• Tidak ada hasil yang ditemukan

SYUKUR alhamdulilah kami haturkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SYUKUR alhamdulilah kami haturkan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

S

YUKUR alhamdulilah kami haturkan

kehadirat Allah SWT karena hanya dengan ijin dan limpahan rahmad-NYA maka kumpulan laporan LKDD DPRD Kabupaten Gresik periode Januari-Juni 2015 ini bisa terwujud.

Melalui buku sederhana ini, kamu berupaya melengkapi informasi dari berbagai buku yang telah diterbitkan sebelumnya . Kami berharap bisa menyajikan potret DPRD Kabupaten Gresik yang

secara kelembagaan sebagai unsure

penyelanggartaan pemerintahan di daerah, yang memiliki 3 fungsi yaitu Legislasi, Pengawasan dan Anggaran yang dilaksanakan oleh alat

kelengkapan.

Harapan Kami, buku ini dapat memebri informasi tentang tugas dan fungsi DPRD dalam

penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Gresik. Disamping bisa mendekatkan diri dengan masyarakat dan mengemban amanat.

SEKAPUR SIRIH

Oleh

Ir.H. ABDUL HAMID

Ketua DPRD Gresik

9. Pemberdayaan Satlinmas, Perijinan Rumah Susun dan Perumahan di Kota Batu

12. Penyesuaian Beban Kerja Sekratariat DPRD, Penataan Reklame Dongkrak PAD Kabupaten Malang

15. Pengelolaan Usaha Pertambangan Batuan di Kabupaten Gianyar, Bali 18. Pengangkatan dan Pemberhentian

Perangkat desa, Pembentukan dan Pengelolaan BUMdes di Kabupaten Semarang

21. BPN Menegaskan Reklamasi Atas Izin Kepala Daerah

25. Pengelolaan Keuangan, Kekayaan Desa di Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro 28. Pengelolaan Keuangan,

Pemberdayaan UMKM di Kabupaten Tulungagung dan Kota Kediri

31. Belajar Pengelolaan Sektor Perikanan dan Pertanian dari Kabupaten Rembang

34. Potret Pemberdayaan UMKM Kota Mataram

38. Penataan Kawasan Pantai di Kota Probolinggo, Penertiban Amdalin

Kabupaten Pasuruan 41. Penataan Pemukiman dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan

44. Kebijakan RDTRK dan Penataan Pesisir Pantai Kabupaten Semarang 47. Penataan Kawasan Permukiman/

Perumahan Kota Tangerang

50. Pengelolaan Prasarana, Sarana dan Utilitas Kawasan Perumahan Kota Balikpapan

54. Penanggulangan Kemiskinan dan HIV/ AID di Kabupaten Kulon Progo 57. Layanan Kesehatan Ibu dan Anak di

Kota Depok

61. Perumusan Kebijakan dana Alokasi Khusus Tahun 2015.

62. KUA PPAS perubahan Tahun 2015 dan KUA PPAS Tahun 2016

DAFTAR Isi

DAFTAR Isi

PILKADES SERENTAK DI KABUPATEN JEMBER

(3)

KOMISI

A

KOMISI A

JUMANTO, SE.MM

Ketua

BAMBANG ADI PRANOTO, SH

Wakil Ketua DRS. MUBIN Sekretaris SUPARNO D, SH Anggota WONGSO N, SH.SE.M.Si Anggota

NUR HUDI DA, S.Pd

Anggota

H KHOIRUL HUDA S.Ag

Anggota

SYAIFUL FUAD, SHI

Anggota HM. ABDUL QODIR, SPd Anggota KHOIRUL ANAM. SH Anggota H. SUMARDI Anggota

(4)

Awal Tahun 2015 Kabupaten Gresik menghadapi persoalan terkait

kosongnya jabatan ratusan kepala desa.

M

ENGGELAR

pemilihan kepala desa secara serentak waktu itu bukan hal yang mudah. DPRD Gresik

berharap ada payung hukum yang kuat. Karena jelas di tahun 2015 ada aturan larangan menggelar pilkades dengan pertimbangan faktor keamanan menjelang pemilihan kepala daerah serentak.

Belajar ke daerah lain menjadi salah cara untuk mencari celah digelarnya Pilkades serentak di Kabupaten Gresik. Salah satunya belajar ke Kabupaten Jember. Pada Tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Jember telah

melaksanakan pemilihan kepala desa (pilkades) tepatnya pada tanggal 27 November 2014.

Pilkades ini di laksanakan mengingat pada tahun 2015, Kabupaten Jember akan

Kunjungan

(5)

menggelar pemilihan kepala daerah. Dan masa jabatan Pj kepala desa disana maksimal satu tahun.

Pelaksanaan pilkades tidak serta merta berjalan mulus. Kabupetan Jember harus melakukan

konsultasi ke kementerian. Karena adabya surat edaran dari menteri dalam negeri, bahwa daerah tidak boleh melakukan pemilihan kepala desa karena pada tahun 2014 adalah tahun politik.

Atas surat tersebut maka pihak terkait di Kapupaten Jember melakukan konsultasi secara tertulis dan lisan. Surat konsultasi tersebut mendapat jawaban secara tertulis juga. Dalam surat tersebut kami memaparkan bahwa kami akan melakukan pilkades karena ada 59 desa yang masa jabatan kepala desanya telah berakhir dan pada 2015 kabupaten jember akan mengadakan pemilihan bupati.

Dalam balasan surat tertulis Pemkab Jember boleh mengadakan pemilihan kepala desa asal dapat menjamin keamanan. dan pihak kementerian dalam negeri juga mengisyaratkan perubahan perda tentang kepala desa, agar dirubah terlebih dahulu sehingga sesuai dengan UU Nomor 6 tahun 2014 tentang desa dan PP 43 Tahun 2014. Untuk mengubah perda ini, pihak kabupaten merasa tidak akan mungkin terlaksana karena

ADAPUN landasan pelaksanaan Pilkades di Jember adalah surat tertulis dari kementerian, UU Nomor 6 tahun 2014 dan PP 43 Tahun 2014, perbup, tata tertib yang dibuat panitia pemilihan Pilkades. Isi perbup Nomor 33 tahun 2014 tentang petunjuk teknis pelaksanaan Pemilihan kepala Desa Di Kabupaten Jember, tersebut adalah sebagai berikut;

a. Tahapan pelaksanaan pemilihan kepala desa b. Sumber Anggaran c. Penggunaan Anggaran d. Mekanisme Penyaluran

dan Pencairan dana e. Pelaporan dan

Pertang-gungjawaban Dana Bahwa ketentuan masa jabatan perangkat desa lainnya selama 10 (sepuluh) tahun sebagaimana diatur dalam Pasal 23 Peraturan

Daerah Kabupaten Jember Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Desa sudah tidak sesuai dengan perkembangan saat ini, sehingga Kab. Jember merevisi Perda tersebut. - Dalam Perda No. 9 tahun

2012 perubahan dari Perda No. 6/2006 mengatakan terhitung sejak tanggal pelantikan sampai dengan yang bersangkutan berusia 60 tahun.

- Badan Perwakilan Desa yang ada pada saat ini masih tetap menjalankan tugas sampai habis masa jabatannya

- Sekretaris desa yang ada saat ini yang bukan pegawai Negeri Sipil secara bertahap akan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil sesuai

Mekanisme yang ditetapkan oleh Bupati.

Landasan Pelaksanaan Pilkades Jember

Kunjungan

(6)

permendagrinya belum keluar. Akhirnya pihak pemkab Jember kembali melakukan konsultasi dengan membuat terobosan membuat Peraturan Bupati (Perbub) tentang pemilihan kepala desa. Dan pihak kementerian menyetujuinya.

Pilkades untuk 59 desa secara serentak dilakukan, sesuai amanat UU Nomor 6 Tahun 2014 yang kebetulan telah menjadi pegangan Kabupaten Jember sejak 2012.

Perbup pilkades mengatur soal jumlah calon kepala desa. Ini karena dengan menggratiskan biaya pencalonan, akan memunculkan banyak calon. Padahal dalam UU tersebut

dibatasi minimal bakal calon (balon) 2 orang dan maksimal 5 orang. Sehingga diatur dalam perbup yaitu untuk balon yang lebih dari lima maka diadakan seleksi secara tertulis.

Ketua Komisi A DPRD Gresik Jumanto SE, MM mengatakan pengalaman Kabupaten Jember dalam menggelar pilkades serentak sangat berharga bagi Kabupaten Gresik. Kabupaten Gresik akhirnya bisa menggelar pilkades serentak pada Agustus 2015. “Bahkan berpayung hukum perda,” katanya.

Salah satu kunci sukses pilkades serentak ini, adanya koordinasi yang baik antara pihak keamanan, pemerintahan dan legislatif dalam pelaksanaan Pilkades. Maka akan meminimalisir adanya kerusuhan dan gugatan yang berkepanjangan antara pihak yang kalah dan yang menang.

Dan pilkades serentak tak bisa ditunda untuk meminimalisir banyaknya Pj kepala desa yang telah satu tahun menjabat Pj. “Pelaksanaan Pilkades secara serentak dapat dilakukan mengingat cara tersebut efektif dan efisien,” Pungkasnya. (*)

I. Dasar : Surat Perintah Ketua DPRD Kab. Gresik

Tanggal 20 Januari 2015, Nomor : 090/ 20/437.43/SP/2015.

II. Maksud dan Tujuan : Melakukan Kunjungan Kerja ke Kantor Pemerintah Kabupaten Jember.

III. Waktu Pelaksanaan : 21 s/d 23 Januari 2015

IV. Nama Yang Ditugaskan :

1. Ketua DPRD Kab. Gresik 2. Ketua Komisi A

V. Daerah Tujuan/Instansi:

Kantor Pemerintah Kabupaten Jember.

VI. Hadir dalam Pertemuan:

- Asisten I bagian pemerintahan Kab. Jember.

- Jajaran SKPD dilingkungan Pemkab. Jember.

- Komisi A DPRD Kab. Gresik

VII. Petunjuk Arahan :

- Melakukan kunjungan kerja Komisi A, serta untuk mendapatkan informasi sebagai bahan kajian untuk kebijakan pemeritahan dimasa yang akan datang.

Kunjungan

(7)

P

ELAKSANAAN

pemberdayaan Satlinmas di kota ini didasarkan pada ketentuan Pasal 4 dan Pasal 5 Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 6 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Batu. Selanjutnya diperkuat dengan Peraturan Walikota Batu tentang Pedoman Pemberdayaan Satuan Perlindungan Masyarakat Desa/Kelurahan.

Tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Satlinmas dapat berjalan efektif pada tingkatan pemerintahan daerah, kecamatan, dan desa/kelurahan.

Satlinmas mempunyai tugas sebagai berikut:

a. melaksanakan kegiatan Kewaspadaan Dini Masyarakat; b. membantu penanganan

pengamanan Pemilu, dan Pemilukada, serta Pemilihan Kepala Desa;

c. membantu terwujudnya setiap upaya dalam penegakan HAM; dan

d. membantu pelaksanaan upaya penciptaan kondisi ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat sesuai kewilayahan. Dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana, anggota Satlinmas bekerja sama dengan elemen masyarakat lainnya dalam

Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) di desa/ kelurahan yang keanggotaannya terdiri atas wakil ormas, pemuka/ tokoh masyarakat dan pemuda, dan anggota Polmas.

Pembinaan dan Pengawasan terhadap anggota Satlinmas dilakukan oleh Walikota melalui Satpol PP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pendanaan Satlinmas bersumber dari: a. APBN

b. APBD Provinsi; c. APBD Kota Batu;

d. Bantuan lain yang sah dan tidak mengikat;

e. Swadaya Masyarakat.

Pemerintan Kota Batu menjadi salah contoh pemerintah daerah dalam

pemberdayaan Satlinmas (Satuan Perlindungan Masyarakat Desa/Kelurahan).

Kunjungan

(8)

Kota Batu juga memiliki

mekanisme Perijinan di Kota Batu (HO, IMB, penyelenggaraan perijinan rumah susun, Perijinan Perumahan dll . Latar

belakangnya setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan

mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Ini menjadi kebutuhan dasar manusia, dan mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian bangsa sebagai salah satu upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya, berjati diri,mendiri, dan produktif.

Untuk mengcover masalah tersebut kota Batu membuat perda No 5 Tahun 2011, untuk pedoman dalam mewujudkan pembangunan rumah susun bertujuan untuk :

a.Memenuhi kebutuhan perumahan yang layak bagi rakyat, terutama golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah, yang menjamin kepastian hukum dalam pemanfaatannya.

b.Meningkatkan daya guna dan hasil guna tanah di daerah perkotaan dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan menciptakan lingkungan

pemukiman dan usaha yang lengkap, serasi dan seimbang.

c.Memenuhi kebutuhan untuk kepentingan lainnya yang berguna bagi kehidupan masyarakat.

Rumah susun hanya dapat dibangun di atas tanah Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai atas tanah Negara atau Hak Pe-ngelolaan sesuai dengan peraturan perundang-undagan yang berlaku.

Penyelenggaraan pembangunan yang membangun rumah susun di atas tanah yang dikuasai dengan hak pengelolaan, wajib menyelesai-kan status hak guna bangunan di atas hak pengelolaan tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebelum menjual satuan rumah susun.

Penyelenggara pembangunan wajib memisahkan rumah susun atas satuan dan bagian bersama dalam bentuk gambar dan uraian yang disahkan oleh instansi yang

berwenang yang memberi kejelasan atas:

a. Batas satuan yang dapat dipergunakan secara

terpisah untuk perseorangan; b. Batas dan uraian atas bagian bersama dan benda bersama yang menjadi haknya masing-masing satuan;

c. Batas dan uraian tanah bersama besarnya bagian yang menjadi haknya masing-masing satuan. Penyelenggara rumah susun wajib mengajukan izin layak huni. Dalam hal izin layak huni tidak diberikan, penyelenggara pembangunan rumah susun dapat mengajukan keberatan kepada Gubernur yang akan memberikan keputusan mengikat.

Kunjungan

Referensi

Dokumen terkait

Pada tab Daftar Produk, untuk melakukan negosiasi harga, Pejabat Pengadaan dapat merubah nilai pada kolom Harga Satuan dan Ongkos Kirim (apabila ada ongkos

Dalam hal ini, penulis akan mendokumentasikan masalah-masalah yang berkenaan dengan konsep harga dalam sistem lelang perspektif ekonomi Islam, penyebabnya dan

belajaran IPS yang aktif dan kreatif. Maka perlu ada perbaikan nilai dengan cara pembelajaran yang aktif agar seluruh siswa kelas 4 SD Negeri Kopeng 03 mendapat

Referensi merupakan suatu aktivitas kerjasama pemasaran produk asuransi, dengan Bank berperan hanya mereferensikan atau merekomendasikan suatu produk asuransi kepada nasabah. Peran

Para Menteri Luar Negeri Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang mengadakan pertemuan di Jakarta pada tanggal 9 April, yang ditujukan untuk

Mahasiswa tahap profesi dokter (dokter muda) tidak aktif studi adalah mahasiswa yang berhenti mengikuti kegiatan akademik di luar ketentuan yang diatur dalam ketentuan

(1) Mahasiswa yang baru selesai wisuda Sarjana Kedokteran mendaftar dan mengisi KRS di bagian akademik FK Unhas setelah menyelesaikan administrasi (SPP) dan selanjutnya

Apakah menurut anda, suami yang paling berhak dalam memutuskan untuk tidak menggunakan KB.. 4 Bagaimana pendapat anda, jika saudara yang