• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sesi Tanya Jawab Balanced Scorecard

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sesi Tanya Jawab Balanced Scorecard"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KELOMPOK

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

SESI PERTANYAAN PADA PERSENTASI KELOMPOK

BALANCED SCORECARD

Oleh:

Teguh Ahmad Dinata

1510536007

Geni Setyawati

1510536019

Yuli Triani

1510536021

Mega Fitri

1510536037

(2)

FAKULTAS EKONOMI PADANG

2017

Pertanyaan Dari Mahasiswa

1. Roki Darda 1410536013

Apa hambatan suatu perusahaan ketika akan menerapkan balanced scorecard sebagai menerjemahkan strateginya menjadi aksi/aktivitas perusahaannya?

Jawab:

Hambatan dalam menerapkan Balanced Scorecard dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu: a. Hambatan Visi (Vision Barrier)

Dalam praktik, tidak banyak orang dalam organisasi yang memahami atau mengerti visi dan strategi dari organisasi mereka. Berdasarkan survei, hanya sekitar 5% dari karyawan yang memahami visi dan strategi organisasi.

b. Hambatan Orang (People Barrier)

Banyak orang dalam organisasi memiliki tujuan yang tidak terkait dengan strategi organisasi. Berdasarkan survei, hanya sekitar 25% dari manajer yang memiliki insentif terkait dengan strategi perusahaan mereka. Artinya, organisasi tidak menghubungkan pencapaian kinerja dengan sistem reward dan punishment. Akibatnya, karyawan tidak memiliki motivasi yang memadai untuk meningkatkan kinerja.

c. Hambatan Sumberdaya (Resource Barrier)

Sumberdaya waktu, energi, dan uang organisasi tidak dialokasikan pada hal-hal yang penting dan strategis bagi organisasi. Sebagai misal, anggaran tidak dikaitkan dengan strategi organisasi sehingga menghasilkan pemborosan sumberdaya. Berdasarkan survei, sekitar 60% dari organisasi tidak mengaitkan anggaran kepada strategi perusahaan

(3)

d. Hambatan Manajemen (Management Barrier)

Hambatan juga berasal dari manajemen itu sendiri karena terlalu sedikit menhabiskan waktu untuk membahas strategi organisasi dan terlalu banyak menghabiskan waktu pada pembuatan keputusan yang sifatnya taktis jangka pendek. Berdasarkan survei, sekitar 86% dari tim eksekutif menghabiskan waktu kurang dari 1 (satu) jam per bulan untuk mendiskusikan strategi organisasi.

2. Rifa dafel 1510536023

Mengapa pada contoh balanced scorecard yang terdapat pada slide penyaji terdapat kolom anggaran? Bukankah balanced scorecard merupakan pengukuran kinerja dan anggaran juga pengukuran kinerja? Apa hubungannya?

Jawab:

Kolom anggaran pada slide tersebut merupakan penggunaan balanced scorecard untuk tujuan menterjemahkan strategi menjadi aksi/aktivitas, jadi setelah tahap inisiatif/aksi perusahaan bisa menjadikan inisiatif/aksi dasar penyusunan anggaran sehingga setiap inisiatif yang ditentukan anggarannya, tetapi hal ini tidak menjadi sarat utama untuk menyusun balanced scorecard, karena sarat utama setaip kartu skor harus memiliki 4 hal pada setiap perspektif yaitu: Tujuan, Ukuran, Target, dan Inisiatif. Tetapi, seiring dengan perkembangannya balanced scorecard untuk menterjemahkan strategi menjadi aksi/aktivitas dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan anggaran.

Lalu, apa perbedaan dengan anggaran sebagai pengukuran kinerja?

Balanced Scorecard juga dapat digunakan sebagai pengukuran kinerja, seperti halnya anggaran melalui realisasi anggaran, tetapi pada konteks mata kuliah ini, kita membahas Penggunaan Balanced Scorecard untuk menterjemahkan strategi menjadi aksi/aktivitas yang mengacu pada buku Kaplan & Norton tahun 1996, sedangkan Balanced Scorecard untuk pengukuran kinerja dapat mengacu pada buku Kaplan & Norton Tahun 1992

3. Silvia Venni 1510536010

Setiap perspektif pada balanced scorecard harus berimplikasi pada perspektif lainnya, seperti perspektif proses internal bisnis harus dijalankan secara efektif agar perspektif pelanggan dapat berjalan baik, bagaimana cara agar perspektif proses internal bisnis dapat berjalan efektif?

Jawab:

(4)

b. Manager dapat membuat aturan secara ketat agar strategi strategi yang ditetapkan perusahaan dapat berjalan baik.

c. mengidentifikasi keinginan pelanggan, dan melakukan proses perancangan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan

PERTANYAAN DARI DOSEN PENGAJAR

1. Apakah Balances Scoredcard merupakan sistem pengukuran kinerja atau sistem manajemen?

Jawab:

Balances Scoredcard terus mengalami pengembangan dan penyempurnaan. Saat ini, Balances Scoredcard sudah berkembang dan mengalami evolusi dari hanya sekedar cara untuk melakukan evaluasi kinerja. Kemudian disempurnakan menjadi metode yang dapat dipakai dalam sistem manajemen dalam membangun proses pembelajaran organisasi. Selanjutnya terus dikembangkan sehingga dapat dipakai sebagai alat untuk merumuskan strategi dan melakukan perubahan. Terakhir, Balances Scoredcard semakin popules karena telah diintegrasikan dengan berbagai metode strategi bisnis yang terbukti dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara signifikan.

Menurut Kaplan dan Norton sendiri (1996), Balanced Scorecard merupakan:

"a set of measures that gives top managers a fast but comprehensive view of the

business…includes financial measures that tell the results of actions already taken… complements the financial measures with operational measures on customer satisfaction, internal processes, and the organization’s innovation and improvement activities— operational measures that are drivers of future financial performance.” Sementara, Anthony, Banker, Kaplan, dan Young (1997) mendefinisikan Balanced Scorecard sebagai: “a measurement and management system that views a business unit’s performance from four perspectives: financial, customer, internal business process, and learning and growth.”

Dengan demikian,

Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran, dan pengendalian yang secara cepat, tepat, dan komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajer tentang performance bisnis. Pengukuran kinerja tersebut memandang unit bisnis dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis dalam perusahaan, serta proses pembelajaran dan pertumbuhan. Melalui mekanisme sebab akibat (cause and effect), perspektif keuangan menjadi tolok ukur utama yang dijelaskan oleh

(5)

tolok ukur operasional pada tiga perspektif lainnya sebagai driver (lead indicators).

BSC juga kerap dianalogikan semacam “dashboard mobil” atau “cockpit pesawat terbang”, untuk menggambarkan bagaimana seorang “pengemudi atau pilot organisasi” perlu diberi data yang “real time”, akurat, dan relevan dengan tujuan “kendaran atau pesawat organisasi”. Di masa lalu, perhatian organisasi yang tertumpu pada kepentingan pemilik modal mengakibatkan perspektif keuangan, sebagai cara pandang yang bisa digunakan pemodal, kerap digunakan untuk mengukur keberhasilan kinerja manajemen dan mengabaikan kinerja aspek non-keuangan lainnya. Dengan berbasis tolok ukur keuangan dalam pengukuran kinerjanya, manajemen secara otomatis menginstalasi sistemnya dengan basis tolok ukur, sehingga pengambilan keputusan organisasi dapat selaras dengan sistem pengukuran tersebut. Dalam berbagai riset dan penelitian yang mendalam, pengambilan keputusan yang berbasis keuangan, yaitu nota bene diambil dari sistem informasi akuntansi, ternyata banyak mengiringi manajemen untuk berorientasi pada kepentingan jangka pendek dan tak jarang memaksa mereka untuk melakukan moral hazard dengan melakukan rekayasa ulang (reengineering) kinerja atau laporan akuntansi.

2. Apa maksudnya Balances Scoredcard sebagai sistem pengukuran kinerja yang terintegrasi?

Jawab: Karena Balances Scoredcard telah diintegrasikan dengan berbagai metode strategi bisnis yang terbukti dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara signifikan. Balances Scoredcard saat ini juga sudah mengintegrasikan seluruh sistem pengukuran kinerja yang bersifat operasional, sehingga menjadi sistem strategi manajemen mulai dari formulasi strategis sampai dengan implementasi operasional kegiatan setiap individu untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian, Balances Scoredcard menjadi semakin berdayaguna.

3. Apa maksudnya Balances Scoredcard sebagai sistem manajemen yang komprehensif?

Jawab : Balanced Scorecard menekankan pengukuran kinerja tidak hanya aspek kuantitatif saja, tetapi juga aspek kualitatif. Aspek finansial dilengkapi dengan aspek customer, inovasi dan market development merupakan fokus pengukuran integral. Keempat perspektif menyediakan keseimbangan antara pengukuran eksternal seperti laba pada ukuran internal seperti pengembangan produk baru. Keseimbangan ini menunjukkan trade off yang dilakukan oleh manajer terhadap ukuran-ukuran tersebut untuk mendorong manajer untuk mencapai tujuan tanpa

(6)

membuat trade off di antara kunci-kunci sukses tersebut melalui empat perspektif. Balanced Scorecard mampu memandang berbagai faktor lingkungan secara menyeluruh.

4. Sebagai salah satu model pengendalian manajemen, dimana letak perbedaan antara sistem Balances Scoredcard dengan Sistem Pengendalian Manajemen konfesional? Jawab:

Kelebihan sistem manajemen strategis berbasis balanced scorecard dibandingkan konsep manajemen yang lain adalah bahwa ia menunjukkan indikator outcome dan output yang jelas, indikator internal dan eksternal, indikator keuangan dan non-keuangan, dan indikator sebab dan akibat. Dengan menggunakan balanced scorecard kita bisa menilai kinerja perusahaan dengan lebih menyeluruh. Manfaat lain dari diimplementasikannya balanced scorecard adalah pemegang saham serta pimpinan perusahaan bisa melihat laporan kemajuan bukan hanya dari segi finansial semata namun juga dari berbagai aspek yang mendukung kemajuan finansial perusahaan. Balanced scorecard paling tepat disusun pada saat-saat tertentu, misalnya ketika ada merjer atau akuisisi, ketika ada tekanan dari pemegang saham, ketika akan melaksanakan strategi besar dan ketika organisasi berubah haluan atau akan mendorong proses perubahan. Dari balanced scorecard ini perusahaan bisa dengan mudah memantau kemajuan dan perkembangan yang telah dicapai selama ini. Sedangkan pada metode tradisional, perkembangan yang bisa diamati hanya fokus pada aspek finansial semata dimana perkembangan yang bisa dilihat hanya pada keseimbangan keuangan serta jumlah peningkatan pendapatan yang telah dicapai.

 Mengenai kesesuaian dengan kondisi lingkungan bisnis saat ini, Balanced Scorecard juga menampakkan kelebihannya dibandingkan pengukuran kinerja tradisional. John Corrigan (1996) menjelaskan “ The Balanced Scorecard represents an opportunity for

organizations to develop a measurement systems that enhances performance within the dynamics of today’s business environment”. (Balanced Scorecard merupakan

kesempatan bagi organisasi untuk mengembangkan sistem pengukuran yang meningkatkan kinerja dalam dinamika lingkungan bisnis saat ini). Dalam balanced scorecard, perusahaan bisa melihat perkembangan dari aspek – aspek lain yang selama ini tidak terlihat seperti pelanggan, karyawan, dan proses bisnis

(7)

 Keunggulan BSC dibanding konsep manajemen tradisional

Sistem manajemen strategik dalam manajemen tradisional (Konvensional)

Sistem manajemen strategik dalam manajemen Kontemporer (BSC)

· Hanya berfokus pada perspektif keuangan.

· Sistem perencanaan yang

mengandalkan pada anggaran tahunan · Sistem perencanaan menyeluruh yang

tidak koheren.

· Perencanaan jangka panjang yang tidak bersistem.

· - Mencakup perspektif yang komprehensif:

keuangan pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran / pertumbuhan

· -Koheren ;

membangun hubungan sebab-akibat diantara berbagai sasaran strategis yang dihasilkan dalam perencanaan strategis

· -Terukur ;

semua sasaran strategi ditentukan ukurannya baik untuk sasaran strategis perspektif keuangan maupun perspektif non keuangan.

· - Seimbang ;

keseimbangan sasaran strategis yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategis penting untuk menghasilkan kinerja keuangan jangka panjang.

· - Adaptif dan Responsif terhadap Perubahan Lingkungan Bisnis ;

Pengukuran aspek keuangan tradisional melaporkan kejadian masa lalu tanpa menunjukkan cara meningkatkan kinerja di masa depan. Aspek customer, inovasi dan pengembangan, learning memberikan pedoman terhadap customer yang selalu berubah preferensinya.

· -Fokus terhadap tujuan perusahaan ;

1. Perspektif Keuangan.

Terwujudnya tanggung jawab ekonomi melalui penerapan pengetahuan manajemen dalam pengolahan bisnis dan peningkatan produktivitas yang dikuasai personil.

(8)

Terwujudnya tanggung jawab sosial sehingga perusahaan dikenal secara luas sebagai perusahaan yang akrab dengan lingkungan.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal.

Terwujudnya pelipatgandaan kinerja seluruh personil perusahaan melalui implementasi.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Terwujudnya keunggulan jangka penjang perusahaan lingkungan bisnis global melalui pengembangan dan pemfokusan potensi sumber daya manusia.

 Kelemahan BSC antara lain:

a. perangkat yang lebih secara efektif mengukur implementasi strategi daripada mengukur penentuan strategi

b. Meski berperan penting dalam memperkuat hubungan antara inisiatif perbaikan pelanggan dan strategi organisasi, namun tidak mengindikasikan bagaimana pelanggan baru dan pasar baru dapat diidentifikasi.

c. Secara umum BSC menyediakan pada pihak eksekutif bentuk kerangka kerja komprehensif untuk menerjemahkan visi dan strategi organisasi kedalam bentuk set ukuran kinerja.

5. Bagaimana tahapan proses sistem Balances Scoredcard?

Langkah sederhana yang menggambarkan proses balanced scorecard yang baik dan benar adalah sebagai berikut:

1. Menyusun sebuah balanced scorecard membutuhkan kerjasama dari semua pihak di perusahaan. Oleh sebab itu hal pertama yang harus dilakukan adalah membentuk sebuah tim pengembangan balanced scorecard yang bertugas untuk menyusun balanced scorecard.Disamping menyusun balanced scorecard tim ini juga bertugas memberikan pemahaman kepada seluruh anggota perusahaan mengenai tujuan dibuatnya balanced scorecard. Jika perlu, training tambahan mengenai balanced scorecard kepada seluruh anggota tim penyusun BSC bisa dilakukan untuk memperdalam pemahaman dan menyamakan persepsi mengenai apa itu BSC dan bagaimana seharusnya proses balanced scorecard dilaksanakan.

2. Mengumpulkan berbagai jenis informasi strategis yang dibutuhkan.

Beberapa jenis informasi penting yang dibutuhkan diantaranya adalah informasi strategis yang berhubungan dengan perusahaan seperti rencana pemasaran, rencana

(9)

anggaran tahunan, rencana operasional perusahaan, analisis konsumen, laporan tahunan dan lain sebagainya.

Disamping informasi mengenai perusahaan, informasi-informasi yang berhubungan dengan industri yang digeluti juga wajib dikumpulkan. Informasi yang berkaitan dengan industri yang wajib dikumpulkan diantaranya adalah analisis mengenai persaingan, tren industri, marketing, tren teknologi, dan berbagai analisis mengenai industri yang digeluti oleh perusahaan yang bersangkutan.

3. Dari informasi-informasi yang telah didapatkan selanjutnya tim akan mulai mendefinisikan industri, peranan perusahaan, serta perkembangan perusahaan selama ini. Setelah definisi selesai dibuat, maka tim akan mulai menyusun sebuah Strategic Business Unit atau yang disingkat dengan SBU. Di sini, tim penyusun balanced scorecard akan mulai mempertimbangkan jangkauan aktivitas perusahaan dan unit organisasi apa saja yang bisa dicakup oleh perusahaan.

4. Setelah itu, tim akan bekerja untuk mengevaluasi seluruh sistem pengukuran yang selama ini dipakai oleh perusahaan. Beberapa jenis tolok ukur dari pengukuran ini diantaranya adalah pelanggan, produk, jasa, sumber daya manusia, keuangan, dan operasional perusahaan. Dengan melakukan evaluasi tolok ukur ini tim penyusun balanced scorecard akan bisa melihat keseimbangan perusahaan tersebut dan membantu menyelaraskan berbagai sumber daya yang ada untuk meningkatkan produktivitas serta efesiensi perusahaan.

5. Langkah selanjutnya adalah merumuskan visi dan misi perusahaan dan mengkonfirmasikannya kepada seluruh jajaran perusahaan agar mereka memiliki satu gambaran yang sama mengenai visi dan misi perusahaan. Visi adalah sebuah gambaran mengenai karakteristik perusahaan, filosofi, serta peran perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Misi adalah tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut.

6. Setelah itu tim penyusun balanced scorecard harus menterjemahkan visi dan misi ke dalam sebuah istilah nyata untuk kemudian diimplemantasikan kepada strategi perusahaan yang harus dijalankan oleh semua anggota organisasi perusahaan. Strategi dijalankan dengan tetap dipantau oleh anggota tim penyusun balanced scorecard untuk mengetahui seberapa efektifkah strategi ini bagi perusahaan.

7. Setelah implementasi dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah membuat hasil analisa dari pelaksanaan strategi yang telah dibuat. Dan dari hasil analisa tersebut tim bisa melakukan evaluasi dari berbagai kekurangan yang terjadi selama proses

(10)

implementasi strategi balanced scorecard yang sudah dilaksanakan. Evaluasi atau perbaikan ini bisa dilakukan secara terus menerus hingga hasil yang diinginkan tercapai

Balanced scorecard memperkenalkan empat proses manajemen yang terbagi dan terkombinasi antara tujuan strategi jangka panjang dengan peristiwa-peristiwa jangka pendek. Keempat proses tersebut adalah.

1. Visi, misi, dan strategi perusahaan

Dalam menentukan kinerja suatu perusahaan diperlukan visi yang menjadi dasar dari tujuan yang akan dicapai, kemudian visi ini nanti dijabarkan menjadi tujuan dan sasaran. Untuk mewujudkan visi, perusahaan perlu merumuskan rencana strategi, rencana strategi ini nanti dijabarkan menjadi sasaran strategi dan ukuran pencapaiannya.

2. Komunikasi dan hubungan

Dengan balanced scorecard akan dapat menunjukkan apa yang menjadi tujuan perusahaan, apa yang dilakukan perusahaan untuk mencapai keinginan pemegang saham dan konsumen, karena tujuan tersebut diperlukan kinerja yang baik dari karyawan.

3. Rencana bisnis

Rencana bisnis memungkinkan suatu organisasi mengintegrasikan antara rencana bisnis dengan keuangan mereka. Banyak organisasi pada saat ingin mencapai suatu program, mengeluarkan ide-ide mereka yang beraneka ragam dan saling bersaing satu dengan yang lain, dan hal ini menjadikan manajer mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan ide-ide yang muncul pada setiap department. Dengan diterapkannya balanced scorecard, akan menggerakkan ke arah tujuan jangka panjang perusahaan secara menyeluruh.

4. Umpan balik dan pembelajaran

Hal Ini mengenai sistem pembelajaran dalam perusahaan. Dengan menggunakan balanced scorecard kinerja sistem pembelajaran dalam perusahaan dapat diukur dengan seksama, dan dimonitor secara bertahap.

6. Apa yang menjadi filosofi dasar sistem Balances Scoredcard?

Filosofi dasar sistem Balanced Scorecard berawal ketika pengukuran kinerja pada saat itu hanya mencakup aspek keuangan, sehingga perusahaan merasakan kekurangan dalam aspek pengukuran kinerja dan mengelola perusahaannya. Kemudian, Kaplan & Norton yang merupakan professor pada Harvad Business School melakukan sebuah studi untuk menemukan konsep baru agar pengukuran kinerja dapat dinilai dari aspek keuangan dan non keuangan. Studi tersebut dilakukan pada tahun 1990 dan di uji cobakan pada perusahaan salah satunya seperti General Electric, Inc.

(11)

Asumsi dasar dalam penerapan BSC adalah pada dasarnya organisasi adalah institusi pencipta kekayaan, membangun atau menjalankan suatu bisnis organisasi tentunya tidak lepas dari tujuan, dan tujuan utama dari bisnis adalah memperoleh keuntungan. karena itu semua kegiatannya harus dapat menghasilkan tambahan kekayaan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perusahaan yang sehat dan sukses biasanya diukur berdasarkan beberapa aspek diantaranya adalah keuangan, proses bisnis, pelanggan, dan pembelajaran. Cara mengetahui sejauh mana perkembangan sebuah bisnis dari waktu pertama kali didirikan hingga sekarang adalah dengan menggunakan balanced scorecard atau yang biasa disingkat dengan BSC. balanced scorecard adalah sebuah strategi manajemen yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1990 oleh dua orang ahli ekonomi yaitu Robert Kaplan dan David Norton. Sejak BSC diperkenalkan pertama kali oleh Kaplan dan Norton di tahun1992, beberapa penelitian yang mengikut sertakan diri pada penkembangn konsep ini bermunculan dan menjadikan konsep BSC tidak hanya menjadi sebuah alat pengukuran kinerja tetapi berepolusi menjadi sebuah sistem manajemen kinerja.

7. Apa isi setiap kartu/scorecard pada Balanced Scorecard?

Setiap kartu skor pada Balanced Scorecard untuk masing-masing Perspektif berisi 4 hal, yaitu: Tujuan Strategi (Objectives), Ukuran Strategy (Measures), Target, dan Inisiatif (Initiatif)

 Tujuan Strategi merupakan hasil dari strategi pada setiap perspektif yang akan dicapai

 Ukuran Strategi merupakan kriteria atau tolak ukur dari tujuan strategi pada setiap perspektif

 Target merupakan pencapaian dari ukuran strategi pada setiap perspektif yang akan diusahakan

 Inisiatif merupakan program/aktivitas apa yang akan dijalankan untuk masing-masing perspektif dalam rangka mencapai tujuan strategi

8. Beri contoh pernyataan strategi, objektif strategi, target strategi, dan inisiatif strategi untuk setiap perspektif (min.2 contoh)!

Pernyataan Strategi:

a. Meningkatkan Stabilitas pendapatan dengan Memperluas sumber pendapatan dari pelanggan yang ada

b. Meningkatkan Efisiensi operasi pelayanan nasabah Bank dengan mengalihkan pelayanan nasabah yang secara langsung kepada elektronik (ex: elektronic Banking)

(12)

Tujuan Strategi dibuat atas masing-masing strategi kemudian dibagi kepada empat perspektif balanced scorecard, sesuai dengan pernyataan strategi.

Tujuan strategi dari Pernyataan strategi A untuk masing-masing perspektif dapat dilihat sebagai berikut:

 Perspektif Keuangan

Sustainable outstanding financial return , bertumbuhnya pendapatan,

berkurangnya biaya,  Perspektif Pelanggan

Meningkatnya mutu produk, meningkatkan hubungan dengan pelanggan, meningkatnya citra perusahaan

 Perspektif Bisnis Proses

Terintegrasinya layanan internal, meningkatnya layanan kepada pelanggan, merancang produk baru

 Perspektif Pertumbuhan dan pembelajaran

Mengembangkan Skill karyawan, meningkatkan akses informasi

Tujuan strategi dari Pernyataan strategi B untuk masing-masing perspektif dapat dilihat sebagai berikut:

 Perspektif keuangan

Meningkatkan efisensi operasi, sehingga mengurangi biaya operasi  Perspektif pelanggan

Meningkatkan Kepuasan pelangggan melalui pelayanan yang unggul  Perpektif Bisnis Proses

Menyediakan respon yang cepat terhadap pelanggan, mengurangi masalah saat pelayanan, pengalihan pelayanan secara langsung dengan elektronik

 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Menyelaraskan tujuan strategi pada setiap karyawan, meningkatkan akses informasi

Ukuran

Ukuran juga akan dijabarkan dari setiap strategi kemudian dibagi ke dalam empat perspektif tersebut. Berikut Contohnya:

 Perspektif Keuangan

Economic Value Added (ukuran hasil), Bertumbuhnya pendapatan (ukuran pemicu)

Penurunan Biaya (ukuran hasil), proses efektifitas biaya (ukuran pemicu)  Perspektif Pelanggan

Jumlah pelanggan baru (ukuran hasil), frekuensi peliputan media (ukuran hasil), Hasil Survei Kepuasan pelanggan (ukuran pemicu)

 Perspektif Bisnis Proses

Tingkat kesalahan pelayanan (ukuran hasil), Perputaran waktu pengembangan produk kepada pelanggan (ukuran pemicu), Cross Sell Ratio (ukuran hasil)  Perspektif Pertumbuhan dan pembelajaran

Kepuasan karyawan (ukuran hasil), pendapatan per karyawan (ukuran hasil), Strategic coverage ratio (ukuran pemicu)

(13)

Target

Seperti halnya tujuan dan ukuran, target juga dijabarkan untuk masing-masing perspektif balanced scorecard dari satu strategi yang dipilih. Berikut contohnya:

 Perspektif Keuangan

Pendapatan naik 10 %/tahun, Pendapatan mencapai Rp 4 miliar mulai tahun ke-3

 Perspektif Pelanggan

Jumlah Pelanggan tetap naik 10 %/tahun, indeks kepuasan pelanggan berada pada kondisi baik

 Perspektif Bisnis Internal

Waktu pelayanan turun 50 %, Cycle effectiveness 70 %  Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Indeks kepuasan karyawan meningkat 10 %, gaji karyawan tetap meningkat 10% per 2 tahun

Inisiatif

Seperti halnya tujuan, ukuran, dan target, inisiatif/aktivitas juga dijabarkan pada setiap masing-masing perspektif balanced scorecard dari satu strategi yang dipilih. Berikut contohnya:

 Perspektif Keuangan

Penyediaan anggaran, Kegiatan evaluasi bulanan terhadap volatilitas penjualan  Perspektif Pelanggan

Implementasi CRM System, Program loyalty untuk pelanggan, Perencanaan bonus dan potongan harga

 Perspektif Bisnis Internal

Optimalisasi waktu perputaran penyediaan produk, optimalisasi waktu respon terhadap pelanggan

 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Program pengembangan skil karyawan secara tahunan, program ESQ, program liburan keluarga karyawan

9. Haruskah sistem Balanced Scorecard diterapkan dengan basis activity based management?

Di dalam kartu skor pada balanced scorecard untuk setiap perspektif mencakup 4 hal, yaitu tujuan, ukuran, target, dan inisiatif. Inisiatif tersebut merupakan aktivitas yang akan menunjang strategi perusahaan dari keempat perspektif yang ada. Oleh karena itu, Balanced Scorecard cocok diterapkan untuk pendekatan manajemen yang berbasis aktivitas dibandingkan dengan pendekatan lainnya, seperti Value based Management,

Total Quality Management, dan lainnya, karena manajemen berbasis aktivitas akan

mengelola organisasi/perusahaan untuk meningkatkan nilai perusaahaan nya melalui aktivitas-aktivitas yang ada. Tetapi, penggunaan balanced scorecard tidak harus untuk

(14)

pendekatan manajemen yang berbasis aktivitas, bahkan dapat digunakan pada organisasi pemerintahan dan organisasi non profit lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

SNI ISO/ IEC 27001 yang diterbitkan pada tahun 2009 dan merupakan versi Indonesia dari ISO/ IEC 27001:2005, berisi spesifikasi atau persyaratan yang harus dipenuhi dalam

Peneliti dalam hal ini mengutip pendapat Boyd yang terdapat dalam jurnal ini yang menyatakan bahwa Facebook sebagai sebuah situs jaringan sosial memudahkan individu untuk

嗗Besi tuang paduan dengan kadar Ni tinggi (Ni-Hard Cast Iron), dengan 13 – 36% Ni + 6% Cr : memiliki ketahanan korosi, keausan dan suhu tinggi yang sangat baik (untuk

Berdasarkan hasil pemeriksaan suspek TB paru dengan menggunakan metode GeneXpert dan mikroskopis terdapat perbedaan hasil dimana pada metode GeneXpert yang dapat

Analisis sistem lama atau yang sudah berjalan yaitu dalam perekomendasian pencari kerja, sistem rekomedasi pencari kerja hanya dilakukan secara manual menggunakan

Ketiga prinsip ini menurut penulis sedikit banyak adalah perpaduan antara konsep negara Islam yang pernah dipraktekkan oleh Nabi dan juga bisa dikatakan sebagai jawaban

Penelitian ini telah dilaksananakan dari bulan (Mei-Juli 2018 pemasangan terumbu buatan, Agustus-November 2018 pengeoperasian alat tangkap bubu).Penelitian ini

Penemuan sebuah ide berawal ketika pengamatan penata terhadap bangunan suci yaitu bangunan meru tumpang pitu yang di mana bangunan meru memiliki pondasi yang kuat dan kokoh