PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU
KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Pendidikan Khusus
Oleh : ELIS HENI
1004972
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
==========================================================
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU
KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Oleh : ELIS HENI
1004972
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© ELIS HENI 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ELIS HENI 1004972
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU
KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I
Dr.H. Atang Setiawan, M.Pd. NIP 19560412198311001
Pembimbing II
Dr. Iding Tarsidi.M.Pd. NIP 196601041993011001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Departemen Pendidikan Khusus Fakutas Ilmu Pendidikan UniversitasPendidikan Indonesia
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI
KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS
III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT (Elis Heni NIM 1004972,
Jurusuan Pendidikan Khusus FIP UPI, 2014)
Gambar seri merupakan rangkaian gambar yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa yang bertujuan untuk mengembangkan pemahaman membaca pada siswa tunarungu, gambar seri juga dapat meningkatkan motivasi agar dapat membaca lebih mudah dan tidak cepat jenuh. Siswa tunarungu sama dengan anak-anak pada umumnya, siswa tunarungu pun membutuhkan pendidikan dalam hal menulis, berhitung terutama dalam hal kemampuan membaca. Untuk mencapai kemampuan membaca membutuhkan pemahaman kata, suku kata, dan kalimat. Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti ini berupaya untuk penggunaan media yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi siswa.Untuk itu rumusan penelitian yang diajukan
adalah “Apakah Pengaruh Media Gambar Seri Dalam Mengembangkan
Kemampuan Pemahaman Membaca Cerita Pada Siswa Tunarungu Kelas III SLB B-C Kurnia”. Untuk menjawab masalah dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian eksperimen dengan pendekatan Single Subject Research. Dengan suatu desain penelitian, yaitu A-B-A. Teknik analisis data dan hasilnya ditampilkan dalam bentuk grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberikan intervensi dengan menerapkan media gamba rseri dalam mengembangkan pemahaman membaca dapat meningkat, hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian persentase baseline-1 pada mengidentifikasi gambar sebesar 65%, intervensi menunjukan mencapai yaitu 78% serta baseline-2 sebesar 77%, Mengurutkan gambar menunjukan memperoleh persentase dari baseline-1 sebesar 55%,intervensi mencapai 68%, sertapada baseline-2 memperoleh 75%. Dan menjelaskan isi cerita gambar seri menunjukkan persentase pada baseline-1 sebesar 65%, intervensi sebesar 75%, baseline-2 sebesar 80%. Kesimpulannya adalah bahwa penggunaan media gambar seri dapa t meningkatkan kemampuan pemahaman membaca cerita bergam pada siswa tunarungu.
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI
KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
EFFECT OF MEDIA IMAGE UNDERSTANDING READING SERIES IN DEVELOPING STORY ON DEAF STUDENT CLASS III SLB BC Kurnia YPLB
BAKTI WEAK CAI DISTRICT GARUT (NIM Heni Elis 1004972,
FIP UPI Jurusuan Special Education, 2014)
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN i
KATA PENGANTAR ………... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ……… iii
ABSTRAK ……… iv
DAFTAR ISI ……….... v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GRAFIK ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ……… viii
BAB: I PENDAHULUAN 1
C. Media Pembelajaran ……… 16
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Fungsi Media ……… 17
D. Gambar Seri 17 1. Pengertian Gambar Seri ……… 17
2. Kelebihan dan kekurangan Media Gambar Seri …………... 18
E. Kerangka Berfikir ………... 19
F. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ………... 21
G. Hipotesis ………... 22
BAB: III METODE PENELITIAN 23 A.Metode Penelitian ………... 23
B.Lokasi dan Subjek Penelitian ..……… 24
C.Desai Penelitian ….………... 24
D.Prosedur Penelitian ………... 25
E. Variabel Penelitian ………... 26
F. Instrument Penelitian .………. 27
G.Uji Coba Instrumen ……….... 29
H.Teknik Pengumpulan Data …..……… 30
I. Pengolahan dan Analisis Data ……… 30
J. Persiapan dan Pelaksaan Penelitian ……… 31
BAB : IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 36 A. Hasil Penelitian………. 36
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iv
DAFTAR TABEL
4.1 Kemampuan mengidentifikasi gambar baseline-1 37 4.2 Kemampuan mengidentifikasi gambar fase intervensi 38 4.3 Kemampuan mengidentifikasi gambar fase baseline-2 39 4.4 Perkembangan kemampuan baseline-1.intrevensi danbaseline-2 40
4.5 Data panjang kondisi 43
4.6 Kecenderungan arah 44
4.7 Kecenderungan stabilitas 47
4.8 Kecenderungan jejak data 47
4.9 level stabilitas 48
4.10 Level perubahan 49
4.11 Rangkuman hasil analisis kemampuan mengidentifikasi 49
4.12 Data jumlah variabel yang diubah 49
4.13 Perubahan kecenderungan data efek 50
4.14 Perubahan kecenderungan stabilitas 51
4.15 Data perubahan level 51
4.16 Persentase overlap 54
4.17 Rangkuman hasil atntar kondisi 54
4.18 Data intervensi ke baseline-2 55
4.19 Intervensi mengurutkan 56
4. 22 Data panjang kondisi 61
4. 23 Kecenderungan Arah 62
4. 28 Rangkuman hasil analisis dalam mengurutkan gambar seri 65
4. 34 Rangkuman hasil antar kondisi 71
4.37 Data baseline-1 menjelaskan/membaca 74
4.38 Perkembangan A-I,B, dan A-2 dalam kemampuan menjelaskan 75
4.39 Data panjang kondisi 77
4.40 Kecenderungan arah 81
4.41 Kecenderungan stabilitas 82
4.52 Skor hasil kemampuan mengidentifikasi,mengurutkan dan menjelaskan/membaca gambar
89
4.53 Persentase rata-rata kemampuan mengidentfikasi,mengurutkan dan menjelaskan/membaca gambar seri
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vi
DAFTAR GRAFIK
4.1 Data Hasil Persentase Baseline 1 (A-1) Kemampuan mengidentifikasi gambar
37
4.2 Data Hasil Persentase Intervensi (B) kemampuan mengidentifikasi gambar
39
4.3 Data Baseline 2 (A-2)4.3 40
4.4 Mengidentifikasi A-1 ke B 41
4.5 Persentase perkembangan mengidentifikasi A-B-A 42
4.6 Kecenderungan arah 44
4.7 Overlap fase baseline-1 ke intervensi 53
4.8 Overlap fase intervensi ke baseline-2 57
4.9 Data baseline-1 mengurutkan gambar 55
4.10 Data intervensi mengurutkan gambar 56
4.11 Data baseline-2 mengurutkan gambar 58
4.12 Persentase perkembangan A-B-A 59
4.13 Kecenderungan arah 61
4.14 Overlap fase A-1 ke B 69
4.15 Overlap fase B ke A-2 70
4.16 Data baseline-1 dalam menjelaskan/membaca 71
4.17 Data intervensi dalam menjelaskan/membaca 73
4.18 Data baseline-2 dalam menjelaskan /membaca 74
4.19 Kemampuan dalam menjelaskan 74
4.20 Perkembangan A-B-A dalam menjelaskan/membaca
4.21 Kecenderungan arah 78
4.22 Overlap fase baseline-1 ke intervensi 87
4.23 Overlap fase intervensi ke baseline-2 88
4.25 Persentase rata-rata kemampuan mengidentifikasi,mengurutkan dan menjelaskan/membaca gambar seri
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP ……….. 95
Lampiran 2 . Jadwal Penelitian ……… 100
Lampiran 3. Kisi-kisi instrument penelitian ……… 101
Lampiran 4. Instrument/hasil anak ……….. 102
Lampiran 5. SK Pembimbing ……….. 164
Lampiran 6. Surat rekomendasi ……….. 167
Lampiran 6. Surat izin penelitian ……… 169
Lampiran 7. Keterangan ekspert judgement ………... 171
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi universal yang diharapkan dapat
dimengerti oleh setiap manusia untuk melakukan suatu interaksi sosial dengan
manusia lainnya. Bahasa terdiri atas kumpulan kata atau kalimat yang dari
masing-masing susunan kata memiliki makna untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau
perasaan seseorang. Oleh karena itu, kita harus memilih kata-kata yang tepat dan
menyusun kata-kata tersebut sesuai dengan aturan tata bahasa yang ada, agar makna
yang terkandung di setiap kalimat dapat tersampaikan dengan baik dan jelas.
Sedangkan pengertian umum bahasa yaitu merupakan alat untuk berinteraksi atau
berkomunikasi dalam menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan yang
digunakan oleh seorang manusia, yang berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat kecap
manusia.
Kurikulum pendidikan dasar dikemukakan bahwa pendidikan yang
diselenggarakan Sekolah Dasar bertujuan memberikan bekal kemampuan
dasar“baca-tulis dan berhitung”. Keterampilan baca-tulis, khususnya harus di kuasai oleh para siswa. Keberhasilan belajar mereka dalam mengikuti proses kegiatan
belajar di sekolah sangat di tentukan oleh penguasaan kemampuan membaca. Siswa
yang tidak mampu membaca dengan baik akan mengalami kesulitan dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran, karena mereka akan
mengalami kesulitan dalam menangkap dan memahami informasi yang disajikan
dalam berbagai buku pelajaran, buku penunjang dan sumber-sumber belajar
tertulis yang lainnya. Dan siswa tersebut akan lamban sekali dalam menyerap
pelajaran. Akibatnya, kemajuan belajar juga lamban jika di bandingkan dengan
teman-temannya yang tidak mengalami kesulitan dalam membaca. (Imam, 1992 hlm
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembinaan kemampuan membaca secara formal dilaksanakan dalam mata
pelajaran bahasa indonesia. Menurut kurikulum berbasis kompetensi Bahasa
Indonesia (2004), standar kompetensi mata pelajaran bahasa indonesia khususnya
membaca, siswa di tuntut untuk mampu membaca huruf, suku kata dan kalimat.
Pelajaran membaca bertujuan agar siswa mengenal huruf dan merangkai huruf
sehingga mereka dapat membaca dengan menggunakan kata tersebut. (Subarti dkk,
1991,1992hlm 31). Dalam hal ini membaca pemahaman merupakan masalah yang
diangkat sebagai penelitian. Membaca pemahaman merupakan bagian dari kegiatan
membaca intensif.
Suhendar (1997, hlm 27) mengatakan bahwa “membaca pemahaman adalah
membaca bahan bacaan dengan menangkap pokok-pokok pikiran yang
diungkapkan pengarang sehingga kepuasan tersendiri setelah bacaan dibaca selesai”. Menurut (Soedarso, dalam Pertiwi, 2009)” Membaca pemahaman diartikan bahwa membaca pemahaman bergantung pada perbendaharaan kata pembaca,
keterampilan pembaca, serta pengalaman pembaca. Karena membaca akan
didasarkan pada pengertian pemahaman yang diungkapnya, yaitu bahwa
pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan membaca untuk mengerti ide
pokok, dan seluruh pengertian. Pemahaman itu harus menguasai perbendaharaan
kata.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman
adalah keterampilan membaca yang berada pada urutan lebih tinggi dari tahapan
membaca lainnya, tujuan membaca pemahaman adalah memperoleh informasi dari
bacaan, mengetahui ide pokok suatu bacaan, memahami isi atau pesan yang ingin
disampikan penulis, memahami pengertian dan mengetahui makna kata-kata yang
terkandung pada suatu bacaan serta dapat menarik kesimpulan dari bacaan tersebut.
Kemampuan berbahasa anak tunarungu berbeda dengan anak yang mendengar,
hal ini disebabkan perkembangan bahasa erat kaitannya dengan kemampuan
mendengar, karena anak tunarungu mengalami hambatan dalam pendengaran,
kemampuan bahasanya tidak akan berkembang bila ia tidak di didik atau dilatih
3
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemampuan berbahasa terdiri atas empat aspek keterampilan, seperti
dijelaskan (Tarigan1992), bahwa keterampilan berbahasa terdiri atas empat sub
keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis, dimana keempat
keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Pelajaran membaca bertujuan agar siswa mengenal huruf dan merangkai huruf
sehingga mereka dapat membaca dengan menggunakan kata tersebut. Anak kesulitan
belajar adalah anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam tugas-tugas
akademik, baik disebabkan oleh psikologis maupun oleh sebab lain sehingga
prestasi belajar yang dicapai jauh berada di bawah potensi yang sebenarnya.
(Depdikbud,1997).
Kesulitan membaca menjadi penyebab utama kegagalan anak di sekolah. Hal
itu terjadi karena membaca merupakan satu bidang akademik dasar selain manulis
dan berhitung. Kemampuan membaca merupakan kebutuhan dasar, karena
sebagaian informasi disajikan dalam bentuk tertulis dan bahwa
diperoleh melalui membaca, (Sunardi, 1997, hlm 1).
Adapun tujuan utama dari membaca adalah agar anak dapat mengenal
tulisan sebagai simbol dan lambang bahasa, sehingga anak-anak dapat
menyuarakan tulisan tersebut. Namun untuk dapat membaca seorang dituntut agar
mampu :
1. Membedakan huruf
2. Mengucapkan tulisan yang sedang dibaca dengan benar
3. Menyuarakan tulisan yang dibaca dengan benar
4. Mengenal arti tanda-tanda baca
Berdasarkan hasil survey awal dilakukan oleh peneliti, maka peneliti melihat
seorang siswa tunarungu yang duduk di kelas III SDLB-B Kurnia mengalami
kesulitan belajar membaca, karena kesulitan belajar membaca yang di miliki siswa
sangat minim. Sebenarnya siswa tersebut sudah mengenal huruf sudah sangat hafal
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan memintanya menunjukkan serta menyebutkan satu persatu. Terbukti ketika
peneliti melakukan asesmen mengenalkan huruf a sampai z ,mencoba dengan cara
berurutan siswa sudah sangat lancar sekali, dan menyebutkan huruf-huruf tersebut
dengan hafalannya ketika peneliti mencoba memberikan sebuah kalimat atau
wacana ternyata siswa masih belum bisa dalam merangkaikan kalimat. Padahal
anak sudah mengenal huruf-huruf yang akan di rangkaikan. Dengan melihat
kesulitan membaca, maka disini peneliti ingin membantu siswa agar dapat
membaca lebih mudah dan tidak cepat jenuh. Maka peneliti membantu atau merubah
metode membaca siswa sebelumnya dengan langsung mengenalkan kalimat.Sebab
secara latar belakang siswa sudah mengenal huruf. Disini peneliti melihat siswa
sudah dapat membaca cukup baik, walau terkadang masih salah dalam memahami
isi suatu bacaan/cerita. Dari hasil asesmen tersebut peneliti dapat melihat siswa
tersebut sedikit kurang memahami isi bacaan atau kalimat yang penulis tunjuk
sesuai dengan bacaan berdasarkan cerita. Disini peneliti lihat sepertinya siswa lebih
cepat pemahaman membacanya jika di bantu dengan metode gambar seri. Peneliti
sangat berharap metode gambar seri ini berhasil membuat siswa tunarungu yang
peneliti bimbing menjadi mampu dalam membaca pemahaman.
Berdasarkan study pendahuluan tersebut, maka peneliti melakukan penelitian
eksperimen dengan subjek tunggal untuk memberikan intervensi terhadap
pemahaman membaca siswa tunarungu. Salah satu teknik yang peneliti gunakan
untuk membantu siswa dalam pemahaman membaca adalah melalui gambar, yaitu
dimana siswa dihadapkan dengan sebuah gambar seri yang acak tidak berurutan
sehingga siswa harus menyusun sebuah gambar menjadi cerita. Dinilai cukup efektif
dan efisien diterapkan dalam proses pembelajaran dengan tujuan agar siswa tersebut
dapat membaca dengan lancar dan untuk melihat apakah metode gambar seri dapat
meningkatkan pemahaman membaca siswa tunarungu tersebut.
5
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengenali variabel-variabel atau faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kemampuan pemahaman membaca siswa yaitu sebagai berikut :
1. Siswa belum mampu membaca cerita gambar seri
2. Siswa masih salah dalam menyusun atau mengurutkan cerita gambar seri
3. Kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan atau cerita yang dibaca
kurang memahami, karena disebabkan oleh gangguan pendengaran
(ketunarunguan), dan faktor pembelajaran yang kurang menunjang
4. Perlu adanya media pembelajaran dalam proses pembelajaran
5. Penggunaan gambar yang menarik untuk meningkatkan minat siswa
C. Batasan Masalah
Memperhatikan berbagai aspek, yang menyangkut keterbatasan kemampuan siswa
tunarungu, maka dalam penelitian ini perlu dibatasi, agar sesuai dengan harapan dan
mencapai tujuan secara optimal ini perlu sesuai dengan harapan.Maka penelitian ini
dibatasi pada masalah pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu dengan
menggunakan media gambar seri di kelas III SLB B-C Kurnia YPLB Bakti Lemah
Cai.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian dirumuskan sebagai
berikut “Apakah Media Gambar Seri yang digunakan dapat meningkatkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C Kurnia YPLB
Bakti Lemah Cai Kabupaten Garut ?.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah metode gambar seri dapat meningkatkan pemahaman
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak. Khususnya bagi siswa tunarungu dan pendidikan luar biasa pada
umumnya, antara lain :
1. Siswa Tunarungu, agar dapat meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman
2. Guru Kelas, agar lebih mudah dalam memilih metode yang sesuai dengan
karakteristik siswa
3. Peneliti, semoga dapat menambah wawasan peneliti tentang metode gambar
seri yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman membaca bagi siswa
23 Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara untuk memperoleh pengetahuan atau
pemecahan dari suatu masalah yang dilakukan secara ilmiah dan sistematis dalam
ruang lingkup penelitian yang diteliti dengan metodologi penelitian. Pada bab ini
dikemukakan tentang metode penelitian, lokasi, desain penelitian, definisi
oprasional variabel, instrument yang digunakan, teknik pengumpulan data,
validitas dan reliabilitas instrument serta analisis data.
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen. (Sugiyono, 2008 hlm 72) menjelaskan bahwa penelitian
eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh treatment (perlakukan) tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendali. Penelitian yang bersifat eksperimen ini memiliki
subjek tunggal dengan pendekatan Single Subject Research (SSR), yaitu
eksperimen yang dilaksanakan pada satu objek dengan tujuan untuk
mengetahui besarnya pengaruh dari perlakukan yang diberikan secara
berulang-ulang dalam waktu tertentu. Desain yang digunakan adalah
A-B-A, yang artinya desain A-B-A memberikan suatu hubungan sebab
akibat diantara variable terikat dengan variable bebas.
Desain A-B-A terdapat tiga tahapan yaitu: Baseline -1(A-1),
Intervensi (B), Baseline -2 (A-2). Dengan menggunakan penelitian Subjek
Tunggal (SSR). Menurut (Sunanto, 2005 hlm 62) menyatakan bahwa :
desain subjek tunggal pengukuran variabel atau perilaku sasaran (target
behavior) dilakukan secara berulang-ulang dengan waktu tertentu misalnya
perjam, perhari, perminggu. Perbandingan tidak dilakukan antar individu
tetapi perbandingan dibandingkan pada subjek yang sama dalam kondisi
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SLB B-C Kurnia, berlokasi di Jalan Raya
Kurnia Kersamanah Kabupaten Garut.
Subjek dalam penelitian ini adalah anak tunarungu kelas III SLB B-C
Kurnia. Adapun biodata anak sebagai berikut :
Nama Lengkap : NM
Kelas : III SDLB
Tempat Tanggal Lahir : Garut, 29 Juli 2005
Alamat : Kp. Nangerang
Hasil dari pengamatan peneliti yang telah lakukan kemampuan subjek
sudahmengenal huruf sudah sangat hafal dan ingat sekali dengan huruf
tersebut meskipun penulis meletakkan tidak berurutan dan memintanya
menunjukkan serta menyebutkan satu persatu. Terbukti ketika peneliti
mengenalkan huruf a sampai z, mencoba dengan cara berurutan siswa sudah
sangat lancar sekali, menyebutkan huruf-huruf tersebut dengan hafalannya.
Setelah diberikan tes dalam merangkai huruf atau kalimat ternyata subjek
belum bisa, melihat kondisi tersebut maka peneliti mencoba menggunakan
media gambar seri agar subjek dapat membaca lebih mudah dan tidak cepat
jenuh atau bosan. Oleh karena itu diharapkan dengan media gambar seri
dapat meningkatkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu.
C. Desain Penelitian
Menggunakan metode eksperimen dengan SSR dianggap sesuai untuk
meneliti perlakukan tertentu terhadap subjek tunggal yaitu model A-B-A.
Desain penelitian merupakan rancangan atau perencanaan penelitian yang
harus ditentukan agar proses penelitian terlaksana secara efektif. Melalui
25
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pencatatan durasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
pencatatan durasi, yaitu mencatat berapa lama variabel yang diteleiti atau
perilaku yang diteliti terjadi. Pencatatan dimulai ketika anak dapat
memusatkan perhatiannya atau konsentrasinya terhadap tugas yang
diberikan oleh guru. Desain A-B-A dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Tabel. 1
A = Baseline I, yaitu suatu kondisi awal (baseline) atau dasar keterampilan
subjek dalam membaca pemahaman, pada fase ini subjek diberikan
sebuah gambar kemudian diteliti oleh subjek gambar tersebut dengan
waktu yang tidak ditentukan, atau subjek sebelum mendapatkan
treatment. Subjek diperlakukan secara alami tanpa treatment yang
diberikan secara berulang-ulang.
B = Intervensi, yaitu pada fase ini subjek diperlihatkan gambar seri, pada
saat memperlihatkan gambar seri peneliti menjelaskan maksud dari
gambar seri yang diperlihatkan pada subjek yang diberikan secara
berulang-ulang dengan harapan subjek melihat gambar seri dengan Sesi (Waktu)
(A-Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
teliti. Setelah memperlihatkan gambar seri dan menjelaskan maksud
dari gambar seri yang diperlihatkan.
A2 = Baseline 2, yaitu merupakan pengulangan atau dasar kondisi A yang
dilakukan untuk memantau dan mengevaluasi sejauh mana
treatment/intervensi dapat berpengaruh terhadap siswa.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”
(Sugiyono, 2008, hlm 38). Pada penelitian ini telah ditentukan dua variabel,
yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).
123456Menurut Sugiyono (2008, hlm 38) Variabel Bebas adalah “Variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat)”.Variabel bebas dalam Single Subject Research (SSR) dikenal dengan istilah intervensi atau perlakuan.Intervensi
atau perlakuan dalam penelitian ini yaitu Gambar Seri.
123456Variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008 hlm 39).
Variabel terikat dalam SSR dikenal dengan istilah Target Behavior (Perilaku
Sasaran). Target Behavior pada penelitian ini yaitu kemampuan pemahaman
membaca cerita bagi siswa tunarungu. 1
1. 1Definisi Konsep Variabel
a. Variabel Terikat “Pemahaman Membaca”.
Pemahaman membaca merupakan suatau kegiatan yang mencakup
beberapa kegiatan seperti mengenal huruf dan kata-kata, dan
menghubungkan dengan bunyi serta maknanya, serta menjelaskan
27
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan atau informasi, dengan kata
lain suatu proses yang menuntut pemikiran agar sekelompok kata
yang merupakan suatu kesatuan dapat diketahui maknanya yaitu
melalui pemahaman isi bacaan. Tanpa adanya pemahaman isi bacaan
maka pesan atau informasi tidak dapat ditangkap atau diterima.
b. Variabel Bebas”Gambar seri”.
Sadiman (Pertiwi 2009, hlm 29) mengemukakan bahwa : gambar
merupakan media umum yang sering digunakan serta dapat
dimengerti dan dinikmati dimana-mana yang sifatnya konkrit dan
menunjukkan pokok permasalahan tertentu. Fungsi penggunaan
media gambar adalah merupakan media visual yang dapat berfungsi
untuk mengantar atau meneruskan informasi atau pesan.
Penelitian ini gambar seri adalah media visual yang sifatnya
semi konkrit yang di dalamnya merupakan suatu rangkaian atau alur
cerita sehingga pesan yang disampaikan mudah dimengerti. Media
gambar seri yang digunakan di dalam penelitian ini terdiri dari: tata
tertib, kebersihan, kegiatan di pagi hari, dan peristiwa kecelakaan.
Menggunakan gambar seri dalam pembelajaran sering kita
lakukan, selain menarik perhatian siswa di dalam gambar juga
terdapat pesan yang ingin disampaikan. Dengan menggunakan
media gambar seri bertujuan untuk mengembangkan pemahaman
siswa dalam membaca, media gambar seri juga menyertakan sebuah
wacana yang dimana wacana tersebut memiliki alur cerita yang sama
dengan gambar seri.
2. Definisi Operasional Variabel
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperlukan untuk mengukur variabel tersebut”(Brigman dalam Narbuko,
2009 hlm 129). Operasional variabel pada penelitian ini terdiri dari:
a. Variabel Terikat
Operasional variabel terikat pada penelitian ini yaitu
pemahaman membaca, terdapat beberapa indikator yang dijadikan
acuan pada penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana peningkatan
kemampuan yang dihasilkan dari penelitian ini. Indikatornya yaitu :
(1) Siswa membaca gambar seri
(2) Siswa menjelaskan gambar sesuai dengan cerita.
b. Variabel Bebas
Operasional variabel bebas pada penelitian ini adalah “Gambar Seri,
adapun langkah-langkah penggunaan Gambar Seri, sebagai berikut:
1) Guru mengenalkan / memperlihatkan gambar-gambar seri kepada
siswa :
a) Siswa mengamati gambar seri satu persatu
b) Kemudian siswa mengidentifikasi gambar seri
c) Kemudian siswa mengurutkan gambar seri sesuai dengan
cerita
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati.(Sugiyono, 2008, hlm 102).
Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah :
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran digunakan peneliti sebagai
pedoman dalam melaksanakan treatmen (perlakukan ) terhadap subjek
29
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media pembelajaran dan
evaluasi terhadap materi yang telah disampaikan, penggunaan RPP
dimaksud agar treatmen (perlakukan) yang dilakukan lebih tersetruktur
dan sistematis.
b. Test
Diberikan kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar khusunya pada
membaca gambar seri. Pada penelitian ini tes yang diberikan berupa tes
lisan dan test perbuatan.
c. Kisi-kisi
Kisi-kisi dibuat supaya memudahkan peneliti dalam pembuatan butir
soal.Berikut tabel kisi-kisi.
Tabel : 2 Kisi-kisi Instrumen Variabel
Penelitian
Tujuan Indikator Jumlah
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Membuat Kriteria Pemberian Skor
Kriteria penilaian dibuat untuk menetapkan nilai atau
skor.Sehingga dapat diketahui nilai hasil belajar siswa, skor diperoleh
dengan menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa pada setiap sesi.
Setelah semua data terkumpul kemudian dijumlahkan.kriteria penilaian
untuk setiap butir soal dimulai dari skor 1 – 3.Untuk penilaian skor
akhir siswa dihitung dengan mencari skor akhir.
Skor Akhir = Skor perolehan x 100% Skor Maximum
Keterangan :
Skor = 3 anak mampu tanpa bantuan
Skor = 2 anak mampu dengan sedikit bantuan
Skor = 1 anak mampu dengan banyak bantuan
F. Uji Coba Instrumen
1. Uji Validitas
Sebelum penelitian dimulai, instrument yang digunakan harus diuji
validitasnya terlebih dahulu. Uji validitas instrument bertujuan agar
instrument yang hendak digunakan dalam penelitian tepat dan dapat
dipercaya. Menurut (Sugiyono,2008, hlm 121), pengujian validitas
dalam penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity),
pengujian validitas ini dapat dilakukan dengan pengujian validitas
konstruk yang menggunakan pendapat para ahli. Dalam hal ini instrument
diukur berlandasan teori tertentu,dan selanjutnya dikonsultasikan dengan
tenaga ahli.
Experts judgement dilakukan dengan memberikan instrument
31
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan layak atau tidak. Penelitian cukup dengan mencocokkan
kesesuaian materi dengan indikator yang telah disusun. Maka langkah
selanjutnya adalah melakukan perhitungan validitas instrument pada
setiap soal dengan menggunakan rumus :
Persentasi = Jumlah soal yang benar x 100% = . . . . Jumlah penilai
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya.
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran di parcaya
atau dapat diandalkan. Bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan
data yang sama (reliable).
Instrument yang digunakan di uji reliabilitasnya dengan
menggunakan perhitungan teliabilitas tets-retest (stability) dilakukan
dengan cara mencobakan instrument beberapa kali pada kepada subjek,
dalam hal ini instrumennya sama, subjeknya sama, dan waktunya yang
berbeda.
G.Teknik Pengumpulan Data
123456Terdapat beberapa langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk
memperoleh data yang diperlukan, tahapan tersebut yaitu:
a. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dapat diartikan sebagai langkah-langkah yang
dilakukan pada penelitian ini. Berikut langkah-langkah yang dilakukan
oleh peneliti :
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Observasi pendahuluan dilakukan untuk melihat kondisi siswa
tunarungu sebagai subyek penelitian, permasalahan yang diangkat
dalam penellitian ini yaitu pemahaman membaca cerita.
2) Pengurusan Surat Izin Penelitian
Mengurus surat izin penelitian yang terdiri dari :
a) Permohonan surat pengantar dari jurusan Pendidikan Khusus
untuk pengangkatan dosen pembimbing.
b) Permohonan surat keputusan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
mengenai pengangkatan dosen pembimbing.
c) Mengurus surat perizinan untuk melakukan penelitian melalui
BAAK UPI Bandung.
d) Surat pengantar dari BAAK diteruskan ke Badan Kesatuan
Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Daerah di jalan Supratman.
e) Surat dari BKBPMD Provinsi Jawa Barat diteruskan ke Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
f) BKBPMD membuat surat ijin penelitian untuk selanjutnya
diserahkan ke SLB B-C Kurnia untuk selanjutnya dijadikan syarat
melakukan penelitian di SLB tersebut.
Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data sebagai berikut :
1. Menyiapkan RPP sebagai acuan pembelajaran yang akan dilakukan
2. Menyiapkan media gambar seri yang digunakan dalam fase intervensi
3. Menyiapkan format penilaian yang akan digunakan sebagai pedoman
untuk menilai hasil dari soal yang diberikan.
H.Persiapan dan Pelaksanaan
33
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah awal penelitian diperlukan persiapan untuk membantu
kelancaran penelitian. Tahap-tahap persiapan pelaksanaannya sebagai
berikut :
1.1 Permohonan surat pengantar dari fakultas kepadarektor untuk
pengangkatan dosen pembimbing
1.2 Permohonan surat pengantar ke Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Provinsi Jawa Barat
1.3 Surat izin dari badan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Jawa Barat diteruskan kepada Dinas Pendidikan Nasional Provinsi
Jawa barat
1.4 Surat izin penelitian dari kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat sebagai rekomendasi penelitian di SLB B-C Kurnia YPLB Bakti
Lemah Cai Garut.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei sampai dengan bulan Juni
2014. Penelitian ini mengambil tempat diruang kelas dan berlangsung
pada saat jam kosong, dengan catatan terlebih dahulu meminta izin
kepada kepala sekolah dan kepada koordinator kurikulum.
I. Pengolahan dan Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, pengolahan data dalam penelitian ini
menggunakan persentase. Kemudian data diolah dan dianalisis kedalam
statistik deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambar secara jelas
mengenai hasil intervensi dalam jangka waktu tertentu.
Penggunaan analisis grafik ini diharapkan dapat menggambarkan secara
jelas pelaksanaan eksperimen sebelum subjek menerima perlakuan pada
kondisi baseline dan setelah subjek memperoleh perlakukan atau inetrvensi
selama kurun waktu tertentu. Sebagaimana dikemukakan oleh (Sunanto J,
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berpendapat bahwa, “ Pengukuran berulang-ulang adalah suatu ciri-ciri dari desain subjek tunggal dan analisis data. Grafik merupakan suatu cara untuk
menggambarkan suatu keadaan yang bersangkutan dengan bilangan agar
mudah dimengerti dan ditapsirkan. Diketahui grafik itu bermacam-macam
jenisnya seperti grafik garis (polygon), grafik batang (histogram), grafik
lingkaran dan grafik gambar. Dalam penelitian ini yaitu menggunakan
bentuk grafik garis, karena bentuk grafik garis digunakan untuk
menggambarkan keadaan yang senantiasa berubah, dan juga digunakan untuk
menggambarkan suatu perbandingan antara beberapa jenis keadaan selama
periode tertentu.
Penggunaan analisis grafik diharapkan akan lebih memperjelas
gambaran stabilitas perkembangan kemampuan dalam mengidentifikasi,
memilah, dan menjelaskansesuai dengan gambar.
Menurut (Sunanto.J, 2006, hlm 74) langkah-langkah yang dapat diambil
dalam menganalisis data adalah sebagai berikut :
1. Menskor hasil pengukuran pada fase baseline dari subjek penelitian
2. Menskor hasil pengukuran pada fase treatment dari subjekpenelitian
3. Membandingkan hasil skor-skor pada fase baseline dan fase treatment dari
subjek penelitian
4. Membuat tabel perhitungan skor-skor pada fase baseline dan fase
treatment dari subjek penelitian
5. Membuat analisis dalam bentuk grafik sehingga dapat dilihat secara
langsung oerubahan yang terjadi dari kedua fase tersebut.
Menggunakan analisis grafik diharapkan akan lebih memperjelas
gambaran stabilitas perkembangan kemampuan dalam mengidentifikasi,
memilah, dan menjelaskan cerita sederhana berdasarkan gambar seri sebelum
35
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode analisis viasual yang meliputi analisis visual dalam
kondisi dan analisis visual antar kondisi.
1). Analisis dalam kondisi
Menurut, (Sunanto,2005) yang dimkasud dengan analisis
perubahan dalam kondisi adalah menganlisis perubahan data dalam satu
kondisi misalnya kondisi baseline atau kondisi intervensi, sedangkan
kompoenen yang akan dianalisis meliputi komponene seperti tingkat
stabilitas, kecenderungan arah, dan tingkat perubahan (level changed).
Analisis dalam kondisi meliputi :
(1) Panjang Kondisi
Yang dimaksud dengan Panjang kondisi adalah banyaknya
data dalam kondisi. Banyaknya data dalam kondisi
menggambarkan banyaknya sessi yang dilakukan pada t iap kondisi,
banyaknya data dalam kondisi tidak ada ketentuan pasti, data dalam
kondisi baseline dikumpulkan sampai data menunjukkan arah yang
jelas.
(2) Kecenderungan Arah
Kecenderungan arah digambarkan dengan garis lurus yanf
melintasi semua data dalam suatu kondisi, membuat garis dapat
dilakukan dengan cara :
a. Membagi data pada fase baseline atau intervensi menjadi dua
bagian
b. Tarik garis sejajar dengan absis yang menghubungkan titik temu
antar garis grafik dengan garis belahan kanan dan kiri, garisnya
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(3) Kecenderungan Stabilitas (Trend Stability)
Kecebdurngan stabilitas menunjukkan tingkat kestabilan data
dalam suatu kondisi, kestabilan data dapat ditentukan dengan
menghitung banyaknya data point yang berada dalam rentang batas
atas dan batas bawah, kemudian dibagi banyaknya data point, dan
dikalikan dengan 100%. Jika persentase stabilitas sebesar 85% - 90%
maka data tersebut dikatak stabil, sedangkan diluar itu dikatakn tidak
stabil.
(4) Jejak Data
Jejak data yaitu perubahan dari data satu ke data lain dalam
suatu kondisi, perubahan data satu ke data berikutnya dapat terjadi
tiga kemungkinan, menaik, mendatar dan menurun.
(5) Rentang
Rentang adalah jarak antara data pertama dengan data terakhir,
rentang memberikan informasi yang sama seperti pada analisis
tentang perubahan level (change level).
(6) Perubahan Level (Level changed)
Untuk menghitung level perubahan masing-masing fase,yaitu
dengan cara menandai data pertama dan data terakhir, selisih kedua
data tersebut : data terakhir dikurangi data pertama dan tentukan
37
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
91
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
123456 Berdasarkan analisis keseluruhan data yang diperoleh dari penelitian
yang telah dilakukan, yaitu melalui skor persentase dalam mengidentifikasi,
mengurutkan dan menjelaskan atau membaca gambar seri pada siswa
tunarungu fase baseline-1 1), fase intervensi (B), dan fase baseline-2
(A-2). Hasil dari persentase pada analisis dalam kondisi yang ditunjukkan oleh
subjek penelitian pada tahap pencatatan akhir atau baseline-2 (A-2) siswa
mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik dari kondisi sebelumnya,
sedangkan pada analisis antar kondisi tahap baseline-1 (A-1) ke intervensi
(B), dari intervensi (B) ke baseline-2 (A-2) terdapat data tumpang tindih yaitu
25 %. Sehingga mengindikasikan bahwa pemberian intervensi berpengaruh
terhadap target behavior. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa media
gambar seri dapat membantu siswa tunarungu untuk meningkatkan
kemampuannya dalam pemahaman membaca.
123456 Hasil penelitian pada kemampuan dalam mengidentifikasi,
mengurutkan dan menjelaskan atau membaca gambar sebelum diberikan
intervensi dengan cerita gambar seri, siswa kurang memahami cerita dalam
gambar tersebut. Setelah diberikan intervensi dengan media gambar seri
kemampuan siswa dalam mengidentifikasi mendapat persentase rata-rata
sebesar 77%, mengurutkan gambar mendapat persentase rata-rata sebesar
66% sedangkan dalam menjelaskan/membaca gambar mendapat persentase
rata-rata sebesar 74%.
123456Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil yang
92
Elis Heni, 2014
Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan dalam pemahaman membaca pada siswa tunarungu kelas dasar
IIISLB B-C Kurnia Kabupaten Garut.
B. Rekomendasi
123456Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti memberikan
rekomendasi kepada :
1. Bagi sekolah/guru
123456 sekolah khususnya guru perlu mempertimbangkan penerapan media
gambar seri pada pembelajaran bahasa indonesia, khususnya dalam
mengembangkan kemampuan pemahaman membaca, sehingga
penerapan metode media ini dapat menjadiefektif dalam pengembangan
kemampuan dalam pemahaman membaca pada siswa tunarungu.
2. Bagi Peneliti
123456 Hasil penelitian ini, diharapkan informasi yang diperoleh dalam
penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan untuk penelitian lain. dan
dapat memberikan gambaran yang lebih baik dan dapat menemukan
penemuan-penemuan yang baru sehingga dapat melengkapi kekurangan
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Apriliyanti.R, (2010), Efektifitas media gambar ser idalam meningkatkan
menulis karangan narassi
BNSP 2006 http://sdnkacok02.sch.id/belajar-bahasa-indonesia-di-sekolah-dasar 20013
Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (2008), Bahan Ajar Pendidikan Bahasa Indonesia di Kelas Rendah
Dwijosumarto, (1991), Kalisifikasi anak tunarungu menurut tarafnya
Kemis dan Heryati (2011), Media Pembelajaran Untuk Anak Dengan Gang
guan Pendengaran.
Kemp & Dayton, (1985), Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar Seri.
Levid & Lentz, (1982), Menjelaskan empat fungsi media gambar seri.
Multimedia.[Online].Tersedia:http//Abdullohaja,blogspoot.com/2013/01,
Keterampilan membaca Pemahaman
Multimedia.[Online].Tersedia : http//Nurkhsun, blogspoot.com / 2011, Hakikat
Membaca Pemahaman
Multimedia.[Online].Tersedia : http// Qoiriyanti 12.blogspoot.com/2013, Pengertian Membaca.
Multimedia.[Online].Tersedia:http://pepak.sabda.org/pustaka/081740/.[22 November 2012]
Multimedia.[Online].Tersedia:http://www.mainananak.net/. [22 November 2012]
Narbuko C (2009), Metodologi Penelitian
Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas Pendidikan, Balai Pelatihan dan
Tenaga kependidikan Luar Biasa (BPPTK-PLB) 2013.
Pertiwi (2009). Penggunaan media Gambar berseri untuk meningkatkan
pemahaman membaca pada anak tunarungu.
Purnama.S (2013), Penggunaan media puzzel untuk meningkatkan pemahaman
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ratnaningsih (2013), Penggunaan media gambar dalam meningkatkan
pemahaman “TemaKeluarga” Pada Anak Tunarungu.
Rubin, (1993), Definisi pemahaman membaca
Salim (1984), Pengertian anak tunarungu.
Schramm,dkk, (1997), pengertian media pembelajaran
Somantri Sutjihati (2007), Psikologi Anak Luar Biasa.
Sofiany. (2006), Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah
Subarti,dkk (1991/1992), Membaca Pemahaman Merupakan Bagian Dari
Kegiatn Membaca Intensif.
Suhendar, (1997), Pengertian Membaca Pemahaman.
Sugiyono (2008) , Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Bandung Alfabet.
Sunanto. J (2005), Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal
Tarigan, Henry Guntur. (1993), Membaca Sebagai Suatu Keterampilan
Elis Heni, 2014
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lampiran : 2
INSTRUMEN JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan
1 Senin,
12 Mei 2014
09.00 Menyerahkan surat izin penelitian
dari Disdik Prop.Jabar kepada
kepala sekolah SLB B-C Kurnia
dan membicarakan langkah
penelitian selanjutnya
2 Selasa,
13 Mei 2014
10.30 – 11.00 Melakukan tes kemampuan awal
pelaksanaan pengajaran
10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajaran baseline 3
5 Selasa,
10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajaran intervensi
1
7 Kamis,
22 Mei 2014
10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajaran intervensi
2
8 Jumat,
23 Mei 2014
10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajaran intervensi
3
9 Sabtu,
24 Mei 2014
10.00 – 10.30 Pelaksanaan pengajaran intervensi
4
11 Senin,
26 Mei 2014
10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajaran intervensi
5
12 Rabu,
28 Mei 2014
10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajaran intervensi
6
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
02 Juni 2014 7
14 Selasa,
03 Juni 2014
10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajaran intervensi
8
15 Rabu,
04 Juni 2014
10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajarn
Baseline 1
16 Kamis,
05 Juni 2014
10.00 – 10.30 Pelaksanaan pengajarn
Baseline 2
17 Jumat,
06 Juni 2014
10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajarn
Baseline 3
18 Senin,
09 Mei 2014
10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajarn
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen
NAMA : ……….
KELAS : III SDLB
2. KEGIATAN DIPAGI HARI
No Aspek Yang Dinilai Skor
Max
Skor Perolehan 3 2 1 1 Mengidentifikasi gambar
3
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
3
Mengurutkan gambar
Menjelaskan / Membaca
Gambar 3= mandi
Gambar 4= memakai baju
Gambar 2= menyisir rambut
Gambar 1 = berpamitan pada ibu
3
3
Jumlah skor maksimum dan skor perolehan
NilaiAkhir : Jumlah Skor Perolehan x 100% = . . . . Jumlah Skor Maximum
KriteriaPenilaian :
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skor 3 = Anak mampu menyebutkan tanpa bantuan
Skor 2 = Anak mampu menyebutkan dengan sedikit bantuan
Skor 1 = Anak mampu menyebutkan dengan banyak bantuan
INSTRUMEN
NAMA : ……….
KELAS : III SDLB
1. TATA TERTIB DI SEKOLAH
No Aspek Yang Dinilai Skor
Max
Skor Perolehan 3 2 1
1 Mengidentifikasi gambar 3
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
3
Mengurutkan gambar
Menjelaskan / Membaca
Gambar 3 = berbaris
Gambar 4 = diperiksa kebersihan kuku
Gambar 1 = masuk ruang kelas
Gambar 2 = berdoa
3
3
Jumlah skor maksimum dan skor perolehan
NilaiAkhir : Jumlah Skor Perolehan x 100% = . . . . Jumlah Skor Maximum
Kriteria Penilaian :
Skor 3 = Anak mampu menyebutkan tanpa bantuan
Skor 2 = Anak mampu menyebutkan dengan sedikit bantuan
Skor 1 = Anak mampu menyebutkan dengan banyak bantuan
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
INSTRUMEN
NAMA : ……….
KELAS : III SDLB
3. KEBERSIHAN
No Aspek Yang Dinilai Skor
Max
Skor Perolehan 3 2 1
1 Mengidentifikasi gambar 3
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
3
Mengurutkan gambar
Menjelaskan / Membaca
Gambar 3 = ruang kelas 3 kotor
Gambar 4 = anak-anak membawa peralatan kebersihan
Gambar 1 = membersihkan kelas
Gambar 2 = kelas sudah bersih
3
3
Jumlah skor maksimum dan skor perolehan
Nilai Akhir : Jumlah Skor Perolehan x 100% = . . . . Jumlah Skor Maximum
Kriteria Penilaian :
Skor 3 = Anak mampu menyebutkan tanpa bantuan
Skor 2 = Anak mampu menyebutkan dengan sedikit bantuan
Skor 1 = Anak mampu menyebutkan dengan banyak bantuan
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
INSTRUMEN
NAMA : ……….
KELAS : III SDLB
4. PERISTIWA KECELAKAAN
No Aspek Yang Dinilai Skor
Max
Skor Perolehan 3 2 1
1 Mengidentifikasi gambar 3
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
3
Mengurutkan gambar
Menjelaskan / Membaca
Gambar 4 = angin kencang
Gambar 2 = robi naik motor
Gambar 1 = robi kecelakaan
Gambar 3 = ditolong temannya
3
3
Jumlah skor maksimum dan skor perolehan
Nilai Akhir : Jumlah Skor Perolehan x 100% = . . . . Jumlah Skor Maximum
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kriteria Penilaian :
Skor 3 = Anak mampu menyebutkan tanpa bantuan
Skor 2 = Anak mampu menyebutkan dengan sedikit bantuan
Skor 1 = Anak mampu menyebutkan dengan banyak bantuan
INSTRUMEN
NAMA : ……….
KELAS : III SDLB
5. MENGOSOK GIGI
No Aspek Yang Dinilai Skor
Max
Skor Perolehan 3 2 1
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
3
Mengurutkan gambar
Menjelaskan / Membaca
Gambar 4 = menuangkan pasta gigi
Gambar 1 = menggosok gigi
Gambar 1 = berkumur-kumur
Gambar 3 = mencuci tangan
3
3
Jumlah skor maksimum dan skor perolehan
Nilai Akhir : Jumlah Skor Perolehan x 100% = . . . . Jumlah Skor Maximum
3
2
1
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kriteria Penilaian :
Skor 3 = Anak mampu menyebutkan tanpa bantuan
Skor 2 = Anak mampu menyebutkan dengan sedikit bantuan
Skor 1 = Anak mampu menyebutkan dengan banyak bantuan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SLB B- C Kurnia YPLB Bakti Lemah Cai
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : III / I
Jenis Kelainan : Tunarungu (B)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit ( 1 x pertemuan)
Standar Kompetensi : Memahami Bacaan
A. Kompetensi Dasar : Menceritakan isi teks berdasarkan gambar seri A. Indikator
Mengidentifikasi gambar cerita sesuai dengan gambar seri
Memilah gambar cerita berdasarkan gambar seri
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengidentifikasi gambar cerita sesuai dengan gambar seri
Siswa dapat memilah gambar cerita sesuai dengan gambar seri.
Siswa dapat menjelaskan isi cerita sesuai dengan gambar seri
C. Materi Ajar
Cerita gambar seri 1. Tata tertib di sekolah
2. Kegiatan di pagi hari
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Peristiwa Kecelakaan
5. Gosok gigi
D. Metode Pembelajaran
Demontrasi, penugasan
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu A. Kegiatan awal ( 10 menit )
Mengkondisikan siswa agar siap belajar dengan mengatur posisi tempat duduk
Berdo’a dipimpin oleh guru
Apersepsi
B. Kegiatan Inti ( 50 menit )
Memperlihatkan gambar satu persatu
Menugaskan siswa untuk mengamati gambar yaitu : tata tertib, kegiatan di pagi hari,peristiwa kecelakaan
Mengajak siswa untuk memilah gambar tersebut sesuai dengan ceritanya
Menjelaskan secara singkat mengenai isi cerita berdasarkan gambar seri
C. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
a. Kegiatan Akhir (10 menit)
Guru memberikan umpan balik dengan beberapa pertanyaan
Guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan
Guru menutup pembelajaran dan membuat rangkuman materi pelajaran
Guru memberikan penguatan pelajaran
G. Alat dan Sumber Gambar seri.
Buku Bahasa Indonesia Kelas 3
SKKD SDLB Tahun 2006
H. Penilaian
- Kinerja
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Format Penilaian
Nama siswa : ………
Kelas/Semester : III SDLB-B/1
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Tahun Ajaran : 2013/2014
Hari/Tanggal : ...
No Aspek Yang Dinilai Skor
Max
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
2
3
Mengidentifikasi gambar
Jumlah skor maksimum dan skor perolehan
Elis Heni, 2014
PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
3
Memilah gambar
Menjelaskan / Membaca
Gambar 3 = berbaris
Gambar 4 = diperiksa kebersihan kuku
Gambar 1 = masuk ruang kelas
Gambar 2 = berdoa
3
3
Jumlah skor maksimum dan skor perolehan
No Aspek Yang Dinilai Skor
Max
Skor Perolehan 3 2 1