• Tidak ada hasil yang ditemukan

P.T. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P.T. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

31 DESEMBER 2002 DAN 2001

(2)

Laporan Auditor Independen

No. 170403 EPM SK SA

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi P.T. Enseval Putera Megatrading Tbk

Kami telah mengaudit neraca konsolidasi P.T. Enseval Putera Megatrading Tbk dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, serta laporan laba rugi, perubahan ekuitas dan arus kas konsolidasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan P.T. Enseval Putera Megatrading Tbk dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, serta hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan anak perusahaan akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Catatan 35 atas laporan keuangan konsolidasi berisi pengungkapan mengenai dampak kondisi ekonomi di Indonesia pada saat ini dan tindakan yang telah ditempuh serta rencana yang dibuat oleh manajemen Perusahaan dan anak perusahaan untuk menghadapi dampak kondisi ekonomi tersebut. Sebagaimana diungkapkan juga dalam Catatan 35 atas laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan tidak dapat memenuhi persyaratan yang terdapat dalam perjanjian restrukturisasi pinjaman, terutama yang berkaitan dengan pembayaran cicilan pokok pinjaman. Berkaitan dengan hal tersebut, Perusahaan sedang dalam proses negosiasi dengan pihak kreditur untuk merestrukturisasi kembali persyaratan pinjaman yang ditetapkan dalam proses restrukturisasi sebelumnya. Sampai dengan tanggal laporan ini, hasil dari proses negosiasi tersebut belum dapat ditentukan. Faktor-faktor tersebut di atas menimbulkan keraguan mengenai kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan apakah Perusahaan dan anak perusahaan akan dapat merealisasikan aktiva dan menyelesaikan pembayaran kewajibannya dalam kegiatan usaha normal serta pada nilai yang dinyatakan dalam laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi terlampir untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002 tidak mencakup penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut.

(3)

kendali Perusahaan dan anak perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan dari kondisi ekonomi tersebut terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan, termasuk dampak yang berasal dari investor, pelanggan, kreditur dan pemasok.

HANS TUANAKOTTA & MUSTOFA

Satrio Kartikahadi, SE Izin No. 99.1.0681

(4)

Catatan 2002 2001

Rp Rp

PENJUALAN BERSIH 2l,21,30 3,179,521,223,354 2,063,696,931,275

BEBAN POKOK PENJUALAN 2l,22,30 2,741,988,150,814 1,782,700,990,976

LABA KOTOR 437,533,072,540 280,995,940,299

BEBAN USAHA 2l

Penjualan 23 210,400,331,932 103,522,079,657

Umum dan administrasi 24 36,280,489,772 26,322,369,333

Penyusutan dan amortisasi 2i,2j,2k,11 11,084,880,137 6,396,882,714

Jumlah Beban Usaha 257,765,701,841 136,241,331,704

LABA USAHA 179,767,370,699 144,754,608,595

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2l

Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih 2c,33 41,558,881,539 (30,655,101,761)

Penghasilan bunga 3,4,10,25,30 20,642,182,534 9,300,574,496

Keuntungan penjualan aktiva tetap 2i 7,635,964,918 979,455,960

Keuntungan dan kenaikan nilai investasi efek

yang diperdagangkan 1,093,600,263

-Beban persediaan barang rusak 7 (1,737,426,024) (450,691,534)

Beban bunga dan keuangan 26,30 (21,139,972,914) (29,625,828,063)

Kerugian atas penjualan investasi jangka panjang 10 (57,343,649,698)

-Kerugian penjualan piutang lain-lain 6 - (21,953,650,368)

Lain-lain - bersih 1,087,136,815 555,532,512

Beban Lain-lain - Bersih (8,203,282,567) (71,849,708,758)

LABA SEBELUM PAJAK 171,564,088,132 72,904,899,837

BEBAN PAJAK 2o,27 (48,947,545,813) (18,419,372,734)

LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH

ANAK PERUSAHAAN 122,616,542,319 54,485,527,103

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH

ANAK PERUSAHAAN 19 193,224,528 76,342,662

LABA BERSIH 122,423,317,791 54,409,184,441

LABA PER SAHAM DASAR 2q,29 268 119

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

(5)

Catatan 2002 2001

Rp Rp

AKTIVA

AKTIVA LANCAR

Kas dan setara kas 2d,3,30 166,592,474,264 93,528,476,969

Investasi sementara 2e,4 182,472,412,690 53,507,859,850

Piutang usaha 2f,5

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 30 8,635,083,060 7,196,124,000

Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

sebesar Rp 2.955.651.941 tahun 2002 dan

Rp 1.406.840.983 tahun 2001 253,259,729,070 216,580,072,074

Piutang lain-lain 6 25,274,454,905 29,416,525,340

Pendapatan yang masih harus diterima 860,064,312 492,276,463

Persediaan 2g,7 348,936,574,803 280,605,483,276

Uang muka 6,697,160,466 4,556,436,425

Pajak dibayar dimuka 8 10,350,144,077 16,827,976,104

Biaya dibayar dimuka 2h 5,296,768,522 4,438,356,755

Jumlah Aktiva Lancar 1,008,374,866,169 707,149,587,256

AKTIVA TIDAK LANCAR

Piutang kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 9,30 11,761,319,645 23,699,055,018

Aktiva pajak tangguhan 2o,27 3,079,496,178 38,390,039,136

Investasi jangka panjang 2e,10 - 81,780,980,998

Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 47.566.763.565 tahun 2002 dan

Rp 38.472.381.806 tahun 2001 2i,2j,11 72,961,040,684 44,917,946,653

Perangkat lunak komputer 2k 1,574,459,769

-Aktiva tersedia untuk dijual 623,768,200 640,165,200

Uang jaminan 11,300,910 11,300,910

Jumlah Aktiva Tidak lancar 90,011,385,386 189,439,487,915

JUMLAH AKTIVA 1,098,386,251,555 896,589,075,171

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

(6)

Rp Rp KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR

Hutang bank 12 2,249,251,524

-Hutang usaha 13

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 30 366,032,974,475 309,433,947,107

Pihak ketiga 119,612,991,669 101,633,271,627

Hutang lain-lain 13,232,809,004 7,399,006,990

Hutang pajak 2o,14 10,377,608,543 2,170,368,235

Biaya yang masih harus dibayar 14,191,592,249 6,729,198,067

Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun

Hutang bank 15 278,371,094,278 57,200,000,000

Sewa guna usaha 2j,16 6,328,763,948 1,799,709,178

Jumlah Kewajiban Lancar 810,397,085,690 486,365,501,204

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan

istimewa 9,30 28,084,669,890 17,416,345,604

Penyisihan manfaat karyawan 2n,17 3,803,395,574

-Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

Hutang bank 15 1,472,527,312 262,141,847,134

Sewa guna usaha 2j,16 1,154,444,937 720,000,000

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 34,515,037,713 280,278,192,738

GOODWILL NEGATIF 2b,18 572,042,141 616,272,192

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH

ANAK PERUSAHAAN 19 1,999,977,618 646,709,897

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham Modal dasar - 1.824 juta saham

Modal ditempatkan dan disetor -

456 juta saham 20 114,000,000,000 114,000,000,000

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2c 1,332,753,412 1,939,019,189 Laba belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual 2e,4 402,657,239

-Saldo laba

Ditentukan penggunaannya 558,890,675 558,890,675

Tidak ditentukan penggunaannya 31 134,607,807,067 12,184,489,276

Jumlah Ekuitas 250,902,108,393 128,682,399,140

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1,098,386,251,555 896,589,075,171

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

(7)

2002 2001

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 3,141,402,607,298 2,018,345,607,213

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (3,013,128,860,679) (1,892,992,158,892)

Kas dihasilkan dari operasi 128,273,746,619 125,353,448,321

Penerimaan restitusi pajak penghasilan badan 7,692,313,716 1,776,281,620

Penjualan atas investasi efek yang diperdagangkan 20,088,972,603

-Penempatan pada investasi efek yang diperdagangkan (75,500,000,000)

-Pembayaran bunga dan beban keuangan (21,152,545,028) (29,687,679,294)

Pembayaran pajak penghasilan badan (8,201,038,718) (8,599,778,031)

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 51,201,449,192 88,842,272,616 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan bunga 20,254,607,739 9,234,623,742

Hasil penjualan aktiva tetap 10,661,436,678 3,065,036,230

Penerimaan penjualan/pelunasan investasi jangka panjang 24,242,931,300 1,075,000,000

Penerimaan (penempatan) investasi sementara (37,175,649,169) 249,249,209

Penurunan (kenaikan) piutang kepada pihak

yang mempunyai hubungan istimewa 11,937,735,373 (10,988,725,997)

Perolehan aktiva tetap (31,272,045,996) (12,816,482,467)

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (1,350,984,075) (10,181,299,283)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan hutang kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 10,668,324,286 10,163,764,130

Penambahan hutang bank

Jangka pendek 2,249,251,525

-Jangka panjang 7,500,000,000

-Penambahan hutang sewa guna usaha 10,127,612,900

-Penerimaan tagihan piutang lain-lain jangka panjang - 2,959,074,632

Pembayaran hutang bank (2,167,543,340) (39,423,186,577)

Pembayaran hutang sewa guna usaha (5,164,113,193) (959,019,922)

Kas Bersih Diperoleh (Digunakan) Untuk Aktivitas Pendanaan 23,213,532,178 (27,259,367,737)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 73,063,997,295 51,401,605,596

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 93,528,476,969 42,126,871,373

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 166,592,474,264 93,528,476,969

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN

Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Penambahan aktiva sewa guna usaha melalui hutang sewa

guna usaha 11,015,425,464 3,711,446,000

Penambahan jumlah tercatat aktiva tetap yang berasal dari

penjabaran laporan keuangan 258,540,515 128,540,769

Pemeriksaaan pajak tahun 1999 yang dicatat sebagai

pengurang pajak penghasilan badan dibayar dimuka - 1,257,680,402

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

(8)

penjabaran laporan direalisasi dari efek Ditentukan Tidak ditentukan

Catatan Modal disetor keuangan tersedia untuk dijual penggunaannya penggunaannya Jumlah ekuitas

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2001 114,000,000,000 1,680,078,384 - 558,890,675 (42,224,695,165) 74,014,273,894

Selisih kurs penjabaran 2c - 258,940,805 - - - 258,940,805

Laba bersih tahun berjalan - - - - 54,409,184,441 54,409,184,441

Saldo per 31 Desember 2001 114,000,000,000 1,939,019,189 - 558,890,675 12,184,489,276 128,682,399,140

Selisih kurs penjabaran 2c - (606,265,777) - - - (606,265,777)

Laba belum direalisasi dari

efek tersedia untuk dijual 2e,4 - - 402,657,239 - - 402,657,239

Laba bersih tahun berjalan - - - - 122,423,317,791 122,423,317,791

Saldo per 31 Desember 2002 114,000,000,000 1,332,753,412 402,657,239 558,890,675 134,607,807,067 250,902,108,393

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

(9)

UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

P.T. Enseval Putera Megatrading Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 64 tanggal 26 Oktober 1988 dari Rukmasanti Hardjasatya SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-2743.HT.01.01.Th.89 tanggal 1 April 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 48 tanggal 17 Juni 1994, Tambahan No. 3251. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan telah disesuaikan seluruhnya dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 1 tahun 1995. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta No. 105 tanggal 28 Desember 2001 dari Dr. Irawan Soerodjo SH, Msi, notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan anggota direksi Perusahaan.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan 40 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Pulo Lentut No. 10, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, pengangkutan, industri, perwakilan dan/atau peragenan dan jasa ekspedisi. Saat ini, kegiatan utama Perusahaan adalah sebagai distributor dan pemasok produk obat-obatan, barang konsumsi, kosmetik dan barang dagang lainnya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1993. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan pada tahun 2002 dan 2001 masing-masing adalah 3.579 dan 2.632 orang.

Prinsipal utama Perusahaan meliputi antara lain PT Kalbe Farma Tbk, PT Sanghiang Perkasa, PT Dankos Laboratories Tbk, PT Bintang Toedjoe, PT Finusol Prima Farma International, PT Hexpharm Jaya Laboratories dan PT Saka Farma Laboratories (pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa), dan PT Squibb Indonesia Tbk, PT L’Oreal Indonesia, PT Eisai Indonesia, PT Sinar Makro Pesona Sejahtera, PT Rajawali Nusindo, dan PT Mead-Johnson Indonesia.

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) PT Enseval. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Drs. Haji Soekaryo

Komisaris : Dra. Nina Gunawan

Ferdinand Aryanto Komisaris Independen : Drs. Haji Soekaryo

Presiden Direktur : Ir. Budi Dharma Wreksoatmodjo

Direktur : Teddy Iman Soewahjo

Ridwan Arifin Djamarwie

(10)

Susunan ketua dan anggota komite audit pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut:

Ketua : Drs. Haji Soekaryo

Anggota : Drs. M. Trisno Utomo, MM, BAP Lydia Tanudjaja, SE

Perusahaan memberikan kompensasi kepada pengurus Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus sebesar Rp 5.262.151.493 dan Rp 2.751.844.050 masing-masing untuk tahun 2002 dan 2001.

b. Anak Perusahaan

Perusahaan memiliki secara langsung lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut:

Tahun Operasi

Anak Perusahaan Domisili Jenis Usaha Komersial 2002 2001 PT Tri Sapta Jaya (TSJ) Jakarta Penjualan Produk Obat- 1980 99,99% 99,99%

Obatan

Enseval Megatrading Malaysia Penjualan Produk Obat- 1995 70% 85% (M) Sdn. Bhd. (EM) Obatan dan Makanan

Persentase kepemilikan

Pada tahun 2002, EM meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari RM 1.500.000 menjadi RM 2.500.000 dengan nilai nominal RM 1 per saham. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan telah melakukan penambahan jumlah investasi pada EM sebesar RM 475.000 sehingga jumlah investasi Perusahaan pada 31 Desember 2002 dan 2001 masing-masing sebesar RM 1.750.000 dan RM 1.275.000 dan kepemilikan masing-masing sebesar 70% dan 85%.

Pada tanggal neraca, jumlah aktiva masing-masing anak perusahaan adalah sebagai berikut:

2002 2001

Rp Rp

TSJ 39.223.464.961 30.494.047.176

EM 16.738.604.337 10.820.874.715

EM merupakan distributor PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos Laboratories Tbk dan PT Sanghiang Perkasa.

Pada tahun 2001, seluruh perjanjian distribusi TSJ berakhir dan dialihkan ke Perusahaan, sehingga kegiatan usaha TSJ adalah menyewakan ruangan dan kendaraan kepada Perusahaan.

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 28 Juni 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1176/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum atas 12 juta saham Perusahaan kepada masyarakat, sehingga seluruh saham Perusahaan setelah penawaran umum menjadi sejumlah 60 juta saham.

(11)

Pada bulan Juli 1995, para pemegang saham menyetujui pembagian saham bonus melalui kapitalisasi agio saham sebanyak 54 juta saham sehingga seluruh saham Perusahaan menjadi sebanyak 114 juta saham.

Pada bulan September 1997, para pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 1.000 menjadi Rp 500, sehingga jumlah saham yang ditempatkan Perusahaan juga meningkat dari 114 juta saham menjadi 228 juta saham.

Pada bulan September 1999, para pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 500 menjadi Rp 250, sehingga jumlah saham yang ditempatkan Perusahaan kembali meningkat dari 228 juta saham menjadi 456 juta saham.

Pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 456 juta saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp).

Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

Selisih antara bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban anak perusahaan dan biaya perolehan diakui sebagai “goodwill negatif” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun.

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi”, selisih antara nilai tercatat investasi Perusahaan dan bagian atas nilai bersih dari anak perusahaan sebagai akibat adanya perubahan ekuitas anak perusahaan yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan anak perusahaan terkait dicatat pada akun “Selisih dari transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan” pada bagian ekuitas.

Pada tahun 2002, EM telah meningkatkan modal ditempatkan dan disetor, dimana Perusahaan mengambil bagian dalam penambahan modal ini, namun tidak secara proporsional sehingga kepemilikan saham Perusahaan berubah dari 85% menjadi 70% (Catatan 1b). Berdasarkan penerapan PSAK 40, Perusahaan berpendapat bahwa dampak dari perubahan ekuitas anak

(12)

perusahaan adalah tidak material sehingga selisih yang timbul sebesar Rp 27.019.816 dibebankan dalam tahun berjalan.

Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan TSJ, anak perusahaan, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

Pembukuan EM, anak perusahaan, diselenggarakan dalam Ringgit Malaysia. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aktiva dan kewajiban EM pada tanggal neraca dijabarkan masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan”.

Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Investasi

Deposito berjangka

Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.

Investasi efek

Investasi efek yang diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Laba dan rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi periode berjalan.

Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba rugi tersebut direalisasi.

Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehannya yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.

(13)

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out).

Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Aktiva Tetap - Pemilikan Langsung

Aktiva tetap, kecuali aktiva tertentu yang dinilai kembali, dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.

Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, kecuali untuk peralatan pengangkutan dan kantor yang dimiliki oleh TSJ menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining-balance method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap dan tarif penyusutan sebagai berikut:

Metode Garis Metode Saldo

Lurus Menurun Ganda

Perusahaan dan TSJ

Anak Perusahaan (%)

(Tahun)

Bangunan dan prasarana 10 - 20

-Perbaikan bangunan 8 - 10

-Peralatan pengangkutan dan kantor 3 - 5 25

Peralatan kedokteran 5

-Renovasi bangunan yang disewa 5

-Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik dimasa yang akan datang dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

Sewa Guna Usaha

Transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai capital lease apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.

Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa guna usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha.

(14)

Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease).

Aktiva dan kewajiban sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi). Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap - pemilikan langsung (lihat kebijakan akuntansi mengenai aktiva tetap - pemilikan langsung). Perangkat Lunak Komputer

Biaya perolehan perangkat lunak komputer meliputi seluruh biaya yang dapat dikaitkan langsung dalam mempersiapkan aktiva tersebut hingga siap digunakan dan diamortisasi selama 5 tahun dengan metode garis lurus.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

Program Pensiun

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya.

Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.

Metode penilaian aktuaria yang dipakai oleh aktuaris adalah Metode Aggregated Cost Method - Modified.

Manfaat Karyawan

Perusahaan juga telah mengestimasi kewajiban tambahan selain program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya dalam rangka untuk memenuhi Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150 tahun 2000.

Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Kewajiban yang timbul atas jasa masa lalu karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama 5 tahun.

Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

(15)

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.

Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

Laba Per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

(16)

2002 2001 Rp Rp Kas Rupiah 6.080.244.156 4.042.942.088 U.S. Dollar 124.829.220 35.984.000 Jumlah 6.205.073.376 4.078.926.088 Bank Rupiah

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Bank Arta Media (Catatan 30) - 3.442.715.393

Pihak ketiga

Bank Lippo 38.217.871.596 9.622.390.517

Bank Internasional Indonesia 15.705.584.632 315.878.493

Bank Permata 13.465.133.130

-Bank Danamon 12.008.571.378 83.397.810

Bank DBS Indonesia 11.649.137.114 353.097.605

Bank Mega 10.169.096.582

-Bank Central Asia 5.345.506.136 1.852.420.461

Bank lainnya 1.716.710.721 319.819.074

U.S. Dollar

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Bank Arta Media (Catatan 30) - 1.380.102.152

Pihak ketiga

Bank Niaga 9.858.244.380

-Bank Internasional Indonesia 4.481.482.804

-Bank Lippo 1.850.143.192 476.375.432

Bank Permata 796.951.740

-Bank Central Asia 433.640.510 309.970.544

Bank DBS Indonesia 357.722.924 95.011.385

Bank lainnya 131.476.966 6.353.848

Mata uang lainnya Pihak ketiga

Bank lainnya 503.346.701 12.018.167

(17)

2002 2001

Rp Rp

Deposito berjangka Rupiah

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Bank Arta Media (Catatan 30) - 6.500.000.000

Pihak ketiga

Bank BNI 1946 5.000.000.000 7.000.000.000

Bank Dagang Bali 5.000.000.000

-Bank Mayapada 5.000.000.000

-Bank Permata (dahulu -Bank Universal) 3.029.780.382

-Bank Mandiri 2.750.000.000 12.000.000.000

Bank Internasional Indonesia 2.000.000.000 2.000.000.000

Bank NISP 2.000.000.000

-Bank Mega 2.000.000.000

-Bank Danpac 2.000.000.000

-Bank Niaga - 24.500.000.000

Bank Lippo - 11.000.000.000

Bank Central Asia - 900.000.000

U.S. Dollar Pihak ketiga

Bank Lippo 2.682.000.000

-Bank Central Asia 2.235.000.000 1.040.000.000

Bank Mandiri - 6.240.000.000

Jumlah 33.696.780.382 71.180.000.000

Jumlah 166.592.474.264 93.528.476.969

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun

Rupiah 8%-14,33% 7% - 18,75% U.S. Dollar 1%-1,75% 1% - 6,79% 4. INVESTASI SEMENTARA 2002 2001 Rp Rp Deposito berjangka Rupiah Bank Niaga 48.000.000.000 3.000.000.000 Bank DBS Indonesia 24.750.000.000 16.275.000.000 Bank BNI 1946 6.000.000.000 14.000.000.000 Bank Mandiri 5.500.000.000 1.000.000.000 Bank NISP 4.800.000.000

-ABN Amro Bank 1.500.000.000

-Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - 10.000.000.000

U.S. Dollar

Bank DBS Indonesia 3.508.266.090 1.889.797.000

Euro

Bank DBS Indonesia 70.271.849 480.738.134

(18)

2002 2001

Rp Rp

Investasi efek yang diperdagangkan Biaya perolehan

Capital income fund sebanyak 1.700 unit penyertaan 17.000.000.000

-Dana tetap sebanyak 38.603.219 unit penyertaan 38.603.218.757

-Jumlah 55.603.218.757

-Kenaikan (penurunan) atas nilai wajar investasi yang diperdagangkan

Capital income fund sebanyak 1.700

unit penyertaan (16.045.025)

-Dana tetap sebanyak 38.603.219

unit penyertaan 917.453.929

-Jumlah 901.408.904

-Nilai wajar 56.504.627.661

-Investasi efek yang tersedia untuk dijual Biaya perolehan

Dana tetap sebanyak 24.500.000 unit penyertaan 24.500.000.000

-Laba belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual 402.657.239

-Nilai wajar 24.902.657.239

-Efek hutang dimiliki hingga jatuh tempo - bersih PT Danpac Sekuritas

Surat promes - US$ 806.841,09 tahun 2002 dan

US$ 814.519,84 tahun 2001 7.213.159.345 8.471.006.336

Dikurangi premi yang belum diamortisasi

US$ 30.936,19 tahun 2002 dan US$ 154.680,93

tahun 2001 (276.569.494) (1.608.681.620)

Bersih 6.936.589.851 6.862.324.716

Jumlah 182.472.412.690 53.507.859.850

Tingkat bunga per tahun Deposito berjangka

Rupiah 11% - 15% 14% - 17.98%

U.S. Dollar 0,875% 1,5 - 3%

Euro - 1,5 - 3%

Surat promes 4,8125% - 5,0625% 4,9375% - 9,5%

Deposito berjangka dan investasi efek yang tersedia dijual digunakan sebagai jaminan untuk pembelian barang Perusahaan dari pemasok.

Investasi TSJ dalam surat promes pada PT Danpac Sekuritas akan jatuh tempo pada 23 Maret 2003 dengan tingkat bunga per tahun sebesar SIBOR ditambah 3%. Pada bulan Maret 2003, TSJ dan PT Danpac Sekuritas setuju untuk memperpanjang jatuh tempo surat promes tersebut menjadi 31 Maret 2005 dengan tingkat bunga per tahun sebesar SIBOR ditambah 3,5%.

(19)

5. PIUTANG USAHA

2002 2001

Rp Rp

a. Jumlah piutang usaha berdasarkan langganan adalah sebagai berikut:

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

PT Sanghiang Perkasa 2.810.004.862 4.505.831.200

PT Bintang Toedjoe 2.244.188.650 879.320.000

PT Kalbe Farma Tbk 1.675.441.166 544.746.800

PT Dankos Laboratories Tbk 1.627.019.261 893.854.000

PT Saka Farma Laboratories 263.685.171 370.708.000

Lain-lain 14.743.950 1.664.000

Jumlah 8.635.083.060 7.196.124.000

Pihak ketiga 256.215.381.011 217.986.913.057

Penyisihan piutang ragu-ragu (2.955.651.941) (1.406.840.983)

Bersih 253.259.729.070 216.580.072.074

Jumlah Piutang Usaha 261.894.812.130 223.776.196.074

b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:

0 s/d 30 hari 170.597.397.374 131.764.116.572

31 s/d 60 hari 89.958.807.207 69.635.709.819

61 s/d 90 hari 1.073.674.928 13.720.895.740

91 s/d 120 hari 2.865.558.530 5.499.891.319

Lebih dari 120 hari 355.026.032 4.562.423.607

Jumlah 264.850.464.071 225.183.037.057

Penyisihan piutang ragu-ragu (2.955.651.941) (1.406.840.983)

Bersih 261.894.812.130 223.776.196.074

c. Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Rupiah 241.711.668.216 198.915.365.041

Mata uang asing 23.138.795.855 26.267.672.016

Jumlah 264.850.464.071 225.183.037.057

Penyisihan piutang ragu-ragu (2.955.651.941) (1.406.840.983)

Bersih 261.894.812.130 223.776.196.074

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu

Saldo awal 1.406.840.983 1.292.141.031

Penambahan 1.694.973.605 186.196.744

Penghapusan (146.162.647) (71.496.792)

(20)

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang pada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat resiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang pada pihak ketiga.

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 15).

6. PIUTANG LAIN-LAIN

2002 2001

Rp Rp

Karyawan 6.260.293.887 4.186.365.022

PT Sinar Makropesona Sejahtera 1.184.032.986 854.425.039

PT L'Oreal Indonesia 814.325.621 648.929.754

PT Indexim Alpha 741.233.763 877.970.128

PT Bina Mitratel Nusantara - 13.500.000.000

Lain-lain 16.274.568.648 9.348.835.397

Jumlah 25.274.454.905 29.416.525.340

Piutang lain-lain merupakan piutang penjualan tagihan Perusahaan, pinjaman karyawan dan atas pembayaran lebih dahulu oleh Perusahaan atas biaya-biaya yang merupakan beban prinsipal, antara lain biaya promosi, klaim pembeli dan potongan. Piutang tersebut tidak dikenakan bunga dan tanpa jadwal pengembalian yang pasti.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam akta No. 105 tanggal 28 Desember 2001 dari Dr. Irawan Soerodjo SH, Msi, notaris di Jakarta, pemegang saham memberikan persetujuan untuk penjualan tagihan bersih Perusahaan kepada PT Lembu Jantan Perkasa (LJP) kepada PT Bina Mitratel Nusantara, dengan nilai penjualan Rp 14.500.000.000. Pada tanggal transaksi, nilai tercatat tagihan Perusahaan kepada LJP adalah Rp 36.453.650.368. Selisih sebesar Rp 21.953.650.368 dicatat pada “Kerugian Penjualan Piutang Lain-lain” sebagai bagian dari “Beban Lain-lain”. Pada tahun 2002, seluruh tagihan atas transaksi tersebut telah dilunasi oleh PT Bina Mitratel Nusantara.

7. PERSEDIAAN

2002 2001

Rp Rp

Obat dengan resep 137.810.886.346 118.918.057.742

Obat bebas 117.293.804.865 90.729.521.078

Barang konsumsi 47.390.859.168 30.829.451.776

Bahan baku untuk dijual 21.103.201.363 22.104.652.124

Peralatan kedokteran 24.259.058.003 17.728.113.067

Obat hewan dan ternak 2.012.268.000 877.137.600

Lain-lain 23.497.058 3.549.889

Jumlah 349.893.574.803 281.190.483.276

Penyisihan persediaan barang rusak (957.000.000) (585.000.000)

(21)

Mutasi penyisihan persediaan barang rusak adalah sebagai berikut:

2002 2001

Rp Rp

Saldo awal 585.000.000 689.172.194

Penambahan 1.737.426.024 450.691.534

Penghapusan barang rusak (1.365.426.024) (554.863.728)

Saldo akhir 957.000.000 585.000.000

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan persediaan barang rusak adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian karena persediaan rusak.

Persediaan Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang (Catatan 15).

Pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, persediaan telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran kepada PT Asuransi Mitra Maparya, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 362.146.431.817 dan Rp 215.069.064.669.

8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

2002 2001

Rp Rp

Pajak kini (Catatan 27) Perusahaan

2001 7.357.593.977 7.357.593.977

2000 - 8.171.870.326

Anak perusahaan - TSJ

2002 601.935.435

-Pajak Pertambahan Nilai 2.390.614.665 1.298.511.801

Jumlah 10.350.144.077 16.827.976.104

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP 163-PPh/WPJ.07/KP 0809/2002 tanggal 28 Mei 2002, Kantor Pajak setuju untuk mengembalikan tagihan pajak penghasilan Perusahaan tahun 2000 sejumlah Rp 7.803.890.221, dimana sebesar Rp 7.692.313.716 diterima tunai pada tahun 2002, dan sisanya sebesar Rp 111.576.505 dipindahbukukan sebagai pelunasan kewajiban perpajakan Perusahaan. Perbedaan jumlah tagihan pajak penghasilan Perusahaan dengan jumlah yang disetujui oleh Kantor Pajak sejumlah Rp 367.980.105 dibebankan pada operasi tahun 2002.

(22)

9. PIUTANG DAN HUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Piutang

2002 2001

Rp Rp

Piutang atas transaksi valuta berjangka

PT Kalbe Farma Tbk 4.511.363.145 5.345.055.456

Piutang lain-lain

PT Kalbe Farma Tbk 4.950.833.694 12.300.098.840

PT Hexpharm Jaya Laboratories 1.590.917.732 992.609.909

PT Sanghiang Perkasa 249.642.650

-PT Saka Farma Laboratories 223.505.454 1.028.684.530

PT Dankos Laboratories Tbk - 1.995.955.725

PT Bintang Toedjoe - 856.857.907

Rumah Sakit Mitra Keluarga - 658.072.974

Lain-lain 235.056.970 521.719.677

Jumlah 11.761.319.645 23.699.055.018

Piutang atas transaksi valuta berjangka merupakan hasil pemutusan lebih dini kontrak valuta berjangka dengan Credit Suisse First Boston (Europe Limited), pada tahun 1997 yang dilakukan atas nama PT Kalbe Farma Tbk untuk kepentingan Perusahaan. Piutang tersebut dikenakan tingkat bunga per tahun sebesar 4,25% dan 4,8125% masing-masing pada tahun 2002 dan 2001.

Piutang lain-lain merupakan piutang atas pembayaran lebih dahulu oleh Perusahaan atas biaya-biaya yang merupakan beban prinsipal, antara lain biaya promosi, klaim pembeli dan potongan. Piutang tersebut tidak dikenakan bunga dan tanpa jadwal pengembalian yang pasti.

Tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Hutang 2002 2001 Rp Rp PT Bintang Toedjoe 14.948.970.129 4.754.619.760 PT Kalbe Farma Tbk 6.066.619.263 10.352.631.675 PT Sanghiang Perkasa 2.111.191.000 599.945.000 Karyawan kunci 1.939.248.480 -PT Dankos Laboratories 1.569.442.564

-PT Saka Farma Laboratories 1.240.717.855 1.582.808.217

PT Finusol Prima Farma International 187.682.834 126.340.952

Lain-lain 20.797.765

-Jumlah 28.084.669.890 17.416.345.604

Hutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan pembayaran biaya-biaya terlebih dahulu yang tidak dikenakan bunga. Hutang tersebut tidak mempunyai jadwal pengembalian yang pasti.

(23)

10. INVESTASI JANGKA PANJANG

Merupakan investasi dalam bentuk obligasi konversi sehubungan dengan restrukturisasi wesel tagih dari perusahaan-perusahaan sebagai berikut:

2002 2001

Rp Rp

PT Cempaka Seta - 22.526.000.000

PT Badra Arta - 60.374.000.000

PT Panca Muara Jaya - 66.000.000.000

PT Kentanix Supra International - 2.742.840.000

PT Nagaraya Wahana - 1.925.330.000

PT Semangat Panca Bersaudara - 2.193.040.000

PT Atapmas Potensa - 6.085.000.000

PT Intigelora Andamari - 1.296.000.000

Jumlah - 163.142.210.000

Penyisihan penurunan nilai permanen - (81.361.229.002)

Nilai Tercatat Bersih - 81.780.980.998

Berdasarkan akta perjanjian penerbitan obligasi No. 10, 14, 15, 19, 20, 22, 23 dan 24, masing-masing bertanggal 31 Desember 1998, wesel tagih dari perusahaan-perusahaan diatas telah direstrukturisasi menjadi obligasi konversi dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun. Obligasi tersebut dapat dikonversi menjadi saham dengan formula konversi yang disepakati dalam perjanjian. Penerbit obligasi mempunyai hak untuk membeli kembali obligasi tersebut atau melunasi obligasi pada saat jatuh tempo dengan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian. Pelunasan obligasi konversi dijamin dengan beberapa bidang tanah dan saham yang dimiliki oleh penerbit obligasi.

Berdasarkan akta perubahan perjanjian penerbitan obligasi konversi No. 2, 3, 17, 20, 22 dan 24 masing-masing bertanggal 2 Nopember 1999 dari Haji Anton Abdurahman Putra SH, notaris di Jakarta, Perusahaan dan penerbit obligasi setuju untuk mengubah beberapa ketentuan dalam perjanjian penerbitan obligasi sebelumnya yang berhubungan dengan formula konversi, tingkat pengembalian internal dan syarat-syarat obligasi konversi.

Berdasarkan akta perubahan perjanjian penerbitan obligasi konversi No. 12, 15, 16, 20, 22, 27, 28 dan 31 masing-masing bertanggal 20 Desember 2001 dari Haji Anton Abdurahman Putra SH, notaris di Jakarta, Perusahaan dan penerbit obligasi setuju untuk memperpanjang jangka waktu obligasi konversi menjadi 3 (tiga) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2004.

Pada bulan Nopember dan Desember 2002, sesuai dengan beberapa perjanjian jual beli yang diaktakan oleh notaris T. Trisnawati SH, seluruh obligasi konversi telah dijual kepada Siam Partners Limited, dan Eagle Finance Group Limited, pihak ketiga, dengan harga jual sejumlah Rp 24.437.331.300. Rugi yang timbul dari transaksi penjualan obligasi konversi tersebut sebesar Rp 57.343.649.698 dicatat sebagai “Kerugian atas penjualan investasi jangka panjang”.

(24)

11. AKTIVA TETAP

1 Januari 31 Desember 2002 Penambahan Pengurangan 2002

Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan atau penilaian kembali: Pemilikan langsung

Tanah 14.961.309.398 - (2.811.432.303) 12.149.877.095 Bangunan dan prasarana 18.418.940.267 2.280.790.881 (89.000.000) 20.610.731.148 Perbaikan bangunan 2.319.657.536 555.931.690 - 2.875.589.226 Peralatan pengangkutan 20.862.771.358 18.257.250.400 (728.448.876) 38.391.572.882 Peralatan kantor 18.254.142.573 7.697.383.120 (1.262.573.976) 24.688.951.717 Peralatan kedokteran 3.675.285.728 1.822.999.990 - 5.498.285.718 Renovasi bangunan yang disewa 1.186.775.599 399.149.400 - 1.585.924.999 Aktiva sewa guna usaha

Peralatan pengangkutan 3.711.446.000 11.015.425.464 - 14.726.871.464 Jumlah 83.390.328.459 42.028.930.945 (4.891.455.155) 120.527.804.249 Akumulasi penyusutan:

Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 6.378.489.177 1.144.811.400 (89.000.000) 7.434.300.577 Perbaikan bangunan 539.333.967 55.019.650 - 594.353.617 Peralatan pengangkutan 16.482.166.830 3.528.575.735 (514.959.372) 19.495.783.193 Peralatan kantor 13.173.379.148 2.390.178.983 (1.262.024.023) 14.301.534.108 Peralatan kedokteran 813.703.177 923.607.146 - 1.737.310.323 Renovasi bangunan yang disewa 640.020.307 314.362.202 - 954.382.509 Aktiva sewa guna usaha

Peralatan pengangkutan 445.289.200 2.603.810.038 - 3.049.099.238 Jumlah 38.472.381.806 10.960.365.154 (1.865.983.395) 47.566.763.565 Jumlah Tercatat 44.917.946.653 72.961.040.684 1 Januari 31 Desember 2001 Penambahan Pengurangan 2001 Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan atau penilaian kembali: Pemilikan langsung

Tanah 10.231.259.398 4.836.962.000 106.912.000 14.961.309.398 Bangunan dan prasarana 18.414.512.471 63.280.846 58.853.050 18.418.940.267 Perbaikan bangunan 816.218.285 1.503.439.251 - 2.319.657.536 Peralatan pengangkutan 22.152.535.596 1.931.291.020 3.221.055.258 20.862.771.358 Peralatan kantor 15.516.973.399 2.737.857.174 688.000 18.254.142.573 Peralatan kedokteran 1.991.295.968 1.683.989.760 - 3.675.285.728 Renovasi bangunan yang disewa 915.660.414 271.115.185 - 1.186.775.599 Aktiva sewa guna usaha

Peralatan pengangkutan - 3.711.446.000 - 3.711.446.000 Jumlah 70.038.455.531 16.739.381.236 3.387.508.308 83.390.328.459

(25)

1 Januari 31 Desember 2001 Penambahan Pengurangan 2001

Rp Rp Rp Rp

Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 5.438.969.151 981.963.323 42.443.297 6.378.489.177 Perbaikan bangunan 451.228.143 88.105.824 - 539.333.967 Peralatan pengangkutan 15.532.519.648 2.125.781.590 1.176.134.408 16.482.166.830 Peralatan kantor 11.133.281.842 2.040.535.639 438.333 13.173.379.148 Peralatan kedokteran 308.220.860 505.482.317 - 813.703.177 Renovasi bangunan yang disewa 430.295.486 209.724.821 - 640.020.307 Aktiva sewa guna usaha

Peralatan pengangkutan - 445.289.200 - 445.289.200 Jumlah 33.294.515.130 6.396.882.714 1.219.016.038 38.472.381.806

Jumlah Tercatat 36.743.940.401 44.917.946.653

Beban penyusutan adalah Rp 10.960.365.154 dan Rp 6.396.882.714 masing-masing untuk tahun 2002 dan 2001.

Perusahaan dan anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan oleh cabang-cabang yang tersebar di beberapa daerah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 25-30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2002 dan 2024. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Aktiva tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran kepada PT Asuransi Mitra Maparya, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 60.020.755.936 dan Rp 47.242.202.394 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001.

Sebagian dari hak atas tanah Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 15).

12. HUTANG BANK

2002 2001

Rp Rp

Anak perusahaan - EM

Bank Alliance Bhd., cabang Malaysia 1.075.671.597

-Citibank Bhd., cabang Malaysia 1.173.579.927

-Jumlah 2.249.251.524

-Pinjaman dari Bank Alliance Bhd., Malaysia terdiri dari fasilitas cerukan dan L/C import dengan maksimum kredit masing-masing sejumlah RM 100.000 dan RM 900.000. Tingkat bunga per tahun

(26)

sebesar Base Lending Rate (BLR) + 1,75%. Pinjaman tersebut dijamin dengan bangunan dan jaminan pribadi Direktur EM sejumlah RM 1.000.000.

Pinjaman dari Citibank Bhd., Malaysia terdiri dari fasilitas cerukan dan fasilitas Sight/Usance Letters of Credit dengan maksimum kredit masing-masing sejumlah RM 250.000. Tingkat bunga per tahun sebesar Base Lending Rate Citibank + 1,5%. Pinjaman tersebut dijamin dengan bangunan dan jaminan pribadi dari Direktur EM sejumlah RM 500.000.

13. HUTANG USAHA

2002 2001

Rp Rp

a. Jumlah hutang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut:

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

PT Kalbe Farma Tbk 169.720.513.767 161.894.340.397

PT Sanghiang Perkasa 72.007.553.797 72.232.786.301

PT Bintang Toedjoe 60.712.053.606 26.283.654.934

PT Dankos Laboratories Tbk 50.635.997.294 32.944.305.623

PT Hexpharm Jaya Laboratories 4.256.640.198 6.070.213.937

PT Finusol Prima Farma International 3.756.137.746 6.036.870.210

PT Saka Farma Laboratories 3.570.195.269 3.129.609.278

PT Igar Jaya Tbk 1.109.836.050 803.871.000

Lain-lain 264.046.748 38.295.427

Jumlah 366.032.974.475 309.433.947.107

Pihak ketiga

Pemasok lokal 104.224.257.852 82.281.484.478

Pemasok luar negeri 15.388.733.817 19.351.787.149

Jumlah 119.612.991.669 101.633.271.627

Jumlah 485.645.966.144 411.067.218.734

b. Jumlah hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Rupiah 469.385.194.056 387.984.479.085

U.S. Dollar 11.655.541.092 17.279.697.864

Mata uang asing lainnya 4.605.230.996 5.803.041.785

Jumlah 485.645.966.144 411.067.218.734

(27)

14. HUTANG PAJAK

2002 2001

Rp Rp

Pajak kini (Catatan 27)

Perusahaan 5.844.503.970 -Anak perusahaan EM 344.183.155 110.208.000 TSJ - 38.495.665 Pajak penghasilan Pasal 21 3.288.926.666 1.554.171.055 Pasal 23 158.041.680 85.079.534 Pasal 4 (2) 239.856.064 -Pasal 26 274.140.010 327.575.272

Pajak Pertambahan Nilai 227.956.998 54.838.709

Jumlah 10.377.608.543 2.170.368.235

15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG

2002 2001 Rp Rp Perusahaan Bank sindikasi 173.817.050.515 202.203.280.188 Bank bilateral 100.694.114.414 117.138.566.946 274.511.164.929 319.341.847.134 Anak perusahaan - TSJ Bank Niaga 5.332.456.661 -Jumlah 279.843.621.590 319.341.847.134

Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (278.371.094.278) (57.200.000.000)

Hutang bank - jangka panjang 1.472.527.312 262.141.847.134

Fasilitas pinjaman dari bank sindikasi merupakan fasilitas modal kerja, yang dijamin dengan pemindahan hak secara fidusia atas piutang dan persediaan dan fasilitas standby letter of credit dari beberapa bank luar negeri.

Fasilitas pinjaman dari bank bilateral adalah fasilitas cerukan, kredit modal kerja dan kredit money market yang dijamin dengan investasi pada anak perusahaan, hak atas tanah perusahaan dan surat promes perusahaan.

(28)

Pada tanggal 10 Maret 2000, pihak manajemen dan para kreditur berhasil mencapai kesepakatan untuk melakukan restrukturisasi pinjaman Perusahaan, yang berasal dari bank sindikasi yang terdiri dari:

The Bank of Tokyo-Mitsubishi Ltd., Cabang Singapura, Chase Manhattan (S.E.A) Ltd.,

Commonwealth Bank of Australia, Cabang Singapura, The Dai-Ichi Kangyo Bank Ltd., Cabang Singapura, Dresdner Bank AG, Cabang Singapura,

The Industrial Bank of Japan, Ltd., Cabang Singapura, The Mitsubishi Trust and Banking Corp., Cabang Singapura, The Royal Bank of Scotland plc., Cabang Singapura, The Sakura Bank, Ltd., Cabang Singapura,

The Sanwa Bank, Ltd., Cabang Singapura,

dan bank bilateral yang terdiri dari: Citibank N.A., Cabang Jakarta, PT Indosuez Indonesia Bank, dan PT Bank Lippo Tbk.

Beberapa hal penting yang dicakup dalam perjanjian restrukturisasi adalah sebagai berikut:

Jangka waktu pinjaman diperpanjang selama 5 (lima) tahun.

Tingkat bunga pinjaman adalah SIBOR ditambah dengan margin sebesar 3% per tahun untuk periode 36 bulan sejak tanggal perjanjian dan 3,5% untuk periode sesudahnya, dan premi bunga (jika ada) sebagaimana disepakati dalam perjanjian.

Tidak ada perubahan atas jaminan untuk pelunasan hutang.

Pada saat perjanjian disepakati, Perusahaan harus melakukan pembayaran awal sebesar US$ 7.135.625 dan Rp 5 milyar. Pembayaran berikutnya dilakukan sesuai dengan jadwal setiap 3 (tiga) bulanan yang disepakati dalam perjanjian.

Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan sejumlah dana dalam bentuk rekening bank yang dibatasi penggunaannya (escrow account) yang akan digunakan sebagai cadangan untuk pembayaran kepada pihak bank apabila Perusahaan tidak dapat melakukan pembayaran pokok dan bunga pada waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian.

Pada bulan Desember 2001, Perusahaan mengajukan usulan perubahan dan keringanan tertentu terhadap syarat perjanjian restrukturisasi, termasuk perubahan jumlah pembayaran yang akan jatuh tempo dalam periode tertentu serta perubahan atas beberapa persyaratan tertentu dalam perjanjian restrukturisasi.

Dalam rangka rencana restrukturisasi tersebut diatas, pada bulan Desember 2001, Perusahaan hanya melunasi pembayaran sebesar US$ 250.000 atas angsuran pokok pinjaman yang jatuh tempo sebesar US$ 1.000.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2002, Perusahaan telah menunda pembayaran pokok pinjaman sejumlah US$ 6.250.000. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan juga telah terhutang bunga default sebagaimana yang diatur dalam perjanjian restrukturisasi.

(29)

Sampai dengan tanggal laporan keuangan diterbitkan, Perusahaan masih dalam proses merestrukturisasi kembali syarat dan kondisi dari perjanjian restrukturisasi yang berlaku. Berdasarkan syarat dan kondisi perjanjian restrukturisasi, pihak kreditur bank dapat menghentikan perjanjian restrukturisasi yang berlaku dan menyatakan pokok pinjaman Perusahaan segera jatuh tempo dan harus dilunasi. Oleh karena itu, saldo pinjaman sejumlah US$ 24.455.947 telah direklasifikasi dan disajikan sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi.

Pada tahun 2002, beberapa kreditur telah mengundurkan diri dan diganti dengan bank dan lembaga keuangan lainnya, sehingga susunan bank sindikasi dan bank bilateral pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:

Bank sindikasi:

- The Bank of Tokyo-Mitsubishi Ltd., Cabang Jakarta - The Bank of Tokyo-Mitsubishi Ltd., Cabang Jakarta - Mizuho Corporate Bank Ltd (d/h The Dai-Ichi Kangyo Bank Ltd) - The Dai-Ichi Kangyo Bank Ltd., Cabang Singapura - Mizuho Corporate Bank Ltd (d/h The Industrial Bank of Japan, Ltd) - The Industrial Bank of Japan, Ltd., Cabang Singapura - JP Morgan Europe Limited - JP Morgan Europe Limited

- The Royal Bank of Scotland plc., Cabang Singapura - The Royal Bank of Scotland plc., Cabang Singapura - Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Cabang Singapura - Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Cabang Singapura - Asia Debt Recovery Co. Ltd, Hong Kong - UFJ Bank Ltd, Singapore (d/h The Sanwa Bank Ltd., Singapura) - PT Danpac Sekuritas - PT Danpac Sekuritas

2001 2002

Bank Bilateral:

- Credit Agricole Indosuez, Cabang Singapura - PT Indosuez Indonesia Bank - PT Gani Aset Manajemen - Citibank N.A., Cabang Jakarta - PT Bank Lippo Tbk - PT Bank Lippo Tbk

2001 2002

Pada tanggal 25 September 2002, Perusahaan mengadakan perjanjian jasa konsultasi keuangan dengan the Credit Lyonnais (Singapore) Merchant Bankers Limited (CLSA), dimana CLSA sebagai penasehat keuangan antara lain akan memberikan jasa dalam menyusun dan menegosiasikan restrukturisasi hutang dan menemukan partner strategis baru. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan mempunyai kewajiban untuk membayar biaya jasa bulanan (monthly retainer fee) sebesar US$ 16.667 per bulan untuk 3 bulan pertama dan jasa sukses (success fee) yang diperhitungkan berdasarkan tingkat keberhasilan restrukturisasi sesuai dengan perjanjian.

Pinjaman dari Bank Niaga yang diperoleh TSJ, anak perusahaan, pada bulan April 2002, merupakan pinjaman atas pembelian kendaraan sejumlah Rp 7.500.000.000. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 20,65% per tahun dan dijamin dengan kendaraan yang dibeli. Pinjaman tersebut harus dilunasi oleh TSJ dengan cara angsuran tetap sebesar Rp 384.104.262 per bulan selama 24 bulan.

(30)

16. HUTANG SEWA GUNA USAHA

Perusahaan dan TSJ, anak perusahaan, melakukan perjanjian sewa guna usaha dengan PT Dipo Star Finance untuk pengadaan peralatan pengangkutan. Jangka waktu sewa guna usaha adalah 2 (dua) tahun dengan tingkat bunga efektif per tahun berkisar antara 10,2% - 24,4%. Rincian hutang sewa guna usaha adalah sebagai berikut:

2002 2001

Rp Rp

Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun:

2002 - 2.137.369.626

2003 7.490.287.200 895.680.000

2004 1.207.116.800

-Jumlah pembayaran minimum sewa guna usaha 8.697.404.000 3.033.049.626

Bunga (1.214.195.115) (513.340.448)

Nilai tunai pembayaran sewa guna usaha 7.483.208.885 2.519.709.178 Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 6.328.763.948 1.799.709.178 Hutang Sewa Guna Usaha Jangka Panjang - Bersih 1.154.444.937 720.000.000

17. PENYISIHAN MANFAAT KARYAWAN

Mulai tahun 2002, sehubungan dengan penerapan PSAK No. 57, “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi”, Perusahaan menghitung dan membukukan estimasi manfaat karyawan untuk seluruh karyawan tetap sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150/Men/2000 tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan estimasi kewajiban tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2002 jumlah karyawan tetap yang berhak memperoleh manfaat tersebut sebanyak 3.294 orang.

Beban manfaat karyawan yang disisihkan meliputi biaya jasa kini, biaya bunga dan amortisasi biaya jasa lalu adalah sebesar Rp 3.803.395.574 pada tahun 2002 yang disajikan dalam akun beban penjualan serta beban umum dan administrasi.

18. GOODWILL NEGATIF

Akun ini merupakan selisih lebih bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih atas biaya perolehan TSJ, anak perusahaan (Catatan 2b).

(31)

19. HAK MINORITAS PADA ANAK PERUSAHAAN

2002 2001

Rp Rp

a. Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan

PT Tri Sapta Jaya 2.667.451 2.577.034

Enseval Megatrading (M) Sdn. Bhd 1.997.310.167 644.132.863

Jumlah 1.999.977.618 646.709.897

b. Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan

PT Tri Sapta Jaya 90.416 306.400

Enseval Megatrading (M) Sdn. Bhd 193.134.112 76.036.262

Jumlah 193.224.528 76.342.662

20. MODAL SAHAM

Persentase Jumlah Modal

Jumlah Saham Kepemilikan Disetor

Rp PT Enseval 264.470.000 58,00% 66.117.500.000 Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 191.530.000 42,00% 47.882.500.000 Jumlah 456.000.000 100,00% 114.000.000.000 2002

Nama Pemegang Saham

Persentase Jumlah Modal Jumlah Saham Kepemilikan Disetor

Rp

PT Enseval 264.470.000 58,00% 66.117.500.000

Indovalue A Fund Limited 26.895.000 5,90% 6.723.750.000

Masyarakat (masing-masing

dibawah 5%) 164.635.000 36,10% 41.158.750.000

Jumlah 456.000.000 100,00% 114.000.000.000

2001 Nama Pemegang Saham

(32)

21. PENJUALAN BERSIH

2002 2001

Rp Rp

Obat bebas 1.227.675.742.122 521.856.911.631

Obat dengan resep dokter 874.521.727.340 717.809.765.645

Barang konsumsi 719.754.160.398 532.622.786.959

Bahan baku untuk dijual 181.785.058.274 180.142.497.527

Peralatan kedokteran 97.260.295.027 69.507.624.168

Obat hewan dan ternak 10.302.174.625 8.201.290.219

Lain-lain 68.222.065.568 33.556.055.126

Jumlah 3.179.521.223.354 2.063.696.931.275

Pada tahun 2002 dan 2001, penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah 1,95% dan 1,61% dari jumlah penjualan bersih (Catatan 30).

Tidak ada penjualan kepada pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan pada tahun 2002 dan 2001.

22. BEBAN POKOK PENJUALAN

2002 2001

Rp Rp

Persediaan awal tahun 280.605.483.276 249.176.533.849

Pembelian - bersih 2.810.319.242.341 1.814.129.940.403

Persediaan yang tersedia

untuk dijual 3.090.924.725.617 2.063.306.474.252

Persediaan akhir tahun (348.936.574.803) (280.605.483.276)

Beban Pokok Penjualan 2.741.988.150.814 1.782.700.990.976

Pada tahun 2002 dan 2001, pembelian produk dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah 72,84% dan 76,99% dari jumlah pembelian bersih (Catatan 30).

(33)

23. BEBAN PENJUALAN

2002 2001

Rp Rp

Gaji dan tunjangan 84.558.225.778 53.240.999.223

Iklan dan promosi 57.884.058.949 8.189.874.258

Pengangkutan dan pengiriman 18.677.692.657 12.240.547.612

Pemeliharaan dan perbaikan 6.714.319.026 4.151.500.816

Perjalanan 5.918.659.439 3.574.114.824

Sewa 5.560.806.400 4.420.086.079

Asuransi 4.787.251.315 2.250.501.020

Penjualan kanvas 4.238.737.143 2.295.388.992

Pos dan telekomunikasi 3.670.202.652 2.426.002.107

Air, listrik dan gas 3.290.770.470 1.469.931.387

Manfaat karyawan 2.748.539.053

-Beban pensiun 2.544.069.735 3.632.662.272

Fotokopi dan cetakan 2.354.524.046 1.299.559.379

Rapat dan konferensi 1.779.197.369 432.918.021

Perlengkapan 1.754.344.837 1.241.740.932

Iuran dan keanggotaan 398.803.949 301.070.569

Perjamuan 303.614.061 222.958.916

Lain-lain 3.216.515.053 2.132.223.250

Jumlah 210.400.331.932 103.522.079.657

24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

2002 2001

Rp Rp

Gaji dan tunjangan 17.218.628.816 12.932.537.958

Jasa profesional 6.417.541.512 3.481.756.720

Sewa 2.419.795.157 628.981.214

Pos dan telekomunikasi 2.212.633.011 1.441.141.810

Rekrut dan pelatihan 1.885.701.553 919.459.191

Manfaat karyawan 1.054.856.521

-Air, listrik dan gas 905.618.684 518.238.813

Beban pensiun 664.005.210 928.085.847

Perjalanan dinas 565.626.833 502.257.778

Pemeliharaan dan perbaikan 517.689.472 442.981.491

Rapat dan konferensi 505.992.548 200.243.106

Perlengkapan 440.212.138 324.639.750

Fotocopy dan cetakan 430.660.558 398.454.063

Asuransi 253.816.674 786.593.992

Iklan dan promosi 2.367.482 428.705.847

Lain-lain 785.343.603 2.388.291.753

Jumlah 36.280.489.772 26.322.369.333

(34)

Akun ini merupakan penghasilan bunga dari:

2002 2001

Rp Rp

Deposito berjangka 15.409.546.431 5.703.210.727

Jasa giro dan lain-lain 4.750.932.586 2.918.480.531

Surat promes 481.703.517 678.883.238

Jumlah 20.642.182.534 9.300.574.496

26. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN

2002 2001

Rp Rp

Beban bunga dari:

Hutang bank 16.734.840.841 27.728.049.153

Sewa guna usaha dan lain-lain 2.188.551.850 346.875.086

Jumlah beban bunga 18.923.392.691 28.074.924.239

Provisi bank 2.216.580.223 1.550.903.824

Jumlah 21.139.972.914 29.625.828.063

27. PAJAK PENGHASILAN

Penghasilan (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:

2002 2001 Rp Rp Pajak kini Perusahaan (13.292.819.700) -Anak perusahaan TSJ - (898.010.400) EM (344.183.155) (110.208.000) Pajak tangguhan Perusahaan (35.486.385.934) (17.461.240.658) Anak perusahaan TSJ 197.378.976 103.846.324 EM (21.536.000) (53.760.000)

(35)

Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan adalah sebagai berikut:

2002 2001

Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi

konsolidasi 171.564.088.132 72.904.899.837

Laba sebelum pajak penghasilan anak perusahaan (1.716.275.959) (4.529.043.455)

Amortisasi goodwill negatif (44.230.051) (44.230.051)

Laba sebelum pajak Perusahaan 169.803.582.122 68.331.626.331

Perbedaan tetap:

Beban bunga 6.574.402.811 4.481.527.754

Penyusutan aktiva sewa guna usaha 2.097.560.041 310.289.197

Denda pajak 479.506.723 1.258.932.406

Beban sewa 329.316.129 330.788.096

Sumbangan 175.720.932 182.899.636

Perjamuan 157.714.922 77.787.735

Beban karyawan 92.196.762 392.934.947

Beban pemasaran lainnya - 34.850.000

Penghasilan yang sudah dikenakan pajak final:

Bunga (18.761.961.560) (6.938.089.934)

Sewa (1.148.318.754) (1.106.686.344)

Investasi efek (1.093.600.263)

-Beban sewa guna usaha (4.084.113.195) (599.019.922)

Keuntungan penjualan aktiva tetap (121.085.909)

-Lain-lain 101.151.312

-Jumlah (15.201.510.049) (1.573.786.429)

Perbedaan temporer:

Penyisihan manfaat karyawan 3.803.395.574

-Penyisihan persediaan barang rusak 1.737.426.024 450.691.534 Penyisihan piutang ragu-ragu 1.327.278.561 (100.336.925.186) Kerugian atas penurunan nilai

investasi jangka panjang (80.713.229.002)

-Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal (1.628.643.463) 249.338.504 Penghapusan persediaan barang rusak (1.365.426.024) (554.397.871)

Keuntungan penjualan aktiva tetap - (20.020.989)

Jumlah (76.839.198.330) (100.211.314.008)

Laba (rugi) kena pajak Perusahaan sebelum

kompensasi kerugian fiskal 77.762.873.743 (33.453.474.106)

Rugi fiskal tahun 2001 (33.453.474.106)

(36)

Perhitungan beban dan hutang (lebih bayar) pajak kini adalah sebagai berikut:

2002 2001

Rp Rp

Beban pajak kini

Perusahaan 13.292.819.700

-Anak perusahaan

TSJ - 898.010.400

EM 344.183.155 110.208.000

Jumlah 13.637.002.855 1.008.218.400

Dikurangi pembayaran dimuka Pajak penghasilan

Perusahaan 7.448.315.730 7.357.593.977

Anak perusahaan

TSJ 601.935.435 859.514.735

Jumlah 8.050.251.165 8.217.108.712

Hutang (lebih bayar) pajak kini

Perusahaan 5.844.503.970 (7.357.593.977)

Anak perusahaan

TSJ (601.935.435) 38.495.665

EM 344.183.155 110.208.000

Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak No. 00132/406/99/054/01 tanggal 29 Mei 2001, penghasilan neto Perusahaan tahun 1999 dikoreksi oleh Kantor Pajak menjadi Rp 62.495.873.797 mengakibatkan rugi fiskal tahun 1998 yang dapat dikompensasi pada tahun 2000 berkurang sebesar Rp 4.192.268.000 dan tagihan pajak penghasilan Perusahaan tahun 2000 berkurang menjadi Rp 8.171.870.326. Perbedaan jumlah tagihan pajak penghasilan Perusahaan tersebut dibebankan pada operasi tahun 2001.

Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, Perusahaan dan TSJ, anak perusahaan, melaporkan dan menyetorkan pajak-pajaknya berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/mengubah pajak-pajak tersebut dalam waktu 10 tahun sejak saat terhutangnya pajak.

Pajak Tangguhan

Rincian dari aktiva pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

1 Januari Dicatat ke laporan 31 Desember Dicatat ke laporan 31 Desember

2001 laba rugi 2001 laba rugi 2002

Rp Rp Rp Rp Rp

Aktiva pajak tangguhan:

Penyisihan manfaat karyawan - - - 1.141.018.672 1.141.018.672

Penyisihan piutang ragu-ragu 31.017.006.661 (30.163.571.774) 853.434.887 (107.106.814) 746.328.073

Rugi fiskal - 10.036.042.232 10.036.042.232 (9.419.510.976) 616.531.256

Perbedaan penyusutan

komersial dan fiskal 853.602.274 181.375.796 1.034.978.070 (746.459.892) 288.518.178 Penyisihan persediaan

barang rusak 2.088.327.147 (31.111.901) 2.057.215.246 (1.770.115.247) 287.099.999 Kerugian atas penurunan nilai

investasi jangka panjang 24.408.368.701 - 24.408.368.701 (24.408.368.701) -Amortisasi kapitalisasi

selisih kurs (2.566.111.313) 2.566.111.313 - -

(37)

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba sebelum pajak Perusahaan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

2002 2001

Rp Rp

Laba sebelum pajak Perusahaan 169.803.582.122 68.331.626.331

Tarif pajak yang berlaku:

30% x Rp 169.803.582.122 tahun 2002 dan

Rp 68.331.626.331 tahun 2001 50.941.074.637 20.499.487.899

Pengaruh pembulatan (188)

-Pengaruh pajak atas:

Pengakuan perbedaan waktu dari tahun-tahun

sebelumnya 2.398.584.202

-Perbedaan tetap:

Beban bunga 1.972.320.843 1.344.458.326

Penyusutan aktiva sewa guna usaha 629.268.012 93.086.759

Denda pajak 143.852.017 377.679.722

Beban sewa 98.794.838 99.236.429

Sumbangan 52.716.280 54.869.891

Perjamuan 47.314.476 23.336.321

Beban karyawan 27.659.029 117.880.484

Beban pemasaran lainnya - 10.455.000

Penghasilan yang sudah dikenakan pajak final:

Bunga (5.628.588.468) (2.081.426.980)

Sewa (344.495.626) (332.005.903)

Investasi efek (328.080.079)

-Beban sewa guna usaha (1.225.233.958) (179.705.977)

Keuntungan penjualan aktiva tetap (36.325.773)

-Amortisasi kapitalisasi selisih kurs 1999 - (2.566.111.313)

Lain-lain 30.345.392

-Jumlah (2.161.868.815) (3.038.247.241)

Beban Perusahaan 48.779.205.634 17.461.240.658

Beban (penghasilan) pajak anak perusahaan -

TSJ (197.378.976) 794.164.076

EM 365.719.155 163.968.000

(38)

28. PROGRAM PENSIUN

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya, dimana manfaat pensiun yang akan dibayarkan dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan.

Program ini dikelola oleh Dana Pensiun Enseval (DPE) yang akta pendiriannya telah memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia tanggal 9 April 1996 dalam Surat Keputusannya No. Kep-125/KM.17/1996. DPE didirikan oleh PT Enseval yang merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan. Perusahaan bertindak sebagai mitra pendiri sejak tanggal 1 Oktober 1993.

Pendanaan DPE hanya berasal dari kontribusi Perusahaan yaitu sebesar 9,2% untuk periode 1 Juli 1998 sampai dengan 31 Juli 2001 dan 10,7% untuk periode sejak 1 Agustus 2001.

Beban pensiun pada tahun 2002 dan 2001 masing-masing sebesar Rp 3.208.074.945 dan Rp 4.560.748.119 disajikan pada akun beban penjualan dan beban umum dan administrasi.

Surplus Dana Pensiun Enseval diamortisasi sesuai dengan estimasi sisa rata-rata masa kerja karyawan yaitu 15,4 tahun.

Penilaian aktuaria dilakukan 3 (tiga) tahun sekali. Kewajiban aktuaria dan nilai wajar aktiva bersih berdasarkan laporan keuangan DPE untuk posisi 31 Desember 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut:

2002 2001

Rp Rp

Kewajiban aktuaria 25.696.359.262 22.273.315.020

Nilai wajar aktiva bersih 38.127.679.949 28.850.994.313

Selisih lebih nilai wajar aktiva bersih atas

kewajiban aktuaria 12.431.320.687 6.577.679.293

Aktiva DPE terutama terdiri dari deposito berjangka, tanah, bangunan dan saham.

Asumsi utama yang digunakan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, dalam menentukan kewajiban aktuaria pada tanggal 31 Juli 2001, penilaian aktuaria terakhir, adalah sebagai berikut:

Tabel mortalita : CSO - 1980

Kenaikan penghasilan dasar pensiun : 10% per tahun Tingkat bunga teknis : 9% per tahun

Metode perhitungan aktuaria : Aggregated cost method - modified

Tingkat cacat : 0,025% per tahun

Tingkat pengunduran diri : 0,5% per tahun Tingkat pensiun dipercepat : 0,1% per tahun Biaya pengelolaan : 5% dari iuran normal

Gambar

Tabel mortalita : CSO - 1980

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapatkan dari sistem ini menunjukkan tingkat keakuratan tertinggi metode Viola-Jones dalam mendeteksi jumlah mobil terdapat pada kondisi sampel 1 buah

Pengembangan aplikasi media pembelajaran doa ini diharapkan menjadi solusi pendukung untuk membantu proses belajar megajar doa-doa harian. Segala fitur yang tersedia di

Rencana Pengembangan Strategi Sumber Daya Manusia Dalam melakukan rencana pengembangan sumber daya manusia strategi yang harus dilakukan perusahaan untuk memenuhi

Menurut Kasmir (2008:25) “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

Emosi menurut Rakhmat (2001) menunjukkan perubahan organisme yang disertai oleh gejala-gejala kesadaran, keperilakuan dan proses fisiologis. Kesadaran apabila

Tata bahasa, struktur kalimat, ejaan, tanda baca mengikuti aturan bahasa Indonesia yang baik;keterampilan menulisyang baik, penyampaian informasi sangat efektif 1 2 3 4 5

Untuk dapat mengevaluasi sistem maka dibutuhkan user atau pengguna dari sistem tersebut untuk dijadikan subjek penelitian karena user lah yangmenggunakan sistem itu setiap

Beban pembuatan prasarana yang berhubungan dengan perusahaan perkebunan seperti : Buat jalan darat, buat jalan rawa, timbun jalan, sirtu jalan, buat jembatan , buat bendungan Beban