• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Pengendali dengan Umpan Balik Keadaan untuk Networked Control Systems

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Pengendali dengan Umpan Balik Keadaan untuk Networked Control Systems"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Pengendali dengan Umpan Balik Keadaan untuk

Networked Control Systems

Asep Najmurrokhman, Yuda Bakti Zainal, Sunubroto

Universitas

Makalah ini menguraikan tentang perancangan pengendali dengan umpan balik keadaan untuk Networked Control Systems (NCS). Perkembangan teknologi informasi yang dipicu karena majunya teknologi elektronika dan informatika memberi dorongan bagi peneliti sistem

jaringan komunikasi sebagai bagian dari loop kendali. Komunitas sistem kendali menamakan istilah untuk sistem tersebut sebagai Networked Control Systems (NCS). Dalam NCS, komponen

sistem terpisah secara spasial dan dihubungkan dengan jaringan komunikasi. Implementasi NCS dipandang menguntungkan karena berkurangnya biaya instalasi, kemudahan dalam pemeliharaan, mudah dikonfigurasi ulang, dan sebagainya. Namun, masuknya jaringan komunikasi dalam lingkar kendali menambah kompleksitas dalam analisis dan sintesis pengendalinya, karena adanya parameter yang dipunyai oleh jaringan komunikasi seperti adanya waktu tunda transmisi (time delay), kemungkinan hilangnya paket data yang dikirimkan (packet loss), dan keterbatasan

data. Beberapa parameter dalam jaringan tersebut bisa menyebabkan penurunan performansi dalam sistem, bahkan mungkin menyebabkan ketidakstabilan. Oleh karena itu, salah satu tujuan penelitian dalam NCS adalah merancang pengendali yang mampu menangani parameter tersebut sehingga lingkar tertutup NCS bersifat stabil dan mencapai performansi tertentu.

Makalah ini menguraikan tentang perancangan pengendali dengan umpan balik keadaan untuk NCS sehingga lingkar tertutupnya bersifat stabil. Pemodelan sistemnya didekati dengan Markovian Jump Systems (MJS) yang mengakomodasi sifat stokastik dari parameter jaringan. Skema formulasi untuk analisis dan perancangannya dilakukan melalui pertidaksamaan matriks linier. Hasil utama dari p

dipaparkan dalam makalah ini adalah formulasi pertidaksamaan matriks linier agar NCS lingkar tertutup dengan umpan balik keadaan bersifat stabil. Sebuah simulasi numerik diberikan untuk memperlihatkan keefektifan dari perancangan yang diurai

Keywords

Networked Control Systems, Markovian Jump Systems, Umpan Balik Keadaan, Pertidaksamaan Matriks Linier

1. PENDAHULUAN

Networked Control Systems (NCS) adalah sistem kendali yang melibatkan jaringan komunikasi sebagai bagian dari lingkar kendali [1]. Penggunaan jaringan komunikasi menawarkan keuntungan yang cukup signifikan dalam hal keandalan, penggunaan sumber daya,

terjadi kesalahan, dan sebagainya [2].

kendali otomatis, robotika, pesawat udara nirawak ( sebagainya [3]. Disamping keuntunga

jaringan komunikasi seperti waktu tunda transmisi dan kemungkinan hilangnya data saat transmisi yang bisa menyebabkan penurunan kinerja sistem dan bahkan bis

menyimpulkan beberapa parameter jaringan yang harus dipertimbangkan meliputi waktu tunda transmisi data yang bervariasi, adanya kemungkinan data hilang (yang disebut

ketidakhandalan jaringan, adanya erro

Perancangan Pengendali dengan Umpan Balik Keadaan untuk

Networked Control Systems

Asep Najmurrokhman, Yuda Bakti Zainal, Sunubroto, Safreni Candra Sari

Jurusan Teknik Elektro

Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, 40533 Telp/Fax : (022) 6642063

E-mail : asepnajmu@yahoo.com

Abstrak

Makalah ini menguraikan tentang perancangan pengendali dengan umpan balik keadaan untuk Networked Control Systems (NCS). Perkembangan teknologi informasi yang dipicu karena majunya teknologi elektronika dan informatika memberi dorongan bagi peneliti sistem kendali untuk melibatkan jaringan komunikasi sebagai bagian dari loop kendali. Komunitas sistem kendali menamakan istilah untuk sistem tersebut sebagai Networked Control Systems (NCS). Dalam NCS, komponen

an dihubungkan dengan jaringan komunikasi. Implementasi NCS dipandang menguntungkan karena berkurangnya biaya instalasi, kemudahan dalam pemeliharaan, mudah dikonfigurasi ulang, dan sebagainya. Namun, masuknya jaringan komunikasi dalam lingkar kendali mbah kompleksitas dalam analisis dan sintesis pengendalinya, karena adanya parameter yang dipunyai oleh jaringan komunikasi seperti adanya waktu tunda transmisi (time delay), kemungkinan hilangnya paket data yang dikirimkan (packet loss), dan keterbatasan lebar pita dan kecepatan transmisi data. Beberapa parameter dalam jaringan tersebut bisa menyebabkan penurunan performansi dalam sistem, bahkan mungkin menyebabkan ketidakstabilan. Oleh karena itu, salah satu tujuan penelitian dalam NCS ngendali yang mampu menangani parameter tersebut sehingga lingkar tertutup NCS bersifat stabil dan mencapai performansi tertentu.

Makalah ini menguraikan tentang perancangan pengendali dengan umpan balik keadaan untuk NCS sifat stabil. Pemodelan sistemnya didekati dengan Markovian Jump Systems (MJS) yang mengakomodasi sifat stokastik dari parameter jaringan. Skema formulasi untuk analisis dan perancangannya dilakukan melalui pertidaksamaan matriks linier. Hasil utama dari p

dipaparkan dalam makalah ini adalah formulasi pertidaksamaan matriks linier agar NCS lingkar tertutup dengan umpan balik keadaan bersifat stabil. Sebuah simulasi numerik diberikan untuk memperlihatkan keefektifan dari perancangan yang diuraikan dalam makalah ini.

Networked Control Systems, Markovian Jump Systems, Umpan Balik Keadaan, Pertidaksamaan Matriks

ystems (NCS) adalah sistem kendali yang melibatkan jaringan komunikasi sebagai bagian dari lingkar kendali [1]. Penggunaan jaringan komunikasi menawarkan keuntungan yang cukup signifikan dalam hal keandalan, penggunaan sumber daya, pemeliharaan, diagnosa s

terjadi kesalahan, dan sebagainya [2]. Aplikasi NCS dapat ditemukan pada kendaraaan yang menerapkan kendali otomatis, robotika, pesawat udara nirawak (unmanned aerial vehicle), jaringan sensor nirkabel, dan Disamping keuntungan yang ditawarkan, ada beberapa parameter yang muncul dalam seperti waktu tunda transmisi dan kemungkinan hilangnya data saat transmisi yang bisa menyebabkan penurunan kinerja sistem dan bahkan bisa menyebabkan ketidakstabilan [2

menyimpulkan beberapa parameter jaringan yang harus dipertimbangkan meliputi waktu tunda transmisi data yang bervariasi, adanya kemungkinan data hilang (yang disebut packet dropout

error kuantisasi disebabkan keterbatasan panjang kata (

Perancangan Pengendali dengan Umpan Balik Keadaan untuk

, Safreni Candra Sari

Makalah ini menguraikan tentang perancangan pengendali dengan umpan balik keadaan untuk Networked Control Systems (NCS). Perkembangan teknologi informasi yang dipicu karena majunya kendali untuk melibatkan jaringan komunikasi sebagai bagian dari loop kendali. Komunitas sistem kendali menamakan istilah untuk sistem tersebut sebagai Networked Control Systems (NCS). Dalam NCS, komponen-komponen penyusun an dihubungkan dengan jaringan komunikasi. Implementasi NCS dipandang menguntungkan karena berkurangnya biaya instalasi, kemudahan dalam pemeliharaan, mudah dikonfigurasi ulang, dan sebagainya. Namun, masuknya jaringan komunikasi dalam lingkar kendali mbah kompleksitas dalam analisis dan sintesis pengendalinya, karena adanya parameter yang dipunyai oleh jaringan komunikasi seperti adanya waktu tunda transmisi (time delay), kemungkinan lebar pita dan kecepatan transmisi data. Beberapa parameter dalam jaringan tersebut bisa menyebabkan penurunan performansi dalam sistem, bahkan mungkin menyebabkan ketidakstabilan. Oleh karena itu, salah satu tujuan penelitian dalam NCS ngendali yang mampu menangani parameter tersebut sehingga lingkar tertutup NCS

Makalah ini menguraikan tentang perancangan pengendali dengan umpan balik keadaan untuk NCS sifat stabil. Pemodelan sistemnya didekati dengan Markovian Jump Systems (MJS) yang mengakomodasi sifat stokastik dari parameter jaringan. Skema formulasi untuk analisis dan perancangannya dilakukan melalui pertidaksamaan matriks linier. Hasil utama dari penelitian yang dipaparkan dalam makalah ini adalah formulasi pertidaksamaan matriks linier agar NCS lingkar tertutup dengan umpan balik keadaan bersifat stabil. Sebuah simulasi numerik diberikan untuk memperlihatkan

Networked Control Systems, Markovian Jump Systems, Umpan Balik Keadaan, Pertidaksamaan Matriks

ystems (NCS) adalah sistem kendali yang melibatkan jaringan komunikasi sebagai bagian dari lingkar kendali [1]. Penggunaan jaringan komunikasi menawarkan keuntungan yang pemeliharaan, diagnosa sistem apabila Aplikasi NCS dapat ditemukan pada kendaraaan yang menerapkan ), jaringan sensor nirkabel, dan ada beberapa parameter yang muncul dalam seperti waktu tunda transmisi dan kemungkinan hilangnya data saat transmisi yang bisa a menyebabkan ketidakstabilan [2]. Heemels, dkk. [4] menyimpulkan beberapa parameter jaringan yang harus dipertimbangkan meliputi waktu tunda transmisi packet dropout) di tengah jalan akibat kuantisasi disebabkan keterbatasan panjang kata (finite word length),

(2)

interval pencacahan yang berubah

komponen (multi nodes). Secara ringkas, efek jaringan komunikasi dalam NCS diperlihatka 1.

Gambar 1. Efek

Berdasarkan gambar 1, adanya parameter jaringan menyebabkan sinyal output dikirim ke pengendali tidak sama lagi, mungkin terlambat (

dropout). Demikian pula sinyal kendali

sangat tergantung kepada parameter jaringan. Para peneliti NCS membagi dua kategori jaringan tersebut. Ada yang mengangga

rentang nilai (bound), sementara yang lain mempertimbangkan sifat acak (stokastik) dari parameter tersebut. Dalam hal sifat stokastik yang dipertimbangkan, umumnya peneliti memodelkan sistemny

pendekatan Markov Jump System

tergantung dari status rantai Markov untuk sistem tersebut. Sistem seolah subsistem ke subsistem lain. Dalam pemodelannya, a

biasanya disebut dengan mode sistem) ke mode lainnya.

2. NETWORKED CONTROL SYSTEMS

Secara sederhana, diagram blok NCS diilustrasikan pada gambar 2. Sinyal

menandai sinyal pengendali, masukan luar, sinyal keluaran yang terukur, dan sinyal keluaran yang dikendalikan. Sinyal y adalah data pengukuran yang dilakukan oleh sensor, sedangkan sinyal

kendali dihitung oleh pengendali dan

Pemodelan NCS mengasumsikan beberapa hal berikut [7]: (a) sensor bekerja dengan prinsip

(b) pengendali bekerja dengan prinsip sensor diterima,

(c) aktuator bekerja dengan prinsip

setelah data baru dari pengendali diterima oleh aktuator.

interval pencacahan yang berubah-ubah secara acak, dan penggunaan bersama jaringan oleh beberapa Secara ringkas, efek jaringan komunikasi dalam NCS diperlihatka

Gambar 1. Efek jaringan komunikasi pada NCS [5]

Berdasarkan gambar 1, adanya parameter jaringan menyebabkan sinyal output dikirim ke pengendali tidak sama lagi, mungkin terlambat (delay) atau bahkan tidak sampai ke

). Demikian pula sinyal kendali u yang dihasilkan oleh pengendali untuk dikirim ke aktuator akan sangat tergantung kepada parameter jaringan. Para peneliti NCS membagi dua kategori

jaringan tersebut. Ada yang menganggap bahwa nilainya tertentu (deterministik) dan berada dalam satu ), sementara yang lain mempertimbangkan sifat acak (stokastik) dari parameter tersebut. Dalam hal sifat stokastik yang dipertimbangkan, umumnya peneliti memodelkan sistemny

Markov Jump System (MJS) artinya sistem tersusun oleh subsistem yang masing tergantung dari status rantai Markov untuk sistem tersebut. Sistem seolah-olah lompat (

Dalam pemodelannya, ada nilai probabilitas transisi dari satu status (yang biasanya disebut dengan mode sistem) ke mode lainnya.

NETWORKED CONTROL SYSTEMS

Secara sederhana, diagram blok NCS diilustrasikan pada gambar 2. Sinyal u, w

menandai sinyal pengendali, masukan luar, sinyal keluaran yang terukur, dan sinyal keluaran yang adalah data pengukuran yang dilakukan oleh sensor, sedangkan sinyal

kendali dihitung oleh pengendali dan diberikan kepada aktuator.

Gambar 2. Diagram blok NCS [6] Pemodelan NCS mengasumsikan beberapa hal berikut [7]:

sensor bekerja dengan prinsip time-driven, artinya data sinyal keluaran diambil secara periodik, pengendali bekerja dengan prinsip event-driven, artinya sinyal kendali dihitung sesaat setelah data

aktuator bekerja dengan prinsip event-driven, artinya sinyal kendali diberikan kepada aktuator setelah data baru dari pengendali diterima oleh aktuator.

ubah secara acak, dan penggunaan bersama jaringan oleh beberapa Secara ringkas, efek jaringan komunikasi dalam NCS diperlihatkan dalam Gambar

Berdasarkan gambar 1, adanya parameter jaringan menyebabkan sinyal output y dari plant yang ) atau bahkan tidak sampai ke tujuan (packet yang dihasilkan oleh pengendali untuk dikirim ke aktuator akan sangat tergantung kepada parameter jaringan. Para peneliti NCS membagi dua kategori untuk parameter p bahwa nilainya tertentu (deterministik) dan berada dalam satu ), sementara yang lain mempertimbangkan sifat acak (stokastik) dari parameter tersebut. Dalam hal sifat stokastik yang dipertimbangkan, umumnya peneliti memodelkan sistemnya dengan (MJS) artinya sistem tersusun oleh subsistem yang masing-masing olah lompat (jump) dari satu da nilai probabilitas transisi dari satu status (yang

w, y, dan z berturut-turut menandai sinyal pengendali, masukan luar, sinyal keluaran yang terukur, dan sinyal keluaran yang adalah data pengukuran yang dilakukan oleh sensor, sedangkan sinyal u adalah sinyal

, artinya data sinyal keluaran diambil secara periodik, , artinya sinyal kendali dihitung sesaat setelah data

(3)

Diagram waktu spesifik yang menggambarkan mekanisme kerja dari sensor, pengendali, dan aktuator dalam NCS dilukiskan pada gambar 3

ke pengendali (τi s

) dan dari pengendali ke aktuator ( terlambat sebesar τi

s

+ τi a

. Keterlambatan respon sinyal kendali akan lebih paket data selama transmisi (packet dropout

3. PEMODELAN NCS DENGAN

Satu isu penting dalam sistem kendali adalah kemampuan mempertahankan perilaku sistem yang diinginkan dan pemenuhan kualifikasi kinerja sistem dalam kondisi apapun termasuk perubahan mendadak dalam dinamika sistemnya. Perubahan tersebut dapat terj

perubahan interkoneksi subsistem, atau perubahan sesaat titik operasi

(MJS) mengakomodasi perubahan tersebut dalam pemodelan dinamika sistemnya. terhadap situasi tersebut, misal sebuah dinamika sistem dinyatakan dengan model G perubahan tiba-tiba, model sistemnya berubah menjadi G

mengalami serangkaian perubahan yang menggeser atau melompat (

maka kondisi tersebut bisa diasosiasikan dengan perubahan mode operasi sistem tersebut atau sistem tersebut bertransisi dari satu mode ke mode lainnya. Dalam NCS, mode operasi sistemnya bergantung kepada parameter jaringan komunikasi, seperti waktu tunda transmisi data, kemungkinan hilangnya paket data yang dikirim (packet dropout), dan sebagainya.

memiliki matriks-matriks sistem yang nilainya bergantung kepada parameter

yang bergantung kepada salah satu parameter jaringan yaitu adanya paket data yang hilang seper diperlihatkan pada gambar 4.

ik yang menggambarkan mekanisme kerja dari sensor, pengendali, dan aktuator dalam NCS dilukiskan pada gambar 3 [8]. Perhatikan bahwa adanya waktu tunda transmisi data dari sensor

) dan dari pengendali ke aktuator (τi a

) menyebabkan sinyal yang dikirimkan ke plant . Keterlambatan respon sinyal kendali akan lebih lama apabila terjadi kehilangan

packet dropout).

Gambar 3. Diagram waktu NCS [8]

DENGAN MARKOV JUMP SYSTEMS

Satu isu penting dalam sistem kendali adalah kemampuan mempertahankan perilaku sistem yang diinginkan dan pemenuhan kualifikasi kinerja sistem dalam kondisi apapun termasuk perubahan mendadak dalam dinamika sistemnya. Perubahan tersebut dapat terjadi misalnya akibat gangguan tiba

perubahan interkoneksi subsistem, atau perubahan sesaat titik operasi plant. Model

mengakomodasi perubahan tersebut dalam pemodelan dinamika sistemnya. Untuk memberi ilustrasi adap situasi tersebut, misal sebuah dinamika sistem dinyatakan dengan model G

tiba, model sistemnya berubah menjadi G2. Secara umum, misalnya sistem tersebut

mengalami serangkaian perubahan yang menggeser atau melompat (jump) dari satu model ke model lain, maka kondisi tersebut bisa diasosiasikan dengan perubahan mode operasi sistem tersebut atau sistem tersebut bertransisi dari satu mode ke mode lainnya. Dalam NCS, mode operasi sistemnya bergantung kepada omunikasi, seperti waktu tunda transmisi data, kemungkinan hilangnya paket data yang sebagainya. Dengan demikian, sebuah NCS yang dimodelkan dengan MJS matriks sistem yang nilainya bergantung kepada parameter. Ishii [9

bergantung kepada salah satu parameter jaringan yaitu adanya paket data yang hilang seper ik yang menggambarkan mekanisme kerja dari sensor, pengendali, dan aktuator

. Perhatikan bahwa adanya waktu tunda transmisi data dari sensor yang dikirimkan ke plant lama apabila terjadi kehilangan

Satu isu penting dalam sistem kendali adalah kemampuan mempertahankan perilaku sistem yang diinginkan dan pemenuhan kualifikasi kinerja sistem dalam kondisi apapun termasuk perubahan mendadak adi misalnya akibat gangguan tiba-tiba dari luar, . Model Markov Jump Systems Untuk memberi ilustrasi adap situasi tersebut, misal sebuah dinamika sistem dinyatakan dengan model G1. Dengan adanya

. Secara umum, misalnya sistem tersebut dari satu model ke model lain, maka kondisi tersebut bisa diasosiasikan dengan perubahan mode operasi sistem tersebut atau sistem tersebut bertransisi dari satu mode ke mode lainnya. Dalam NCS, mode operasi sistemnya bergantung kepada omunikasi, seperti waktu tunda transmisi data, kemungkinan hilangnya paket data yang Dengan demikian, sebuah NCS yang dimodelkan dengan MJS i [9] menggambarkan NCS bergantung kepada salah satu parameter jaringan yaitu adanya paket data yang hilang seperti

(4)

Gambar 4. NCS dengan parameter jaringan Pada gambar 4, θ1 menandai parameter

θ2 menandai parameter jaringan untuk pengiriman data dari pengendali ke aktuator. Salahsatu bentu

pemilihan state pada rantai Markov atau ada yang hilang. Dengan parameter

   = 1 0 i θ

Selanjutnya model NCS yang diperoleh berbentuk persamaan ruang keadaan dengan matriks bergantung kepada parameter θi tersebut.

Secara umum, persamaan ruang keadaan NCS Markov θ diberikan oleh persamaan berikut:

      = : x G &

dengan x(t) menyatakan variabel state

yang masuk ke dalam sistem, y(t) adalah variabel output terukur yang disediakan untuk pengendali, dan menyatakan output sistem.

Matriks-nilainya berada dalam himpunan berhingga

vN} dan matriks probabilitas transisinya ditandai dengan

direpresentasikan oleh state θ(t). Analisis dan per

sifat-sifat stokastik dari state tersebut. Beberapa hasil anal misalnya dalam [10, 11].

Dalam konteks penelitian yang dilaporkan dalam bentuk berikut:

: G

dengan x(t) ∈ Rn, x0 ∈ Rn, u(t) ∈R

Markov

{

θ

( )

t ,t≥0

}

selain berada dalam suatu himpunan berhingga

antara mode yang berbeda. Probabilitas transisi dari satu mode ke mode lainnya diberikan dalam bentuk berikut:

{

= pij Prob

Gambar 4. NCS dengan parameter jaringan θi

menandai parameter jaringan untuk pengiriman data dari sensor ke pengendali, sedangkan menandai parameter jaringan untuk pengiriman data dari pengendali ke aktuator. Salahsatu bentu

pada rantai Markov-nya didasarkan pada kondisi apakah data yang ditransmisikan sempurna atau ada yang hilang. Dengan parameter tersebut, statenya dapat dituliskan dalam bentuk

diterima paket seluruh , 1 terjadi , 0 packetdropout (2)

Selanjutnya model NCS yang diperoleh berbentuk persamaan ruang keadaan dengan matriks tersebut.

Secara umum, persamaan ruang keadaan NCS dalam bentuk waktu kontinyu diberikan oleh persamaan berikut:

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

= θ

( )

=θ + = + = + + = θ θ θ θ θ θ θ 0 0, 0 0 x x t u D t x C t z t w H t x L t y t w G u B x A t t t t t t t t t (3)

state sistem, u(t) adalah input kendali, w(t) menandai deretan derau ( ) adalah variabel output terukur yang disediakan untuk pengendali, dan

-matriks sistemnya bergantung kepada state dari rantai Markov nilainya berada dalam himpunan berhingga ℵ≡ {1, …, N}. Distribusi awal θ0 ditandai dengan

} dan matriks probabilitas transisinya ditandai dengan P = [pij]. Dengan demikian, mode sistemnya

). Analisis dan perancangan sistem dengan model MJS tersebut. Beberapa hasil analisis stabilitas untuk sistem MJS

Dalam konteks penelitian yang dilaporkan dalam makalah ini, model NCS dengan MJS dituliskan

( )

( )

( )

( )

( )

( )

   θ = θ = + = θ θ 0 0, 0 0 : x x t u B t x A x& t t (4)

Rm, dan θ(t) ∈ℵ seperti yang disebutkan pada bagian sebelumnya. Proses selain berada dalam suatu himpunan berhingga ℵ juga menjelaskan perpindahan ( antara mode yang berbeda. Probabilitas transisi dari satu mode ke mode lainnya diberikan dalam bentuk

(

)

( )

{

}

( )

( )

   + λ + + λ = = θ = + θ h o h h o h i t j ii ij 1 h t (5)

jaringan untuk pengiriman data dari sensor ke pengendali, sedangkan menandai parameter jaringan untuk pengiriman data dari pengendali ke aktuator. Salahsatu bentuk apakah data yang ditransmisikan sempurna nya dapat dituliskan dalam bentuk berikut:

Selanjutnya model NCS yang diperoleh berbentuk persamaan ruang keadaan dengan matriks-matriksnya

dalam bentuk waktu kontinyu dengan state rantai

) menandai deretan derau (noise) ) adalah variabel output terukur yang disediakan untuk pengendali, dan z(t) ari rantai Markov θ(t) yang ditandai dengan v = {v1, …,

]. Dengan demikian, mode sistemnya ancangan sistem dengan model MJS ini mengeksplorasi isis stabilitas untuk sistem MJS bisa dibaca

dalam makalah ini, model NCS dengan MJS dituliskan

seperti yang disebutkan pada bagian sebelumnya. Proses juga menjelaskan perpindahan (jump) antara mode yang berbeda. Probabilitas transisi dari satu mode ke mode lainnya diberikan dalam bentuk

(5)

Parameter λij menyatakan laju transisi dari mode

serta o(h) menandai suku orde tinggi yang memenuhi kestabilan untuk sistem tanpa input (

Teorema 1. Sebuah sistem (4) tanpa input bersifat stabil apabila terdapat matriks

positif Pi yang memenuhi pertidaksamaan matriks linier berikut:

+ P A i

T i

3. PERANCANGAN PENGENDALI UMPAN

Ada tiga pendekatan yang dilakukan dalam merancang pengendali umpan balik, yaitu umpan balik keadaan (state feedback), umpan balik output statis (

(dynamic output feedback). Perancangan umpan bal

variabel keadaan dapat diperoleh secara langsung. Dengan demikian, perancang mengetahui secara eksak tentang variabel keadaaan tersebut. Sementara itu, pendekatan kedua dan ketiga dilakukan apabila peranc hanya memanfaatkan data sensor yang mendeteksi sinyal keluaran dari subsistem yang dikendalikan. Perbedaan antara tipe umpan balik statis dan dinamis terletak pada representasi dinamika pengendalinya. Sebuah pengendali umpan balik keluaran disebut stat

sesuai dengan tujuan pengendaliannya, yang lainnya disebut dinamis apabila representasi ruang keadaa pengendalinya diketahui secara lengkap.

Dalam makalah ini, pengendali yang dirancang bertipe umpan

dengan K(θ(t)) adalah penguatan (

parameter θ(t). Berdasarkan persamaan (7), sinyal kendali yang dirancang akan bergantung kepada mode sistem, sehingga nilai K yang dicari sebanyak mode yang ada dalam sistem tersebut. Dengan demikian, apabila saat mode i sinyal pengendalinya menggunakan nilai penguatan K

pengendalinya akan melompat dengan nilai penguatan K(

implementasi NCS dengan pemodelan MJS mensyaratkan informasi yang tersedia meliputi data sensor dan data parameter jaringan.

Substitusi persamaan (7) ke persamaan (4) menghasilkan persamaan sistem lingkar tertutupnya berbentuk:    : GK

Dengan menggunakan teorema 1, kestabilan

definit positif Pi yang memenuhi pertidaksamaan matriks

(

Ai +BiKi

Pertidaksamaan matriks (9) berbentuk non dapat diubah menjadi pertidaksamaan matriks linier standar seperti MATLAB [13], maka

• Buat matriks baru Xi =Pi−1

• Kalikan Xi dengan pertidaksamaan (9) dari arah sebelah kiri dan kanan, sehingga diperoleh

pertidaksamaan di bawah ini

(

[

A + Xi i

yang dapat dituliskan dalam bentuk lain berikut

menyatakan laju transisi dari mode i ke mode j dengan λij ≥ 0 saat i

) menandai suku orde tinggi yang memenuhi lim

( )

0

0 =

h

h o

h . Boukas [12

tanpa input (u(t) = 0) dalam teorema berikut.

. Sebuah sistem (4) tanpa input bersifat stabil apabila terdapat matriks -yang memenuhi pertidaksamaan matriks linier berikut:

ℵ ∈ ∀ < λ + +

i P A P i j j ij i i 0, (6)

3. PERANCANGAN PENGENDALI UMPAN BALIK

Ada tiga pendekatan yang dilakukan dalam merancang pengendali umpan balik, yaitu umpan balik ), umpan balik output statis (static output feedback), dan umpan balik output dinamis ). Perancangan umpan balik yang pertama mengasumsikan bahwa informasi semua variabel keadaan dapat diperoleh secara langsung. Dengan demikian, perancang mengetahui secara eksak tentang variabel keadaaan tersebut. Sementara itu, pendekatan kedua dan ketiga dilakukan apabila peranc hanya memanfaatkan data sensor yang mendeteksi sinyal keluaran dari subsistem yang dikendalikan. Perbedaan antara tipe umpan balik statis dan dinamis terletak pada representasi dinamika pengendalinya. Sebuah pengendali umpan balik keluaran disebut statis apabila perancang harus

sesuai dengan tujuan pengendaliannya, yang lainnya disebut dinamis apabila representasi ruang keadaa pengendalinya diketahui secara lengkap.

Dalam makalah ini, pengendali yang dirancang bertipe umpan balik keadaan dan berbentuk

( )

t K

( ) ( )

( )

t xt

u = θ (7)

)) adalah penguatan (gain) dengan dimensi yang sesuai dan nilainya bergantung kepada Berdasarkan persamaan (7), sinyal kendali yang dirancang akan bergantung kepada mode yang dicari sebanyak mode yang ada dalam sistem tersebut. Dengan demikian, sinyal pengendalinya menggunakan nilai penguatan K(i), maka saat mode

pengendalinya akan melompat dengan nilai penguatan K(j). Dari kondisi tersebut, terlihat bahwa implementasi NCS dengan pemodelan MJS mensyaratkan informasi yang tersedia meliputi data sensor dan

tusi persamaan (7) ke persamaan (4) menghasilkan persamaan sistem lingkar tertutupnya

( ) ( ) ( )

(

)

( )

( )

( )

   θ = θ = + = θ θ θ 0 0, 0 0 x x t x K B A x& t t t (8)

nggunakan teorema 1, kestabilan sistem lingkar tertutup dijamin apabila terdapat matriks i pertidaksamaan matriks berikut:

)

+

(

+

)

+

λ < ∀ ∈ℵ ≠ i P K B A P P i j j ij i i i i i T , 0 (9)

Pertidaksamaan matriks (9) berbentuk nonlinier dalam Pi dan Ki. Supaya pertidaksamaan matriks (9)

menjadi pertidaksamaan matriks linier dan kemudian bisa diselesaikan dengan perangkat lunak , maka dilakukan prosedur sebagai berikut:

dengan pertidaksamaan (9) dari arah sebelah kiri dan kanan, sehingga diperoleh

)

(

)

]

        λ + + + +

≠ − X X X X K B A P P K B i j j ij i i i i i i i T i i 1

dapat dituliskan dalam bentuk lain berikut

i j dan

≠ = λ − = λ N j i j ij ii , 1

. Boukas [12] menurunkan kondisi

-matriks simetrik definit

Ada tiga pendekatan yang dilakukan dalam merancang pengendali umpan balik, yaitu umpan balik ), dan umpan balik output dinamis ngasumsikan bahwa informasi semua variabel keadaan dapat diperoleh secara langsung. Dengan demikian, perancang mengetahui secara eksak tentang variabel keadaaan tersebut. Sementara itu, pendekatan kedua dan ketiga dilakukan apabila peranc ang hanya memanfaatkan data sensor yang mendeteksi sinyal keluaran dari subsistem yang dikendalikan. Perbedaan antara tipe umpan balik statis dan dinamis terletak pada representasi dinamika pengendalinya. menemukan gain yang sesuai dengan tujuan pengendaliannya, yang lainnya disebut dinamis apabila representasi ruang keadaan dari

balik keadaan dan berbentuk

) dengan dimensi yang sesuai dan nilainya bergantung kepada Berdasarkan persamaan (7), sinyal kendali yang dirancang akan bergantung kepada mode yang dicari sebanyak mode yang ada dalam sistem tersebut. Dengan demikian, ), maka saat mode j sinyal Dari kondisi tersebut, terlihat bahwa implementasi NCS dengan pemodelan MJS mensyaratkan informasi yang tersedia meliputi data sensor dan

tusi persamaan (7) ke persamaan (4) menghasilkan persamaan sistem lingkar tertutupnya

sistem lingkar tertutup dijamin apabila terdapat matriks simetrik

. Supaya pertidaksamaan matriks (9) dan kemudian bisa diselesaikan dengan perangkat lunak

dengan pertidaksamaan (9) dari arah sebelah kiri dan kanan, sehingga diperoleh

ℵ ∈ ∀ < i Xi 0,

(6)

+X K A X i T i i

• Definisikan matriks-matriks berikut

( )

( )

i i X M X S = sehingga suku i j j ij i X X         λ

≠ −1 Xi

• Buat matriks baru Yi =KiXi +Y A Xi iT i

Dengan menggunakan teknik komplemen Schur [14 dituliskan dalam bentuk kompak berikut:

dengan Ji = XiAiT +YiTBiT +AiXi

Teorema berikut merangkum persoalan mencari perancang umpan balik keadaan melalui skema pertidaksamaan matriks linier.

Teorema 2. Sebuah pengendali dengan umpan balik keadaan

lingkar tertutup (4) apabila terdapat matriks pertidaksamaan matriks linier (10).

Dari uraian di atas, sebuah pengendali dengan umpan balik keadaan (7) yang menstabilkan sistem (4) dengan probabilitas transisi (5) dapat dicari dengan algoritma berikut:

• Diberikan matriks-matriks sistem • Susun pertidaksamaan matriks linier (10)

• Pecahkan pertidaksamaan matriks linier (10) untuk mendapatkan • Bentuk matriks pengendali mengikuti persamaan

Untuk memperlihatkan keefektifan dari sebuah contoh kasus sebuah sistem yang memil dinyatakan sebagai berikut:

dengan probabilitas transisi antar mode tersebut diberikan oleh matriks berikut:

Dua mode tersebut mendeskripsi merefleksikan terjadinya kehilangan data (

∀ <         λ + + +

≠ − X X X X K B X A B K i i j j ij i i i i i i T i T i 0, 1 matriks berikut

[

]

[

i i N

]

i iN i ii i ii i i X X X X diag i X X X X , , , , , , , , , 1 1 1 1 1 1 L L L L + − + − = ∈ ∀ λ λ λ λ = i X    

dapat dituliskan menjadi

( )

X M

( ) ( )

X S X S X X X i ii i i i iT i j j ij 1 1 − ≠ − =λ +         λ

sehingga diperoleh pertidaksamaan matriks linier

( )

1

( ) ( )

+ λ + + +AX BY X S X MX S X B YiT iT i i i i ii i i i iT

nik komplemen Schur [14], pertidaksamaan matriks linier terakhir dapat kompak berikut:

( )

( )

( )

<0      −M X X S X S J i T i i i (10) i ii i iY X B +λ + (11)

Teorema berikut merangkum persoalan mencari perancang umpan balik keadaan melalui skema

. Sebuah pengendali dengan umpan balik keadaan dalam bentuk (7) bersifat menstabilkan sistem apabila terdapat matriks-matriks simetrik definit positif Xidan

sebuah pengendali dengan umpan balik keadaan (7) yang menstabilkan sistem (4) dengan probabilitas transisi (5) dapat dicari dengan algoritma berikut:

matriks sistem Ai,Bidan probabilitas transisi λij Susun pertidaksamaan matriks linier (10)

Pecahkan pertidaksamaan matriks linier (10) untuk mendapatkan matriks-matriks Bentuk matriks pengendali mengikuti persamaan Ki =YiXi−1

an keefektifan dari algoritma perancangan tersebut, pada bagian ini diberikan sebuah contoh kasus sebuah sistem yang memiliki dua mode dalam realisasinya. Matriks sistemnya

      =       − = 1 0 0 1 ; 1 1 , 0 5 , 0 1 1 1 B A       =       − − − = 1 0 0 1 ; 25 , 0 5 , 0 5 , 0 2 , 0 2 2 B A

probabilitas transisi antar mode tersebut diberikan oleh matriks berikut:       − − =       λ λ λ λ 0 , 3 0 , 3 0 , 2 0 , 2 22 21 12 11

mode tersebut mendeskripsikan kondisi yang mungkin terjadi dalam NCS, misalnya mode satu merefleksikan terjadinya kehilangan data (packet dropout) saat transmisi data, sementara mode kedua

ℵ ∈ ∀i ℵ ∈

)

<0

], pertidaksamaan matriks linier terakhir dapat

Teorema berikut merangkum persoalan mencari perancang umpan balik keadaan melalui skema

dalam bentuk (7) bersifat menstabilkan sistem dan Yi sebagai solusi dari

sebuah pengendali dengan umpan balik keadaan (7) yang menstabilkan sistem (4)

matriks Xidan Yi

pada bagian ini diberikan ki dua mode dalam realisasinya. Matriks sistemnya

kan kondisi yang mungkin terjadi dalam NCS, misalnya mode satu ) saat transmisi data, sementara mode kedua

(7)

menggambarkan transmisi data yang sempurna saat data dikirim melalui jaringan. Respon lingkar terbuka (tanpa sinyal kendali) untuk mode satu dan mode dua

mode satu sistemnya menjadi tidak stabil, sehingga

demikian, pengendali yang dirancang harus mampu menstabilkan sistem keseluruhan.

(a) Gambar 5. Respon kead

Dengan menerapkan algoritma pencarian matriks pengendali diperoleh solusi (10) berikut:    = 1 X   − = 1304 , 0 , 0 1 Y

sehingga matriks-matriks pengendalinya berbentuk: =

1

K

Untuk keperluan simulasi, transisi mode dalam sistem lingkar tertutupnya diberikan dalam gambar 7

sistem keseluruhan menjadi stabil.

0 5 -3.5 -3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5x 10 6 time (s) s ta te s

state response mode 1

menggambarkan transmisi data yang sempurna saat data dikirim melalui jaringan. Respon lingkar terbuka (tanpa sinyal kendali) untuk mode satu dan mode dua diperlihatkan pada gambar 5

sistemnya menjadi tidak stabil, sehingga sistem secara keseluruhan bersifat demikian, pengendali yang dirancang harus mampu menstabilkan sistem keseluruhan.

(b)

. Respon keadaan lingkar terbuka untuk mode satu (a) dan mode dua

pencarian matriks pengendali diperoleh solusi pertidaksamaan matriks linier

      =       2556 , 0 0 0 2556 , 0 ; 3408 , 0 0 0 3408 , 0 2 X       − − =    − 0 0,0639 0 0767 , 0 ; 5112 , 0 1304 0059 , 0 5112 , 2 Y

matriks pengendalinya berbentuk:

      − − =       − − = 25 , 0 0 0 3 , 0 ; 5 , 1 3826 , 0 0174 , 0 5 , 1 2 K

transisi mode dalam sistem diperlihatkan pada gambar 6

kan dalam gambar 7. Terlihat bahwa pengendali yang dirancang berhasil membuat

Gambar 6. Transisi mode

10 15 state response mode 1

0 5 10 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 time (s) s ta te s

state response mode 2

0 5 10 15 1 2 time(s) m o d e t ra n s it io n

menggambarkan transmisi data yang sempurna saat data dikirim melalui jaringan. Respon lingkar terbuka diperlihatkan pada gambar 5. Terlihat bahwa untuk sistem secara keseluruhan bersifat tidak stabil. Dengan demikian, pengendali yang dirancang harus mampu menstabilkan sistem keseluruhan.

e satu (a) dan mode dua (b)

pertidaksamaan matriks linier

diperlihatkan pada gambar 6 dan hasil simulasi Terlihat bahwa pengendali yang dirancang berhasil membuat

(8)

7. KESIMPULAN

Dalam makalah, pemodelan dan perancangan pendekatan Markovian Jump Systems

keadaan sistem. Untuk menjamin kinerja sistem yang diinginkan, pengendali memerlukan data keadaan yang diperoleh dari sensor dan informasi tentang parameter jaringan. Formulasi perancangan pengendali menggunakan skema pertidaksamaan

dirancang mampu menghasilkan kinerja sistem lingkar tertutup sesuai yang diinginkan. yang sedang dilakukan adalah menerapkan konsep kendali kokoh (

sistem dan pencapaian kinerja yang diinginkan apabila terdapat gangguan yang masuk ke dalam sistem atau adanya ketidakpastian parameter yang muncul dalam sistem.

DAFTAR PUSTAKA

[1] R. A. Gupta & M. Y. Chow Trans. on Industrial Electronics

[2] W. Zhang, et al, “Stability of Neworked Control Systems”, IEEE Control Systems Magazine, vol. 21, no. 1, pp. 84 - 99, 2001.

[3] D. H. Varsakelis & W. S. Levine (eds), “ Birkhauser Boston, 2005.

[4] W. P. M. H. Heemels, et al, “Networked Control Systems with Communication Constraints: Tradeoffs between Transmission Intervals, Delays and Performance”,

55, no. 8, pp. 1781 - 1796, August 2010.

[5] W. P. M. H. Heemels & N. van de Wouw, “Stabi in A. Bemporad, et al (eds), “

pp. 203 – 253.

[6] A. Najmurrokhman, dkk., “Output Feedback Contro via Markovian Jump System Approach

3 – 4 Nov. 2010, Bali, Indonesia. [7] D. Huang & S. K. Nguang, “

Delays”, Springer-Verlag Berlin Heidelberg, 2009, halaman [8] W. Ridwan and B. Riyanto, “H

System Approach”, Proc. International Conf. on Electr. Eng. and Inform Bandung.

[9] H. Ishii, “H∞ control with limited communication and message losses”,

(57), pp. 322 – 331, 2008. [10] O. L. V. Costa, et al, “Discrete

-0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 s ta te

Gambar 7. Respon lingkar tertutup

Dalam makalah, pemodelan dan perancangan pengendali untuk Networked Control Systems

Markovian Jump Systems telah diuraikan. Pengendali yang dirancang menggunakan umpan balik keadaan sistem. Untuk menjamin kinerja sistem yang diinginkan, pengendali memerlukan data keadaan yang diperoleh dari sensor dan informasi tentang parameter jaringan. Formulasi perancangan pengendali menggunakan skema pertidaksamaan matriks linier. Hasil simulasi memperlihatkan pengendali yang

mampu menghasilkan kinerja sistem lingkar tertutup sesuai yang diinginkan. yang sedang dilakukan adalah menerapkan konsep kendali kokoh (robust control) yang men

sistem dan pencapaian kinerja yang diinginkan apabila terdapat gangguan yang masuk ke dalam sistem atau adanya ketidakpastian parameter yang muncul dalam sistem.

M. Y. Chow, “Networked Control Systems : Overview and Research Trends”, Trans. on Industrial Electronics, vol. 57, no. 7, pp. 2527 – 2535, July 2010.

, “Stability of Neworked Control Systems”, IEEE Control Systems Magazine, vol. 21,

D. H. Varsakelis & W. S. Levine (eds), “Handbook of Networked and Embedded Control Systems

, “Networked Control Systems with Communication Constraints: Tradeoffs between Transmission Intervals, Delays and Performance”, IEEE Trans. on Automatic Control

1796, August 2010.

W. P. M. H. Heemels & N. van de Wouw, “Stability and Stabilization of Networked Control Systems” (eds), “Networked Control Systems”, Springer-Verlag Berlin Heidelberg, 2010,

A. Najmurrokhman, dkk., “Output Feedback Controller for Dissipative Networked Control Systems via Markovian Jump System Approach”, Proc. International Conf. on Intelligent Unmanned Systems

4 Nov. 2010, Bali, Indonesia.

D. Huang & S. K. Nguang, “Robust Control for Uncertain Networked Control Systems with Random ag Berlin Heidelberg, 2009, halaman 17.

W. Ridwan and B. Riyanto, “H∞ control synthesis for Networked Control Systems with Time Delay

Proc. International Conf. on Electr. Eng. and Informatics,

control with limited communication and message losses”, Systems & Control Letters Discrete-time Markov Jump Linear Systems”, Springer-Verlag London, 2005.

0 5 10 15

time (s)

Networked Control Systems dengan menggunakan umpan balik keadaan sistem. Untuk menjamin kinerja sistem yang diinginkan, pengendali memerlukan data keadaan yang diperoleh dari sensor dan informasi tentang parameter jaringan. Formulasi perancangan pengendali . Hasil simulasi memperlihatkan pengendali yang mampu menghasilkan kinerja sistem lingkar tertutup sesuai yang diinginkan. Penelitian berikutnya ) yang menjamin kestabilan sistem dan pencapaian kinerja yang diinginkan apabila terdapat gangguan yang masuk ke dalam sistem atau

Networked Control Systems : Overview and Research Trends”, IEEE

, “Stability of Neworked Control Systems”, IEEE Control Systems Magazine, vol. 21,

of Networked and Embedded Control Systems”, , “Networked Control Systems with Communication Constraints: Tradeoffs IEEE Trans. on Automatic Control, vol. lity and Stabilization of Networked Control Systems” Verlag Berlin Heidelberg, 2010,

Networked Control Systems Proc. International Conf. on Intelligent Unmanned Systems, Robust Control for Uncertain Networked Control Systems with Random control synthesis for Networked Control Systems with Time Delay 17 – 19 July 2011, ITB,

Systems & Control Letters Verlag London, 2005.

(9)

[11] M. D. S. Aliyu & E. K. Boukas

Journal of Mathematical Control and Information [12] E. K. Boukas, “Stochastic Switching Systems [13] P. Gahinet, et al, “LMI Control Toolbox

[14] S. Boyd, et al, “Linear Matrix Inequalities in Systems and Control Theory Philadelphia, 1994.

& E. K. Boukas, “Robust H-infinity Control for Markovian Jump Nonlinear Systems Journal of Mathematical Control and Information, Vol. 17, pp. 295 – 308, 2000.

Switching Systems”, Birkhauser Boston, 2006, halaman Control Toolbox”, The Mathworks Inc., 1995.

Linear Matrix Inequalities in Systems and Control Theory

infinity Control for Markovian Jump Nonlinear Systems”, 308, 2000.

”, Birkhauser Boston, 2006, halaman 72.

Gambar

Gambar 1. Efek
Diagram waktu spesifik yang menggambarkan mekanisme kerja dari sensor, pengendali, dan aktuator  dalam NCS dilukiskan pada gambar 3
Gambar 4. NCS dengan parameter jaringan  Pada gambar 4,  θ 1  menandai parameter
Gambar 6. Transisi mode
+2

Referensi

Dokumen terkait

1) Kelangkapan fasum, jaringan jalan, hasil pemeriksaan kondisi jaringan jalan (paving) baik, saran agar kondisi yang baik sampai proses serah terima dijaga. Saluran drainase,

di bidang tersebut, namun gambar-gambar hanya merupakan contoh dari keterampilan- keterampilan. Sebagai contoh, pada bagian Fisik di lingkaran: Bayi Anda tidak harus

Pemahan - 4 Perda No.. Melawi, UU No. Melawi, UU No. Melawi, UU No. Melawi, UU No.. Melawi, UU No. Melawi, UU No. Melawi, UU No.. Sungai Raya Kepulauan, Perda No. Sungai

Dengan pengujian regresi multiple dengan data cross section dengan data dari tahun aplikasi revisi PSAK 24, ditemukan adanya pengaruh positif yang signifikan antara perubahan akun

Argumentasi yang disampaikan masing-masing adalah sebagai berikut: (i) kesuburan tanah di wilayah Amazon tidak hanya karena penambahan arang tetapi juga input lainnya dan arang

Kelas inspirasi adalah menghadirkan orang-orang yang berkompeten dibidangnya yang akan dijadikan narasumber dalam memberikan inspirasi bahkan motivasi kepada anak didik dengan

1611/Pid.B/2014/PN.Mks. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan, tepatnya dilakukan di Pengadilan Negeri Makassar. Penelitian ini

(2) Anak perempuan sebagai anak tunggal dalam hukum waris adat Bali mewaris dari harta orang tuanya yaitu harta gunakaya orang tuanya yang mana menurut hukum adat Bali