• Tidak ada hasil yang ditemukan

rintah Colonial. Baru setelah Indonesia merdeka pada tang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "rintah Colonial. Baru setelah Indonesia merdeka pada tang"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar. Belakang

Pendidikan di Indonesia mulai memasuki alam pendi

dikan formal pada sekitar akhir abad kesembilan belas de

ngan didirikannya sekolah-sekolah oleh Pemerintah Hindia

Belanda. Sampai saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada

tanggal 17 Agustus 1945, sistem pendidikan yang berlaku

di Indonesia adalah sistem pendidikan kolonial (penjajah )

yang lebih banyak ditujukan untuk kepentingan kolonial sendiri. Memang telah ada beberapa sekolah nasional yang didirikan oleh kalangan Bumiputra, misalnya sekolah-seko lah Muhammadiyah, Taman Siswa, INS Kayutanam, dan lain -lainnya, namun suasana umum pendidikan di Indonesia pada

masa sebelum tahun 1945 diatur oleh kebijaksanaan Peme

rintah Colonial. Baru setelah Indonesia merdeka pada tang

gal 17 Agustus 1945» maka Pemerintah Republik Indonesia dapat menata dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sendiri.

Masa Indonesia merdeka telah berjalan lebih dari

em-pat puluh tahun. Sebagaimana layaknya setiap bangsa, yang

tidak bersifat statis selamanya, maka bangsa Indonesia pun mengalami perkembangan dan perubahan-perubahan, baik

di-rencanakan maupun tidak didi-rencanakan. Perkembangan yang

terjadi dalam suatu masyarakat atau suatu bangsa dapat

(2)

terjadi pada berbagai bidang kehidupan masyarakat atau bangsa itu, termasuk pada bidang pendidikan.

Sistem pendidikan nasional, dalam arti pendidikan

yang diselenggarakan dan berorientasi pada tujuan nasional, sejak tahun 1945 selalu mengalami perkembangan daa per

ubahan-perubahan yang ditujukan ke arah perbaikan dan

pe-nyempurnaan sistem. Perubahan itu terjadi apakah dalam bentuk perubahan nama lembaga yang menangani pendidikan

di Indonesia, perubahan pada sistem persekolahan, perubah

an kurikulum, perubahan struktur program pendidikan, dan sebagainya. Perkembangan pada bidang pendidikan kemungkin-an dapat ter jadi karena perkembkemungkin-angkemungkin-an teori-teori pendidik an yang baru, karena perkembangan ilmu dan teknologi, ka rena tuntutan kebutuhan masyarakat, atau mungkin oleh

ke-pentingan politik.

Dalam tesis ini digunakan istilah "perkembangan"

program pendidikan umum. Istilah "perkembangan" menunjukan suatu gerak menuju ke arah atau titik tertentu. Comte me-mandang bahwa "perkembangan" merupakan gerak yang akan mengantarkan setiap manusia atau masyarakat menuju ke arah

kemajuan (Koento Wibisono, 1983 : 98). Namun suatu perkem bangan tidak selamanya berkembang mulus atau lancar menuju ke arah kemajuan. Dalara perkembangan mungkin terdapat ada-nya perubahan-perubahan yang mencerminkan suatu irama

(3)

3 Berkaitan dengan hal tersebut di atas, dalam perkem

bangan program pendidikan pun terdapat perubahan-perubahan

sebagai irama perkembangannya. Perubahan-perubahan yang ter jadi dalam perkembangan pendidikan pada umumnya antara lain berupa adanya perubahan-perubahan kurikulum. Suatu

kurikulum disebut mengalami perubahan bila terdapat adanya

perbedaan dalam satu atau lebih komponen kurikulum antara dua periode waktu tertentu yang disebabkan oleh adanya usaha yang sengaja (Rochman Natawidjaja, 1976 : 22). Oleh

karena eratnya kaitan istilah perkembangan dan perubahan,

maka dalam tesis ini kedua istilah tersebut digunakan

se-suai dengan konteksnya.

Ada beberapa penelitian yang telah mengkaji perkem

bangan pendidikan di Indonesia, baik yang mengkaji sejarah perkembangan pendidikan di Indonesia secara umum maupun yang mengkajiaspek-aspek atau bagian-bagian tertentu dari sistem pendidikan di Indonesia. Peneliti beranggapan bahwa

masih belum ada penelitian yang secara khusus mengkaji

perkembangan program pendidikan umum (general. education)

dalam pendidikan formal di Indonesia. Padahal program pen

didikan umum atau general education ini kemungkinan selalu

ada dalam setiap kurikulum sekolah di Indonesia, baik pada

tingkat pendidikan dasar, pendidikan menengah, maupun pada

(4)

Untuk kesepakatan konsep tentang pendidikan umum,

maka yang dimaksud dengan pendidikan umum (general educat ion) dalam tesis ini, bukanlah suatu jenis sekolah umum

sebagai lawan dari sekolah kejuruan, raelainkan suatu prog

ram yang terpadu dengan keseluruhan kurikulum, yang

terdi-ri daterdi-ri beberapa mata pelajaran atau mata kuliah yang wa-jib diberikan kepada setiap siswa, tanpa membedakan pada

sekolah mana dan keahlian apa, dan diarahkan untuk membina

kepribadian siswa yang terpadu. Jadi program pendidikan

umum akan diikuti atau diterima oleh semua siswa

(mahasis-wa) yang mengikuti pendidikan formal di Indonesia.

Program pendidikan umum tidak dimaksudkan untuk men-ciptakan kecerdasan (intelektual) saja atau keahlian khu-sus pada diri - siswa, . melainkan lebih ditujukan pada pembinaan kepribadian siswa secara utuh, terutama pembi naan aspek afektifnya. Dalam rumusan lain, pendidikan umum adalah untuk membina para siswa men jadi pribadi, warga

masyarakat dan warga negara yang baik dan bertanggung ja-wab.

Dalam sistem pendidikan di Indonesia, Sekolah Mene-ngah Umum Tingkat Atas (SMA) merupakan salah satu jenis sekolah tingkat menengah (pendidikan menengah). Sejak ta hun 1945 sampai dengan sekarang, Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas ( selanjutnya dalam tesis ini disebut SMA sa

(5)

perubahan-perubahan. Perubahan yang mencolok adalah pada perubahan

kurikulumnya, yang sejak tahun I945 sampai dengan tahun

1984 telah mengalami perubahan sebanyak enam kali; suatu

perubahan yang dapat dikatakan sering. Perubahan-perubahan

kurikulum SMA itu terjadi pada tahun 1952, 1958, 1964,1968,

1975, dan 1984.

Dengan terjadinya perubahan kurikulum SMA yang sudah beberapa kali itu sangat menarik untuk diketahui terdapat

tidaknya sosok program pendidikan umum pada setiap kuriku

lum SMA tersebut dan bagaimana pula wujud atau bentuk

programnya, serta faktor-faktor apa pula yang

melatarbela-kangi perubahan-perubahannya. Terjadinya perubahan-perubah an kurikulum SMA sejak tahun 1945, yang diperkirakan

mem-bawa perubahan pada program pendidikan umumnya (general

education) inilah yang merupakan latar belakang paling pokok dari penelitian ini.

Jadi, hal pokok yang melatarbelakangi penelitian ini

adalah terjadinya perubahan-perubahan pada kurikulum SMA

dan struktur program pendidikan umumnya, dan juga karena

ketiadaan penelitian secara historis tentang perkembangan

pendidikan umum di Indonesia.

Penelitian historis tentang perkembangan program pen

didikan umum di SMA ini mengambil kurun waktu antara tahun

1945 sampai dengan tahun 1984. Menurut anggapan

peneliti,

kurun waktu tersebut sangat penting bagi perkembangan dania

(6)

pendidikan di Indonesia pada umumnya dan SMA pada khusus

nya. Tahun 19^5 merupakan tahun penting, karena pada tahun

tersebut bangsa Indonesia merdeka dan sejak saat itu Peme rintah Republik Indonesia mulai menyelenggarakan sistem pendidikan nasional sendiri. Sejak tahun 1945 itulah pen

didikan bagi bangsa Indonesia diatur dan diselenggarakan

oleh Pemerintah dan bangsa Indonesia sendiri, bukan oleh

Pemerintah penjajah seperti sebelumnya. Dengan demikian,

SMA pun pada tahun 1945 mengalami fase perubahan

penting

karena telah mulai memasuki suatu sistem pendidikan nasion al, bukan sistem kolonial lagi.

Sedangkan tahun 1984 dipandang penting, karena pada tahun 1984 itu mulai diberlakukan kurikulum yang terbaru

untuk SMA yang masih berlaku sampai saat penelitian ini

dilakukan. Demikian alasan mengapa penelitian ini

mengam-bil kurun waktu I945 sampai dengan 1984.

Z. Efllsua Masalah

SMA telah beberapa kali mengalami perubahan kuriku lum sejak tahun 1945 sampai dengan tahun I984. Bermula da ri perubahan kurikulum warisan kolonial ke dalam kurikulum

nasional, yang secara formal ter jadi dengan keluarnya Ren

cana Pelajaran tahun 1952. Pada masa Republik Indonesia Serikat (RIS), selain di negara bagian HI, pernah berlaku

(7)

lingkup-7

nya terbatas. Rencana Pelajaran tahun 1952 kemudian

digan-ti dengan Rencana Pelajaran SMA tahun 1958.

Selanjutnya,

suasana kehidupan politik Orde Laffla yang menjadikan

poli-tik sebagai panglima dalam setiap aspek kehidupan bangsa,

melahirkan Rencana Pelajaran dan Pendidikan SMA tahun 1964.

Lahirnya Orde Baru yang melakukan koreksi total ter

hadap Orde Lama akhirnya menganggap bahwa kurikulum (Ren

cana Pelajaran) SMA 1964 tidak sesuai lagi, sehingga perlu

dilakukan perubahan. Maka lahirlah Rencana Pendidikan dan

Pelajaran SMA tahun 1968. Namun tidak lama kemudian kuri

kulum ini pun dianggap banyak memiliki kekurangan, sehing

ga akhirnya diubah dengan kurikulum SMA 1975, yang diang gap lebih sesuai untuk memenuhi tuntutan pembangunan. Ku

rikulum SMA 1975 ini pun kemudian mengalami perubahan pula

dengan lahirnya Kurikulum SMA 1984 yang masih berlaku sam

pai penelitian ini dilakukan.

Terjadinya perubahan kurikulum SMA tersebut

diperki-rakan membawa perubahan pula pada program pendidikan umum

nya (general education). Hai ini mendorong beberapa

perma-•salahan dalam diri peneliti yang mendorong pula untuk me

lakukan penelitian.

Oleh karena penelitian ini diharapkan bukan sekedar

menyusun deskripsi data saja, melainkan melakukan juga ana

lisis dan interpretasi data, maka dalam penelitian ini

(8)

8

masalah akan membantu memper jelas masalah apa yang akan

diteliti. Oleh karena itulah penelitian ini difokuskan pa da masalah perkembangan program pendidikan umum dalam ku rikulum SMA sejak tahun 1945 sampai dengan tahun

1984-Per-masalahan ini lebih lanjut dijabarkan dalam pertanyaan

-pertanyaan berikut:

1) Adakah program pendidikan umum dalam setiap

kurikulum

SMA sejak tahun 1945 sampai dengan tahun 1984? jika ada bagaimana bentuk atau sosok programnya?

2) Perubahan-perubahan apa yang ter jadi pada program pen

didikan umum pada kurikulum SMA sejak tahun 1945 sampai

dengan tahun 1984?

3) Mengapa ter jadi perubahan pada program pendidikan umum

dalam kurikulum SMA; dengan kata lain, faktor-faktor apa yang melatarbelakangi terjadinya perubahan-perubah

an pada program pendidikan umum dalam kurikulum SMA se

jak tahun I945 sampai dengan tahun 1984?

Dengan fokus permasalahan tersebut di atas, maka

pe-. nelitian ini tidak sekedar melakukan deskripsi atau mem

berikan gambaran tentang perkembangan program pendidikan umum dalam kurikulum SMA sejak tahun 1945 sampai dengan tahun 1984, melainkan juga melakukan analisis dan sekali-gus interpretasi tentang terjadinya perkembangan tersebut.

(9)

3« Ruarig Lingkup Penelitian

Program pendidikan umum merupakan program yang wajib diikuti oleh semua siswa (mahasiswa) dan wajib diberikan di semua jenjang dan jenis pendidikan formal, mulai dari

taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi, baik pa

da sekolah kejuruan maupun sekolah umum, baik negeri mau

pun swasta, baik yang ada di bawah Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan maupun pada sekolah yang ada di bawah de-par temen-de de-part emen lainnya. Dengan demikian dapat dilihat bahwa cakupan penerapan program pendidikan umum ini sangat

luas. Dengan melihat hal tersebut di atas, maka dirasakan perlu untuk membatasi ruang lingkup penelitian agar pene litian ini lebih terfokus dan mendalam.

Adapun ruang lingkup penelitian tentang perkembangan program pendidikan umum di SMA ini adalah sebagai berikut:

a) yang diteliti hanya perkembangan program pendidikan umum yang terdapat dalam setiap kurikulum SMA (biasa)

sejak tahun 1945 sampai dengan tahun 1984, yang secara resmi dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, termasuk juga kurikulum SMA-Federal (VHO) pada masa

Republik Indonesia Serikat. Penelitian ini tidak akan meneliti program pendidikan umum yang terdapat pada ku rikulum SMA PPSP, SMTA lainnya, SD, SMTP, maupun per

(10)

10

b) Ruang lingkup aspek-aspek yang diteliti dalam

perkem

bangan program pendidikan umum di SMA ini meliputi da sar, latar belakang, perkembangan pendidikan umumnya sendiri, tujuan program pendidikan umum, struktur prog

ram pendidikan umum (termasuk nama-nama mata

pelajar-annya), materi (isi) program pendidikan umum, nilai-ni

lai yang terkandung dalam pendidikan umum, dan

juga

masalah-masalah yang muncul dalam perkembangan program

pendidikan umum.

c) Penelitian ini akan lebih difokuskan pada perkembangan

program pendidikan umum dalam kurikulum secara konsep-eional. Dengan kata lain, kurikulum yang dimaksudkan di sini adalah kurikulum sebagai disain, yang merupakan suatu dokumen yang dipakai sebagai titik tolak bagi Perencanaan pengajaran (Anwar Jasin, 1982 : 17); bukan

kurikulum dalam pengertian Alberty (1965) yang

meng-artikan kurikulum sebagai semua kegiatan yang

disedia-kan oleh sekolah bagi siswa. Penelitian ini pun tidak

akan terlalu jauh untuk meneliti pelaksanaan

program

pendidikan umum di lapangan dan tidak akan meneliti pu

la hasil-hasilnya.

k* Tujuan Penelitian

Suatu penelitian tentu akan berjalan dengan baik dan

terarah bila ada tujuan yang telah ditetapkan. Adapun tu

juan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sbb.:

(11)

11

a) untuk memperoleh suatu gambaran (deskripsi)

yang jelas

tentang wujud dan perkembangan serta perubahan program pendidikan umum dalam kurikulum SMA sejak tahun 1945

sampai dengan tahun 1984;

b) untuk memperoleh kejelasan tentang perubahan-perubahan

apa saja yang ter jadi dalam program pendidikan umum,

sejak tahun 1945 sampai dengan 1984;

c) untuk mengetahui tentang hal-hal atau faktor-faktor yang

melatarbelakangi perkembangan dan perubahan program

pendidikan umum dalam kurikulum SMA sejak tahun 1945 sampai dengan tahun 1984; dan

d) untuk menyusun suatu analisis historis yang bermakna

tentang arah perkembangan program pendidikan umum di In

donesia, khususnya di SMA, sejak tahun 1945 sampai de

ngan tahun 1984. Diharapkan dari hasil analisis terse

but dapat memperoleh kesimpulan dan generalisasi ten

tang perkembangan program pendidikan umum di SMA selama

i n i .

5. Kegunaan Penelitian

Penelitian tentang aspek historis pendidikan di In

donesia masih belum banyak dilakukan. Penelitian historis

yang telah ada pun pengkajiannya dilakukan terhadap per

kembangan pendidikan di Indonesia secara umum. Peneliti

(12)

12

masalah khusus, yaitu tentang perkembangan program pendi

dikan umum (general education) seJak: masa kemerdekaan

sampai dengan berlakunya kurikulum tahun 1984 untuk tingkat SMA.

Dari hasil penelitian ini diharapkan akan membawa

kegunaan yang positif bagi dunia pendidikan di Indonesia, khususnya pada pendidikan formal. Setidak-tidaknya hasil

penelitian ini akan memperkaya khazanah informasi atau da

ta tentang perkembangan pendidikan di Indonesia sejak masa

kemerdekaan sampai dengan tahun 1984, khususnya dalam program pendidikan umum di sekolah menengah umum tingkat atas. Dari hasil penelitian ini pun akan diketahui

faktor-faktor yang melatarbelakangi perkembangan program pendi

dikan umum dari satu periode ke periode berikutnya.

Hasil penelitian yang peneliti lakukan diharapkan

juga membawa implikasi praktis bagi dunia pendidikan di Indonesia, yang menyangkut program pendidikan umum. Oleh karena itu penelitian ini hasilnya diharapkan dapat memberi sumbangan bagi para perencana dan pengelola pendi

dikan di Indonesia dalam menentukan kebijaksanaan pendidik

an, khususnya yalag menyangkut program pendidikan umum.

6"« Pertanyaan Penelitian

Untuk memandu penelitian tentang

perkembangan

(13)

13

masalah penelitian perlu dijabarkan dalam beberapa perta nyaan penelitian seperti di bawah ini:

1) Masalah ada tidaknya program pendidikan umum dalam se tiap kurikulum SMA sejak tahun 1945 sampai dengan ta

hun 1984 dan bentuk/sosok programnya:

1.1 Adakah program pendidikan umum di SMA pada: 1.1.1 Kurikulum masa tahun 1945-1951;

1.1.2 Rencana Pelajaran SMA-Federal (VHO) 1949; 1.1.3 Rencana Pelajaran SMA tahun 1952;

1.1.4 Rencana Pelajaran SMA tahun 1958;

1.1.5 Rencana Pelajaran dan Pendidikan SMA th.1964; 1.1.6 Rencana Pendidikan dan Pelajaran SMA th.1968;

1.1.7 Kurikulum SMA tahun 1975; dan

1.1.8 Kurikulum SMA tahun 1984.

1.2 Bagaimanakah sosok atau bentuk program pendidikan

umum dalam setiap kurikulum SMA tersebut ?

1.2.1 bagaimanakah kedudukan program pendidikan umum di dalam keseluruhan struktur program kuriku lum SMA?

1.2*2 alasan apa yang mendasar masuknya program

pendidikan umum dalam kurikulum SMA?

1.2.3 apakah yang men jadi tujuan program pendidikan

umum dalam sstiap kurikulum SMA?

1.2.4 mata pelajaran/bidang studi apa saja

yang

(14)

14

1.2.5 bagaimanakah isi (materi) pelajaran dalam

setiap mata pelajaran program pendidikan umum?

2) Masalah perkembangan dan perubahan-perubahan yang

ter-jadi pada program pendidikan umum dalam kurikulum SMA sejak tahun 1945 sampai dengan tahun I984:

2.1 bagaimanakah perkembangan dan perubahan yang ter ja

di pada tujuan program pendidikan umum?

2.2 bagaimanakah perkembangan dan perubahan yang ter ja

di pada struktur program pendidikan umum?

2.3 bagaimanakan arah kecenderungan perkembangan dan

Perubahan yang ter jadi pada materi program pendidik a n umum?

2.4 bagaimanakah perkembangan dan perubahan nilai-nilai yang terdapat dalam program pendidikan umum?

3) Masalah faktor-faktor yang melatarbelakangi/mempengaruhi perkembangan dalam setiap aspek program pendidikan umum:

3.1 adakah faktor politik yang mempengaruhi perkembang-"

an program pendidikan umum?

3.2 adakah faktor-faktor paedagogis dan faktor - faktor lain yang mempengaruhi perkembangan tersebut?

7. %tp4e dan Teknik Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah

metode studi historis atau penelitian sejarah.

Menurut

(15)

15

mempergunakan metode historis adalah penyelidikan yang mengaplikasikan metode pemecahan yang ilmiah dari

perspek-tif historis suatu masalah. Selanjutnya ia menambahkan pu

l a bahwa:

metode historis merupakan sebuah proses yang meli puti pengumpulan dan penafsiran gejala, peristiwa

atau gagasan yang timbul di masa lampau, untuk

me-nemukan generalisasi yang berguna dalam usaha me-mahami kenyataan-kenyataan sejarah, malahan yang

juga dapat berguna untuk memahami situasi sekarang

dan meramalkan perkembangan yang akan d&tang

(Wi-narno Surachmad, 1970 : 123).

Sartono Kartodirdjo (1982 : 70) membagi dua jenis

metode historis, yaitu metode historis naratif dan metode

- - i

historis analitis. Ia menyatakan bahwa:

«... Pada umumnya sejarah yang deskriptif dan na

ratif hanya menguraikan kejadian-kejadian dengan

dimensi ruang dan waktu, sedang karangan sejarah

yang analitis hendak menguraikan kausalitas, fak

tor-faktor kondisional dan determinan - determinan

dari peris tiwa sejarah.

Berkaitan erat dengan metode sejarah analitis adalah

metode developmentalisme, yang juga dikemukakan oleh

Sartono Kartodirdjo sebagai berikut:

Di samping metode naratif maka muncullah sebagai

pengaruh pelbagai kecenderungan metode development

alisme yang akan melihat pola-pola perkembangan,

kelangs-ungan serta perubahan-perubahan ( Sartono

Kartodirdjo, 1982 : 4 ).

Dalam kaitannya dengan metode historis ini, Winarno

Surachmad (1970 : 127) mengemukakan adanya beberapa jenis

penyelidikan historis, yaitu: (1) penyelidikan komparatif

(16)

16

bibliografi, dan (4) penelitian biografis.

Dari beberapa macam dan jenis metode historis ter

sebut di atas, untuk keperluan penelitian tentang perkem

bangan program pendidikan umum dalam kurikulum SMA,

pene

liti akan mengambil metode-metode berikut dengan cara

di-kombinasikan:

a) Metode deskriptif (naratif), yang perlu diambil sebagai

usaha untuk menguraikan dan memberi gambaran tentang keadaan program pendidikan umum pada setiap kurikulum

SMA dalam setiap kurun waktu secara kronologis.

Juga

untuk menggambarkan situasi-situasi dunia politik Indo

nesia pada umumnya dan dunia pendidikan pada khususnya,

yang berkaitan erat dengan masalah perkembangan program

pendidikan umum;

b) Metode sejarah analitis-developmentalisme , yang

meru

pakan inti dari penelitian ini, yang akan melihat seca

ra kritis-analitis terhadap pola-pola perkembangan, per

ubahan-perubahan dan kelangsungan dari program

pendi

dikan umum dalam kurikulum SMA dan juga terhadap

fak

tor-faktor kondisional dan determinan-determinan dari

perkembangan dan perubahan-perubahan itu; dan

c) Metode analitis dalam bentuk komparatif-historis, untuk

membantu metode analitis-developmentalisme. Metode ini

(17)

17

program pendidikan umum dalam setiap kurikulum SMA, an

tara lain dengan meliliat persamaan dan perbedaannya ser

ta arah perkembangannya.

Metode developemnentalisme (metode perkembangan) dan

metode komparatif (perbandingan) tersebut di atas,

secara

khusus akan diterapkan pada tahap analisis dan

interpreta-si data, yang akan dijelaskan lebih Ianjut.

Adapun teknik penelitian yang tepat untuk mendukung

studi historis yang digunakan dalam penelitian Jni adalah

teknik analisis-dokumentasi. Jadi penelitian ini akan

me-ngumpulkan dan menganalisis data dengan cara menganalisis

d o kume n-d o kume n.

8* ^PS^h-langkah Pokok Penelitian

Penelitian yang menggunakan metode historis memiliki

karakteristik tersendiri dibandingkan

penelitian

yang

menggunakan metode deskriptif ataupun metode

eksperimen

dalam hal langkah-langkahnya. Salah satu contoh

langkah-langkah penelitian historis adalah seperti yang

dikemuka-kan oleh Winarno Surachmad (1970 : I24) yang mengemukadikemuka-kan

bahwa pada umumnya metode historis berlangsung menurut

po-la sebagai berikut: (l) pengumpupo-lan data, (2)

pernilaian

data, (3) penafsiran data (sedikitnya: penyusunan data),

(18)

18

Langkah penelitian yang peneliti lakukan hampir

mi-rip dengan yang dikemukakan oleh Winarno Surachmad seperti

tersebut di atas, yakni sebagai berikut:

1) pengumpulan data; 2) penilaian data;

3) heuristik (penyusunan data);

4) analisis dan interpretasi data; dan

5) penyimpulan.

Dalam tahap pengumpulan data, maka data yang

ber-kaitan dengan masalah penelitian dikumpulkan. Data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berasal dari

doku-men-dokumen tertulis, dalam kurun waktu antara tahun 1945 sampai dengan tahun 1984.

Setelah dokumen-dokumen tertulis yang berisikan data

penelitian terkumpul, langkah berikutnya adalah melakukan

penilaian data atau kritik historis. Menurut Winarno Su

rachmad (1970 : 127), kritik historis merupakan cara-cara

untuk meneliti apakah fakta-fakta sejarah itu benar-benar asli dan dapat dipercayai ataukah tidak. John W. Best

(1982 : 394) menambahkan bahwa data terpercaya (yang dapat

digunakan dalam'penelitian sejarah) yang ditarik dari data sejarah melalui proses kritik sejarah (kritik historis)

disebut bukti sejarah.

Kritik historis dibagi dalam dua fase, yaitu:

(l)

(19)

19

meneliti keaslian atau otentisitas data, yakni dengan

ber-tanya apakah sumber data itu adalah sumber yang asli atau

sumber palsu atau tiruan. Kritik intern adalah kelanjutan

dari kritik ekstern, yang bertujuan untuk meneliti

kebe-naran isi (data) sumber itu. Jadi bila sumber data itu te lah diketahui sebagai sumber yang asli, maka perlu diketa-hui pula apakah isi sumber itu dapat dipercayai kebenaran

dan ketelitiannya.

Setelah melalui kritik historis, maka tahap berikut-nya adalah tahap heuristik. Dalam tahap ini peneliti mela

kukan inventarisasi sumber-sumber data yang akan

dianalis-is dan menyajikannya secara deskriptif. Dalam tahap

ini,

data yang telah terkumpul dan teruji kebenarannya disusun secara deskriptif dan menurut alur kronologis. Tahap heu

ristik dalam tesis ini disajikan dalam bab III.

Pada tahap heuristik, data yang terkumpul disusun

apa adanya. Interpretasi dari peneliti terhadap data ter

sebut belum dilakukan. Oleh karena itu dalam tahap ini

ob-yektifitas masih terjaga, karena belum mendapat interpre

tasi peneliti yang kemungkinan dipengaruhi subyektifitas.

Suatu fakta atau data tidak mungkin dapat berbicara

sendiri, dengan kata lain tidak dapat dimengerti atau

di-lukiskan oleh fakta atau data itu sendiri. Oleh karena

itu

(20)

20

dianalisis dan diinterpretasikan (ditafsirkan) lebih

Ianjut.

Sartono Kartodirdjo (198.2 : 83) mengingatkan: "Se

jarah hendaknya tidak semata-mata bercorak deskriptif, melainkan deskritif-analitis; erat hubungannya dengan itu, jangan bersifat faktual belaka, tetapi kritis." Jadi da lam penelitian historis, tahap analisis dan interpretasi yang kritis dan tajam merupakan tahap yang paling pen

ting.

Jika dalara tahap heuristik, peneliti tidak melakukan

intervensi dan tanggapan atau interpretasi terhadap data,

sehingga data yang tersaji masih obyektif, maka dalam ta hap analisis atau interpretasi data, subyektifitas peneli ti dapat turut campur. Meskipun demikian, subyektifitas pe neliti dalam menginterpretasi data akan diusahakan dijaga agar tidak terlalu jauh, sehingga obyektifitas penelitian

pun dapat d i per tana nkan.

Tahap berikutnya setelah melakukan analisis dan in terpretasi data adalah tahap penyimpulan, yakni membuat

kesimpulan-kesimpulan dari hasil analisis dan interpreta si data. Jika mungkin dari tahap ini bisa dihasilkan

gene-ralisasi-generalisasi dan hipotesis dari apa yang telah

(21)

21

9. Model Analisis

Dalam menganalisis data penelitian tentang perkem

bangan program pendidikan umum dalam kurikulum SMA ini di gunakan metode analisis komparatif dan metode analisis

perkembangan. Metode analisis komparatif digunakan untuk

membandingkan tiap-tiapprogram pendidikan umum dalam seti

ap kurikulum SMA (Kurikulum SMA 1945-1951, VHO-1949, Kuri kulum SMA 1952, 1958, 1964, 1968, 1975, dan 1984), yang

meliputi aspeK tujuan, struktur program, dan materinya.

Selain itu juga dibandingkan konteks sosial-politik dan

pendidikan nasional (latar belakang) serta faktor - faktor

pengaruh yang berkaitan dengan kurikulum SMA pada setiap

periode.

Metode analisis perkembangan merupakan lanjutan dari analisis-komparatif. Dalam analisis perkembangan

(develop-mentalisme) ini akan dilihat pola-pola dan arah

kecende-rungan perkembangan dan perubahan program pendidikan umum,

faktor-faktor kondisional dan determinan yang mempengaruhi

perkembangan dan perubahan program pendidikan umum.

Dengan kedua metode tersebut di atas, dibuat model

(22)

Kur.SMA ,45-,51 Konteks (Latar bl.kang Tujuan Program-PU Strktr. •Prograrrf PU Materi Program!"' PU 22 r.VHO Kur.SMA Kur.SMA Kur.SMA Kur.SMA Kur.SMA Kur.SMA 1949 1952 -1958 1964 • 1968 1975 1984 Konteks (Latar bl.kang Tujuan Program PU Strukt. Prograrr PU Materi Prograir " PU Konteks (Latar bl.kang Tujuan Program PU Strukt. Program PU Materi "* [Program; PU Konteks (latar bl.kang Tujuan Prograrr PU

i

Strukt. *Pr ograirj PU 'la ter i Pr ograirj PU Konteks (Latar bl.kang Tujuan -* Prograrr PU Strukt. Program!—^ PU Konteks (Latar bl.kang Tujuan "^ (Prograrr PU Strukt. Program PU Konteks (Latar bl.kang Tujuan Prograir Strukt. "* Prograir PU Gb. 1 Model analisis perkembangan program pendidikan umum dalam kurikulum SMA dilihat dari setiap aspek. Konteks (Latar bl.kang Tujuan Prograrn PU v Strukt. Prograrr PU

(23)

23

Keterangan:

Aspek-aspek yang dibandingkan dalam perkembangan

program

pendidikan umum pada setiap kurikulum SMA di atas meliputi:

konteks (latar belakang) sosial-politik dan kebijakan pen

didikan nasional yang berkaitan erat dengan perubahan ku rikulum dan program pendidikan umum; tujuan program pen

didikan umum secara keseluruhan dan tujuan setiap mata pel

ajaran program pendidikan umum; struktur program pendidik

an umum (komposisi mata pelajaran pendidikan lamum) dan

materi program pendidikan umum.

10. Sumber Data

Sesuai dengan metode dan teknik penelitian yang

dilakukan, maka data yang akan peneliti kumpulkan dan ana

lisis adalah bersumber dari data historis tentang

pendi

dikan di Indonesia sejak tahun 1945 sampai dengan

tahun

1984 dalam bentuk dokumen-dokumen tertulis.

Di dalam studi historis dikenal dua macam sumber

data, yaitu sumber primer dan sekunder. Sumber primer ada

lah sumber yang memberikan data langsung dari tangan

per-tama; sedangkan sumber sekunder adalah sumber yang

mengu-tip dari sumber lain. Sumber data yang paling baik

digu

nakan dalam studi historis adalah sumber primer (sumber

asli); sumber sekunder dapat dipakai hanya apabila sumber

(24)

24

Dalam penelitian ini peneliti berusaha sedapat mung

kin untuk memperoleh sumber data primer, namun

ternya-ta tidak semuanya dapat diperoleh. Daternya-ta sesudah ternya-tahun I960

banyak diperoleh dari sumber primer, sedangkan data primer

sebelum tahun I960 sulit diperoleh, sehingga perlu

meng

gunakan sumber data sekunder.

Adapun sumber data yang digunakan berupa:

a) produk yuridis-formal dari lembaga-lembaga negara (UUD,

ketetapan MPR, undang-undang, peraturan pemerintah);

b) kebijakan-kebijakan pendidikan yang dikeluarkan

oleh

para pejabat pendidikan di Indonesia (Menteri, Dirjen,

Direktur), khususnya tentang Sekolah Menengah Umum Ting

kat Atas);

c) dokumen kurikulum SMA, beserta bahan-bahan yang

ber-sangkutan dengan penyusunannya;

d) buku teks mata pelajaran bidang pendidikan umum;

e) buku-buku dan hasil penelitian tentang sejarah

pendi

dikan di Indonesia;

f) bahan-bahan yang berkaitan dengan konteks sosial-politik

yang melatarbelakangi perubahan-perubahan kurikulum SMA,

khususnya pada program pendidikan umum; dan

Referensi

Dokumen terkait

Brand image , kualitas produk, dan harga secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu Ilookshoes, sehingga model regresi dengan

So the patients’ wards quality especially relat ed to wall colour become very important for the patients' recovery.. The study was conducted with exploratory methods combining

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu mengatur Tindakan Karantina Hewan dan Tumbuhan Terhadap Pemasukan Media Pembawa Hama Penyakit

Hasil pengamatan, sisir plastik tersebut dapat menarik serpihan kertas seperti pada Hasil pengamatan, sisir plastik tersebut dapat menarik serpihan kertas seperti pada gambar. Hal

Ahmad Arif Widianto menulis tentang Aktivisme, Filantropi Sosial Dan Pemberdayaan Perempuan Di Yogyakarta : Studi terhadap Dinamika Aktivisme Yayasan Sahabat Ibu dalam

VI.. Semenjak berdirinya RI sampai dengan era pasca-reformasi saat ini, kekuatan-kekuatan politik strategis selalu mengalami pergeseran-pergesaran posisi. Dialektika antara

Berdasarkan surat edaran dari Ditjen Pendidikan Islam nomor: DT.I.III/PP.04/571/2011 tentang Edaran Beasiswa Santri Pondok Pesantren dari Pemerintah Suriah Tahun

Untuk sebuah lembaga pendidikan yang ingin menerapkan pembelajaran bahasa Arab sebaiknya memperhatikan 4 keterampilan yang ada dalam bahasa Arab yang harus dikuasai yaitu