• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI WAKTU UANG TIME VALUE OF MONEY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NILAI WAKTU UANG TIME VALUE OF MONEY"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY)

Kuliah Ke : 2/3

A. PENDAHULUAN

 Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai saham perusahaannya, untuk mencapai itu manajer keuangan akan berhadapan dengan aliran kas.

 Aliran kas akan terpengaruh dengan adanya nilai waktu uang.

 Konsep nilai waktu uang berhubungan dengan tingkat bunga yang digunakan dalam aliran kas

 Nilai uang saat ini (present value) akan berbeda nilainya dibandingkan dengan nilai di masa yang akan datang (future value). Ex : nilai uang Rp. 1.000 yang dimiliki saat ini berbeda nilainya dengan Rp. 1.000 pada beberapa tahun yang akan datang

 Jika nilai uang yang diterima pada waktu yang akan datang, jika dinilai sekarang, maka faktor bunga dalam nilai waktu uang dinamakan faktor diskonto (discount factor).

 Jika nilai uang saat ini, dinilai untuk waktu yang akan datang, maka faktor bunga dalam nilai waktu uang ini dinamakan faktor pengganda/pemajemukan (compound factor).

 Keputusan keuangan selalu mempertimbangkan nilai waktu dari uang.

B. NILAI WAKTU UANG YANG AKAN DATANG (FUTURE VALUE)

Nilai waktu yang akan datang/nilai masa depan/future value sering disingkat FV merupakan suatu jumlah yang dicapai dari suatu nilai (uang) tertentu dengan pertumbuhan pembayaran selama periode waktu yang akan datang apabila dimajemukkan dengan suku bunga tertentu.

Pemajemukan merupakan proses perhitungan nilai akhir dari suatu pembayaran atau rangkaian pembayaran apabila digunakan bunga majemuk.

1. FUTURE VALUE – BUNGA SEDERHANA

Bunga sederhana adalah bunga yang dibayarkan hanya pada pinjaman atau tabungan atau investasi pokoknya saja.

(2)

Si = Po (i) (n)

dimana : Si : jumlah bunga sederhana, Po : pinjaman atau tabungan pokok i : tingkat bunga setiap periode , dan n : jangka waktu

Sedangkan untuk mencari nilai masa depan (FV) atau nilai akhir tabungan yaitu dengan menjumlahkan pinjaman pokok dan penghasilan bunga.

Rumus : FVn = Po [ 1 + (i) (n) ]

Jika diketahui nilai akhir tahun dari suatu tabungan atau pinjaman, untuk mencari pokok dari nilai tersebut dengan rumus :

Po= FVn 1+(i. n)

Contoh Soal :

Pak Tarno memiliki uang Rp. 80.000,- yang ditabung di Bank dengan bunga 10 % per tahun selama 10 tahun. Pada akhir tahun 10 jumlah akumulasi bunganya adalah : Si = Rp. 80.000 (0,1) (10) = Rp. 80.000

Nilai akhir tabungan adalah Rp. 80.000 + [ Rp. 80.000 (0,1) (10) ] = Rp. 160.000

2. FUTURE VALUE – BUNGA MAJEMUK

Bunga majemuk menunjukkan bahwa bunga yang dibayarkan (dihasilkan) dari pinjaman atau investasi ditambahkan terhadap pokok secara berkala.

Dalam perhitungan ini bunga yang dihasilkan dibungakan lagi bersama pokok tersebut.

Rumus : FVn = Po (1 +i )n

Jumlah bunga kumulatif = Po x {( 1 + i )n -1)} Nilai (1 +i )n dpt dicari dgn bantuan tabel FVIF. Contoh Soal :

Pak Tarno memiliki uang Rp. 800.000,- yang ditabung di Bank dengan bunga 8 % per tahun selama 10 tahun. Nilai akhir tabungan (tahun ke10) = Rp. 800.000 (1+0,08)10 = Rp 1.727.120

Nilai (1+0,08)10 dlm tabel FVIF = 2,1589

(3)

Rumus :

FVn = Po ( 1 + I/m )n.m

Contoh 2 :

Mpok Norni menyimpan uangnya di Bank sebesar Rp.10.000.000 selama 3 tahun dengan tingkat bunga 18% /thn yang dibayar setiap 6 bulan sekali. Hitung jumlah uang Mpok Norni pada akhir tahun ketiga!

FV3 = 10.000.000 (1+0,18)2.3 = 16.711.000

Nilai (1+0,18)6 dlm tabel FVIF = 1,6711

3. NILAI WAKTU UANG SEKARANG (PRESENT VALUE)

Present value atau nilai sekarang adalah besarnya jumlah uang pada awal periode dgn tingkat bunga tertentu dari suatu jumlah uang yang akan diterima/dibayarkan pada waktu kemudian.

Rumus yang digunakan untuk mencari nilai sekarang adalah :

Contoh soal :

Pada akhir tahun ke 5, Pak Tarno akan menerima uang sebesar Rp. 16.000.000,- tingkat bunga atau diskonto sebesar 11 %, maka nilai sekarang dari uang pak Tarno adalah :

atau

= Rp. 16.000.000 x 0,593 *)

= Rp. 9.495.221

Keterangan : *) lihat di tabel PVIF

4. ANUITY (ANUITAS)

Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran/penerimaan uang dalam jumlah yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu

(4)

Anuitas nilai sekarang adalah nilai bunga anuitas majemuk saat ini dengan pembayaran atau penerimaan secara periodik.

a. ANUITAS NILAI MAJEMUK

Pembayaran dapat dilakukan dgn jumlah yg sama utk setiap periode, shg nilai akhir penerimaan/pembayaran =

FVAn = R1(1+i)n-1+ R2(1+i)n-2 +...+ Rn(1+i)n-n Rumus utk menghitung :

dimana :

FVAn = nilai sekarang anuitas sampai periode n R = pembayaran atau penerimaan setiap periode i = tingkat bunga

n = jumlah waktu anuitas

Contoh :

Wendo menginginkan sebuah sepeda motor, untuk itu ia menyimpan uangnya sebesar Rp.2.000.000,- setiap akhir tahun di bank ABC dengan tingkat bunga 12% per tahun.

Berapakah jumlah uang Wendo pada akhir tahun kelima ?

= 12.705.600

Contoh bila pembayaran tidak sama

Ita menabung di bank ABC setiap tahun berturut-turut sebagai berikut ; Rp.500.000,-Rp.1.000.000,-, Rp1.500.000,-, RP.800.000, dengan tingkat bunga pertahun tahunnya 10% Hitunglah uang Ita pada akhir tahun ke 4?

Jawab :

= 665.500+1.210.000+1.650.000+800.000

= 4.325.500

b. ANNUITAS NILAI SEKARANG

FVAn

=

R

[

(

1

+

i

)

n

1

i

]

FVAn

=

2.000.000

[

6,3528

]

(5)

Rumus yang digunakan jumlah pembayaran sama , sehingga nilai sekarang anuitas (PVA) =

Rumus anuitas pembayaran sama :

dimana :

PVAn = nilai sekarang anuitas sampai periode n R = pembayaran atau penerimaan setiap periode i = tingkat bunga

n = jumlah waktu anuitas

Nilai dapat dilihat di tabel PVFA

Contoh (Serial pembayaran/penerimaan sama setiap periode) :

Pak Tarno akan menerima keuntungan sebesar Rp. 8.000.000,- selama 3 tahun dengan tingkat bunga sebesar 8 %, maka nilai anuitasnya adalah :

PVAn = Rp. 8.000.000,- (2,577) = Rp. 20.616.000,-

Apabila serial pembayaran/penerimaan setiap periode tidak sama, maka penyelesaian dilakukan dengan menghitung satu persatu PV masing2 periode, selanjutnya dijumlahkan.

Contoh :

Hitunglah nilai uang Mpok Norni sekarang dengan i yg berlaku 12% dari uang yang akan diterima dari hasil investasinya :

Tahun 1 Rp.2.000.000, Tahun 2 Rp.4.000.000, Tahun 3 Rp.2.500.000, Tahun 4 Rp.2.000.000, dan Tahun ke 5 Rp.1.500.000,

(6)

Thn Penerimaan (Rp) DF12% PV-Penerimaan

1 2.000.000 0,8929 1.785.800

2 4.000.000 0,7972 3.188.800

3 2.500.000 0,7118 1.779.500

4 2.000.000 0,6355 1.271.000

5 1.500.000 0,5676 851.100

Total PV... 8.876.200

Dengan diketahui 3 (tiga) unsur dari rumus PVA, dapat ditentukan 1 (satu) unsur lainnya yang tidak diketahui. Sebagaimana sdh dikemukakan di atas, unsur rumus PVA terdiri dari :

PVAn = nilai sekarang anuitas sampai periode n R = pembayaran atau penerimaan setiap periode i = tingkat bunga

n = jumlah waktu anuitas

(Lihat : Soal latihan nomor 3 di bawah ini)

SOAL LATIHAN :

1. Anda menabung saat ini sebesar Rp 1,5 juta dan memperoleh bunga 12% /tahun. Berapa jumlah uang Anda pada akhir tahun?, dan berapa yg Anda terima apabila bunga dihitung secara triwulanan?

2. Maryanto akan menerima dana asuransi sebesar Rp 30 juta tiga tahun y.a.d. Tingkat bunga diperhitungkan = 14% /tahun. Berapa PV penerimaan uang tersebut?

3. Seorg teman meminta Anda membantu menghitung besar cicilan per bulan mobil APV GE PS, dgn informasi sbb :

- Harga jual (PVAn) = Rp

136.500.000,-- DP = Rp 25 juta

(7)

Manajemen Modal Kerja

Pertemuan ke: 4-5

Konsep Modal Kerja

1. Konsep Kuantitatif  dana yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin. Modal Kerja Kotor = Total Aktiva Lancar

2. Konsep Kualitatif

Modal Kerja Bersih = Aktiva Lancar - Hutang Lancar

3. Konsep Fungsiona, mendasarkan pada fungsi dana yang digunakan untuk memperoleh pendapatan. Setiap dana yang dialokasikan pada berbagai aktiva

dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan (income), baik pendapatan saat ini

(current income) maupun pendapatan masa yang akan datang (future income). Konsep modal kerja fungsional merupakan konsep mengenai modal yang digunakan untuk menghasilkan current income.”

Contoh konsep modal kerja kuantitatif dan kualitatif

:

31/12/07 31/12/08

Aktiva lancar :

Kas Rp Rp 600.000,--Piutang Dagang 1.300.000,--Persediaan barang dagangan 3.500.000,--Persekot biaya 100.000,-- 100.000,-- Jumlah Aktiva lancar : Rp 5.500.000,-- Rp

5.500.000,--Hutang lancar :

(8)

Normal Primer

Musiman Siklis Darurat

Konsep Modal Kerja (WB. Taylor)

1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)

Modal kerja yang harus tetap pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau selalu ada dalam 1 tahun.

a. Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)

jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usaha.

b. Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)

jumlah modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.

2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)

modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, atau hanya dibutuhkan pada saat tertentu dalam 1 tahun perputaran usaha.

a. Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital).

jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim. b. Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital).

jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur. c. Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital).

Permanen

MODAL KERJA

(9)

jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak).

Modal Kerja - Operasi Perusahaan - Tingkat Keamanan (Margin of Safety) kreditur jangka pendek .

Modal kerja cukup  perusahaan beroperasi secara efisien & terhindar dari bahaya krisis keuangan.

Modal kerja yang berlebihan  dana tidak produktif, akan merugikan perusahaan karena kesempatan memperoleh keuntungan tersia-siakan.

Modal kerja yang tidak cukup/miss management  penyebab utama kegagalan suatu perusahaan.

Keuntungan dari Modal kerja perusahaan yang cukup :

• Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja akibat penurunan nilai aktiva lancar.

• Kredit standing perusahaan makin besar, sehingga mampu menghadapi kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.

• Memungkinkan memiliki Persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani kebutuhan konsumennya.

• Memungkinkan untuk memberikan syarat kredit yang menguntungkan kepada para pelanggannya.

• Memungkinkan untuk beroperasi lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang & jasa yang dibutuhkan.

Modal kerja (MK) yang dibutuhkan dipengaruhi beberapa faktor : 1. Sifat/tipe perusahaan; jasa atau industri.

(10)

Makin panjang waktunya makin besar kebutuhan MKnya. Harga satuan/pokoknya juga mempengaruhi. Restoran lebih kecil MKnya dibandingkan dengan otomotif.

3. Syarat pembelian bahan atau barang dagangan. Pembelian secara “cash”  MKnya > pembelian kredit.

4. Syarat penjualan.

Tergantung piutangnya  semakin lunak kreditnya semakin besar MKnya.

Untuk memperkecil risiko tidak tertagihnya piutang maka perlu diberikan “discount” bagi pembayaran cash/tunai.

5. Tingkat perputaran persediaan (Inventory Turnover/ITO). Semakin tinggi ITO-nya, semakin rendah MK yang butuhkan.

Semakin cepat/tinggi ITO, akan memperkecil risiko kerugian karena penurunan harga, perubahan selera konsumen, serta menghemat biaya penyimpanan dan pemeliharaan atas persediaan tersebut. Untuk ini diperlukan perencanaan dan pengawasan persediaan secara teratur dan efisien.

6. Faktor-faktor lain :

• Faktor musiman

• Volume penjualan

Receivable Turn Over

• Jumlah rata-rata pengeluaran uang setiap harinya.

PENENTUAN JUMLAH MODAL KERJA

Kebutuhan Modal kerja dipengaruhi beberapa faktor :

1. Tipe perusahaan  jasa / industri ?

2. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang yang akan dijual & harga dari barang tersebut.

Makin panjang waktunya, makin besar kebutuhan modal kerja.

Harga satuan/pokok barang lebih mahal, modal kerja lebih besar.

(11)

Perusahaan Manufaktur

KAS BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI BARANG JADI PIUTANG DAGANG

KAS

Perusahaan Dagang

KAS BARANG PIUTANG KAS

4. Syarat penjualan.

Tergantung piutangnya  semakin lunak kreditnya semakin besar modal kerjanya.

Strategi discount bagi pembayaran cash dilakukan untuk memperkecil risiko piutang tak tertagih.

5. Tingkat perputaran persediaan (Inventory Turnover).

Perputaran persediaan semakin tinggi/cepat, modal kerja yang dibutuhkan semakin rendah.

Hal ini memperkecil risiko kerugian yang diakibatkan penurunan harga & perubahan selera konsumen, serta menghemat biaya penyimpanan dan pemeliharaan atas persediaan tersebut. Oleh sebab itu diperlukan perencanaan dan pengawasan persediaan secara teratur dan efisien.

6. Faktor-faktor lain :

Faktor musiman, Volume penjualan, Receivable Turn Over, dan Jumlah rata-rata pengeluaran uang setiap harinya.

METODE PENENTUAN MODAL KERJA

1. Metode Keterikatan Dana.

a. Periode terikatnya modal kerja.

jangka waktu yang diperlukan mulai dari kas ditanamkan ke dalam elemen-elemen modal kerja, sampai menjadi kas lagi.

(12)

Merupakan pengeluaran kas rata-rata setiap harinya untuk keperluan pembelian bahan baku, bahan penolong, upah, biaya pemasaran, dan pembayaran tunai lainnya.

2. Metode Perputaran Modal Kerja

Caranya adalah menghitung perputaran elemen-elemen pembentuk modal kerja, seperti: perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan.

Dari neraca & laporan laba rugi PT.X (dalam jutaan rupiah) diketahui :

Dari data tersebut, diperoleh:

Rata-rata Kas = (375 + 425) / 2 = 400 Rata-rata Piutang = (765 + 835) / 2 = 800

Rata-rata Persediaan = (1.100 + 1.300) / 2 = 1200

Tingkat perputaran masing-masing elemen modal kerja :

Perputaran Kas = Penjualan / Rata-rata Kas = 36.000 / 400 = 90x Perputaran Piutang = Penjualan / Rata-rata Piutang = 36.000 / 800 = 45x Perputaran Penjualan = Penjualan / Rata-rata Persediaan =

36.000 / 1.200 = 30x

Periode terikat elemen modal kerja : Jumlah hari dalam 1 tahun = 360.

Periode Kas = 360 hari / Perputaran Kas = 360/90 = 4 hari. Periode Piutang = 360 hari / Perputaran Piutang = 360/45 = 8 hari. Periode Persediaan = 360 hari / Perputaran Penjualan = 360/30 = 12 hari. Total = 4 + 8 + 12 = 24 hari.

Perputaran elemen modal kerja =

360 hari / total periode terikat elemen modal kerja = 360 / 24 = 15 x.

2008 2009

Kas 375 425

Piutang 765 835

Persediaan 1.100 1.300

(13)

MANFAAT MODAL KERJA

Menjaga tingkat likuiditas yang memadai shg perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya, memiliki persediaan, dan memberikan piutang usaha kepada pelanggan.

TRADE OFF ANTARA LIKUIDITAS & PROFITABILITAS

Likuiditas modal kerja berhubungan negatif dengan profitabilitas. Likuiditas modal kerja yang tinggi memiliki risiko yang rendah; Profitabilitas yang tinggi mencerminkan imbal hasil yang tinggi. Jadi, kebijakan modal kerja adalah pilihan antara risiko dan imbal hasil yang diinginkan perusahaan. Apabila tahun 2010 PT.X mampu menghasilkan penjualan sebanyak Rp 45.000.000,

maka estimasi kebutuhan modal kerja menurut metode ini sebesar penjualan / perputaran elemen modal kerja, yaitu Rp 45.000.000 / 15 = Rp 3.000.000,-.

MANFAAT MODAL KERJA & HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS Modal kerja bersih lebih mampu mengukur kondisi likuiditas perusahaan.

Rasio Lancar = (Aktiva Lancar / Hutang Lancar) *100% Contoh :

Uraian 2006 2007 Keterangan

Aktiva Lancar 750.000 700.00

0 Thn.2006 lebih baik

Hutang lancar 800.000 400.00

0

-“-Modal Kerja Kotor 750.000 700.00

0

-“-Modal Kerja Bersih (50) 300.00

0 Thn 2007 (positif) / lebih baik

Ratio Lancar (AL/HL) x

100% 93,75% 175%

-“-• Rasio Lancar tahun 2007 >100%  lebih likuid, ditandai dengan modal kerja yang positif.

• Rasio Lancar tahun 2006 <100%  kurang likuid (tidak mampu membayar sebagian hutang lancarnya).

TRADE OFF ANTARA LIKUIDITAS & PROFITABILITAS  ROA = (LABA BERSIH / MODAL SENDIRI)

(14)

Tujuan: mencapai tingkat profitabilitas tertentu sesuai dengan tingkat risiko yang bersedia ditanggung oleh perusahaan.

1. KONSERVATIF risiko rendah.

Pemenuhan modal kerja yang lebih banyak menggunakan sumber dana jangka panjang, agar perusahaan leluasa dalam pelunasan kembali atau memiliki tingkat keamanan (margin of safety) yang besar dalam menjaga likuiditas.

2. HEDGING/MODERAT  imbal hasil & risiko seimbang.

Perusahaan membiayai aktiva dengan dana yang jangka waktunya relatif sama dengan perputaran aktiva tersebut.

Contoh:

Aktiva yang besifat permanen dan modal kerja permanen akan didanai dengan sumber dana jangka panjang dan aktiva yang bersifat variabel atau modal kerja variabel akan didanai dengan sumber dana jangka pendek.

3. AGRESIF  imbal hasil tinggi & risiko tinggi.

Sebagian kebutuhan dana jangka panjang dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek.

LATIHAN :

1. PT “ABC” memproduksi produk Z, setiap harinya sebanyak 100 unit. Hari kerja = 25 hari / bulan. Biaya-biaya yg dibebankan untuk setiap unit produk adalah sebagai berikut:

 Bahan Mentah A seharga Rp 500  Bahan Mentah B seharga Rp 200  Tenaga Kerja Langsung Rp 400

Utk membeli bhn mentah A perusahaan harus memberikan uang muka kepada supplier rata-rata 5 hr sebelum bahan diterima.

1) Biaya administrasi setiap bulan Rp 3.500.000. 2) Gaji pimpinan & staf setiap bulan Rp 13.500.000. 3) Kas kecil ditetapkan sebesar Rp 2.000.000.

(15)

dilakukan secara kredit dengan syarat pembayaran 7 hari setelah produk diterima.

Berapa besar kebutuhan Modal Kerja yang diperlukan perusahaan untuk memastikan kelancaran operasional usaha?

2. PT. Cinta Laba memproduksi setiap hari 200 unit produk “ABC”. Produksi membutuhkan biaya-biaya per unit produk sebagai berikut :

1) Uang muka untuk pembelian bahan baku jenis A adalah 10 hari, harga per unit bahan baku Rp 30

2) Uang muka untuk pembelian bahan baku jenis B adalah 5 hari, harga per unit bahan baku Rp

20,-3) Tanpa uang muka untuk pembelian bahan baku jenis C, harga per unit bahan baku Rp 10

4) Upah buruh Rp 10 unit produk.

5) Biaya overhead pabrik Rp 9 per unit produk.

6) Proses produksi 5 hari. Sesuai standar produksi, barang jadi sebelum dipasarkan disimpan terlebih dahulu di gudang selama 2 hari. Rata-rata waktu pelunasan piutang = 20 hari.

7) Biaya pemasaran Rp 50.000 dan biaya administrasi Rp 75.000 per bulan. 8) Kas besi Rp 50.000

9) Hari kerja 25 hari per bulan.

Berapa besar modal kerja yang dibutuhkan perusahaan untuk menjamin kelancaran operasional usaha?

3. Di bawah ini adalah data keuangan P.T. Laba Abadi:

P.T. Laba Abadi

Neraca Per 31 Desember 2014 (dalam ribuan rupiah)

Kas 461.538 Utang Dagang 1.500.000

Piutang Dagang 1.900.000 Utang Bank 312.500

Persediaan 2.300.000 Utang Wesel 568.269

Total Aktiva lancar 4.661.538 Total Utang Lancar 2.380.769

(16)

Modal Saham 4.750.000

Laba Ditahan 3.494.231

Total Aktiva 15.125.000 Total Utang & Modal 15.125.000

P.T. Laba Abadi

Laporan Laba Rugi 2014 (dalam ribuan rupiah)

Penjualan 60.000.000

Harga Pokok Penjualan 41.400.000

Laba Kotor 18.600.000

Biaya Adm & Umum serta Penjualan 6.250.000 Laba Sblm Bunga & Pajak (EBIT) 12.350.000

Bunga 3.750.000

Laba Sebelum Pajak (EBT) 8.600.000

Pajak (30%) 2.580.000

Laba Setelah Pajak (EAT) 6.020.000

Perusahaan merencanakan penjualan tahun 2015 sebesar Rp. 75.000.000.000. Perusahaan bekerja sebulan rata-rata 25 hari. Berapa besar kebutuhan modal kerja perusahaan tahun 2015, dengan menggunakan asumsi tingkat perputaran usaha tahun 2014.

PENILAIAN SURAT BERHARGA

(OBLIGASI & SAHAM)

Pertemuan ke : 6-7

Obligasi (

Bond

)

 Obligasi pada prinsipnya merupakan surat hutang jangka panjang, merupakan suatu instrumen pendanaan (Funding Instrument) yang sangat efektif guna mengumpulkan dana dari masyarakat.

 Obligasi adalah kontrak utang jangka panjang dimana peminjam (penerbit obligasi) setuju untuk membayar bunga dan pokoknya kepada pemegang obligasi pada waktu tertentu.

1. Karakteristik Obligasi

a. Nilai par atau nilai nominal. Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili

(17)

b. Kupon/ tingkat bunga (coupon rate). Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi. Contoh: par value Rp 10.000 bayar kupon Rp 1000 per tahun. Artinya kupon sebesar 10%.

c. Maturity date (jatuh tempo). Tanggal dimana nilai par harus dibayar.

d. Penilaian suatu asset adalah nilai sekarang (PV) dari aliran kas yang dihasilkan di masa yang akan datang.

Faktor-faktor yg menyebabkan tinggi rendahnya tingkat keuntungan yang diminta atau dipersyaratkan (kd):

a. Premi maturity. Semakin lama jatuh tempo suatu obligasi, maka semakin tinggi kd. Sebaliknya semakin pendek jatuh tempo suatu obligasi, maka semakin rendah kd.

b. Premi kebangkrutan. Dikaitkan dengan utang perusahaan. Semakin besar utang

perusahaan menyebabkan risiko yg semakin besar pula (kebangkrutan), sehingga kd akan meningkat. Begitu juga sebaliknya.

c. Premi likuiditas. Semakin likuid suatu aset, semakin rendah tingkat keuntungan

yang disyaratkan (kd). Begitu juga sebaliknya.

d. Premi Inflasi. Jika inflasi meningkat, maka tingkat bunga bebas risiko juga meningkat, sehingga mengakibatkan kenaikan kd untuk obligasi tersebut.

2. Penilaian Obligasi

Harga suatu obligasi adalah Present Value dari semua aliran kas yang dihasilkan oleh obligasi tsb (yaitu: kupon dan nilai par) di diskon pada tingkat return yang diminta

Atau Nilai obligasi dicari sebagai nilai sekarang dari anuitas (pembayaran bunga) ditambah nilai sekarang dari lump sum (pokok)

Nilai obligasi sekarang = PVannuitas + PV par value atau,

Vd = cpn (PVIFA YTM,n) + par (PVIF YTM,n)

cpn = coupon (bunga obligasi)

YTM = tingkat return yang diminta atau yg dipersyaratkan (discount rate)/ YTM n = waktu jatuh tempo

Par = nilai par (par value)

PVIFA = Present value interest Factor Anuity. PVIF = Present value interest Factor.

YTM & YTC

 Pengembalian yang diperoleh atas obligasi yang disimpan hingga jatuh tempo didefinisikan sebagai hasil hingga jatuh tempo (yield to maturity/YTM)

(18)

 YTC ditentukan sebagai nilai sekarang dari pembayaran bunga yang diterima ketika obligasi itu beredar ditambah nilai sekarang dari harga penarikan (nilai nominal ditambah premi penarikan)

 Provisi penarikan (call provision) memberikan hak kepada perusahaan penerbit untuk menebus obligasi sebelum jatuh tempo dengan syarat-syarat tertentu, biasanya dengan harga yang lebih besar daripada nilai jatuh tempo (perbedaan ini disebut premi penarikan)

 Perusahaan biasanya menarik obligasi jika suku bunga turun secara substansial di bawah suku bunga kupon

Contoh kasus :

1. Sebuah obligasi yang tidak callable akan jatuh tempo 10 tahun lagi, nilai parnya Rp 1000 dan tingkat kuponnya adalah 18%. Diasumsikan obligasi tersebut saat ini dijual dengan harga di bawah par yaitu Rp 917,69. Tentukan YTM obligasi tersebut.

2. Sebuah obligasi yang callable jatuh tempo 20 tahun lagi dengan kupon sebesar 18%. Nilai par obligasi tersebut adalah Rp 1000 dan saat ini dijual pada harga Rp 1419,5. Kemungkinan obligasi tersebut akan dilunasi oleh emiten 5 tahun lagi dengan call price sebesar Rp 1180. Tentukan berapa tingkat YTC obligasi tersebut!

Penyelesaian kedua kasus tersebut telah diuraikan dan didiskusikan di Perkuliahan...!!!

Obligasi Tanpa Kupon/Bunga (Perpetual) Rumus Penilaian Obligasi Perpetual

Vd = par (PVIF YTM,n)

YTM = tingkat return yang diminta atau yg dipersyaratkan (discount rate) n = waktu jatuh tempo

Par = nilai par (par value)

PVIF = Present value interest Factor.

Contoh :

Espiona Enterprise menerbitkan obligasi tanpa kupon/bunga dengan jatuh tempo 10 tahun. Nilai par $ 1.000. Jika tingkat pengembalian yang diminta = 12%, maka

Vd = $1.000 (PVIF12%,10) $ 1.000 (0,322) = $ 322

Jika anda membeli obligasi dengan harga tersebut dan menukarkan 10 tahun kemudian dengan $ 1.000, investasi awal anda akan memberi tingkat pengembalian sebesar 12%.

Perubahan Nilai Obligasi Seiring dgn Berjalannya waktu

 Biasanya pertama kali di issued harganya sama atau mendekati nilai par

(19)

 Setiap kali suku bunga (kd) naik diatas kupon rate, harga obligasi akan berada dibawah nilai par value dari obligasi tersebut. Obligasi ini disebut discount bond.

Discount bond adalah obligasi yang dijual di bawah nilai nominalnya.

 Setiap kali suku bunga (kd) turun dibawah kupon rate, harga obligasi akan berada di atas nilai par value dari obligasi tersebut. Obligasi ini disebut premium bond.

Premium bond adalah obligasi yang dijual di atas nilai nominalnya.

 Oleh karena itu, kenaikan suku bunga akan mengakibatkan harga obligasi turun dan

penurunan suku bunga akan mengakibatkan harga obligasi naik. (inverse

relationship)

Saham (Stock)

1. Beberapa Pengertian

a. Primary Market - Place where the sale of new stock first occurs. Pasar perdana

b. Initial Public Offering (IPO) - First offering of stock to the general public. Penawaran perdana

c. Seasoned Issue - Sale of new shares by a firm that has already been through an IPO

d. Common Stock (Saham biasa) – Kepemilikan saham di perusahaan publik (Ownership shares in a publicly held corporation.)

e. Pasar Sekunder (Secondary Market), Pasar dimana sekuritas yang sudah diterbitkan diperdagangkan. (market in which already issued securities are traded by investors.)

f. Dividend – Pembagian cash secara periodik dari perusahaan ke pemegang saham. (Periodic cash distribution from the firm to the shareholders.)

g. P/E Ratio - Price per share divided by earnings per share. (EPS)

2. Karakteristik Saham:

Saham Preferen (Preferen stock) : fix, no control, get paid before common.

Saham biasa (Common stock): control, dividen (tidak jaminan), capital gain, get paid

last

 Nilai saham sama seperti finansial assets yang lainnya adalah present value dari aliran kas di masa yang akan datang

3. Penilaian Saham Preferen

 Saham yg memberikan sejumlah dividen yang tetap jumlahnya dalam waktu yang tak terbatas

(20)

Vp = Dp

Kp

Vp = Nilai saham preferen Dp = dividend saham preferen

Kp = tingkat return yang disyaratkan pd saham preferen

Contoh: Microsoft mempunyai saham preferen dengan dividen yang dibayarkan sebesar Rp1.500 tiap tahun. Tingkat return yang diinginkan investor adalah 14%. Berapa nilai sekarang saham preferen?

Vp = Dp/kp

= 1500/0,14 = Rp 10.714,28

4. Penilaian Saham Biasa

Dividend Discount Model – Perhitungan harga saham sekarang yang menyatakan bahwa nilai saham sama dengan present value dari semua dividen yang diharapkan di terima di masa yang akan datang.

Ve =

Dn+¿Pn (1+YTM)n D1

(1+YTM)1+

D2

(1+YTM)2++¿

Contoh :

Diramalkan bahwa PT. XYZ akan membayar dividen sebesar $3, $3.24, and $3.50 untuk 3 tahun yang akan datang. Pada tahun ketiga, kalian mengantisipasi menjual saham dengan harga pasar sebesar $94.48. Berapakah harga saham apabila diketahui 12% expected return?

Penyelesaian : sudah dijelaskan dan diskusikan di kelas ...!!!

a. Dividen Bertumbuh Secara Konstan (Constant Growth Model)

 Dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan perusahaan

 Model ini mengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada suatu tingkat tertentu (g) / konstan

 Model ini cocok untuk perusahaan yang mature dengan pertumbuhan yang stabil

 Rumus penilaian saham bertumbuh konstan :

P0 = D0(1+g)/(Ks-g)

(21)

Do = Nilai dividen terakhir

g = tingkat pertumbuhan perusahaan

Ke = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham tsb

Model tersebut disebut Gordon model sesuai dgn nama penemunya Myron J Gordon

Contoh :

Diketahui dividen terakhir Saham A adalah Rp 1,82. Tingkat pertumbuhan perusahaan diperkirakan sebesar 10%. Investor mensyaratkan return sebesar 16%, berapa harga saham A?

P0 = D0(1+g)/(Ke-g)

= {1,82 x (1+0,10)}/(0,16-0,10)

= 33,37

b. Dividen Tumbuh Secara Tidak Konstan (Nonconstant Growth Rate)

Umumnya, tingkat pertumbuhan dividen tidak konstan karena kebanyakan perusahaan2 mengalami life cyles (early-faster growth, faster than economy, then match with economy’s growth, then slower than economy’s growth)

Contoh :

1. Perusahaan Hayo selama ini membagikan dividen yang jumlahnya bervariasi. Perusahaan memperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 20% per tahun selama 2 tahun mendatang, tetapi setelah itu pendapatan akan menurun menjadi 5% per tahun sampai waktu tak terhingga. Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 18%.Dividen terakhir yang dibagikan adalah Rp 200/ lembar. Berapakah harga saham perusahaan tsb sekarang?

2. Perusahaan Yahoo selama ini membagikan dividen yang jumlahnya berbeda sesuai dgn pertumbuhan perusahaan. Perusahaan memperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 30% per tahun selama 3 tahun mendatang, tetapi setelah itu pendapatan akan menurun menjadi 10% per tahun untuk selamanya. Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 16%.Dividen terakhir yang dibagikan adalah 1,82/ lembar. Berapakah harga saham perusahaan tsb sekarang?

(22)

P0 = 410,23+ 1.670,5 = 2.080,73

Jawaban 2

D0 = 1,82

D1 = D0 ( 1+0,30 ) = 1,82 (1,30) = 2,366

D2 = 1,82 (1+0,30 )2 = 3,070

D3 = 1,82 (1+0,30)3 = 3,999

D4 = 3,999 (1+0,10) = 4,399

PV (D1,D2, D3) =

2,36/(1+0,16) + 3,070/(1+0,16)2 +3,999/(1+0,16)3

= 6,89

P3 = D4 / Ks – g

= 4,399/ 0,16 – 0,10

= 73,32

PVP3 = 73,32 / (1+0,16)3

=46,97

Jadi harga saham

P0 = PV (D1,D2,D3)+ PVP3

= 6,89 + 46,97 = 53,86

Soal Latihan untuk dikerjakan sendiri

3. Sekarang adalah tanggal 1/1/1991. PT Aqua mengharapkan bahwa perusahaan akan mengalami kenaikan pendapatan 20% per tahun selama 5 tahun mendatang (petunjuk: kenaikan pendapatan = kenaikan dividen). Setelah itu perusahaan memperkirakan bahwa pendapatan atau dividen akan menurun secara konstan 6% per tahun sampai waktu tak terhingga. Pemegang saham menginginkan keuntungan sebesar 10%. Dividen terakhir yang baru saja dibayarkan kemarin adalah Rp 1,5. Hitunglah harga saham perusahaan tersebut hari ini.

Referensi

Dokumen terkait

 Definisi – nilai uang pada akhir periode waktu dari serangkaian pembayaran dalam jumlah yang sama selama periode

 Defnisi – pembayaran dengan jumlah uang yang sama pada akhir setiap periode selama periode tertentu dan memungkinkan uang tersebut berbunga.  Contoh – menabung Rp 50,000

Atau dengan cara lain pula, Adam bisa memakai tabel yang memuat faktor Nilai masa depan (Future value) untuk beberapa tingkat suku bunga dan periode.. Dalam tabel kita

 Apabila kita mnegetahui adanya kesempatan untuk menanamkan uang pada suatu kegiatan bisnis yang menguntungkan, kita dapat memilih untuk “mengaktifkan” uang kita sekarang

Nilai sekarang dari anuitas adalah jumlah tunggal yang apabila diinvestasikan pada bunga majemuk sekarang, akan menghasilkan suatu anuitas selama sejumlah periode tertentu di

Digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang apabila uang tersebut diberikan sekarang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode

A adalah jumlah uang tetap yang dibayarkan setiap tahun /

Berapa jumlah nilai kini atas pendapatan yang diperoleh diakhir tahun pertama sebesar Rp 300 juta , akhir tahun ke dua Rp 400 juta dan akhir tahun ke tiga Rp 500 juta , bila suku