• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

30 BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Tahapan awal analisa perancangan yang dilakukan adalah dengan menganalisa pengukuran awal sebelum dilakukan perancangan jaringan indoor Gedung E6 dan E7 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Setelah itu kemudian dilakukan perancangan link budget untuk menentukan besarnya daya yang distribusikan dan coverage tiap Access Point (AP). Tahapan selanjutnya dilakukan simulasi perancangan untuk memberikan gambaran daya pancar atau coverage dari masing- masing AP. Tahap akhir yang dilakukan adalah simulasi dengan menggunakan software. Simulasi pada perancangan ini menggunakan RPS atau Radio Propagation Simulators.

4.1 Analisa Path Loss

Pada perancangan path loss pada tiap satu Access Point (AP) dapat dihitung. AP yang digunakan pada perancangan ini sebanyak 29 AP dan untuk penempatan letak tiap titik dilakukan dengan pendekatan konstruksi bangunan gedung.

Sebelum menentukan besarnya coverage dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan Path Loss. Perhitungan dalam perancangan ini menggunakan COST-231 Multi Wall Model. Pemakaian model propagasi ini dikarenakan memperhitungkan redaman material penyusun dinding. Berikut hasil perhitungan path loss untuk tiap AP per lantainya.

1. AP1 lantai dasar gedung E6 UMY

(2)

2. AP2 lantai dasar gedung E6 UMY

3. AP3 lantai dasar gedung E6 UMY

4. AP4 lantai dasar gedung E6 UMY

5. AP5 lantai dasar gedung E7 UMY

(3)

6. AP6 lantai dasar gedung E7 UMY

7. AP7 lantai dasar gedung E7 UMY

8. AP8 lantai dasar gedung E7 UMY

(4)

Untuk hasil path loss yang berada di lantai yang lain terdapat di tabel 4.1.

Tabel 4.1 Path Loss Tiap Access Point

Lantai Access Point (AP) loss (dB)

Lantai 1 E6-AP1 E6-AP2 E6-AP3 E6-AP4 Student Lounge-AP5 88.05 E7-AP6 84.05 E7-AP7 88.05 E7-AP8 84.05 E7-AP9 88.05 Lantai 2 E6-AP1 88.05 E6-AP2 88.05 E6-AP3 84.05 E6-AP4 88.05 Student Lounge-AP5 88.05 E7-AP6 84.05 E7-AP7 88.05 E7-AP8 88.05 E7-AP9 88.05 Lantai 3 E6-AP1 88.05 E6-AP2 88.05 E6-AP3 84.05 E6-AP4 88.05 Student Lounge-AP5 88.05 E7-AP6 84.05 E7-AP7 88.05 E7-AP8 88.05 E7-AP9 88.05 Lantai 4 E6-AP1 88.05 E6-AP2 88.05 E6-AP3 84.05 E6-AP4 88.05 Student Lounge-AP5 88.05 E7-AP6 84.05 E7-AP7 88.05 E7-AP8 88.05 E7-AP9 88.05 Lantai 5 E6-AP1 88.05 E6-AP2 84.05 E6-AP3 84.05

(5)

4.2 Analisa Coverage

Pada perancangan link budget mengunakan spesifisakasi gain dan redaman dari tiap perangkat maka dapat dihitung nilai EIRP untuk tiap Access Point (AP). AP yang digunakan pada perancangan ini sebanyak 29 Access Point (AP) untuk penempatan letak tiap titik dilakukan dengan pendekatan konstruksi bangunan gedung.

Nilai EIRP untuk tiap AP digunakan untuk menentukan besarnya coverage dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan. Dengan memakai parameter standart > -80 dBm untuk level daya terima oleh user maka coverage tiap AP dapat diketahahui nilainya. Untuk EIRP setiap AP yang terpasang bernilai 23 dBm. Coverage yang telah didapat dalam perancangan ini telah memenuhi karena mencakup seluruh ruangan dalam gedung dan untuk nilai tiap AP dapat dilihat sebagai berikut.

1. untuk AP Lantai Dasar E6-AP1 UMY

Jadi distance/ jari- jari untuk Access Point Lantai Dasar E6-AP1 sebesar meter.

2. untuk AP Lantai Dasar E6-AP2 UMY E6-AP4 88.05 Student Lounge-AP5 88.05 E7-AP6 84.05 E7-AP7 88.05 E7-AP8 88.05 E7-AP9 88.05

(6)

Jadi distance/ jari- jari untuk Access Point Lantai Dasar E6-AP2 sebesar meter.

3. untuk AP Lantai Dasar E6-AP3 UMY

Jadi distance/ jari- jari untuk Access Point Lantai Dasar E6-AP3 sebesar meter.

4. untuk AP Lantai Dasar E6-AP4 UMY

Jadi distance/ jari- jari untuk Access Point Lantai Dasar E6-AP4 sebesar meter.

5. untuk AP Lantai Dasar E7-AP5 UMY

(7)

Jadi distance/ jari- jari untuk Access Point Lantai Dasar E7-AP5 sebesar meter.

6. untuk AP Lantai Dasar E7-AP6 UMY

Jadi distance/ jari- jari untuk Access Point Lantai Dasar E7-AP6 sebesar meter.

7. untuk AP Lantai Dasar E7-AP7 UMY

Jadi distance/ jari- jari untuk Access Point Lantai Dasar E7-AP7 sebesar meter.

8. untuk AP Lantai Dasar E7-AP8 UMY

(8)

Jadi distance/ jari- jari untuk Access Point Lantai Dasar E7-AP8 sebesar meter.

Untuk hasil coverage yang berada di lantai yang lain terdapat di tabel 4.2.

Tabel 4.2 Coverage Tiap Access Point

Lantai Access Point (AP) Jarak/jari-jari (m) Lantai 1 E6-AP1 6.3 E6-AP2 6.3 E6-AP3 6.3 E6-AP4 6.3 Student Lounge-AP5 5.49 E7-AP6 7.94 E7-AP7 5.49 E7-AP8 7.94 E7-AP9 5.49 Lantai 2 E6-AP1 5.49 E6-AP2 5.49 E6-AP3 7.94 E6-AP4 5.49 Student Lounge-AP5 5.49 E7-AP6 7.94 E7-AP7 5.49 E7-AP8 5.49 E7-AP9 5.49 Lantai 3 E6-AP1 5.49 E6-AP2 5.49 E6-AP3 7.94 E6-AP4 5.49 Student Lounge-AP5 5.49 E7-AP6 7.94 E7-AP7 5.49 E7-AP8 5.49 E7-AP9 5.49 Lantai 4 E6-AP1 5.49 E6-AP2 5.49 E6-AP3 7.94 E6-AP4 5.49 Student Lounge-AP5 5.49 E7-AP6 7.94 E7-AP7 5.49

(9)

Menurut hasil perhitungan untuk coverage dari AP di setiap lantainya, dapat digambarkan pada denah sebagai berikut.

Gambar 4.1 Coverage AP Lantai Dasar

Untuk gambar di lantai lain dapat dilihat dalam daftar lampiran.

4.3 Simulasi Indoor Coverage

Pada proses simulasi indoor coverage ini menggunakan software RPS 5.3 (Radiowave Propagation Simulator. Dengan menggunakan software ini dapat mensimulasikan daya pancar dari antenna secara 2 dimensi maupun 3 dimensi. Pada software ini juga dapat mensimulasikan dengan memperhitungkan tebal dan jenis dinding, kayu, kaca dan material lain yang dapat mempengaruhi daya pancar dari antenna atau EIRP.

Proses simulasi indoor pada perancangan ini membutuhkan denah lokasi dan juga material penyusun gedung. Denah lokasi digunakan untuk menempatkan titik AP dan material penyusun digunakan untuk menentukan besarnya redaman

E7-AP8 5.49 E7-AP9 5.49 Lantai 5 E6-AP1 5.49 E6-AP2 7.94 E6-AP3 7.94 E6-AP4 5.49 Student Lounge-AP5 5.49 E7-AP6 7.94 E7-AP7 5.49 E7-AP8 5.49 E7-AP9 5.49

(10)

material tersebut. Proses selanjutnya dilakukan input data yang sesuai dengan perhitungan link budget sebelumnya.

Model Propagasi dalam proses simulasi dengan software RPS ini menggunakan COST 231 Multi Wall Model. Alasan Pemakaian model propagasi tersebut karena memperhitungkan redaman material penyusun dinding. Pemilihan model ini juga disesuaikan dengan perancangan yang menggunakan perhitungan manual. Simulasi dengan software RPS ini akan menampilkan RSCP atau level daya terima yang dipancarkan dari masing- masing AP. Pada tabel 4.3 dibawah ini akan menunjukkan range level daya terima oleh user dan warna indikatornya.

Tabel 4.3 Level daya terima di RPS

Range Score -110 to -103 Poor -102 to -95 bad -94 to -87 good -86 to -79 verry good -78 to -20 excelent

Tabel 4.4 Symbol Materil di RPS

Materill Symbol

Concrete Gypsum

Glass Wood

Dalam simulasi yang digambarkan oleh pembahasan berikut akan memberikan suatu perkiraan dalam perancangan baik pada posisi antena maupun daya terima user jika dekat dengan antena dan posisi terjauh dari Access Point (AP). Simulasi ini digunakan untuk membantu proses perancangan walaupun

(11)

terkadang hasil simulasi menggunakan software tidak memberikan gambaran secara riil saat dilapangan. Simulasi berikut ini dilakukan dalam Gedung E6 dan E7 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

4.3.1 Simulasi Lantai Dasar Gedung E6 dan E7

Gambar 4.2 Simulasi Lantai Dasar

Pada lantai dasar merupakan tempat berkumpulnya mahasiswa terutama di foodcourt dan juga pada lantai ini terdapat banyak ruangan. Oleh karena itu perancangan pada lantai ini memerlukan lebih banyak antenna yaitu sebanyak 8 Access Point (AP).

Dari simulasi pada gambar diatas menunjukkan bahwa setiap ruangan ter- cover dengan baik dilihat dari warna yang dihasilkan oleh pancaran dari setiap AP. Warna hijau menunjukkan bahwa level daya pada daerah tersebut > - 80 dBm. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil perancangan dan kemudian disimulasikan dengan software sudah sesuai dengan standart KPI (Key Performanca Indicator).

Pada gambar grafik yang ditunjukkan oleh gambar 4.4 dibawah ini adalah grafik dari keseluruhan coverage Access Point (AP) yang merupakan hasil simulasi dengan software RPS.

(12)

Gambar 4.3 Grafik level daya terima oleh user pada lantai Dasar

Grafik 4.3 diatas yang merupakan output dari software yang menunjukkan rata-rata level daya terima untuk keseluruhan ruangan dan tidak termasuk luar ruangan pada lantai dasar. Dari keterangan diatas menunjukkan level daya terima untuk seluruh runagan lantai dasar didapat rata- ratanya sekitar -54 dBm. Selain itu rata-rata sinyal yang dapat diterima yang kurang dari -80 dBm yaitu sekitar 75% dan lebih dari -80 dBm yaitu sebesar 25%.

4.3.2 Simulasi Lantai 1 Gedung E6 dan E7

(13)

Pada lantai 1 terbagi menjadi beberapa ruangan kelas dan ruang dosen. Perancangan pada lantai ini terpasang Access Point (AP) yaitu sebanyak 9 Access Point (AP).

Dari simulasi pada gambar diatas menunjukkan bahwa setiap ruangan ter- cover dengan baik dilihat dari warna yang dihasilkan oleh pancaran dari setiap AP. Warna hijau menunjukkan bahwa level daya pada daerah tersebut > - 80 dBm. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil perancangan dan kemudian disimulasikan dengan software sudah sesuai dengan standart KPI (Key Performanca Indicator).

Pada gambar grafik yang ditunjukkan oleh gambar 4.5 dibawah ini adalah salah satu contoh grafik dari keseluruhan coverage Access Point (AP)yang merupakan hasil simulasi dengan software RPS.

Gambar 4.5 Grafik level daya terima oleh user pada lantai 1

Grafik 4.5 diatas yang merupakan output dari software yang menunjukkan rata-rata level daya terima untuk keseluruhan ruangan dan tidak termasuk luar ruangan pada lantai 1. Dari keterangan diatas menunjukkan level daya terima untuk seluruh runagan lantai dasar didapat rata- ratanya sekitar -56 dBm. Selain

(14)

itu rata-rata sinyal yang dapat diterima yang kurang dari -80 dBm yaitu sekitar 72% dan lebih dari -80 dBm yaitu sebesar 28%.

4.3.3 Simulasi Lantai 2-4 Gedung E6 dan E7

Gambar 4.6 Simulasi Lantai 2-4

Pada lantai 2 sampai lantai 4 dibagi beberapa ruangan kelas untuk mahasiswa. Perancangan pada lantai ini terpasang Access Point (AP) yaitu sebanyak 9 Access Point (AP).

Dari simulasi pada gambar diatas menunjukkan bahwa beberapa ruangan belum ter- cover dengan baik dilihat dari warna yang dihasilkan oleh pancaran dari setiap AP. Warna hijau menunjukkan bahwa level daya pada daerah tersebut > - 80 dBm. Namun di beberapa tempat level daya menunjukan di angka < -80, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil perancangan dan kemudian disimulasikan dengan software belum sesuai dengan standar KPI (Key Performanca Indicator).

Pada gambar grafik yang ditunjukkan oleh gambar 4.7 dibawah ini adalah salah satu contoh grafik dari keseluruhan coverage Access Point (AP)yang merupakan hasil simulasi dengan software RPS.

(15)

Gambar 4.7 Grafik level daya terima oleh user pada lantai 2-4

Grafik 4.7 diatas yang merupakan output dari software yang menunjukkan rata-rata level daya terima untuk keseluruhan ruangan dan tidak termasuk luar ruangan pada lantai dasar. Dari keterangan diatas menunjukkan level daya terima untuk seluruh runagan lantai dasar didapat rata ratanya sekitar -75 dBm. Selain itu rata-rata sinyal yang dapat diterima yang kurang dari -80 dBm yaitu sekitar 70% dan lebih dari -80 dBm yaitu sebesar 30%.

4.3.4 Simulasi Lantai 5 Gedung E6 dan E7

(16)

Pada lantai 5 terdapat beberapa ruangan yaitu berupa Ruangan Teatrikal. Perancangan pada lantai ini telah terpasang sebanyak 9 Access Point (AP). Dari simulasi pada gambar diatas menunjukkan bahwa setiap ruangan ter- cover dengan baik dilihat dari warna yang dihasilkan oleh pancaran dari setiap AP. Warna hijau menunjukkan bahwa level daya pada daerah tersebut > - 80 dBm. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil perancangan dan kemudian disimulasikan dengan software sudah sesuai dengan standart KPI (Key Performanca Indicator).

Pada gambar grafik yang ditunjukkan oleh gambar 4.9 dibawah ini adalah salah satu contoh grafik dari keseluruhan coverage Access Point (AP) yang merupakan hasil simulasi dengan software RPS.

Gambar 4.9 Grafik level daya terima oleh user pada lantai 5

Grafik 4.9 diatas yang merupakan output dari software yang menunjukkan rata-rata level daya terima untuk keseluruhan ruangan dan tidak termasuk luar ruangan pada lantai dasar. Dari keterangan diatas menunjukkan level daya terima untuk seluruh runagan lantai dasar didapat rata- ratanya sekitar -41 dBm. Selain itu rata-rata sinyal yang dapat diterima yang kurang dari -50 dBm yaitu sekitar 82% dan lebih dari -80 dBm yaitu sebesar 18%.

(17)

4.4 Perhitungan Jumlah Access Point (AP)

Hasil dari perhitungan seluruh coverage dari masing-masing AP setiap lantai, dapat ditentukan jumlah AP yang dibutuhkan dari semua area yang direncanakan. Berikut merupakan salah satu contoh perhitungan jumlah AP yang berada di lantai 2.

Luas Coverage Area = 2.6 x rmax2 Luas Coverage Area = 2.6 x 5.492 Luas Coverage Area = 78.36

Jumlah AP pada gedung E6 dan E7 di lantai dasar:

Nap =

Setelah melakukan perhitungan, selanjutnya dilakukan analisa penempatan access point menggunakan RPS v5.4. Simulasi penempatan yang dilakukan dipengaruhi oleh redaman material bangunan sehingga detail ketebalan dan material yang digunakan perlu diperhatikan dalam simulasi yang dilakukan. Gambar 4.10. di bawah ini menunjukkan salah satu simulasi yang dilakukan pada lantai 2 gedung E6 dan E7. Dengan perhitungan jumlah AP menurut luas coverage access point, maka didapat jumlah AP di setiap lantainya yang di tunjukan pada tabel 4.4.

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Coverage Planning Lantai Jumlah Access Point yang

terpasang

Jumlah Access Point Perhitungan Coverage

(18)

1 9 15

2-4 9 19

5 9 19

Gambar 4.10 Simulasi Perhitungan Jumlah AP Lantai 2

Gambar 4.11 Grafik level daya terima oleh user lantai 2 menurut perhitungan

Grafik gambar 4.11 menunjukkan nilai rata – rata sinyal terima sebesar -51 dBm. Dilihat dari hasil simulasi yang didapatkan maka perancangan ini sudah dapat memenuhi kebutuhan user secara coverage area karena nilai rata-rata yang didapat berada diantara -10 sampai -57 dBm pada standar kuat sinyal wifi

(19)

sehingga termasuk dalam kategori sangat baik. Berbeda dengan perancangan sebelumnya yang mendapatkan hasil nilai rata-rata sinyal yang diterima hanya sebesar 75 dBm. Selain itu ratarata sinyal yang dapat diterima yang kurang dari -80 dBm yaitu sekitar 72% dan lebih dari --80 dBm yaitu sebesar 28%.

Jumlah AP yang telah ditentukandari perhitungan coverage serta dengan melakukan simulasi menggunakan RPSv5.4, maka didapat hasil rata-rata yang ditunjukkan pada table 4.6.

Tabel 4.6 Nilai rata-rata menggunakan RPSv5.4 Lantai Jumlah Access Point

yang terpasang Nilai Rata-Rata Dasar 15 15 1 15 15 2-4 19 19 5 19 19

Gambar

Tabel 4.1 Path Loss Tiap Access Point
Tabel 4.2 Coverage Tiap Access Point
Gambar 4.1 Coverage AP Lantai Dasar
Tabel 4.3 Level daya terima di RPS
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang dilakukan di masyarakat Dusun Reyan Desa Gerung Selatan Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat mengenai gambaran tingkat pengetahuan

Rancangan manajemen pelepasan beban yang berbasis logika fuzzy dalam mempertahankan unjuk kerja frekuensi pada sistem tenaga listrik, mulai fuzzlfikator, aturan

Dalam penjilidan kembali bahan pustaka atau buku pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen di lakukan dengan menggunakan lem.. Penjilidan dengan menggunakan paku dan hekter

Oleh itu, Ibu bapa, guru- guru dan orang dewasa akan menjadi agen atau tonggak utama dalam merealisasikan aspek ini dalam

Semakin tinggi tingkat probabilitas audit dapat mempengaruhi psikologis wajib pajak, antara lain (1) ketakutan wajib pajak bila teraudit dan ada penggelapan pajak, (2) wajib

Empat jenis ternak yang umumnya dimiliki oleh keluarga petani pekarangan yaitu ternak ayam buras, kambing, sapi dan babi. Ternak yang dintegrasikan dalam usaha tani

Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan tentang benda dengan pewatas berupa sifat, jenis, dan fakta keadaan/kejadian, dengan memperhatikan

diketahui bahwa tenaga kerja, modal kerja, dan teknologi berpengaruh secara signifikan terhadap produksi sepatu di Denpasar Barat. Ketiga variabel bebas tersebut memiliki