• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1: Bentuk Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA KEGIATAN PERAWATAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1: Bentuk Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA KEGIATAN PERAWATAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

49

Lampiran 1: Bentuk Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA KEGIATAN PERAWATAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

Pertanyaan :

Kegiatan Perawatan

1. Siapakah pelaksana dari kegiatan perawatan ?

2. Apakah Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen Medan memiliki ruangan khusus untuk melakukan perawatan bahan pustaka

3. Sudahkah Perpustakaan mempunyai lemari fumigasi ? Kode : KP

Informan : Kepala Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen Medan

(2)

50

Lampiran 2: Bentuk Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA KEGIATAN PERAWATAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEEDAN

Pertanyaan :

Kegiatan Perawatan

1. Bagaimana Perbaikan Bahan Pustaka pada Perpustakaan Universitas HKP Nommensen Medan?

2. Bagaimana cara menambal buku yang rusak? Penanganannya seperti apa? 3. Bagaimana cara menyambung buku yang sudah terpisaah?

Kode : P1 Informan : Pustakawan 1

(3)

51

Lampiran 3: Bentuk Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA KEGIATAN PERAWATAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

Koleksi bahan pustaka

Pertanyaan :

1. Dalam perpustakaan Universitas HKBP Nommensen Medan penjilidan dilakukan seperti apa ?

2. Apa saja faktor penyebab kerusakan bahan pustaka?

3. Faktor yang disebabkan oleh cahaya, suhu dan kelembaban, jamur, serangga, kecoa, rayap ,kutu buku itu seperti apa penananganannya ?

Kode : P2 Informan : Pustakawan 2

(4)

52

Lampiran 4: Bentuk Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA KEGIATAN PERAWATAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

Koleksi Bahan Pustaka

Pertanyaan:

1. Faktor penggunaan dan penanganan yang salah maksudnya bagaimana?

2. Fasilitas apa saja yang di miliki perpustakaan untuk mendukung kegiatan perawatan bahan pustaka?

3. Bagaimana pencegahan kerusakan bahan pustaka pada perpustakaan Universitas HKBP Nommensen Medan?

Kode : SK

(5)

53

Lampiran 5: Bentuk Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA KEGIATAN PERAWATAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEEDAN

Hambatan kegiatan perawatan

Pertanyaan:

1. Apa saja kendala yang di hadapi oleh perpustakaan Universitas HKBP Nommensen Medan?

2. Bagaimana pengaruh kendala tersebut bagi kegiatan perawatan bahan pustaka Kode : SP

(6)

54

TRANSKIP WAWANCARA

Hari/Tanggal : Senin, 4 Agustus 2014

Waktu : 10.15 WIB

Lokasi : Ruangan Kepala Perpustakaan

Keterangan

P : Peneliti

KP : Informan 1

P : Selamat Pagi Bu

KP : Iya selamat pagi, ada apa ya?

P :Sebelumnya saya anak ilmu perpustakaan Universitas Sumatera Utara Bu. Saya sedang skripsi, saya memilih objek penelitian saya di Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen ini ini Bu.

KP : Oh iya jadi apa yang bisa Ibu bantu dengan skripsimu?

P : Judul skripsi saya Bu mengenai Perawatan Bahan Pustaka di Perpustakaan Nommensen Bu. Makanya saya mau wawancara sedikit sama Ibu mengenai Perawatan Bahan Pustaka di Perpustakaan Nommensen ini Bu.

KP : Ya jadi apa yang mau kamu tanyakan tentang Perawatan?

P : Kalau di Perpustakaan Nomensen ini Bu Perawatan nya seperti apa Bu? Apakah seperti di USU ada khusus ruangan dan SDM yang memang betul ahli di bagian Perawatan Bu, atau seperti apa Bu?

KP : Perpustakaan USU memang tidak bisa lah masi disaingi dengan Perpustakaan Nomensen dek Memang belum ada Khusus ruangan untuk bagian Perawatan , kami hanya memakai ruangan yang lain ketika ada buku yang harus di rawat seperti itu. Oh iya kalau kamu mau nanya yang lebih rinci langsung aja jumpai bapak yang di bagian koleksi ya .

P :Gitu ya Bu , Iya Bu terima kasih banyak ya Bu buat waktunya. KP : Iya sama-sama

(7)

55 P :Permisi ya Bu

KP :Iya Silahkan

Hari/Tanggal : Selasa, 5 Agustus 2014

Waktu : 09:00 WIB

Lokasi : Ruangan Bagian Koleksi Keterangan

P : Peneliti P1 : Informan 2

P : Selamat Siang Pak.

P1 : Iya selamat siang, ada yang bisa bapak bantu?

P : Sebelumnya saya perkenalkan diri dulu ya pak, nama saya Sepdita Silaban, saya anak ilmu perpustakaan USU pak

P1 : Oh jadi ada perlu apa dengan Bapak?

P : Gini pak, saya sedang menyusun skripsi. Skripsi saya membahas mengenai Perawatan Bahan Pustaka di Perpustakaan Universitas Nommensen ini pak.

P1 : Iya kenapa jadi apa yang mau ditanyakan dek?

P : Sudahkah Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen Medan mempunyai lemari fumigasi?

P1 : “Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen sampai pada saat ini belum memiliki lemari fumigasi, sehingga pembasmian hanya di lakukan melalui cara penggunaan kapur barus dan pengusir serangga lainnya’’

P : Oo Begitu ya pak,

P1 : Iya dek, maaf ya dek kalo mau nanya nanya lebih lengkap ke bapak yang dibagian koleksi aja ya bapak itu lebih tau dek, lagian saya masi banyak kerjaan tidak apa-apa kan?

P : iya pak tidak apa-apa pak terima kasih ya pak P1 :Sama-sama dek.

(8)

56 Hari/Tanggal : Senin, 6 Agustus 2014

Waktu : 10.10 WIB

Lokasi : Bagian Koleksi

Keterangan P : Peneliti P2 : Informan 3

P : Selamat pagi kak

P2 : Iya selamat pagi, ada apa dek?

P : Saya anak ilmu perpustakaan kak, lagi mengadakan penelitian disini. P2 : Oh iya jadi apa yang bisa kakak bantu?

P : Gini kak saya membahas mengenai Perawatan Bahan pustaka DLS : Iya jadi apa yang mau ditanyakan dek?

P : Bagaimana perbaikan Bahan Pustaka pada perpustakaan Universitas HKBP

Nommensen ini kak?

P2 : Jadi gini dek agar bagian yang sobek atau berlubang gak semakin lebar serta memulihkan bentuk dan kekuatan kertas, perlu diupayakan perbaikan, disesuaikan dengan kerusakan yang terjadi pada bahan pustaka. Untuk kertas berlubang atau sobek dengan keadaan kertas masih baik dan kuat cukup ditambal atau disambung kemudian dijilid.

P : Cara menambalnya kak ?

P2 :Dalam penambalan bahan pustaka ini masih sering menggunakan sellotape. Penggunaan sellotape walaupun mudah penggunaannya sebenarnya kurang baik hasilnya. Karena kertas akan berubah warnanya menjadi kuning kecoklatan pada bagian yang ditempel sellotape ini. Untuk mencabut kembali sellotape bukanlah pekerjaan yang mudah, karena dapat merusak tulisannya.

P : Jadi kak kalau cara menyambung bagaimana pengerjaan nya kak ? P2 : Cara untuk menyambung bahan pustaka yang sobek yaitu:

(9)

57

-Pilih kertas yang akan dipergunakan untuk memperkuat sambungan.

-Meletakkan penggaris logam di atas kertas penyambung dengan arah panjang sesuai arah serat kertas

-Menarik garis sepanjang tepi penggaris dengan menggunakan trekpen yang telah dicelupkan dengan air.

-Kertas dilipat ke atas dengan menggunakan tulang pelipat. -Kertas ditarik dengan hati-hati menurut garis yang basah. -Merapatkan bagian kertas yang sobek dengan hati-hati.

-Mengoleskan perekat di atas kertas penyambung kemudian letakkan di atas bagian yang sobek dan tekan dengan hati-hati.

-Letakkan kertas di antara dua lembar kertas penyerap, dan kemudian meletakkan di bawah pemberat (dipress), setelah kering potong bagian yang berlebih/sisa. Seperti halnya dengan menambal, pekerjaan menyambung ini pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen sering menggunakan sellotape.

P : Jadi kak kalau penjilidan nya dilakukan bagaimana kak ? P2 : Penjilidannya dilakukan dengan cara

- Memperbaiki punggung buku yang longgar - Mengganti lembar pelindung buku yang sobek

- Menempel linen baru pada punggung sampul buku asli

Selain menjilid atau mereperasi kembali buku-buku yang rusak kami juga melaksanakan penjilidan atau pembundelan terhadap terbitan berseri seperti majalah. Fungsinya dari pembundelan ini adalah selain bahan pustaka tersebut menjadi rapi dan menarik juga akan memudahkan dalam mencari informasi yng ingin dicari. Dalam penjilidan kembali bahan pustaka atau buku pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen di lakukan dengan menggunakan lem. Penjilidan dengan menggunakan paku dan hekter tidak di lakukan karena dapat menimbulkan karat yang merusak lembaran bahan pustaka.

(10)

58 P :Gitu ya kak ,

P2 :Kayaknya udah bisa lah itu ya dek, besok lagi lah datang kalo masih banyak pertanyaaanmu ya.

P : Yaudah kak , terima kasih banyak ya ka. P2 : Iya dek sama-sama

Hari/Tanggal : Rabu, 7Agustus 2014 Waktu : 10.00 WIB Lokasi : Sirkulasi Keterangan P : Peneliti SK : Informan 4 SP :Informan 5

P : Selamat pagi pak SK : Iya selamat pagi

P : Saya anak ilmu perpustakaan pak, mau wawancara sama bapak. SK : Wawancara apa itu?

P : Gini pak, saya sedang penelitian Skripsi disini pak, saya mau menanyakan bagian perawatan bahan pustaka di perpustakaan ini pak.

SK : Oh ya silahkan

P : Pak menurut bapak apa faktor penyebab kerusakan bahan pustaka di perpustakaan ini pak?

SK : Faktor kerusakan bahan pustaka :

Faktor fisika yaitu cahaya ,suhu dan kelembaban nya

(11)

59 P : Jadi pak faktor Fisika itu seperti apa pak ?

SK : Faktor fisika itu disebabkan cahaya dek , jadi Kerusakan bahan pustaka akibat sinar ultraviolet ini adalah tulisan menjadi pudar, warna kertas berubah dan kertas menjadi rapuh, sehingga kekuatan akan hilang. Kerusakan oleh faktor cahaya ini banyak terjadi terutama pada buku yang sudah termakan usia. Lembaran pada buku-buku tersebut berubah warna menjadi kuning”.

P : Oh begitu ya pak.

SK : Ya, jadi kalau faktor kerusakan karena suhu dan kelembaban nya Udara yang kelembabanya tinggi berpengaruh pada kertas yaitu menjadi busuk, berbau apek dan memberi peluang pada jamur untuk tumbuh dan berkembang. Sedangkan suhu udara yang terlalu tinggi menyebabkan rekat pada jilidan buku menjadi kering dan jilidannya semakin longgar, selain itu juga mengakibatkan kertas menjadi rapuh dan warna kertas berubah menjadi kuning

P : Faktor Biota tadi pak seperti apa ?

SK : Faktor biota itu disebakan Jamur, Serangga( Kecoa, Rayap, Kutu Buku)

Kalau buku atau bahan pustaka dalam keadaan kotor, berdebu, dan lembab maka jamur akan timbul dan akan meninggalkan noda pada kertas. Contoh salah satu jenis jamur ini adalah Asspergillus. Kadang ini juga dijumpai pada buku yang jarang dipergunakan atau dibaca oleh pengunjung. Noda-noda yang terdapat pada kertas yang disebabkan oleh jamur ini biasanya sulit untuk dihilangkan dan tulisan menjadi pudar.

P :Faktor serangga pak?

(12)

60

Kecoa ini mengeluarkan cairan perekat berwarna hitam yang membentuk noda dan sulit untuk dihilangkan, di samping itu memakan perekat sampul buku dan kain pada punggung buku.

P :Rayap itu apa pak ?

SK : Rayap merupakan perusak yang paling berbahaya karena dapat menghabiskan buku dalam waktu singkat. Binatang berwarna putih pucat. Karena bentuknya seperti semut maka binatang ini sering dinamai semut putih (white ant)

P :Gitu ya pak, masih ada gak pak faktor yang merusak bahan pustaka pak ?

SK :Ada dek , faktor penggunaan dan penanganan yang salah

P :Itu seperti apa pak ?

SK : Misalnya mengambil buku dari rak sering sekali menggunakan cara-cara yang salah, begitu juga penempatan buku di rak dan yang paling merugikan adalah kebiasaan pemakai perpustakaan misalnya menyobek halaman buku yang dianggap penting, mencoret-coret buku dan sebagainya

P :Itu berarti faktor manusia yang merusak ya pak?

SK :Iya dek, masi ada yang ditanyakan dek? Kalau masih ada tanyakan ke Ibu yang duduk di sana aja dek ya.

P : Iya pak masi ada pak, kalau begitu saya permisi pak terima kasih banyak ya pak SK : Iya sama-sama

Referensi

Dokumen terkait

[r]

EFEKTIFITAS FLASH CARD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS TK-A2 DI SLB NEGERI CICENDO KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia

Dari penelitian yang dilakukan responden yang mematuhi aturan pemakaian obat adalah ( 53% ) dan tidak ( 47% ) menurut Kulinegara ( 2008 ) masyarakat kini lebih prihatin tentang

Pengumpulan data dilakukan pada 14 Desember 2011 sampai dengan 03 Januari 2012 dengan mengunakan kuesioner yang terdiri dari tiga bagian yaitu yang pertama mengenai data

Karena kemampuan bermain biliar, penampilan personal yang baik serta kemampuan membuat para tamu ekspatariat sebagai teman namun tidak mencampuri urusan pribadi mereka dapat menjadi

Ide penelitian ini bersumber dari pengalaman peneliti yang telah melewati fase remaja dan minimnya pengetahuan mengenai pengelolaan stres yang dialami remaja

Ho : b1 = b2 = 0, artinya variabel yaitu Peningkatan Volume Produksi dan Peningkatan Biaya Pemeliharaan secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat dan kuasanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis skripsi ini dalam memenuhi persyaratan