KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN ANTARA ASAP KAYU BAKAR SEBAGAI BAHAN BAKAR TERHADAP
SINDROM MATA KERING (SMK) atau DRY EYE SYNDROME PADA IBU RUMAH TANGGA
Oleh : I Shanty Choirina
09020102
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN ANTARA ASAP KAYU BAKAR SEBAGAI BAHAN BAKAR TERHADAP
SINDROM MATA KERING (SMK) atau DRY EYE SYNDROME PADA IBU RUMAH TANGGA
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Dokter
Oleh :
I SHANTY CHOIRINA
09020102
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh
Segala puji bagi Alloh SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, shalawat serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Syukur Alhamdulillah, penulis telah berhasil menyelesaikan proposal karya tulis akhir ini.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu dan membimbing saya selama menempuh pendidikan dan juga selama menyelesaikan tugas ini, khususnya saya tujukan kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian tugas akhir ini.
2. Para Pembantu Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
3. dr. Yuliono Trika Nur Hasan, Sp.M selaku pembimbing 1 yang selama ini dengan penuh kesabaran dan ketekunan telah membimbing dan mengarahkan saya dalam mengerjakan halaman demi halaman karya tulis ini hingga selesai. 4. Dr. Maryam Abdullah selaku pembimbing 2 yang telah meluangkan waktu,
membimbing dan mengarahkan saya agar terus semangat untuk cepat menyelesaikan karya tulis ini.
5. dr.Feny Tunjungsari selaku dosen penguji yang berkenan meluangkan waktu untuk menguji, membimbing dan mengoreksi serta memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Saya harap tugas akhir ini dapat menjadi sumbangan ilmu kepada masyarakat luas. Dengan kerendahan hati penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan kritik yang membangun..
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Malang, 12 Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ... i DAFTAR GAMBAR ... v DAFTAR SINGKATAN ... vi BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.3.1 Tujuan Umum ... 4 1.3.2 Tujuan Khusus ... 4 1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Bahan Bakar Rumah Tangga ………...…... 6
2.1.1 Kayu Bakar ... 10
2.1.1 Efek Pembakaran Kayu Bakar Terhadap Kesehatan ... 14
2.2 Anatomi Mata ... 16
2.2.1 Konjungtiva ... 17
2.2.2 Kelenjar Lakrimalis ... 19
2.2.2.1 Sistem Sekresi lakrimalis ……… 23
2.2.2.1 Sistem ekskresi lakrimalis ………...… 23
2.3 Sindroma mata kering (SMK) atau dry eye syndrome …..… 25
2.3.1 Definisi sindrom mata kering atau dry eye syndrome
... 25
2.3.2. Etiologi dry eye syndrome …….………...……….… 27
2.3.3. Gejala Klinis ………...…….… 28
2.3.4. Diagnosis Differential …….………....… 28
2.3.5 Pemeriksaan Penunjang Dry Eye Syndrome ...…. 28
2.3.6 Penatalaksanaan Dry Eye Syndrome ………..….…. 31
2.3.7 Patofisiologi Kayu Bakar Menyebabkan Timbulnya Dry Eye Syndrome ………..…...… 33
2.4 Kerangka Teori ………...… 40
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN ………... 42
DAFTAR PUSTAKA ... 45
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Gambar arang kayu ………..……….... 6
2. Gambar 2.2 Gambar ibu rumah tangga yang memasak menggunakan kayu bakar ………...…...…………... 7
3. Gambar 2.3 Gambar kondisi dapur dengan pemakaian kayu bakar sebagai bahan bakar ………. 9
4. Gambar 2.4 Gambar sekam padi yang digunakan sebagai bahan bakar ……….… 12
5. Gambar 2.5 Gambar daun kering yang dapat dibakar untuk digunakan sebagai bahan bakar ………..…. 12
6. Gambar 2.6 Gambar briket arang yang dapat dibakar dan digunakan sebagai bahan bakar ………..……...………….…. 13
7. Gambar 2.7 Gambar tabung gas elpiji 12 kilogram berwarna biru dan tabung warna kuning dengan isi 3 kilogram ...………..…. 14
8. Gambar 2.8 Bagian-bagian dari konjungtiva yang tampak dari depan ………. 18
9. Gambar 2.9 Gambar Anatomi Kelenjar Lakrimalis dan Kandungan Air Mata …..………. 21
10. Gambar 2.10 Gambar Anatomi Aparatus Lakrimal Mata dan Saluran Ekskresi Air Mata ………... 22
11. Gambar 2.11 Gambar Anatomi Lapisan Air Mata …..……….…. 25
12. Gambar 2.12 Gambar Etiologi Dry Eye Syndrome ……...…. 27
13. Gambar 2.13 Gambar Uji Schirmer ……….…. 30
14. Gambar 2.14 Gambar Pemulasan Rose Bengal ……….…...…………. 31 15. Gambar 2.15 Gambar efek umpan balik yang terjadi di saraf otak akibat
proses inflamasi di mata ……….…. 37 16. Gambar 2.16 Gambar siklus mekanisme lingkaran setan tentang
timbulnya dry eye sindrome …...………..… 38
DAFTAR SINGKATAN
CO : Carbon monoksida CO2 : Carbon Dioksida
ISPA : Infeksi Saluran Pernapasan Akut COPD : Cronic Pulmonary Disease LPG : Liquid Petroleum Gases
PAH : Polycityc Aromatic Hidrocarbon ROS : Reactive Ovygen Species
MMP : Matrix Metaloproteinase SMK : Sindroma Mata Kering SWT : Subhanahu Wata’ala WHO : World Health Organisation
46
DAFTAR PUSTAKA
Ardiyanti, 2006, Kewajiban Berumah Tangga, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, pp 23-34.
Susenas , Data Sensus Penelitian res 2001 tim 817 susenas, In: Penggunaan Bahan Bakar Rumah Tangga di Indonesia, 2009, pp 1-23
Departemen Kesehatan Republik Indonesia , 2005, Pemakaian Kayu Bakar dan Arang serta Prevalensi Merokok di Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Available from: www. depkes.go.id/biomassa/media/TheBiomassaSourceBook/co.1march.ino_S BI.mar14.pdf. (diakses 24 Oktober 2014).
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2013, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Available from:www.kesehatan.kebumenkab.go.id /data/lapriskesdas.pdf, (diakses tanggal 8 Februari 2014).
Gondhowiardjo T, Simanjuntak W, Konversi Fisis Biomass. 2011. The Asian Biomass Handbook, CV. Ondo, Jakarta , pp 92-100
Ilyas, Sidharta, 2009, Dasar Teknik Pemeriksaan dalam Ilmu Penyakit Mata , Edisi ke-3, Jakarta: Balai Penerbit FKUI, pp 502
Ilyas S, Mailangkay H.B., Taim H, 2002, Ilmu Penyakit Mata, Edisi ke-2, Sagung Seto, Jakarta, pp 144-209
Jamilatun, Siti, 2008, sifat-sifat Penyalaan dan Pembakaran Briket Biomass, Briket Batubara dan Arang Kayu, Jurnal Rekayasa Proses Volume 2 Nomor 2, pp 37-40.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No 1473/Menkes/SK/X/2005, Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan untuk Mencapai Vision 2010, Jakarta: 2005.
Klein,B.,Klein, R., 2007, Lifestyle Exposure and Eye Diseases in Adults, Am J Ophtalmol, pp 961-969.
Lubor, Kainsa, 2014, Bahaya Penggunaan Kayu Bakar, Jurnal Teknologi Terapan Volume 56 Nomor 2, pp 1-10.
Kasnodihardjo, 2007, ISPAdan Polusi Udara di Indonesia. Jakarta : Penerbit PT.Grasindo, pp 2-25.
47
Sulaiman, Nasrudin, 2009, Dapur dan Alat-Alat Memasak Tradisional Propinsi Daerah Istimewa Aceh, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, Jakarta, pp 5-19
Wijaya, Teuku, 2010, Teknologi Tepat Guna Membuat Biogas, Edisi ke-1, Balai Industri Biogas, Bandung, pp 1-19
T.H. Tan Donald et all, Pterigium, Clinical Ophtalmology-An Asian Perspective , Chapter 3.2, Saunders Elvesier, Singapore, 2005, pp 207-214
Vaughan, Asbhury, 2009, Oftalmology Umum. Edisi 17, Alih bahasa Pendit, Brachm. Editor Bahasa Indonesia Susanto, Diana, Jakarta: EGC.
Waller G.Stephen, Adams P Antony, Pterigium. Duane’s Clinical Ophtalmology Chapter 35, Vol:36: Revised Edition. Lippincot William dan Wilkins, 2004, pp 1-10
Wijaya N, 1993, Ilmu Penyakit Mata, Edisi rev, cet ke-16, Abadi Tegal, Jakarta Waller G.Stephen, Adams P Antony, Pterigium. Duane’s Clinical Ophtalmology
Chapter 35, Vol:36: Revised Edition. Lippincot William dan Wilkins, 2004, pp 1-10
Wijaya N, 1993, Ilmu Penyakit Mata, Edisi rev, cet ke-16, Abadi Tegal, Jakarta Akmal, 2009, Penggunaan Bahan Bakar Rumah Tangga di Indonesia, American
Academy of Ophtalmology, Basic and Clinical Science Course, section 8, External Disease and Cornea, 2009, pp 344 & 405
Coroneo M.T., Digerolamo N, Wakefield D, 2012, The Pathogenesis of Pterygium, curr Opin Ophthalmol; 10(4): 282-8 [Medline].
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2004, Konsumsi Rokok dan Prevalensi Merokok di Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Available from: www. depkes.go.id/tobaccofree/media/The TobaccoSourceBook/BukuTembakau/ch.1-march.ino_SBI.mar04.pdf. (diakses 22 Maret 2014).
Rukmana M, Wisnu T, Wijaya D, et all, Pterigium in Indonesia: prevalence, severity and risk factors, British Journal of Ophtalmology, 2012, pp 1-12 Ghozi M, 2002, Handbook of Ophtalmology; A Guide to Medical Examination.
48
Mackay, J. & Ericksen,M, 2002, The Tobacco Atlas, Switzerland: World Health Organization, Available from:www.who.int/tobacco/media/en/title.pdf. (diakses tanggal 5 Maret 2014).
Nema HV, Nema Nitin, Disease of the Conjunctiva, Text of Ophtalmology. Chapter 11, Jaypee Brothers, New Delhi, p p 125-126
Riordan Paul- Eva, P. Whitcher John P, Conjunctiva, Vaughan & Asbury’s General Ophtalmology, Chapter 5, Sixtenth edition, Mc Graw Hill, Singapore, 2004, pp 123