• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERJASAMA ORANG TUA DAN GURU DALAM PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ONLINE SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN VIRUS CORONA DI MI MUHAMMADIYAH PASIRMUNCANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KERJASAMA ORANG TUA DAN GURU DALAM PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ONLINE SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN VIRUS CORONA DI MI MUHAMMADIYAH PASIRMUNCANG"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

77

QALAM: Jurnal Pendidikan Islam

JURUSAN TARBIYAH - STAI SUFYAN TSAURI MAJENANG https://ejournal.stais.ac.id/index.php/qlm

SK E.ISSN No. : 0005.27458245/K.4/SK.ISSN/2020.09 || P.ISSN No. 0005.2745844X/K.4/SK.ISSN/2020.09

KERJASAMA ORANG TUA DAN GURU

DALAM PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ONLINE SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN VIRUS CORONA

DI MI MUHAMMADIYAH PASIRMUNCANG Yuni Kartini,

Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, yukikopri03@gmail.com

Diterima tanggal: 2 Maret 2020 Dipublis tanggal: 5 Mei 2020

Abstract: The purpose of this research is to describes about collaborative efforts of school and parents, forms of collaboration between parents and teachers, inhibiting factors, efforts to overcome barriers and parental involvement and also the role of teachers in the online learning process at MI Muhammadiyah Pasirmuncang. This research uses a qualitative approach with descriptive analysis type. The data collection techniques are interview, observation and documentation. The data analysis used consists data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The data source are principle, teachers and parents of students at MI Muhammadiyah Pasirmuncang. The result of this research conducted at MI Muhammadiyah Pasirmuncang showing that online learning through collaboration and communication between parents and teachers is effective.

Keywords: Collaboration, Communication, Online Learning

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya kerjasama sekolah dan orang tua, bentuk kerjasama orang tua dan guru, faktor yang menjadi penghambat, upaya dalam mengatasi hambatan serta keterlibatan orang tua dan guru dalm proses pembelajaran online di MI Muhammadiyah Pasirmuncang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis analisis deskriptif, tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.sumber data penelitian adalah kepala sekolah, guru dan juga orang tua peserta didik di MI Muhammadiyah Pasirmuncang. Hasil penelitian yang telah dilakukan di MI Muhammadiyah Pasirmuncang menunjukkan pembelajaran online yang efektif melalui kerjasama dan komunikasi yang terjalin antara orang tua dan guru.

Kata Kunci: Kerjasama, Komunikasi, Pembelajaran Online

A. Pendahuluan

Pendidikan ialah salah satu elemen dalam membangun martabat bangsa, definisi pendidikan yang tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 adalah usaha sadar serta terencana untuk mewujudkan suasana belajar pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensinya, sedangkan proses pendidikan yaitu berubahnya sesuatu menjadi

(2)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

78

sesuatu yang lain. Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut

input,sedang sesuatu dari hasil proses disebut output (Novan, 2011). Untuk mewujudkan suasana

belajar pembelajaran yang aktif dan mengembangkan potensi peserta didik, maka diperlukan kerjasama yang mutlak antara pihak sekolah dalam hal ini guru dan juga orang tua.

Kerjasama adalah usaha bersama yang dilakukan oleh kedua belah pihak dengan harapan mencapai tujuan bersama (Suyanto, 2005). Jika sekolah menghendaki pendidikan yang baik untuk peserta didiknya, maka harus ada kerjasama yang terjalin antara orang tua dan guru. Kerjasama yang dilakukan oleh orang tua dan guru dalam pembelajaran memang penting terutama dalam pencapaian tujuan pendidikan. Dukungan yang diberikan orang tua dan guru sangat berpengaruh pada prestasi peserta didik. Keaktifan belajar peserta didik salah satunya dipengaruhi oleh pola hubungan kerjasama yang dilakukan oleh orang tua dan guru.

Namun fenomena yang terjadi sekarang ini guru dan orang tua jarang sekali membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan peserta didik, kurangnya komunikasi yang terjalin tersebut mengakibatkan orang tua dan guru kurang memahami permasalahan yang dihadapi peserta didik. Ada beberapa cara untuk mempererat hubungan kerjasama antara orang tua dan guru yang dikemukakan oleh Purwanto (2013) diantaranya mengadakan pertemuan dengan orang tua saat penerimaan peserta didik baru, mendirikan perkumpulan orang tua dan guru, pertemuan hasil karya anak-anak dan pembagian hasil belajar peserta didik.

Terdapat dua jenis kerjasama antara orang tua dan guru yaitu keterlibatan orang tua dan partisipasi (Suyanto, 2005), keterlibatan adalah kerjasama secara minimum misalnya orang tua datang membantu sekolah jika diundang rapat wali murid sedangkan partisipasi adalah kerjasama secara lebih luas yaitu orang tua dan sekolah bersama membahas berbagai program dan kegiatan anak.

Coleman (2013) juga menjelaskan enam tipe kerjasama orang tua dan guru diantaranya parenting, komunikasi, volunteer ,keterlibatan orang tua, pengambilan keputusan dan kolaborasi. Parenting adalah pelibatan orang tua dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Komunikasi adalah kerjasama yang efektif dari orang tua kesekolah dan sekolah ke orang tua untuk menginformasikan program sekolah. Volunteer adalah kegiatan perekrutan dan penggorganisasian orang tua dengan tujuan mendukung program sekolah. Keterlibatan adalah kegiatan kerjasama antara orang tua dan guru dalam pembelajaran dirumah. Pengambilan keputusan menunjuk pada orang tua yang terlibat dalam pengambilan keputusan saat rapat.

(3)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

79

Selain guru dan orang tua, kepala sekolah juga bertanggung jawab atas kesuksesan pendidikan yang secara langsung berkaitan dengan proses pembelajaran, memberi andil besar atas kemajuan dan keberhasilan peserta didik, memperhatikan apa yang dibutuhkan guru, melakukan pendampingan dan pembinaan kepada guru dalam kegiatan untuk tetap semangat dalam mencapai tujuan bersama (Aminuddin, 2016).

Kepala sekolah sebagai pemimpin yang disegani dan ditaati oleh semua warga sekolah memiliki posisi dan kedudukan yang strategis untuk bertanggung jawab terhadap kepemimpinan dalam pendidikan, memiliki sikap yang bijaksana dan dapat menggerakkan bawahannya. Kepala sekolah bertanggung jawab atas keprofesionalan guru dalam melakukan kerjasama dengan orang tua dalam pembelajaran (Purwanto, 2013).

Guru yang memiliki tugas sebagai fasilitator dalam pembelajaran dan orang tua sebagai pengawas memiliki tugas yang lebih rumit terutama di era yang semua serba tekhnologi. Tekhnologi telah mempengaruhi hampir semua lini kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan yang menjadi dampak dari perkembangan tekhnologi (Prasetyo, 2017). Tekhnologi dan media sosial yang merupakan media online, bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan memberikan feedback secara langsung. Penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat dengan biaya yang lebih murah, berbagai materi pembelajaran semua tersedia di media sosial. Tentu saja hal ini sangat membutuhkan peran serta orang tua dan guru untuk memastikan peserta didik mempelajari materi pembelajaran dan meberikan pendampingan serta pengawasan saat belajar dirumah. Peran orang tua dan guru sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif agar anak memanfaatkan media sosial secara positif (Kemkominfo, 2014).

Terlebih jika kita melihat kondisi yang saat ini terjadi, terkait penyebaran virus yang menjadi pandemic global sangat berpengaruh pada dunia pendidikan dan proses pembelajaran. Sejak diumumkan pada tanggal 11 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pemantauan terkait langkah untuk mencegah penyebaran wabah virus corona dengan mengambil kebijakan penghentian aktivitas bersekolah dan belajar mandiri dirumah (Nadiem, 2020). Penghentian sementara kegiatan belajar mengajar disekolah tak lantas membuat proses belajar peserta didik terhenti. Peserta didik tetap belajar secara daring dengan memanfaatkan aplikasi online dalam pembelajaran. orang tua dan guru bekerjasama memberikan pendampingan dalam proses belajar dan mengawasi perkembangan belajar anaknya.

(4)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

80

Hal ini menarik untuk dilakukan penelitian dengan memaparkan rumusan masalah sebagai berikut: (1) bagaimana upaya kerjasama sekolah dan guru, (2) bagaimana bentuk kerjasama antara orang tua dan guru, (3) apa saja hambatan dalam menjalin kerjasama orang tua dan guru, (4) bagaimana upaya mengatasi hambatan, (5) apa saja peran orang tua dan guru dalam penyelenggaraan pembelajaran online sebagai upaya pencegahan virus corona di MI Muhammadiyah Pasirmuncang.

Tujuan tersebut dapat dirumuskan untuk mengetahui uapaya kerjasama sekolah dan orang tua, bbentuk kerjasama orang tua dan guru, faktor yang menghambat terjalinya kerjasama dan upaya dalam mengatasi hambatan serta keterlibatan dan peran antara orang tua dan guru dalam pembelajaran online.

B. Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif, variabel yang dideskripsikan adalah kerjasama orang tua dan guru dalam penyelenggaraan pembelajaran online. Penelitian dilakukan di MI Muhammadiyah Pasirmuncang Jalan Veteran Melati Nomor 125 Pasirmuncang kabupaten Banyumas provinsi Jawa Tengah. Sekolah ini sudah menerapkan proses pembelajaran online, dimana setiap guru membuat jurnal pembelajaran, selain itu juga membuat tutorial video pembelajaran kepada peserta didik. Orang tua dan guru saling memberikan informasi terkait perkembangan pembelajaran peserta didik dirumah.

Adapun yang menjadi sumber data penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas serta orang tua peserta didik di MI Muhammadiyah Pasir Muncang. Untuk mendapatkan data yang diinginkan, tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi (Sugiyono, 2013).

Tekhnik wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang upaya sekolah dalam menjalin kerjasama dengan orang tua,bentuk dan pola kerjasama yang dilakukan guru dan orang tua,hambatan saat menjalin kerjasama dan upaya penanganan hambatan dalam menjalin kerjasama. teknik observasi dilakukan untuk mengawasi kondisi peserta didik, proses pembelajaran, aktivitas guru dan orang tua dalam proses pembelajaran. Tekhnik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai media sosial sebagai alat untuk komunikasi antara orang tua dan guru, arsip kegiatan bersama orang tua yang dimiliki sekolah.

(5)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

81

Tekhnik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai datanya sudah jenuh.

C. Hasil Dan Pembahasan 1. Data Hasil Penelitian

a). Upaya Sekolah Menjalin Kerjasama dengan Orang Tua

Setelah dilakukan penelitian di MI Muhammadiyah Pasirmuncang terdapat upaya menjalin kerjasama dengan orang tua dengan cara:

a. Membangun hubungan baik dengan orang tua, karena sekolah menganggap keduanya saling terikat dan membutuhkan. Orang tua adalah klien dan mitra kerja untuk membentuk tujuan bersama yaitu pendidikan anak tercapai dengan baik.oleh sebab itu sekolah telah membangun kerjasama yang baik dengan kedua belah pihak dengan harapan mencapai tujuan bersama (Syatra, 2013). Seperti yang diungkapan oleh Kepala sekolah berikut ini :

“Selama ini kita menjalin kerjasama secara professional, guru sebagai mitra kerja dan orang tua adalah nasabah yang telah dibangun relasi cukup baik, maka hubungan yang sudah kita bangun harus dijaga dengan baik.

b. Membangun kedekatan dengan melakukan kegiatan bersama antara sekolah dan orang tua agar mereka terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan disekolah untuk mempererat hubungan kerjasama diantara sekolah dan orang tua. Seperti yang diungkapakan oleh Kepala sekolah berikut ini:

“Kami membangun kerjasama dalam kegiatan dengan bentuk bansos, outstudy, lomba, pembentukan komite agar orang tua bersedia berpartisipasi dan tidak ada rasa tegang ataupun canggung kepada pihak sekolah sehingga membuat hubungan antara pihak sekolah dan orang tua semakin harmonis”.

c. Memberikan kesempatan kepada orang tua untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan peserta didik dalam bentuk diskusi, agar mereka merasa nyaman, percaya dan dihargai sehingga orang tua secara suka rela bersedia terlibat dalam pendidikan disekolah. Seperti yang disampaikan oleh kepala sekolah berikut ini:

“Dalam membangun kerjasama pasti ada sesuatu ketegangan yang membuat orang tua peserta didik tidak mampu menyampaikan hal yang berkaitan dengan peserta didik, jadi kita ajak diskusi lewat paguyuban, jadi setiap kelas ada group media sosial”.

(6)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

82

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa bentuk kerjasama yang telah dilakukan oleh orang tua dan guru diantaranya:

a. Pembentukan komite sekolah yang dilakukan untuk menyalurkan aspirasi antara sekolah, guru dan orang tua peserta didik. Dalam kegiatan tersebut orang tua diberikan kesempatan berdiskusi tentang permasalahan anak. Bertukar informasi terkait perkembangan anak dan terlibat dalam pengambilan keputusan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh orang tua 1 berikut ini :

“Setiap pembagian raport kami dipanggil untuk ikut pertemuan komite dan diskusi”.

b. Kegiatan penerimaan Raport peserta didik yang diselenggarakan oleh sekolah setiap akhir semester yang juga mempertemukan guru kelas dengan orang tua peserta didik untuk menyampaikan berbagai informasi sekolah kepada orang tua. Kegiatan ini merupakan bentuk komunikasi yang paling efektif. Sebagaimana yang diungkapkan oleh guru kelas 1 berikut ini:

“Komunikasi dengan orang tua yang paling rutin, ya pada saat peserta didik masuk sekolah pertama, terus pada saat penerimaan raport tengah semester dan akhir semester”.

c. Bentuk kerjasama lainnya adalah komunikasi antara orang tua dan guru untuk memantau dan mengawasi anaknya dirumah berkaitan dengan perkembangan belajarnya melalui media komunikasi telepon, SMS, atau media sosial. Maka orang tua dan guru bisa saling bertukar informasi terkait anak. Komunikasi adalah penyampaian informasi, dengan adanya komunikasi orang tua dapat memberitahu kepada guru mengenai kondisi anak dan guru bisa memberi informasi terkait perkembangan peserta didik selama proses pembelajaran (Anwas, 2011). Sebagaimana yang diungkapkan oleh orang tua 2 berikut ini :

“Saya komunikasi lewat whatsapp kepada guru kelas, karena anak saya susah memahami materi tugas yang dikasih gurunya, jadi saya wa gurunya untuk membantu menjelaskan tugasnya”.

c). Pola Komunikasi Orang Tua dan Guru

Dari hasil penelitian yang dilakukan, terdapat dua bentuk komunikasi yaitu: a. Komunikasi formal yang dilakukan dengan surat menyurat, pembagian raport,

(7)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

83

guru dan orang tua yang memiliki tujuan untuk didiskusikan bersama. Komunikasi formal bertujuan untuk saling bertukar informasi, memberikan ide, saran dan kritik untuk tujuan mingkatkan prestasi peserta didik (Widjaja, 2008). Media yang digunakan untuk berkomunikasi antara guru dan orang tua adalah menggunakan buku penghubung. Melalui buku tersebut, guru memberikan informasi terkait perkembangan belajar peserta didik, buku penghubung diisi setiap hari oleh guru kelas sehingga orang tua mengetahui kondisi anaknya disekolah dan juga diisi oleh orang tua terkait perkembangan anak dirumah pada kolom khusus orang tua sehingga terjalin komunikasi walaupun tidak bertatap muka. Sebagaimana di ungkapkan oleh orang tua 3 berikut ini:

“Saya jadi tahu kemampuan dan perkembangan anak saya melalui buku penghubung yang di tulis oleh guru kelas anak saya dan bisa melanjutkan belajar dirumah. Jadi gak susah harus nelpon guru kelasnya lagi”.

b. Komunikasi nonformal yang dilakukan melalui alat komunikasi SMS, telepon dan juga media sosial whatsapp. Komunikasi ini disebut interpersonal communications,

yang bertujuan untuk bertukar informasi tentang peserta didik selama pembelajaran terkait kondisi peserta didik (Anwas, 2011). Pola komunikasi interpersonal yang dilakukan antara guru dan orang tua yang bersifat dua arah melalui media sosial. Guru sebagai komunikator penyampai informasi dan orang tua sebagai komunikan yang menerima informasi. Kemudian informasi tersebut dikembalikan sebagai umpan balik atau respon. Informasi yang disampaikan guru berupa jadwal pelajaran, kegiatan sekolah dan hasil belajar peserta didik, respon yang disampaikan orang tua berupa pertanyaan keadaan anak dan meminta izin absen kepada guru kelas apabila anak dalam kondisi sakit. Sebagaimana diungkapkan oleh orang tua 4 berikut ini:

“Kalau anak saya sakit dan tidak bisa mengerjakan tugas di hari itu, ya saya langsung wa guru kelasnya minta penambahan waktu untuk menyelasikan tugas yang sudah diberikan”.

d). Faktor Penghambat Kerjasama Orang tua dan Guru

a. Faktor yang menjadi penghambat kerjasama kedua belah pihak disebabkan karena kesibukan ataupun pekerjaan orang tua, sehingga menyebabkan orang tua tidak memiliki waktu untuk mendampingi anaknya. Orang tua tidak bisa berpartipasi langsung untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan anak, orang tua tidak tau kondisi belajar anakanya dirumah maupun informasi penting dari

(8)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

84

sekolah. Sebagaimana yang disampaikan oleh guru kelas 2 berikut ini:

“Sebagian orang tua anak-anak kurang memiliki waktu untuk mendampingi anak belajar karena memiliki kesibukan sendiri-sendiri”.

b. Faktor penghambat lainya, menganggap bahwa belajar dan prestasi anak adalah tanggung jawab dari sekolah dan guru, setelah anak diantarkan kesekolah maka sudah menjadi tanggung jawab sekolah dan orang tua tidak ikut campur, sikap orang tua yang cuek, tidak perhatian dan maunya “ngikut saja”. Seperti yang disampaikan oleh guru kelas 3 berikut ini:

“Kadang memang orang tuanya yang tidak mau berkomunikasi dengan kita,katanya sih pokoknya saya ngikut aja”.

c. Komunikasi yang dilakukan menggunakan media sosial menyulitkan orang tua peserta didik yang tidak mengerti bagaimana mengoprasikan media sosial sebagai alat berkomunikasi jarak jauh. Hal tersebut menjadi penyebab sering terjadinya kesalahpahaman antara orang tua dan guru dan menghambat kerjasama yang dilakukan oleh orang tua dan guru. Sebagaimana yang disampaikan oleh orang tua 5 berikut ini:

“Sudah tua jadi gak ngerti sama internet-internetan , taunya Cuma telpon sama sms”.

e). Upaya yang dilakukan untuk Mengatasi Hambatan

Sekolah harus mampu membuat strategi agar kerjasama antara orang tua dan guru dapat terlaksana. Upaya yang dilakukan sekolah untuk mengatasi hambatan tersebut adalah:

a. Sekolah memberikan pelayanan yang sebaik mungkin dengan cara mencarikan waktu yang tepat agar orang tua bisa berpartisipasi dalam proses pembelajaran seperti dihari libur kerja atau setelah orang tua peserta didik pulang dari bekerja.Sebgaimana diungkapkan oleh kepala sekolah berikut ini :

“Alhamdulillah, selama ini belum ada keluhan dari orang tua peserta didik saat komunikasi, karena kami melayani dengan baik dan menerima dengan baik kapanpun mereka punya waktu agar orang tua merasa dihargai dan tidak dicueki”. Pernyataan tersebut juga didukung oleh perntaan orang tua 7 berikut ini:

“Gurunya baik, informasi selalu diberikan kepada saya kalau saya Tanya tentang anak saya. Enak jadi udah kayak keluarga”.

(9)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

85

dapat dirasakan oleh orang tua secara langsung. Pihak sekolah memberikan pelayanan semaksimal mungkin agar orang tua puas.

b. Menyamakan persepsi antara orang tua dan guru bahwa keberhasilan anak atau peserta didik adalah tanggung jawab bersama, walaupun pendidikan anak telah diberikan kepada pihak sekolah namun orang tua tetap memiliki peran dan tanggung jawab. Pihak sekolah selalu berusaha agar orang tua bisa berpartisipasi dalam proses pembelajaran dirumah. Sebagaimana di ungkapkan oleh guru kelas 4 berikut ini :

“Kami sering memberi informasi kepada orang tua terkait jadwal belajar, kegiatan dan juga perkembangan belajara peserta didik”.

Upaya tersebut menjelaskan bahwa hak dan tanggung jawab atas keberhasilan peserta didik merupakan tugas dari sekolah dan guru yang didukung oleh orang tua yang terlibat didalamnya.

c. Upaya komunikasi harus tetap berjalan meskipun tidak dengan media sosial maka alternative lain yang digunakan untuk berkomunikasi selain menggunakan media sosial

whatsapp yaitu melalui telepon atau SMS. Seperti yang diungkapkan oleh orang tua 6

berikut ini:

“Gurunya baik, saya sering dapat sms tentang proses belajar anak saya, atau kegiatan sekolah, kalau ada tugas anak saya tidak segera mengerjakan biasanya saya langsung ditelpon”.

Upaya tersebut menjelaskan bahwa komunikasi yang dilakukan tetap berjalan efektif dengan berbagai alat komunikasi yang digunakan.

f). Keterlibatan Orang Tua dalam Pembelajaran online

Dari hasil wawancara dengan orang tua, dapat disimpulkan bahwa keterlibatan orang tua dalam pembelajaran online adalah:

a. sebagai penasihat (adviser) yang memberikan nasihat-nasihat baik kepada anak agar terhindar dari hal-hal negatif termasuk penyebaran virus secara massif dan bertanggung jawab atas kebutuhan pendidikan, memberi perhatian dan mengajarkan hal-hal baik. Mempertahankandan menjaga dengan baik-baik segala apa yang dilakukan anak dalam segala aktivitasnya (Rosikum, 2018). Sebagaimana yang disampaikan oleh orang tua 7 berikut ini:

(10)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

86 menyelesaikan PR nya.”

b. Sebagai motivator yang memberikan dorongan kepada anaknya dirumah untuk rajin belajar, mengerjakan tugas yang diberikan guru, memperhatikan aktivitas belajar anaknya. Sebagaimana diungkapkan orang tua 8 berikut ini:

“Jadi kalau anak saya sudah mulai malas belajar atau baca buku saya sering bilang kalau nanti nilainya jelek, kadang saya juga bantuin kalau ank saya Tanya soal yang susah”.

c. Memberikan fasilitas belajar , berusaha memenuhi kebutuhan anak selama pembelajaran online berlangsung seperti internet, kuota, tempat belajar, handphone

atau laptop dan buku-buku. Seperti yang diungkapkan orang tua 9 berikut ini:

“Ya kalau ada soal yang gak bisa di jawab, atau jawabannya gak ada di buku, saya kasih handphone buat nyari jawaban di internet”.

d. Mendampingi dan membantu anak saat pembelajaran online berlangsung, menemani , mengontrol, mengoreksi hasil belajar anak. Keterlibatan orang tua akan berdampak positif pada sikap anak karena merasa diperhatikan oleh orang tuanya. Orang tua memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anaknya, perhatian orang tua yang penuh kasih saying merupakan faktor yang kondusif dalam mempersiapkan pribadi anak yang sehat (Rosikum, 2018). Seperti yang diungkapkan orang tua 10 berikut ini:

“Anak saya itu lebih semangat dan rajin kalau saya yang nemenin secara langsung dari pada belajar sendiri, saya juga bisa ngliat gimana perkembangan anak saya sudah bisa apa belum jawaban tugasnya benar atau salah”.

g). Peran Guru dalam Pembelajaran Online

Berdasarkan wawancara dengan guru kelas, ada 3 peranan guru diantaranya:

a. Sebagai motivator yang memberikan semangat para peserta didik agar belajar lebih giat, menstimulus dan memberi dorongan saat sebelum pembelajaran dimulai, pada saat pembelajaran berlangsung dan saat setelah pembelajaran selesai. Seperti yang diungkapkan oleh guru kelas 5 berikut ini:

“Biasanya sebelum saya mulai pembelajaran, saya ajak anak-anak untuk menceritakan apa yang sudah terjadi hari ini,main tebak-tebakan yang berkaitan dengan tema belajar kemudian baru mulai belajar dan kasih anak nasehat untuk tetap semangat belajar”.

(11)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

87

b. Sebagai fasilitator agar peserta didik belajar secara maksimal dengan menggunakan berbagai metode, media dan sumber belajar yang baik, serta menggunakan metode yang menarik, inovatif dan menyenangkan demi mencapai prestasi peserta didik. Guru melakukan interaksi pembelajaran dengan berbagai metode serta pemanfaatan berbagai media (Laode dan Ristati, 2017). Seperti yang diungkapkan oleh guru kelas 6 berikut ini:

“Kalau belajar pakai satu metode pasti anak bosen, jadi saya selingi kadang belajarnya pakai gambar, kadang tutorial menggunakan video”.

c. Sebagai pembimbing dengan cara bertanya kepada peserta didik terkait kendala atau kesulitan yang dihadapi, lalu kemudian memberikan solusi dan memberikan arahan kepada peserta didik untuk meningkatkan prestasinya. Hal ini membantu peserta didik dalam mengembangkan pribadinya agar lebih produktif terhadap situasi (Laode dan Ristati, 2017). Seperti yang diungkapkan guru kelas 7 berikut ini:

“Kalau anak beberapa kali salah dalam mengerjakan tugas atau memahami materi belajar, saya intens nanya apa yang gak ngerti, mana yang masih susah dipahami. Kemudia kasi penjelasan lagi pelan-pelan sampai cukup yakin anak sudah paham baru melanjutkan belajar dengan tema yang lain”.

2. Pembahasan Hasil Penelitian

a). Upaya Yang Dilakukan Sekolah dalam Menjalin Kerjasama

Upaya kerjasama yang dilakukan dalam menjalin kerjasama dengan orang tua di MI Muhammadiyah Pasirmuncang diantaranya membangun hubungan baik dengan orang tua karena orang tua adalah mitra kerja dan klien yang saling terikat dalam mencapai tujuan bersama yaitu pendidikan yang baik untuk anak. oleh sebab itu sekolah telah membangun kerjasama yang baik dengan kedua belah pihak dengan harapan mencapai tujuan bersama (Syatra, 2013).

Upaya lain yang dilakukan adalah dengan membangun kedekatan dengan melakukan kegiatan bersama agar orang tua terlibat dalam kegiatan sekolah untuk mempererat silaturahmi antara kedua belah pihak dan juga berdiskusi dan memberikan kesempatan kepada orang tua menyampaikan hal-hal berkaitan dengan peserta didik. b). Bentuk Kerjasama Orang Tua dan Guru

Bentuk kerjasama orang tua dan guru dilakukan dengan pembentukan komite untuk menyalurkan aspirasi antara sekolah, guru serta orang tua dan juga saling bertukar

(12)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

88

informasi terkait perkembangan peserta didik, menyampaikan permasalahan dan juga pemecahan masalah. bentuk kerjasama yang kedua yang dilakukan oleh orang tua dan guru adalah kegiatan penerimaan raport yang merupakan komunikasi paling efektif dan juga komunikasi yang terjalin antara orang tua dan guru melalui telepon, SMS dan media sosial.Komunikasi adalah penyampaian informasi, dengan adanya komunikasi orang tua dapat memberitahu kepada guru mengenai kondisi anak dan guru bisa memberi informasi terkait perkembangan peserta didik selama proses pembelajaran (Anwas, 2011).

Pola komunikasi yang terjalin antara orang tua dan guru berbentuk formal yang ditandai dengan pembentukan komite dan penerimaan raport serta komunikasi nonformal yang ditandai dengan pertukaran informasi melalui media sosial. Pola komunikasi nonformal yang bersifat dua arah yang dilakukan oleh orang tua dan guru untuk bertukar informasi menempatkan guru sebagai komunikator atau penyampai informasi dan orang tua sebagai komunikan atau penerima informasi yang kemudian informasi tersebut dikembalikan sebagai respon.

c). Faktor Penghambat Kerjasama Orang Tua dan Guru

MI Muhammadiyah Pasirmuncang telah menerapkan beberapa kerjasama antara orang tua dan guru, namun pada kenyataannya tidak semua bisa berjalan dengan lancar. Terdapat beberapa faktor yang menghambat terjalinnya kerjasama antara orang tua dan guru. Faktor penghambat dalam kerjasama yang dilakukan orang tua dan guru diantaranya kesibukan dan pekerjaan orang tua sehingga tidak memiliki waktu untuk mendampingi proses belajar anaknya,orang tua tidak bisa berpartisipasi dalam membahas hal-hal yang berkaitan dengan anak.

Faktor lain yang menganggap bahwa belajar dan prestasi peseta didik adalah tugas mutlak sekolah dan guru sehingga orang tua tidak mau ikut campur. sikap acuh dan tidak perhatian orang tua yang menganggap pendidikan anak sepenuhnya adalah tanggung jawab guru dan sekolah ditambah dengan sulitnya komunikasi yang terjalin antara orang tua dan guru yang disebabkan ketidakmampuan orang tua dalam mengoprasikan media sosial dan pembelejaran berbasis web (internet) sebagai alat komunikasi sehingga sering terjadi kesalahpahaman dikedua belah pihak.

(13)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

89

Upaya yang dilakukan sekolah dalam mengatasi hambatan tersebut diantaranya yang pertama sekolah tetap memberikan pelayanan yang baik dengan mencarikan waktu yang luang agar orang tua bisa berpaertisipasi mendampingi proses belajar anak misalanya dihari libur atau di jam selesai bekerja.

Yang kedua upaya untuk menyamakan peresepsi bahwa keberhasilan peserta didik atau anak merupakan tanggung jawab bersama antara pihak sekolah, guru dan juga orang tua sendiri, walaupun pendidikan anak sudah diberikan kepada sekolah orang tua tetap memiliki tanggung jawab dalam perkembangan peserta didik, sekolah berusaha untuk melibatkan orang tua dan berpartisipasi dalam pembelajaran dirumah.

Upaya yang ketiga dalam mengatasi hambatan komunikasi karena ketidak mampuan orang tua dalam pengoprasian media sosial adalah tetap melakukan komunikasi dengan menggunakan alat komunikasi berupa telepon atau SMS.

e). Keterlibatan Orang Tua Dalam Pembelajaran Online

Keterlibatan orang tua dalam pembelajaran online diantaranya yang pertama adalah sebagai penasehat agar anak terhindar dari hal-hal negatif dalam segala aktivitas belajar,memberi perhatian dan mengajarkan hal-hal baik. Mempertahankan dan menjaga dengan baik-baik segala apa yang dilakukan anak dalam segala aktivitasnya (Rosikum, 2018).

Yang kedua adalah sebagai motivator yang mendorong anaknya agar anak belajar dengan giat dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, kemudain yang ketiga adalah sebagai fasilitator yang memenuhi semua kebutuhan anak dalam proses pembelajaran baik

handphone, buku dan juga keperluan lainnya serta yang keempat adalah mengawasi dan

mendampingi saat proses pembelajaran online berlangsung, menemani dan mengoreksi hasil belajar anak karena Keterlibatan orang tua akan berdampak positif pada sikap anak karena merasa diperhatikan oleh orang tuanya. Orang tua memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anaknya, perhatian orang tua yang penuh kasih saying merupakan faktor yang kondusif dalam mempersiapkan pribadi anak yang sehat (Rosikum, 2018).

f). Peran Guru dalam Pembelajaraan Online

Beberapa peran guru MI Pasirmuncang dalam pembelajaran online diantaranya adalah sebagai motivator yang meberikan semangat untuk belajar kepada peserta didik

(14)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

90

sebelum, saat dan setelah proses pembelajran dilakukan. sebagai fasilitator agar peserta didik belajar dengan maksimal menggunakan berbagai metode dan media yang menarik dan menyenangkan demi mencapai prestasi peserta didik.Guru melakukan interaksi pembelajaran dengan berbagai metode serta pemanfaatan berbagai media (Laode dan Ristati, 2017) dan juga sebagai pembimbing dengan selalu memberikan perhatian dengan cara menanyakan kendala dan kesulitan yang dihadapi oleh peserta didi saat proses pembelajaran kemudian memberikan solusi.

E. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terkait kerjasama orang tua dan guru dalam pembelajaran

online di MI Muhammadiyah Pasirmuncang Jalan Veteran Melati Nomor 125 Pasirmuncang

kabupaten Banyumas provinsi Jawa Tengah. Maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa:

1. Bentuk kerjasama orang tua dan guru dalam pembelajaran online adalah melalui komunikasi secara formal dan nonformal.

2. Faktor yang menjadi penghambat dalam menjalin kerjasama antara orang tua dan guru waktu dan kesibukan orang tua, pandangan dan sikap orang tua terkait perkembangan dan proses pembelajaran anak, serta alat komunikasi yang menyulitkan orang tua.

3. Upaya yang dilakukan MI Muhammadiyah pasirmuncang dalam mengatasi hambatan tersebut adalah dengan memberikan pelayanan terbaik kepada orang tua dan jugaa menyamakan persepsi pada saat melakukan komunikasi.

4. Keterlibatan orang tua dalam pembelajaran online dirumah adalah sebagai advisor, motivator, dan juga fasilitator. Disisi lain guru juga memiliki peran dalam pembalajaran online yaitu sebagai motivator yang memebrikan dorongan untuk giat belajar, sebagai fasilitator dan juga sebagai pembimbing dalam proses pembelajaran.

Daftar Pustaka

Anwas, Oos.M. 2011. Pembudayaan Tekhnologi , Informasi dan Komunikasi di Sekolah. Jurnal Teknodik Pustekkom Kemendikbud. Vol XV No.1.

Ardi, Novan Wiyani. 2011. Transformasi Menuju Madrasah Bermutu Terpadu. Jurnal Insania Vol. 16 No. 2.http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/ index.php/insania/article/view/1588.

Arsyad, Azhad. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Belajar di Rumah, Ini Panduan untuk Guru, Orangtua, Siswa dan Kepala Sekolah.

(15)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

91

Coleman, M. 2013. Empowering Family Teacher Partnership Building Connections within Diverse Communities. Los Angels: Sage Publications.

Ode, La Ismail A., Sinen, Ristanti. 2017. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Dalam Proses Pembelajaran Di SMP Negeri 21 Makasar. Jurnal Idaarah Vol. 1 No. 2.

http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/ idaarah.

Penggunaan Internet di Indonesia capai 82 Juta. 2014. Kemkominfo. https://kemkominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/0%3A+pengguna+internet+di+Indo nesia+capai+82+juta/0/berita_satker.

Prasetyo, D. 2017. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis TIK: ELearning Materi

Enterpreneurship di Kampus Komunitas Mandiri Bogor.Ganec Swara Vol. 11 No. 1, 51-56.

https://unmasmataram.ac.id/2017/03/18/8-dwi-prasetyo/

Purwanto, Ngalim. 2013. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rosikum. 2018. Peran Keluarga Dalam Implementasi Pendidikan Karakter Religius Anak. Jurnal Kependidikn Vol. 6 No. 2. Error! Hyperlink reference not valid..

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Dan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.

Bandung: Alfabeta CV.

Suyanto, Slamet. 2005. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing. Undang-Undang RI nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional Permasalahannya.

Jakarta: PT Radja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Subyek yang terlibat dalam kajian ini adalah mantan pekerja.. tambang yang menggantungkan hidup pada tambang, bekerja

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Perbandingan

Tindakaan tersebut sesuai dengan panduan yang dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia.Salah satu usaha yang dilakukan untuk dapat membantu memberikan oksigen yang

a) Petugas loket penerimaan melakukan pemeriksaan persyaratan, pemindaian dokumen persyaratan dan mengeluarkan Tanda Bukti Penerimaan kepada pemohon yang telah

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam merancang dan pembuatan aplikasi pemesanan makanan berbasis Android dapat diselesaikan dengan

Guru mengkomunikasikan macam-macam rangkaian pengendali dalam sistem operasi motor listrik yang menggunakan sistem kendali elektromagnetik. Guru memberikan beberapa judul

Dalam UU Wakaf, pasal 62 yang menjelaskan tentang penyelesaian sengketa mengenai wakaf, disebutkan apabila penyelesian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat 1

Rajalawe memiliki warna batang hijau tanpa semburat warna lain, bercak jarang dan tidak memiliki sayap pada petiole, tipe lekuk tangkai daunnya juga berbeda