Perdarahan
8. 9angguan hormon
6anifestasi klinik tumor rectum adalah! ". %onstipasi
'. iare
+. 6elena
. %elemahan fisik 8. 6alaise
2. Penurunan berat badan
E. Peeriksaan Pen!n"ang
Pemeriksaan penunjang pada tumor adalah! ". Pemeriksaan makroskopik '. Pemeriksaan histologik +. &iopsy
. Pemeriksaan darah tepi
8. Pemeriksaan hormon dan en:im 2. Pemeriksaan sitology
#. Ko$likasi
'. ;emorhargi karena pertumbuhan dan ulserasi dapat juga menyerang pembuluh darah sekitar kolon
+. Perforasi dan dapat mengakibatkan pembentukan abses . Peritonotis danatau sepsis dapat menimbulkan syok.
II. KONSEP ASUHAN KEPERA%ATAN
A. Pengka"ian
i. ata dasar pengkajian a. ktiitasistirahat 9ejala!
") %elemahan atau keletihan
') Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur, adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur.
b. irkulasi 9ejala!
") Palpitasi, nyeri dada pada pergerakan kerja ') Perubahan pada tekanan darah
c. /ntegritas ego 9ejala!
") Faktor stress dan cara mengatasi stress
') 6asalah tentang perubahan dalam penampilan +) 6enyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya Tanda!
6enyangkal, menarik diri, marah d. <liminasi
9ejala!
") Perubahan pada pola defekasi ') Perubahan eliminasi urinarius Tanda!
Perubahan pada bising usus, distensi abdomen e. 6akanancairan
9ejala!
") %ebiasaan diit buruk ') noreksia
+) /ntoleransi aktiitas
) Perubahan pada berat badan Tanda!
Perubahan pada kelembabanturgor kulit, oedema f. 1eurosensori
9ejala!
Pusing, sinkope
g. 1yerikenyamanan 9ejala!
Tidak ada nyeri atau derajat berariasi h. Pernapasan
9ejala! 6erokok i. %eamanan
9ejala!
") Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen ') Pemajanan matahari lama
Tanda!
") emam
') Ruam kulit, ulserasi j. eksualitas
9ejala!
") 6asalah seksual
') Pasangan seks multiple k. /nteraksi sosial
9ejala!
") %etidakadekuatankelemahan sistem pendukung ') Ri*ayat perka*inan
l. Penyuluhanpembelajaran
") Ri*ayat kanker pada keluarga ') Ri*ayat pengobatan
B. Diagnosa Ke$era&atan
". %urang pengetahuan tentang =a Rekti dan pilihan pengobatan berhubungan dengan kurang paparan sumber informasi
'. 1yeri akut berhubungan dengan agen injuri (insisi pembedahan pada apendiktomi)
. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan inasie, insisi post pembedahan
8. P%! Perdarahan
2. 9angguan pola tidur bd kondisi lingkungan yang ramai
C. Inter'ensi Ke$era&atan
". /917 % <P<R0T1 ! % #R19 P<19<T;#1 T<1T19 P<1>%/T &.
% #R19 PPR1 #6&<R / 1F7R6/
NOC (an in(ikator NIC (an aktifitas Rasional
17=! Pengetahuan tentang penyakit, setelah diberikan penjelasan selama ' ? ' jam ps mengerti proses penyakitnya dan Program pera*atan serta Therapi yg diberikan dg! /ndikator! Ps mampu! 6enjelaskan kembali tentang proses penyakit, mengenal kebutuhan pera*atan dan pengobatan tanpa cemas NIC: Pengetahuan penyakit ktifitas! ). $elaskan tentang penyakit =a rekti *. $elaskan tentang program pengobatan dan tindakan operasi yang akan dilakukan +. $elaskan tindakan untuk
mencegah komplikasi ,. Tanyakan kembali pengetahuan ps tentang penyakit, prosedur pr*tn dan pengobatan ). 6eningkatan pengetahuan dan mengurangi cemas *. 6empermudah interensi +. 6encegah keparahan penyakit ,. 6erei*
'. @. % <P<R0T1! 1><R/ %#T &<R;#¿ <191 A-EN INURI /INSISI PEMBEDAHAN PADA APENDIKTOMI0
NOC (an in(ikator NIC (an aktifitas Rasional
17=! %ontrol nyeri, setelah dilkukan
pera*atan selama +?' jam nyeri ps berkurang
dg!
1/=! 6anajement nyeri
ktifitas!
). Aakukan penilaian terhadap nyeri, lokasi, karakteristik dan
faktor-). untuk menentukan interensi yang sesuai dan keefektifan dari
/ndikator! 6enggunakan skala nyeri untuk mengidentifikasi tingkat nyeri Ps menyatakan nyeri berkurang Ps mampu istirahantidur 6enggunakan tekhnik non farmakologi
faktor yang dapat menambah nyeri
*. mati isyarat non erbal tentang kegelisaan
+. Fasilitasi linkungan nyaman
,. &erikan obat anti sakit 1. &antu pasien
menemukan posisi nyaman
2. &erikan massage di punggung
3. Tekan dada saat latihan batuk
therapi yang diberikan *. 6embantu dalam
mengidentifikasi derajat ketidaknyamnan
+. 6eningkatkan kenyamanan
,. 6engurangi nyeri dan memungkinkan pasien untuk mobilisasi tampa nyeri
1. Peninggin lengan menyebabkan pasie rileks
2. 6eningkatkan relaksasi dan membantu untuk menfokuskan perhatian shg dapat meningkatkan sumber coping
3. 6emudahkan partisipasi pada aktifitas tampa timbul rasa tidak nyaman
+. /917 %<P<R0T1!<F/=/T< <AF =R< &. 1><R/
17= dan indikator 1/= dan aktifitas
Rasional
17=! Pera*atan diri ! (mandi, berpakaian), setelah diberi
motiasi pera*atan selama '?' jam, ps mampu melakukan mandi dan berpakaian sendiri dg! /ndikator!
Tubuh bebas dari bau dan menjaga
keutuhan kulit 6enjelaskan cara mandi dan berpakaian secara aman 1/=! 6embantu
pera*atan diri pasien ktifitas!
). Tempatkan alat-alat mandi disamping TT ps *. Aibatkan keluarga dan
ps
+. &erikan bantuan selama ps masih mampu
mengerjakan sendiri
1/=! A berpakaian ktifitas!
). /nformasikan pd ps dlm memilih pakaian selama pera*atan ). 6empermudah jangkauan *. 6elatih kemandirian +. 6eningkatkan kepercayaan ). 6emudahkan interensi *. 6elatih kemandirian
*. ediakan pakaian di tempat yg mudah dijangkau +. &antu berpakaian yg sesuai ,. $aga pricy ps
1. &erikan pakaian pribadi yg digemari dan sesuai
+. 6enghindari nyeri bertambah ,. 6emberikan kenyamanan 1. 6emberikan kepercayaan diri ps
. DIA-NOSA KEPERA%ATAN4 R ISIKO IN#EKSI BD TINDAKAN IN5ASI#6 INSISI POST PEMBEDAHAN
17= dan indikator 1/= dan aktifitas Rasional
17=! %ontrol infeksi dan kontrol resiko, setelah diberikan pera*atan selama +?' jam tidak terjadi infeksi sekunder dg! /ndikator!
&ebas dari tanda-tanda infeksi ngka leukosit normal Ps mengatakan tahu tentang tanda-tanda infeksi 1/=! Pera*atan luka ktifitas!
). mati luka dari tanda' infeksi
*. Aakukan pera*atan payudara dengan tehnik
aseptic dan gunakan kassa steril untuk mera*at dan menutup luka
+. njurkan pada ps utnuk
melaporkan dan mengenali tanda-tanda infeksi ,. %elola th sesuai program 1/=! %ontrol infeksi ktifitas! ). &atasi pengunjung
*. =uci tangan sebelum dan sesudah mera*at ps
+. Tingkatkan masukan gi:i yang cukup
,. njurkan istirahat
). Penanda proses infeksi
*. 6enghindari infeksi +. 6encegah infeksi ,. 6empercepat penyembuhan ). 6encegah infeksi sekunder *. 6encegah /17 +. 6eningkatkan daya tahan tubuh
,. 6embantu relaksasi dan membantu proteksi infeksi
cukup
1. Pastikan penanganan aseptic daerah /B
2. &erikan P<1-%< tentang risk infeksi
2. 6eningkatkan pengetahuan ps
8. @.%<P<R0T1! P%! P<RR;1
17= dan indikator 1/= dan aktifitas Rasional 17=! Perdarahan berhenti, setelah dilakukan pera*atan selama ?' jam pera*at mampu menghentikan perdarahan dg /ndikataor! Auka sembuh kering, bebas pus, tidak meluas.
;& tidak kurang dari "3 gr 4
1/=! Pencegahan sirkulasi ktifitas!
". Aakukan penilaian menyeluruh tentang sirkulasiC cek nadi, edema, pengisian
kapiler, dan perdarahan di saat mera*at mamae '. Aakukan pera*atan
luka dengan hati-hati dengan menekan daerah luka dengan kassa steril dan tutuplah dengan tehnik aseptic basah- basah
+. %elola thsesuai order
). Penanda gangguan sirkulasi darah dan antisipasi kekurangan ;& *. 6enghentikan perdarahan dan menghindari perluasan luka +. iberikan secara profilaksis atau untuk
menghentikn perdarahan
2. @.9199#1 P7A T/#R & %71// A/19%#191 >19 R6/
17= dan indikator 1/= dan aktifitas Rasional
17=! Tidur, istirahat, sehat. etelah dilakukan tindakan kepera*atan selama +?' jam klien dapat terpenuhi kebutuhan tidurnya dg /ndikataor!
$umlah jam tidur
1/=!
). Peningkatan tidur %aji aktifitas pola tidur
klien
$elaskan tentang pentingnya tidur yang
cukup selama sakit, terapi.
pola tidur yang biasanya secara indiidu, dapat dikumpulkan melalui pengkajian yg komprehensif dan holistic, dibutuhkan untuk menentukan penyebab gangguan
cukup
Pola tidur normal %ualitas tidur
cukup
Tidak sering terbangun
6erasa segar setelah bangun tidur &angun pada *aktu yang direncanakan TTB dalam batas normal kala! ). sangat bermasalah *. bermasalah +. sedang ,. sedikit bermasalah 1. tidak bermasalah
6onitor pola tidur dan
catat keadaan fisik, psikososial yang
menggangu tidur
Tambah jam tidur bila
perlu
iskusikan pada klien
dan keluarga tentang tehnik peningkatan pola tidur.
*. ana"een lingk!ngan
batasi pengunjung jaga lingkungan dari
bising
tidak melakukan tindakan
kepera*atan pada saat klien tidur
+. eng!rangi 7eas
tentukan tingkat
kecemasan
latihan relaksasi
suara yang berlebihan
dapat menyebabkan gangguan tidur
kecemasan dan depresi
biasanya terjadi pada orang tua dan dapat menyebabkan
imsomnia.
Relaksasi dapat
membantu klien
DA#TAR PUSTAKA
&arbara, =A., '3"3, Pera*atan 6edikal &edah (uatu Pendekatan proses kepera*atan), &andung.
&runner D uddarth, '3"', &uku jar %epera*atan 6edikal &edah, alih bahasa! 0aluyo gung., >asmin sih., $uli., %uncara., /.made karyasa, <9=, $akarta. %uliah ilmu penyakit dalam P/% E #96, '3", Tim spesialis dr. penyakit dalam
R#P dr.ardjito, yogyakarta.
11, '3"8, Nursing Diagnosis: Definitions and classification , Philadelphia, #
PEN8IMPAN-AN KDM
%olithis #lceratif %ebiasaan makan (tinggi karbohidarat, rendah serat) Polimerisasi karsinogen membuat
1 baru
Fsktor genetik polip colon
%erusakan 1
Penggabungan 1 asing dan induk intetis R1 baru
6itosis dipercepat Pertumbuhan liar sel
Perdarahan peranus Tumor Rekti Perubahan kebiasaan
defikasi
PK 4 $er(ara9an PK4 aneia
N:eri 4 ak!t;kronis ;emorhoid anoreksia
keti(aksei<angan n!trisi