• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRE PLANNING cuci tangan (SAP).docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRE PLANNING cuci tangan (SAP).docx"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

P R E P L A N N P R E P L A N NII N GN G PENYULUHAN 6 LANGK

PENYULUHAN 6 LANGKAH CUCI TANGAN AH CUCI TANGAN DI TAMAN KANAK-KANAK DI TAMAN KANAK-KANAK RT RT 043043 KELURAHAN TALANG BAKUNG KECAMATAN PALL MERAH

KELURAHAN TALANG BAKUNG KECAMATAN PALL MERAH KOTA JAMBI

KOTA JAMBI

Topik/Judul

Topik/Judul kegiatan kegiatan : : Penyuluhan Penyuluhan 6 6 Langkah Langkah Cuci Cuci TanganTangan Hari/Tanggal

Hari/Tanggal : : Kamis Kamis 30 30 November November 20172017 Jam

Jam : : 09.00 09.00 WIB WIB s/d s/d selesaiselesai Waktu

Waktu : : 30 30 MenitMenit Tempat

Tempat :Taman :Taman kanak-kanak kanak-kanak RT RT 043 043 Talang Talang BakungBakung Sasaran

Sasaran :Orang :Orang tua tua dan dan Anak-anak Anak-anak di di Rt Rt 043043

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

 Hand

 Hand hygienehygiene atau kebersihan tangan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu handatau kebersihan tangan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu hand washing dan hand rub. Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan washing dan hand rub. Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun untuk menjadi bersih dan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas) (Hidayat, 2005).

lain seperti handuk, gelas) (Hidayat, 2005).

Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun cairan tubuh lain (seperti ingus, dan makanan/minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci cairan tubuh lain (seperti ingus, dan makanan/minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang tidak sadar dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang tidak sadar  bahwa dirinya sedang ditularkan.

 bahwa dirinya sedang ditularkan.

Mencuci tangan merupakan salah satu kebiasaan baik yang perlu kita tanamkan sejak Mencuci tangan merupakan salah satu kebiasaan baik yang perlu kita tanamkan sejak dini. Kebiasaan ini sangat bermanfaat sekali untuk kesehatan manusia karena dengan rajin dini. Kebiasaan ini sangat bermanfaat sekali untuk kesehatan manusia karena dengan rajin mencuci tangan dapat menghindarkan kita dari berbagai macam penyakit berbahaya. Hal inilah mencuci tangan dapat menghindarkan kita dari berbagai macam penyakit berbahaya. Hal inilah yang kurang dipahami masyarakat awam , karena mereka tidak tau alas an mengapa cuci tangan yang kurang dipahami masyarakat awam , karena mereka tidak tau alas an mengapa cuci tangan itu sangat penting sekali menurut depertemen kesehatan kesehatan republic Indonesia, tangan itu sangat penting sekali menurut depertemen kesehatan kesehatan republic Indonesia, tangan

(2)

adalah anggota tubuh yang paling banyak digunakan untukmelakukan kegiatan sehari-hari seperti makan,minum menyiapkan makanan dn lain-lain sehingga tangan yang selalu bersih dan sehat akan mencegah kita terhindar dari berbagai macam penyakit, terutama, terutama penyakit menular yang dapat di sebabkan oleh berbagai macam bakteri, kuman dan virus yang bersarang  pada tangan yang kotor (Depkes RI, 2000)

Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, prevalensi nasional berperilaku benar dalam cuci tangan adalah 23,2%.5. Schneider dkk (2009) menemukan fakta menarik bahwa ketaatan terhadap prosedur cuci tangan juga dipengaruhi oleh role model . Cuci tangan menjadi salah satu langkah yang efektif untuk memutuskan rantai transmisi infeksi.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap 10 orang anak, seluruhnya tidak mengetahui cara cuci tangan yang tepat dan sebanyak 7 anak tidak mencuci tangan sebelum makan. hal ini sejalan dengan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan pada tanggal 07 November 2017, di dapatkan data bahwa angka demam, batuk, pilek, 75% atau 83 orang dan Diare 6% atau 6 orang di mana ini merupakan salah satu akibat dari kurang menjaga kebersihan tangan karena tangan merupakan penyebaran kuman dan infeksi. Berdasarkan latar  belakang diatas, mahasiswa tertarik untuk mengadakan penyuluhan tentang 6 benar cuci tangan.

A. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 x 30 menit, diharapkan peserta  penyuluhan dapat menambah pengetahuan anak-anak tentang 6 langkah cuci tangan 2. TujuanKhusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 x 30 menit, diharapkan peserta memahami:

a. Peserta memahami tentang pengertian cuci tangan dengan benar.  b. Peserta memahami tentang tujuan dan pentingnya mencuci tangan.

c. Peserta memahami waktu yang tepat untuk mencuci tangan. d. Peserta memahami 6 langkah cuci tangan dengan benar.

(3)

B. METODE

Persentasi, demonstrasi dan tanya jawab

C. MEDIA DAN ALAT

a. Proyektor  b. Laptop

c. Pengeras suara d. Sabun cuci tangan e. Air bersih

D. PENGORGANISASIAN

a. Penanggung jawab : Chicia Novita Lora, S.Kep Tugas :

1) Bertanggung jawab terhadap berlansungnya acara, sejak perencanaan pertemuan,  pelaksanaan sampai evaluasi dan pelaporan.

2) Mengkoordinasikan pertemuan 3) Menjawab pertanyaan

 b. Moderator : Yuri Afrizal Pahlevi, S.Kep Tugas :

1) Membuka acara

2) Memperkenalkan tim dan perannya 3) Menjelaskan tujuan pertemuan

4) Menggali pengetahuan audiens mengenai materi penyuluhan 5) Membuat kontak waktu

6) Memimpin dan menggerakkan pelaksanaan penyuluhan 7) Menenangkan audiens

8) Membuka sesi tanya jawab

9) Mengevaluasi hasil kegiatan acara 10) Menutup acara

(4)

c. Penyaji :Chicia Novita Lora, S.Kep Tugas :

1) Menyajikan dan menjelaskan materi kepada audiens. 2) Menjawab pertanyaan

d. Observer : Deri Riski Putri ,S.Kep Tugas :

1) Bertanggung jawab untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan mulai dari  perencanaan, persiapan, pelaksanaan, evaluasi, danpelaporan.

2) Mengamati proses pelaksanaan dari awal sampai akhir. 3) Membuat laporan hasil penyuluhan.

e. Fasilitator :

1) Dwi Ayu Wahyuni, S.Kep 2) Khairiyati ,S.Kep

3) Mei Indra Lesia,S.Kep

4) Tajriani Rizqa Pardiana, S,Kep 5) Istiqa Ridianti, S.Kep

6) Suci Rahmasari, S.Kep. 7) Renov Salis Ortega, S.Kep. Tugas :

1) Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya diskusi. 2) Mempertahankan audiens tetap berada di tempat

3) Menenangkan audiens 4) Menjawab pertanyaan

(5)

f. Setting Tempat

Keterangan:

: Moderator : Pembimbing

: Presenter : Audiens

: Fasilitator : Observer

: Kursi tambahan untuk orang tua

LCD M F F F F M F

(6)

E. RENCANA KEGIATAN No Tahap

Kegiatan

Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu

1 Pembukaan 1. Member salam

2. Memperkenalkan diri, anggota kelompok dan pembimbing serta

menyebut tugas masing-masing. 3. Menjelaskan tujuan  penyuluhan 4. Menjelaskan tujuan  penyuluhan 5. Menjelaskan kontrak waktu. 1. Menjawab salam 2. Memperhatikan 3. Memperhatikan 4. Memperhatikan 5. memperhatikan 5 menit

2 Pelaksanaan 1. Menanyakan persepsi  pengetahuan audiens tentang pengertian cuci tangan, mamfaat cuci tangan. 2. Memberikan reinforcement positif 3. Menjelaskan kepada audiens tentang:  Pengertian cuci tangan  Tujuan dan  pentingnya cuci tangan

 Waktu dan tempat

untuk cuci tangan

 Bagaimana cara 6

langkah cuci tangan

4. Menampilkan video 6 langkah cuci tangan

1. Menjawab  pertanyaan 2. Memperhatian dan mendengarkan 3. Memperhatikan 10 menit

(7)

5. Demontrasi 6 langkah cuci tangan 6. Memberikan kesempatan kepada  peserta untuk  bertanya 7. Memberikan reinforcement positif 8. Menjawab pertanyaan 4. Memperhatikan dan mengungkapkan sanggahan 3 Penutup 1. mengevaluasi kembali pengetahuan  peserta 2. Memberikan reinforcement positif 3. meyimpulkan materi yang telah di sampaikan 4. mengakhiri  pertemuan dengan mengucapkan terima kasih. 1. menjawab  pertanyaan 2. Memperhatian dan mendengarkan 3. Peserta menjawab salam 5 menit F. EVALUASI HASIL 1. Evaluasistruktur

a. 75 % peserta mengikuti kegiatan

 b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan c. Peran dantugas mahasiswa sesuai perencanaan 2. Evaluasi proses

a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan

 b. Semua peserta yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

c. Peserta berperan aktif dalam mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat selama jalannyadiskusi.

d. Tidak ada peserta yang keluar masuk selama jalannya kegiatan 3. Evaluasihasil

a. 75 % pesertadapatmenyebutkan:

(8)

- Peserta menyebutkantujuan dan pentingnya cuci tangan. - Peserta menyebutkan waktu yang tepat untuk cuci tangan. - Peserta menyebutkan 6 langkah cuci tangan dengan benar

(9)

MATERI PENYULUHAN 6 LANGKAH CUCI TANGAN

1. Pengertian Mencuci Tangan

Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan kuat secara  bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibilas dengan air mengalir dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin. Ada dua prosedur pencucian tangan yang dapat dilakukan.

Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan yang tepat dianggap sebagai sebab utama infeksi nosokomial yang menular di pelayanan kesehatan, penyebaran mikroorganisme multiresisten dan telah diakui sebagai kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah (Boyce dan Pitter, 2002). Cuci tangan dianggap sebgai salah satu langkah  paling efektif untuk mengurangi penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi.

Cuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum memeriksa atau kontak langsung dengan  pasien,sebelum memakai sarung tangan bedah steril atau DTT setelah kedua tangan terkontaminasi (memegang instrumen yang kotor dan alat lainnya ; menyentuh selaput lendir,darah/duh tubuh lainnya;kontak yang lama dan intensif dengan pasien) setelah melepas sarung tangan.

2. Tujuan Mencuci Tangan

Mencuci tangan merupakan suatu teknik yang paling mendasar untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh dimana tindakan ini dilakuakn dengan tujuan :

 Menghilangkan kotoran yang melekat di tangan

 Menghilangkan bau yang melekat di tangan

 Mencegah penyebaran infeksi silang

 Menjaga kondisi tangan agar tetap steril

 Memberikan perasaan yang segar dan bersih

3 Indikasi Mencuci Tangan

Dalam kehidupan sehari-hari banyak penyebaran penyakit yang melalui tangan, oleh karena itu berikut indikasi mencuci tangan :

(10)

1. Sebelum dan setelah kontak dengan kulit bayi atau cairan tubuh 2. Sebelum memegang makanan

3. Bila terlihat kotor 4. Setelah dari toilet

5. Setelah kontak dengan peralatan yang kotor atau berpotensi terkontaminasi 6. Setelah memegang binatang peliharaan

4 Prinsip Mencuci Tangan

Dalam mencuci tangan terdapat beberapa prinsip, antara lain :

1. Anggap bahwa semua alat terkontaminasi : jangan terlalu sering memegang keran, tempat sabun, wastafel, alat pengering, terutama setelah mencuci tangan : dianjurkan untuk menggunakan tempat sampah yang dapat dibuka tutup menggunakan injakan kaki, keran yang diputar dengan siku.

2. Jangan memakai perhiasan : cincin meningkatkan jumlah mikroorganisme yang ada ditangan; perhiasan juga menimbulkan kesulitan dalam mencuci tangan secara seksama. 3. Gunakan air hangat yang mengalir, alirannya diatur sedemikian rupa demi kenyamanan;

air yang terlalu panas akan membuka pori-pori dan menyebabkan iritasi kulit; cegah terjadinya percikan air, terutama kebaju, karena mikroorganisme akan berpindah dan  berkembang biak di tempat yang lembab.

4. Gunakan sabun yang tepat dan gunakan sampai muncul busa: sabun akan mengemulsikan lemak dan minyak serta mengurangi tegangan permukaan, sehingga memudahkan pembersihan.

5. Gunakan gerakan memutar, menggosok dan bergeser: gerakan ini mengangkat dan menghilangkan kotoran dan mikroorganisme.

6. Gunakan handuk atau tisu sekali pakai untuk mengeringkan tangan : handuk ini lebih sedikit menyebarkan mikroorganisme dibandingkan pengering udara panas atau handuk.

5 . Macam-macam cuci tangan & cara cuci tangan

Cara untuk melakukan cuci tangan dapat dibedakan dalam beberapamacam antara lain sebagai berikut ini:

(11)

a. Cuci tangan biasa

Cuci tangan biasa adalah proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air mengalir.

1. Peralatan dan perlengkapan 1) sabun biasa/ antiseptik 2) handuk bersih atau tisu 3) wastafel atau air mengalir 2. Prosedur pelaksanaan

1) Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan 2) Lepas cincin, jam tangan, dan gelang.

3) Basahi kedua tangan degan menggunakan air mengalir, 4) Tuangkan sabun secukupnya

5) Ratakan sabun pada kedua telapak tangan

6) Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya

7) Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari

8) Bersihkan punggung jari dengan gerakan mengunci

9) Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan, lakukan sebaliknya 10) Bersihkan ujung jari tangan kanan dengan gerakan memutar pada telapak tangan

kiri dan lakukan sebaliknya

11) Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan, dan lakukan sebaliknya

12) Bilas kedua tangan dengan air mengalir

13) Keringkan tangan dengan tisu sekali pakai sampai benar-benar kering 14) 14.Gunakan tisu tersebut untuk menutup keran

 b. Cuci Tangan Bedah

Cuci tangan bedah adalah menghilangkan kotoran, debu dan organisme sementara secara mekanikal dan mengurangi flora tetap selama  pembedahan. Tujuannya adalah mencegah kontaminasi luka oleh mikroorganisme

(12)

 panggunaan penggosok dengan bahan dasar alkohol tanpa air yang mengandung klorheksidin menunjukkan pengurangna yang lebih besar pada jumlah mikrobial  pada tangan, meningkatkan kesehatan kulit dan mereduksi waktu dan sumber daya

(Larson dkk 2001)

1. Peralatan Dan Perlengkapan 1) Sabun biasa/antiseptik 2) Bahan antiseptik

3) Sikat lembut DTT 4) Spon

5) Handuk steril / lap bersih dan kering 6) Wastafel atau air mengalir

2. Prosedur Pelaksanaan

1) Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan 2) Peralatan cuci tangan steril

3) Lepas cincin, jam tangan dan gelang.

4) Basahi kedua tangan dengan menggunakan air mengalir sampai siku. Gunakan sabun kearah lengan bawah, lakukan hal yang sama pada sebelah tangan.

5) Bersihkan kuku dengan pembersih kuku atur sikat lembut kearah luar, kemudian  bersihkan jari hingga siku dengan gerakan sirkular dengan spon. Ulangi hal yang

sama pada lengan yang lain. Lakukan selama minimal 2 menit.

6) Membilas tangan dan lengan secara terpisah dengan air yang mengalir, setelah  bersih tahan kedua tangan mengarah ke atas sebatas siku. Jangan biarkan air  bilasan mengalir ke area bersih.

7) Menggosok seluruh permukaan kedua belah tangan, jari dan lengan bawah dengan antiseptik minimal selama 2 menit.

8) Membilas setiap tangan dan lengan secara terpisah dengan air yang mengalir, setelah bersih tahan kedua tangan mengarah ke atas sebatas siku. Jangan biarkan air bilasan mengalir ke area tangan.

9) Menegakkan kedua tangan kea arah atas dan jauhkan dari badan, jangan sentuh  permukaan atau benda apapun.

(13)

10) Mengeringkan tangan menggunakan handuk steril atau diangin-anginkan. Seka tangan dimulai dari ujung jari hingga siku. Untuk tangan yang berbeda gunakan sisi handuk yang berbeda.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Harison, 2000:1550, dalam, Hastuti:2014. Kapita Seleta Pediatri Edisi II. alih bahasa oleh Dr. yohanes gunawan, Jakarta : EGC

Sukarmin, 2014. Nursing Care of Infant and Children Volume II book 1, USA : CV. Mosby-Year book. Inc

Kurnia, Rahmi:2013. Beberapa Masalah Perawatan Intensif Neonatus, Jakarta : Balai penerbit FKUI

Harison, 2000:1551, dalam Hastuti:2014. Asuhan Keperawatan pada Anak, Jakarta : CV sagung Seto

Doengus, 2012. Nursing Diagnoses : definition & Classification 2001-2002, USA : Philadelpia Brooker, Christine. 2009. Kamus Saku Keperawatan Ed.31, Jakarta : EGC

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan dari 37 sampel, hampir seluruhnya (89,19%) tidak melakukan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien, sebagian besar (64,86%) tidak

Berdasarkan data-data di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Ketepatan Cuci Tangan Steril dengan Kejadian Infeksi pada

Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi cuci tangan terhadap kebenaran cuci tangan penunggu pasien di Ruang Menur RSUD Dr. Goetheng

Sarung tangan lateks yang bersih harus digunakan pada saat dokter gigi memeriksa mulut pasien atau merawat pasien tanpa kemungkinan terjadinya perdarahan.. Sarung tangan steril

kegiatan yang akan dikerjakan seperti : untuk tindakan bedah minor APD yang dipergunakan cukup sarung tangan steril atau DTT saja, tetapi jika jenis kegiatan seperti

Indikasi dilakukan cuci tangan pada momen ini adalah karena setelah kontak didalam ruangan pasien, pengunjung juga akan melakukan aktivitas selanjutnya diluar

kegiatan yang akan dikerjakan seperti : untuk tindakan bedah minor APD yang dipergunakan cukup sarung tangan steril atau DTT saja, tetapi jika jenis kegiatan seperti

Latar Belakang : Dari hasil observasi, masih banyak masyarakat Indonesia belum memakai sabun cuci tangan untuk mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui tangan, maka sebagai