Materi Presentasi Kelompok 1 / E-38:
• Agung Wicaksono P056110023.E38
• Anindito Ajireswara P056110033.E38
• Anshori P056110043.E38
• Bayu Triastoto P056110053.E38
• Kristi Puji Astuti P056110133.E38
• Saiful Bahri P056110213.E38
• Tina Indah Lestari G P056110253.E38
Dimodifikasi dari Slide Karya:
Adhy Listya Paramitha Graduate student of MB-IPB Class of R47
Based on Book written bt Ujang Sumarwan, Agus Djunaidi, Aviliani,
H.C.Royke Singgih, Jusup Agus Sayono, Rico R Budidarmo, Sofyan Rambe. 2009. Pemasaran Strategik: Strategi untuk Pertumbuhan Perusahaan
dalam Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham (Strategic Marketing: Strategy for Corporate Growth in Creating Share Holder Value). Jakarta. Inti Prima
Graduate Program of Management and Business, Master
of Management. Bogor Agricultural University.
DEFINISI PRODUK 3
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
KEPUASAN PELANGGAN
Akumulasi dari kepuasan fisik, psikis, simbolis dan pelayanan dari produsen
P
R
O
D
U
K
Apa saja yang ditawarkan ke pasar untuk dipertahankan, diperoleh, dikonsumsi, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan (Kotler, 1997)
Sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk dapat dimiliki, digunakan, ataupun dikonsumsi, yang bisa memuaskan keinginan atau kebutuhan
Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen
ASPEK PRODUK 3-4
• Bertujuan pada maanfat
Penggunaan, Psikologis, Mengatasi Masalah
• Visualisasi produk
Atribut, Kualitas, Corak, Kemasan, Brand
• Menambah nilai produk
Garansi, mudah, pengiriman, avalaible, layanan
KLASIFIKASI PRODUK 2
Dengan teknik yang cukup baik untuk memahami produk adalah
“Aspinwall Classification System”
Yaitu :
• Replacement rate
• Gross margin
• Buyer goal adjustment
• Duration of product satisfaction
Barang
Jasa
Pengalaman
Peristiwa
Orang
Tempat
Properti
Organisasi
informasi, ide-ide
Klasifikasi Produk 5
Bagaimana Konsumen Membeli Produk?
Convenience Products
> Sering dibeli
> Harga Relatif murah > Mudah diperoleh Staples, impulse, emergency Specialty Products > Mencari informasi > Loyalitas Merek
> Penting bagi konsumen
golf club, Rolex
Unsought Products
> Tidak Perhatian sampai
kebutuhan muncul
> Perlu iklan yang intensif
dan Penjualan pribadi. Retirement plans,
Shopping Products
> Membutuhkan waktu untuk
membeli
> Sedikit loyal terhadap merek > Membandingkan toko
Klasifikasi Produk 4-5
Produk Berdasarkan 5 Variabel
Penilaian
Tipe Produk
• Replacement Rate
• Gross Margin
• Buyer Goal Adjustment
• Duration of Product
satisfaction
• Duration of buyer search
behavior
• Consumer product • Industrial product • Convenience goods • Impulse goods • Emergency goods • Shopping goods • Specialty goods • Unsought goods • Perishable goods • Durable goods• Non durable/consumption/consumble goods • Capital goods
• Part and materials • Commodities • By-Product
DIFERENSIASI PRODUK 5
Adalah kegiatan memodifiksi produk agar lebih
menarik.
Tujuan dari strategi diferensiasi adalah
mengembangkan positioning tepat sesuai
keinginan konsumen potensial yang ingin dituju.
Kelemahan dari diferensiasi adalah perlunya
biaya produksi tambahan dan iklan
besar-besaran.
• Diferensiasi produk adalah kegiatan
memodifikasi produk agar lebih menarik
dilakukan dengan cara mengubah karakter
produk.
• Tujuan diferensiasinya adalah
mengembangkan positioning yang tepat
sesuai dengan keinginan konsumen potensial
yang ingin dituju.
CONTOH DIFERENSIASI PRODUK
YANG SUKSES
BEBERAPA STRATEGI DARI DIFERENSIASI
PRODUK 6-7
Product Bundling
Dapat berhasil apabila : biaya produksi rendah, pangsa pasar
cukup besar, minat konsumen karena produk, rata-rata
marginal cost rendah, customer acquisition cost tinggi
Product lining
Terbagi menjadi :
- Line depth (kedalaman lini)
- Line consistency (konsistensi lini)
STRATEGI PENJUALAN
• Product Bundling
Mengabungkan penjualan menjadi satu paket penjualan
- Pure Bundling
Membeli keseluruhan paket - Mixed Bundling
Dapat memilih : membeli keseluruhan/ terpisah
• Product Lining
Menjual beberapa jenis produk - Trading Up
Kualitas lebih baik dari produk lainnya
- Trading Down
Kualitas dibawah produk lainnya
CONTOH
strategi penjualan
• Product Bundling
Microsoft memaketkan
Microsoft Office Suite
Terdiri Dari MS Word, Excel, Power Point dll
• Product Lining
DIFERENSIASI PRODUK 7
Product Bundling
Product Lining
Startegi untuk menggabungkan penjualan beberapa produk menjadi satu paket penjualan
Akan berhasil bila : Biaya Produksi Rendah, pangsa pasar besar,
Konsumen berminat karena ada penyederhanaan dalam pembelian dan mengambil manfaat dari
pembelian
Rata rata marginal cost rendah Customer acquisition cost tinggi Effektif untuk produk “Informasi
Digital”
Pure Bandling dan Mixed Bundling
Strategi pemasaran untuk
menjual beberapa jenis
produk
Strategi : Line depth, Line
consistency, line vulnerability
Line extension : penambahan
produk baru pada satu lini
produk
Price Lining : Penggunaan
Pembatasan harga untuk
PRODUCT POSITIONING, BRANDING, DAN STRATEGI LINI
PRODUK 8
Product Positioning
Product Positioning dan Market
Share
• Cara yang dilakukan oleh
pemasar unutk membangu n
citra atau identitas dibenak
konsumen untuk produk,
merek, atau lembaga tertentu
• Repositioning : kegiatan yang
melibatkan penggantian
identitas produk, jalinan
kompetitor yang ada, dan
mengubah citra yang ada di
benak konsumen.
• Depositioning : kegiatan untuk
mengganti jalinan kompetitor
• Market share = Product
Position X Marketing Effort
• Product Position : Diferensiasi
Produk, Harga, Perluasan
produk, Produk, kualitas
pelayanan, Brand Image
• Marketing Effort : Sales Force,
Distribusi, retailing dan
merchandising, pelanggan
Support, media advertising,
Sales promotion
PRODUCT POSITIONING, BRANDING, DAN
STRATEGI LINI PRODUK
WHAT IS
“
POSITIONING
”
? 8
Positioning adalah cara yang dilakukan oleh
pemasar untuk membangun citra atau
identitas di benak konsumen untuk produk,
merek, atau lembaga tertentu.
Sasaran dari strategi positioning adalah membuat
satu posisi product-price yang atraktif untuk
pelanggan target dan membuat sumber yang baik
bagi cash flow bisnis.
Untuk dapat meraih level tertentu dari market
share adalah memperkuat positioning product
dan marketing effort.
Product Positioning berupa diferensiasi produk,
produk itu sendiri, harga, kualitas pelayanan,
perluasan produk, dan brand image.
Marketing Effort berupa sales force, media
advertising, distribusi, sales promotion, retailing
dan merchandising, serta pelanggan support.
Brand Image Diferensiasi Produk Kualitas Pelayanan Produk Harga Perluasan Produk Product Position 11
PRODUCT PRICE POSITIONING, MARKETING
EFFORT DAN MARKET SHARE 11
Positioning
Product
Market Share
Marketing
Effort
Diferensiasi Produk
Harga
Kualitas pelayanan
Brand Image
Perluasan produk
Distribusi
Iklan
Promosi
Pelanggan support
Merchandise
STRATEGI PRODUCT POSITIONING 12
Dilakukan : Diferensiasi dan Product Positioning ,
Product Line dan
Branding Management
• Diferensiasi dan Product Positioning
Diferensiasi = Memodifikasi produk supaya lebih menarik
Position = Merancang penawaran dan citra perusahaan sesuai keperluan pelangan sasaran
- Diferensiasi Product - Diferensiasi Servis - Diferensiasi Merk
STRATEGI PRODUCT POSITIONING 12
• Product Line
Mengemas produk atau tidak dan
penambahan merk sampingan
- Kemasan
- Payung Merk
- Ekstensi produk line
- Eliminasi Produk
Strategi Product Positioning Diferensiasi dan Product Positioning Branding, strategi brand Management Brand&strategi Product Line Diferensiasi produk Diferensiasi servis Diferensiasi merek Pembelian dengan low cost Identitas merek Brand encoding Brand asset dan
liabilities
Payung merek dan sampingan
Ekstensi product line Kemasan
STRATEGI PRODUCT POSITIONING
oBranding Management
Melakukan Kamunikasi citra dan Identitas
produk
- Identitas Merk
- Branding encoding
- Brand Asset dan liabilitas
- Brand equity
Product positioning dan diferensiasi
13-14
• Umumnya memerlukan
harga yang rendah
Deposittioning merupakan
kegiatan untuk menganti segmen pasar sehingga mengubah citra produk yang ada dibenak
konsumen
• Sumber lain yang tidak
dapat dinilai oleh target
pelangan
Diferensiasi dalam kualitas, relibilitas dan kinerja produk sehingga menjadi lebih menarik dari kebanyakan produk
DIFERENSIASI DAN NILAI PELANGGAN 14
Manfaat
Produk
Manfaat
Pelayanan
Manfaat
Merek
Harga
Biaya
Transaksi
DIMENSI - DIMENSI DARI KUALITAS PRODUK 15
Quality Killers
Realibilitas Conformance • Waktu untuk gagal produk yang diberikan
• Kejadian atas kerusakan yang seharusnya tdk terjadi
Quality Drivers
Kinerja Karakteristik operasional yg membedakan kinerja produk
Durabilitas Keawetan produk
Quality Enhancers
Fitur Angka dan tipe pilihan-pilihan yg dpt ditambahkan Servis Kemudahan, kecepatan dan biaya pemeliharaan
Quality Aesthetics
DIMENSI KUALITAS PRODUK 14-15
• Quality Killer
Relibilitas Conformance
- Waktu untuk gagal/ malfungsi untuk produk yang diberikan - Kejadian atas kerusakan yang
seharusnya tidak terjadi
• Quality Driver
- Kinerja
Karekteristik operasional yang membedakan kinerja produk
- Durabilitas
Keawetan produk dan kemampuan mentoleransi permintaan kondisi pengunaan
• Quality Enhancer
- Fitur
Angka atau pilihan yang dapat ditambahkan
- Servis
Kemudahan, kecepatan, dan biaya pemeliharaan dan perbaikan
• Quality Aesthetics
- Penampilan
Fit, Finishing, dan penampilan dari suatu produk
- Reputasi
Citra yang dibuat oleh nama merk atau perusahaan
CONTOH
Quality Killer, Quality Driver
15-16
• Quality Killer
Motorolla menerapkan
six sigma program
untuk mengurangi produk gagal/ rusaknya
• Quality Driver
ESCO
(Manufacturer spesialis Baja) membuat
baja dan mesin pembuat jalinan baja
sehingga produknya lebih tahan lama dan
kerusakan rangkaian baja lebih kecil karena
CONTOH Quality Enhancer dan Quality
Aesthetics 17
• Quality Enhancer
Automobil menambahkan fitur
kantong udara
,
entertaiment dan peta navigasi
• Quality Aesthetics
Honda menawarkan varian
Vario
terbaru,
dengan warna lebih menarik dan cocok untuk
kaula muda
Diferensiasi jasa 18
• Tujuan dan manfaat Diferensiasi Produk = sama
dengan Diferensiasi jasa
• Dengan Diferensiasi Marketing Mix akan mudah
dikembangkan
• Diferensiasi menawarkan potensi untuk membuat
posisi produk lebih atraktif
• Diferensiasi mengembangkan produk dengan
suatu cara yang berbeda untuk meraih posisi
superior
DIMENSI KUALITAS
jasa 19
• Quality Killer
- Relibilitas Servis
Kemampuan untuk memenuhi service yang dijanjikan, dapat diandalkan dan akurat - Service Assurance
Kompetisi diri karyawan untuk pengetahuan dan niat baik
• Quality Driver
- Kinerja
Mampu untuk mengalahkan pesaing dan memenuhi keinginan pelangan mengenai service yang baik
- Responiveness
Satu obsesi jasa untuk segera melakukan perbaikan ketika ada yang tidak benar
• Quality Enhancer
- Extended Service
Angka atau pilihan yang dapat ditambahkan
- Custumer Empathy
Kemudahan, kecepatan, dan biaya pemeliharaan dan perbaikan
• Quality Aesthetics
- Penampilan
Fit, Finishing, dan penampilan dari suatu produk
- Reputasi
Citra yang dibuat oleh nama merk atau perusahaan
CONTOH
Quality Killer dan Quality
Driver (jasa) 19-20
• Quality Killer
Caterpilar
memberikan jaminan layanan
perbaikan kurang dari 24 jam pada cabangnya
diseluruh dunia
• Quality Driver
Nordstom
(Delivery service) memenuhi harapan
pelangan dengan servis taruhan waktu
CONTOH Quality Enhancer dan Quality
Aesthetics (jasa) 19-20
• Quality Enhancer
Marriott’s
Marketing Program merencanakan
penyusunan jadual bersama untuk pemain golf
• Quality Aesthetics
Karyawan
Les Schwab Tires
(Bengkel & Sparepart)
Karyawan dekat dan peduli dengan pelangan
melayani pelangan dengan lebih cepat/ Energik,
sehingga pelangan yang masuk dan keluar toko
dengan cepat
KONSEP MEREK (BRAND) 21
• Brand Experience
• Brand Image
• Brand Recognition
• Brand Franchise
• Family Branding
• Individual Branding
Brand Experience
Brand Image
Brand Recognition
Brand Franchise
BRAND MANAGEMENT 23
Salah satu praktek pemasaran yang spesifik menangani produk.
Merek yang baik seharusnya :
1. Terlindungi dengan baik
2. Mudah diucapkan
3. Mudah diingat
4. Mudah dikenali
5. Menarik
6. Menampilkan manfaat
produk
7. Menonjolkan citra
perusahaan atau produk
8. Memperlihatkan
perbedaan produk
dibanding dengan pesaing
KONSEP BRAND (MEREK) 23
Filosofis dari merek
“Merek membawa janji bahwa produk atau jasa
membawa karakteristik dan kualitas yang unik
dan spesifik sesuai dengan harapan konsumen
yang dituju”.
Untuk itu dibangun citra merek kedalam produk
atau jasa, dan kemudian “dimasukkan” kedalam
alam bawah sadar konsumen.
Seni dalam membangun dan mengelola merek
CIRI-CIRI MEREK YANG KUAT ADALAH 25:
1.
Mendefinisikan dan mendorong tujuan yang kuat
2.
Cerminan kebutuhan konsumen, membangun citra dan
reputasi yang baik dalam benak konsumen
3.
Mengajak konsumen mempunyai rasa memiliki terhadap
perusahaan
4.
Memungkinkan konsumen untuk melakukan lebih secara
fisik dan emosional untuk meningkatkan konsumen
CIRI-CIRI MEREK YANG KUAT ADALAH 26
:
5.
“
Konsumen adalah Raja”
6.
Berkembang sebagaimana pasar dan konsumen
7.
Menarik konsumen target, mengarahkan perilaku
pembeli dan program harga premium
8.
Mempertahankan pelanggan, membangun loyalitas
dan mengenalkan program pelayanan baru
DIFERENSIASI MEREK 26
• Diferensiasi merek menyediakan cara lain untuk
memposisikan suatu produk relatif terhadap
pesaing dan meningkatkan manfaat dan nilai bagi
pelanggan.
• Merek yang kuat meningkatkan evaluasi positif
dari kualitas produknya, menjaga kesigapan
produknya agar tetap pada level yang tinggi, dan
memberikan citra yang konsisten atau personality
brand.
DIFERENSIASI MEREK 26
Konsumen sangat dipengaruhi oleh status dari nama
merek atau oleh keyakinan dari perusahaan yang terkenal.
Pentingnya merek ini bermanfaat bagi para target
konsumen
untuk
menaikkan
positioning
dan
TOP 5 MOST VALUABLE GLOBAL BRANDS 2010
SOURCE : www.brandz.com
114,26 $M
86,38 $M
83,15 $M
76,34 $M
67,98 $M
1.
2.
3.
4.
5.
DIFERENSIASI LOW-PRICE 27
Adalah posisi yang penting dalam
mengembangkan bisnis untuk memenuhi pasar
yang sensitif terhadap harga.
• Untuk menjadi sukses, diferensiasi berada
dibawah strategi positioning dan harus memiliki
arti bagi target pelanggan dan berkelanjutan
(tidak mudah diduplikasi oleh pesaing).
SISTEM BRAND-ENCODING 29
Meliputi :
- Nama perusahaan dan merek
- Nama merek dan submerek
- Nama perusahaan dan produk
- Nama perusahaan, merek dan produk
- Perusahaan, nama merek, dan nomor atau
catatan
- Nama merek dan manfaat
- Nama merek saja
29 Tujuan dari sistem brand-encoding yaitu untuk
memastikan arti dan konsistensi di dalam lini produk
dalam suatu perusahaan yang memiliki banyak produk
dan melayani banyak pasar yang berbeda.
“Brand encoding merupakan salah satu dari strategi
branding dan manajemen merek sebagai cara untuk
mengkomunikasikan positioning yang telah dirancang”.
“Masing-masing dari system brand encoding ini memiliki
Pengembangan produk baru?
Yang perlu dicermati dalam hal mengembangkan
produk baru adalah bagian yang esensial dari
manajemen produk berbasis pemasaran. Tanpa
adanya kesuksesan produk baru, ketahanan bisnis
jangka panjang dapat dipertanyakan, seperti juga
kemampuan jangka pendek untuk menumbuhkan
bisnisnya.
STRATEGI BRANDING DAN
MANAJEMEN MEREK hal 29
Identitas Merek
•
Mendefinisikan posisi produk
yang diinginkan
•
Skema nilai untuk target pasar
yang spesifik
Brand Encoding
Memposisikan produk menjadi
merek untuk pasar tertentu dan
citra yang diinginkan, biasanya
dimulai dari nama perusahaan
PENGEMBANGAN NAMA MEREK 30-31
1.
Nama Fungsional/deskriptif
1.
Nama buatan
3.
Nama berdasar pengalaman
3.
Nama yang membangkitkan
Ada empat cara membuat nama merek baru:
ASET MEREK 34
1.
Kesigapan Merek
1.
Market Leadership
2.
Reputasi atau kualitas
4.
Relevansi merek
5.
Kesetiaan pada merek
Lima faktor pembentuk aset merek:
LIABILITAS MEREK 36
Lima liabilitas merek yang secara potensial yang berbahaya
:
•
Ketidakpuasan pelanggan
•
Permasalahan lingkungan
•
Kegagalan produk atau jasa
•
Klaim dan boikot
•
Praktek bisnis yang dipertanyakan
Merek juga dapat mendapatkan liabilitas merek
karena kegagalan produk, klaim, dan praktek bisnis
BRAND EQUITY (EKUITAS MEREK) 38-39
Ekuitas Merek mengukur keseluruhan nilai dari merek terhadap pemilik merek dan menggambarkan tingkat brand franchise.
Ekuitas merek biasanya menunjukkan sebuah indeks, perpaduan pengukuran tentang kunci-kunci apa yang diperoleh konsumen.
Membantu para pemasar untuk mendemonstrasikan bisnis dan mendukung market value
Brand Value sangat berguna dalam menentukan nilai bisnis terutama dalam menilai aset untuk kepentingan pajak
Bila perusahaan memiliki ekuitas merek yang tinggi merupakan nilai atau aset yang membedakan para pesaingnya.
Bagan Brand Balance Sheet dan Ekuitas Merek 40
Aset Perusahaan
Nilai dari aset yang dimiliki oleh perusahaan Ekuitas Pemilik Liabilitas Perusahaan Uang yang dimiliki perusahaan Aset Merek Kinerja yang menambah nilai pada merek Ekuitas Merek Liabilitas Merek Kinerja yang menurunkan nilai merek
Company Balance Sheet Brand Balance Sheet
Ekuitas = Perusahaan + Perusahaan Aset Liabilitas
Ekuitas Merek = Merek + Merek Aset Liabilitas
Branding
Individual Branding
Family Branding
Multi Branding
Memasukkan portfolio
produk ke tiap produk
Merek unik
Berlawanan dengan
Family Branding
Memasukkan beberapa produk setara dalam 1
merek
Mengenalkan produk baru mendukung produk yang ada
Beban merek -> penurunan salah satu produk -> dampak
LOW COST OF PURCHASE
Low Price sebagai posisi produk
Harapan Pelanggan terpenuhi
Profil Penulis Utama:
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc.
(http://ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id/)
Ujang Sumarwan, lahir di Jakarta 16 September 1960 dari
pasangan Almarhum Muhammad Salim dan Hj. N. Ratnasih. Ia memperoleh gelar Sarjana Sosial Ekonomi Pertanian dengan konsentrasi Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan gelar Master of Science bidang Household Economics pada tahun 1990 dan gelar Doktor bidang Perilaku Konsumen pada tahun 1993 dari Iowa State University, Ames Iowa Amerika Serikat. Ia diangkat menjadi Guru Besar Ilmu Perilaku Konsumen pada 1 Mei 2005. Sejak tahun 1994 mengembangkan penelitian dalam bidang perilaku konsumsi pangan dan perilaku pembelian dan penggunan berbagai produk dan jasa, serta berbagai penelitian lain yang berkaitan dengan perilaku konsumen. Pada tahun 2003 menerbitkan buku teks yang berjudul Perilaku Konsumen: Teori dan
Penerapannya dalam Pemasaran. Buku tersebut telah dicetak
ulang yang kedua pada tahun 2004, dan cetak ulang ketiga serta edisi revisi kedua pada tahun 2011. Ia adalah Sekretaris Tim Penyunting Buku Pemikiran Guru Besar Institut Pertanian Bogor: Persfektif Ilmu-ilmu Pertanian dalam Pembangunan yang diterbitkan pada tahun 2008 oleh Dewan Guru Besar IPB dengan Penebar Swadaya dan IPB Press.
Buku tersebut berisi kumpulan pemikiran yang ditulis oleh 104 Guru Besar IPB. Ia adalah salah seorang penulis dari buku Pemasaran Strategik: Strategi untuk Pertumbuhan Perusahaan dalam Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham yang diterbitkan Inti Prima tahun 2009. Ia juga salah satu penulis dari buku Pemasaran Strategik: Persfektif Value-Based Marketing dan Pengukuran Kinerja yang diterbitkan IPB Press tahun 2010, kemudian dicetak ulang yang kedua pada tahun 2011. Ia juga adalah salah seorang penulis dari buku Riset Pemasaran dan Konsumen: Panduan Riset dan Kajian Kepuasan, Perilaku Pembelian, Gaya Hidup, Loyalitas dan Persepsi Resiko. Ia adalah Kepala Bagian Ekonomi Konsumen dan Perilaku Konsumen, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB. Saat ini Ia adalah salah seorang Staf Pengajar bidang Perilaku Konsumen dan Pemasaran dan menjabat Asisten Direktur Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan sejak Agustus 2008 di Program Pascasarjana Manajemen dan
Profil Penulis Utama:
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc.
(http://ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id/)
Ia mengajar mata kuliah Perilaku Konsumen di Program Sarjana, Magister dan Doktor di Institut Pertanian Bogor, dan di Program Magister Manajemen Universitas Sumatra Utara. Ia juga mengajar mata kuliah Manajemen Pemasaran, Metode Riset Bisnis, Riset Pasar, dan Metode Penelitian Konsumen di IPB. Selain aktif mengajar, Ia juga aktif menjadi pembimbing disertasi dari beberapa mahasiswa Program Doktor dan pembimbing tesis dari mahasiswa Program Magister Institut Pertanian Bogor. Ia telah meluluskan 11 mahasiswa doktor, dan lebih dari 20 mahasiswa magister. ia juga menjadi pembicara seminar dan fasilitator dan instruktur pelatihan di berbagai forum. Keluarga : Ia menikah dengan Dra. Hj. Deni Purnawati pada tanggal 25 Oktober 1987 dan dikarunia dua putra : Hada Syaairillah lahir di Bogor 14 Desember 1989 dan Abdurroziq Naufal lahir di Bogor 13 Juni 1998. Saat ini ia tinggal di Desa Sukamaju Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor (berlokasi sekitar 25 km arah Barat kota Bogor atau sekitar 10 km arah Barat Kampus IPB Darmaga).
Email : sumarwan@mb.ipb.ac.id
Blog : http://ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id/
Profil Penulis Utama:
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc.
(http://ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id/)