KEUANGAN
Kegiatan yang berhubungan dengan penentuan investasi jangka
panjang sebuah perusahaan, mendapatkan dana untuk membayar,
dan memimpin kegiatan keuangan harian sebuah perusahaan
Komponen – Komponen Biaya
1. Biaya Personil. Biaya personil adalah komponen – komponen
biaya yang dikeluarkan untuk membayar honor dan gaji tim
kerja yang bekerja
Hitung komponen biaya berdasarkan kesepakatan dengan
anggota tim, apakah akan berdasarkan orang – jam / man –
hour, orang hari / man – day atau orang – bulan / man – month
Masukkan seluruh anggota tim kerja dari mulai Manajer Proyek
sampai Office – boy yang membantu kelancaran pekerjaan tim
2. Biaya Nonpersonil. Biaya nonpersonil adalah
komponen
– komponen biaya yang harus
dikeluarkan
untuk
mendukung
kelancaran
pelaksanaan proyek
Komponen – komponen biaya tersebut antara
lain :
• Biaya Transportasi
• Biaya Allowance Penugasan Luar Kantor
• Biaya Rutin
• Biaya Pemanfaatan Peralatan dan Sewa
• Biaya Belanja Barang Pakai Habis
ESTIMASI BIAYA
Definisi perkiraan biaya adalah seni memperkirakan
kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu
kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada
waktu itu (Iman Soeharto_National Estimating Society
USA), berdasarkan definisi, tersebut maka perkiraan biaya
mempunyai pengertian sebagai berikut :
• Perkiraan biaya yaitu melihat, memperhitungkan dan
mengadakan perkiraan atas hal
–
hal yang akan terjadi
selanjutnya
• Analisis biaya yang berarti pengkajian dan pembahasan
biaya yang pernah ada yang digunakan sebagai informasi
yang penting
Kualitas estimasi sangat ditentukan oleh :
• Tersedianya data dan informasi
• Teknik dan metode yang digunakan
• Kecakapan dan pengalaman estimator
• Tujuan pemakaian perkiraan biaya
Sumber informasi terbaik adalah pengalaman
perusahaan dari proyek
–
proyek yang pernah
dikerjakan
DASAR – DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN
Business Budget atau Budget (Anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan (yang menimbulkan penerimaan / hak dan juga pengeluaran / kewajiban), yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu / periode tertentu yang akan datang. (Munandar, 1997)
Unsur – unsur Budgeting / Anggaran
• Rencana, penentuan terlebih dahulu tentang berbagai aktivitas yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Rencana tersebut memiliki spesifikasi – spesifikasi tertentu, seperti :
Disusun secara sistematis
Mencakup seluruh kegiatan perusahaan, dan dinyatakan dalam satuan moneter/uang
• Meliputi seluruh kegiatan perusahaan : Fungsi produksi
Fungsi pembelanjaan / keuangan Fungsi administrasi
Fungsi pemasaran Fungsi personalia
• Untuk waktu yang akan datang
Macam Budget / Anggaran (Berdasarkan Periode Penyusunannya) • Budget Taktis Budget Harian Budget Mingguan Budget Bulanan • Budget Strategis Budget Tahunan
Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Jangka
Waktu Berlakunya Budget / Anggaran
• Luas pasar / pekerjaan
• Posisi perusahaan dalam persaingan
• Jenis produk yang dihasilkan (Elastis atau In-elastis)
• Tersedianya data dan informasi
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN BUDGET / ANGGARAN
Faktor – Faktor Intern
1. Penjualan tahun
–
tahun yang lalu
2. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah
harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan
saluran distribusi dan sebagainya
3. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan
4. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan
5. Modal kerja perusahaan
6. Fasilitas
–
fasilitas perusahaan
7. Kebijaksanaan
–
kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan
dengan pelaksanaan fungsi
–
fungsi perusahaan, baik di bidang
pemasaran, produksi, pembelanjaan, administrasi maupun
personalia
Faktor – Faktor Ekstern
1. Keadaan persaingan
2. Tingkat pertumbuhan penduduk
3. Tingkat penghasilan masyarakat
4. Tingkat pendidikan masyarakat
5. Tingkat penyebaran penduduk
6. Agama, adat istiadat dan kebiasaan – kebiasaan
masyarakat
7. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan
8. Keadaan
perekonomian
nasional
maupun
Proses Utama Penyusunan Budget / Anggaran
1. Identifikasi kebutuhan
2. Mengumpulkan data dan informasi
3. Mengolah dan menganalisis data dan informasi
4. Menyusun budget
Proses Penyusunan Anggaran
Secara garis besar, proses penyusunan anggaran terbagi menjadi
dua :
• Dari atas ke bawah (Top-down). Proses penyusunan
anggaran dari atas ke bawah ini secara garis besar berupa
pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada
para karyawannya agar menggunakan uang yang diberikan
tersebut untuk menjalankan sebuah program
• Dari bawah ke atas (Bottom-up). Proses penyusunan
anggaran
berdasarkan
tujuan
yang
telah
ditetapkan
sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah
tujuan selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari
bawah ke atas merupakan komunikasi strategis antara tujuan
dengan anggaran
Contoh Operating Budget / Anggaran Operasi
PENYUSUNAN CASHFLOW PERUSAHAAN
(INFLOW DAN OUTFLOW)
Cash Flow
Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang
keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas
perusahaan, dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri
dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar
perusahaan serta berapa saldonya setiap periode
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari
dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas
fungsi dana / uang yang kita miliki, kita simpan atau
investasikan
Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :
• Fungsi Likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan
memenuhi kebutuhan sehari
–
hari dan dapat dicairkan
dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan
investasi awal
• Fungsi Anti Inflasi, dana yang disimpan guna
menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa
datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat
• Capital Growth, dana yang diperuntukkan untuk
penambahan / perkembangan kekayaan dengan jangka
waktu relatif panjang
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di
bagi menjadi tiga kelompok yaitu :
• Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas
yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi
misalnya ; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb.
Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (Cash Out
Flow)
• Aliran Kas Operasional (Operational Cash Flow) merupakan
aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti ;
penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran
kas operasional merupakan aliran kas masuk (Cash In Flow)
dan aliran kas keluar (Cash Out Flow)
• Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran
kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti
sisa modal kerja atau nilai sisa proyek lainnya yaitu penjualan
peralatan proyek
KETERBATASAN CASH FLOW
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan – keterbatasan
antara lain :
• Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam
cash flow hanya yang bersifat tunai
• Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang
fleksibel
• Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun
eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi
arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka
akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada
budget kas, misalnya kondisi ekonomi yang kurang stabil,
terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibannya
MANFAAT CASH FLOW
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam
perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama
manajemen, diantaranya :
• Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang
berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan
transaksi yang menyebabkan perubahan kas
• Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa
yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu
pengembalian kredit
• Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan
finansial
• Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk
membayar kredit yang diberikan kepadanya
LANGKAH – LANGKAH PENYUSUNAN CASH FLOW
Ada empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu :
• Menentukan minimum kas
• Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
• Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang
dibutuhkan untuk menutupi defisit kas dan membayar
kembali pinjaman dari pihak ketiga
• Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran
setelah adanya transaksi finansial dan budget kas yang final
BAGIAN UTAMA CASH FLOW
• Cash In Flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber – sumber dana yang akan diterima, jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan
• Cash Out Flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan
• Financing (Pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi defisit
TIME VALUE OF MONEY
Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu
Manfaat Time Value of Money
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya
Keterbatasannya yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya apabila tingkat bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka uang yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi. Time value of money tidak memperhitungkan tingkat inflasi
Metode – metode Yang Digunakan :
• FUTURE VALUE (Nilai Yang Akan Datang). Adalah nilai uang dimasa yang akan datang dari uang yang diterima atau dibayarkan pada masa sekarang dengan memperhitungkan tingkat bunga setiap periode selama jangka waktu tertentu, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini :
• PRESENT VALUE (Nilai Sekarang). Adalah nilai uang sekarang yang akan diperoleh atau dibayar dimasa yang akan datang dengan tingkat suku bunga tertentu pada setiap periode. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini :
ANUITAS
Rangkaian / seri pembayaran atau penerimaan uang yang jumlahnya, periode serta tingkat bunganya sama selama jangka waktu tertentu
Annuity dapat dihitung menggunakan konsep future value annuity dan present value annuity
Future Value Annuity
Adalah suatu hal yang dimanfaatkan untuk mencari nilai dari suatu penjumlahan tahun yang akan datang dari jumlah yang diterima sekarang pada waktu yang sudah ditentukan atau dengan kata lain penjumlahan dari future value
Sinking Fund / Mencari Anuitas
Merupakan perhitungan yang digunakan untuk menentukan
suatu jumlah dari anuitas tertentu yang akan dicadangkan
(simpan) pada setiap periode dalam jangka waktu yang sudah
ditentukan dengan tingkat bunga yang berlaku supaya dapat
mencukupi untuk masa yang akan datang. Dengan rumus
sebagai berikut :
Present Value Annuity
Suatu bilangan yang dapat dimanfaatkan untuk mencari
nilai sekarang dari suatu penjumlahan yang diterima
setiap akhir periode pada jangka waktu tertentu. Untuk
lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini :
Capital Recovery Faktor
Merupakan faktor bilangan yang digunakan untuk
menghitung sejumlah uang tertentu yang dibayar dalam
jumlah yang tetap pada setiap periode
TINGKAT SUKU BUNGA
Tingkat Suku Bunga adalah harga dari penggunaan
dana investasi (loanable funds). Tingkat suku bunga
merupakan salah satu indikator dalam menentukan
apakah seseorang akan melakukan invesatasi atau
menabung (Boediono, 1994 :76)
Pengertian
Suku
Bunga
menurut
Sunariyah
(2013:80) adalah “harga dari pinjaman. Suku
bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok
ISTILAH INVESTASI
1. Manajer Investasi. Manajer Investasi (MI) merupakan pihak
atau perusahaan yang akan mengelola dana investor melalui
portofolio efek
2. Portofolio Investasi. Portofolio investasi merupakan
gabungan instrumen investasi yang dimiliki oleh investor
(baik itu perorangan maupun institusi)
3. Emiten. Emiten merupakan pihak yang memperoleh dana
dari pasar modal dengan menerbitkan dan menjual efek
kepada masyarakat umum
4. Diversifikasi. Diversifikasi merupakan istilah investasi yang
digunakan untuk alokasi dana ke dalam beberapa jenis
instrumen. Seperti investasi di saham, properti, dan jenis
investasi lainnya sekaligus
5. Return. Return merupakan istilah dari hasil yang kamu
peroleh dari investasi. Hasil ini bisa berupa keuntungan
(disebut juga gain) ataupun kerugian (loss)
6. Capital Gain. Capital gain menggambarkan keuntungan
modal yang diperoleh oleh investor
7. Likuiditas. Likuiditas merupakan istilah investasi yang
digunakan untuk menggambarkan seberapa mudah investasi
dapat dicairkan atau dijadikan uang tunai kembali
8. Initial Public Offering (IPO). Initial Public Offering (IPO)
adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan saat
pertama perusahaan melepas sahamnya ke bursa saham
9. Volatilitas. Volatilitas merupakan istilah untuk fluktuasi
harga instrumen investasi yang bisa menjadi patokan bagi
para calon investor.
10. Indeks Harga Saham. Indeks harga saham
merupakan angka yang menunjukkan harga
rata-rata dari beberapa perusahaan yang terdaftar di
dalam satu indeks
11. Dividen. Dividen merupakan keuntungan (laba)
yang didapatkan oleh perusahaan, lalu dibagikan
kepada pemegang saham
12. Deposit. Deposit merupakan istilah investasi yang
menggambarkan penyimpanan uang ke rekening
saham
13. Saham Suspend. Saham Suspend merupakan
kondisi di mana pihak BEI memberhentikan
sementara suatu saham.
KRITERIA INVESTASI
• Payback Period. Payback period adalah waktu yang
dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat
dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
titik impas
• Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio). B/C ratio mengukur mana
yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil
(output) yang diperoleh
• Net Present Value (NPV). Perhitungan dengan
menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab tidak
memperhitungkan nilai waktu dari uang
• Internal Rate of Return (IRR). Internal rate of return
adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada
saat NPV sama dengan nol
PENCATATAN KEUANGAN SEDERHANA
Ketika memulai suatu usaha, orang sering lupa menyiapkan
pencatatan keuangan atau pembukuan alias laporan, meski
sederhana. Padahal, fungsi pembukuan ini sangat vital bagi
kelangsungan bisnis, karena dengan adanya pembukuan tersebut
akan memudahkan masyarakat untuk mengatur arus keuangan yang
masuk dan keluar agar dapat diketahui secara rinci keuntungan dan
kerugian yang didapatkan
Setelah mengetahui pentingya pembukuan, tentu harus dapat
mengerti bagaimana melakukan pembukuan tersebut, setidaknya
taraf yang sederhana. Apa pun pemasukan dan pengeluaran
perusahaan, mulai sekarang harus dicatat. Itulah yang paling
sederhana. Paling tidak Anda punya cash – flow (aliran
kas), profit and lost (rugi laba), serta neraca sederhana
Arus Kas
Arus kas atau aliran kas adalah catatan harian mengenai pengeluaran dan pemasukan keuangan dari usaha yang dijalankan. Diusahakan setiap ada pengeluaran dan pemasukan itu harus dicatat
Catatan arus kas merupakan bahan dasar untuk membuat laporan keuangan yang lain. Dari catatan sederhana inilah suatu usaha bisa dianalisis. Sebaiknya, dibedakan buku untuk pos pengeluaran dan pendapatan
Proyeksi aliran kas ini berguna untuk mengetahui berapa banyak modal yang harus disetor di awal dan dicadangkan selama usaha berjalan. Juga berapa lama waktu yang diperlukan untuk bisa balik modal
Laporan rugi laba ini berisi pendapatan dikurangi dengan biaya – biaya sehingga diketahui apakah usaha tersebut mengalami keuntungan atau mungkin mengalami kerugian. Perlu diingat mengeluarkan faktor aset, modal, barang, dan utang dari laporan keuangan ini
Untuk pembukuan sederhana dapat digunakan metode garis lurus. Asumsi metode ini : menganggap sebuah barang mempunyai masa pakai tertentu dan nilai penyusutannya adalah pembagian antara harga pembeliannya dengan masa pakainya
Bila hasilnya ternyata rugi, dapat mengevaluasi penyebab kerugiannya. Selanjutnya, dapat memutuskan apakah penyebab kerugian tersebut dapat diatasi atau malah harus menutup usaha tersebut untuk mencegah kerugian lebih lanjut