• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU

KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Khusus

Oleh : ELIS HENI

1004972

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

==========================================================

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU

KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Oleh : ELIS HENI

1004972

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© ELIS HENI 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

ELIS HENI 1004972

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU

KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr.H. Atang Setiawan, M.Pd. NIP 19560412198311001

Pembimbing II

Dr. Iding Tarsidi.M.Pd. NIP 196601041993011001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Departemen Pendidikan Khusus Fakutas Ilmu Pendidikan UniversitasPendidikan Indonesia

(5)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS

III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT (Elis Heni NIM 1004972,

Jurusuan Pendidikan Khusus FIP UPI, 2014)

Gambar seri merupakan rangkaian gambar yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa yang bertujuan untuk mengembangkan pemahaman membaca pada siswa tunarungu, gambar seri juga dapat meningkatkan motivasi agar dapat membaca lebih mudah dan tidak cepat jenuh. Siswa tunarungu sama dengan anak-anak pada umumnya, siswa tunarungu pun membutuhkan pendidikan dalam hal menulis, berhitung terutama dalam hal kemampuan membaca. Untuk mencapai kemampuan membaca membutuhkan pemahaman kata, suku kata, dan kalimat. Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti ini berupaya untuk penggunaan media yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi siswa.Untuk itu rumusan penelitian yang diajukan

adalah “Apakah Pengaruh Media Gambar Seri Dalam Mengembangkan

Kemampuan Pemahaman Membaca Cerita Pada Siswa Tunarungu Kelas III SLB B-C Kurnia”. Untuk menjawab masalah dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian eksperimen dengan pendekatan Single Subject Research. Dengan suatu desain penelitian, yaitu A-B-A. Teknik analisis data dan hasilnya ditampilkan dalam bentuk grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberikan intervensi dengan menerapkan media gamba rseri dalam mengembangkan pemahaman membaca dapat meningkat, hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian persentase baseline-1 pada mengidentifikasi gambar sebesar 65%, intervensi menunjukan mencapai yaitu 78% serta baseline-2 sebesar 77%, Mengurutkan gambar menunjukan memperoleh persentase dari baseline-1 sebesar 55%,intervensi mencapai 68%, sertapada baseline-2 memperoleh 75%. Dan menjelaskan isi cerita gambar seri menunjukkan persentase pada baseline-1 sebesar 65%, intervensi sebesar 75%, baseline-2 sebesar 80%. Kesimpulannya adalah bahwa penggunaan media gambar seri dapa t meningkatkan kemampuan pemahaman membaca cerita bergam pada siswa tunarungu.

(6)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI

KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

EFFECT OF MEDIA IMAGE UNDERSTANDING READING SERIES IN DEVELOPING STORY ON DEAF STUDENT CLASS III SLB BC Kurnia YPLB

BAKTI WEAK CAI DISTRICT GARUT (NIM Heni Elis 1004972,

FIP UPI Jurusuan Special Education, 2014)

(7)

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN i

KATA PENGANTAR ………... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……… iii

ABSTRAK ……… iv

DAFTAR ISI ……….... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GRAFIK ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ……… viii

BAB: I PENDAHULUAN 1

C. Media Pembelajaran ……… 16

(8)

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Fungsi Media ……… 17

D. Gambar Seri 17 1. Pengertian Gambar Seri ……… 17

2. Kelebihan dan kekurangan Media Gambar Seri …………... 18

E. Kerangka Berfikir ………... 19

F. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ………... 21

G. Hipotesis ………... 22

BAB: III METODE PENELITIAN 23 A.Metode Penelitian ………... 23

B.Lokasi dan Subjek Penelitian ..……… 24

C.Desai Penelitian ….………... 24

D.Prosedur Penelitian ………... 25

E. Variabel Penelitian ………... 26

F. Instrument Penelitian .………. 27

G.Uji Coba Instrumen ……….... 29

H.Teknik Pengumpulan Data …..……… 30

I. Pengolahan dan Analisis Data ……… 30

J. Persiapan dan Pelaksaan Penelitian ……… 31

BAB : IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 36 A. Hasil Penelitian………. 36

(9)

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv

DAFTAR TABEL

4.1 Kemampuan mengidentifikasi gambar baseline-1 37 4.2 Kemampuan mengidentifikasi gambar fase intervensi 38 4.3 Kemampuan mengidentifikasi gambar fase baseline-2 39 4.4 Perkembangan kemampuan baseline-1.intrevensi danbaseline-2 40

4.5 Data panjang kondisi 43

4.6 Kecenderungan arah 44

4.7 Kecenderungan stabilitas 47

4.8 Kecenderungan jejak data 47

4.9 level stabilitas 48

4.10 Level perubahan 49

4.11 Rangkuman hasil analisis kemampuan mengidentifikasi 49

4.12 Data jumlah variabel yang diubah 49

4.13 Perubahan kecenderungan data efek 50

4.14 Perubahan kecenderungan stabilitas 51

4.15 Data perubahan level 51

4.16 Persentase overlap 54

4.17 Rangkuman hasil atntar kondisi 54

4.18 Data intervensi ke baseline-2 55

4.19 Intervensi mengurutkan 56

4. 22 Data panjang kondisi 61

4. 23 Kecenderungan Arah 62

4. 28 Rangkuman hasil analisis dalam mengurutkan gambar seri 65

4. 34 Rangkuman hasil antar kondisi 71

4.37 Data baseline-1 menjelaskan/membaca 74

4.38 Perkembangan A-I,B, dan A-2 dalam kemampuan menjelaskan 75

4.39 Data panjang kondisi 77

4.40 Kecenderungan arah 81

4.41 Kecenderungan stabilitas 82

4.52 Skor hasil kemampuan mengidentifikasi,mengurutkan dan menjelaskan/membaca gambar

89

4.53 Persentase rata-rata kemampuan mengidentfikasi,mengurutkan dan menjelaskan/membaca gambar seri

(10)

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

DAFTAR GRAFIK

4.1 Data Hasil Persentase Baseline 1 (A-1) Kemampuan mengidentifikasi gambar

37

4.2 Data Hasil Persentase Intervensi (B) kemampuan mengidentifikasi gambar

39

4.3 Data Baseline 2 (A-2)4.3 40

4.4 Mengidentifikasi A-1 ke B 41

4.5 Persentase perkembangan mengidentifikasi A-B-A 42

4.6 Kecenderungan arah 44

4.7 Overlap fase baseline-1 ke intervensi 53

4.8 Overlap fase intervensi ke baseline-2 57

4.9 Data baseline-1 mengurutkan gambar 55

4.10 Data intervensi mengurutkan gambar 56

4.11 Data baseline-2 mengurutkan gambar 58

4.12 Persentase perkembangan A-B-A 59

4.13 Kecenderungan arah 61

4.14 Overlap fase A-1 ke B 69

4.15 Overlap fase B ke A-2 70

4.16 Data baseline-1 dalam menjelaskan/membaca 71

4.17 Data intervensi dalam menjelaskan/membaca 73

4.18 Data baseline-2 dalam menjelaskan /membaca 74

4.19 Kemampuan dalam menjelaskan 74

4.20 Perkembangan A-B-A dalam menjelaskan/membaca

4.21 Kecenderungan arah 78

4.22 Overlap fase baseline-1 ke intervensi 87

4.23 Overlap fase intervensi ke baseline-2 88

4.25 Persentase rata-rata kemampuan mengidentifikasi,mengurutkan dan menjelaskan/membaca gambar seri

(11)

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP ……….. 95

Lampiran 2 . Jadwal Penelitian ……… 100

Lampiran 3. Kisi-kisi instrument penelitian ……… 101

Lampiran 4. Instrument/hasil anak ……….. 102

Lampiran 5. SK Pembimbing ……….. 164

Lampiran 6. Surat rekomendasi ……….. 167

Lampiran 6. Surat izin penelitian ……… 169

Lampiran 7. Keterangan ekspert judgement ………... 171

(12)

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(13)

1

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi universal yang diharapkan dapat

dimengerti oleh setiap manusia untuk melakukan suatu interaksi sosial dengan

manusia lainnya. Bahasa terdiri atas kumpulan kata atau kalimat yang dari

masing-masing susunan kata memiliki makna untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau

perasaan seseorang. Oleh karena itu, kita harus memilih kata-kata yang tepat dan

menyusun kata-kata tersebut sesuai dengan aturan tata bahasa yang ada, agar makna

yang terkandung di setiap kalimat dapat tersampaikan dengan baik dan jelas.

Sedangkan pengertian umum bahasa yaitu merupakan alat untuk berinteraksi atau

berkomunikasi dalam menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan yang

digunakan oleh seorang manusia, yang berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat kecap

manusia.

Kurikulum pendidikan dasar dikemukakan bahwa pendidikan yang

diselenggarakan Sekolah Dasar bertujuan memberikan bekal kemampuan

dasar“baca-tulis dan berhitung”. Keterampilan baca-tulis, khususnya harus di kuasai oleh para siswa. Keberhasilan belajar mereka dalam mengikuti proses kegiatan

belajar di sekolah sangat di tentukan oleh penguasaan kemampuan membaca. Siswa

yang tidak mampu membaca dengan baik akan mengalami kesulitan dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran, karena mereka akan

mengalami kesulitan dalam menangkap dan memahami informasi yang disajikan

dalam berbagai buku pelajaran, buku penunjang dan sumber-sumber belajar

tertulis yang lainnya. Dan siswa tersebut akan lamban sekali dalam menyerap

pelajaran. Akibatnya, kemajuan belajar juga lamban jika di bandingkan dengan

teman-temannya yang tidak mengalami kesulitan dalam membaca. (Imam, 1992 hlm

(14)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembinaan kemampuan membaca secara formal dilaksanakan dalam mata

pelajaran bahasa indonesia. Menurut kurikulum berbasis kompetensi Bahasa

Indonesia (2004), standar kompetensi mata pelajaran bahasa indonesia khususnya

membaca, siswa di tuntut untuk mampu membaca huruf, suku kata dan kalimat.

Pelajaran membaca bertujuan agar siswa mengenal huruf dan merangkai huruf

sehingga mereka dapat membaca dengan menggunakan kata tersebut. (Subarti dkk,

1991,1992hlm 31). Dalam hal ini membaca pemahaman merupakan masalah yang

diangkat sebagai penelitian. Membaca pemahaman merupakan bagian dari kegiatan

membaca intensif.

Suhendar (1997, hlm 27) mengatakan bahwa “membaca pemahaman adalah

membaca bahan bacaan dengan menangkap pokok-pokok pikiran yang

diungkapkan pengarang sehingga kepuasan tersendiri setelah bacaan dibaca selesai”. Menurut (Soedarso, dalam Pertiwi, 2009)” Membaca pemahaman diartikan bahwa membaca pemahaman bergantung pada perbendaharaan kata pembaca,

keterampilan pembaca, serta pengalaman pembaca. Karena membaca akan

didasarkan pada pengertian pemahaman yang diungkapnya, yaitu bahwa

pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan membaca untuk mengerti ide

pokok, dan seluruh pengertian. Pemahaman itu harus menguasai perbendaharaan

kata.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman

adalah keterampilan membaca yang berada pada urutan lebih tinggi dari tahapan

membaca lainnya, tujuan membaca pemahaman adalah memperoleh informasi dari

bacaan, mengetahui ide pokok suatu bacaan, memahami isi atau pesan yang ingin

disampikan penulis, memahami pengertian dan mengetahui makna kata-kata yang

terkandung pada suatu bacaan serta dapat menarik kesimpulan dari bacaan tersebut.

Kemampuan berbahasa anak tunarungu berbeda dengan anak yang mendengar,

hal ini disebabkan perkembangan bahasa erat kaitannya dengan kemampuan

mendengar, karena anak tunarungu mengalami hambatan dalam pendengaran,

kemampuan bahasanya tidak akan berkembang bila ia tidak di didik atau dilatih

(15)

3

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemampuan berbahasa terdiri atas empat aspek keterampilan, seperti

dijelaskan (Tarigan1992), bahwa keterampilan berbahasa terdiri atas empat sub

keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis, dimana keempat

keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Pelajaran membaca bertujuan agar siswa mengenal huruf dan merangkai huruf

sehingga mereka dapat membaca dengan menggunakan kata tersebut. Anak kesulitan

belajar adalah anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam tugas-tugas

akademik, baik disebabkan oleh psikologis maupun oleh sebab lain sehingga

prestasi belajar yang dicapai jauh berada di bawah potensi yang sebenarnya.

(Depdikbud,1997).

Kesulitan membaca menjadi penyebab utama kegagalan anak di sekolah. Hal

itu terjadi karena membaca merupakan satu bidang akademik dasar selain manulis

dan berhitung. Kemampuan membaca merupakan kebutuhan dasar, karena

sebagaian informasi disajikan dalam bentuk tertulis dan bahwa

diperoleh melalui membaca, (Sunardi, 1997, hlm 1).

Adapun tujuan utama dari membaca adalah agar anak dapat mengenal

tulisan sebagai simbol dan lambang bahasa, sehingga anak-anak dapat

menyuarakan tulisan tersebut. Namun untuk dapat membaca seorang dituntut agar

mampu :

1. Membedakan huruf

2. Mengucapkan tulisan yang sedang dibaca dengan benar

3. Menyuarakan tulisan yang dibaca dengan benar

4. Mengenal arti tanda-tanda baca

Berdasarkan hasil survey awal dilakukan oleh peneliti, maka peneliti melihat

seorang siswa tunarungu yang duduk di kelas III SDLB-B Kurnia mengalami

kesulitan belajar membaca, karena kesulitan belajar membaca yang di miliki siswa

sangat minim. Sebenarnya siswa tersebut sudah mengenal huruf sudah sangat hafal

(16)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan memintanya menunjukkan serta menyebutkan satu persatu. Terbukti ketika

peneliti melakukan asesmen mengenalkan huruf a sampai z ,mencoba dengan cara

berurutan siswa sudah sangat lancar sekali, dan menyebutkan huruf-huruf tersebut

dengan hafalannya ketika peneliti mencoba memberikan sebuah kalimat atau

wacana ternyata siswa masih belum bisa dalam merangkaikan kalimat. Padahal

anak sudah mengenal huruf-huruf yang akan di rangkaikan. Dengan melihat

kesulitan membaca, maka disini peneliti ingin membantu siswa agar dapat

membaca lebih mudah dan tidak cepat jenuh. Maka peneliti membantu atau merubah

metode membaca siswa sebelumnya dengan langsung mengenalkan kalimat.Sebab

secara latar belakang siswa sudah mengenal huruf. Disini peneliti melihat siswa

sudah dapat membaca cukup baik, walau terkadang masih salah dalam memahami

isi suatu bacaan/cerita. Dari hasil asesmen tersebut peneliti dapat melihat siswa

tersebut sedikit kurang memahami isi bacaan atau kalimat yang penulis tunjuk

sesuai dengan bacaan berdasarkan cerita. Disini peneliti lihat sepertinya siswa lebih

cepat pemahaman membacanya jika di bantu dengan metode gambar seri. Peneliti

sangat berharap metode gambar seri ini berhasil membuat siswa tunarungu yang

peneliti bimbing menjadi mampu dalam membaca pemahaman.

Berdasarkan study pendahuluan tersebut, maka peneliti melakukan penelitian

eksperimen dengan subjek tunggal untuk memberikan intervensi terhadap

pemahaman membaca siswa tunarungu. Salah satu teknik yang peneliti gunakan

untuk membantu siswa dalam pemahaman membaca adalah melalui gambar, yaitu

dimana siswa dihadapkan dengan sebuah gambar seri yang acak tidak berurutan

sehingga siswa harus menyusun sebuah gambar menjadi cerita. Dinilai cukup efektif

dan efisien diterapkan dalam proses pembelajaran dengan tujuan agar siswa tersebut

dapat membaca dengan lancar dan untuk melihat apakah metode gambar seri dapat

meningkatkan pemahaman membaca siswa tunarungu tersebut.

(17)

5

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengenali variabel-variabel atau faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

kemampuan pemahaman membaca siswa yaitu sebagai berikut :

1. Siswa belum mampu membaca cerita gambar seri

2. Siswa masih salah dalam menyusun atau mengurutkan cerita gambar seri

3. Kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan atau cerita yang dibaca

kurang memahami, karena disebabkan oleh gangguan pendengaran

(ketunarunguan), dan faktor pembelajaran yang kurang menunjang

4. Perlu adanya media pembelajaran dalam proses pembelajaran

5. Penggunaan gambar yang menarik untuk meningkatkan minat siswa

C. Batasan Masalah

Memperhatikan berbagai aspek, yang menyangkut keterbatasan kemampuan siswa

tunarungu, maka dalam penelitian ini perlu dibatasi, agar sesuai dengan harapan dan

mencapai tujuan secara optimal ini perlu sesuai dengan harapan.Maka penelitian ini

dibatasi pada masalah pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu dengan

menggunakan media gambar seri di kelas III SLB B-C Kurnia YPLB Bakti Lemah

Cai.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian dirumuskan sebagai

berikut “Apakah Media Gambar Seri yang digunakan dapat meningkatkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C Kurnia YPLB

Bakti Lemah Cai Kabupaten Garut ?.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah metode gambar seri dapat meningkatkan pemahaman

(18)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

berbagai pihak. Khususnya bagi siswa tunarungu dan pendidikan luar biasa pada

umumnya, antara lain :

1. Siswa Tunarungu, agar dapat meningkatkan kemampuan membaca

pemahaman

2. Guru Kelas, agar lebih mudah dalam memilih metode yang sesuai dengan

karakteristik siswa

3. Peneliti, semoga dapat menambah wawasan peneliti tentang metode gambar

seri yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman membaca bagi siswa

(19)

23 Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara untuk memperoleh pengetahuan atau

pemecahan dari suatu masalah yang dilakukan secara ilmiah dan sistematis dalam

ruang lingkup penelitian yang diteliti dengan metodologi penelitian. Pada bab ini

dikemukakan tentang metode penelitian, lokasi, desain penelitian, definisi

oprasional variabel, instrument yang digunakan, teknik pengumpulan data,

validitas dan reliabilitas instrument serta analisis data.

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen. (Sugiyono, 2008 hlm 72) menjelaskan bahwa penelitian

eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh treatment (perlakukan) tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendali. Penelitian yang bersifat eksperimen ini memiliki

subjek tunggal dengan pendekatan Single Subject Research (SSR), yaitu

eksperimen yang dilaksanakan pada satu objek dengan tujuan untuk

mengetahui besarnya pengaruh dari perlakukan yang diberikan secara

berulang-ulang dalam waktu tertentu. Desain yang digunakan adalah

A-B-A, yang artinya desain A-B-A memberikan suatu hubungan sebab

akibat diantara variable terikat dengan variable bebas.

Desain A-B-A terdapat tiga tahapan yaitu: Baseline -1(A-1),

Intervensi (B), Baseline -2 (A-2). Dengan menggunakan penelitian Subjek

Tunggal (SSR). Menurut (Sunanto, 2005 hlm 62) menyatakan bahwa :

desain subjek tunggal pengukuran variabel atau perilaku sasaran (target

behavior) dilakukan secara berulang-ulang dengan waktu tertentu misalnya

perjam, perhari, perminggu. Perbandingan tidak dilakukan antar individu

tetapi perbandingan dibandingkan pada subjek yang sama dalam kondisi

(20)

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SLB B-C Kurnia, berlokasi di Jalan Raya

Kurnia Kersamanah Kabupaten Garut.

Subjek dalam penelitian ini adalah anak tunarungu kelas III SLB B-C

Kurnia. Adapun biodata anak sebagai berikut :

Nama Lengkap : NM

Kelas : III SDLB

Tempat Tanggal Lahir : Garut, 29 Juli 2005

Alamat : Kp. Nangerang

Hasil dari pengamatan peneliti yang telah lakukan kemampuan subjek

sudahmengenal huruf sudah sangat hafal dan ingat sekali dengan huruf

tersebut meskipun penulis meletakkan tidak berurutan dan memintanya

menunjukkan serta menyebutkan satu persatu. Terbukti ketika peneliti

mengenalkan huruf a sampai z, mencoba dengan cara berurutan siswa sudah

sangat lancar sekali, menyebutkan huruf-huruf tersebut dengan hafalannya.

Setelah diberikan tes dalam merangkai huruf atau kalimat ternyata subjek

belum bisa, melihat kondisi tersebut maka peneliti mencoba menggunakan

media gambar seri agar subjek dapat membaca lebih mudah dan tidak cepat

jenuh atau bosan. Oleh karena itu diharapkan dengan media gambar seri

dapat meningkatkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu.

C. Desain Penelitian

Menggunakan metode eksperimen dengan SSR dianggap sesuai untuk

meneliti perlakukan tertentu terhadap subjek tunggal yaitu model A-B-A.

Desain penelitian merupakan rancangan atau perencanaan penelitian yang

harus ditentukan agar proses penelitian terlaksana secara efektif. Melalui

(21)

25

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pencatatan durasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

pencatatan durasi, yaitu mencatat berapa lama variabel yang diteleiti atau

perilaku yang diteliti terjadi. Pencatatan dimulai ketika anak dapat

memusatkan perhatiannya atau konsentrasinya terhadap tugas yang

diberikan oleh guru. Desain A-B-A dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Tabel. 1

A = Baseline I, yaitu suatu kondisi awal (baseline) atau dasar keterampilan

subjek dalam membaca pemahaman, pada fase ini subjek diberikan

sebuah gambar kemudian diteliti oleh subjek gambar tersebut dengan

waktu yang tidak ditentukan, atau subjek sebelum mendapatkan

treatment. Subjek diperlakukan secara alami tanpa treatment yang

diberikan secara berulang-ulang.

B = Intervensi, yaitu pada fase ini subjek diperlihatkan gambar seri, pada

saat memperlihatkan gambar seri peneliti menjelaskan maksud dari

gambar seri yang diperlihatkan pada subjek yang diberikan secara

berulang-ulang dengan harapan subjek melihat gambar seri dengan Sesi (Waktu)

(22)

(A-Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teliti. Setelah memperlihatkan gambar seri dan menjelaskan maksud

dari gambar seri yang diperlihatkan.

A2 = Baseline 2, yaitu merupakan pengulangan atau dasar kondisi A yang

dilakukan untuk memantau dan mengevaluasi sejauh mana

treatment/intervensi dapat berpengaruh terhadap siswa.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”

(Sugiyono, 2008, hlm 38). Pada penelitian ini telah ditentukan dua variabel,

yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).

123456Menurut Sugiyono (2008, hlm 38) Variabel Bebas adalah “Variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat)”.Variabel bebas dalam Single Subject Research (SSR) dikenal dengan istilah intervensi atau perlakuan.Intervensi

atau perlakuan dalam penelitian ini yaitu Gambar Seri.

123456Variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008 hlm 39).

Variabel terikat dalam SSR dikenal dengan istilah Target Behavior (Perilaku

Sasaran). Target Behavior pada penelitian ini yaitu kemampuan pemahaman

membaca cerita bagi siswa tunarungu. 1

1. 1Definisi Konsep Variabel

a. Variabel Terikat “Pemahaman Membaca”.

Pemahaman membaca merupakan suatau kegiatan yang mencakup

beberapa kegiatan seperti mengenal huruf dan kata-kata, dan

menghubungkan dengan bunyi serta maknanya, serta menjelaskan

(23)

27

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan

oleh pembaca untuk memperoleh pesan atau informasi, dengan kata

lain suatu proses yang menuntut pemikiran agar sekelompok kata

yang merupakan suatu kesatuan dapat diketahui maknanya yaitu

melalui pemahaman isi bacaan. Tanpa adanya pemahaman isi bacaan

maka pesan atau informasi tidak dapat ditangkap atau diterima.

b. Variabel Bebas”Gambar seri”.

Sadiman (Pertiwi 2009, hlm 29) mengemukakan bahwa : gambar

merupakan media umum yang sering digunakan serta dapat

dimengerti dan dinikmati dimana-mana yang sifatnya konkrit dan

menunjukkan pokok permasalahan tertentu. Fungsi penggunaan

media gambar adalah merupakan media visual yang dapat berfungsi

untuk mengantar atau meneruskan informasi atau pesan.

Penelitian ini gambar seri adalah media visual yang sifatnya

semi konkrit yang di dalamnya merupakan suatu rangkaian atau alur

cerita sehingga pesan yang disampaikan mudah dimengerti. Media

gambar seri yang digunakan di dalam penelitian ini terdiri dari: tata

tertib, kebersihan, kegiatan di pagi hari, dan peristiwa kecelakaan.

Menggunakan gambar seri dalam pembelajaran sering kita

lakukan, selain menarik perhatian siswa di dalam gambar juga

terdapat pesan yang ingin disampaikan. Dengan menggunakan

media gambar seri bertujuan untuk mengembangkan pemahaman

siswa dalam membaca, media gambar seri juga menyertakan sebuah

wacana yang dimana wacana tersebut memiliki alur cerita yang sama

dengan gambar seri.

2. Definisi Operasional Variabel

(24)

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperlukan untuk mengukur variabel tersebut”(Brigman dalam Narbuko,

2009 hlm 129). Operasional variabel pada penelitian ini terdiri dari:

a. Variabel Terikat

Operasional variabel terikat pada penelitian ini yaitu

pemahaman membaca, terdapat beberapa indikator yang dijadikan

acuan pada penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana peningkatan

kemampuan yang dihasilkan dari penelitian ini. Indikatornya yaitu :

(1) Siswa membaca gambar seri

(2) Siswa menjelaskan gambar sesuai dengan cerita.

b. Variabel Bebas

Operasional variabel bebas pada penelitian ini adalah “Gambar Seri,

adapun langkah-langkah penggunaan Gambar Seri, sebagai berikut:

1) Guru mengenalkan / memperlihatkan gambar-gambar seri kepada

siswa :

a) Siswa mengamati gambar seri satu persatu

b) Kemudian siswa mengidentifikasi gambar seri

c) Kemudian siswa mengurutkan gambar seri sesuai dengan

cerita

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati.(Sugiyono, 2008, hlm 102).

Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah :

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran digunakan peneliti sebagai

pedoman dalam melaksanakan treatmen (perlakukan ) terhadap subjek

(25)

29

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media pembelajaran dan

evaluasi terhadap materi yang telah disampaikan, penggunaan RPP

dimaksud agar treatmen (perlakukan) yang dilakukan lebih tersetruktur

dan sistematis.

b. Test

Diberikan kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar khusunya pada

membaca gambar seri. Pada penelitian ini tes yang diberikan berupa tes

lisan dan test perbuatan.

c. Kisi-kisi

Kisi-kisi dibuat supaya memudahkan peneliti dalam pembuatan butir

soal.Berikut tabel kisi-kisi.

Tabel : 2 Kisi-kisi Instrumen Variabel

Penelitian

Tujuan Indikator Jumlah

(26)

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Membuat Kriteria Pemberian Skor

Kriteria penilaian dibuat untuk menetapkan nilai atau

skor.Sehingga dapat diketahui nilai hasil belajar siswa, skor diperoleh

dengan menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa pada setiap sesi.

Setelah semua data terkumpul kemudian dijumlahkan.kriteria penilaian

untuk setiap butir soal dimulai dari skor 1 – 3.Untuk penilaian skor

akhir siswa dihitung dengan mencari skor akhir.

Skor Akhir = Skor perolehan x 100% Skor Maximum

Keterangan :

 Skor = 3 anak mampu tanpa bantuan

 Skor = 2 anak mampu dengan sedikit bantuan

 Skor = 1 anak mampu dengan banyak bantuan

F. Uji Coba Instrumen

1. Uji Validitas

Sebelum penelitian dimulai, instrument yang digunakan harus diuji

validitasnya terlebih dahulu. Uji validitas instrument bertujuan agar

instrument yang hendak digunakan dalam penelitian tepat dan dapat

dipercaya. Menurut (Sugiyono,2008, hlm 121), pengujian validitas

dalam penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity),

pengujian validitas ini dapat dilakukan dengan pengujian validitas

konstruk yang menggunakan pendapat para ahli. Dalam hal ini instrument

diukur berlandasan teori tertentu,dan selanjutnya dikonsultasikan dengan

tenaga ahli.

Experts judgement dilakukan dengan memberikan instrument

(27)

31

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan layak atau tidak. Penelitian cukup dengan mencocokkan

kesesuaian materi dengan indikator yang telah disusun. Maka langkah

selanjutnya adalah melakukan perhitungan validitas instrument pada

setiap soal dengan menggunakan rumus :

Persentasi = Jumlah soal yang benar x 100% = . . . . Jumlah penilai

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya.

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran di parcaya

atau dapat diandalkan. Bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan

data yang sama (reliable).

Instrument yang digunakan di uji reliabilitasnya dengan

menggunakan perhitungan teliabilitas tets-retest (stability) dilakukan

dengan cara mencobakan instrument beberapa kali pada kepada subjek,

dalam hal ini instrumennya sama, subjeknya sama, dan waktunya yang

berbeda.

G.Teknik Pengumpulan Data

123456Terdapat beberapa langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk

memperoleh data yang diperlukan, tahapan tersebut yaitu:

a. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dapat diartikan sebagai langkah-langkah yang

dilakukan pada penelitian ini. Berikut langkah-langkah yang dilakukan

oleh peneliti :

(28)

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi pendahuluan dilakukan untuk melihat kondisi siswa

tunarungu sebagai subyek penelitian, permasalahan yang diangkat

dalam penellitian ini yaitu pemahaman membaca cerita.

2) Pengurusan Surat Izin Penelitian

Mengurus surat izin penelitian yang terdiri dari :

a) Permohonan surat pengantar dari jurusan Pendidikan Khusus

untuk pengangkatan dosen pembimbing.

b) Permohonan surat keputusan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

mengenai pengangkatan dosen pembimbing.

c) Mengurus surat perizinan untuk melakukan penelitian melalui

BAAK UPI Bandung.

d) Surat pengantar dari BAAK diteruskan ke Badan Kesatuan

Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Daerah di jalan Supratman.

e) Surat dari BKBPMD Provinsi Jawa Barat diteruskan ke Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

f) BKBPMD membuat surat ijin penelitian untuk selanjutnya

diserahkan ke SLB B-C Kurnia untuk selanjutnya dijadikan syarat

melakukan penelitian di SLB tersebut.

Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data sebagai berikut :

1. Menyiapkan RPP sebagai acuan pembelajaran yang akan dilakukan

2. Menyiapkan media gambar seri yang digunakan dalam fase intervensi

3. Menyiapkan format penilaian yang akan digunakan sebagai pedoman

untuk menilai hasil dari soal yang diberikan.

H.Persiapan dan Pelaksanaan

(29)

33

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah awal penelitian diperlukan persiapan untuk membantu

kelancaran penelitian. Tahap-tahap persiapan pelaksanaannya sebagai

berikut :

1.1 Permohonan surat pengantar dari fakultas kepadarektor untuk

pengangkatan dosen pembimbing

1.2 Permohonan surat pengantar ke Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik Provinsi Jawa Barat

1.3 Surat izin dari badan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi

Jawa Barat diteruskan kepada Dinas Pendidikan Nasional Provinsi

Jawa barat

1.4 Surat izin penelitian dari kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa

Barat sebagai rekomendasi penelitian di SLB B-C Kurnia YPLB Bakti

Lemah Cai Garut.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei sampai dengan bulan Juni

2014. Penelitian ini mengambil tempat diruang kelas dan berlangsung

pada saat jam kosong, dengan catatan terlebih dahulu meminta izin

kepada kepala sekolah dan kepada koordinator kurikulum.

I. Pengolahan dan Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, pengolahan data dalam penelitian ini

menggunakan persentase. Kemudian data diolah dan dianalisis kedalam

statistik deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambar secara jelas

mengenai hasil intervensi dalam jangka waktu tertentu.

Penggunaan analisis grafik ini diharapkan dapat menggambarkan secara

jelas pelaksanaan eksperimen sebelum subjek menerima perlakuan pada

kondisi baseline dan setelah subjek memperoleh perlakukan atau inetrvensi

selama kurun waktu tertentu. Sebagaimana dikemukakan oleh (Sunanto J,

(30)

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berpendapat bahwa, “ Pengukuran berulang-ulang adalah suatu ciri-ciri dari desain subjek tunggal dan analisis data. Grafik merupakan suatu cara untuk

menggambarkan suatu keadaan yang bersangkutan dengan bilangan agar

mudah dimengerti dan ditapsirkan. Diketahui grafik itu bermacam-macam

jenisnya seperti grafik garis (polygon), grafik batang (histogram), grafik

lingkaran dan grafik gambar. Dalam penelitian ini yaitu menggunakan

bentuk grafik garis, karena bentuk grafik garis digunakan untuk

menggambarkan keadaan yang senantiasa berubah, dan juga digunakan untuk

menggambarkan suatu perbandingan antara beberapa jenis keadaan selama

periode tertentu.

Penggunaan analisis grafik diharapkan akan lebih memperjelas

gambaran stabilitas perkembangan kemampuan dalam mengidentifikasi,

memilah, dan menjelaskansesuai dengan gambar.

Menurut (Sunanto.J, 2006, hlm 74) langkah-langkah yang dapat diambil

dalam menganalisis data adalah sebagai berikut :

1. Menskor hasil pengukuran pada fase baseline dari subjek penelitian

2. Menskor hasil pengukuran pada fase treatment dari subjekpenelitian

3. Membandingkan hasil skor-skor pada fase baseline dan fase treatment dari

subjek penelitian

4. Membuat tabel perhitungan skor-skor pada fase baseline dan fase

treatment dari subjek penelitian

5. Membuat analisis dalam bentuk grafik sehingga dapat dilihat secara

langsung oerubahan yang terjadi dari kedua fase tersebut.

Menggunakan analisis grafik diharapkan akan lebih memperjelas

gambaran stabilitas perkembangan kemampuan dalam mengidentifikasi,

memilah, dan menjelaskan cerita sederhana berdasarkan gambar seri sebelum

(31)

35

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode analisis viasual yang meliputi analisis visual dalam

kondisi dan analisis visual antar kondisi.

1). Analisis dalam kondisi

Menurut, (Sunanto,2005) yang dimkasud dengan analisis

perubahan dalam kondisi adalah menganlisis perubahan data dalam satu

kondisi misalnya kondisi baseline atau kondisi intervensi, sedangkan

kompoenen yang akan dianalisis meliputi komponene seperti tingkat

stabilitas, kecenderungan arah, dan tingkat perubahan (level changed).

Analisis dalam kondisi meliputi :

(1) Panjang Kondisi

Yang dimaksud dengan Panjang kondisi adalah banyaknya

data dalam kondisi. Banyaknya data dalam kondisi

menggambarkan banyaknya sessi yang dilakukan pada t iap kondisi,

banyaknya data dalam kondisi tidak ada ketentuan pasti, data dalam

kondisi baseline dikumpulkan sampai data menunjukkan arah yang

jelas.

(2) Kecenderungan Arah

Kecenderungan arah digambarkan dengan garis lurus yanf

melintasi semua data dalam suatu kondisi, membuat garis dapat

dilakukan dengan cara :

a. Membagi data pada fase baseline atau intervensi menjadi dua

bagian

b. Tarik garis sejajar dengan absis yang menghubungkan titik temu

antar garis grafik dengan garis belahan kanan dan kiri, garisnya

(32)

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3) Kecenderungan Stabilitas (Trend Stability)

Kecebdurngan stabilitas menunjukkan tingkat kestabilan data

dalam suatu kondisi, kestabilan data dapat ditentukan dengan

menghitung banyaknya data point yang berada dalam rentang batas

atas dan batas bawah, kemudian dibagi banyaknya data point, dan

dikalikan dengan 100%. Jika persentase stabilitas sebesar 85% - 90%

maka data tersebut dikatak stabil, sedangkan diluar itu dikatakn tidak

stabil.

(4) Jejak Data

Jejak data yaitu perubahan dari data satu ke data lain dalam

suatu kondisi, perubahan data satu ke data berikutnya dapat terjadi

tiga kemungkinan, menaik, mendatar dan menurun.

(5) Rentang

Rentang adalah jarak antara data pertama dengan data terakhir,

rentang memberikan informasi yang sama seperti pada analisis

tentang perubahan level (change level).

(6) Perubahan Level (Level changed)

Untuk menghitung level perubahan masing-masing fase,yaitu

dengan cara menandai data pertama dan data terakhir, selisih kedua

data tersebut : data terakhir dikurangi data pertama dan tentukan

(33)

37

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

(34)

91

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

123456 Berdasarkan analisis keseluruhan data yang diperoleh dari penelitian

yang telah dilakukan, yaitu melalui skor persentase dalam mengidentifikasi,

mengurutkan dan menjelaskan atau membaca gambar seri pada siswa

tunarungu fase baseline-1 1), fase intervensi (B), dan fase baseline-2

(A-2). Hasil dari persentase pada analisis dalam kondisi yang ditunjukkan oleh

subjek penelitian pada tahap pencatatan akhir atau baseline-2 (A-2) siswa

mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik dari kondisi sebelumnya,

sedangkan pada analisis antar kondisi tahap baseline-1 (A-1) ke intervensi

(B), dari intervensi (B) ke baseline-2 (A-2) terdapat data tumpang tindih yaitu

25 %. Sehingga mengindikasikan bahwa pemberian intervensi berpengaruh

terhadap target behavior. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa media

gambar seri dapat membantu siswa tunarungu untuk meningkatkan

kemampuannya dalam pemahaman membaca.

123456 Hasil penelitian pada kemampuan dalam mengidentifikasi,

mengurutkan dan menjelaskan atau membaca gambar sebelum diberikan

intervensi dengan cerita gambar seri, siswa kurang memahami cerita dalam

gambar tersebut. Setelah diberikan intervensi dengan media gambar seri

kemampuan siswa dalam mengidentifikasi mendapat persentase rata-rata

sebesar 77%, mengurutkan gambar mendapat persentase rata-rata sebesar

66% sedangkan dalam menjelaskan/membaca gambar mendapat persentase

rata-rata sebesar 74%.

123456Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil yang

(35)

92

Elis Heni, 2014

Pengaruh media gambar seri dalam mengembangkan pemahaman membaca cerita pada siswa tunarungu kelas III SLB B-C kurnia yplb bakti lemah cai Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan dalam pemahaman membaca pada siswa tunarungu kelas dasar

IIISLB B-C Kurnia Kabupaten Garut.

B. Rekomendasi

123456Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti memberikan

rekomendasi kepada :

1. Bagi sekolah/guru

123456 sekolah khususnya guru perlu mempertimbangkan penerapan media

gambar seri pada pembelajaran bahasa indonesia, khususnya dalam

mengembangkan kemampuan pemahaman membaca, sehingga

penerapan metode media ini dapat menjadiefektif dalam pengembangan

kemampuan dalam pemahaman membaca pada siswa tunarungu.

2. Bagi Peneliti

123456 Hasil penelitian ini, diharapkan informasi yang diperoleh dalam

penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan untuk penelitian lain. dan

dapat memberikan gambaran yang lebih baik dan dapat menemukan

penemuan-penemuan yang baru sehingga dapat melengkapi kekurangan

(36)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Apriliyanti.R, (2010), Efektifitas media gambar ser idalam meningkatkan

menulis karangan narassi

BNSP 2006 http://sdnkacok02.sch.id/belajar-bahasa-indonesia-di-sekolah-dasar 20013

Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (2008), Bahan Ajar Pendidikan Bahasa Indonesia di Kelas Rendah

Dwijosumarto, (1991), Kalisifikasi anak tunarungu menurut tarafnya

Kemis dan Heryati (2011), Media Pembelajaran Untuk Anak Dengan Gang

guan Pendengaran.

Kemp & Dayton, (1985), Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar Seri.

Levid & Lentz, (1982), Menjelaskan empat fungsi media gambar seri.

Multimedia.[Online].Tersedia:http//Abdullohaja,blogspoot.com/2013/01,

Keterampilan membaca Pemahaman

Multimedia.[Online].Tersedia : http//Nurkhsun, blogspoot.com / 2011, Hakikat

Membaca Pemahaman

Multimedia.[Online].Tersedia : http// Qoiriyanti 12.blogspoot.com/2013, Pengertian Membaca.

Multimedia.[Online].Tersedia:http://pepak.sabda.org/pustaka/081740/.[22 November 2012]

Multimedia.[Online].Tersedia:http://www.mainananak.net/. [22 November 2012]

Narbuko C (2009), Metodologi Penelitian

Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dinas Pendidikan, Balai Pelatihan dan

Tenaga kependidikan Luar Biasa (BPPTK-PLB) 2013.

Pertiwi (2009). Penggunaan media Gambar berseri untuk meningkatkan

pemahaman membaca pada anak tunarungu.

Purnama.S (2013), Penggunaan media puzzel untuk meningkatkan pemahaman

(37)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ratnaningsih (2013), Penggunaan media gambar dalam meningkatkan

pemahaman “TemaKeluarga” Pada Anak Tunarungu.

Rubin, (1993), Definisi pemahaman membaca

Salim (1984), Pengertian anak tunarungu.

Schramm,dkk, (1997), pengertian media pembelajaran

Somantri Sutjihati (2007), Psikologi Anak Luar Biasa.

Sofiany. (2006), Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah

Subarti,dkk (1991/1992), Membaca Pemahaman Merupakan Bagian Dari

Kegiatn Membaca Intensif.

Suhendar, (1997), Pengertian Membaca Pemahaman.

Sugiyono (2008) , Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Bandung Alfabet.

Sunanto. J (2005), Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal

Tarigan, Henry Guntur. (1993), Membaca Sebagai Suatu Keterampilan

(38)

Elis Heni, 2014

(39)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran : 2

INSTRUMEN JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan

1 Senin,

12 Mei 2014

09.00 Menyerahkan surat izin penelitian

dari Disdik Prop.Jabar kepada

kepala sekolah SLB B-C Kurnia

dan membicarakan langkah

penelitian selanjutnya

2 Selasa,

13 Mei 2014

10.30 – 11.00 Melakukan tes kemampuan awal

pelaksanaan pengajaran

10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajaran baseline 3

5 Selasa,

10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajaran intervensi

1

7 Kamis,

22 Mei 2014

10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajaran intervensi

2

8 Jumat,

23 Mei 2014

10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajaran intervensi

3

9 Sabtu,

24 Mei 2014

10.00 – 10.30 Pelaksanaan pengajaran intervensi

4

11 Senin,

26 Mei 2014

10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajaran intervensi

5

12 Rabu,

28 Mei 2014

10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajaran intervensi

6

(40)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

02 Juni 2014 7

14 Selasa,

03 Juni 2014

10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajaran intervensi

8

15 Rabu,

04 Juni 2014

10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajarn

Baseline 1

16 Kamis,

05 Juni 2014

10.00 – 10.30 Pelaksanaan pengajarn

Baseline 2

17 Jumat,

06 Juni 2014

10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajarn

Baseline 3

18 Senin,

09 Mei 2014

10.30 – 11.00 Pelaksanaan pengajarn

(41)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen

NAMA : ……….

KELAS : III SDLB

2. KEGIATAN DIPAGI HARI

No Aspek Yang Dinilai Skor

Max

Skor Perolehan 3 2 1 1 Mengidentifikasi gambar

3

(42)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

3

Mengurutkan gambar

Menjelaskan / Membaca

Gambar 3= mandi

Gambar 4= memakai baju

Gambar 2= menyisir rambut

Gambar 1 = berpamitan pada ibu

3

3

Jumlah skor maksimum dan skor perolehan

NilaiAkhir : Jumlah Skor Perolehan x 100% = . . . . Jumlah Skor Maximum

KriteriaPenilaian :

(43)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor 3 = Anak mampu menyebutkan tanpa bantuan

Skor 2 = Anak mampu menyebutkan dengan sedikit bantuan

Skor 1 = Anak mampu menyebutkan dengan banyak bantuan

INSTRUMEN

NAMA : ……….

KELAS : III SDLB

1. TATA TERTIB DI SEKOLAH

No Aspek Yang Dinilai Skor

Max

Skor Perolehan 3 2 1

1 Mengidentifikasi gambar 3

(44)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

3

Mengurutkan gambar

Menjelaskan / Membaca

Gambar 3 = berbaris

Gambar 4 = diperiksa kebersihan kuku

Gambar 1 = masuk ruang kelas

Gambar 2 = berdoa

3

3

Jumlah skor maksimum dan skor perolehan

NilaiAkhir : Jumlah Skor Perolehan x 100% = . . . . Jumlah Skor Maximum

Kriteria Penilaian :

Skor 3 = Anak mampu menyebutkan tanpa bantuan

Skor 2 = Anak mampu menyebutkan dengan sedikit bantuan

Skor 1 = Anak mampu menyebutkan dengan banyak bantuan

(45)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

INSTRUMEN

NAMA : ……….

KELAS : III SDLB

3. KEBERSIHAN

No Aspek Yang Dinilai Skor

Max

Skor Perolehan 3 2 1

1 Mengidentifikasi gambar 3

(46)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

3

Mengurutkan gambar

Menjelaskan / Membaca

Gambar 3 = ruang kelas 3 kotor

Gambar 4 = anak-anak membawa peralatan kebersihan

Gambar 1 = membersihkan kelas

Gambar 2 = kelas sudah bersih

3

3

Jumlah skor maksimum dan skor perolehan

Nilai Akhir : Jumlah Skor Perolehan x 100% = . . . . Jumlah Skor Maximum

Kriteria Penilaian :

Skor 3 = Anak mampu menyebutkan tanpa bantuan

Skor 2 = Anak mampu menyebutkan dengan sedikit bantuan

Skor 1 = Anak mampu menyebutkan dengan banyak bantuan

(47)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

INSTRUMEN

NAMA : ……….

KELAS : III SDLB

4. PERISTIWA KECELAKAAN

No Aspek Yang Dinilai Skor

Max

Skor Perolehan 3 2 1

1 Mengidentifikasi gambar 3

(48)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

3

Mengurutkan gambar

Menjelaskan / Membaca

Gambar 4 = angin kencang

Gambar 2 = robi naik motor

Gambar 1 = robi kecelakaan

Gambar 3 = ditolong temannya

3

3

Jumlah skor maksimum dan skor perolehan

Nilai Akhir : Jumlah Skor Perolehan x 100% = . . . . Jumlah Skor Maximum

(49)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria Penilaian :

Skor 3 = Anak mampu menyebutkan tanpa bantuan

Skor 2 = Anak mampu menyebutkan dengan sedikit bantuan

Skor 1 = Anak mampu menyebutkan dengan banyak bantuan

INSTRUMEN

NAMA : ……….

KELAS : III SDLB

5. MENGOSOK GIGI

No Aspek Yang Dinilai Skor

Max

Skor Perolehan 3 2 1

(50)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

3

Mengurutkan gambar

Menjelaskan / Membaca

Gambar 4 = menuangkan pasta gigi

Gambar 1 = menggosok gigi

Gambar 1 = berkumur-kumur

Gambar 3 = mencuci tangan

3

3

Jumlah skor maksimum dan skor perolehan

Nilai Akhir : Jumlah Skor Perolehan x 100% = . . . . Jumlah Skor Maximum

3

2

1

(51)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria Penilaian :

Skor 3 = Anak mampu menyebutkan tanpa bantuan

Skor 2 = Anak mampu menyebutkan dengan sedikit bantuan

Skor 1 = Anak mampu menyebutkan dengan banyak bantuan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SLB B- C Kurnia YPLB Bakti Lemah Cai

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : III / I

Jenis Kelainan : Tunarungu (B)

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit ( 1 x pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami Bacaan

A. Kompetensi Dasar : Menceritakan isi teks berdasarkan gambar seri A. Indikator

 Mengidentifikasi gambar cerita sesuai dengan gambar seri

 Memilah gambar cerita berdasarkan gambar seri

(52)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Tujuan Pembelajaran

 Siswa dapat mengidentifikasi gambar cerita sesuai dengan gambar seri

 Siswa dapat memilah gambar cerita sesuai dengan gambar seri.

 Siswa dapat menjelaskan isi cerita sesuai dengan gambar seri

C. Materi Ajar

 Cerita gambar seri 1. Tata tertib di sekolah

2. Kegiatan di pagi hari

(53)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Peristiwa Kecelakaan

5. Gosok gigi

D. Metode Pembelajaran

Demontrasi, penugasan

(54)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu A. Kegiatan awal ( 10 menit )

 Mengkondisikan siswa agar siap belajar dengan mengatur posisi tempat duduk

 Berdo’a dipimpin oleh guru

 Apersepsi

B. Kegiatan Inti ( 50 menit )

 Memperlihatkan gambar satu persatu

 Menugaskan siswa untuk mengamati gambar yaitu : tata tertib, kegiatan di pagi hari,peristiwa kecelakaan

 Mengajak siswa untuk memilah gambar tersebut sesuai dengan ceritanya

 Menjelaskan secara singkat mengenai isi cerita berdasarkan gambar seri

C. Kegiatan Akhir ( 15 menit )

a. Kegiatan Akhir (10 menit)

 Guru memberikan umpan balik dengan beberapa pertanyaan

 Guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan

 Guru menutup pembelajaran dan membuat rangkuman materi pelajaran

 Guru memberikan penguatan pelajaran

G. Alat dan Sumber Gambar seri.

Buku Bahasa Indonesia Kelas 3

SKKD SDLB Tahun 2006

H. Penilaian

- Kinerja

(55)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Format Penilaian

Nama siswa : ………

Kelas/Semester : III SDLB-B/1

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Tahun Ajaran : 2013/2014

Hari/Tanggal : ...

No Aspek Yang Dinilai Skor

Max

(56)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

2

3

Mengidentifikasi gambar

Jumlah skor maksimum dan skor perolehan

(57)

Elis Heni, 2014

PENGARUH MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SLB B-C KURNIA YPLB BAKTI LEMAH CAI KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

3

Memilah gambar

Menjelaskan / Membaca

Gambar 3 = berbaris

Gambar 4 = diperiksa kebersihan kuku

Gambar 1 = masuk ruang kelas

Gambar 2 = berdoa

3

3

Jumlah skor maksimum dan skor perolehan

No Aspek Yang Dinilai Skor

Max

Skor Perolehan 3 2 1

Gambar

Tabel. 1 Intervensi (B)
gambar seri
Gambar  4=  memakai  baju
Gambar  4 = diperiksa kebersihan  kuku
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program kerja KKN Posdaya yang berkaitan dengan keterampilan boga yaitu bidang ekonomi dengan persentase 36,67%,

Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Tinggi Kecamatan

Keterampilan Bidang Boga pada Pelaksanaan KKN Posdaya Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga ……….. Definisi Operasional

Menurut Depkes RI ( 2008), tempat perkembangbiakan utama aedes aegypti ialah tempat-tempat penampungan air berupa genangan air yang tertampung disuatu tempat atau

“ Keterampilan Bidang Boga Pada Pelaksanaan KKN Posdaya Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga ” adalah sebagai berikut:. 1) Program kerja umum yang diberikan

Kajian ini bertujuan untuk membuat game edukasi yang implementasinya untuk anak dalam membantu merangsang pertumbuhan dan daya ingat anak-anak secara lebih baik lagi, dimana game

to identify the types of question used by English teacher during English teaching-..

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © Totoh Supardi 2014 Universitas