• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Brand Management

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Brand Management"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke: Fakultas Program Studi

Strategi Brand

Management

Brand

Berliani Ardha, SE, M.Si

Komunikasi

Advertising & Marketing communication

symbolizes pride and beauty.

a pink carnation symbolizes the love of a woman or a mother

(2)

Dewasa ini kita banyak menghadapi merek

yang cenderung stagnan atau menurun. Untuk itu diperlukan suatu strategi untuk

menghidupkan kembali merek yang stagnan atau menurun tersebut..

(3)

Menurut Aaaker, dalam menghidupkan

kembali suatu merek yang loyo. Tua dan lelah sasarannya adalah bukan untuk

membangkitkan tingkat penjualan, melainkan juga membuat penjualan yang berlandaskan pada ekuitas yang dikuatkan.

(4)

Most Valuable brand

(5)
(6)

Brand Switching Analysis Kategori Hipermarket Sumber: Frontier Consulting Group Research Division

(7)

• untuk minimarket, berdasarkan brand switching

analysis di atas, terlihat bahwa Alfamart, Yomart, dan 7-eleven merupakan merek yang diprediksikan akan bertambah jumlah pengunjungnya di masa

mendatang. Angka net switching ketiga merek

tersebut positif. Jumlah pengunjung merek lain yang akan berganti mengunjungi ketiga merek tersebut (switching in) lebih banyak dari pengunjung ketiga merek tersebut yang akan berpindah mengunjungi

merek lain (switching out). Sebaliknya, Indomaret dan Alfamidi, net switching kedua merek tersebut bernilai negatif.

Brand Switching Analysis Kategori Hipermarket Sumber: Frontier Consulting Group Research Division

(8)

Bagi merek-merek yang memiliki net switching negatif harus berhati-hati dan berusaha

melakukan improvement agar prediksi

tersebut tidak terjadi. Demikian juga dengan merek yang sudah memiliki angka net

switching positif, mereka harus

mempertahankan atau meningkatkan

performance mereka sehingga prediksi dari

brand switching analysis tersebut benar-benar terjadi

Brand Switching Analysis Kategori Hipermarket Sumber: Frontier Consulting Group Research Division

(9)

Perpindahan Merek (Brand Switching)

Perpindahan merek adalah pola pembelian

yang dikarakteristikan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek lain

(Peter & Olson 2002). Perpindahan merek

dapat ditinjau dari atribut-atribut produk yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi (Kotler & Keller, 2008).

(10)

Perpindahan Merek (Brand Switching)

Perilaku perpindahan merek dapat terjadi

dikarenakan beragamnya produk yang ada di pasaran sehingga menyebabkan adanya

perilaku memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan atau karena terjadi masalah dengan produk yang sudah dibeli maka konsumen

kemudian beralih ke merek lain. Tingkat brand switching ini juga menunjukkan sejauh mana sebuah merek memiliki pelanggan yang loyal. Semakin tinggi tingkat brand switching, maka semakin tidak loyal pelanggan kita

(11)

Faktor Perpindahan Merek

Menurut David dkk dalam Setyaningrum (2007), perilaku perpindahan merek dapat

disebabkan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor instrinsik adalah faktor yang berasal

dari dalam individu yang bersangkutan,

misalnya adanya keinginan untuk mencoba merek baru. Sedangkan faktor ekstrinsik

adalah faktor yang berasal dari luar, misalnya adanya diskon atau harga yang lebih murah

(12)

Faktor Perpindahan Merek

Bitner dalam Setyaningrum (2007),

menyatakan bahwa faktor-faktor seperti waktu, ada atau tidaknya uang, sedikitnya

alternatif, switching cost, dan kebiasaan dapat mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap suatu merek dan sebagai akibatnya adalah terjadi perpindahan merek.

(13)

Faktor Perpindahan Merek

Sedangkan Keaveney dalam Karani & Fraccastoro (2010) mengatakan bahwa

beberapa alasan seseorang berpindah merek disebabkan karena faktor harga, kegagalan produk, inconvenient hours dan lokasi toko, persaingan, masalah etik, perpindahan yang dilakukan dengan sengaja, promosi penjualan.

(14)

Ada tujuh yang bisa digunakan untuk

menghadapi suatu merek yang stagnan,

yaitu:

1. Meningkatkan penggunaan

2. Menemukan penggunaan-penggunaan baru 3. Memasuki pasar yang baru

4. Memposisikan kembali merek 5. Menambah produk/pelayanan

6. Memodernkan kembali produk yang sudah ketinggalan zaman

(15)

1. Meningkatkan penggunaan

• Usaha-usaha untuk menghadapi merek yang stagnan yang dilakukan dengan cara meningkatkan mutu merek atau

menggunakan pemasaran yang lebih agresif akan menstimlasi suatu respon kompetitif yang gencar. Alternatifnya, berusaha meningkatkan penggunaan dari para pelanggan yang sudah ada. Cara ini biasanya tidak terlalu mengancam para pesaing dan karenanya bisa menjadi suatu cara yang lebih efektif untuk meningkatkan penjualan yang berbasis pada merek atau

dengan kata lain ekuitasnya. Daripada berusaha mendapatkan potongan yang lebih besar dari sebuah kue, biasanya lebih

mudah dan menguntungkan untuk membuat kue itu lebih besar

(16)

• Kita juga bisa mengkomunikasikan kepada konsumen mengenai

peningkatan kuantitas yang digunakan sehinggga ukuran pasaar akan bertambah besar.

Sebagi contoh, Iklan Aqua dengan mengatakan “minum 8 gelas

sehari” sehingga dengan edukasi tersebut pasar air mineral jelas akan bertambah besar.

(17)

2. Menemukan penggunaan-penggunaan

baru

Deteksi dan eksploitasi terhadap penggunaan fungsional yang baru untuk sebuah merek bisa menggairahkan sbuah perusahaan yang

dianggap telah beroperasi selama bertahun-tahun. Kita melihat bahwa saat ini handphone telah banyak dilengkapi dengan tambahan

fungsi-fungsi baru, antara lain kamera. Ini jelas akan mampu menaikkan kembali atau bahkan memperbesar pasar handphone.

(18)

• Identifikasi dari penguanan baru sebaiknya

didasarkan pada riset pasar yang menentukan secara tepat bagaimana para pelanggan menggunakan

merek tersebut. Cara lainnya adalah melihat bidang-bidang aplikasi dari bentukbentuk produk yang

berkompetisi. Adakalanya, imbalan yang lebih besar diperoleh perusahaan yang bisa menyediakan

aplikasiyang pada saat itu tudak digunakan secara umum. Karena itu, berbagai survey mengenai

aplikasi-aplikasi pada satu periode waktu saja barangkali tidak mencukupi.

(19)

Jika beberapa aplikasi penggunaan telah dibuka

sehingga bisa menciptakan penjualan yang besar maka produk itu perlu dievaluasi

• Pertama sebuah survey pasar atau alat prediksi

lainnya mungkin bisa digunakan untk mengestimasi tingkat potensi. Berapa banyak pelanggan yang akan menggunakan produk tersebut dengan cara itu?

Bagaimana tingkat pemebalian produk yang didukung aplikasi tersebut dengan cara itu? Bagaimana tingkat pembelian produk yang didukung aplikasi tersebut untuk setiap pelangggan?

(20)

Jika beberapa aplikasi penggunaan telah dibuka

sehingga bisa menciptakan penjualan yang besar maka produk itu perlu dievaluasi

• Kedua, kemungkianan dan biaya mengeksploitasi

bidang aplikasi perlu di estimasi. Sejumlah aplikasi baru bisa jadi membutuhkan program pemasaran yang amat banyak.

(21)

Jika beberapa aplikasi penggunaan telah dibuka

sehingga bisa menciptakan penjualan yang besar maka produk itu perlu dievaluasi

• Ketiga, perlu juga menganalisis

kemungkianan pesaing akan mengambil alih bidang aplikasi

melalui peningkatan produk, iklan besar-besaran atau sarana-sarana lain, atau menimbulkan perang harga. Masalahnya adalah apakah merek tersebut bisa meraih

keuntungan yang berkelanjutan dalam aplikasi baru?

(22)

3. Memasuki pasar yang baru

Suatu cara untuk membangkitkan pertumbuhan adalah bergerak ke wilayah pasar baru yang

mempunyai potensi pertumbuhan baru. Pasar tersebut mungkin

sebelumnya belum siap untuk

produk itu, atau harganya melebihi pasar itu, atau barangkali tidak ada perusahaan yang pernah terpikir mengenai pasar itu.

(23)

3. Memasuki pasar yang baru

• Dalam sejumlah kasus , pasar-pasar baru mungkin

membutuhkan beberapa modifikasi produk. Ada banyak contoh dari perusahaan-perusahaan yang telah menemukan pertumbuhan dalam

industri-industri yang matang dan penuh persaingan dengan cara mencari pasar-pasar baru.

(24)

3. Memasuki pasar yang baru

Contoh kasus sampo bayi Johnson & Johnson yang mengalami kemerosotan, hingga kemudian mereka

melihat orang-orang dewasa yang mencuci rambut mereka setiap hari dan kebutuhan

mereka akan sebuah sampo lembut, “Jika itu cukup

lembut untuk bayi….” Hasilnya adalah sebuah [angsa pasar yang meningkat dari 3%

(25)

Bagaimana menemukan pasar-pasar baru?

Ada beberapa petunjuk yang bisa

membantu menemukan dan memilih

pasar-pasar baru.

Pertama, perhitungkan berbagai variable segmentasi seluas mungkin, seperti umur, lokasi, geografis, manfaat dan jenis kelamin. Adakalanya, suatu cara yang berbeda untuk melihat pasar akan membuka sebuah segmen yang menguntungkan.

(26)

Bagaimana menemukan pasar-pasar baru?

Ada beberapa petunjuk yang bisa

membantu menemukan dan memilih

pasar-pasar baru.

Kedua, perhitungan segmen-segmen

pertumbuhan dalam industri yang sedang merosot atau matang.

(27)

Bagaimana menemukan pasar-pasar baru?

Ada beberapa petunjuk yang bisa

membantu menemukan dan memilih

pasar-pasar baru.

Ketiga, identifikasi segmen-segmen yang tidak dilayani cukup baik, seperti pasar kalkulator wanita atau mode yang diperlukan orang-orang yang lebih tua. Segmen-segmen

tersebut merupakan peluang jika kebutuhan mereka bisa dipenuhi secara lebih baik.

(28)

Bagaimana menemukan pasar-pasar baru?

Ada beberapa petunjuk yang bisa

membantu menemukan dan memilih

pasar-pasar baru.

Keempat, berbagai segmen seharusnya dicari untuk merek yang bisa diadaptasi dan yang membuat merek tersebut memberikan nilai.

(29)

4. Repositioning merek

Suatu strategi positioning tidak memadai lagi apabila strategi tersebut menjadi usang dalam kerangka waktu, umur, pasar target dan

asosiasi-asosiasi melemah, sebagaimana rasa dan mode juga berubah. Suatu strategi

positioning bisa juga sangat lelah. Segmen target menjadi jenuh, padahal asoasiasi-asosiasi baru dan segmen-segmen yang

berasosiasi diperlukan untuk menggairahkan pertumbuhan.

(30)

4. Repositioning merek

Diantara merek-merek yang mendapatkan dorongan melalui repositioning adalah:

• Sampurna hijau yang berhasil mereposisi

merek mereka dari rokok pendamping krisis menjadi rokok kebersamaan (togetherness) dengan slogan yang sangat terkenal yaitu “Asyiknya rame-rame”, ternyata mampu

(31)

4. Repositioning merek

Sebuah produk yang matang kadang-kadang

menjadi komoditas, dan tekanantekanan harga membuat perusahaan tidak mendapatkan

laba. Salah satu pendekatan untuk memulihkannya adalah berusaha

memposisikan ulang komoditas tersebut sebagai produk bermerek yang mengalami perubahan.

(32)

5. Menambah produk/jasa

• Skenario-skenario berikut ini semuanya telalu biasa,

yaitu penjualan kelas produk stagnan atau merosot, produk makin lama makin menyerupai sbuah

komoditas, asset-aset produk (yang digunakan untuk membedakan) yang pernah tampak begini kuat

akhirnya disamai oleh beberapa competitor, para pelanggan makin terfokus pada harga, dan makin sulitnya menemukan para pelanggan yangmau

membayar harga optimum untuk sebuah merek yang pernah punya kinerja andal dan kompeten. Godaan dalam situasi ini adalah mengundurkan diri dari

(33)

5. Menambah produk/jasa

• Dalam konteks ini bisa berguna untuk mendukung

pendapat Theodore levitt bahwa produk atau jasa apapun, bahkan sebuah komoditas, bisa dibedakan. Apabila sebuahproduk sangat dekat ke komoditas, kata levitt, petimbangkan untuk memperbanyaknya (augmenting) dan memeberikan layanan atau barang tamabahan yang tidak terduga oleh para pelanggan. Sesungguhnya, ada dua cara untuk menang yaitu

melakukan sesuatu dengan lebih baik dan melakukan sesuatu yang ekstra atau berbeda. Berkaitan dengan produk matang adalah lebih mungkin untuk

(34)

5. Menambah produk/jasa

Mengubah kemasan merupakan salah satu cara untuk menawarkan sesuatu ekstra yang membedakan yang bisa menciptakan

penampilan baru dalam kelas produk yang sudah lelah.

(35)

6. Memodernkan kembali produk yang

sudah ketinggalan zaman

Membuat usang produk-produk yang ada

dengan teknologi generasi baru. Tidak jarang sebuah industri yang lesu bisa di revitalisasi oleh sebuah produk yang membuat usang

basis yang telah terpasang dan mempercepat daur penggantian. Contoh: Intel bahkan sudah mengeluarkan Pentium IV, padahal Pentium III masih diterima oleh pasar. Tindakan tersebut jelas membuat Pentium II menjadi obsolete atau usang.

(36)

6. Memodernkan kembali produk yang

sudah ketinggalan zaman

Sebenarnya sulit untuk mengambil keputusan untuk mengejar teknologi-teknologi baru,

khususnya bagi pemimpin pasar (market

leader) yang mempunyai kepentingan melekat terhadap teknologi lama, namun menghadapi resiko kompetitif yang mungkin berkaitan

(37)

7. Perluasan merek

Perluasan merek adalah penguanaan sebuah merek yangtelah mapan pada satu kelas

produk untuk memasuki kelas produk yang lain. Hal ini telah menjadi inti dari

pertumbuhan strategis bagi berbagai

perusahaan, terutama sepanjang dsawarsa yang lalu.

(38)

7. Perluasan merek

Salah saru survey terhadap

perusahaan-perusahaan produk konsumen yang terkemuka menemukan bahwa 89% daripeluncuran

produk-produk baru merupakan perluasan produk (seperti rasa baru atau ukuran

kemasan), 6% merupakan perluasan merek, dan hanya 5% yang merupakan merek baru.

(39)

7. Perluasan merek

• Perluasan merek merupakan strategi alamiah bagi

sebuah perusahaan yang sedang berusaha tumbuh dengan mengeksploitasi asetnya. Tak bisa disangkal, asset yang paling riil dan bisa dipasarkan bagi

kebanyakan perusahaan adalah merek yang telah mereka kembangkan. Karena itu salah satu opsi

pertumbuhan strategi adalah mengeksploitasi asset tersebut dengan cara menggunakan asset itu untuk melakukan penetrasi pada kategori produk baru atau memberi lisensinya kepada produk-produk lain yang ada disana.

(40)

7. Perluasan merek

• Opsi lainnya adalah mengakuisisi sebuah perusahaan

yang mempunyai merek yang bisa menjadi landasan bagi pertumbuhan masa depan lewat perluasan

(41)

Resume

Namun ini bukanlah masalah mudah. Sebuah merek

bisa gagal dalam membantu perluasan atau lebih buruk lagi bisa menciptakan asosiasi-asosiasi yang secara tidak kentara merusak perluasan tersebut. Bentuk lain yang juga buruk adalah perluasan bisa berhasil atau

setidaknya bertahan hidup, tapi meruska ekuitas merek asal dengan melemahkan asosiasi-asosisasi baru yang tidak diharapkan. Karena perluasan tersebut bisa

memberikan dampak besar pada suatu asset kunci, baik dalam latar belakangnya yang asli maupun dalam

konteks yang baru, suatu keputusan perluasan yang salah bisa mengakibatkan kerusakan yang strategis.

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Duncan, Tom.(2005) Advertising & IMC, 2nd Ed., McGraw-Hill

• .Richarrd J. Semenik (2002), Promotion and Integrated Marketing Communications, South-Western,5101 Madison Road, Ohio

.Aaker A David. (1991). “Managing Brand

Equity: Capitalizing on The Value of A Brand Name”. New York. The Free Press.

(43)

DAFTAR PUSTAKA

.Belch, E George., Belch, A Michael(2001). “Advertising and Promotion: An integrated

Marketing Communications Perpective”. Fithh Edition. New york : McGraw-Hill

.Fombrun, Charles J “Reputation: Realizing Value from the Corporate Image. Harvard Business School Press. Boston,

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Gregory, James R. (1998). “Marketing

Corporate Image : The Company as Your

number one Product”, Second Edition. Illionis, USA NTC Business Books: NTC Contemporary Publishing Group.

• .Keller, Kevin Lane (2003). “Strategic Brand Management: Building, Measuring, and

Managing Brand Equity”, Second Edition. Upper Saddle River, New Jersey. Pearson Education, Inc

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Kitchen, Philip J., Don E. Schultz (2001).

“Rasising The Corporate Umbrella : Corporate Communications in the 21st century”,.First

Edition. PALGRAVE, Great Britain.

.Marconi, Joe.,”Image Marketing: Using Public Perception to Attain Bussines Objective”.

American Marketing Association (AMA). Chicago, Illinois. 1996.

(46)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pengetahuan mengenai penanganan penyakit diabetes dengan kepatuhan melaksanakan diet diabetes.. Partisipan penelitian adalah

penggunaan smatphone yang berlebihan berhubungan dengan adanya kondisi cemas dan gangguan tidur yang merupakan gejala depresi, terutama pada remaja perempuan. Remaja yang

Menurut Nyoman, tujuan dari forum ini adalah agar penyelenggara pendidikan pada SUPM dan SMK bidang kelautan dan perikanan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diazinon (pestisida) terhadap tingkat keberhasilan larva yang terbentuk dan waktu dari setiap tahap perkembangan

Pengertian Retribusi Daerah dalam pasal 1 baik menurut Undang – undang Nomor 34 tahun 2000 Tentang Perubahan Undang – undang Nomor 18 Tentang Pajak Daerah dan retribusi

Dewasa ini dalam praktek peradilan yang menerapkan pengertian melawan hukum materiel dalam fungsinya yang positif atau mengartikan melawan hukum dalam hukum pidana

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kondisi objektif keterlibatan orangtua anak berkebutuhan khusus dalam layanan pandidikan pada setting inklusi di SD X Kota Bandung

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah adanya kesadaran dari siswa bahwa penggunaan gadget untuk hal-hal yang tidak diperlukan tidak akan memberikan sesuatu yang berguna